Author's Point Of View.665Please respect copyright.PENANANnHu8mrBDT
Gadis dengan itu memiliki rambut sebahu. Rambutnya yang sebahu itu ia hias dengan jepitan warna biru muda. Cukup kontras dengan rambutnya yang berwarna hitam pekat. Walau begitu, rambutnya selalu jadi perhatian pertama karena terlihat begitu terawat.
Gadis itu memasukkan beberapa barang secara random ke dalam tas-nya. Sesekali perempuan itu akan berbincang dengan teman sebangkunya, perempuan juga. Nama teman sebangkunya itu, Kim Hara. Akrab dipanggil Hara, sahabat yang merangkap menjadi teman sebangkunya. Hara menepuk pundaknya pelan kemudian pergi dari sana.
Hara selalu pulang lebih dulu. Rumahnya yang jauh menjadi alasan dia harus cepat-cepat ada di halte bus agar tidak ketinggalan bus. Mungkin dia tidak akan naik bus bila diantar jempu oleh Chansoo. Teman sekelas mereka juga.
Si gadis dengan rambut sebahu itu masih memasukkan barang-barangnya karena dia banyak meletakkan barang di laci meja. Tepat saat ia memasukkan barang terakhir, seorang anak laki-laki masuk ke kelas dengan hebohnya. Siapa lagi kalau bukan Hansol. Kadang, dia lebih suka dipanggil Vernon. Katanya, itu akan membuatnya selalu ingat Ibunya yang ada di LA. Vernon itu marga dari keluarga Ibunya.
"Rayan! Ada yang ngajak Lo pulang bareng, nih!"
Nama perempuan itu Jeong Rayan, biasa dipanggil 'Yan', atau 'Rayan'. Lumayan pintar tetapi buruk dalam hal bahasa. Rayan, si perempuan dengan tinggi yang berkategori tiang itu terperanjat. Dia ingat, terakhir ada yang mengajaknya kenalan itu dua Minggu yang lalu. Sayang, sekarang dia tidak pernah dekat dengan Rayan lagi karena dia ditatar habis-habisan sama kedua teman Rayan itu. Siapa lagi kalau buka Hara dan Chansoo?
"Siapa?" tanya Rayan jutek. Kalau yang mengajak laki-laki dia malas. Nanti kalau si laki-laki itu ditatar temen-temennya yang dimusuhi malah Rayan. Jadi, lenih baik dia jutek ke anak laki-laki yang berusaha mendekatinya.
"Si Soonyoung!"
Soonyoung? Apakah ada seseorang yang bernama Soonyoung di sekolahnya? Kalau diingat-ingat, Soonyoung itu teman sekelasnya yang....
Rayan melotot, kenapa harus si cupu itu? Kalau dia ditatar sama dua temennya, kan bisa berabe. Tapi, sebenarnya tidak masalah, toh, dia nggak akan kena batunya. Biar dia yang kena batu-nya. Tapi, kan dia anak cupu. Rayan merasa kasihan dengan anak itu walau juga sedikit risih dengannya.
Rayan menoleh ke kanan dan ke kiri. Melihat sekitar dan tidak menemukan sosok yang tadi dibilang akan pulang bersamanya.
"Rayan...." Rayan merasakan bulu kuduknya meremang. Rayan menoleh dengan hati-hati. Sekarang terlihatlah seseorang yang menunduk, menatap sepatunya di bawah. Hei! Wajah Rayan kan di atas bukan dibawah!
"Apa?" tanya Rayan sewot. Ini langkah pertama agar dia mundur. Biasanya, cowok cupu gampang merasa takut.
Sosok di depannya mengangkat kepala dan terlihatlah wajahnya. Laki-laki dengan pipi sebesar kue mochi dan mata se-kecil kacang hijau. Namanya, Kwon Soonyoung. Sebenarnya dia manis, tapi sifatnya yang tertutup dan lugu membuatnya disangka anak cupu. "Mau pulang bareng?" Manis, tapi ... Rayan tetap tidak mau pulang dengannya.
Rayan tadinya ingin menolak tapi melihat si Soonyoung yang ingin menangis karena Rayan melotot tidak suka, jadinya dia menganggukkan kepalanya pelan. Rayan nggak akan tahu gimana kedepannya tapi ia berharap hidupnya bisa lebih baik dari ini. Semoga dalam 1-3 hari anak ini mulai manjauh darinya, seperti laki-laki yang lain.
Dideketin cowok cupu, dia juga akan ditanya-tanyai oleh kedua temannya yang seperti bodyguard. Ada dua kemungkinan, temannya membiarkan karena Soonyoung itu anak Cupu atau Soonyoung ditatar.
Akhirnya Rayan jalan keluar kelas bersama si Soonyoung dibelakangnya. Aduh, hidup Rayan kok gini-gini amat? Udah jomblo karena dua temannya, ditambah dideketin sama anak cupu.
+++665Please respect copyright.PENANAzqVPuacSTj
ANN665Please respect copyright.PENANAHYwNkgaNIq