Cinta Beda Jurusan - Pertemuan

Hari itu mata kuliah padat sekali dan tugas begitu menumpuk sampai-sampai buku yang dibawa Rania rasanya melebihi karena persiapan untuk ujian semester. Kamus, buku cetak, buku tulis, sampai laptop semua menambah sarat beban di dalam tasnya. Hari itu aku merasa seperti perpustakaan berjalan.

539Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvSb1uB2EGb

“Tuhan, ini melelahkan sekali!” Ujar Rania dalam hati sambil berjalan menuju pintu keluar gerbang gedung dengan setumpuk buku di tangannya.

539Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡas9bkqeavY

Kemudian brukk…tabrakan tak terhindarkan, buku-buku berjatuhan, Rania berusaha mengambilnya.

539Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAyO8VhDz0t

”Maaf..”Rania sembari menunduk mengambil buku yang tadi berjatuhan.

539Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlWtB99OCqt

“It’s okay, kalo jalan lihat-lihat dong!”.

539Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzwDdRQKAfl

Kemudian mereka berdua, kembali menegakkan badan. Rania menatap wajah Dera dengan dalam. Dera tersenyum kemudian meninggalkan Rania yang ada dihadapannya. Diam-diam mata Rania mengikuti langkah Dera. Sampai akhirnya Rania melihat bahwa seragam PDH yang Dera pakai.

539Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZpoAKjfQF3

“Oh, anak HMJ toh,” (ujar Rania dalam hati. Rania membaca tulisan yang ada dibalik punggung seragam PDH yang Dera pakai.

539Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsfBqkayLSS

***

539Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAn9yoNC4ML

Seperti biasa, ketika pulang ngampus, Rania pasti menunggu jemputan ibunya di sebuah warung lalapan yang ada di sebelah gerbang kampus. Tiba-tiba saja, hujan turun dengan sangat deras.

539Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGdjwycWe6X

“Aduh! Mama kok belum datang ya. Hujannya deres banget..” ujar Rania dalam hati sambil memeluk tubuhnya sendiri yang kedinginan.

539Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡG5cUGqRDMH

Tiba-tiba ada seorang laki-laki berlari dari dalam gerbang menuju tempat Rania menunggu jemputan. Cowok itu berdiri tepat di sampingnya. Rania sekilas melihat ke arah cowok itu. Cowok itu sedang sibuk menatap hujan.

539Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡq8NBLuOfrH

”Ka..kamu kan cowok yang kemarin nolongin aku itu?”.

539Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYVR34YOok5

Dera menghentikan lamunannya. Menoleh kearah suara Rania.

539Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrGoYcvMhsY

”Iya,kamu yang kemarin nabrak aku itu ‘kan?”.

539Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZxPa53JrOX

“(Menunduk malu) hehe..iya. Maaf ya! Sumpah,waktu itu aku nggak sengaja!”.

539Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLXrWds5b88

“(Tersenyum) Iya, aku maafin kok!. Nyantai aja! Btw, kamu itu jurusan Sastra Indonesia, ya?” tanya Dera.

539Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQoCSZfSvW4

“(Mengangkat wajahnya, menatap ke arah Dera) Eh..loh, kok tau?!”.

539Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0boVHXRNhd

“(Menunjuk buku linguistik yang dipegang Rania) Itu buku linguistik yang kamu pegang. Linguistik itu `kan khusus buat anak jurusan Sastra” jawab Dera.

539Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvt8E7HgIXi

“Hehe.. aku lupa, kalau buku linguistiknya belum aku masukkan ke dalam tas. Kamu juga pasti jurusan Teknik Sipil `kan? Itu seragam kejuruan warna biru yang kamu pakai”.

539Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXvBA7crBAf

“Nggak juga, aku Teknik Elektro”.

539Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCcPPnkUWdw

Rania pun memasang wajah bingung. Lalu, Dera tertawa terbahak-bahak karena melihat raut wajah Rania yang gampang dibodohi. Rania merasa malu dan wajahnya memerah.

539Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQhr608tbVi

“Kamu ini semester 2, ya?” tanya Dera.

539Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6ACWxt3XDz

“Iya..Kenapa?”.

539Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKsR00ykGXP

“Oh.. aku kira kamu anak semester 1. Tapi, kok aku nggak pernah lihat kamu selama ini, murid pindahan ya?”.

539Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZ84394V2hN

“Ah, nggak kok!. Aku memang jarang sekali keluar kelas kalau nggak ada kepentingan dengan dosen atau yang lain. Ya.. mungkin hanya pergi ke kantin doang. Itu pun cuma kalau lagi pingin beli jajan.

539Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdgkoTemPra

“Oh.. begitu toh!” ujar Dera sambil memegang dagunya.

539Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ05FgwQMkd7

Suasana kemudian begitu sepi setelah Dera, dan Rania mengakhiri percakapannya. Tiba-tiba saja, jantung Rania pun berdetak sangat kencang. Sampai-sampai, Rania melakukan pengukuran tanda-tanda vital. Ia pun mencuri pandangnya ke arah Dera.

539Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGfAwSAtlW5

“Eh, ngomong-ngomong kita belum kenalan loh!. Namaku Dera, kamu siapa?” tanya Dera sambil mengulurkan tangannya.

539Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAGEv5pe2WU

“A.. aku Rania”.

539Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaQ2vaBDUN9

Lalu, mereka berjabat tangan dengan tersenyum dan saling tukar-menukar nomor. Di situlah Rania mulai jatuh cinta pada pandangan pertama dengan Dera dimulai.

ns 15.158.61.20da2

Pertemuan

REGISTER

LOGIN

Interface Language:

Story Language: