“HEH TIANG LAKNAT! MINGGIR JINGAN!”
Masih pagi buta, jarum panjang di jam dinding kelas baru menunjukkan angka 6 pagi tetapi beberapa siswa sudah berada di dalam kelas untuk melakukan pekerjaan setiap minggunya alias piket. Tetapi jika ada suara teriakan Baekhyun tentu saja disana ada si Manusia Tiang, Park Chanyeol yang mempunyai hobi untuk membuat teman sekelasnya itu kesal. Yups, teman sekelas. Entah ini cobaan apa lagi yang diberikan kepada Baekhyun, cukup kejadian beberapa bulan lalu saat mereka MOS saja sudah membuatnya naik darah dan saat pembagian kelas ternyata ia sekali lagi harus merasakan kesengsaraan karena ternyata si kurang ajar ini masuk ke deretan nama teman sekelasnya. Dan juga teman sebangkunya!
Sebuah kesengsaraan yang harus ia pikul selama 3 tahun ini, pikirnya.
“Baek, ini masih kotor, sapu yang bener.” ucap Chanyeol yang dengan gobloknya menghamburkan kulit kuaci yang ia makan ke lantai yang sudah disapu oleh Baekhyun.
“PARK BANGSAT CHANYEOL!!!!!!!” teriak Baekhyun yang melebihi ultrasonik itu pun bergema hingga ke kelas lainnya. Kesal, marah, pengen nangis! Demi Tuhan ini sudah setengah jam ia menyapu dan si keparat itu dengan sengaja membuat kotor kembali.
Chanyeol yang dari tadi hanya tertawa melihat teman sekelasnya itu mengamuk tiba-tiba melototkan kedua matanya tatkala melihat Baekhyun mengangkat sapunya tinggi-tinggi dan mengambil ancang-ancang tegas. Tanpa pikir panjang ia berlari keluar kelas menyelamatkan nyawanya dari kejaran si boncil Baekhyun.
“Aku heran. Kapan ya mereka bakalan diem sehari aja?” ucap salah satu teman sekelas mereka yang wajahnya kalau kata Baekhyun mirip Dinosaurus.
“Biasanya yang kaya gitu katanya jodoh.” timbal temannya yang bertubuh eksotis lainnya.
“Iya jodoh, jodoh saling membunuh. Hahaha…” sambung temannya yang terkenal kesultanannya.
“Kalian kalau mau ngerumpi jangan disini! Ngotorin kelas kita! Pergi sana!” ucap Luhan dengan kesal karena melihat Oh Sehun si wajah rata, Kim Jongin si eksotis dan Kim Junmyeon si sultan itu. Mereka bukan anak kelas 1-5 tetapi kemari karena berteman dengan Park Chanyeol. Bukan hanya si tiang itu saja yang membuat kelas kotor, tentu saja teman-temannya ini pun ikut membuat onar.
“Santai dong. Udah kayak nenek lampir pagi-pagi.” kata Sehun sambil berjalan cepat keluar kelas karena ia tau sebentar lagi kemoceng yang berada di tangan Luhan akan terlempar bebas kearahnya.
“Udah, udah. Balik ke kelas masing-masing noh. Bentar lagi singa ngamuk.” kata Chen si Dino beralih untuk menyelamatkan teman-temannya itu dari amukan Luhan.
Sementara itu,
“SINI LO TIANG! AWAS AJA KALAU KETANGKEP, HABIS LO!” Teriak Baekhyun memenuhi lapangan basket yang berada di depan kelas mereka. Dengan sapu di tangan dan nafas yang sudah ngos-ngosan tetap ia masih saja berniat untuk membuat Tiang itu menjadi Park Chanyeol Gebrek!
⎔⎔⎔
“Assalamualaikum! Sepada.. Adek pulang nih, yuhuuuuu…” Baekhyun mengawali langkah kakinya memasuki rumah dengan kebiasaan yang sudah sangat dihafal oleh kedua orang tuanya juga kakak laki-lakinya itu.
“Berisik!” Ucapan kakaknya itu sontak membuat bibir Baekhyun maju 2 senti dari normal.
“Ih, kakak! Orang salam tuh dijawab dong! Gak sopan!” protesnya sambil duduk di samping kakaknya yang sedang bermain game itu.
“Waalaikumsalam. Ganti baju dulu sonoh, terus makan. Bunda lagi ke kondangan sama papah.” jawab kakaknya sambil masih fokus pada joystick yang ia pegang.
“Kok gak ajak adek sih?” tanya Baekhyun dengan mata yang sudah sayu. Bukannya apa-apa, kan lumayan kalau ke kondangan bisa makan banyak apalagi ada puding dan es krim.
“Gak usah pura-pura sedih, nanti ke swalayan aja kalau mau es krim. Sonoh ganti baju dulu, bau dekil gitu.” kata Baekbeom yang sudah hafal dengan tabiat adik satu-satunya itu.
“Ih, adek gak bau ya! Adek tuh harum semerbak bagaikan putri salju gini. Kakak aja yang bau tanah!” kata Baekhyun tidak terima dikatai dekil.
“Dek, mending ke kamar gih. Kepala kakak pusing denger bacotan kamu. Hussh…” usir kakaknya itu. Sebenernya sih menurut Baekbeom adiknya itu gak pernah dekil. Malah aneh aja habis seharian di bawah matahari atau habis main, bau Baekhyun gak pernah berubah, masih bau-bau bedak bayi gitu. Cuman yang gak pernah bisa ia tahan sih kalau Baekhyun udah bacot itu tuh satu-dua sama emaknya. Bising banget kayak knalpot racing.
“Benar tapi ya, abis adek makan kita beli es krim?” tanya Baekhyun sebelum ia beranjak dari duduknya dan setelah mendapatkan anggukan dari kakak laki-lakinya itu ia langsung berlari menaiki tangga menuju kamarnya.
⎔⎔⎔
“Dek, yang bener aja sih. Ini kebanyakan, nanti bunda marahnya sama kakak.” kata Baekbeom frustasi melihat adiknya memasukkan bermacam-macam es krim dari mulai berbeda bentuk, rasa maupun merek ke dalam kereta belanjaan mereka. Sebenarnya niat ke swalayan hanya untuk membeli keperluan dapur dan rumah yang tadi sudah dipesan oleh ibu mereka sebelum beliau pergi. Tetapi melihat adik semata wayangnya ini malah memasukkan barang belanjaan yang tidak penting seperti es krim, mainan mini figure action, bahkan sampai dengan jas hujan plastik membuatnya pening kepala.
“Ih kakak, ini tuh adek butuh ya. Jangan dikeluarin lagi!” rengek Baekhyun saat melihat pergerakan tangan abangnya yang akan mengeluarkan belanjaan yang tadi sudah ia masukkan. Dan mau tidak mau Baekbeom sudah pasrah saja meladeni apa kemauan adiknya itu.
Baekhyun sibuk berlari sambil melihat ke arah rak barang yang disusun dengan rapi sesuai dengan merek juga ukurannya itu tanpa memperdulikan abangnya yang sedang mendorong kereta belanjaan mereka di belakangnya.
“Ah, bang. Aku mau yogurt ya!” seru Baekhyun yang kembali berlari ke arah ‘Frozen Section’ itu tanpa menunggu terlebih dahulu balasan dari abangnya.
“Yang mana~ yang mana akan ku ambil~
Senangnya hatiku~ senangnya karena makan es krim~
La la la~”
Baekhyun mengumamkan nada nyanyian yang mungkin hanya ia sendiri yang tau mengingat rangkaian kata-kata itu baru saja ia ciptakan dengan tidak sadar.
Beberapa saat ia memilih yogurt yang akan ia ambil, tiba-tiba saja ada seseorang yang menabrak kakinya dengan kereta belanja. Mata kakinya terasa nyut-nyutan akibat tertabrak roda dari kereta itu. Baru saja ia ingin mendelik ke arah seseorang itu, tetapi matanya langsung melotot tajam dan hidungnya kembang kempis karena orang yang menabraknya itu adalah...
“PARK FUCK*** CHANYEOL!!!!!” Baekhyun berteriak keras dan orang yang diteriaki namanya itu hanya tersenyum jahat dengan seringai yang terlihat jelas di wajah tampannya itu.
Baekhyun dengan sekali nafas. Wajahnya memerah karena teriakan itu dan juga karena kesal saat melihat wajah teman sekelasnya yang selalu saja mencari gara-gara dengannya itu.
“Oh, disini juga jualan standee smurf ternyata.” ucap Chanyeol yang sudah dipastikan sarkas tingkat gila.
“Bangsat! Oh, aku gak tau kalau ternyata jerapah gak berotak bisa masuk kesini. Apa sekuritinya pada tidur semua ya, hewan kok dibiarin masuk.” balas Baekhyun dengan lebih menyakitkan dan Chanyeol sudah dipastikan mendidih darahnya mendengar sarkas milik si mungil itu.
“Apa lu liat-liat! Colok nih!” kata Baekhyun dengan mengisyaratkan tangan kanannya yang benar-benar akan mencolok mata Chanyeol yang berdiri di depannya itu.
“Ini ada apa sih?” muncul wanita yang jika dilihat-lihat umurnya tidak jauh berbeda dari abang Baekhyun. Berambut pendek dengan suara yang teduh.
“Ah, hallo~” sapa Baekhyun pada wanita itu.
“Chan, ini temanmu?” tanya wanita itu pada Chanyeol yang tidak melepaskan pandangannya dari Baekhyun.
“Iya, teman sekelas. Baekhyun.” jawab Chanyeol singkat.
“Ah, dia?” tanya wanita itu sekali lagi dan Chanyeol hanya meresponnya dengan anggukan kepala.
“Aigoo, imut sekali kau, Baekhyun. Kenalkan, aku Park Yoora. Kakak dari Chanyeol.” Yoora memperkenalkan dirinya dengan senyuman yang terlihat lebih indah lagi saat ia tau siapa pria kecil dihadapannya itu.
“Ah, hallo. Saya Byun Baekhyun, noona.” jawab Baekhyun dengan suara malu. Malu karena pertengkaran mereka tadi.
“Aahh~ lucunya. Cantik sekali sih.” kata Yoora yang langsung gemas karena keimutan Baekhyun.
“Lucu dari mana. Kayak Chucky, iya.” kata Chanyeol tidak setuju.
“Dasar Slenderman!” balas Baekhyun.
“Kurcaci!”
“Jerapah layang!”
“Bunting!”
“Dasar gila!!!”124Please respect copyright.PENANA7IA4EnqzTH