Kira's POV306Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡofTPbj0VJI
PLAK!306Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡR3VwX9tf6d
Gue mengangkat kepala. Mata gue membelalak.306Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdnK3wgbvJt
Sumpah, gue rasa Kak Zia udah gila!306Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeUtVIeG5Ft
Bukan hanya gue namun semua orang di main room ini menatap Kak Zia gak percaya. Termasuk Kak Deva juga cowok yang tadi nuduh gue stalker di kamar. Apalagi cowok yang ditamparnya. Sepertinya, ia sudah kehabisan kata-kata.306Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5wvLKjBEsb
Ya Tuhan! Peristiwa aneh apalagi ini?!
x.o.x
"Sekarang, tolong jelaskan. Bagaimana kau bisa ada di kamar Jimin?" Seorang cowok berlesung pipi menginstruksi gue, sepertinya ia pemimpin cowok-cowok disini.306Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtuk7r7uYrF
"Entahlah. Aku juga tidak tahu." Gue menelan ludah, membasahi tenggorokan yang kering. "Aku tidur di kamarku tapi tiba-tiba terbangun disana!"306Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoAcO7tIzF7
"Jangan mencoba berbohong!" Seru seorang cowok yang berkulit paling putih, bahkan putihnya mengalahkan gue, dan berwajah manis bila ia mau tersenyum. "Haruskah kita percaya dengan perempuan gila ini?" Tanyanya menghadap teman-temannya.306Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLBMvsZVGU6
Gue kembali menundukkan kepala. Entah mengapa daritadi cowok ini terus berkata kasar.306Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡogvIi0CxHU
"Hyung, tolong diam!" Cowok berlesung pipi itu sekali lagi memberikan instruksi. Namun kali ini bukan gue yang diinstruksi, melainkan cowok yang berkulit paling putih tadi.306Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyL7oH4yauJ
"Ck, dasar." Cowok berkulit putih itu berdecak.306Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡioCWqWPQNb
"Apa kau mengenal 2 perempuan itu?" Tanya cowok berlesung pipi.306Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡt7ovDAMUyw
"Ya, mereka adalah seniorku di sekolah." Jawab gue jujur.306Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIaESUp8JZG
"Hey, dengar! Sudah kubilang mereka itu satu komplotan!" Cowok berkulit paling putih itu kembali berbicara.306Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5ZAhremtSu
"HYUNG! Tolong diam!" Kali ini cowok berlesung pipi itu membentak. "Semuanya akan lebih cepat selesai bila kau mau diam!"306Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡp2AjiQdc3s
"Sudahlah, jangan diributkan. Kita selesaikan baik-baik. Yoongi, tolong biarkan Namjoon menyelesaikan ini." Lerai seorang cowok yang cakep pake banget. Dadanya bidang, wajahnya perfect.306Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVtFCwbL72Y
"Ck, ssibal! Baiklah, aku akan diam!" Cowok itu kembali berdecak sebal.306Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbF6qGoAjjw
"Hmm, jadi kau benar-benar tidak tahu bagaimana kau bisa berada di kamar Jimin?" Sekali lagi, cowok berlesung pipi itu kembali bertanya. Entah siapapun namanya tadi, gue udah lupa.306Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡs6I3pL5cuc
"Sumpah, aku gak tahu!" Seruku nyaris menangis. "Serius, aku tidak tahu bagaimana bisa seperti itu."306Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQPVMu5TpY0
"Permisi, sepertinya aku tahu bagaimana Kira bisa sampai di sini." Selak Kak Zia tiba-tiba.306Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYyDJFWLFP6
"Kira adalah fans Deva. Sedangkan Deva sering bermain di rumahku karena aku adalah sahabatnya. Sudah beberapa bulan terakhir Kira men-stalking Deva melalui kamera CCTV kecil yang ia letakkan di meja belajarku. Sepertinya saat aku dan Deva sedang membuat origami, Kira sedang memperhatikan kami. Aku tahu ini tidak masuk akal. Tapi itu satu-satunya kemungkinan."306Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsjNotZhlTA
Gue terpaku mendengar kata-kata tersebut. Cengo menatap Kak Zia.306Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxW3wdvtrr0
WHAT??!!! Jadi, selama ini Kak Zia udah tau??!306Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBax9tSYJ0G
Sumpah, gue malu! Kak Zia udah tau kalo gue naruh tuh kamera CCTV di meja belajarnya!306Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFDRm68HfUC
Njir, gue malu banget sama Kak Zia and Kak Deva!306Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXzpC6zhZ1T
Dari dulu, waktu Kak Zia masih satu ekstrakurikuler olim sampe sekarang, gue gak pernah bisa ngibulin Kak Zia.306Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡL3zQemqjvm
Oke, fix, gue pengen mati aja sekarang.
x.o.x
Sekarang pukul setengah dua malam waktu Korea Selatan. Cowok berlesung pipi itu akhirnya menyuruh gue, Kak Zia, dan Kak Deva untuk istirahat di salah satu kamar di dorm ini. Serta menyuruh keenam cowok yang lainnya bubar, memintanya untuk segera beristirahat juga.306Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7LB1n9kcqb
"Apa tak apa satu kamar untuk bertiga?" Sekali lagi cowok ini bertanya memastikan. Suaranya khas sekali.306Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjd3gpoENAQ
"Gwenchana." Kak Zia tersenyum. "Ini sudah lebih dari cukup."306Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTduXQtBLeG
"Baiklah, kalau begitu aku pergi dulu. Kalau butuh bantuan, cari saja aku di kamar Jimin, tidak jauh kok, letaknya disana." Balas cowok itu sambil menunjuk kamar yang dimaksud.306Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1MOqsaVP4l
"Kamsahamnida." Kak Zia membungkukkan badannya, disusul oleh Kak Deva kemudian gue.306Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxfSnkO3exR
"Sudahlah, tak perlu sampai seperti itu. Tidurlah dengan nyaman dan kita selesaikan masalah ini besok. Percayalah, tak ada hal buruk yang akan terjadi. Jalja~" Ucap cowok dengan suara khas ini sebelum pergi meninggalkan kami yang akan tidur di kamarnya.306Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQVMhqd6bRt
Dia sangat baik bukan? Like an angel!! ^^306Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYL9EjAux0c
"OMG!" Seru Kak Zia saat terduduk di pinggiran ranjang kasur. "Apa yang udah gue lakuin? Lo gila Zi! Gila! Gila! Gila!"306Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKhlXrF9se6
"Udahlah, Zi. Ga usah nyalahin diri lo sendiri. Gue gak nyangka Jungkook oppa bakal kayak gitu." Kak Deva duduk di samping Kak Zia, mencoba menghiburnya.306Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHIfkDYf11i
"Tapi Dev, Jungkook oppa pasti mengira gue ini sasaeng fans karena nampar dia!"306Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhAEiuBlPjA
"Kok bisa?"306Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOEpXkvNZEl
"Pasti dia mikir, gue ini nampar dia itu cuma bikin agar dia selalu inget gue. Inget kalo gue pernah nampar dia."306Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2ZojBbi4r3
"Yang lo omongin masuk akal." Kak Deva manggut-manggut.306Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqaQJFz8igd
"Oke, Zi. Lo harus tenang. Besok semuanya akan selesai dengan baik." Kak Zia mencoba menenangkan dirinya sendiri.306Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡP4prB5lAMs
"Kak Zia..." Panggil gue pelan, agak takut.306Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsAotsEaFnx
Kak Zia menoleh.306Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwo1AzDaGCt
"Sejak kapan kakak sadar gue masang kamera CCTV di kamar kakak?" Tanya gue takut-takut.306Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFt9qGm3cP2
"Sejak lo pertama kali masang." Jawab Kak Zia dengan entengnya.306Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsZdZXtZuaJ
"E, e, em, sorry Kak Zia. Dan Kak Deva, sorry buat nge-stalk sejauh ini." Gue menundukkan kepala.306Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdDJFGxaofY
Oke, fix, Ra! Malu-maluin tau!
