109Please respect copyright.PENANA64pHKdHyCH
Bertahun-tahun berlalu. Arthur kini berusia 17 tahun, hidup sebagai anak yatim di sebuah desa kecil bersama adiknya, Aria, yang berusia 10 tahun. Mereka tidak tahu tentang asal-usul mereka.
Arthur selalu merasa ada sesuatu yang berbeda dalam dirinya. Ketika dia marah atau dalam bahaya, kekuatan misterius muncul. Api sering kali menyala di sekelilingnya, dan tanah bergetar tanpa sebab.
"Arthur, kenapa kau bisa melakukan itu?" tanya Aria suatu malam, setelah Arthur tanpa sadar menghidupkan api dengan tangannya.
"Aku juga tidak tahu, Aria. Tapi aku janji, apapun yang terjadi, aku akan selalu melindungimu," jawab Arthur sambil menggenggam tangan adiknya.
Namun, malam itu, segalanya berubah. Sebuah retakan muncul di langit desa, dan dari dalamnya, makhluk-makhluk dari dunia iblis keluar. Mereka mencari Arthur, pewaris Raja Iblis.
Di dunia iblis, Mordrak, yang telah lama menunggu, akhirnya menemukan celah untuk membuka retakan di Gerbang Keseimbangan. Dengan bantuan retakan itu, dia mengirim pasukan ke dunia manusia untuk menemukan Arthur. Mordrak percaya bahwa dengan mengambil kekuatan Arthur, dia bisa membuka pintu sepenuhnya dan menguasai kedua dunia.
"Temukan anak Raja Iblis. Bawa dia ke sini hidup-hidup. Kekuatan itu adalah milikku," perintah Mordrak kepada pasukannya.
Di desa kecil, pasukan iblis menyerang. Arthur berusaha melawan, tetapi jumlah mereka terlalu banyak. Saat Arthur hampir kalah, kekuatan dalam dirinya bangkit. Matanya berubah merah, dan lingkaran sihir hitam muncul di sekelilingnya. Dengan kekuatan itu, dia berhasil mengusir para iblis, tetapi hal itu menarik perhatian Mordrak.
Setelah serangan itu, Arthur dan Aria bertemu dengan seorang pria misterius bernama Kael, seorang penjaga Gerbang Keseimbangan yang setia pada Azaroth. Kael mengungkapkan rahasia besar tentang asal-usul Arthur.
"Arthur, kau adalah anak Raja Iblis, Azaroth. Darah campuranmu menjadikanmu satu-satunya makhluk yang bisa membuka atau menutup Gerbang Keseimbangan. Ayahmu mengorbankan hidupnya untuk melindungimu dan dunia ini dari Mordrak."
Arthur, yang terkejut, menolak percaya.
"Tidak mungkin! Aku hanya ingin hidup damai bersama Aria. Aku tidak peduli dengan dunia iblis atau pintu itu," kata Arthur.
Namun, Kael memperingatkannya bahwa Mordrak tidak akan berhenti sampai dia mendapatkan kekuatannya.
"Jika Mordrak menangkapmu, dia akan menghancurkan kedua dunia. Kau tidak bisa lari dari takdirmu, Arthur."
Retakan di Gerbang Keseimbangan semakin membesar, dan pasukan Mordrak terus menyerang dunia manusia. Desa-desa lain mulai hancur, dan Arthur merasa bersalah karena tidak bisa melindungi mereka.
Aria mencoba menguatkan kakaknya.
"Kak Arthur, aku tahu kau takut. Tapi kau selalu bilang bahwa kau akan melindungiku. Kali ini, aku akan mendukungmu untuk melindungi semua orang."
Arthur akhirnya menerima takdirnya. Bersama Kael dan Aria, dia memulai perjalanan untuk menemukan Gerbang Keseimbangan dan menghentikan Mordrak.
ns 15.158.61.8da2