(Kisah nyataku)
Saya seorang ustadz di sebuah pondok pesantren di Ponorogo,dan saya memiliki istri yang juga mengajar di pesantren tersebut.
Kami setiap pagi pukul 06:30 sudah berangkat mengajar di pesantren.
Tepatnya bulan 12 tahun 2020, pasca terjadinya covid kami jarang sekali keluar dari area pondok,kami tinggal di rumah yang di sediakan oleh pondok pesantren,karena pas waktu itu di buat peraturan untuk semua santriwan dan santriwati tidak boleh keluar dari pesantren,bahkan pengajar yang di pesantren.
Untuk pengajar dari luar pesantren sementara mengajar dengan online.
Sedangkan kami tetap mengajar seperti biasa.
Saya mempunyai teman yang tinggal di samping rumah saya,dia juga mengajar di pesantren sama seperti saya dan dia juga tinggal di rumah fasilitas pesantren.
Kami sering berkumpul di rumah saya untuk menyelesaikan tugas-tugas pesantren, seperti tugas pendataan dan lain sebagainya.
Suatu malam saya dan teman saya sedang duduk dia ruang tamu untuk mengerjakan tugas, selesai mengerjakan tugas kami menonton bola sampai pukul 01.00 malam, di tengah menonton bola Saya merasa sangat mengantuk, maka saya berkata dengan teman saya kalau saya ingin baring-baring dulu, saya pun baring di dekat teman saya yang sedang asyik menonton bola, dan tak terasa saya pun ketiduran, saya terbangun pukul 02.00 malam, dan saya melihat teman saya tidak berada di samping saya, dan saya berpikir mungkin dia telah pulang ke rumahnya, maka saya berdiri menuju ke kamar saya, dan betapa terkejutnya saya yang waktu itu pintu kamar saya sedikit terbuka dan saya melihat teman saya ada di dalam kamar saya, saya pun langsung kembali ke ruang tamu, dia tidak mengetahui kalau di kamar saya terdapat CCTV online yang saya pasang, saya pun mengecek CCTVdari HP saya, dan begitu terkejutnya saya karena istri saya tertidur dalam keadaan tidak menggunakan pakaian sama sekali, pada waktu itu teman saya bergerak keluar menuju ke ruang tamu, maka saya berpura-pura tertidur, ternyata dia memastikan saya masih tidur, maka dia kembali ke kamar saya, Saya melihat dari CCTV bahwa dia membuka seluruh pakaiannya, dan tidur di belakang istri saya serta merangkul istri saya, mungkin pada waktu itu istri saya mengira itu adalah saya, emang biasanya saya sering melakukan hubungan suami istri di saat istri saya tertidur dari arah belakangnya, maka saya terkejut melihat dari CCTV bahwa dia melakukan hubungan terlarang, saya yang waktu itu kebingungan dalam berpikir, takut ini menjadi aib dan menjadikan istri saya stress, akhirnya saya membiarkannya saja, tak lama dari itu teman saya pun keluar dari kamar dalam keadaan sudah menggunakan pakaian, sedangkan saya masih berpura-pura tertidur, dia pun membangunkan saya dengan berkata kalau dia mau pulang dulu ke rumah, saya pun pura-pura bangun tidur dan saya katakan ya.
Selepas dia pulang saya bergegas ke kamar saya, saya lihat istri saya masih tertidur pulas dan tidak menggunakan pakaian sama sekali, pada waktu itu saya pun menghidupkan lampu kamar saya dan istri saya pun tidak bangun, saya melihat di bagian kemaluan istri saya penuh dengan air mani.
Di pagi harinya saya salat subuh bersama istri saya, setelah itu istri saya berkata: mas mas... Kan udah aku bilangin kalau mas main sama aku ketika aku tidur jangan dikeluarin di dalam, kok tadi malam mas keluarin di dalam, biasanya juga dikeluarin di luar, maka saya menjawab maaf tadi malam kelepasan, saya pun berkata: sayang tadi malam kamu kerasa nggak diajak main, dia menjawab: Saya tadi malam ngantuk banget jadi nggak terasa apa-apa, tahu sendiri tadi malam aku habis lembur gosok baju sampai jam 11.00, oh iya mas takutnya mas main tadi malam aku hamil lagi, mas ini aneh-aneh aja udah tahu kita KB alami malah mas keluarin di dalam, aku pun terkejut karena aku lupa kalau kami sedang KB alami.
Tempat pukul 06.30 saya pun berangkat mengajar, saya pagi itu tidak fokus di dalam mengajar karena teringat kejadian tadi malam, bagaimana jika istri saya betul-betul hamil.
Tempat pukul 11.00 Saya telah selesai mengajar dan saya masuk ke dalam kantor, saya lihat teman saya sedang berada di dalam kantor juga, ketika saya masuk dia langsung menyapa saya, maka saya pun menyapa dia juga, dia tampak biasa aja ketika bertemu saya, tapi saya sedikit marah di dalam hati ketika bertemu dia, tapi saya tidak mengekspresikan kemarahan saya, kami pun mengobrol dengan asyiknya dan teman saya menceritakan tentang pertandingan bola tadi malam.
Teman saya mengajak saya untuk pergi ke rumah orang tua dia yang berada di kabupaten Ngawi nanti sore, saya bertanya kepada dia ada acara apa ke sana, maka dia menjawab nggak ada acara apa-apa cuman disuruh orang tua dia untuk mengambil beras di rumah dan ada sedikit sayuran, karena memang teman saya beras langsung dia bawa dari rumah orang tuanya.
Siang itu saya pun langsung menelpon istri saya untuk memberitahukan bahwa sore ini saya akan pergi ke Ngawi, istri saya pun bertanya pulang jam berapa, maka saya menjawab paling pulang sebelum subuh, maka istri saya pun mengiyakan.
Sore itu saya berangkat dengan teman saya ke Ngawi, sebelum berangkat teman saya menelpon untuk membantu mengangkat barang di rumahnya, saya pun pergi ke rumahnya, cukup banyak barang yang dia ingin bawa ke rumah, saya pun membantu mengangkat barang ke motor dia yang sudah banyak barang tersusun di keranjang dia, ketika kami selesai menyusun barang saya pun langsung pergi ke rumah saya untuk mengambil motor saya, sebelum kami berangkat teman Saya menyuruh saya untuk makan di rumah dia dulu, maka saya pun masuk ke dalam rumah dia, istrinya pun keluar dengan membawakan dua piring masih, maka tiba-tiba di dalam hati saya timbul rencana untuk balas dendam kepada teman saya.
Saya tidak pernah melihat wajah istri teman saya, karena istri teman saya menggunakan full hijab dengan cadar, iya begitu tertutup dan jarang keluar rumah, dia hanya pergi untuk mengajar saja bersama istri saya.
Setelah kami makan kami pun pergi ke Ngawi, sampailah kami di Ngawi pada salat magrib.
Maka kami pun melaksanakan salat magrib terlebih dahulu kemudian kami baru pergi ke rumah orang tua teman saya.
Kami pun sampai di rumah orang tua teman saya, saya sudah biasa menemani dia ke Ngawi.
Sesampainya di rumah teman saya saya merasa badan saya kurang fit, maka saya izin ingin istirahat sejenak, teman saya pun mengantarkan saya ke kamar.
Dia pun berkata kalau dia juga ingin istirahat sebentar.
Kami pun baring-baring, dan tak lama terdengarlah adzan salat isya.
Saya pun terbangun untuk salat isya, dan saya lihat teman Saya tidur pulas dan saya kasihan untuk membangunkan dia.
Saya melihat ada panggilan di HP teman saya, ternyata yang menelpon adalah istrinya, Saya ingin mengangkat telepon tersebut tapi tiba-tiba telepon tersebut mati, ternyata istrinya hanya miscall, dan saya lihat ada chat wa istrinya bertanya apakah sudah sampai di Ngawi.
HP teman saya ternyata tidak ada kuncinya, saya pun mengecek HP teman saya, dan begitu terkejutnya ternyata dia memvideokan dia ketika menodai istri saya.
Hati saya pun kembali menjadi marah, tapi yang membuat saya heran tiba-tiba nafsu saya naik begitu tinggi ketika melihat video istri saya dilecehkan nya, video tidak panjang hanya 20 detik, tapi dia tampak memvideokan mulai dari wajah istri saya dan menampakkan dia dan kemaluannya yang masuk ke dalam kemaluan istri saya.
Saya pun langsung menyimpan nomor istri dia.
Dan saya pun kembali mematikan HP dia dan bergegas pergi ke masjid untuk salat isya.
Setelah salat isya saya pun langsung kembali ke rumah orang tua teman saya, tadi ketika saya melihat HP teman saya saya telah mengirim video tersebut ke HP saya melalui WhatsApp dan saya menghapusnya di chat teman saya.
Sesampainya Saya di rumah teman saya saya pun langsung ingin mandi, tetapi entah setan apa yang merasuki saya ketika saya mandi saya pun onani sambil melihat video teman saya, dan heran ya Saya begitu terangsang.
Dalam hati saya, apakah saya ini gila melihat istri sendiri yang digauli orang lain.
Setelah saya selesai mandi saya melihat teman saya telah bangun dari tidurnya.
Malam itu pun saya langsung tidur.
Tepat pukul 03.00 malam saya bangun dan biasa kami pulang jam segitu biar sampai Ponorogo tidak terlalu kesiangan, karena kami ada kelas mengajar.
Ketika kami sudah bersiap untuk pulang, tiba-tiba orang tua teman saya berkata kalau bisa pulangnya siang aja, biar bisa bantuin betulin atap dapur.
Saya pun bilang dengan teman saya kalau saya ada jam mengajar pagi ini, teman saya pun berkata kalau kamu pulang sendirian nggak papa, maka saya menjawab oke.
Pagi itu kan saya pulang sendiri ke Ponorogo, saya sampai Ponorogo pukul 06.00 pagi, saya pun langsung turun di rumah teman saya untuk menurunkan barang yang dia titip, saya membawa nangka labu air dan dua tandan pisang.
Ketika saya berada di depan rumah teman saya saya pun berpikiran jahat, untuk mengancam istrinya kalau suaminya telah melecehkan istri saya dengan bukti video.
Sampailah saya di depan rumah teman saya, maka saya ketuk pintu rumahnya, dan ada jawaban dari dalam rumah, iya mas tunggu sebentar, maka istri teman saya pun keluar menemui saya, dan dia bertanya, loh mas Ahmad belum pulang, nama teman saya itu adalah Ahmad, saya bilang dia pulang nanti siang.
Maka saya pun berkata kepadanya dia bahwa ada hal penting yang ingin saya harus ceritakan, maka dia berkata oh hal penting apa, Dan Dia berkata masuk dulu mas ke rumah sekalian saya buatin minum, mas sudah makan belum, maka saya jawab oh nanti saya makan di rumah saya aja.
Sekitar saya menunggu 6 menit istri teman saya pun datang dengan membawakan kopi bersama roti, dan dia pun menyuguhkan minuman tersebut.
Maka dia duduk dan dia bertanya, apa mas yang mau di beritahukan.
Saya sedikit tidak tega untuk beritahukan hal ini, tapi inilah kesempatan saya untuk membalas dendam.
Saya berkata kepada dia ada masalah penting yang terjadi, maka saya menceritakan semua kejadian yang terjadi di rumah saya tentang suaminya, dia pun terkejut dan menangis, dan saya pun menyetel video yang ada di HP saya kepadanya, dia pun tambah terkejut dan menangis.
Dia berkata astagfirullah, kok mas Ahmad tega ya.
Aku pun berkata kepada dia untuk menuntut pertanggungjawaban, dan aku berkata bahwa selama ini Saya dan istri saya sedang KB alami.
Tapi justru suami dia malah menggauli istri saya dan mengeluarkannya di dalam dan saya takut kalau istri saya hamil.
Maka istri teman saya pun menjadi bingung dan menangis.
Dan dia berkata bagaimana ya bang saya pun bingung.
Maka saya berkata kepada dia kalau saya mungkin akan laporkan suaminya ke kantor polisi.
Maka dia pun menangis dan memohon-mohon kepada saya untuk tidak melaporkan suaminya ke kantor polisi .
Dia berkata kepada saya bagaimana saya bisa membantu untuk bertanggung jawab.
Maka entah setan dari mana saya menjawab: apa yang suami kamu telah berbuat kepada istriku itulah yang saya akan balaskan.
Diam menjawab maksudnya.
Ya kalau masalah ini mau selesai caranya kamu harus juga tidur dengan aku.
Maka dia menangis dan menjawab astagfirullah...itu bukan solusi mas ...yang ada kita malah rusak semua
Aku kan menjawab ya udah kalau gitu besok saya akan buat laporan ke polisinya.
Dia pun menangis dan berkata kalau memang dengan diri saya itu bisa menyelesaikan masalah ya terserah mas aja, tapi dosa yang tanggung emasnya....
Saya akan berkata oke ....
Dan saya begitu terkejut tiba-tiba ia membuka cadarnya dan jilbabnya serta bajunya...
Dan Dia berkata ke sini mas ayo kita selesaikan masalahnya....
Aku akan menjadi dilema, Antara kasihan dengan dia dan antara nafsu saya.....
Maka aku katakan sama dia, nggak usah sekarang karena aku ada jam mengajar...
Aku ingin mengajak kamu di luar saja besok...
Maaf mas aku nggak pernah keluar dari rumah tanpa suami saya...
Maka saya menjawab, gampang nanti saya buat alasan sama suamimu...
Lalu saya pun izin untuk pulang ke rumah...
Sampailah Saya di rumah, istri saya langsung memberikan makanan karena pagi itu dia telah masak
Saya pun makan bersama istri saya.
Saya heran istri saya begitu amat gelisah dari raut wajah dia
Seperti ada perkara yang membebani pikiran dia.
Maka saya berkata kepadanya, sayang kamu lagi sakit atau ada masalah apa...?
Dia menjawab nggak ada masalah apa-apa mas, cuman kurang enak badan saja.
Setelah saya makan saya pun pergi mengajar.
Sesampainya saya di ruang belajar saya begitu heran para murid tidak ada di dalam kelas, maka saya bertemu dengan satu murid dan saya menanyakan anak-anak pada ke mana, mereka menjawab bahwa hari ini ada acara di rumah pak kyai, saya bertanya ada acara apa, katanya pak kyai mau pergi umroh, oh langsung saya mengecek wa saya, ternyata di grup pesantren pak yai telah memberitahukan bahwa beliau akan pergi umroh dan bagi ini santri berkumpul di rumah beliau.
Dapat pukul 08.00 saya pulang ke rumah, saya salam di pintu tetapi tidak ada yang menjawab, langsung saja saya masuk ke dalam rumah, dan saya mendengar istri saya menangis dalam keadaan menelpon seseorang di dalam kamar, saya pun mendengarkan percakapan mereka dari luar kamar saya.
Istri saya mencaci maki sambil menangis, dan berkata Kamu laki-laki bajingan.
Saya pun terheran istri saya menelpon dengan siapa dengan nada marah-marah.
Lalu saya pun keluar dari rumah dengan perasaan mungkin yang menelpon istri saya adalah teman saya.
Lalu saya coba menelpon istri saya di luar rumah, istri saya pun langsung mengangkat telepon saya, dan saya berkata: sayang saya dari tadi di depan rumah salam-salam kok nggak ada orang, dia menjawab maaf maaf mas... Saya di kamar nggak kedengeran, dengan sedikit serak dia menjawab.
Tak lama kemudian istri saya membuka pintu, raut wajahnya memerah dan sepertinya ia habis cuci muka.
Lalu saya berkata sayang sakit
Dia menjawab ya saya nggak lagi nggak enak badan.
Oh ya udah sayang istirahat aja...
Nggak papa, kok mas pulang cepet, biasanya jam 11.00
Anak-anak tadi pada kumpul di rumah pak kyai aku nggak lihat wa kalau pak yai mau pergi umroh.
Mas mau ngantar pak Yai ke Surabaya, biasanya masih nyupirin ke Surabaya..
Iya tadi pak Yai ada wa juga untuk saya mengantar ke Surabaya.
Emang penerbangan jam berapa mas
Pagi pukul 03.00
Mas ngantar jam berapa
Habis salat zuhur, tapi kemungkinan mas mau ada urusan sedikit di sana.
Emang urusan apa mas...
Mau jumpa teman mas aja yang tinggal di belakang terminal Bungurasih
Oh ustad Yudi
Iya benar ustad Yudi.
Oh iya sayang, itu istrinya ustadz Ahmad mau pulang ke Mojokerto, katanya dia mau ikut mobil rombongan.
(Tadi saya telah menelpon istrinya teman saya untuk dia izin ke suaminya pergi ke rumah orang tuanya di Mojokerto 2 hari)
Saya pura-pura menawarkan istri saya untuk dia ikut.
Untungnya istri saya menjawab karena dia masih ada jam mengajar.
4382Please respect copyright.PENANALv5p6cJrsd
4382Please respect copyright.PENANAnXG37K7bYe