Berdiam diri dengan ditemani dentingan jam dinding menjadi salah satu rutinitas harian Mita. Tak hanya cukup dengan waktu 1 jam, dia melakukan hal tersebut terkadang sampai 3 jam lamanya. Bahkan, orangtuanya sering memarahi kebiasaan buruknya itu, sebab hal itu benar-benar membuang waktu. Namun, apa daya dia tidak bisa menghilangkan kebiasaan tersebut. Biarpun menurut sebagian orang, tidak berfaedah sama sekali. Ia akan terus melakukan kegiatan tersebut, karena dengan hal itu dia bisa berandai-andai menjadi pendamping Zarky di kemudian hari tanpa adanya gangguan Ara.
496Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGDDWoPz67F
"Ta ... aku mau minta pendapat kamu dong," seruan seseorang menganggu daya imajinasi Mita.
496Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWQ9O6zRyKP
"Ganggu mulu ih Ra. Aku kan udah wanti-wanti jam segini tuh, jangan ada yang ganggu aku."
496Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2itFVHqH4Q
"Sorry ya. Tapi, aku gak tahan pengin nanyain pendapat kamu."
496Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡW5Dfq6W04Y
"Emang apain sih? Kayak urgent gitu, sampai ganggu orang lain."
496Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjumsRowJbv
"Jadi gini, Zarky kan ulang tahun minggu depan kira-kira aku kasih apa ya ke dia?"
496Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPcjwlqok3J
"Lah gitu aja kok bingung, kasih aja dia jersey klub sepak bola kesayangannya tapi yang ori ya," ucap Mita dengan senyuman yang lebar.
496Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZms7vUNgIA
"Klub bola kesukaannya apa sih, aku lupa. Biasanya kan dia nonton bola sama kamu Ta, aku kan gak terlalu suka sama bola."
496Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsIyIzfGKk6
"Nanti aku kirimin deh, nama klub kesukaan dia lewat chat. Kalau aku kasih tahu sekarang, bisa-bisa kamu lupa lagi Ra."
496Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡl2kUUDqr1Y
"Thank yo very much, Ta sahabatku yang paling pengertian walau garang. Lanjutin lagi gih melamunnya, aku pulang dulu ya. Sorry udah ganggu" Ara memegang lengan Mita, berusaha untuk mengembalikan mood Mita yang terlihat memburuk.
496Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLDIhHGBMai
"Di sini aja lah, dirumahmu juga gak ada siapa-siapa."
496Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxgyyYaWk1X
"Tadi aku diajak Zarky ke toko buku," timpal Ara dengan nada rendahnya.
496Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdOvXA4DqLW
"Dia kok gak ngajak aku juga sih, ngeselin tuh orang."
496Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlEuvnaAg6Z
"Kamu kan gak terlalu suka buku, jadi dia gak ngajak kamu."
496Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzZ8d6dinav
"Oh gitu, ya udah deh. Hati- hati ya di jalannya, aku mau berimajinasi lagi deh," balas Mita sambil tersenyum dan mulai merebahkan diri di kasur.
496Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡY4GKmzuoNO
"Dasar," gumam Ara sambil menggelengkan kepala dengan bibir melengkung.
496Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ26nz314jBL
Ia pun meninggalkan ruangan tersebut dengan langkah yang riang, diiringi tatapan licik dari arah belakang punggungnya.
496Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4LmPVvJoMb
"Dasar bodoh, dari dulu aku kan gak suka sama kamu Ra. Tapi kamu masih saja anggap aku teman bahkan, mungkin sahabat. Eh aku harus kirimin nama klub kesayangan Zarky, rival klubnya aja ah aku kirimannya. Biar Zarky gak suka kado dari Ara," ucap batin Mita.
496Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡic4gRFWfTB
***
496Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡT3C9h3iuiD
Kotak berwarna biru menjadi fokus Zarky untuk saat ini, dia begitu semangat membuka kado tersebut tentunya gara-gara orang yang memberinya. Lain hal lagi dengan kotak berwarna abu yang terabaikan dari tadi, membuat sang empu bermuram durjana.
496Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQSl6OFpoTY
"Wah kamu kasih aku apa sih, Ra? Bungkusannya kuat banget nih, susah aku bukanya," canda Zarky sambil tertawa ringan.
496Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡis9hXCXg8g
"Ada- ada aja kamu, Zar."
496Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ245jqfY08o
"Buka dulu aja yang ini, Zar."
496Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkhgUHxbwfZ
Timpal Ara dan Mita dengan nada yang berbanding terbalik. Ara dengan nada imutnya dan satu orang lagi dengan nada juteknya. Tapi, timpalan-timpalan itu tidak dihiraukan oleh Zarky dia malah terus berusaha membuka kado tersebut. Hingga akhirnya, terpampang kaos yang mmebuat raut wajah Zarky murung seketika.
496Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡogzU7oUBoR
"Gimana kamu sukakan?" tanya Ara dengan nada yang riang.
496Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7D7zMIqdwI
"Hm... suka," balas Zarky dengan senyum terpaksanya.
496Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEj4D1NAoqw
Ara yang memang kurang peka terhadap ekspersi orang pun, mempercayai ucapan Zarky. Ia melemparkan senyum ke arah Mita dengan diiringi perkataan terimakasih tanpa suara. Kemudian, dibalas Mita dengan senyum yang sperti seringaian sakng lebarnya.
496Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoQ5JjIPVJK
"Zar buka dong yang ini," ucap Mita memecahkan keheningan diantara mereka bertiga.
496Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBlE99Dsyro
"Kamu dari tadi, nyuruh-nyuruh mulu."
496Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzoMC4G15mv
Raut wajah Zarky yang suram semakin bertambah muram, nada perkataannya kepada Mita pun sinis. Tangannya yang berusaha membuka kado bergerak semrawutan. Membuat orang yang berada di sampingnya yakni Ara bergeser karena takut wajahnya terkena tangan Zarky.
496Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2Sx5CaaciW
"Baguskan kadonya, siapa dulu dong yang milih," cetus Mita dengan nada bangganya dan tangan yang terlipat di perutnya.
496Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuVM6R25fnJ
Ara merogoh saku kanan bajunya untuk mengambil handphonenya yang berdering. Di sana tertera nama Bunda Mita. Di notifikasi handphone Ara masuk sebuah chat yang mengatakan untuk segera menyuruh Mita pulang.
496Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡb2HfE6MygI
"Siapa sih yang nelpon? Kok gak diangkat."
496Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7pyE2MOlIf
"Ini Bunda kamu Mit, miscall. Beliau chat aku untuk nyuruh kamu cepetan pulang," ungkap Ara sambil melihat handphonenya.
496Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnIpzx02EAV
"Oh iya, aku lupa bawa hp. Eh Ara temenin aku yuk pulangnya."
496Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZAXIV0mG8n
Mereka berdua pun pergi setelah berpamitan, meninggalkan Zarky yang termenung melihat kado pemberian Ara dan Mita.
496Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ96rFMtxEQy
"Padahal aku berharap kado istimewa dari kamu, Ra. Tapi ... untuk tahu kesukaan aku aja kamu gak ngerti. Malah kayaknya Mita lebih paham tentang aku dibanding kamu, Ra. Thank a lot, Mita." Zarky tesenyum tipis sambil memegang kado pemberian dari Mita
496Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFoStWEj64j
***
496Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrfMPNuYR7T
Sepanjang jalan menuju rumah, Mita terus melemparkan tatapan kesalnya ke samping. Ia sebal melihat melihat reaksi Zarky yang diam saja, tanpa ada niat untuk meneriaki Ara. Padahalkan harapannya tadi mereka berdua berantem, terus dia bisa ambil celah buat senatiasa bersama Zarky pujaan hatinya. Tapi, sayang kesempatan itu tak pernah ia dapatkan. Mungkin suatu hari nanti.
496Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAHUEdvMjys
"Ra... tadi beneran bunda suruh aku pulang? Tapi kok, ini pintu dikunci." Mita terus mencoba untuk membuka pintu depan rumahnya hingga akhirnya, dia berusaha untuk mencari kunci yang biasanya di letakan di dekat pot bunga.
496Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSHggH0zoz9
"Beneran Ta, coba ini kamu lihat." Ara berusaha menyakinkan Mita dengan menunjukan riwayat chatnya bersama Bunda.
496Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡo7wfG7OZ1X
"Iya aku percaya. Ini kunci kemana lagi, dicariin kok gak ada. Biasanya di sini nih."
496Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡh5QsT2r2EV
"Aku chat bunda ya Mit?" tanya Ara sambil mengetik di layar handphone tanpa menunggu persetujuan dari Mita.
496Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPYaTOuI5wv
"Coba di telpon aja. Lama kalau di chat," dumel Mita sambil memutar kedua bola matnya. Ara yang melihat hal itu hanya menghendikkan kedua bahunya.
496Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ038QqR2EYf
"Gak aktif."
496Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCWMTOoWm4h
"Terus aku harus nungguin di teras rumah dong. Tau gitu, tadi gak jadi pulang." Mita pun mendudukan dirinya di depan teras dengan tangan yang menompang dagu.
496Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBCa06BYY4p
"Ya udah gini aja, kalo misal dalam waktu 30 menit bunda masih gak pulang ke rumah atau masih gak aktif handphonenya. Nanti kamu tungguin di rumah aku aja, gak ada siapa-siapa kok. Kamu kan jarang ke rumah aku." Ara paham mungkin Mita kesal pada Zarky karena tidak mengucapkan terimakasih sama sekali pada dia. Makanya Mita bersikap agak menyebalkan kepada dirinya.
496Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYZqAC59LwY
"Iya Ra."
496Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPqFkxWlpvA
Mereka bedua berdiam diri di teras, keheningan pun menyelimuti keduanya. Tak ayal membuat Ara yang pada dasarnya ga bisa diam pun mencoba melkukan aktivitas lainnya, salah satunya dengan melakukan siaran langsung di aplikasi sosial medianya. Mita yang melihat hal tersebut, hanya berdecih dengan lirihan. "So cantik lu."
496Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVoQYnmCBL6
"Eh kamu bilang apa sih tadi ?" tanya Ara sambil mengakhiri livenya.
496Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ91QCojOCjx
"So ngartis kamu Ra. Emang kamu punya fans gitu." Tawa bernada mengejek terdengar keras membahana di telinga Ara.
496Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfTwqEbbF9J
"Kamu lihat aja nanti followersku, itu pun kalo kamu punya sosmed." Rambut Ara yang panjang tergerai sengaja digibaskan ke arah samping hingga mengenai wajah lawan bicarnya.
496Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMx6PWBeKaQ
"Buntut kudamu gak ada akhlak... Ra ayolah kita ke rumahmu soalnya ini udah 30 menit gak ada kabar sama seklai dari Bunda."
496Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlyNdVnWTqb
***
496Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdFahAw302r
Benda kotak berwarna itu menjadi teman Mita selama Ara pergi untuk mandi, layar itu hanya menampilkan serial anak kecil yang mempunyai ciri khas tawa membuat penonton ikutan tertawa.
496Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKoJJ0qdKPY
"Bego bener dia," tunjuk Mita sambil tertawa terbahak-bahka sendiri. Hingga akhirnya decitan pintu depan menghentikan tawanya itu.
496Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLzpnGQizwO
"Eh ada Mita... gimana sekolahnya baik kan." Usapan lembut pada kepalanya membuat Mita menoleh dan tersenyum riang ke arah seorang lelaki yang menjadi abangnya Ara.
496Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOaoptmw7PZ
"Baik dong, Bang. Sebentar lagi juga Mita bakaln masuk ke perguruan tinggi, Abang kemana aja sih? Kok gak nonggol-nonggol."
496Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6Gz79891l5
"Kamunya aja yang jarang ke sini. Ara mana nih?"
496Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKy24kxsrSb
"Mandi dia, masa ninggalin aku se diri di sini. Gini-gini aku ini tramu loh, Bang. "
496Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLHH2mZIHMA
"Masa ada tamu yang naikin kakinya ke kursi. Ya udah Abang ke atas dulu ya, mau simpan ini." Geraldi menunjuk tas yang dibawanya setelah me yimpan gawai miliknya ke meja.
496Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡidWkoqRyhN
"Ke sini lagi, ya Bambang."
496Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkeh6qbdZqT
"Yoi... tamu terhormat," teriak Geraldi sambil beranjak dari kursi.
496Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4xN1ooI1Zx
"Gandeng ih, tuh mulut di perbang aja. Polusi udara mulu." Mata Mita tertuju pada gawai yang bergetar menandakan ada orang yang menelpon.
496Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaUj1KeSDCB
"Ngepoin handphone orang gak dosakan ya..."
496Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkCzq9Vms2c
Ketika ingin mengangkat panggilan itu, tiba-tba sebuah pesan masuk berisi ujaran kemesraan yang membuat Mita tersenyum geli. Tetapi, setelah mmbaca-baca riwayat chat terdahulu membuat Mita tersentak kaget dan juga merasa tercurangi. Hingga, membuatnya menscreenshoot chat tersebut dan mengirimkannya ke nomor miliknya.
496Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3xWKvRrYYw
