Setelah adikku berhasil membawakan Annisa ke hadapanku, ia menagih janjiku yang aku setujui saat itu. Sebelum aku mengabari Haris untuk menggarap adikku, adikku memiliki permintaan lain, yaitu ia ingin 1 lelaki lagi, namun kali ini ia ingin bocil. Ide ini terdengar menarik bagiku, aku pun menyuruh Haris untuk mengajak sepupunya yang rumahnya tidak jauh dari rumah Haris.
Keesokkan malamnya, aku dan adikku pergi ke rumah Haris, kami berpamitan ke ibu dengan alasan ingin menonton film di rumah Haris. Saat sampai di rumah Haris, disitu sudah ada adik sepupu Haris bernama Rio, usianya masih sekitar 9 tahun. Rupanya Haris membawakan kejutan untukku, ia juga membawa kakak perempuan dari Rio, namanya Amel. Amel berusia 11 tahun dengan tinggi badan sekitar 140cm, tubuhnya lebih berisi dibandingkan adikku dan Annisa, payudaranya sangat besar untuk ukuran anak seusianya, bahkan ukurannya sebesar milik adikku. Ia tidak mengenakan apa-apa dibalik kaosnya, sehingga putingnya tercetak jelas di kaosnya.
"Lu minta 1, gwe bawain 2, sebagai tanda terimakasih bre" ucap Haris. Haris bercerita kalau ia sering menjaga kedua anak itu ketika kedua orang tuanya sedang pergi ke luar kota. Ia juga bercerita kalau ia sering berhubungan badan dengan Amel. (Kalau kalian penasaran bagaimana cerita Haris, komen ya). Sedikit info tentang Haris, orang tua Haris sudah lama bercerai. Ayahnya pergi entah kemana, dan ibunya menetap diluar kota bersama suami barunya. Neneknya sering pergi ke pasar yang lumayan jauh dari desa kami, berangkat dini hari dan pulang pagi hari, bahkan kadang menginap di sekitar pasar.
Tanpa berlama-lama lagi, kami berlima langsung melepaskan pakaian kami masing-masing. Aku tak bisa melepaskan pandanganku dari Amel yang juga bertelanjang bulat. Payudaranya persis seperti adikku, bedanya puting milik adikku sedikit lebih panjang, mungkin karena sering aku hisap. Payudara Amel lebih padat dibandingkan milik adikku. Juga warna puting Amel lebih gelap dari adikku.
Jika aku terpaku pada Amel, maka Rio dan Haris ternganga melihat adikku memeras air susunya.
"Wih.... Pentilmu bisa keluar susunya gitu" puji Haris disusul dengan tangannya meremas susu adikku.
"Ya dooong biar bayi besarnya ga ngerengek" ucapnya sambil melirikku.
"Sini Rio, ikut nyusu juga" ucap adikku memanggil Rio mengajaknya menyusu juga. Rio pun menuruti perintah adikku. Rio terlihat sangat menikmati susu adikku.
"Lahap amat lu Yo. Emang ga pernah nyusu di kakakmu?" Tanyaku disela-sela kesibukan menyesap susu Amel.
"Ga dibolehin sama kak Haris nyusu, kak" jawab Amel.
"Hu... Pelit amat kak Haris. Ga apa Yo, hari ini kamu puasin nyusu di aku aja sampai puas" ucap adikku menggoda Haris.
Tak lama kemudian Haris memainkan vagina adikku. Aku tau ia pasti ingin membuat vagina adikku basah agar penisnya mudah masuk. Sedangkan aku sudah melakukan hal yang sama dari tadi kepada Amel. Jadi sekarang aku sudah bisa dengan mudah memasukkan penisku ke dalam vaginanya. Tak lama setelah aku menyetubuhi Amel, adikku mengalami orgasme pertamanya malam ini. Setelah itu Haris menyuruh adikku berbaring dan mulai menyetubuhi adikku, sedangkan adikku mulai mengulum Rio, sampai-sampai Rio terlihat sangat menikmati tiap permainan mulut adikku di penis Rio. Aku ingin segera bergabung dengan mereka bertiga, jadi aku harus cepat-cepat membuat Amel orgasme. Aku mempermainkan klitorisnya dengan cepat agar ia dapat orgasme dengan segera. Tak lama kemudian aku ia mendapat orgasme. Aku langsung meninggalkannya dan menuju kepada adikku yang sedang dipakai oleh 2 pria itu.
Aku langsung mengarahkan batangku ke lubang anusnya. Aku langsung mencoba memasukkan penisku ke dalam anusnya. Sedikit demi sedikit karena masih sempit sekali. Kulihat air matanya meleleh ke pipinya, aku yakin ia ingin berteriak jika saja tidak ada penis kecil Rio di mulutnya. Amel tanpa disuruh ikut menghisap puting susu adikku yang terus-menerus meneteskan air susu, mungkin karena ia dirangsang 3 pria payudaranya jadi lebih aktif.
Tanpa sadar aku sudah memasukkan penisku seluruhnya ke dalam anus adikku. Aku memaju-mundurkan badanku bergantian dengan Haris. Adikku nampak sedikit menahan rasa perih di anusnya.
"Kak aku mau kenciiiiing...." Ucap Rio. Mendengar itu, adikku langsung menarik pantat Rio kearah kepalanya. Ia pasti bermaksud menyuruh Rio untuk membuang spermanya yang masih bening itu di dalam mulut adikku. Tak lama kemudian adikku melepaskan penis Rio dari mulutnya, ia membuka mulutnya menunjukkan bahwa mulutnya telah diisi sperma bocah SD. Ia lalu menelan seluruh cairan itu. Rio langsung tergeletak lemas di samping adikku dengan penis yang juga sudah lemas.
"Ahhh.... Aku mau crooot.." kata Haris sambil memainkan klitoris adikku.
"Aku jugaaa.. crotin di dalam aja..." Jawabku
Tak lama kemudian Haris dan aku mencapai orgasme nyaris berbarengan. Disusul adikku yang klimaks juga tidak lama kemudian. Kami berlima langsung terkulai lemas.
"Aduuuhh... Ga lagi deh aku dianal" ucap adikku.
ns 15.158.61.8da2