
Seusai diriku mendinginkan diri, aku tak menemukan suamiku di sekitarnya. Aku duduk kembali di tengah kerumunan orang orang yang tengah asyik bercengkrama dan bahkan ada beberapa diantaranya melakukan hal tak senonoh di publik. Hari mulai malam dan pengendalian diri atas alkohol adalah hal yang mustahil.
Beberapa diantaranya bugil dan berjoget, lain lagi ada yang bercinta dan segala macam muncul di permukaan. Aku tak kuat melihat pemandangan asing ini, akhirnya aku menyendiri di ruangan suamiku bekerja. Belum aku berdiri, beberapa wanita yang tadi sempat ku temui pun bercakap "Enak banget uhhh kontol pak Wisnu... puas aku di pejuin kontolnya" "aku juga puas banget nikmat parah" aku yang tak percaya hal ini terjadi lalu berlari menuju ruang kantornya di lantai 4.
Menaiki tangga yang tinggi dengan pakaian yang simpel gini memang tak menjadi halangan untukku berlari keatas. Sesampainya diatas, aku terbelalak melihat suamiku tengah teler dengan kedua tangan terikat diatas, sementara wanita wanita menyetubuhinya dengan tanpa segan. Darahku berdesir, entah kenapa aku tidak merasa marah. Melainkan bernafsu, sungguh tak waras pikiranku.
Wanita wanita itu silih berganti menggagahi suamiku dan tak lupa memberikan doping suntik di lengan kanannya. Penuh dengan bekas tusukan jarum, berkali kali bangun tidur penisnya menerpa efek negatif obat terlarang itu. Kudatangi dirinya dan terkejutnya mereka, bahwa aku hadir di hadapan mereka. Mereka diam seribu bahasa dan tak bergeming sama sekali.
Kutanggalkan pakaianku dan duduk diatas meja kerja nya sambil bercinta dengan jariku. Mereka menatap seakan tak percaya, aku yang seharusnya sebagai istri akan membela suaminya. Aku? hanya duduk bermasturbasi melihat suamiku di genjot ramai ramai oleh karyawan yang 95% nya adalah wanita muda. Cairan cintaku mengalir deras sambil sesekali mengerang, suamiku yang pada akhirnya sadar, hanya bisa histeris dalam diamnya. Mulutnya disumpali oleh pakaian dalam karyawannya.
Hingga mata kami bertemu, dan aku semakin liar memainkan klitorisku. Becek dan muncrat menghujani tubuhnya yang berkeringat itu. Suamiku ejakulasi untuk pertama kalinya usai menerima puluhan kali suntikan obat perangsang seksual itu. Kemaluannya merah padam dengan beberapa luka lecet di batang kontolnya.
Aku lalu tertidur dalam kepuasan di selingkuhi sementara cairan cintaku masih mengalir di antara pahaku dan lantai kantor ini.
Bersambung...
ns 15.158.61.40da2