Di suatu hari hidup seorang pria sekaligus kepala keluarga bernama Takeuchi Miko. Ia bekerja sebagai pedagang makanan keliling disebuah kota padat penduduk bernama Jagaruta. Miko sehari-hari berjualan dari jam 5 pagi hingga jam 11 malam. Kondisi tersebut lantaran Miko yang harus menghidupi sang istri bernama Kubo Haruno & 2 orang anak bernama Takeuchi Minami & Kubo Hideo. Meski berjualan dari pagi buta hingga larut malam, keluarga kecil ini hidup dalam kondisi pas-pasan.
Dengan pendapatan Miko yang hanya cukup untuk membeli beras dan sedikit lauk, membuat ia & istri nya tak pernah mengganti pakaiannya. Jangankan untuk membeli kebutuhan sekunder, untuk membayar uang sewa rumah kecilnya pun mereka harus meminta keringanan pada pemilik tempat. Namun demikian kondisi Miko yang sangat sederhana itu tak membuatnya malu dan malah ia sangat senang karena bisa hidup sederhana namun tak terlilit hutang.
Memang zaman sekarang, untuk memenuhi gaya hidup orang-orang lebih memilih cara instan dengan meminjam ke rentenir meskipun bunganya selangit. Namun tidak dengan Miko, ia berprinsip kalau orang kaya yang sesungguhnya ialah orang yang tak memiliki hutang sepeserpun. Akan tetapi pemikiran bagus Miko bertolak belakang dengan sang istri. Haruno yang dulunya hidup dibawah garis kemiskinan, memiliki ambisi untuk kaya raya di suatu hari nanti. Haruno pun bergumam.
"Kapan ya aku bisa punya harta berlimpah. Aku ingin pergi shopping ke mall, ingin Travelling keliling dunia, ingin segalanya hanya dengan jentikan jari." Gumam Haruno.
"Aku gak bisa begini terus, kalau aku masih sama Miko aku akan hidup susah hingga tua nanti. Apa kata teman-teman ku kalau aku hanya seorang istri pedagang keliling." Lanjut Haruno.
Tringgg... Suara notifikasi handphone pun berbunyi. Ternyata itu adalah sebuah pesan dari seorang pria di aplikasi kencan. Haruno pun membaca pesan tersebut yang berisi ajakan untuk nge-date ke tempat fancy dan makan malam disebuah restoran bintang 5. Karena hasrat ingin mencoba menjadi kaya meski sesaat, membuat Haruno menerima ajakan pria tersebut tanpa izin ke suami sahnya yakni Miko. Tanpa memikirkan suami & kedua anaknya, Haruno langsung berkemas dan langsung pergi ke tempat janjian. Ditengah perjalanan, Haruno pun bergumam.
"Ahhh... Andai suamiku bisa seromantis ini, mengajakku ketempat semewah ini. Ya... Apalah daya dia cuma seorang pedagang miskin." Gumam Haruno.
Setibanya di tempat janjian, Haruno pun mengecek aplikasi dan mengirimi pria itu pesan. Diketahui pria tersebut bernama Kojima Masahiko yang memiliki makna pangeran dari pulau kecil. Setelah menunggu beberapa saat, Haruno pun bertemu dengan Kojima dan berkata.
"Permisi nona, apa kau nona Kubo Haruno?" Ucap Kojima sambil menepuk bahu Haruno.
Dengan refleks pun Haruno membalikkan badan dan sejenak terdiam karena melihat penampilan modis & glamor dari Kojima. Haruno pun bergumam.
"Wah... Dia nampak elegan sekali. Lihat penampilannya dipenuhi oleh barang branded yang mahal. Pasti dia orang kaya." Gumam Haruno dalam hati.
"Nona... Nona... Apa kau baik-baik saja?" Ucap Kojima.
"A...ah... Ya benar aku Kubo Haruno. Apa kau tuan Kojima?" Balas Haruno.
"Jangan panggil tuan, umur kita tidak terlalu jauh jadi kau bisa memanggil namaku saja." Balas Kojima.
"Ah... Baiklah, kalau begitu ayo kita ke sana" Balas Haruno sambil menunjuk suatu tempat.
Waktu pun berlalu Haruno & Kojima nampak sangat menikmati momen tersebut. Meski baru kenal, mereka sudah nampak seperti sepasang kekasih yang sudah berpacaran lama. Hingga tiba saatnya untuk makan malam. Kojima pun berkata.
"Sekarang sudah waktunya makan malam, mari kita pergi ke restoran yang sudah ku pesan." Kata Kojima sambil melihat jam tangan mewahnya.
Dengan menaiki mobil Felari mereka pun pergi ke restoran tersebut. Setibanya disana, Haruno yang baru turun mobil pun nampak terkejut melihat kehadiran suami sahnya yang sedang berdagang di seberang restoran. Dalam diam, Haruno pun bergumam.
"Huh... Ngapain sih dia harus dagang disini. Bikin malu aja. Percuma banyak pembeli gak akan membuatnya tajir melintir juga. Gak seperti Kojima yang tanpa perlu bekerja sangat keras, sudah memiliki segalanya." Gumam Haruno.
Karena Haruno terpaku sambil melihat suaminya membuat Kojima berkata.
"Haruno, apa kau mau makan disana?" Ucap Kojima.
"Ah... Tidak. Makanan pinggir jalan seperti itu rasanya kurang cocok dengan kamu." Balas Haruno.
"Ah... Benar juga. Masa anak orang terkaya di Jagaruta sekaligus penerus Kojima Grup harus makan dipinggir jalan. Yang ada nanti malah merusak citra perusahaan kami." Balas Kojima.
"Ayo kita masuk dan menikmati makan malam ini." Lanjut Kojima.
Perlu diketahui bahwa Kojima Grup adalah perusahaan terbesar di Jagaruta yang bergerak di bidang Finance. Mereka memiliki banyak anak perusahaan yang mendominasi seluruh sektor bisnis di Jagaruta. Diperkirakan total aset & kekayaan Kojima Grup mencapai 1.000 Triliun Rubiah. Maka tak heran penampilan glamor Kojima dapat memikat wanita manapun.
Singkat cerita mereka pun makan malam. Tanpa ada rasa bersalah, Haruno pun makan dengan nikmatnya sementara Miko berjuang sekuat tenaga untuk mencari pundi-pundi rezeki. Meski harus kepanasan dan kehujanan, Miko tetap berusaha hingga tetes keringat terakhir untuk membahagiakan istri & 2 anaknya.
Seiring berjalannya waktu, Haruno & Kojima pun selesai makan malam dan pergi meninggalkan restoran untuk menuju tempat berikutnya. Namun tanpa disadari, Miko melihat Haruno yang baru keluar dari restoran dengan pria asing dan bergumam.
"Apa itu Haruno. Mengapa jam segini dia tidak dirumah. Mengapa ia berduaan dengan pria asing. Aku harus mengikutinya untuk meminta penjelasan darinya." Gumam Miko.
Haruno yang berangkat dengan mobil Felari pun diikuti oleh Miko yang hanya menggunakan gerobak motor miliknya. Dengan perbandingan yang jauh antara mobil sport Felari & gerobak motor miliknya membuat Miko agak terlambat tiba ke lokasi tersebut. Baru sampai di depan apartemen, betapa terpukul nya Miko ketika melihat dari motornya kalau istrinya masuk ke sebuah apartemen mewah dengan pria asing itu. Miko yang datang sedikit terlambat pun memutuskan untuk menunggu sang istri keluar dari apartemen tersebut. Ini karena sifat Miko yang terlalu baik mebuat ia tak ingin mencari masalah di tempat umum. Miko pun berkata.
"Ah... Mungkin saja istri ku sudah mendapatkan pekerjaan di apartemen ini. Dan mungkin saja ia habis meeting dengan bosnya di restoran tadi dan baru balik ke apartemen." Gumam Miko.
"Tapi kok dia gak bilang ke aku ya. Ah... Mungkin saja ia ingin membuat kejutan kalau ia telah diterima kerja di apartemen ini. Ya sudah kalau begitu aku akan tunggu dia pulang dan akan aku kasih kejutan balik ke dia kalau aku sudah tau dia bekerja disini." Lanjut Miko.
Miko yang di didik untuk selalu menyikapi segala hal dengan positif pun menunggu Haruno pulang. Namun setelah menunggu hampir 3 jam, Haruno pun tak kunjung keluar. Alhasil Miko pun pulang duluan karena mengkhawatirkan kedua buah hatinya. Setibanya dirumah, Miko pun....
20Please respect copyright.PENANACoeZYVh0pu
(Lanjut Chapter 2 Guys....)
ns 15.158.61.45da2