710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡa0LG59Ik38
Langkahku terus berjalan mengikuti dua orang yang berada tepat didepanku. Sembari memandangi setiap jengkal pelabuhan ini. Suasana yang sangat sangat ramai membuat langkahku semakin sulit. Dua orang di depanku terus berjalan tanpa lelah. Sedangkan diriku yang mungil tak berdaya ini, sungguhh… sungguhh… ingin, segera bersantai dengan segelas es kelapa muda. Hmm, segarnyaaa…710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeD630vV9mC
710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVitXKEfajY
"Via, ayo cepet!". Suara wanita cantik didepanku menyadarkan aku.
"Kita ini, di Jawa, pa?"
"Iyalah, sayang. Masak di Afrika?" Jawab seorang lelaki separuh baya yang tampan di depanku. Namun sama sekali tidak memperlambat langkah kakinya.
710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEI60rbe4xq
Aku, Via, Lovya Aretha Yudianthoro. Aku adalah putri tunggal dari Galang Putra Yudianthoro dan Jihan Tsania. Kami bermaksud untuk kembali ke pulau Jawa, pulau asal mama dan papa. Karena papa mulai pekan ini mengurus perusahaannya yang terdapat di Jawa, sedangkan perusahaan yang ada di Sumatera telah beliau serahkan kepada adik kesayangannya. Sedangkan pulauku sendiri adalah Sumatera. Itulah alasannya aku tak mengenal satu centipun tanah ini.
710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIdDbhJDozH
Melihat keduanya yang semakin mempercepat langkah kakinya, aku berusaha mengejar mereka. Sulit memang, dengan sebuah koper cokelat yang berisi banyak barang-barangku ditambah lagi heels yang cukup tinggi ini. Ya, aku memerlukannya karena tinggi badanku tak semampai gadis lain seumuranku. Walau umurku kini yang menginjak 17 tahun, tak jarang yang mengatakan bahwa aku masih cocok menjadi siswa SMP. Ghhrrr..... Namun tetap berfikir positif ajalah, dengan postur tubuh seperti inilah yang membuatku terlihat menggemaskan seperti kartun jepang yang biasanya menari dengan lagu "chiring chiring, chiriring...!." Aku tau hanyalah sebatas postur tubuh, sedangkam wajahku... made in Indonesia.
710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuDAAkwUsCb
"Awww!!!"
Jeritanku memekik saat seorang lelaki menabrakku. Entah karena keteledoranku ataukah kenormalan matanya yang tak dapat melihat gadis sekecil diriku.
"Owhh.. maaf, mbak. Saya tidak sengaja."
Aku hanya menatapnya dingin. Dia langsung mengambil kopernya yang jatuh. Astaga! koperku juga terjatuh.
"Mbak baik-baik saja kan?", tanyanya dengan wajah terburu-buru. Aku mengangguk dengan wajah kesal.
710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡy3B0Jm7hso
"Lain kali kalo jalan jangan lupa periksa dulu tu mata!"
710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡg5HW4jWsmV
Ya Tuhan, bahkan dengan perkataanku yang cukup kasar tadi masih membuatnya tersenyum?? "Maaf ya mbak, sekali lagi. Saya permisi dulu." Dengan jejak senyuman yang masih terlihat dia membalikkan badan dan berlari meninggalkanku.
710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡj141x0gRBx
Kemudian aku mengambil koperku yang masih tergeletak dijalan. Aneh, koper ini terasa lebih ringan dari sebelumnya. Cokelat? Yaa, ini memang koperku. Tidak lagi jika koperku tercemplung ke selokan. Heheheh-gapenting banget- Ya Tuhan... dimana aku ini? Dua orang yang menjadi arahku telah menghilang ditelan massa.
710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwR8pNnAgMK
Jangan, Via... please, jangan nangis disini!! Emmphh..... Oh tidak bisaa! Tetesan air mataku mengalir bagaikan bocah 5 tahun yang tersesat di pulau asing. Dasar cengeng! Biarlah! Memang aku cengeng!! Dan aku tak peduli!! Yang ku inginkan hanyalah cepat bertemu mama dan papa! Aku duduk di pojok bangku panjang sambil terisak. "Hiks... hikss...", tangisanku membuat diriku seakan sebuah pertunjukan topeng monyet di depan khalayak. Masa bodo!!
710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9oApZcjHau
Betapa terjingkatnya aku ketika merasakan seseorang menarik dan memelukku erat. Aaaa!!!! Aku tak mau diculik! Aku kurus, pendek, kecil, hidup lagi gak mungkin laku kalo dijual!
710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡft9VyAaj5T
“Via, sayaang..”
710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡn2gq2nDU3w
"Mama!!! Huaaa!! Via takut...", aku mencengkeram pundaknya dan menangis tersedu-sedu. Masa bodo, masa onta banyak yang bilang aku bocah playgroup.
710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZKwxin7Eta
"Via, sayang... maafin mama dan papa ya, udah ninggalin kamu.", mama mengelus puncak kepalaku yang masih bergetar menahan isakan.
710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡG4NRYJ5Skt
"Iya, sayang.. maafin papa ya. Papa lupa kalau punya gadis kecil yang langkahnya cuma sejengkal", ujar papa yang baru saja mengambil koperku.
710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKYiA6PX7bJ
"Iya, pa.. Hm Apa?!!!". Papa terbahak melihat wajahku yang mungkin kini bagaikan pantat orangutan. "Aku mau balik ke Sumatera!", rengekku kesal.
710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡspIRqU4Axs
"Ehh.. jangan ngambek seperti itu. Maafkan kami yaa. Lagipula, papa jamin belum sehari disini, kamu akan betah!", papa mengacak rambutku yang terikat rapi. “Mulai sekarang, kita bakal hidup di Jawa, kan? Pasti lama-kelamaan, kamu bakal betah. Apalagi, di Jawa banyak cowok ganteng. Ya walau gak ada yang bisa ngalahin gantengnya papamu ini. Hahaha!” papa terbahak dan sangat berbangga dengan dirinya sendiri. Cihh, papa gak pernah inget umur.
710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUziv8mRGx9
"Hehehe, itung-itung usaha move on dari Heru, sayang?"
710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgHrV2yIkem
"Ihh! Kok Heru sih!" seketika teringat dengan lelaki itu. lelaki yang sangat terobsesi denganku. Wajah bulat nan dekil itu muncul di pikiranku. Ewh! Bukan, bukan karena wajahnya sebab aku membencinya. Tapi karena keobsesiannya yang di luar batas normal. Untung akhirnya aku tak akan lagi bertemu dengannya. Masih ingat, saat aku akan baru berangkat ke Jawa, dia memanggilku berkali-kali dan menangis seperti bayi. Merengek supaya aku mengurungkan niat untuk pindah rumah. Bahkan dia… ahh.. aku sungguh benci mengatakannya. Dia… haruskah aku jelaskan?? Hmm.. oke oke. Dia, dia merengek kepada orangtuanya untuk segera menikah denganku. Hah!! Wat de fun banget, kan?!
710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwyR8xplPGM
Cukup. Kita balik ke masa kini. Yang tadi sudah menjadi butiran sejarah hidupku.
710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzQc6FOqjfS
Setelah beberapa menit perjalanan dengan taksi, kami berhenti disebuah rumah mewah yang asri.
Inikah rumah baruku?
710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLzJHvuuORr
"Yes, sweety." Seakan papa tau apa yang sedang ada di fikiranku. Aku melangkah perlahan dan pasti, memandangi keindahan setiap sudut rumah ini dengan taman yang dipenuhi tanaman hijau. Benar kata papa, mungkin papa sengaja memilih rumah ini agar aku benar-benar betah di rumah ini.
“Papa bisa baca pikiran Via, ya? Hebat!”
710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBILR4FYLNz
“Eh! Kebiasaan! Itu tadi kamu nanya kenceng banget. Sampe-sampe Heru denger tuh di Sumatera.”
710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBdeGzV2KUL
_-
710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBz4X9YlOcX
----
710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8XMJZrGYgz
Fiuhhh...
Aku merebahkan badanku diatas ranjang yang sangat nyaman.
710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLgoWCZUG4M
'Tink tink...'
710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgqgO89RFpn
Ponselku berbunyi di sela keheningan. Aneh, siapa yang tahu nomor baruku ini? Sudah, mungkin orang nyasar. Jangan hiraukan… saatnya untuk beristirahat. Hmmm….
710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpAe7p2OXJY
.
710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDN3X2IHoKF
.
710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDUysCzcpV3
.
710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMC6QPwEUla
'Tink tink...'
710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2W7KT6l6D0
Hmm..
.
710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQQp8hroFQk
.
710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPed1O4iLlP
'Tink tink!!!!!'
710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHRza402Qxz
HWAAHH!! Iya iya! Gua angkat!
710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡarcCpCJD1s
"Hallo! siapa?!" dengan susah payah aku harus berbicara. Padahal bentar lagi, bakal mimpi.
710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡidNzZ3vrE7
"Saya Raihan. Saya dapat nomor ini dari bungkus perdana yang ada di koper mbak. Sepertinya koper kita tertukar.."
710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBdQaquWQ7x
"Hehh?” Seketika wajahnya terbesit dan aku segera menuju koper cokelat yang ku bawa tadi. Dan… benar, aku melihat kolor kuning mencolok yang belum pernah aku lihat seumur hidupku di dalam kper ini. Gak modis! “Ewh”
710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXXWojgzlWD
"Benar kan mbak? Tadi saya juga sempat terkejut melihat isinya." Aku bisa mendengar tawa kecilnya itu. Asem, mungkinkah dia sudah melihat kolor spongebob yang sengaja aku taruh di bagian atas? Oke, aku akui lebih gak modis dari kolor kuningnya.
710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUAznucpe86
"Jangan bongkar-bongkar isinya! Kapan bisa ditukar?!!"
710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxKyDykesXb
"Secepatnya. Apa perlu saya ke rumah mbak?" Sepertinya itu penawaran yang menguntungkan.. Tapi apa dia gak keberatan?
710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7KQT1mzb0T
"Khemm... saya tidak akan merasa keberatan. Alamat mbak?"
710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBPyCu3uYhJ
Sepertinya dia mulai bisa membaca fikiranku. Aku harus mewaspadainya -clingak clinguk dengan mata mlotot-
710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1qjDZ9IwZZ
"Nanti aku sms al…" eh belum selesai dengan perkataanku..
710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqMmPzkCBWH
"Oke.. terima kasih."
710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjnAX62TA6L
'Tuut.. tuut..'- putus.
710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLccBPwrFw3
Ish! Gak sopan!!
Padahal aku.. ahh, sudahlah. Saat selesai makan malam, aku membantu mama mencuci piring di dapur. Papa juga ada di dapur. Sedang apa? Apalagi kalau masih mengobrak-abrik isi kulkas. Papa masih saja merasa lapar setelah makan besar tadi.
710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡen1xwFLjPi
"Pa, alamat rumah ini dimana?" Tanyaku yang tak berpengaruh menghentikan kunyahannya.
710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdSGPp9YLYG
"Jalan Soetomo no.16." Papa masih serius dengan biskuit di tangannya. Tak menunggu waktu lama, setelah semua piring tercuci, aku menuju kamar dan meraih ponselku yang tergeletak di ranjang. Segera aku mengetik pesan kepada laki-laki kaku itu.
710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrBHMOMcPlP
Kepada: Hmm-710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡE1SsgxP8Xr
"Alamat rumahku jalan soepomo no. 16. Kapan kemari?"
710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0rvvud7gHA
Tak berselamg lama..710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ67JOh7CHmj
710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwWeGbzH31g
Dari: Hmm-710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡm8N7ttOWxy
"Oke, 1 jam lagi saya sudah ada didepan gerbang rumah mbak."
710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSXO26t6SOK
GILAAA!!! 1 jam lagi? Apa kata papa, kalau tahu soal cogan, eh Raihan itu?
710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWRS59BBVT2
Kepada: Hmm-710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOORb2ekPzg
"Serius? Malem ini? Besok napa?"
710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFBUlmF6JLy
Hanya sekitar semenitan..
710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIwLGcI9KNZ
Dari:Hmm-710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡx93y43d9VR
"Saya membutuhkan sesuatu dalam koper itu. Saya sudah di jalan."
710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡB43EctWjyB
Oke, dia serius. Aku kemudian menuju ruang keluarga di mana papa dan mama sudah asyik menonton tv dengan serius. Detakan jantungku tak bisa diajak kompromi. Dag dig dug derr... aku hanya bisa membisu merasakan detakan itu dengan menanti detik-detik kedatangannya. Maklum. Aku belum pernah sama sekali menerima tamu laki-laki. Kenapa aku jadi lebay gini??
710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4A19Rio3kx
"Vi? Kamu kenapa sih? Tumben gak cerewet kalo nonton film." Tepukan mama yang mendarat di pundakku memecahkan lamunanku.
710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOyhPoS9ubK
"Emm.. gak ada apa-apa kok ma." Aku tersenyum dan mengalihkan pandangku kembali ke tv yang entah apa yang sedang ditayangkannya
710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcjj71n9eL2
----
710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡM9Ivz7LfIP
Oke, ini sudah lebih dari satu jam.
Lebih tepatnya 90 menit. Dimana dia? Harusnya aku sudah sadar dia tak akan datang malam ini. Jadi untuk apa aku menantinya?
"Pa, ma.. Via tidur dulu ya.." aku bangkit dari tempat dudukku.
710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEUxIAozjb0
"Ya, Sweety, night. Oh ya, besok mau temenin papa beli mobil baru?"
710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJTdgNAx21c
"Mobil Via?!!" Sungguh mengharukan….
710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWR4Awmw8Lp
"Tentu saja.... tidak. Mobil untuk papalah. Kamu buat apa mobil? Naik motor aja belum sampek." Papa mengatakan kalimat terakhir dengan sedikit membungkam mulutnya. usaha bergumam yang cerdas!
710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBmLb8Gaj6Y
Aku hanya mendesah kesal dan menuju ke kamar. Setelah mengganti kaosku dengan piyama hello kitty kesayanganku, aku merebahkan tubuhku di atas ranjang baruku. Sebentar lagi aku akan teridur, hanya hitungan beberapa menit.
710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLwVPYxeB5D
….
…
710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpA5mUaAPCZ
Hmmhh..
710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcuE18kIvbM
"VIAA!!!"
710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmUT4657oc5
Omg apa lagi?! Teriakan dahsyat mama benar2 menghilangkan kenikmatan malamku!
"Apa sih, ma? Liat nih, mata Via udah hampir nutup!" Kesel banget dengan tindakan mama yang sekonyong-konyong memeluk tubuhku.
"Ada…… malaikat, Vi.. Mau ketemu kamu!" Mama menarik paksa tanganku yang sudah lemah itu. Apa yang dikatakan mama? Hahh...Malaikat? Lucu.
710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8qik5hS9n8
Sebentar...
Malaikat?710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxHhpRBFVBH
710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2MmuoMY2Fu
Tampan?
Jangan bilang kalau…
710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlZSpU7L3K9
710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9pp9ELmLWD
