Berkat koneksi Valen yang luas, Mala berhasil mendapatkan info SMA mana yang akan Noga masuki. Dengan beasiswa olahraga, Noga masuk ke SMA Q. Walau SMA Q jaraknya lebih jauh dari SMA W yang masuki sahabatnya Valen, Mala tetap memutuskan untuk masuk ke SMA Q. Mala berhasil masuk ke SMA Q dengan tes, walau hasilnya dia rangking 20 dari bawah. Setidaknya Mala akan bisa lebih dekat dengan Noga.
Kelas 10 dipisah berdasarkan abjad waktu itu, Mala berharap dia bisa sekelas dengan Noga. Tapi semesta tak mendukung impiannya, Noga berada dikelas 10-C sedangkan Mala berada di 10-B.
Setiap bel tanda istirahat sekolah berdering Mala akan bergegas keluar dan melewati kelas 10-C untuk sekedar melihat Noga. Berharap suatu saat mereka berpapasan, mungkin nantinya Mala akan di notice oleh Noga atau Mala punya kesempatan untuk berkenalan.
Hari itu seperti biasa, Mala dengan pelan melewati kelas 10-C dan melirik ke dalam kelas, Noga duduk di atas meja, tengah asik bergurau dengan dua teman sekelasnya yang juga sama-sama anggota tim basket. Salah satu teman Noga, Kevan menyenggol bahu Noga lalu melirik ke arah pintu, Mala membuang muka dan bergegas menuju kantin yang terletak di ujung belakang sekolah.
"Apa sih Van?" tanya Noga180Please respect copyright.PENANAGWLBOFmQ1I
"Itu loh yang aku bilang kalo ada cewek yang suka ngeliatin kamu pas lewat kelas kita. Barusan lewat lagi." Kevan mengakhiri perkataannya dengan tawa.180Please respect copyright.PENANASTglAKFqy0
"Dih, cewek apaan... Hantu kali." Noga bercanda mendorong Kevan.180Please respect copyright.PENANAs20yB6hEyD
"Kapten mana notice, terlalu banyak cewek yang ngefans sama dia." timpal teman Noga yang satu lagi, Andra.180Please respect copyright.PENANA0eVdCnuxIz
"Ngarang aja kalian, aku udah bukan kapten sekarang. Jangan sampai ada senior yang denger. Ngga enak tau." Noga menendang kaki Andra.180Please respect copyright.PENANAyt4nVmVD8Y
"Ya udah mantan kapten kalau gitu, lagian kita juga di kelas ngomongnya."
"Noga... Kantin yuk." Ajak Farah dari depan pintu kelas 10-C. Farah, Noga dan Kevan berasal dari SMP yang sama.180Please respect copyright.PENANASzYr4IsnC8
"Ayo." ajak Noga kepada kedua temannya.180Please respect copyright.PENANAo1lZQpFR3y
Noga dan Farah berjalan lebih dulu, Kevan dan Andra menyusul di belakangnya.180Please respect copyright.PENANALEDlHgOzaW
ketiga cowok yang bertubuh tinggi rata-rata 175cm itu nampak seperti sedang mengawal Farah yang tingginya cuma 162cm.
Untuk ukuran ketampanan, bisa dibilang Noga mendekati tipe ideal cewek-cewek di sekolah mereka. Tinggi 175cm, berkulit putih, rambutnya yang hitam dan agak bergelombang. Alis tebal, hidung mancung, dan bibir tipis menjadikan parasnya makin mempesona.
Kevan walau kulitnya secerah Noga, tapi senyum nakal selalu merekah dibibirnya.180Please respect copyright.PENANA088h0mGlp4
Berkat senyum itulah Kevan menjadi salah satu idola di angkatan mereka.
Andra memiliki warna kulit paling gelap di antara ketiganya, namun warna mata Andra, hijau kekuningan. Ayah Andra berasal dari Irlandia. Rambut Andra yang coklat terang alami sering membawanya ke ruangan guru BK, tak jarang Andra harus menghitamkan rambutnya lebih sering dibandingkan sang ibu.
Bentuk tubuh Farah bisa dikatakan ideal, 36-24-36 alias body jam pasir. Rambut Farah yang hitam lurus, terikat rapi.
Mala yang sedari tadi duduk di kursi kantin, memperhatikan mereka berempat berjalan di kejauhan.180Please respect copyright.PENANADEOl5gLJMh
'enak ya jadi Farah, bisa deket sama Noga. Farah juga cantik, ngga kayak aku' batin Mala dalam hati.
Penampilan Mala memang biasa saja, dengan tinggi badan 167cm, Mala memakai kacamata persegi dengan bingkai tebal, raut wajah Mala ketika diam cenderung terlihat judes. Hal itulah yang mungkin membuat orang malas berkenalan dengan Mala karena mengira dia galak. Padahal sebenarnya Mala sangat pemalu. Pertemanannya dengan Valen pun karena Valen pribadi yang periang dan suka berteman dengan siapa saja. Valen yang lebih dulu mendekati Mala dan memahami kalau Mala memang berwajah judes, tapi setelah berteman, Mala adalah teman yang menyenangkan.
Noga, Kevan, Andra dan Farah duduk dua meja di depan Mala. Mala berharap dalam hati, semoga Noga duduk menghadap ke arahnya.180Please respect copyright.PENANAYibhmhh4R0
Harapan Mala terwujud, Kevan dan Noga duduk menghadap ke arah Mala, Andra dan Farah ke arah sebaliknya.
Mala menggeser duduknya sedikit, agar bisa melihat Noga tanpa terhalang punggung Andra dan Farah.
Kevan mengedarkan pandangannya dan menangkap sosok Mala, di senggolnya kaki Andra di bawah meja.180Please respect copyright.PENANAxXUjnbjh6M
"Apa sih?" tanya Andra, Kevan mencondongkan badannya ke depan, Andra mengikuti.180Please respect copyright.PENANAvBE7cIfG6o
"Dua meja di belakang kita itu cewek yang suka ngeliatin si Noga bukan sih? yang judes itu." bisik Kevan180Please respect copyright.PENANApAdwOp3IXJ
"Dih, kirain penting apa gitu. Ngga peduli. Bukan urusanku." Andra mendorong wajah Kevan menjauh.180Please respect copyright.PENANAfYQ8nbm5rb
"Kalian bisik-bisik apa sih? Cewek ya?" Farah menggoda mereka180Please respect copyright.PENANAggBP5FRuzv
"Iya cewek, tapi fans beratnya Noga tuh." Kevan merangkul bahu Noga180Please respect copyright.PENANASt0l8cWou4
"Mulai lagi." Noga hanya menggelengkan kepalanya.
Pesanan mereka datang dan keempatnya berhenti berbicara. Noga yang dua kali mendengar kalau ada cewek yang sama selalu memperhatikannya menjadi sedikit penasaran siapa sosok cewek itu. Noga mengangkat kepalanya dan matanya bertemu pandang dengan Mala.
Mala kaget karena Noga tiba-tiba memandang ke arahnya, menunduk dan bergegas kembali ke dalam kelas.
"Yang kamu maksud fansku itu cewek yang pakai kacamata tebel itu?" tanya Noga ke Kevan180Please respect copyright.PENANAkoI05MRl8z
"Iya, siapa lagi. Cuma dia yang ngga pernah absen ngeliatin kamu tiap jam istirahat. Kamu aja yang ngga sadar."180Please respect copyright.PENANAEKLa90peB6
Mendengar pembicaraan mereka, Farah mengerutkan dahinya.180Please respect copyright.PENANAHXyn2iWLwS
"Cewek yang kacamatanya tebel? maksudmu Mala dari 10-B?" tanya Farah180Please respect copyright.PENANAih57P94t6D
"Mungkin, aku ngga tau namanya." jawab Kevan180Please respect copyright.PENANAb25RjAWz1L
"yang itu kan?" tunjuk Farah ke arah Mala yang sudah berjalan menjauhi kantin.180Please respect copyright.PENANAZxeJv5TEHt
Kevan membalik badan dan memandang ke arah yang di tunjuk Farah.180Please respect copyright.PENANAfoluruQVIA
"Iya bener itu fansnya Noga."180Please respect copyright.PENANAwhBqjxVODU
"Namanya Mala, anak kelas 10-B. Wajahnya sih kelihatan judes tapi aku belum pernah ngobrol sama dia." kata Farah180Please respect copyright.PENANA3HkAwFp1VI
"Tuh Ga, ajak kenalanlah. Kalau sama kamu ngga mungkin dia judes."180Please respect copyright.PENANAlPhmLQv1sT
"Dih apaan deh, ngga minat." tolak Noga tegas.180Please respect copyright.PENANAYyjTEFlXpx
Mendengar jawaban Noga, Farah tersenyum.
180Please respect copyright.PENANA0zO9KQP0F5