--------------------  POV William  -----------------

Sudah dua minggu sejak aku dilahirkan kembali. Aku sebenarnya tidak tahu di dunia mana ini. Tapi aku yakin ini pasti dunia one piece. Dilihat dari proses yang aku lalui sebelumnya.

Menjadi bayi itu sangat membosankan. Aku hanya bisa berbaring dan hanya bisa menggerakan tangan dan kakiku. Setidaknya aku sudah bisa membuka mataku. Untuk sekarang, aku hanya bisa bertingkah sebagai bayi. Menangis ketika lapar atau buang air. Tapi akhirnya aku juga bisa melihat ibu dan ayahku di dunia ini untuk pertama kalinya. Mereka akan menjadi orang tua keduaku.

Julia Reckman. Itu nama ibuku. Dia kelihatannya masih muda mungkin sekitar 24 atau 25 tahun. Dia memiliki rambut hitam lurus sampai kebahu. Memiliki wajah putih nan cantik. Ya. Cantik. Hanya itu yang bisa kujelaskan tentang ibuku. Ia memiliki mata berwarna coklat dengan pipi yang masih agak kemerahan dan sangat lembut saat aku menyentuhnya. Menandakan kalau ia masih di usia muda.

Meski begitu, dia tetap dengan bahagia merawatku. Dia adalah seorang wanita yang lembut. Tidak pernah sekalipun aku mendengar ia mengeluh tentang mengurusku. Yang mana itu adalah normal untuk seorang wanita muda yang pertama kalinya menjadi seorang ibu. Dia dengan sabar dan teliti mengganti popokku dan dengan teratur memberikan ASI. Pada awalnya aku sedikit malu. Meski tubuhku bayi, tapi pikiranku adalah pria dewasa 23 tahun. Tapi, yah aku akhirnya terbiasa juga. Hehe.

Ibu juga sering membaca buku cerita padaku saat kami berdua sendirian di kamar. Aku tidak tahu apakah dia tahu kalau aku mengerti atau tidak, tapi dia selalu memiliki buku untuk dibacakan kepadaku.

Kemudian ayahku, Lando Reckmann. Seorang pria tinggi dan tampan. Dia juga kelihatan masih muda. Mungkin seumuran dengan ibuku. Dia memiliki bekas luka seperti tebasan di pipi kirinya. Tapi itu tidak mengurangi karismanya. Dia adalah pria yang tegas namun juga lembut sama seperti ibuku. Yang unik adalah ia memiliki rambut pendek berwarna putih. Menurutku unik karena di dunia lamaku rambut putih menandakan usia tua, atau hanya diwarnai. Tapi ini adalah dunia anime. Dunia one piece. Rambut yang berwarna-warni adalah ciri khas. Dia sering pergi pada pagi hari setelah sarapan, pulang saat siang untuk makan siang, kemudian pergi lagi dan kembali pada sore hari. Mungkin karena bekerja. 

Aku juga mulai melihat-lihat rumah kami. Tentunya dari gendongan ibuku. Ini hanya rumah kayu sederhana. Dengan ruang tamu, 3 kamar tidur, kamar mandi dan dapur. Sepertinya kami tinggal di sebuah desa. Karena saat pertama kalinya ibu membawaku keluar, aku melihat banyak bangunan kayu yang sama seperti rumah kami. Banyak pohon tumbuh di sekitar rumah. Ada juga taman atau kebun kecil di beberapa rumah tetangga kami. Rumah kami mungkin sedikit lebih besar dari rumah-rumah lain. Dengan udara yang segar karena dekat dengan hutan. Tapi sayangnya aku masih belum bisa untuk mengeksplorasi. Yah. Apa boleh buat. Aku baru berusia 2 minggu. Untuk saat ini aku hanya ingin menikmati masa kedua bayiku. Dirawat dengan penuh kasih sayang oleh ibu dan ayahku.

-------------------------------------------------------------

-4 TAHUN KEMUDIAN-

Aku akhirnya bisa berjalan dan mengeksplorasi isi rumah sendiri. Meski dengan pengawasan ibuku. Aku juga sudah bisa berbicara. Walaupun masih terkesan amburadul. 

Aku juga sudah bisa membaca. Tentunya itu tidak normal untuk bayi biasa di usia 4 tahun untuk membaca. Tapi aku bukan bayi biasa. Aku memiliki pikiran pria dewasa. Untuk itu, belajar berjalan, membaca, dan berbicara adalah tujuan utamaku selama 4 tahun ini. Ibu dan ayahku tidak tahu kalau aku sudah bisa membaca. Karena yang dilihat mereka hanyalah aku yang menatap pada buku dan mengeluarkan kata-kata omong kosong.

Aku memiliki wajah yang tampan. Ya, aku tidak menyombongkan diri atau apapun. Aku tampan. Aku pikir itu normal saja. Dengan ayahku yang juga tampan dan ibuku yang cantik, pasti akan menghasilkan anak yang tampan atau cantik juga. Aku juga memiliki warna rambut yang sama dengan ayahku. Putih.

Dalam 4 tahun ini juga aku mengetahui banyak hal. 

Pertama, aku berada di sebuah pulau bernama Zarako. Sebuah pulau di East blue. Lautan terlemah di dunia one piece. Zarako memiliki 2 pemukiman. Yaitu pemukiman kota Zarako di pesisir pantai dan desa Zarako yang aku tinggali saat ini di dekat hutan. Ayahku bekerja sebagai penjaga desa bersama penduduk desa lain dari serangan bandit gunung. Meski begitu, 4 tahun ini, tak satupun serangan terjadi. Mungkin mereka sudah mengurus pada bandit sebelum memasuki desa. Ibuku hanya seorang ibu rumah tangga. Melakukan semua urusan rumah kami. Satu hal yang membuatku heran. Masakan ibuku benar-benar lezat meski hanya masakan sederhana. Benar-benar lezat. Aku berani bersumpah aku tidak pernah makan makanan selezat ini selama aku hidup di dunia lamaku. Aku tidak tahu apakah itu standar masakan dunia, atau hanya ibuku saja yang mempunyai kemampuan ini. Dia adalah ibu yang luar biasa.

Kemudian, aku mengetahui kalau Gol D. Roger telah di eksekusi 8 tahun yang lalu. Aku terlahir 4 tahun yang lalu. Kalau dilihat dari timeline canon (cerita asli. Resmi dari pengarang), Luffy lahir 5 tahun setelah Roger di eksekusi. Sedangkan aku 4 tahun setelah Roger di eksekusi. Itu berarti aku hampir berumur sama dengan Luffy. Meski aku setahun lebih tua.

Yah, setidaknya aku tahu kalau cerita utama di mana Luffy memulai petualangannya sebagai bajak laut belum di mulai. Aku masih memiliki waktu untuk berlatih agar siap untuk memulai petualanganku sendiri. Aku mungkin memulai petualanganku bersamaan dengan Luffy. Kenapa ? Karena Banyak hal besar terjadi setelah Luffy menjadi bajak laut. Alabasta, Enies Lobby, Impel down, Marineford war, dan masih banyak lagi jika aku tidak menghitung kejadian di movie, ataupun fillernya. Jadi, yah. Memulai petualangan bersamaan dengan Luffy akan menarik.

Bicara tentang berlatih, ada satu hal yang terus mengganggu pikiranku selama 4 tahun ini. 

DI MANA BUAH IBLISKU!!???

Selama proses kelahiran kembali, saat aku menjawab pertanyaan itu, aku telah memilih buah ubau ubau no mi. Tapi sampai sekarang, di mana atau rupa buah itu saja masih belum kutemukan. Aku telah berkeliling sekitar dan dalam rumahku untuk mencari buah itu. Di bawah tempat tidur, lemari, halaman depan, belakang, bahkan kamar mandi. Tapi sayangnya aku sama sekali belum menemukannya. Mungkin orang tuaku secara tidak sengaja menemukan buah itu dan menyimpannya ? Atau yang paling buruk, buah itu muncul secara acak di dunia ini. Apapun itu, aku berharap itu bukan yang terakhir. Aku belum mencari di area hutan belakang rumahku. Ibuku tidak akan  mengizinkanku pergi ke sana. Yah, siapa ibu di dunia yang membiarkan anak 4 tahunnya sendirian masuk ke dalam hutan ? 

Aku hanya bisa menunggu dan berharap ketika aku masuk ke hutan, buah iblis sialan itu akan muncul.

Tiba-tiba ketukan datang dari pintu kamarku.

"Ya ?"

Aku turun dari tempat tidur dan membuka pintu. Aku perlu berjinjit dan mengangkat tanganku untuk bisa memegang gagang pintu.

"Saatnya makan siang Willy. Ayah sudah menunggu di dapur"

Kata ibuku di depan pintu setelah aku membukanya. Seperti biasa dengan senyum lembutnya yang tidak pernah lepas.

"Ok"

Aku menjawab sambil tersenyum dan mengikuti ibuku pergi ke dapur.

-------------------------------------------------------------

-3 TAHUN KEMUDIAN-

Aku akhirnya berusia 7 tahun. Satu hal besar yang kuketahui selama 3 tahun ini adalah. Kedua ibu dan ayahku adalah mantan bajak laut. Aku sangat terkejut sampai tidak tahu apa yang aku lakukan atau katakan ketika mereka menceritakan kisah mereka saat menjadi bajak laut. Mereka masih belum akan menceritakan kisah mereka, jika kejadian setahun lalu tidak terjadi. Saat itu, sekelompok bandit gunung menyerang desa kami. Mereka mengumpulkan semua orang-orang mereka untuk membalaskan dendam kepada ayahku karena terus menghalangi mereka. Saat itu mereka tidak muncul dari depan atau belakang desa. Tapi muncul dari hutan tepat di belakang rumah kami. Aku sempat panik saat itu. Aku masih belum memiliki buah iblisku. Aku juga masih belum berlatih untuk bertarung. Yang aku lakukan hanyalah pelatihan fisik biasa. Aku takut apa yang akan terjadi kepada kedua orang tuaku. Aku tidak ingin kehilangan mereka. Lagi.

Tapi yang membuatku heran adalah ayah dan ibu yang tenang. Bahkan ayah sempat tertawa dan mengatakan

"Hahaha.. para idiot itu akhirnya datang dan membalas. Aku sempat tidak yakin apakah mereka akan datang, tapi di sinilah mereka"

"Lalu apa yang akan kau lakukan ?"

Tanya ibuku sambil tersenyum. Sama sekali tidak ada kekhawatiran di wajahnya.

"Yah.. aku hanya harus mengurus mereka sekaligus. Dengan begitu desa akan kembali aman"

Jawab ayahku. Dia berdiri dan keluar ke area belakang rumah kami. Menghadapi para bandit. Ia hanya menggunakan pedang yang biasa ia gunakan saat melakukan pekerjaan melindungi desa.

Aku dan ibu mengintip dari balik jendela belakang kami. Dari sini aku bisa melihat para bandit. Mereka berjumlah sekitar 100 orang. Setidaknya yang aku lihat. Aku yakin masih banyak yang bersembunyi di dalam hutan.

"Apa yang akan ayah lakukan ibu ?"

Tanyaku khawatir. Ibu hanya tersenyum sambil menepuk kepalaku, dan menjawab sambil tersenyum.

"Kau akan segera tahu. Seberapa hebatnya ayahmu"

Aku mengangguk dan kembali melihat keluar jendela. Mereka sedang berbicara dengan ayahku. Aku terlalu khawatir untuk mendengar percakapan mereka. 

Setelah beberapa saat, sesuatu yang luar biasa terjadi. Ayah menarik katananya keluar dari sarung. Ia kemudian dengan santai menebas udara di depannya secara diagonal. Sebuah serangan seperti cahaya berbentuk sabit keluar menuju hutan tempat para bandit berada. Serangan itu memotong apapun di depannya. Banyak pohon terpotong secara diagonal membawa semua bandit bersamanya. Aku menyaksikannya denga mulut terbuka. Ayahku adalah seorang ahli pedang. Level apa itu ? Grand line ? New World ?

Setelah kejadian itu, ayah dan ibuku akhirnya menceritakan kisah mereka. Singkatnya, mereka adalah bajak laut bernama Dawn Pirate. Berasal dari New World (dunia baru) paruh kedua dari Grand Line. Mereka juga satu era dengan Gol D. Roger, Golden Lion Shiki serta Whitebeard. Mereka bahkan pernah bertemu para legenda ini. Mereka juga memutuskan untuk pensiun setelah Roger di eksekusi. Cerita tentang petualangan mereka sangat luar biasa. Itu membuat tekadku menjadi bajak laut semakin berkibar.

-------------------------------------------------------------

Saat ini, aku sedang berdiri di depan hutan. Ingin mencari buah iblisku. Semoga aku menemukannya. Ibu saat ini sedang menjemur pakaian di belakang rumah. Setelah aku bersikeras dan meyakinkan ibuku kalau aku akan baik-baik saja, ia akhirnya mengizinkanku masuk. Asalkan tidak terlalu jauh. 

Hutan yang aku masuki adalah sisi barat hutan. Sisi timur hutan sudah kosong, dan hanya beberapa tanaman dan pohon muda yang tumbuh. Terima kasih kepada ayahku.