Hari senin yang sangat melelahkan, bahkan setelah libur di akhir pekan pun tak membuatku fresh sama sekali. Kekurangan tidur yang membuat kepalaku pusing dan badanku lemas, sehingga otak pun tak bisa diajak kompromi. Aku baru saja keluar dari pantri untuk menyeduh kopi, berharap setelah meminumnya aku merasa lebih baik dan bisa kembali fokus untuk bekerja.
716Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡl7EEFjMduq
Dengan gontai ku seret langkah kaki yang terasa menanggung beban berat.
716Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqlIQZb5B7z
Koridor ini sepi di waktu jam kerja, tapi bukan berarti tak ada orang selain aku.
716Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqUllnviwO4
Didepan sana ada sepasang insan yang tengah berbahagia layaknya di dunia hanya ada mereka berdua, dan aku seperti benda mati yang terpaksa harus melihat kemesraan mereka, membuat kepalaku semakin cenat-cenut dibuatnya.
716Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFIRBhvUlh8
Kenapa harus sekarang? tak bisakah mereka lewat setelah aku masuk ruang kerjaku agar tidak berpapasan disini. Bagaimana lagi, aku terpaksa harus melewati mereka karena tidak ada jalan lain, kembali ke pantri juga tidak mungkin.
716Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwQMt1lUOKQ
"Makasih sayang aku seneng banget, biarpun sifat kamu keliatan cuek tapi tetap perhatian, di tengah kesibukan kamu pun masih mau ikut urus persiapan pernikahan kita, aku jadi makin cinta deh sama kamu.." Perempuan yang bergelayut manja pada lelaki berbalut setelan jas mahal itu kini mencium pipinya, yang dicium hanya diam tanpa ekpresi apalagi setelah menyadari kehadiranku.
716Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDK79oIjgBv
Ahh.. mau pura-pura tidak melihat juga sudah terlanjur.
716Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoObvdFcmkk
Segera ku palingkan muka, dan mempercepat langkahku bermaksud untuk melewati mereka begitu saja.
716Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGQ3kNppToo
"Hey kamu..!" Aku menoleh menatapnya sebagai bentuk jawaban dari seruannya.
716Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ44EdyKmXq3
"Kenapa kamu begitu tidak sopan, disini ada CEO dan calon istrinya loh, tapi kamu lewat tanpa menyapanya terlebih dulu. Dimana letak sopan santunmu sebagai bawahan hah?" Ucap perempuan itu dengan congkaknya.
716Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡskbDKpjtJL
Kukira dia tidak menyadari keberadaanku, atau tidak akan mempermasalahkannya karena sedang sibuk bermesraan, tapi ternyata dia mau menegurku dengan menggunakan kedudukannya. Ok baiklah..
716Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOi1FRoq9py
"Maaf nona mungkin anda tidak mendengarnya, Saya sudah menyapa tadi." Benarkah...? Tentu saja itu bohong.
716Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0F5djnSQDG
"Jadi kau mau bilang aku tuli.." ucapnya tersulut, benar memang aku tidak ada menyapa dengan bentuk kata apapun, tapi kenapa aku harus melakukannya.
716Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaKhgVKV0cd
"Tidak begitu.." jawabku enteng.
716Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5t4xtpL53U
"Kau.. " geramnya mengarahkan telunjuk pada wajahku. Ingin rasanya aku mematahkan jarinya atau menyiram wajah cantiknya dengan kopi ditanganku.
716Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSBNfB6l8bP
"Coba tanya pak CEO apa beliau mendengarnya..!"
716Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrTyKhF5QrZ
Perempuan itu beralih menatap pria yang katanya calon suaminya itu. mengikuti arahan dariku, bodoh memang mau saja aku kerjain.
716Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1t9o8sJmSq
"Sayang apa kamu mendengar dia menyapa?"
716Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRGE9OKWspm
"Hmm.." Yang ditanya hanya bergumam enggan bersuara.
716Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMUDP3ChMAl
"Baiklah kalo begitu saya mau kembali bekerja." Aku pun segera mengayunkan kakiku sebelum perempuan itu membuka suaranya lagi.
716Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡss0XQvURr2
"Sudah biarkan saja dia pergi.." Lelaki yang sejak tadi diam itu menghentikan calon istrinya.
716Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡasr51XR2Mk
Masih bisa kudengar perempuan itu merajuk pada calon suaminya tersebut. "Sayang aku tidak menyukainya, kamu harus memecatnya ya.."
716Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ81q52Jbqbj
Laki-laki itu tidak terdengar menjawab. Aku hanya berdecak. "Dia tidak akan bisa memecatku begitu saja." Gumam hatiku sombong.
716Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ23yTCym3DJ
Yeaahh kopiku kini sudah dingin, haruskah aku membungnya?.
716Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfMebCx8WPE
***
716Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡW4uNzDf7zv
"Assalamualaikum,, aku pulang.." Setelah mencapai rumah, aku menyandarkan tubuhku pada sofa, mengusir rasa lelah untuk sejenak akibat otak dan hatiku yang sudah maratonan.
716Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSHZjgPK9Ms
"Wa'alaikumsalam,, sayang.. wajahmu pucat sekali..! apa kamu sakit..?" Wanita dewasa yang baru memasuki usia paruh baya dengan jiwa keibuan penuh kasih sayang ini tengah mengkhawatirkanku.
716Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxBACWt4FsT
"Kei cuma kurang tidur mi.." Yaaa.. sudah empat malam aku tidak bisa tidur dengan baik semenjak mendengar kabar tanggal pernikahan mereka yang telah di tentukan.
716Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7NwxqLdAhD
Ini bukan tentang patah hatinya gadis remaja yang akan ditinggalkan menikah oleh kekasihnya atau seseorang yang disukainya, melainkan lebih dari pada itu.
716Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrZPrbzrKwv
"Sayang..." Panggilnya sendu, memahami apa yang aku alami.
716Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvnmNOZnQWr
"Kei baik-baik aja, Mami gak perlu khawatir." Kalimat penenang. Tapi semua orang yang tahu posisiku saat ini pasti mengerti aku tidak sedang dalam keadaan baik.
716Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhKuGxUemVm
"Apa tadi dia mengajaknya ke kantor..?" Selidik wanita yang kupanggil mami.
716Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5EZXa08ken
Aku menanggapi dengan tersenyum masam seraya memejamkan mata, menahan buliran yang mendesak keluar. Bukan sekali dua kali dia mengajak perempuan itu ke kantor, hanya saja sekarang aku sudah hampir melewati batas ketegaran.
716Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNmSvNQ8rNh
"Kemari sayang peluk mami, tidak usah sungkan lagi, menangislah sepuasmu,, keluarkan kesakitanmu." Sosok yang paling pengertian itu merengkuh tubuhku.
716Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYMaOMlPlnL
Air mata yang coba kutahan itu luruh juga, membasahi bahu yang memelukku erat.
716Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXFYpEgo7NF
"Mami,,, kei mau pulang kampung.." Tiba-tiba aku menginginkan healing, pura-pura tegar juga menguras energi luar dalam..
716Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuRUwlSu0ZI
"Mami akan menemanimu.." Bukan tawaran tapi ini merupakan penegasan dari mami.
716Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlzRosifmRG
"Gak usah mi, Kei sendiri aja.." penolakan dariku.
716Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡstgascQh6k
Aku bukan lari dari kenyataan, lebih tepatnya menghindar untuk sesaat.
716Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFf9sfoPU6V
Sosok yang memeluku saat ini bukanlah ibu kandungku, aku tidak bisa menariknya terlalu jauh sehingga dia harus memilih antara aku atau anaknya sendiri, yang sialnya dia adalah suamiku.
716Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyvmt7cdDcS
"Istirahat lah sayang, mami akan membawakan vitamin ke kamarmu.."
716Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXeqd1KaZET
Aku mengangguk atas perintah ibu keduaku tersebut.
716Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwNuN2u7Ss1
Berkat vitamin yang diberikannya aku bisa tidur dengan nyenyak malam ini dan paginya aku terlihat segar kembali, siap untuk bekerja sebelum cutiku dikabulkan.
716Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡt4ZI0FZROj
***
716Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2bBMMWXshl
Aku mengangkat gagang telepon yang berada diatas meja kerjaku, baru menyapa dengan mengucap hallo suara disebrang sudah terdengar memberi perintah. "Keruanganku sekarang.." Singkat, padat, jelas, jangan tanyakan siapa penelpon itu, bukan lain ialah sang pemimpin hidupku.. Menyebalkan sekali..
716Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8GJliki7y6
Tak ayal aku gegas menghampiri ruangannya. "Bapak memanggil saya..?"
716Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡt26Ke4qSyP
"Kamu mengambil cuti.. untuk apa?" Laki-laki yang tengah sibuk dengan berkas-berkas itu berbicara. Rupanya secepat ini dia tahu, padahal aku baru mengajukannya kemarin sore sebelum pulang.
716Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOsKYxcRU7h
"Urusan keluarga." Aku sengaja menjawabnya Ketus.
716Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3I0mKvK523
"Pernikahannya dua bulan lagi.." Dia berkata dengan masih menatap berkas, seakan kertas-kertas itu yang diajak bicara.
716Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfm6SkTRl2R
Aku muak mendengar penuturannya. Malas juga melayani omong kosongnya.
716Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5LJ573FvDy
"Cih.. yang menikah kan anda, apa kaitannya sama cuti saya sekarang.."
716Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡskN72iSbuD
"Kamu tidak boleh cuti, aku mau laporan keuangan tahunan.." apa dia sedang mengujiku, memberi perintah tidak masuk akal sekali.
716Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUuFFS5BG4R
"Ini baru bulan sembilan pak, saya juga tidak meminta cuti lama, saya hanya ingin pulang kampung. Rindu keluarga apa tidak boleh..?" Ketus aku mengatakannya.
716Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ87nSJO2zpv
"Tidak,, karena aku tidak bisa ikut bersamamu.." Apa salahnya sih, aku kan tidak mengajak atau memintanya ikut, kenapa dia menjadi tidak jelas begitu jawabnya.
716Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaVmarpN6yO
"Saya bisa pergi sendiri. Urus saja persiapan pernikahan anda jangan mengurusi kehidupan saya.." Aku mulai naik pitam, hanya karena masalah pribadi mengambil jatah cutiku di perusahaan saja dipersulit padahal selama aku bekerja disini tidak pernah menyia-nyiakan waktu, aku bisa dibilang termasuk karyawan teladan lah.
716Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeYFKGx1Pc9
"Tapi kamu masih istriku sha.." ucapnya pelan tapi penuh penekanan, sekarang dia mengakui kalo aku istrinya, istri yang diduakan begitu maksudnya.
716Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0yhtNVjx0h
"Kenapa tidak diceraikan saja..!
716Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡX4lvFrPODg
Saya sudah sering meminta talaq kan.." Aku juga berbicara pelan, karena ini kantor dimana orang-orang tidak tahu kalau kami suami-istri.
716Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXARma0loVn
"Kamu tidak akan pernah mendapatkanya.." Jawaban yang serupa seperti sebelumnya,.
716Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyUSaffeoIq
"Wanita mana yang mau di madu, kenapa kamu tidak mengerti juga." Saya mulai frustasi, dia masih tetap pada posisi sebelumnya.
716Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTm7WCx5HpK
"Baiklah..." Ucapku menggantung. aku bergerak mengambil pemotong yang terdapat disudut meja, ternyata pergerakanku tak luput dari perhatiannya.
716Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWGT7riEgxD
"Hanya ada satu cara agar bisa terbebas dari anda, biar saya mati saja kalau begitu." Lanjutku mengarahkan cutternya ke arah pergelangan tangan.
716Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYhqV1pLtkB
Dia menangkisnya dengan cepat, kemudian menarikku dalam pelukannya. "Kendalikan dirimu.."
716Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGCoIZpvTFn
"Lepaskan.." tentu aku berontak.
716Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWTYPnx1d1P
"Istighfar sha.." sebelum dia menyuruh pun aku sudah melafalkannya berkali-kali dalam hatiku, agar aku tetap waras, bagaimana pun,, bunuh diri adalah dosa besar, aku hanya ingin menggertaknya saja, Tapi ternyata itu tak ada gunanya.
716Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyhzHv5xSbm
Untuk sewaktu-waktu aku diam diposisi ini dengan nafas yang masih menahan sesak di dada, semua jadi satu, hingga ketukan dipintu membuat melepaskan pelukan, begitu terbebas aku segera keluar dari kamarnya, sudah terlalu lama aku didalam, mungkin saja sekertarisnya sudah curiga aku berselingkuh dengan CEO mereka atau jangan-jangan dia mendengar argumen kami.
716Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡe7lSQmV7pB
Terserahlah aku tidak mau ambil pusing sekarang, mungkin jika ketahuan tentang status kami aku berharap itu bisa membuat aku terbebas dari situasi tak mendamaikan hidup seperti ini.
716Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ38Yc3ok23e
*****
716Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡN5yP5puPqc
716Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKOzHtzixr3
