Mengelola hati, perasaan, dan jiwa, sangat sulit tanpa pengalaman dan keikhlasan hati. Tetapi disini, satu per satu mengupas pengalaman penulis dan semoga bermanfaat.
222Please respect copyright.PENANAF4aDaeLMOX
Jiwa.
jiwa yang berdiri sendiri didalam raga, jiwa yang membutuhkan asupan berupa kasih sayang, ibadah, hati yang bersih, meredam amarah, berlapang dada , bersikap baik nan selalu bersyukur.
tidak mudah bukan melakukan semua hal itu jika kita tidak melatih jiwa dan hati. Untuk mendapatkan semua hal itu, tidak mudah dan hanya bsa didapat dari pengalaman atas apa yang dirasakan.
hal-hal yang dapat mendewasakan diri dan pikiran adalah pengalamn dan kebijakan atas pengalaman khususnya pengalaman bruk yang terjadi.
apa yang kamu tuju, terkadang mulus sesuai kuat atau lemahnya ibadahmu. Namun, kamu akan makin sulit untuk menemukan jalan disaat hatimu sedang kacau, jiwamu bersedih hati, dirimu jauh dari Tuhan, serta kamu tidak dapat mengontrol emosi yg ada didalam diri kamu.
tapi, Tuhan Maha Adil dan kamu harus meyakini itu. Bahwa, Tuhan telah mempersiapkan semuanya dan yakin bahwa suatu saat akan indah pada Waktunya.
hal itu tidak bisa diyakini secara singkat, karena naik turunnya emosi, keadaan dan bergejolakan antara hati dan amarah , tetapi ada yang menyembuhkan yakni kehadiran sang buah hati.
bagaimana kamu bsa tetap tenang agar anakmu tidak mengikuti perasaan buruk yang sedang kamu alami, ini tidak mudah bukan ? Tetapi, disini, egomu yang dilatih, apakah kamu mau mengedepankan amarahmu atau kamu lebih mengedepankan dan mementingkan anakmu.
disaat kamu mendapat musibah besar yang tidak kamu duga, kamu harus lebih bersyukur bahwa telah dimulainy waktu untuk mengintropeksi diri , beristighfar dan melatih amarah serta mmbuat kuatnya rasa bersyukur.
Bisa dilakukan ? Tentunya bisa jika kamu mengedepankan anak daripada egomu.
sulitkah? Tentu.
karena kamu adalah manusia biasa. Yang tetap memiliki nafsu amarah dan hak untuk berbicara atau menyangkal atas apa yang telah orang2 bicarakan tentang dirimu. Namun, apakah itu perlu ?
kurasa tidak! Karena tidak perlu memusingkan hal-hal yang bersifat fana(sementara) disini, apalagi itu mengenai dirimu bukan anakmu atau keluargamu.
kenapa kmu mengalah dengan anakmu?
karena proses aku dengan dia telah melewati masa masa sulit yg tdk shrsnya ibu hamil alami, ttp trgntung sdt pndng lg ya. Olh sbb itu , aku tidak mau ego trhdp anakku krna juga aku prnh berada di posisinya dan tdk mau dia mrskn hal serta situasi atas ap yg aku rasakan.
Huuuuh, melankolis dan pnuh drama, udhlh gnti topik, berarti kamu gak ada harga diri dong?
kurasa itu adalah pertanyaan yang memiliki jawaban multitafsir . Kamu bisa mengatakan bahwa kamu tidak punya harga diri jika kamu memiliki pandangan untuk mendukung hal itu atau kamu memiliki harga diri dengan sudut pandangmu yang lain. Semua itu ditentukan bagaimana cara kamu berfikir karena itu untuk menilai dirimu sendiri bukan orang2 yang kamu sayangi, jd akan berbeda.
berarti kamu mau aja ya dihina ? Dicaci maki? Diperlakukan tidak baik dan sebagainya ?(hal yang buruk )
tentunya tidak ada makhluk hidup yang mau mendapatkan perlakuan atau perkataan tidak baik, tetapi balik lagi. Kalau kamu tidak memikirkan dirimu sndri dengan mencari pembelaan dirimu di keadaan yang fana (sementra) ini, ya sdh tidak perlu kamu lontrkan bahasa, gestur tubuh atau perlakuan tidak baik kepada orang2 yang mengusik baik secara sdr atau tidak sadar. Karena buat apa , kalau hanya pengakuan sesaat, jika ada hakim yang paling adil nantinya . Aku akan selalu menjadikan semua pelajaran bahwa terlalu banyak dosa-dosaku dulu dan sekarang sehingga Tuhan memintaku untuk memperbaiki diri dan ketaqwaanku dengan cara seperti itu.
kamu munafik ya , kamu hanya ingin jawab agar kamu dipandang baik, dewasa, dan lebih bijak kan ?
semua tergantung darimana sudut pandang pembaca. Semua yang tertulis hanyalah pengalaman yang inginnya dari penulis adalah bermanfaat bagi pembaca. Itu saja .
ah, aku gak percaya sama kamu, terlebih tulisanmu. Hanya fiktif dan tidak prnah kamu lakukan.
oh, iya tidak masalah. Krna yang mengetahui lebih baik adalah Tuhan, dan aku akan selalu intropeksi diri atas semua pertanyaanmu agar aku tidak lalai, terimakasih, tanpa kamu, aku tidak akan bsa meningkatkan rasa syukur Aku.
halah bulshit!
terimakasih, karena mmng ak mmbutuhkn prktaanmu yg sprt itu drpda kata sabar.
okey, buat tulisan lagi kedepannya, aku mau dengar. Hal apa lagi yang akan kamu buat. Udah jangan nada sedih, yang happy sja .
yapp, semua tergantung kondisi dan keadaan . Karena ini berbagi pengalaman melalui tulisan bukan berbagi untuk mengarang cerita. 🎯
Bersambung
222Please respect copyright.PENANAYP9ABM3aVJ