Kira's POV286Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡU0J3RrZcIo
PLAK!286Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5ynnyc55C6
Gue mengangkat kepala. Mata gue membelalak.286Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡplWel7ow0I
Sumpah, gue rasa Kak Zia udah gila!286Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7M7Jue6wUv
Bukan hanya gue namun semua orang di main room ini menatap Kak Zia gak percaya. Termasuk Kak Deva juga cowok yang tadi nuduh gue stalker di kamar. Apalagi cowok yang ditamparnya. Sepertinya, ia sudah kehabisan kata-kata.286Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7n7uArOPMT
Ya Tuhan! Peristiwa aneh apalagi ini?!
x.o.x
"Sekarang, tolong jelaskan. Bagaimana kau bisa ada di kamar Jimin?" Seorang cowok berlesung pipi menginstruksi gue, sepertinya ia pemimpin cowok-cowok disini.286Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxTBntBy1vy
"Entahlah. Aku juga tidak tahu." Gue menelan ludah, membasahi tenggorokan yang kering. "Aku tidur di kamarku tapi tiba-tiba terbangun disana!"286Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlotlsVw5Uw
"Jangan mencoba berbohong!" Seru seorang cowok yang berkulit paling putih, bahkan putihnya mengalahkan gue, dan berwajah manis bila ia mau tersenyum. "Haruskah kita percaya dengan perempuan gila ini?" Tanyanya menghadap teman-temannya.286Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpUnoov0RcR
Gue kembali menundukkan kepala. Entah mengapa daritadi cowok ini terus berkata kasar.286Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpRimROA4MO
"Hyung, tolong diam!" Cowok berlesung pipi itu sekali lagi memberikan instruksi. Namun kali ini bukan gue yang diinstruksi, melainkan cowok yang berkulit paling putih tadi.286Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLLTEHcGZd4
"Ck, dasar." Cowok berkulit putih itu berdecak.286Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdmgArwJWfo
"Apa kau mengenal 2 perempuan itu?" Tanya cowok berlesung pipi.286Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNKZOLAhrIK
"Ya, mereka adalah seniorku di sekolah." Jawab gue jujur.286Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgxbRvwEg5u
"Hey, dengar! Sudah kubilang mereka itu satu komplotan!" Cowok berkulit paling putih itu kembali berbicara.286Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1WJSFYtLnh
"HYUNG! Tolong diam!" Kali ini cowok berlesung pipi itu membentak. "Semuanya akan lebih cepat selesai bila kau mau diam!"286Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3DXzKRMA8p
"Sudahlah, jangan diributkan. Kita selesaikan baik-baik. Yoongi, tolong biarkan Namjoon menyelesaikan ini." Lerai seorang cowok yang cakep pake banget. Dadanya bidang, wajahnya perfect.286Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡD4JtyGXcKl
"Ck, ssibal! Baiklah, aku akan diam!" Cowok itu kembali berdecak sebal.286Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYzBq6fDL5n
"Hmm, jadi kau benar-benar tidak tahu bagaimana kau bisa berada di kamar Jimin?" Sekali lagi, cowok berlesung pipi itu kembali bertanya. Entah siapapun namanya tadi, gue udah lupa.286Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKXf6bs63mK
"Sumpah, aku gak tahu!" Seruku nyaris menangis. "Serius, aku tidak tahu bagaimana bisa seperti itu."286Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtxApZgl4X6
"Permisi, sepertinya aku tahu bagaimana Kira bisa sampai di sini." Selak Kak Zia tiba-tiba.286Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTJLbiRjdui
"Kira adalah fans Deva. Sedangkan Deva sering bermain di rumahku karena aku adalah sahabatnya. Sudah beberapa bulan terakhir Kira men-stalking Deva melalui kamera CCTV kecil yang ia letakkan di meja belajarku. Sepertinya saat aku dan Deva sedang membuat origami, Kira sedang memperhatikan kami. Aku tahu ini tidak masuk akal. Tapi itu satu-satunya kemungkinan."286Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡK9BU8aQ9fu
Gue terpaku mendengar kata-kata tersebut. Cengo menatap Kak Zia.286Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYhP93P2Mh8
WHAT??!!! Jadi, selama ini Kak Zia udah tau??!286Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcUsPSCiTP9
Sumpah, gue malu! Kak Zia udah tau kalo gue naruh tuh kamera CCTV di meja belajarnya!286Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡB75BSRDZJP
Njir, gue malu banget sama Kak Zia and Kak Deva!286Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡckXcvbduJx
Dari dulu, waktu Kak Zia masih satu ekstrakurikuler olim sampe sekarang, gue gak pernah bisa ngibulin Kak Zia.286Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7uxK1duBu2
Oke, fix, gue pengen mati aja sekarang.
x.o.x
Sekarang pukul setengah dua malam waktu Korea Selatan. Cowok berlesung pipi itu akhirnya menyuruh gue, Kak Zia, dan Kak Deva untuk istirahat di salah satu kamar di dorm ini. Serta menyuruh keenam cowok yang lainnya bubar, memintanya untuk segera beristirahat juga.286Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡodt3Vvi3O8
"Apa tak apa satu kamar untuk bertiga?" Sekali lagi cowok ini bertanya memastikan. Suaranya khas sekali.286Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡS73nQYzbu2
"Gwenchana." Kak Zia tersenyum. "Ini sudah lebih dari cukup."286Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBTnqyYpAyP
"Baiklah, kalau begitu aku pergi dulu. Kalau butuh bantuan, cari saja aku di kamar Jimin, tidak jauh kok, letaknya disana." Balas cowok itu sambil menunjuk kamar yang dimaksud.286Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDaQuat4bRU
"Kamsahamnida." Kak Zia membungkukkan badannya, disusul oleh Kak Deva kemudian gue.286Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3S5fXKhFC9
"Sudahlah, tak perlu sampai seperti itu. Tidurlah dengan nyaman dan kita selesaikan masalah ini besok. Percayalah, tak ada hal buruk yang akan terjadi. Jalja~" Ucap cowok dengan suara khas ini sebelum pergi meninggalkan kami yang akan tidur di kamarnya.286Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ34dMHcWxP9
Dia sangat baik bukan? Like an angel!! ^^286Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRCUUfiXWmQ
"OMG!" Seru Kak Zia saat terduduk di pinggiran ranjang kasur. "Apa yang udah gue lakuin? Lo gila Zi! Gila! Gila! Gila!"286Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6UfW9vTgJ2
"Udahlah, Zi. Ga usah nyalahin diri lo sendiri. Gue gak nyangka Jungkook oppa bakal kayak gitu." Kak Deva duduk di samping Kak Zia, mencoba menghiburnya.286Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYV07wCKWfC
"Tapi Dev, Jungkook oppa pasti mengira gue ini sasaeng fans karena nampar dia!"286Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRkdhu4gWYz
"Kok bisa?"286Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpUnx2xlv3o
"Pasti dia mikir, gue ini nampar dia itu cuma bikin agar dia selalu inget gue. Inget kalo gue pernah nampar dia."286Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNSn1qGagRd
"Yang lo omongin masuk akal." Kak Deva manggut-manggut.286Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1ROcSn81tc
"Oke, Zi. Lo harus tenang. Besok semuanya akan selesai dengan baik." Kak Zia mencoba menenangkan dirinya sendiri.286Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkk0bnPM5oM
"Kak Zia..." Panggil gue pelan, agak takut.286Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYumrbsJcyf
Kak Zia menoleh.286Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqXAoSCNlBQ
"Sejak kapan kakak sadar gue masang kamera CCTV di kamar kakak?" Tanya gue takut-takut.286Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkBzLDv0lIY
"Sejak lo pertama kali masang." Jawab Kak Zia dengan entengnya.286Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmCqrO53uha
"E, e, em, sorry Kak Zia. Dan Kak Deva, sorry buat nge-stalk sejauh ini." Gue menundukkan kepala.286Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡi12DCtzaoi
Oke, fix, Ra! Malu-maluin tau!
