Hari senin yang sangat melelahkan, bahkan setelah libur di akhir pekan pun tak membuatku fresh sama sekali. Kekurangan tidur yang membuat kepalaku pusing dan badanku lemas, sehingga otak pun tak bisa diajak kompromi. Aku baru saja keluar dari pantri untuk menyeduh kopi, berharap setelah meminumnya aku merasa lebih baik dan bisa kembali fokus untuk bekerja.
831Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAaaaFSx9Es
Dengan gontai ku seret langkah kaki yang terasa menanggung beban berat.
831Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqkCBNKcHGv
Koridor ini sepi di waktu jam kerja, tapi bukan berarti tak ada orang selain aku.
831Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7dX3gwbhiV
Didepan sana ada sepasang insan yang tengah berbahagia layaknya di dunia hanya ada mereka berdua, dan aku seperti benda mati yang terpaksa harus melihat kemesraan mereka, membuat kepalaku semakin cenat-cenut dibuatnya.
831Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkSGy8mSxlW
Kenapa harus sekarang? tak bisakah mereka lewat setelah aku masuk ruang kerjaku agar tidak berpapasan disini. Bagaimana lagi, aku terpaksa harus melewati mereka karena tidak ada jalan lain, kembali ke pantri juga tidak mungkin.
831Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡozis8DMHG8
"Makasih sayang aku seneng banget, biarpun sifat kamu keliatan cuek tapi tetap perhatian, di tengah kesibukan kamu pun masih mau ikut urus persiapan pernikahan kita, aku jadi makin cinta deh sama kamu.." Perempuan yang bergelayut manja pada lelaki berbalut setelan jas mahal itu kini mencium pipinya, yang dicium hanya diam tanpa ekpresi apalagi setelah menyadari kehadiranku.
831Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡakaRjBENtQ
Ahh.. mau pura-pura tidak melihat juga sudah terlanjur.
831Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7729YBVlgz
Segera ku palingkan muka, dan mempercepat langkahku bermaksud untuk melewati mereka begitu saja.
831Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMvxeZClwLs
"Hey kamu..!" Aku menoleh menatapnya sebagai bentuk jawaban dari seruannya.
831Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmkXkvSH8XT
"Kenapa kamu begitu tidak sopan, disini ada CEO dan calon istrinya loh, tapi kamu lewat tanpa menyapanya terlebih dulu. Dimana letak sopan santunmu sebagai bawahan hah?" Ucap perempuan itu dengan congkaknya.
831Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZ2qcL0BF33
Kukira dia tidak menyadari keberadaanku, atau tidak akan mempermasalahkannya karena sedang sibuk bermesraan, tapi ternyata dia mau menegurku dengan menggunakan kedudukannya. Ok baiklah..
831Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwsA9Pq8A9y
"Maaf nona mungkin anda tidak mendengarnya, Saya sudah menyapa tadi." Benarkah...? Tentu saja itu bohong.
831Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsIjK9Xons5
"Jadi kau mau bilang aku tuli.." ucapnya tersulut, benar memang aku tidak ada menyapa dengan bentuk kata apapun, tapi kenapa aku harus melakukannya.
831Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9ufGxcCcfa
"Tidak begitu.." jawabku enteng.
831Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpgWPBf0Kk2
"Kau.. " geramnya mengarahkan telunjuk pada wajahku. Ingin rasanya aku mematahkan jarinya atau menyiram wajah cantiknya dengan kopi ditanganku.
831Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvWX0KYAf02
"Coba tanya pak CEO apa beliau mendengarnya..!"
831Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhVnghIvZg7
Perempuan itu beralih menatap pria yang katanya calon suaminya itu. mengikuti arahan dariku, bodoh memang mau saja aku kerjain.
831Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHoEyio0Vig
"Sayang apa kamu mendengar dia menyapa?"
831Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpkU5GypgPt
"Hmm.." Yang ditanya hanya bergumam enggan bersuara.
831Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhdAhxXG8kJ
"Baiklah kalo begitu saya mau kembali bekerja." Aku pun segera mengayunkan kakiku sebelum perempuan itu membuka suaranya lagi.
831Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaqAiCS1Xnh
"Sudah biarkan saja dia pergi.." Lelaki yang sejak tadi diam itu menghentikan calon istrinya.
831Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeSudAYNVdv
Masih bisa kudengar perempuan itu merajuk pada calon suaminya tersebut. "Sayang aku tidak menyukainya, kamu harus memecatnya ya.."
831Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsndBtr6l8t
Laki-laki itu tidak terdengar menjawab. Aku hanya berdecak. "Dia tidak akan bisa memecatku begitu saja." Gumam hatiku sombong.
831Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIr6sTBig9A
Yeaahh kopiku kini sudah dingin, haruskah aku membungnya?.
831Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTACh7owmRb
***
831Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfWv7vV20jP
"Assalamualaikum,, aku pulang.." Setelah mencapai rumah, aku menyandarkan tubuhku pada sofa, mengusir rasa lelah untuk sejenak akibat otak dan hatiku yang sudah maratonan.
831Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZCFXSr9x3Q
"Wa'alaikumsalam,, sayang.. wajahmu pucat sekali..! apa kamu sakit..?" Wanita dewasa yang baru memasuki usia paruh baya dengan jiwa keibuan penuh kasih sayang ini tengah mengkhawatirkanku.
831Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWqcNTSb2Q5
"Kei cuma kurang tidur mi.." Yaaa.. sudah empat malam aku tidak bisa tidur dengan baik semenjak mendengar kabar tanggal pernikahan mereka yang telah di tentukan.
831Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqnIQumwtb4
Ini bukan tentang patah hatinya gadis remaja yang akan ditinggalkan menikah oleh kekasihnya atau seseorang yang disukainya, melainkan lebih dari pada itu.
831Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRpXrEmjKg0
"Sayang..." Panggilnya sendu, memahami apa yang aku alami.
831Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3LJxtKJ82W
"Kei baik-baik aja, Mami gak perlu khawatir." Kalimat penenang. Tapi semua orang yang tahu posisiku saat ini pasti mengerti aku tidak sedang dalam keadaan baik.
831Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqZbZpZhfOM
"Apa tadi dia mengajaknya ke kantor..?" Selidik wanita yang kupanggil mami.
831Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDFHNxwY0Ds
Aku menanggapi dengan tersenyum masam seraya memejamkan mata, menahan buliran yang mendesak keluar. Bukan sekali dua kali dia mengajak perempuan itu ke kantor, hanya saja sekarang aku sudah hampir melewati batas ketegaran.
831Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIFOGaNkqRO
"Kemari sayang peluk mami, tidak usah sungkan lagi, menangislah sepuasmu,, keluarkan kesakitanmu." Sosok yang paling pengertian itu merengkuh tubuhku.
831Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwKCWnh8JBG
Air mata yang coba kutahan itu luruh juga, membasahi bahu yang memelukku erat.
831Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡk2HCT16Dmo
"Mami,,, kei mau pulang kampung.." Tiba-tiba aku menginginkan healing, pura-pura tegar juga menguras energi luar dalam..
831Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoXFLGf5cjv
"Mami akan menemanimu.." Bukan tawaran tapi ini merupakan penegasan dari mami.
831Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKOLtBmGJ2R
"Gak usah mi, Kei sendiri aja.." penolakan dariku.
831Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡW4KQoK8uI7
Aku bukan lari dari kenyataan, lebih tepatnya menghindar untuk sesaat.
831Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsD8l3sFBtQ
Sosok yang memeluku saat ini bukanlah ibu kandungku, aku tidak bisa menariknya terlalu jauh sehingga dia harus memilih antara aku atau anaknya sendiri, yang sialnya dia adalah suamiku.
831Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAfD5K0jke3
"Istirahat lah sayang, mami akan membawakan vitamin ke kamarmu.."
831Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVQj3jOKrr0
Aku mengangguk atas perintah ibu keduaku tersebut.
831Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoXJBYE8NZv
Berkat vitamin yang diberikannya aku bisa tidur dengan nyenyak malam ini dan paginya aku terlihat segar kembali, siap untuk bekerja sebelum cutiku dikabulkan.
831Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqt1YytQKB9
***
831Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWS9yePjJSo
Aku mengangkat gagang telepon yang berada diatas meja kerjaku, baru menyapa dengan mengucap hallo suara disebrang sudah terdengar memberi perintah. "Keruanganku sekarang.." Singkat, padat, jelas, jangan tanyakan siapa penelpon itu, bukan lain ialah sang pemimpin hidupku.. Menyebalkan sekali..
831Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZd3b9Iiu24
Tak ayal aku gegas menghampiri ruangannya. "Bapak memanggil saya..?"
831Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIlgn6qe3qV
"Kamu mengambil cuti.. untuk apa?" Laki-laki yang tengah sibuk dengan berkas-berkas itu berbicara. Rupanya secepat ini dia tahu, padahal aku baru mengajukannya kemarin sore sebelum pulang.
831Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkMhDNOUGtS
"Urusan keluarga." Aku sengaja menjawabnya Ketus.
831Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjCd68VawCn
"Pernikahannya dua bulan lagi.." Dia berkata dengan masih menatap berkas, seakan kertas-kertas itu yang diajak bicara.
831Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJXjUb6N8pw
Aku muak mendengar penuturannya. Malas juga melayani omong kosongnya.
831Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlzpK6WfjHw
"Cih.. yang menikah kan anda, apa kaitannya sama cuti saya sekarang.."
831Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡycI7Nba0Vs
"Kamu tidak boleh cuti, aku mau laporan keuangan tahunan.." apa dia sedang mengujiku, memberi perintah tidak masuk akal sekali.
831Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFqcY6LYezU
"Ini baru bulan sembilan pak, saya juga tidak meminta cuti lama, saya hanya ingin pulang kampung. Rindu keluarga apa tidak boleh..?" Ketus aku mengatakannya.
831Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfy5uPsqZXK
"Tidak,, karena aku tidak bisa ikut bersamamu.." Apa salahnya sih, aku kan tidak mengajak atau memintanya ikut, kenapa dia menjadi tidak jelas begitu jawabnya.
831Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFtrfioTQaD
"Saya bisa pergi sendiri. Urus saja persiapan pernikahan anda jangan mengurusi kehidupan saya.." Aku mulai naik pitam, hanya karena masalah pribadi mengambil jatah cutiku di perusahaan saja dipersulit padahal selama aku bekerja disini tidak pernah menyia-nyiakan waktu, aku bisa dibilang termasuk karyawan teladan lah.
831Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRZhcsPTrux
"Tapi kamu masih istriku sha.." ucapnya pelan tapi penuh penekanan, sekarang dia mengakui kalo aku istrinya, istri yang diduakan begitu maksudnya.
831Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡixiyXx2Bnt
"Kenapa tidak diceraikan saja..!
831Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1iYJ0wOgUp
Saya sudah sering meminta talaq kan.." Aku juga berbicara pelan, karena ini kantor dimana orang-orang tidak tahu kalau kami suami-istri.
831Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9YsVDUWkSB
"Kamu tidak akan pernah mendapatkanya.." Jawaban yang serupa seperti sebelumnya,.
831Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9pWARCQpb9
"Wanita mana yang mau di madu, kenapa kamu tidak mengerti juga." Saya mulai frustasi, dia masih tetap pada posisi sebelumnya.
831Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdLHtEcxJAd
"Baiklah..." Ucapku menggantung. aku bergerak mengambil pemotong yang terdapat disudut meja, ternyata pergerakanku tak luput dari perhatiannya.
831Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡx6Z63KCxmz
"Hanya ada satu cara agar bisa terbebas dari anda, biar saya mati saja kalau begitu." Lanjutku mengarahkan cutternya ke arah pergelangan tangan.
831Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDAwTooHeSj
Dia menangkisnya dengan cepat, kemudian menarikku dalam pelukannya. "Kendalikan dirimu.."
831Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9EPA4WXHQQ
"Lepaskan.." tentu aku berontak.
831Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbaaPswcTY3
"Istighfar sha.." sebelum dia menyuruh pun aku sudah melafalkannya berkali-kali dalam hatiku, agar aku tetap waras, bagaimana pun,, bunuh diri adalah dosa besar, aku hanya ingin menggertaknya saja, Tapi ternyata itu tak ada gunanya.
831Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYmhDexDp5I
Untuk sewaktu-waktu aku diam diposisi ini dengan nafas yang masih menahan sesak di dada, semua jadi satu, hingga ketukan dipintu membuat melepaskan pelukan, begitu terbebas aku segera keluar dari kamarnya, sudah terlalu lama aku didalam, mungkin saja sekertarisnya sudah curiga aku berselingkuh dengan CEO mereka atau jangan-jangan dia mendengar argumen kami.
831Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKMRQO0JZwu
Terserahlah aku tidak mau ambil pusing sekarang, mungkin jika ketahuan tentang status kami aku berharap itu bisa membuat aku terbebas dari situasi tak mendamaikan hidup seperti ini.
831Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpeuN4bhbPx
*****
831Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6nZEA4ti1i
831Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ14bGNrnjJ9
