Kau menutup mata hanya karna tidak percaya dan tidak ingin. padahal, sadar tidak sadar yang kau tampik dengan akal bulusmu adalah suatu kebenaran. 372Please respect copyright.PENANA2RD6KjXTdu
372Please respect copyright.PENANAm6VB94JdBk
372Please respect copyright.PENANAZo2sNxqGup
372Please respect copyright.PENANAhoF1vDlzIe
372Please respect copyright.PENANA1yrtiG8OQ2
****372Please respect copyright.PENANAuB8W5csRi6
372Please respect copyright.PENANA4Ot6CLeoCE
372Please respect copyright.PENANApWIcBuB7a3
372Please respect copyright.PENANAdtlskhxaq7
372Please respect copyright.PENANAUBEu1KOThA
"Hoi bill, kau kenapa buru buru sekali?" Patrick bertanya pada bill yang kini tengah sibuk membereskan peralatan sekolahnya dengan tergesa gesa.372Please respect copyright.PENANAqFFkx1z7Pm
372Please respect copyright.PENANA5QcCRfkhHD
372Please respect copyright.PENANAzJUgX04dd2
372Please respect copyright.PENANAUUEa3Y7G9B
372Please respect copyright.PENANAC3Mms88Xx3
"Aku harus segera pulang patrick" ujarnya cepat372Please respect copyright.PENANAfr1pTZgAvY
372Please respect copyright.PENANAzb1RZqCytN
372Please respect copyright.PENANAcZQyhletCv
372Please respect copyright.PENANAq1Oz9xBMnU
372Please respect copyright.PENANAPjmDlJB0z9
"Kalau kau pulang, tugas kita bagaimana?" 372Please respect copyright.PENANAlAEwFPfeRr
372Please respect copyright.PENANAbeJNxZsffl
372Please respect copyright.PENANA4RTV1xTqOY
372Please respect copyright.PENANAnpRnnukXMk
372Please respect copyright.PENANAx5Te1DexFy
"Kita ada tugas?" Bill diam sejenak.372Please respect copyright.PENANAfSwWTFEGd3
372Please respect copyright.PENANAKCxPtNlVoP
372Please respect copyright.PENANAaK2aciMhlp
372Please respect copyright.PENANAoND0bBgbx2
372Please respect copyright.PENANA75v0uMymkW
"Ya, tugas sejarah" jawab nya jengkel.372Please respect copyright.PENANARGSeVlPWzC
372Please respect copyright.PENANAIlIoOTGpmR
372Please respect copyright.PENANAvynsO6vGne
372Please respect copyright.PENANAJVL3RvOxwe
372Please respect copyright.PENANAoNvV0ifcfY
"Besok saja kita buat, hari ini aku tidak bisa" bill menyandang tasnya tergesa , kemudian hendak berlalu pergi. Namun patrick menghadang jalannya dengan tatapan jengkel.
"Tugas itu dikumpul besok," patrick menekan kata besok diujung kalimat.
Bill mendecak tak sabar, dia harus segera pulang dan memastikan sesuatu yang telah membut fikiranya kacau.
"Aku harus segera pulang patrick, ada sesuatu yang harus aku urus. Ini mendesak" ruat wajah bill semakin gelisah.
"Memangnya urusan apa?" Ujar patrick ingin tahu
"Aku tidak bisa memberi tahumu"
"Lalu tugas ini bagaimana?"
Bill menepuk pundak patrick, menatapnya sebentar. kemudian berlari sambil melambaikan tangan.
"Ku serahkan tugasnya padamu, detective patrick!" Teriak bill sebelum benar benar menghilang.
Patrick berdecih, menatap sinis pintu yang dilalu bill tadi. Dia berkecak pinggang setelahnya. 372Please respect copyright.PENANAw3crWhywe3
372Please respect copyright.PENANAWSJzgjDs6U
"Beraninya kau menyogokku dengan kalimat seperti itu, tentu saja aku mau!"
Diperjalanan menuju pulang, bill benar benar tidak bisa berkonsentrasi. Beberapa kali dia nyaris terjatuh dan menabrak orang orang dijalanan. Bahkan saat menyebrang jalanan yang dipenuhi kendaraan,ia tetap berlari tak peduli dengan lampu lalu lintas penyebrangan yang tengah menyala merah. Dia tetap berlari membelah kerumunan kendaraan yang sedang melaju.
"Ini tidak mungkin" gumam bill seraya mengusap wajahnya yang berpeluh.
Seminggu yang lalu, bertepatan dengan hari ulang tahunnya. Saat malam yang tengah diguyur hujan. Bill mendapati ayahnya berdiri didepan pintu beserta sebuah bola besi yang hampir diseluruh bagian ditutupi tanah.
Ayahnya bercerita setelah membawa masuk benda bulat besar yang kini memakan tempat ruang tengah rumahnya hingga menjadi semakin sempit. Dia bercerita mengenai benda yang ia dapati ditempat pembuangan sampah pusat.
Benda tersebut terbenam ditanah mungkin untuk beberapa waktu yang lama. Tetapi, saat hujan deras mengguyur, tanah tempat benda ini tertimbun amblas. sehingga benda ini kelihatan menonjol ditanah basah tersebut.
Ayah bill yang melihat hal itu segera mengambil alat berat untuk menarik benda tersebut keluar. Air hujan yang saat itu turun sangat deras membantuk untuk membasuh badan benda yang sepenuhnya ditutupi tanah. ayah bill awalnya tidak ada niatan untuk membawa benda ini pulang, tetapi saat dia memasukkan benda logam tersebut kedalam tempat peleburan. Benda ini hanya memantul mantul diatas bara api panas yang meleleh . Ayah bill kaget dan berfikir, mungkin benda ini dibuat dengan logam mahal yang sangat jarang didapat. Sehingga tak mau hancur saat dilebur.
"Kau tau kenapa ayah pulang terlambat? Karna ayah menghabiskan banyak waktu untuk membuka benda ini. Tetapi, bahkan saat ayah menggunakan streom (alat seperti pengukit modern), benda ini tak mau terbuka"
"Lalu kenapa ayah bawa benda ini pulang? Akan kita gunakan untuk apa yah? Bahkan sekarang benda ini memakan seluruh tempat" bill merentangkan tangannya untuk menunjukkan kepada sang ayah bahwa benda itu benar benar tidak berguna.
"Nah, karena ini," ayahnya menunjuk ukiran aneh disana, "Kau lihat bill, ada ukiran aneh yang tak ayah mengerti disini. Semur ayah hidup, yang ayah tahu. Ukiran seperti ini bukan berasal dari kota kita. Ayah yakin pasti ada sesuatu pada benda ini"
Begitulah percakapan mereka pada malam itu. Bill tidak peduli apapun mengenai hal misterius yang ayahnya bicarakan terhadal benda itu. sehingga ia menyingkirkan benda besar yang berkarat tersebut ke teras belakang dapur kecilnya. Hingga beberapa hari kemudian. entah kebetulan atau tidak. Bill dikejutkan dengan fakta bahwa ukiran yang ayahnya bicarakan sedikit banyak mirip sekali dengan simbol dan huruf huruf lama yang dia pelajari disekolah dimata pelajaran sejarah.
"Jika itu sama. Jika semua ukiran yang ayah bilang itu sama persis. Aku.. aku.." bill tidak dapat melanjutkan kalimatnya karna dia terlampau terkejut.
Setengah jam yang terasa sangat lama oleh bill, dia akhirnya tiba dirumah kayunya. Di bukanya pagar kayu yang ada didepan rumah cepat, agar ia bisa segera masuk untuk melihat benda yang kini membuatnya gemetaran.
Bill membuka pintu rumahnya kasar, kemudian berlari menuju dapur dan membuka pintu kecil yang membatasi teras belakang dengan dapur rumahnya. Disana, benda bulat yang sudah seminggu ini bill asingkan dibelakang rumah, tengah teronggok menyedihkan dengan tanah hitam yang kembali mengerak.372Please respect copyright.PENANALJ3tktgp6j
372Please respect copyright.PENANA8tq6bUqNpf
Bill mendekat dan mengusap tanah yang menempel.
"Tanahnya terlalu tebal, aku harus menyiram benda ini dulu"
Bill bergegas mengambil selang dihalaman samping rumahnya, kemudian membawanya masuk dan menghubungkan selang tadi kemulut keran dikamar kecil. Dia mengulur selang yang untungnya cukup panjang hingga bisa sampai ke teras belakang tempat bola besi tadi berdiam.
Bill kembali kekamar kecil, dan menyalakan air hingga putaran penuh, kemudian dengan tak sabar menyemprotkannya ke seluruh badan bola. Air yang mengalir deras dengan tekanan yang kuat membantu banyak untuk membasuh seluruh tanah yang menempel disisi benda.
Lima menit berkutat dengan air dan tanah, bill akhirnya bisa membasuh seluruh sisi benda. hingga kini, karatan karatan yang tadinya tidak terlalu tampak bisa dilihat jelas disana.
Bill mengambil tas nya dan menarik sebuah buku dimana catatan mengenai haruf huruf dua ribu tahun lalu ia tulis. Dia berjalan mendekati benda, dan meneguk ludah gugup saat matanya melihat ukiran yang tak ia perdulikan beberapa hari belakangan, semakin tampak nyata dengan list keemasan diantaranya.
"Kalau ukiran ini sama dengan huruf yang ada dibuku catatan ku. Aku akan benar benar .. ahh aku tidak tahu!" Teriak bill gemas pada diri sendiri.
Bill kemudian menyejajarkan buku catatannya dengan ukiran yang ada pada benda. dia mengelus ukiran tersebut sebelum mencocokkan dengan catatan yang ia punya.
"Astaga, astaga!" Jantungnya nyaris meledak, saat matanya berpindah dari ukiran yang ada disisi benda ke halaman catatan yang menampilkan huruf huruf kuno dua ribu tahun lalu.
"Hurufnya sama!" Bill tercekat, mengenai fakta yang beru saja ia pastikan.
Kini,mata berwarna tembaga itu tengah terbelalak memperhatikan awas benda yang ada dihadapanya. Wajahnya berubah tegang, saat benda yang tengah ia pandangi kini mendadak bergetar serta mengeluarkan suara desingan kasar yang membuat tenggorokanya mengering hingga suaranya tercekat tak mau keluar, tepat setelah ia menyentuh bagian ukiran yang tak tahu mengapa bisa bersinar.
Hingga saat sekarang, walaupun telah mengetahui fakta mengejutkan itu, Bill tidak ada akal mengenai benda ini.
Bentuknya bulat dengan ukuran sebesar kendaraan yang dapat mengangkut satu orang didalamnya. Benda ini terbuat dari besi atau seng atau hal semacam itu sehingga memungkinkan terjadinya pengkaratan di beberapa bagian sisi badan yang kini sudah terlihat jelas setelah ia menyiram habis tanah yang mengerak menutupi benda saat pertama kali ditemukan.
Terdapat lampu lampu kecil yang kini tengah menyala hidup-mati secara konstan yang mengelilingi sisi atas lingkarannya, menyambung ke bagian bawah hingga bertemu lagi ke bagian sebelumnya. Ukiran aneh melingkar Horizontal membelah barisan lampu dengan list keemasan diantarnya.
Kini ia terseok mundur, kaki kurusnya nya melemah. Begitu juga dengan seluruh tubuhnya. Dia terperangah, tak bergeming saat getaran pada benda bulat tersebut semakin mengencang dan barisan lampu kecil menyala terang secara bersamaan. Tak lagi menyala hidup-mati seperti tadi.
Bunyi tuas menyusul setelah itu, di ikuti dengan sisi depan yang ternyata berupa lempengan tipis bergerak pelan keatas kemudian mendadak berhenti. Sehingga bentuknya hanya terbuka setengah.
Melihat itu, bill terjengkang kebelakang beserta mulutnya yang menganga lebar. Kedua lengannya bergetar menahan beban tubuh yang- meski tidak besar, namun cukup berat untuk tangannya yang kurus. Celana belakangnya basah hingga bagian pinggang. Sebab genangan air bercampur tanah sisa pembersihan benda tadi ia duduki.
Bill memang merasa cemas. Namun, rasa ingin tahu mengalahkan rasa takutnya. Ia memutuskan untuk bangkit, kemudian membuka paksa bagian sisi yang terbuka setengah tadi. tangan kurusnya ia kerahkan untuk menarik lempengan ke atas hingga buku buku jarinya memutih dan muka tirusnya memerah beserta urat urat halus yang muncul disepanjang leher.
Bunyi gemeretak terdengar saat Bill berhasil membuka lempengan sepenuhnya. Sesuatu didalam sana membut mata Bill berkunang kunang. Untuk anak berumur tiga belas tahun yang belum pernah pergi berpetualang ataupun memiliki cukup banyak pengetahun, sesuatu didalam sana benar benar membuat bill merasa bahwa ia sedang dicandai alam mimpi.
Tapi dia sadar, bahwa sinar matahari yang menyengat kulitnya kini adalah nyata, bahwa bau besi berkarat yang sejak tadi ia cium juga nyata, dia sedang tidak bermimpi. Tidak untuk saat ini.
Bill berjalan mundur dengan gugup. Tangan nya teracung, menunjuk kearah benda bulat berkarat yang sudah sepenuhnya terbuka. Dia menelan ludah berkali kali, membahasi kerongkongan agar suaranya bisa keluar. Dengan tubuh gemetar hebat, dan keringat yang mengalir deras, Bill akhirnya mengeluarkan kata yang sejak tadi berkumpul sesak didalam fikirannya.
"Ma.. manusia"
****
kembali lagi dengan Bill disini.
Jangan lupa vote dan comment!
Selamat membaca!372Please respect copyright.PENANAlt6BzDA1Xv
372Please respect copyright.PENANAkWYr0WSTXs
Salam dari rumah kayu kecil milik bill!372Please respect copyright.PENANAiDEnAwDakU
372Please respect copyright.PENANA0ZrQ5oGJhN
- Alfa
372Please respect copyright.PENANArmTj3b7W96
372Please respect copyright.PENANARasRLpNeIs
372Please respect copyright.PENANA0142wNORBK
372Please respect copyright.PENANAPzvw9csran
372Please respect copyright.PENANA92y4V6UhSY
372Please respect copyright.PENANAjaG1Jd4wnd
372Please respect copyright.PENANAoNea4vUYgN
372Please respect copyright.PENANAaziqqDag2t
372Please respect copyright.PENANAF6HJyG14w5
372Please respect copyright.PENANAzTlXOtDZEy
372Please respect copyright.PENANAwCL9pCJKbO
372Please respect copyright.PENANApw3Lt9ofw6
372Please respect copyright.PENANASb6KjYpjIi
372Please respect copyright.PENANAvtTaBx8mrD
372Please respect copyright.PENANAnjI0jWeJhk
372Please respect copyright.PENANAXnE3VYgFm8
372Please respect copyright.PENANA9MeCq6poCl
372Please respect copyright.PENANArVKXZtqa79
372Please respect copyright.PENANAp47dOuiVEZ
372Please respect copyright.PENANAhy9UJYydvI
372Please respect copyright.PENANAklOXznHgan
372Please respect copyright.PENANAbA5JCyhkpP
372Please respect copyright.PENANAVFDhjekhPq
372Please respect copyright.PENANAvUb1plaZ2E
372Please respect copyright.PENANAGgYoEkhWZz
372Please respect copyright.PENANAxLjlch8jEC
372Please respect copyright.PENANAfoS91rsbYp
372Please respect copyright.PENANAQTnT2CKF33
372Please respect copyright.PENANAvZjMmmneoi
372Please respect copyright.PENANAxKh8SISbHE
372Please respect copyright.PENANADWKx75ZmKU
372Please respect copyright.PENANAfWWEbdqmBW
372Please respect copyright.PENANAeo6mB3D8NZ
372Please respect copyright.PENANAHqi77jx7Pk
372Please respect copyright.PENANASk6nGhiWBb
372Please respect copyright.PENANAOF2YoQxxu9
372Please respect copyright.PENANA6JBNLsN5Z2
372Please respect copyright.PENANAwgJ1d6JzIn
372Please respect copyright.PENANAnw6RvXTDw8
372Please respect copyright.PENANA0QRmBQaVtQ
372Please respect copyright.PENANAOJd4oQ5wPO
372Please respect copyright.PENANA0SdIAQ2Gop
372Please respect copyright.PENANAGUIDVXW9xG
372Please respect copyright.PENANAKrqrSaMPnF
372Please respect copyright.PENANAazaCAATsOx
372Please respect copyright.PENANATA3IYwLTfU
372Please respect copyright.PENANAd7bKCydhSL
372Please respect copyright.PENANAxo6HuWOwpX
372Please respect copyright.PENANAIBsoBzMWsr
372Please respect copyright.PENANANdExty4Mev
372Please respect copyright.PENANAKHnofNjE9O
372Please respect copyright.PENANAvtOidhoFE8
372Please respect copyright.PENANAk1ZvKiyRvc
372Please respect copyright.PENANATNGHfZuLDe
Follow me on instagram. 372Please respect copyright.PENANA5J9jNpErr9
372Please respect copyright.PENANArYAvvXz8Kb
alfaamerta