'Pengen pulang kemasa lalu pakek pintu kemana saja doraemon. Tapi pulangnya kemasa lalu yang indah-indah aja"
Kalendra sekar ningrum
🌺🌺🌺
Hari ini kalendra berniat untuk seharian mengurung diri dikamar memeluk guling kesayanganya. Dia sedang tidak ingin bertemua siapa-siapa. setelah insiden menguatkan diri yang terjadi 2 hari yang dan pengkukuhan tekat satu hari lalu kini ia ingin menenangkan pikiran yang sudah membuat otaknya akhir-akhir mengeluarkan asap hitam.
"Lend bangun, gadis kok ngebo. Udah siang ini. Bantuin ibumu itu atau enggak bantuin bapak ngurus ayam-ayam sekarang. Bangun".
Perkataan endra tidak digubris sama sekali dengan siempu nya kamar. Lendra sedang asyik bergumul didalam selimut bermotiv bunga-bunga berwarna merah yang jarang dicucinya menurutnya itu malah menambah kenyamanan tidurnya.
"Huaaa" .lendra menguap. "Huaaa" untuk sekian kalinya lendra menguap lagi sehingga membuat matanya air. Ia sudah tidak bisa tidur tapi malas beranjak dari tempat tidurnya.
"Haiya iya kang dedi numpang lewat, haiya iya kang dedi numpang lewat " tiba-tiba alaram hp lendra berbunyi dengan bertubi-tubi karena yang punya hp terlalu malas untuk bergerak.
Setelah merasa berisik dengan bunyi alaram yang di pasangnya sendiri akhirnya dia mulai mencari-cari keberadaan hpnya itu. "Nah dapat kau".seperti mendapatkan maling yang ketangkap basah lendra langsung berniat mematikan mode alaram tapi sebelum melakukan itu yang lendra dapat hanyalah syok.
"Ha OMG, astagfirullah, ya Allah, ya Rabbiku" inikan hari bimbingan skiripsi sama pak yetno".
Lagi-lagi seperti orang kesetanan, lendra loncat dari kasur dan lari kekamar mandi.
"Ya Allah itu anak setiap hari grusah-grusuh aja bawaanya".bunga hanya bisa bersabar karena hampir tertabrak lendra belari tanpa menghiraukan apapun.
Setelah diambang pintu kamar mandi, dia malah diam dan mondar-mandir gaje. "Hadu apa gak usah mandi ya? Kan lama aduh, mana pak yetno lagi bakal ditinggal pulang kalau telat". Akhirnya lendra memutuskan tidak mandi dan hanya sikat gigi dan cuci muka ala drama-drama korea yang setiap pagi gak pernah mandi wkwk.
Sudah selesai, lendra dengan secepat kilat berganti pakaian dan sedikit memakai lipstik. Maklum pak yetno suka orang yang rapi dan tidak buluk. Kalo gak bimbingan ya masa bodo batin lendra, "mukaku Urusan hidupku" batinya.
"Sip cuz! Buk, pak lendra pergi dulu kekampus, assalamualaikum!". Bapaknya hanya melihat dengan keheranan tingah anak gadis yang satunya itu dan menepuk jidat."punya anak tingkahnya kayak jatil".
Lendra berlari menuju pangkalan ojek langgananya, maklum motor hanya satu dan dibawa lilo &loli yang ngotot tidak mau berjalan kaki kesekolah padahal sudah dinasehati belum boleh pakai motor sebelum punya sim, tapi mereka tetap ngotot dan akhirnya mendapat izin juga walaupun hanya untuk keperluan sekolah saja.
Balik kepada lendra yang sedang nego dengan mamang ojek langananya yaitu pak kamis entah karena dia lahir hari kamis, entah lah tak tau orang-orang menyebutnya begitu. "Ya ampun neng kayak biasa aja kenapa, gak bisa diturunin tarifnya". "Ya elah pak kam kan udah langganan juga, lagi pengeretan ni sayanya". "Enggak ah segitu udah murah, kaya biasanya". "Kurangi 2000 deh pakkam ya ya ayo deh pliss". Karena pak kamis sudah mulai gerah berdebat dengan lendra akhirnya dia mengalah saja "ya udah de cepet naik". "Nah gitu dong pakkam kan enak,Uy pak kam terbaique hehe".
Setelah sampai kampus, maunya lendra diantar pakkam sampai depan gedung ruangan pak yetno. tapi apalah daya ada halangan menghadang. Tiba-tiba pak yetno berhenti didepan gedung lain. "Loh pak kok berenti disini, gedunnya kan masih disitu" sambil menunjuk arah gedung. "Iya tapi bapak kaga tahan neng, kebelet poop banget soalnya. disini aja ya". "Yey bapaknya gk ngomong dari tadi, pantes dari tadi kecium bau gak enak bapsk buang gas ya dari tadi?". "Iya neng hehe, maaf. Yaudah bapak cabut dulu ya".
Karena keasyikan melihat kepergian pak kam. "Eh lupa harus cepet, is deh kebiasaan lupanya" lagi-lagi lendra meruntuki kelupaanya tersebut. Lendra melihat hp dan jam menunjukkan pukul 09:31. "Duh udah telat satu menit". Lendra memutuskan untuk lari.
Lendra melihat seakan gedung yang pak yetno tempati sangat jauh dan sulit dijangkau. Lendra memutuskan menambah kecepatan berlarinya dan menghiraukan sekelilingnya. Hingga tiba didepan gedung aula auditorium kampus samar terlihat banyak orang berkrumun. Orang-orang yang berkrumun itu semakin jelas dimata lendra, sayang dia tidak bisa menghentikan laju berlarinya. Saat sudah semakin dekat ia mencari cara untuk mengerem namun nihil, kecepatannya saat ini tidak dapat dhentikan oleh dirinya sendiri.
"Lo he lo he, kok gak bisa berhenti. Ha ada apa ni kaki saya". Saat sudah dekat sekali dengan krumunan orang-orang itu "awas. Awas! Minggir! Saya gak bisa berhenti. Awas!".lendra memutuskan menutup mata, berharap apa yang dibayangkan tidak terjadi yaitu tabrakan bruntun Wkwk.
Dari teriakan orang-orang yang didengarnya dia tidak bisa mengelak, pasti lendra akan menabrak seseorang. Benar saja tiba-tiba tubuhnya seakan membentur sesuatu dan dia jatuh dengan posisi tersungkur dan menabrak seseorang. Semua orang berteriak, teriakan wanitalah yang saat ini terdengar histeris.
Aneh walaupun jatuh tersungkur dia tidak merasa kesakitan, dan merasa dia sedang menindih seseorang. Untuk saat ini lendra masih memejamkan matanya. Dia seakan ciut. Gerak tubuh seseorang yang berada dibawahnya menyadarkanya, dia mulai membuka matanya sekarang dengan satu-persatu dan pelan seolah suasana mendramatisir, backsound bak sinetron india dengan adegan yang menegangkan.
Lendra seperti ikan didaratan, mulutnya tidak berhenti terkatup-terbuka. Apa yang dilihatnya ini sungguh luar biasa ini adalah ciptaan tuhan yang paling luar biasa pikirnya.
Keduanya tidak beranjak dari posisinya. Hingga orang-orang disekitar mulai berisik dan salah satu wanita disitu berteriak "woi, ngapain lo nindih mingyu!!". Lendra tersadar dan beranjak berdiri dan diikuti lelaki itu juga.
Lagi lendra tidak dapat melepaskan pandangan matanya untuk tidak melihat lekaki yang berada dihadapanya ini. Lendra tersenyum. "Mbak, helo, mbak, nona hei" lelaki itu menyadarkan lendra. Lendra tersadar dan gelagapan. "Em eh en anu" sambil menggaruk tengkuk leher yang tidak gatal itu.
Lendra melihat sekeliling, dan merasa terintimidasi dengan tatapan sekeliling nya sekarang. Terutama tatapan para wanita. "Hei kamu gak apa? Ada yang luka?". Lendra menatap lelaki itu lagi dia kaget dari gaya bicara dan ekspresi wajah lelaki itu tidak ada rasa marah tapi ada rasa kekhawatiran disitu.
"Ada yang luka?" Sekali lagi lelaki itu bertanya. "Eh e iy iya gak papa. Em maaf". Selesai mengucapkan kata maaf lendra berlari menjauh. Awalnya dia ingin melihat kebelakang lagi, tapi diurungkanya.
"Fiuh" lendra mengelap keringat yang ada di keningnya. Badan nya sudah seperti pancuran yang menghasilkan air alias keringat. Dia masih ngos-ngosan terlihat dari hembusan nafas yang tidak beraturan.
"Ah iya pak yetno, harus cepet" lendra berjalan menuju ruangan pak yetno tenaganya terkuras dan dia kini harus menaiki tangga kelantai dua. Buru-buru dia keatas. Saat didepwn ruangan pak yetno. Lendra mengucapkan salam, tapi tidak ada yang menyahut. "Assalamu'alaikum pak" ucapnya sekali lagi. Lendra memutuskan mengecek hp dia sudah terlambat 15 menit. Wajar saja pikirnya.
Dan saat itu juga lendra melihat ada notif sms. "Em palingan juga dari mms kartu provaider" dengan iseng tetap saja dibukanya sms itu, ternyata tertera nama pak yetno disitu. "Ha ada apa ni bapak tumben sms duluan". lendra sediki terkejut melihat pesan pak yetno "Eh bapaknya emang gak dateng, mana alasannya klise banget. Masa iya alasanya nganter anak kerumah sakit . anaknya kan cuma satu udah gede, udah nikah, udah jadi dosen disini jg. Masa iya sih?" Lendra jadi kesal dan keheranan.
"Tau gitu mending gak usah dateng, pakek acara tabrak lari".jadi lah lendra menggrutu didepan pintu ruangan pak yetno.
Lendra pulang dengan jalan yang sama seperti saat dia datang tadi. Tapi kali ini dia terlihat was-was. Saat didekat tempat terjadi tragedi tadi dia memindik-mindik memantau apakah orang-orang tadi masih disana. Lendra lega sudah tidak ada orang lagi ternyata.
Dia buru-buru pergi dari kampus itu sekarang .Saat sudah keluar dari kampus dia memutuskan untuk mencari angkot dan pulang. Dia merasakan sangat lelah hari ini.
Perjalan diangkot dirasanya sangat membosankan, hanya dia dan satu penumpang ibu-ibu membawa belanjaan seabrek.
Lendra malas basa basi sekarang, dia memutuskan melamun untuk perjalan pulang ini. Dia teringat kejadian tabrak lari, ya tepatnya lendra yang menjadi tersangkan tabrak lari tadi pagi. "Hm lucu batinya" tanpa lendra sadari sedari tadi dia senyum-senyum sendiri dan membuat ibu didepannya merasa aneh melihatnya.
"Neng!" si ibu menyadarkannya "eh iya buk, ada apa buk". "kok dari tadi senyam-senyum sendiri lagi mikirin apa?".akhirnya siibu membuka obrolan " anu buk, ga ada apa-apa lagi keinget kejadian lucu aja hehe" lendra tertawa kikuk. " hati-hati lo neng jangan sering ngelamun, apalagi didalam angkot kayak gini. Nanti bisa bahaya" siibu menasehati "hehe iya buk, enggak lagi deh hehe" dan hanya dibalas senyum oleh siibu.
.
.
Siang ini sedikit macet, sehingga memakan waktu sedikit lebih lama untuk pulang kerumah lendra. Ibu tadi sudah lebih dulu keluar dari angkot dan kini tinggal lendra seorang. Lagi-lagi lendra teringat kejadian itu lagi dan membatin "ah apakah ini yang dinamakan sudah jatuh tertimpa tangga?,eh enggak ini gak ada sakit-sakitnya. Em kalau begitu sudah jatuh tertimpa bulan hehe. indah" lendra mengembangkan senyumnya lagi. Tapi dengan cepat dia tersadar akan omongan ibu-ibu yang bersamanya tadi. Lalu menepuk pipinya agar tidak melamun lagi.
ns 15.158.61.6da2