x
Resepsionis hotel kebingungan saat melihatku, dan Anri masuk untuk memesan kamar … resepsionis yang seorang wanita itu berbisik pada temannya di sebelahnya, dari gerak bibirnya tampak jelas kalau dia sedang menghibahi kami berdua. Wajah Anri terlihat sangat merah, sambil merapatkan kedua pahanya ia menetima kunci kamar dari resepsionis itu.
1750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIvSMJBt7t0
“Ughh!”
1750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWuUoEGyxhv
Anri melenguh keras, dan kunci yang ia pegang pun tak sengaja jatuh di hadapanku. Aku tersenyum jahat, kupencet tombol vibrator dari balik saku celanaku, dan membuat Anri berwajah ahego. Dia berdiri membelakangi resepsionis, hingga hanya aku yang bisa melihat wajah memalukannya itu.
1750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEJrUE9q8ys
“Kenapa Tante? Apa ada sesuatu yang salah…”
1750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4SKTLcHKhp
“Naoya-kun… emm!”
1750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ69AISAdtGE
Anri berkeringat, dengan hati-hati ia mengambil kunci kamar itu, lalu menarikku pergi menjauh dari dua resepsionis yang sejak tadi matanya tertuju padanya. Kami menaiki lift, dan sampai di lantai tiga … saat menaiki lift itu kutekan kembali remot vibrator di selangkangan Anri yang membuat dia melenguh, dan terkulai lemas di lantai lift.
1750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9pBQxmJSNe
“Ya ampun Tante, malah pipis di sini,” ledekku membuat Anri tak senang,dan mencubitku.
1750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeywwmbQy6v
Aku tertawa kecil, lalu kami pun melanjutkan perjalanan kami ke kamar nomor 61, kuletakkan tas selempangku di meja begitu sampai. Anri menungging meletakkan tasnya di kasur, melihat hal itu nafsuku mulai menguasainya, lalu aku pun menghantam pantatnya yang besar dan empuk itu dengan selangkanganku.
1750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDvpwIJD1TP
“Ahh!”
1750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiOTWEMvf5k
Anri tersentak kaget, tapi aku langsung memeluknya dari belakang, meremas dua payudaranya yang besar dan kenyal,lalu menjatuhkan tubuhnya ke kasur. Kubalik tubuhnya hingga aku bisa melihat tubuhnya yang seksi, kucium bibirnya, dan kumasukkan lidahku untuk bergumul dengan lidahnya.
1750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6kMKE6ov7k
“Hmmm… Hmmmm… Hmmmm…”
1750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6F6YV6l99m
Kami bergumul sambil saling meraba, kusingkap jaketnya dan keluarlah dua gunung putih dengan puncak berwarna coklat itu. Kusedot pentilnya, dan kupelintir putting yang satunya. Anri melenguh hebat wajahnya yang cantik memperlihatkan ahego yang memalukan.
1750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuKHYToo1E1
“Tante, aku udah gak tahan,” kataku seraya melepas pakaianku sampai telanjang bulat.
1750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrHqKHdwTPJ
Penisku yang keras pun naik ke wajah Anri, pukuli pipinya dengan penisku lalu kumasukkan benda panjang itu ke mulutnya. Maju mundur kugerakkan pinggulku, Anri mengap-mengap menelan penisku, dan memainkan lidahnya hingga membuat kepala penisku benar-benar mengkilap.
1750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwC1FsTyuXL
Tak ingin keluar begitu cepat, kucabut penisku dari mulutnya lalu bergerak ke bawah selangkangannya. Bau pesing langsung menyambut hidungku saat sampai, kulepas vibrator yang melekat di klitorisnya, lalu menyantap vaginanya yang sedikit berambut itu.
1750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiBJJI5QZ4C
“Ahhh! Ahhh! Naoya-kun! Ahhh!”
1750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7ajuH72Slc
Lidahku terus bermain, menyapu,dan mengecup lubang yang telah melahirkan temanku itu sampai membuatnya muncrat untuk kesekian kalinya. Cairan bening memenuhi mulutku, kujilati sisa cairan itu sebelum aku naik ke atasnya.
1750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQ4OAeqL3Qs
“Naoya-kun! Ahh! Tante udah… Ahhh!” racau Anri yang terlihat seperti menginginkan penisku.
1750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡI4zSWvZB0Z
Aku tersenyum, lalu menampar-namparkan penisku ke bibir vaginanya untuk membuatnya semakin gila. Anri meremas sprei, aku terus memukul-mukul vaginanya itu tanpa memasukkannya sampai membuat Anri meracau tak karuan.
1750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjeh2Qso4J3
“Masukkan! Naoya-kun masukkan! Ahhh! Tante udah gak tahan!”
1750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4OmBToGV8M
“Ohoooo, kamu akhirnya memintanya Tante. Tapi aku gak akan masukkan sebelum Tante momohon padaku.”
1750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzgGcxWK5FY
“Ahh! Naoya-kun! Jangan seperti ini ahhh!”
1750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlNPmG40na3
“Katakan: ‘Berikan aku penismu yang perkasa itu Naoya-kun! Acak-acak wanita cabul ini dengan penismu yang gagah’ lalu aku akan melakukannya.”
1750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCHj8IaQcyK
Entah sudah termakan nafsu atau lupa segalanya, Anri tiba-tiba langsung mengatakan hal itu begitu saja sambil menggoyangkan pinggulnya menantang penisku untuk masuk.
1750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZemRw49PsP
“Berikan aku penismu yang perkasa , Naoya-kun! Acak-acak wanita cabul ini dengan penismu yang gagah!”
1750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWWpTZoTN1D
“Seperti yang kau mau Tante!”
1750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBe7L0cIvge
Jleb!
1750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCHxioXKQmm
“AAAARGHHH!”
1750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpuUWVJv66j
Kumasukkan penisku dengan kasar hingga membuat Anri menjerit sambil meremas sprei, payudara Anri yang besar naik turun mengiringi genjotan pinggulku. Suara desahan Anri bercampur dengan suara kecipak persenggamaan kami, kuraih pinggulnya sambil kutekan badanku ke atas badannya.
1750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcdHcBPkHou
“Ahhh! Ahhh! Terus Nao- aaahh! Ahhh!”
1750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMWEKRkTIYZ
Sodokanku semakin kuat, kuremas kulit pinggul Anri, dan kupukuli vaginanya dengan kasar menggunakan penisku.
1750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTCC1esUSE8
“Ahh! Terus Naoya… Ahhh! Ahhh!”
1750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgUcyjeEq5A
“Antara penisku dan suamimu, mana yang lebih enak Tante Anri!?”
1750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGQdTsZFAHd
“Ahh! Ahhh! Naoya… Ahhh!”
1750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrb9JJKe0Vy
Aku menghentikan sodokanku hingga membuat Anri setengah kaget, dengan kepala penis terbenam dalam vaginanya aku kembali bertanya pada Anri.
1750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡE1zaGsFmWr
“Siapa yang lebih enak, punyaku atau suamimu?”
1750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCVyiAgsqie
Anri memerah, dari bawah aku bisa merasakan batangku dilumasi oleh lendir putih miliknya
1750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUdKJFEfJtn
“Punyamu lebih enak, ahhh! Naoya Ahh! Terus tusuk aku dengan penismu yang besar itu ahh!”
1750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPirotbBwro
Jlepp!
1750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7jViyBHR21
Anri memerik saat seluruh penisku tenggelam dalam vaginanya, bulu kemaluan kami saling bertemu, dan rongga vaginanya semakin menyempit meremas batang penisku yang bergetar ingin menyembur. Kudekap tubuh seksinya, dan kuangkap sambil pinggulku terus maju mundur.
1750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEsEscPq6BY
“Ahhh! Naoyaa! Ahhh! Ta-Tante ke-keluuarrr! Ahhh!”
1750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwRoyMPgYEL
“Aku juga Tante! Ahh! Keluaarr!”
1750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOx0H0UdPeL
“Ahhh!”
1750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡP4tA5YYtjY
Penisku bergetar hebat, cairan putih kental berbau pandan menyembur dalam vagina Anri, bersamaan dengan itu guyuran air bening Anri membasahi selangkanganku. Anri dan aku saling berbalas napas sambil berpelukan, kucium bibirnya lalu kami tidur bersama dengan wajaha saling menatap.
1750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2PbW8MA6zL
“Tante, aku menyukaimu jadilah pacarku,” kataku sambil mengelus rambutnya.
1750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlykqWRwUsA
“Naoya-kun, jangan bilang begitu … aku ini sudah tua seumuran ibumu. Aku juga sudah punya suami.”
1750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiAuibhctSk
“Aku gak perduli Tante, mau Tante lebih tua dariku atau pun Tante udah punya suami, aku tetap cinta Tante.”
1750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡy8xeJmqN6B
“Naoya…”
1750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjIVSwGTjrD
Tiba-tiba Anri mencium bibirku, aku kali ini terkejut, tak biasanya dia melakukan itu.
1750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDmWw5yc6og
“Naoya, ak-aku juga menyukaimu…”
1750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡA05sxRWO5T
Aku tersenyum lebar, akhirnya mimpiku telah berhasil … aku telah menundukkan Anri, ibu temanku yang seksi itu.
1750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3VgN5zGZcv
“Tapi, Tante–maksudku Anri, eh boleh gak aku memanggil Tante dengan nama Anri?”
1750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtOFEiCezuA
Anri tersenyum tipis, “Tentu Naoya, kenapa tidak.”
1750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoP1g9MKx5e
“Ahh! Anri…”
1750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFF62PuG1cl
Penisku kembali mengeras, dan akhirnya kami berdua pun lanjut bercinta sampai malam tiba. Tak terhitung banyaknya aku mengeluarkan maniku dalam vagina Anri, untung saja Anri sudah meminum pil hingga dia tak akan gampang hamil meski sudah kubuahi puluhan kali. Akhirnya kami berdua pun menghabiskan malam yang indah bersama di hotel itu.
1750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmydvR71zue
