Saat aku kelas 1 SMP, aku kepergok ibuku sedang mendownload video dewasa. Ibuku sangat marah kepadaku. Ia memarahiku di depan adikku. Kurasa adikku tau apa yang membuat ibuku marah. Adikku diam seribu bahasa. Mungkin karena itulah adikku tidak mau aku hisap lagi susunya.12072Please respect copyright.PENANACqCow41OOm
Saat aku SMA kelas 1. Aku tidur di ruang tamu yang ada TV-nya tiap malam. Karena aku sering menonton TV sampai larut malam. Suatu malam adikku ingin tidur di ruang tamu bersamaku karena ada film favoritnya yang tayang di televisi. Saat itu dia kelas 6 SD.
Dasar adikku, film baru setengah jalan ia sudah ketiduran. Awalnya aku selalu membangunkannya terus-menerus. Makin lama adikku makin sulit dibangunkan. Hingga akhirnya ku biarkan ia tidur saja pikirku.
Namun pikiran jahatku mulai muncul ketika sadar bahwa sekarang aku bisa melakukan apapun kepada adikku, karena ia sulit sekali untuk bangun. Awalnya aku hanya menyentuh putingnya yang masih tertutup kaos. Aku masih belum berani untuk membuka bajunya. Aku hanya memilin dari luar baju dengan gemas, ini kulakukan untuk mengetahui seberapa sulit ia terbangun. Rupanya ia sangat sulit sekali terbangun. Aku coba mengetes dengan cara lain, aku coba gigit putingnya dengan perlahan dari luar baju. Dia masih belum bangun juga.
Aku akhirnya beranikan diri untuk menyingkap bajunya. Percobaan pertama ia terbangun karena aku tidak sengaja menyentuh pinggangnya. Saat ia menatapku dengan tatapan penuh tanya kepadaku, aku jawab saja aku berusaha membangunkanya karena filmnya hampir memasuki bagian yang seru. Ia tidak menjawab dan lanjut tidur lagi. Kubiarkan ia terlelap agak lama.
Setelah beberapa menit kubiarkan, kini ku mulai lagi aksiku. Aku harus memastikan tanganku tidak menyentuh pinggangnya, dan kain kaos yang sedang bergerak juga jangan sampai menyentuh pinggangnya. Setelah bergerak perlahan selama beberapa menit, kini aku bisa menyingkap bajunya sampai putingnya kirinya terlihat. Tidak terlalu jelas saat itu, karena lampu dimatikan. Aku hanya melihat sedikit tonjolan di dadanya. Aku meraba dan meremas lembut payudara kirinya tersebut. Aku membandingkan dengan dadaku, rupanya dadaku masih lebih besar karena aku lumayan gemuk. Aku mulai menjilati putingnya yang sebelah kiri hingga basah dan mengkilap terkena sinar remang-remang dari TV tersebut. Setelah itu aku hisap lagi sekuat tenaga dengan perasaan gemas. Benar-benar kuat hingga rongga mulutku dipenuhi buah dada adikku yang kecil itu. Aku tidak tau apakah adikku kesakitan atau keenakan.
Aku belum puas, aku penasaran apakah puting sebelah kanannya sama ataukah berbeda. Aku pun menyingkap bajunya dengan perlahan sampai puting sebelah kanannya terlihat. Saat kuraba perlahan ternyata aku mendapati suatu perbedaan. Yaitu payudara sebelah kirinya dari tadi putingnya tenggelam ditengah areolanya. Bagiku payudara sebelah kanan lebih nikmat untuk dinikmati karena putingnya tidak tenggelam. Aku melakukannya sampai hampir setengah jam, entah mengapa aku sangat menyukai menyusu dibandingkan melakukan penetrasi.
Setelah itu aku merasa penisku saat ini nyeri sekali. Saat ku keluarkan dari celanaku rupanya ukurannya sudah sangat besar, aku tidak pernah melihat ukuran penisku sebesar ini. Padahal aku pernah melihat payudara yang lebih indah dari ini, yaitu milik sahabatku Sintia saat aku kelas 6, tunggu ceritanya ya, hanya selang beberapa hari dari cerita ini di rilis kok.
Aku berlutut disebelah adikku yang telentang dengan baju yang hanya menutupi bagian bawah leher sampai atas payudaranya saja. Kemudian aku mulai mengocok penisku sambil sesekali menyubit dan memainkan puting payudara adikku. Setelah 5 menik beronani, aku memuntahkan spermaku di wajah adikku. Kemudian kumpulkan semua di mulut adikku dengan harapan akan ditelan olehnya. Lalu aku pun tidur dengan perasaan yang belum pernah kurasakan sebelumnya.
Saat pagi rupanya adikku bertingkah biasa saja seperti tidak ada apapun yang terjadi malam tadi. Aku pun berinisiatif sering mengajaknya tidur denganku. Dia juga tidak menolak itu. Aku penasaran apakah dia merasakan kenikmatan saat bangun pagi.
Namun itu tidak berlangsung lama. Sejak ia masuk SMP, ia tidak pernah mau tidur bersamaku lagi. Tapi aku tetap bisa menikmati payudaranya, yang bahkan sekarang makin membesar dan makin nikmat lagi. Sayangnya, ia sudah tidak sulit bangun lagi sekarang. Ia bahkan terbangun saat aku baru masuk ke kamarnya.
ns 15.158.61.5da2