Suasana yang sebelumnya riuh dengan suara beberapa orang penting yang berada disana, seketika senyap saat sepasang kaki beserta dengan para pengikutnya memasuki ruangan besar itu. Tanpa ragu, Loey Park yang juga dikenal sebagai ketua mafia terpandang tidak menggubris tatapan waswas juga penuh pengaguman dari orang-orang disana.
Sudah hal biasa baginya, jadi tidak perlu dipusingkan.
Sedangkan kim Jongdae yang lebih dikenal di dunia hitam ini sebagai Chen —The Ace of Phoenix's Kingdom adalah salah satu kaki tangan terpercaya dari The king. Kim Jong-in atau yang lebih dikenal sebagai Kai adalah orang terpercaya kedua setelahnya dan Jackson Wong menempati posisi ketiga setelah itu.
Bisa dibayangkan bagaimana ketiga wajah ini beserta The King sendiri sedang melintas ditengah-tengah aula. Jelas menjadi tontonan yang tidak boleh dilewatkan tentunya. Sebagian memperhatikan dengan tatapan memuja diantara para wanita juga bottom walaupun disamping mereka sudah ada pasangan masing-masing, ada juga yang memandang dengan tatapan tajam juga waspada saat saingan terberat dalam pekerjaan baik di dunia hitam ataupun di usaha legal mereka datang ketempat ini. Mereka bertanya-tanya ada urusan apa para Phoenix ini bisa berada disini, terlebih lagi para jajaran penting juga bos besar mereka. Tetapi pemikiran itu langsung terjawab kala salah satu ketua mafia dari klan Wu menghampiri mereka.
"Tak kusangka ternyata Raja dari Kerajaan Phoenix mau memenuhi undanganku untuk berada disini." Sapa Kwon yang sejak tadi sudah memantau mereka dari pertama memasuki tempat ini. Oh bukan tanpa alasan ia memilih tempat ini untuk menjadi titik pertemuan mereka. Malam ini, rencananya untuk menghabisi orang pertama dari klan Park harus terlaksana. Hanya ditempat inilah semua kelompok pembelot yang dipimpinnya akan melancarkan aksi bejatnya.
"Tidak perlu membuang waktu. Sekarang, bisakah kau menunjukkan dimana kita bisa berbicara dengan leluasa dan mengakhiri pertemuan tidak penting ini?"
Kepalan tangan Kwon mengeras pasalnya dengan tidak sopan pemuda bermarga Wong inilah yang membalas sapaannya. Tetapi sikap Loey yang sangat dibencinya karena pria itu sama sekali tidak terpengaruh saat bawahannya berlaku tidak sopan padanya. Tetapi ia berusaha untuk menutupi rasa kesalnya dan kembali pada rencana awal yang telah disusunnya.
"Lewat sini, kita akan berbicara diruangan saya." Ucap Kwon sambil berjalan menuntun mereka menuju salah satu ruangan disamping aula besar yang akan dijadikan pelelangan.140Please respect copyright.PENANAlGNl4PoCsi
****
"CEPAT BERGERAK!" Teriakan dari salah satu penjaga yang akan menuntun mereka menuju ke sebuah aula tempat dimana takdir mereka sebentar lagi akan terlihat.
Dengan setengah hati Baekhyun juga pria kecil disampingnya mengikuti rahan dari penjaga disana. Walaupun mereka ingin melawan tetapi mereka masih harus berpikir jernih, bukan hanya makian atau pukulan dari laras panjang yang akan mereka terima. Ternyata para penjaga itu tidak akan segan-segan melontrkan peluru panas bagi siapa saja yang melawan saat mereka memberi perintah. Jadi yang Baekhyun pikirkan hanyalah menuruti perintah mereka, baginya mungkin menjadi budak lebih baik daripada mati konyol saat ini. Menjadi budak, ia masih bisa mencari cela untuk melarikan diri nantinya dan kembali pada sahabat-sahabatnya.
"Tetap bersama, kemungkinan untuk kita berdua selamat akan lebih besar jika kita bersama." Ucap pria yang dikenalnya bernama Kim Minseok ini.
Saat sampai di sebuat lorong sempit, mereka diperintahkan untuk berbaris satu persatu dan menunggu untuk dipanggil. Baekhyun dengan gelisah memegang kuat baju bagian bawahnya. Tidak bisa dipungkiri jika ia merasa takut. Takut dengan apa yang akan terjadi dengannya setelah ini. Walauoun ia berusaha untuk bersikap tenang tetapi dalam hati ia sudah menangis tersedu-sedu. Dan satu usapan dri arah belakang menuju punggungnya itulah yang menguatkan dirinya untuk tetap bertahan. Disaat seperti ini ia masih bersyukur ada orang yang masih mau menenangkannya. Dan ia berjanji akan menyelamatkan dirinya sendiri juga orang yang berada dibelakangnya ini.140Please respect copyright.PENANANCl7rOLLQL
****
"Sudah kubilang kan, tidak perlu bersusah payah untuk mengumpulkan para pengkhianat. Nyatanya mereka semualah yang dengan senang hati menyerahkan diri untuk muncul dihadapan kita. Haha…" ucap Jackson terbahak-bahak saat melihat banyaknya petinggi dari beberapa klan mafia dihadapannya.
Tidak meleset memang pemikirannya saat mengatakan tidak perlu mencari satu persatu siapa saja yang berniat membelot dalam perjanjian dengan klan Phoenix karena mereka akan berada dalam satu sangkar saat rencana pembantaian pada ketuanya.
"Jadi kulihat memang kau sangat berniat sekali untuk menggeser kekuasaan dari Raja-ku, tuan Kwon." Ucap Chen ditengah-tengah todongan senjata dari para musuhnya tetapi ia hanya bersikap tengah seolah-olah moncong senjata-senjata tersebut tidak akan mampu melukai kelompoknya. "Tetapi sebelum kalian ingin menghancurkan kami, lebih baik kau ukur terlebih dahulu seberapa kuat klan kalian ingin menghancurkan kami." Sambungnya sambil menyunggingkan seringainya sedangkan Loey hanya memandang malas kearah para pengkhianat tersebut.
"Kalian banyak bicara! Apa kau yang jika akan terus berbicara saat kalian tidak akan bisa pergi dari tempat ini, huh?!" Balas Kwon dengan sombong padahal nyatanya ia sendiripun merasa ketakutan saat melihat tatapan menusuk dari Loey.
"Jangan banyak bicara, it's time to the really show boys!" Dengan satu kalimat yang keluar dari mulut Loey, tujuh pengawalnya termasuk tiga orang terpercayanya langsung mengeluarkan senjata api yang memang sudah dipersiapkan sesaat sebelum memasuki kapal tempat pertemuan mereka ini.
Tidak terelakkan, baku hantam langsung memenuhi suasana ruangan ini. Para kelompok pengkhianat itu yang kalah cepat dengan mereka berakhir mengenaskan dan tergelak tak bernyawa akibat hujaman timah panas. Sedangkan Loey yang sejak tadi tidak bergeser satu incipun dari tempat duduknya. Chen dan kai tidak membuang waktu menembak kearah mereka sedangkan Jackson lebih memilih untuk mengeluarkan anak-anak kesayangannya untuk bermain, ia membidik dan melemparkan belati kecil yang berada mengelilingi ikat pinggangnya itu kearah para pembelot.
Seperti yang Chen katakan, walaupun mereka hanya bertujuh untuk melawan belasan orang bersenjata lengkap itu tidak akan beroengaruh apapun. Buktinya hanya hitungan menit, dari 30 orang, hanya bersisa 5 orang yaitu para ketua dari klan pembelot. Mereka sengaja untuk menyisakan lima orang ini untuk sedikit bermain-main.
"Kai, kau dan Jackson urus yang ada disini sedangkan aku dan Chen akan mengurus hal lain. Sisanya, kalian pastikan jika tempat ini habis setelah selesai." Kata Loey sebelum ia keluar dari ruangan itu diikuti oleh Chen.
Peduli setan dengan suara erangan yang keluar dari mulut kelima orang pembelot itu, tujuan ia selanjutnya adalah permintaan dari sahabatnya yaitu mengambil seseorang.140Please respect copyright.PENANAqUPJaTrVZy
****
"Budak #613 terjual dengan harga 5 milyar kepada tuan Kim!" Ketukan palu dari orang yang berada di panggung itu membuat jantung Bekhyun ikut berdetak dengan keras. Pasalnya setelah ini adalah gilirannya untuk dilelang. Tidak terasa air matanya mengalir dengan deras, tubuhnya menggigil karena kedinginan dan didominasi ketakutan yang amat sangat. Dan saat itu juga tubuhnya ditarik paksa oleh salah satu penjaga disana untuk ditempatkan disebuah podium tinggi tempat para budak diperjualbelikan sebelumnya.
"Tuan dan nyonya, budak selanjutnya yang akan dilelang ini sangat, sangat cocok untuk pemuas hasrat kalian. Bisa kalian lihat dengan kulit yang putih dan mulus, tubuhnya kecil seperti perempuan sudah pasti bisa memuaskan fantasi seks kalian. Budak #614 dibuka dengan angka pertama yaitu 500juta."
Disana, melihat Baekhyun menangis dengan sangat keras, membuat Minseok dengan sekuat tenaga membawa dirinya untuk menerobos dari para penjaga.
"Tunggu!" Teriaknya lantang saat ia berada di depan panggung, pra penjaga itu menarik tubuhnya untuk dibawa kembali kebelakang tetapi mereka kalah cepat dengan kegesitan Minseok. "Jika kalian inginkan adikku, maka kalian juga harus membawaku!" Teriaknya dengan lantang. Ia tidak peduli jika nantinya ia akan dipukuli bahkan mungkin dikurung lagi, ia hanya tidak ingin Baekhyun menanggungnya sendirian. Entah kenapa, walaupun baru bertemu tetapi Minseok sudah sangat ingin melindungi pria kecil ini, dan sikap itulah yang membuat Baekhyun kembali menangis dan memeluk tubuh Minseok.
"3 Milyar!"
Ditengah-tengah kekacauan itu, ada satu orang yang mengangkat papan nomor lelang dan meneriakkan jumlah nominalnya, mau tidak mau sang pelelang harus melanjutkan acaranya dan berakhirlah sesi ini ada dua orang budak yang akan langsung dilelang.
"5 milyar!" Dari arah kanan ada juga yang berani menaikan harga lelangnya.
"9 milyar!" Balasan dari orang pertama tersebut.
"260 milyar!"
Decakan kaget memenuhi ruang pelelangan, pasalnya dalam sejarah pelelangan belum pernah ada yang menawarkan harga fantastis diatas 10 milyr hanya untuk seorang budak. Mereka memang dari kalangan kaya raya, tetapi mereka tidak sebodoh itu untuk menghabiskan uang hanya untuk budak yang entah berasal dari mana. Maka dari itulah mereka penasaran siapa penawar tertinggi yang baru saja memenangkan pelelangan 2 budak tersebut. Dan betapa terkejutnya mereka saat melihat ternyata Loey Park yang berada disana juga Chen yang menjadi penawarnya.
"Ehm, ba-baiklah. Budak #614 dan #615 terjual dengan harga 260 milyar kepada tuan Park dan Kim!" Ketukan palu tanpa pelelangan telah usai membuat bahu Baekhyun dan juga Minseok merosot. Ini adalah takdir mereka, menjadi budak seks untuk kedua orang yang baru saja berhasil membeli dengan harg tinggi140Please respect copyright.PENANA2VIT6vxoSa