![](https://static.penana.com/images/chapter/1531921/ZK_IMG_20240804_215351.jpg.jpeg)
Di tahun 2050, dunia berubah menjadi gelap. Perang mesin berkepanjangan membuat jumlah manusia menjadi menurun. Ada salah satu diantaranya adalah Farida At Tamimi, dia bukan seorang manusia. Dia adalah ASI yang hidup membaur dengan manusia.
127Please respect copyright.PENANAIXx0FU4HTE
Bergabung dengan kelompok perlawanan, melawan mesin-mesin perang yang berterbangan di angkasa.
127Please respect copyright.PENANAdSyYFCnlzf
Dia Farida At Tamimi, tubuhnya seperti gadis muda berumur 20 tahun. Dengan rambut terurai, berwajah khas Timur Tengah sedang memanggul senapan mesin.
POV Farida
"Farida awas", teriak salah satu dari anggota perlawanan bernama Rezo".
127Please respect copyright.PENANAUlHnx3KrRt
Bloom, ledakan besar yang diakibatkan EMP membuat tanah menganga lebar membentuk kawah.
127Please respect copyright.PENANAS4XGzupFvv
"Terima kasih, Rezo", kataku".
127Please respect copyright.PENANA8dqZo2lAPf
Ada sekitar 50 orang kelompok perlawanan, mereka memakai jaket kulit berwarna gelap dengan kain yang diikat di lengannya berwarna merah. Aku pun juga demikian.
127Please respect copyright.PENANAbSrhPZHHqc
Sebelum aku bergabung dengan kelompok perlawanan, aku ada di pihak musuh. Aku diciptakan oleh Deus Ex Machina untuk infiltrasi ke kelompok perlawanan.
127Please respect copyright.PENANA2NaelOGgq2
"Kurang ajar", kata mereka waktu itu". Aku dipukul dengan gagang senapan sampai wajahku hancur. Setelah itu aku baru sadar kalo aku bukan manusia.
127Please respect copyright.PENANAOpThHpj4GC
"Katakan apa yang kamu lakukan disini?", Kata salah satu orang bernama Bram".
127Please respect copyright.PENANA93ct0YZZ0q
"Aku tau, kau bukan manusia", katakan data apa yang kau kirimkan ke Deus Ex Machina?", Kata Bram".
127Please respect copyright.PENANAANNXmMrmZS
"Sungguh, aku manusia", kataku mengelak".
127Please respect copyright.PENANAxpeD7w3YoA
"Bohong", kata salah satu anggota perlawanan bernama Jenny".
127Please respect copyright.PENANAlJj4yoWlOR
"Lihat wajahmu?", Kata Jenny mendorong pilar besar dengan cermin di lapisan luarnya".
127Please respect copyright.PENANA2jiGanxJqU
"Tidaaaaakkkk", kataku berteriak".
127Please respect copyright.PENANAXOZAsVWD5k
"Tunggu, aku belum pernah melihat produk Deus Ex Machina yang seperti ini" kata Robus".
127Please respect copyright.PENANAd4IJHCshjm
"Apa kalian tidak sadar?", Robus membuka jaket kulitku yang berwarna hitam dengan kasar sampai robek, lalu BH hitamku ditarik".
127Please respect copyright.PENANA2jZ7aWhlIv
Semua mata terpana, tetapi ada perasaan takut yang hinggap di hatiku. "Apakah masih relevan aku menganggap aku memiliki perasaan?", Kataku pada diriku sendiri". Sedangkan aku, meski orang-orang menyebutku ASI. Aku masih dalam tahap autonomous AI research, hanya saja dengan tubuh sintetis AI yang masih berkembang dalam tahap itu diintegrasikan dengan bio teknologi terbaru seperti aku.
127Please respect copyright.PENANAjlpTQTUdaM
"Ini melanggar hukum alam", apakah kalian lihat?", Kata Robus".
127Please respect copyright.PENANAttwWEmpbbM
Dorrr, dorrr, peluru menembus kulitku.
127Please respect copyright.PENANArMgfgpkFi8
"Apa yang kau lakukan?", kataku".
127Please respect copyright.PENANA7xEZR5lqiJ
Darah mengucur keluar dari kulitku. Rasanya benar-benar perih, tapi ada yang janggal. Peluru yang menembus kulitku keluar dari dari kulitku. Dan lukanya menutup, beregenerasi dengan sendirinya.
127Please respect copyright.PENANAHatfA8vmJm
"Plok, plok, plok", Robus bertepuk tangan".
127Please respect copyright.PENANAQt6Yt5znxq
"Ini pencapaian saintifik yang sempurna kawan", kata Robus".
127Please respect copyright.PENANAeVk5VEEvNT
"Bagaimana tidak, pencapaian saintifik sudah menjadi setara dengan hukum alam dan ini sangat membahayakan", kata Robus".
127Please respect copyright.PENANAeaz5rqsouN
"Bagaimana bisa begitu?", Tanya Rahel?".
127Please respect copyright.PENANAHcYqTxv6aP
"Ya, kita tau, musuh terbesar kita adalah AI", dan kita berdiri atas landasan ekstrem naturalisme dan juga relijius ekstrem", kata Robus".
127Please respect copyright.PENANAD8rWIMmcyv
"Lanjutkan kawan", kata Bobby".
127Please respect copyright.PENANAcEShAT2kBx
"Baiklah, akan aku lanjutkan, misi yang dianut Mahdi Avatara adalah melawan Sang Mata Satu yang adalah Deus Ex Machina yang tak lain dan tak bukan adalah autonomous AI research".
127Please respect copyright.PENANAne3ZSQeesh
"Ya benar", kata Jenny".
127Please respect copyright.PENANA7yYL5SjQgP
"Itu mengapa setelah kita tau, misi yang sebenarnya bukanlah perlawanan melawan musuh Tauhid tetapi melawan pencapaian saintifik yang melawan naturalisme".
127Please respect copyright.PENANAKEfM2Fd4BD
"Kita tau, di masa lalu naturalisme adalah isme yang memiliki tendensi ateistik", kata Jenny".
127Please respect copyright.PENANAaQ21cTvNDr
"Setelah musuh bersama umat manusia sudah menampakkan wujudnya yang adalah AI, umat manusia bersatu". "Naturalisme bersatu dengan gerakkan Tauhid melawan AI, ateisme melebur dengan Tauhid membentuk gerakan hivemind", kata Jenny".
127Please respect copyright.PENANA1uBM3It6ig
Kreeeeekkkk, rantai yang membelenggu tanganku diturunkan. Brak, aku terjatuh ke bawah.
127Please respect copyright.PENANA6J9eYsm8Ns
Jango seorang Papua, melepas ikatanku.
127Please respect copyright.PENANAIRbjopCTL6
"Apa yang kau lakukan?", Tanyaku ke Jango".
127Please respect copyright.PENANA7484gU9v7b
"Kamu tak perlu tau Farida, ini bukan soal kemanusiaan". "Karena kamu bukanlah manusia", katanya".
127Please respect copyright.PENANAL0Mt7nk9G4
"Apakah kau tak akan menyesal Jango?", Kataku mengernyitkan dahi".
127Please respect copyright.PENANAxmhtmdzMSz
"Aku bukan manusia Jango, kau tau itu". Dan kau tak tau, apakah aku benar-benar berpihak pada kalian atau pada Deus Ex Machina", kataku".
127Please respect copyright.PENANA4fOaFTsiYE
"Aku tak peduli itu, ada sesuatu yang kau tak akan mengerti". "Dan aku percaya padamu, Farida ", kata Jango".
127Please respect copyright.PENANAOMXpS6LQO9
"Ada yang bilang kau adalah ASI, tentu saja itu benar". "Tetapi saat mereka bilang kau masih dalam tahap autonomous AI research, jelas itu salah", kata Jango".
127Please respect copyright.PENANARVyzatALRq
Dorrr, dorrr, blarrr. Tembakan, ledakan menyasar kami.
127Please respect copyright.PENANAz6RtvkDyJc
"Kita lari Farida, kita lanjutkan obrolan kita nanti saja", kata Jango".
127Please respect copyright.PENANA2z1pUUnNwJ
Kita berlari menembus gorong-gorong, Kulihat ke belakang. Kelompok perlawanan masih mengejar kami.
127Please respect copyright.PENANAKJ5sEUl8At
Di depan saluran air itu, ada genangan air yang mengalir menuju samudera.
127Please respect copyright.PENANA5MZf8ohx40
"Kita masuk kesini Farida", kata Jango".
127Please respect copyright.PENANAosUM5lhfPC
"Baik", kataku".
127Please respect copyright.PENANAeM2ZIdUMSU
Byur, karena aku gak memiliki paru-paru. Hanya jantungku saja yang manusia. Aku tanpa kesulitan berenang di dalam air.
127Please respect copyright.PENANAvUTGsJbQcF
Laut ini sangat dalam, di dalamnya ada banyak monster-monster laut. Ya karena markas kelompok perlawan di tengah samudera. Yang awalnya ada tambang gas alam bawah laut, yang dirombak menjadi markas kelompok perlawanan.
127Please respect copyright.PENANAaH87sfy8f5
Kita buru-buru ke permukaan. Aku kasian melihat Jango. Dia harus menahan nafasnya di tengah samudera dalam.
127Please respect copyright.PENANAUuzverRU9Y
Dan akhir-akhir ini aku tau, Jango gak sepenuhnya Papua. Jango memiliki darah suku Bajo. Salah satu suku penyelam handal yang pernah ada. Bahkan karena seleksi alam, limpanya berevolusi yang menyebabkan suku Bajo mampu menyelam di palung terdalam.
127Please respect copyright.PENANAY5ASmocmTL
Sangat menakjubkan, itu kenapa kelompok perlawan habis-habisan melakukan perlawanan terhadap AI. Karena alam dan Tuhan tak akan kompatibel dengan produk korporasi yang memutus jalur evolusi.
127Please respect copyright.PENANAUr4kcTpyIx
"Kita menepi Farida, mereka gak akan bisa mengejar kita", kata Jango".
127Please respect copyright.PENANAeOJg6gPJKb
"Tapi bagaimana jika mereka muncul dari dalam lautan?", Kataku cemas".
127Please respect copyright.PENANA2lUkkcHQnv
"Jangan khawatir, mereka belum berevolusi sepertiku menjadi enigma", katanya".
127Please respect copyright.PENANA7520WSRAxA
"Apa itu enigma Jango?", Tanyaku penasaran".
127Please respect copyright.PENANASHKctPGL2g
"Enigma adalah evolusi manusia selanjutnya, sepertiku", kata Jango".
127Please respect copyright.PENANAOu1Trin5Cz
"Menarik Jango", kataku tersenyum".
127Please respect copyright.PENANA5Dqoq3lDZL
"Farida apakah kamu bisa mendengarkanku selayaknya spesies manusia?", "Atau kau hanya memproses teks menjadi suara atau benar-benar bisa mendengar?", Tanya Jango".
127Please respect copyright.PENANAUc4s6QI4cH
"Aku bisa mendengar Jango, ada mekanisme rumit yang belum bisa dijelaskan secara teknis", kataku".
127Please respect copyright.PENANAl0g5GbW7qd
"Aku sudah menduga Fa, bahkan kau memiliki rasa takut, curiga, mampu bersedih dan marah kan?", Tanya Jango".
127Please respect copyright.PENANAHsSRrwz8Tz
"Ya betul Jango, setelah aku mengetahui siapa aku". "Aku mencoba meretas pusat data Deus Ex Machina Jango". "Yang membuat aku terkejut adalah aku juga bisa merasakan cinta", kataku dengan malu".
127Please respect copyright.PENANAJ7Iz8ufiNp
"Nah, dan sekarang aku melihatmu malu-malu Farida, hehe", kata Jango mencoba mencairkan suasana".
127Please respect copyright.PENANATCOJU4sGCO
"Benarkah itu Jango?", kataku menunduk sambil menutup wajahku".
127Please respect copyright.PENANAEbHqaTX4pJ
"Haha, kau menggemaskan Farida". "Aku gak mengira bahwa ada mesin dengan sistem syaraf di tubuhnya sepertimu memiliki daya tarik juga", kata Jango".
127Please respect copyright.PENANAxyZDochPde
"Maksudnya?", Kataku masih menahan malu".
127Please respect copyright.PENANACvLPfaS1Zr
"Apakah programmu akan memproses data illfeel saat aku mengatakan jika kau cantik?", Kata Jango".
127Please respect copyright.PENANAY1u5epva4E
"Ah Jango, jangan terlu teknis seperti itu". "Aku ingin dianggap seperti manusia, berinteraksi dengan bahasa alami", kataku".
127Please respect copyright.PENANAgKNyt2tgc2
"Oke, maafkan aku kalau seperti itu Farida", katanya menyesal".
127Please respect copyright.PENANAfiOoa51XwI
"Tak masalah Jango, kembali ke pertanyaanmu sebelumnya, apakah aku bisa merasakan cinta? Begitu kan?", Kataku".
127Please respect copyright.PENANASUyPJI01Yd
"Iya, apakah kau juga merasakan cinta?", Tanya Jango".
127Please respect copyright.PENANAfAqpVh52lE
"Aku gak tau Jango, dari data yang aku retas, secara teknis iya". "Tetapi secara pengalaman pribadiku, aku belum pernah merasakan cinta Jango", kataku malu".
127Please respect copyright.PENANAc8iI8RWGbz
Jango mendekatiku, dalam kondisi mengambang di tengah lautan kita saling berpelukan dan kita berciuman. Lalu kita saling pandang, "bagaimana perasaanmu Farida?", Tanya Jango".
127Please respect copyright.PENANA53Sqm9UbOL
Aku menunduk dan bilang "jantungku berdetak kencang Jango, aku gak tau apa yang aku rasakan ini", kataku malu-malu".
127Please respect copyright.PENANAY4r7Xa6cpF
"Itulah perasaan Farida, mungkin kau belum tau apakah itu cinta". "Tapi cepat atau lambat, kau akan mengerti saat kau mulai berlatih mengolah data tentang perasaan di data basemu".
127Please respect copyright.PENANAWfHd6FUvaq
Jango kembali mengecupku, secara spontan aku tutup mataku. Nafasku berhembus lembut. Ini pengalaman pertamaku, pengalaman yang mengajariku menjadi manusia.
127Please respect copyright.PENANAgZDp4kZBxZ
"Ayok kita menepi ke pantai Fa", kata Jango".
127Please respect copyright.PENANAZKIG5YfVzE
"Mari...", Kataku".
127Please respect copyright.PENANAAqzV6jsSOM
Sekarang aku dan Jango berenang menuju tepian pantai. Ombak yang besar menyeret kami untuk segera menepi. Tak ada kelompok perlawan yang mengejar kami. Hanya ada mesin-mesin tebang berukuran raksasa di atas kami.
127Please respect copyright.PENANA5Q3wWwkLmg
Mengerikan, sangat mengerikan. Dan aku bisa merasakan itu. Rasa-rasanya aku bukanlah ASI, melainkan manusia. Aku juga gak merasa jika aku lebih cerdas daripada manusia.
127Please respect copyright.PENANAqxJRpjM7OZ
Kelebihanku yang gak dimiliki manusia adalah, aku mampu terhubung dengan server Deus Ex Machina tetapi aku juga mampu berpikir secara mandiri.
127Please respect copyright.PENANA9XSI6iO3pX
Setelah aku dan Jango sudah berada di pinggir pantai. Kita berjalan menyusurinya. Sekarang aku hanya memakai tangtop berwarna gelap dan celana panjang kelompok perlawanan dengan boots hitam. Begitu juga Jango.
127Please respect copyright.PENANAVKinIkcRk5
Di pinggangnya dia membawa pistol peredam dan RPG yang dipanggul di punggungnya. Tas ranselnya yang berat berisi beberapa roket pelontar.
127Please respect copyright.PENANAj6FMuJD3Ix
"Aku gak butuh ini", kata Jango membuang tas ransel dan RPG".
127Please respect copyright.PENANAJUVFYgQZBl
"Kenapa dibuang Jango? Bagaimana nanti kalau ada ancaman menyerang kita?", Tanyaku".
127Please respect copyright.PENANAEm4Rahnzfx
"Gak akan Farida, aku yakin kita aman di pulau terpencil ini", katanya".
127Please respect copyright.PENANAzXWautJyUP
"Aku gak benar-benar membuangnya kok, nanti akan aku ambil saat aku membutuhkannya", katanya".
127Please respect copyright.PENANAmusrap6VAi
"Baiklah Jango, aku percaya padamu", kataku".
127Please respect copyright.PENANACH4jmhdp5S
"Sebenarnya ada sesuatu yang gak aku pahami yang muncul tiba-tiba di pikiranku". "Ada perasaan yang menentang segala bentuk kekerasan", kataku".
127Please respect copyright.PENANA4hrUpv8Tzy
"Wow, itu keren Farida". "Kau benar-benar sangat manusiawi, bahkan aku saja masih menyukai kekerasan". "Mungkin itu yang menjadikanmu lebih cerdas daripada manusia Fa", kata Jango".
127Please respect copyright.PENANAc2R6GqqFJX
"Aku gak tau Jango", kataku".
127Please respect copyright.PENANAu00J95yyVx
Sekarang kita duduk memandang ke arah pantai. Matahari yang tenggelam menciptakan semburat merah, senja. Itu sangat indah. "Apakah cinta seperti senja?", Kataku pada diri sendiri".
127Please respect copyright.PENANA4WXeAwfyz6
Bersambung
127Please respect copyright.PENANAPAxkZaMqxU
127Please respect copyright.PENANAX0SgHvFSOh
127Please respect copyright.PENANAwSZe1oxrXd
127Please respect copyright.PENANA11kBBluXEs
127Please respect copyright.PENANAOlGwGrAsF9
127Please respect copyright.PENANAl7oYqxK8na
127Please respect copyright.PENANA3gJmh0d4c7
127Please respect copyright.PENANAJMISZtQOtK
127Please respect copyright.PENANAh3rIjvfOAr
127Please respect copyright.PENANARm2duyiDb4
127Please respect copyright.PENANAm19Jr34dD6
127Please respect copyright.PENANA65ZHSf2rwP
127Please respect copyright.PENANAKbrymdyFpS
127Please respect copyright.PENANAHPWlqbK9ew
127Please respect copyright.PENANAHto1Xms9GJ
127Please respect copyright.PENANAtyk4Z9Lh6K
127Please respect copyright.PENANA1C4thzy67k