Pagi ini Baekhyun bersiap-siap untuk berangkat ke kampus untuk mengerjakan laporan mengenai kerja lapangan yang sudah rutin ia lakukan bersama dengan timnya dan si biang kerok —Jaehyun juga sudah bersiap-siap akan pergi menemui teman-temannya.
Dan sekali lagi, kecanggungan menghiasi suasana di dalam mobil yang ia tumpangi. Siapa lagi kalau bukan duduk di dalam mobil bersama Jackson dan Chanyeol. Sedari tadi hanya Jackson yang mengajaknya bercanda tetapi tidak dengan daddy-nya itu. Bahkan, Baekhyun sendiripun tidak tau mengapa Chanyeol berubah menjadi pendiam seperti ini, biasanya pria berumur matang itu pasti akan mengajaknya berbicara sekedar untuk membahas kegiatan apa yang akan mereka lalui hari itu tetapi sekarang? Jangankan mengajaknya berbicara, tatapan matanya saja sudah seperti ingin membunuh orang. Baekhyun tidak tau kenapa dan ia pun rasanya tidak ingin menanyakannya karena takut Chanyeol lebih marah padanya, tetapi jiwa penasarannya meronta-ronta ingin tau apa yang ada di isi kepala pria tinggi itu.
"Mas, ada apa? Mas marah sama aku?"
Sesudah mengantarkan Jackson sampai di depan gerbang sekolahnya dan mereka berdua melanjutkan perjalanan menuju kampus Baekhyun, ia tidak tahan untuk berdiam diri akhirnya membuka suara.
"Menurut kamu mas marah, gitu?" Tanpa melirik kearah Baekhyun, Chanyeol masih sama melontarkan kata dengan nada dinginnya.
"Ya mas diem aja dari tadi. Kasih tau aku kalau aku salah mas, jangan malah diemin aku kayak gini." Kata Baekhyun setengah frustasi. Benar-benar. Jika saja Chanyeol bukan gebetan yang ia incar, mungkin saja dia tidak akan sefrustrasi ini saat Chanyeol marah.
"Untuk apa mas marah." Jawab Chanyeol singkat tetapi matanya melirik wajah Baekhyun yang terlihat lelah dari kaca spion depan kemudi. "Mas heran aja, kenapa kamu gak minta antar pacar kamu itu. Kenapa malah ikut mas disini?!"
Ah, ada yang cemburu!!!
"Hah, pacar? Siapa?" Tanya Baekhyun terheran-heran. Sebentar, dia jomblo dari lahir, kok tiba-tiba punya pac—
"Ah, si brengsek itu!!!" Teriak Baekhyun saat menyadari siapa biang kerok yang dimaksud oleh Chanyeol.
Mendengar kata 'brengsek' mau tidak mau itu menarik atensi Chanyeol yang sedari tadi sengaja untuk tidak melihat wajah pria mungil disampingnya. 'apa itu panggilan sayang buat pacarnya?'
"Aish, mas itu dibohongin sama dia! Dih ogah banget aku punya pacar kulkas kayak dia." Ucap Baekhyun menggebu-gebu. "Dia itu saudara sepupu aku mas. Emang kemarin dia bilang mau nginep di apartemen karena kita udah berapa bulan gak ketemu, nah aku gak tau dia datang siang itu karena dia bilang agak sorean, ya aku kaget dong." Baekhyun menjelaskan dengan detail yang lengkap guna gebetannya mengerti dan tidak salah paham padanya. Bisa berabe urusannya kalau Chanyeol benar-benar menganggap Jaehyun sebagai kekasihnya. Idih najis!
"Oh, gitu." Ucap Chanyeol singkat padahal mah dalam hati bersorak senang entah kenapa ia pun bingung.
"IYA!" Teriak Baekhyun
"Ya gak usah teriak juga kali, Baek. Kalau kuping mas rusak emang kamu bisa reparasi?"
Eh, sebentar. Bukannya itu ucapan yang selalu Baekhyun katakan jika ada seseorang yang berteriak padanya? Hmmm, fix jodoh deh.
"Ya, mas sekarang udah tau kan. Jadi jangan diemin aku kayak gini…" ucap Baekhyun pelan.
"Iya maafin mas, mas salah." Kata Chanyeol sambil mengusap pucuk kepala Baekhyun.
Semangat Baekhyun tuh kalau udah disayang-sayang gini sama Chanyeol, padahal mah bukan siapa-siapa.
🔥🍑🍑🔥163Please respect copyright.PENANARWrHuEUSEK
"Jadi gimana sama daddy lo? Udah baikan?" Tanya Taeyong saat mereka menikmati waktu istirahat, karena saat pagi tadi mereka tidak ada jadwal mata kuliah yang sama.163Please respect copyright.PENANAZDM52JAm1z
"Udah. Tapi tetep aja aku kesel sama Jaehyun! Suka bacot lambenya. Di kampusnya aja terkenal cuek, cih padahal aslinya bobrok najis!" Sungut Baekhyun tidak berhenti memaki sepupunya itu, mungkin saat ini telinga Jaehyun berdenging.
"Mana sih anaknya?! Lambenya pengen tak giling kek dodol itu orang, esmosi gue!" Kata Taeyong berapi-api. Memang sedikit berlebihan tetapi menurut Taeyong itu wajar karena ia dan Luhan dengan sekuat tenaga untuk menjauhkan pria-pria hidung belang maupun perempuan-perempuan berlebihan makeup itu dari Baekhyun hanya untuk Chanyeol. Dan sekarang sepupunya yang entah punya otak atau engga itu malah seenaknya membuat kapal ChanBaek bertengkar. Oh tidak bisa, Taeyong yang notabene adalah penumpang pertama di Kapal ChanBaek tidak akan membiarkan kapalnya karam.
"Ngomong-ngomong si Luhan bakal lama gak sih pulang kampungnya?" Tanya Taeyong.
"Katanya mah seminggu, kem—" Perkataan Baekhyun sesaat terhenti saat mendengar suara panggilan handphone miliknya.
"Aah, si kunyuk nelpon. Mau apa lagi dia?!" Kata Baekhyun membuat alis Taeyong menukik sebelah.
"Hmm, apaan?"
"...."
"Bangsat lo! Untung aja mas Chanyeol mau dengerin penjelasan gue. Lo gitu lagi awas aja, gue lempar ke Zimbabwe siah!" Jawab Baekhyun dengan emosi menggerakan jarinya bermain diatas meja.
"...."
"Ngapain anjir?! Ogah dih!"
"Alah sibangsat! Bilang ae mau cari mangsa dimari!"
"Suka-suka lo lah, bodoamat gue mah!"
"Eh sigoblok…!" Teriak Baekhyun membuat Taeyong kembali melihat kearahnya. Kalau dihitung-hitung sudah berapa kali tuh Baekhyun memaki?
"Yaudah, gue ada di kantin. Cari aja sendiri ya. Bhaaay…!" Tanpa menunggu penelpon itu aka si Jeffrey aka Jaehyun menjawab, Baekhyun langsung menurut saluran telponnya.
"Siapa? Sepupu lo?" Tanya Taeyong.
"Hooh, tu anak ada disini. Bodo ah…"
"Wah, kebetulan nih. Mau gue habisin jangan?!" Tanya Taeyong dengan nada tinggi. Iya dia tuh manly sebenernya, tapi kadang-kadang cantik juga. Makanya temen-temen sekelasnya manggil dia amphibi soalnya bisa jadi cowok macho, bisa juga jadi cowok cantik.
"Apa lo mau ngabisin gue?"
'anjir, kek kenal nih suara?!' —batin Taeyong.
"SI BANGSAT / SI GILA!!" teriakan itu menggema kala Taeyong maupun pria yang baru datang alias Jaehyun itu teriak secara bersamaan. Dan itu pula yang membuat Baekhyun curiga.
'Ada apa sebenernya ini ya? Taeyong kenal sama Jaehyun?'
🔥🍑🍑🔥163Please respect copyright.PENANAsE8BHdmIxY
Saat ini Baekhyun menyiapkan makan malam untuk dirinya, Chanyeol dan juga Jackson. Jaehyun sudah pulang tadi sore dan itu terasa aneh oleh Baekhyun. Biasanya anak itu akan menginap lama saat di tempatnya, tetapi semenjak kejadian di kantin perihal ia dan Taeyong, ia malah kembali pulang ke apartemennya. Apa mereka berdua memang ada hubungan?
"Kau sedang masak apa, Bee?"
Suara bernada rendah itu memasuki panca indera pendengarannya, bahkan ia bisa merasakan hembusan nafas yang terasa panas di tengkuknya.
Tunggu, posisi macam apa ini? Chanyeol sedang berada tepat di belakangnya. Punggungnya bersentuhan langsung pada dada bidang pria tinggi itu!! Dan apa-apaan dengan panggilan 'Bee'?! Hanya Jackson yang memanggil ia dengan nama itu tetapi sekarang Chanyeol pun memanggilnya dengan nama itu.
"Errr… aku sedang memasak sop, Mas." Jawab Baekhyun berpura-pura jika posisi mereka saat ini tidak mengganggu aktifitas kerja jantungnya. Sedangkan yang bertanya hanya menggumam pelan serta mempersempit jarak mereka.
"Mas tunggu di meja aja atau bangunin Jackson dulu." Titah Baekhyun. Sungguh, bukannya dia risih dengan posisi berdiri mereka yang berdekatan tapi demi cangcut Neptunus! Jantungnya serasa ikut kejuaraan marathon, berdetak cepat sekali.
"Memang kenapa kalau mas begitu? Toh tidak akan ada yang marah kan?" Tanya Chanyeol pelan sambil memainkan hidungnya di tengkuk dan bahu Baekhyun yang tidak tertutup kain.
"Maassh…"
Runtuh sudah pertahanan Baekhyun yang ditutupnya rapat-rapat selama ini. Tidak dapat dipungkiri jika otak yadong-nya selalu bekerja dengan riang gembira tatkala bersama Chanyeol. Salahkan saja duda satu anak itu yang memiliki tubuh atletis mengundang siapa saja ingin berbuat yang iya-iya dengannya.
"Kita sudah seperti keluarga —kau, mas dan Jackson sudah seperti keluarga kecil yang bahagia." Ucap Chanyeol masih setia menjejali bibirnya pada leher Baekhyun bahkan ia mulai berani bermain dengan lidahnya.
"Bagaimana jika kita mengabulkan permintaan dari Jackson?"
ns 15.158.61.16da2