Setelah sarapan kami kembali melanjutkan perjalanan menuju kabupaten ke empat. Setelah menempuh waktu kurang lebih 3 jam. Akhirnya kami tiba. Om Rian langsung melajukan mobilnya menuju ke rumah tante Mawar.
Suasana kota kecil ini memang sangat asri. Udaranya begitu segar, karena banyaknya pohon - pohon rindang tumbuh di sisi jalan. Memasuki halam rumah Tante Mawar. Om Rian langsung memarkirkan mobil di halaman Tante Mawar yang luas. Kira bisa memuat 2 mobil.
Kulihat tante Mawar berdiri di teras rumah.
“ Selamat datang Putri “ Tante Mawar mengucapkan selamat datang. Kucium tangan Tante Mawar yang mengelus kepalaku.
“ Kamu udah gede sekarang. Bagaimana kabar ibumu, nak “ tanya Tante Mawar.
“ Baik. tante “ sahutku
“ Yuk masuk. Gimana perjalananya “ Tante Mawar melihat ke arah Om Rian.
“ Ya terpaksa kami tinggal menginap “ sahut Om Rian mengiringi kami dari arah belakang.
“Mau minum apa “ Tante menawarkan minum.
“ Teh panas aja deh kalau aku “ Om Rian berkata.
“ Kalau Putri?” tanya Tante padaku.
“ Sama, tante “ sambil tersenyum pada tante.
“ Tunggu ya” kata tante lalu menuju ke dalam dapurnya.
Kupandangi isi rumah tante, ruangan yang begitu luas dengan penataan yang begitu rapi. Memang tante orangnya telaten. Suami tante Mawar jarang berada di rumah. Hanya dua bulan sekali pulang. Om Yadi, suami tante seorang pebisnis sukses. namun sayang waktu untuk berkumpul hampir tidak ada buat mereka.
Setelah makan siang. aku masuk ke kamar yang sudah siapkan oleh tante. Di dalam kamar aku baring meluruskan badan. Badan terasa pegal seharian duduk diatas mobil.
Diluar ku dengar Om Rian tengah asyik ngobrol, sesekali kudengar suara mereka cekikan, tertawa. Sepertinya ada sesuatu yang lucu tengah mereka omongin.
Hingga akhir sepi. Tidak lagi ku dengar suara Om Rian maupun Tante Mawar. Mungkin mereka masuk kamar masing - masing untuk tidur siang.
Mungkin karena capek aku aku pun terlelap. Dan terbangun saat jam dinding menunjukkan pukul 3 sore.
Suasana rumah masih sepi. Entah kemana Om Rian dan Tante. Aku yang kebelet buang air kecil masuk menuju toilet yang berada di dalam dekat dapur.
Untuk mencapai toilet, aku harus melewati kamar Tante Mawar.
Ketika aku berada di depan pintu kamar tante. Dari dalam ku dengar suara desahan nikmat.
“ Yang kuat Rian, ayo tusuk lebih dalam dalam. Argh ahh terus “ suara tante mawar seperti orang sedang keenakan.
“ Ahh..ahhh. kontol kamu besar sekali Rian” rintih Tante Mawar dari dalam kamar.
" memekmu juga enak kak, seperti menjepit kontolku” suara desahan nikmat Om Rian dan tante membuatku horny.
Aku meraba memekku ternyata sudah basah. Aku yang tadinya pengen pipis lupa. Aku asyik mendengar desahan nikmat Om Rian dan Tante Mawar di dalam kamar.
“ Ya tusuk Rian. Aku ingin kamu puaskan aku, ahh..argh ahh”
“ Ah ah ah isap susuku Rian “ kudengar suara Tante Mawar. Sudah dapat kuterka saat ini Om Rian tengah berada di atas menindih tubuh adiknya itu. Sambil menyodorkan kontol miliknya.
" Oh yes ohh punyaku ingin keluar. Aku ingin capai orgasme Rian.” racau tante Mawar.
Om Rian terus memompa tubuh Tante Mawar yang menekan kepala Om Rian ke susunya yang sedang di isap. Kontolnya yan berukuran besar terus keluar masuk di lubang memek tante Mawar yang seperti kepedasan. Kepalanya di geleng - gelengkan merasakan rasa nikmat pada tusukan kontol di lubang memeknya yang semakin banjir.
Libidoku semakin naik, saat aku mendengar ucapan - ucapan mengandung birahi dari mulut Tante Mawar dari dalam kamarnya.
“ Ahh ouwwh..ahh.aaku ingin crot dek “ Om Rian ku dengar meracau.
“ Keluarkan di dalam saja, aku ingin pejuhmu tumpah didalam rahimku” ucap Tante Mawar. Tante Mawar menjepit pinggul Om Rian agar kontol itu lebih ke dalam lubang memeknya.1838Please respect copyright.PENANAvWXe4UP1f5
“ Ahhh..ahhh aku keluarrr “ kudengar suara Om Rian dan Tante Mawar bersamaan. Sepertinya mereka telah mengakhiri permainan binal mereka.
Aku cepat - cepat kembali ke kamar. Takut aku ketahuan kalau telah mendengar perselingkuhan mereka.
Seperti yang kupikirkan. Setelah beberapa menit aku di dalam kamar.
Tok Tok
kudengar pintu kamarku diketuk dari luar.
“ Putri, sudah sore nak. Ayo bangun “ Tante Mawar membangunkan aku.
“ Iya tante, aku sudah bangun kok “ jawabku dari dalam kamar.
Kreek
Aku membuka pintu kamar. Kulihat Tante Mawar di depan pintu dengan mengenakan daster sebatas paha.
Tante Mawar tersenyum padaku. “ Kamu mandi sana, biar segar” suruh Tante Mawar padaku yang memberikan handuk.
Di dalam kamar mandi. aku membayangkan perselingkuhan Om Rian dan Tante Mawar.
Mungkin inilah alasannya Om Rian mengajakku ke sini. Agar mereka bisa bertemu dan melampiaskan hasrat seks mereka.
Aku langsung menuju ke kamar mandi. Di ruang tamu aku melihat Om Rian sedang menikmati kopi dan merokok.
“ Sudah bangun Put “ sapa Om Rian padaku.
“ Iya, Om “ jawabku singkat sambil berlalu masuk ke dalam dapur untuk menuju ke kamar mandi
Di dalam kamar mandi aku membuka seluruh pakaianku. Ku pandangi tubuhku di dalam cermin.
Dua payudaraku yang berukuran 34 bergantungan bebas, pada selangkanganku terdapat miss v dengan hiasan jembut yang tips. Kulihat pada bagian atas lubang memek ada daging kecil mirip kacang tanah.
Aku tersenyum memandang tubuhku yang menurut aku proporsional dan sangat bagus. Dengan bokong yang padat berisi.
Aku meraba memekku, disentuh daging kecil yang ada di bagian atas. Ada rasa enak yang muncul dari sentuhan tangan itu. Membuat aku ingin menjamah lebih lama lagi.
“ Ahh ahhh” aku merintih nikmat. Kuelus - elus memek sambil membayangkan Mario tengah mencumbuiku. Menghisap susuku silih berganti dan memilin - milin putingnya yang berwarna merah muda.
“ Arghh ahh..ouwh “ aku semakin terbawa arus nikmat yang kuciptakan sendiri.
Aku mendesah kecil, takut kedengaran oleh tante atau om yang mungkin saja berada di luar.
Tangan kananku mempermainkan klitoris sedangkan tangan kiri meremas kedua susuku silih berganti.
Aku duduk di lantai kamar mandi. Permainan tanganku semakin intens mempermainkan bagian - bagian sensitifku.
“ Ahhh..ahh ahh “ desah enak merasakan permainan jariku. Ku gesek - gesek klitorisku membuat lubang meme ku banjir oleh cairan licin bening dari dalam.
Aku juga memilin - milin kedua puting susu secara bergantian. Puting susu itu mengeras akibat kenakalan tanganku.
Kedua mataku merem melek merasakan nikmat dari permainan jariku. Sampai akhirnya aku berkejat beberapa kali, kurasakan memek ku berkedut beberapa kali. Dan akhirnya lemas di lantai kamar mandi dengan nafas yang tidak teratur. Aku capai orgasme.
Akupun tidak mau berlama - lama di dalam kamar mandi. Aku segera mandi, terasa segar seluruh tubuhku oleh siraman air dari pegunungan. Kampung tempat Tante Mawar memang berada di kaki gunung. Sehingga cuaca dan hawa disini begitu terasa segar. Ditambah dengan air yang mengalir dari pegunungan yang dialirkan masuk ke rumah - rumah penduduk.
1838Please respect copyright.PENANAvc6BHIR8vh