Hari senin yang sangat melelahkan, bahkan setelah libur di akhir pekan pun tak membuatku fresh sama sekali. Kekurangan tidur yang membuat kepalaku pusing dan badanku lemas, sehingga otak pun tak bisa diajak kompromi. Aku baru saja keluar dari pantri untuk menyeduh kopi, berharap setelah meminumnya aku merasa lebih baik dan bisa kembali fokus untuk bekerja.
708Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjVR8g6IfBt
Dengan gontai ku seret langkah kaki yang terasa menanggung beban berat.
708Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLd7FTzk3i6
Koridor ini sepi di waktu jam kerja, tapi bukan berarti tak ada orang selain aku.
708Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBF3LBg5htB
Didepan sana ada sepasang insan yang tengah berbahagia layaknya di dunia hanya ada mereka berdua, dan aku seperti benda mati yang terpaksa harus melihat kemesraan mereka, membuat kepalaku semakin cenat-cenut dibuatnya.
708Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZ3f3YfNrym
Kenapa harus sekarang? tak bisakah mereka lewat setelah aku masuk ruang kerjaku agar tidak berpapasan disini. Bagaimana lagi, aku terpaksa harus melewati mereka karena tidak ada jalan lain, kembali ke pantri juga tidak mungkin.
708Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpGzN3EKIYq
"Makasih sayang aku seneng banget, biarpun sifat kamu keliatan cuek tapi tetap perhatian, di tengah kesibukan kamu pun masih mau ikut urus persiapan pernikahan kita, aku jadi makin cinta deh sama kamu.." Perempuan yang bergelayut manja pada lelaki berbalut setelan jas mahal itu kini mencium pipinya, yang dicium hanya diam tanpa ekpresi apalagi setelah menyadari kehadiranku.
708Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOcdSgt4m51
Ahh.. mau pura-pura tidak melihat juga sudah terlanjur.
708Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEL2iHhHzAe
Segera ku palingkan muka, dan mempercepat langkahku bermaksud untuk melewati mereka begitu saja.
708Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgCrkbhGGkw
"Hey kamu..!" Aku menoleh menatapnya sebagai bentuk jawaban dari seruannya.
708Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡldc0oOuy33
"Kenapa kamu begitu tidak sopan, disini ada CEO dan calon istrinya loh, tapi kamu lewat tanpa menyapanya terlebih dulu. Dimana letak sopan santunmu sebagai bawahan hah?" Ucap perempuan itu dengan congkaknya.
708Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡN7AxCM1KhS
Kukira dia tidak menyadari keberadaanku, atau tidak akan mempermasalahkannya karena sedang sibuk bermesraan, tapi ternyata dia mau menegurku dengan menggunakan kedudukannya. Ok baiklah..
708Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMP2zuUlzsg
"Maaf nona mungkin anda tidak mendengarnya, Saya sudah menyapa tadi." Benarkah...? Tentu saja itu bohong.
708Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOJ22cCSMI1
"Jadi kau mau bilang aku tuli.." ucapnya tersulut, benar memang aku tidak ada menyapa dengan bentuk kata apapun, tapi kenapa aku harus melakukannya.
708Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAkAU8SHIOR
"Tidak begitu.." jawabku enteng.
708Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbd2kwLFkg9
"Kau.. " geramnya mengarahkan telunjuk pada wajahku. Ingin rasanya aku mematahkan jarinya atau menyiram wajah cantiknya dengan kopi ditanganku.
708Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡo77mE5WRXj
"Coba tanya pak CEO apa beliau mendengarnya..!"
708Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAMWEhLxaV2
Perempuan itu beralih menatap pria yang katanya calon suaminya itu. mengikuti arahan dariku, bodoh memang mau saja aku kerjain.
708Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2MC8LBG1zy
"Sayang apa kamu mendengar dia menyapa?"
708Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhrQmM4A3yK
"Hmm.." Yang ditanya hanya bergumam enggan bersuara.
708Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡo4c9jqj0YP
"Baiklah kalo begitu saya mau kembali bekerja." Aku pun segera mengayunkan kakiku sebelum perempuan itu membuka suaranya lagi.
708Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvi07RjVDPm
"Sudah biarkan saja dia pergi.." Lelaki yang sejak tadi diam itu menghentikan calon istrinya.
708Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZw0NefnvwR
Masih bisa kudengar perempuan itu merajuk pada calon suaminya tersebut. "Sayang aku tidak menyukainya, kamu harus memecatnya ya.."
708Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5Z3xjJTgV8
Laki-laki itu tidak terdengar menjawab. Aku hanya berdecak. "Dia tidak akan bisa memecatku begitu saja." Gumam hatiku sombong.
708Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRSiiOpO50D
Yeaahh kopiku kini sudah dingin, haruskah aku membungnya?.
708Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡghcRsnc760
***
708Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhIYB4yefVw
"Assalamualaikum,, aku pulang.." Setelah mencapai rumah, aku menyandarkan tubuhku pada sofa, mengusir rasa lelah untuk sejenak akibat otak dan hatiku yang sudah maratonan.
708Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbSwvafXvwT
"Wa'alaikumsalam,, sayang.. wajahmu pucat sekali..! apa kamu sakit..?" Wanita dewasa yang baru memasuki usia paruh baya dengan jiwa keibuan penuh kasih sayang ini tengah mengkhawatirkanku.
708Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJwO1jV1MuZ
"Kei cuma kurang tidur mi.." Yaaa.. sudah empat malam aku tidak bisa tidur dengan baik semenjak mendengar kabar tanggal pernikahan mereka yang telah di tentukan.
708Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTOPToATzz7
Ini bukan tentang patah hatinya gadis remaja yang akan ditinggalkan menikah oleh kekasihnya atau seseorang yang disukainya, melainkan lebih dari pada itu.
708Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8gKzV2h4fm
"Sayang..." Panggilnya sendu, memahami apa yang aku alami.
708Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTbnvwiX85L
"Kei baik-baik aja, Mami gak perlu khawatir." Kalimat penenang. Tapi semua orang yang tahu posisiku saat ini pasti mengerti aku tidak sedang dalam keadaan baik.
708Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡB3vCwp5eXD
"Apa tadi dia mengajaknya ke kantor..?" Selidik wanita yang kupanggil mami.
708Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡurBnl7U99B
Aku menanggapi dengan tersenyum masam seraya memejamkan mata, menahan buliran yang mendesak keluar. Bukan sekali dua kali dia mengajak perempuan itu ke kantor, hanya saja sekarang aku sudah hampir melewati batas ketegaran.
708Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjBWWGNXRnY
"Kemari sayang peluk mami, tidak usah sungkan lagi, menangislah sepuasmu,, keluarkan kesakitanmu." Sosok yang paling pengertian itu merengkuh tubuhku.
708Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡS2hUFK4Xw6
Air mata yang coba kutahan itu luruh juga, membasahi bahu yang memelukku erat.
708Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡm4aAHT81YF
"Mami,,, kei mau pulang kampung.." Tiba-tiba aku menginginkan healing, pura-pura tegar juga menguras energi luar dalam..
708Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNGTjTgs8dk
"Mami akan menemanimu.." Bukan tawaran tapi ini merupakan penegasan dari mami.
708Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡW9cOllMQl2
"Gak usah mi, Kei sendiri aja.." penolakan dariku.
708Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCCfyAksbAW
Aku bukan lari dari kenyataan, lebih tepatnya menghindar untuk sesaat.
708Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZfflnVG9Gq
Sosok yang memeluku saat ini bukanlah ibu kandungku, aku tidak bisa menariknya terlalu jauh sehingga dia harus memilih antara aku atau anaknya sendiri, yang sialnya dia adalah suamiku.
708Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEnLChA21Cw
"Istirahat lah sayang, mami akan membawakan vitamin ke kamarmu.."
708Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡw6PULHvTGM
Aku mengangguk atas perintah ibu keduaku tersebut.
708Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpjbrdwNxiZ
Berkat vitamin yang diberikannya aku bisa tidur dengan nyenyak malam ini dan paginya aku terlihat segar kembali, siap untuk bekerja sebelum cutiku dikabulkan.
708Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHHkUbr70ZY
***
708Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqerCWw0HXJ
Aku mengangkat gagang telepon yang berada diatas meja kerjaku, baru menyapa dengan mengucap hallo suara disebrang sudah terdengar memberi perintah. "Keruanganku sekarang.." Singkat, padat, jelas, jangan tanyakan siapa penelpon itu, bukan lain ialah sang pemimpin hidupku.. Menyebalkan sekali..
708Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBFjmALKHrn
Tak ayal aku gegas menghampiri ruangannya. "Bapak memanggil saya..?"
708Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6kojBjFpky
"Kamu mengambil cuti.. untuk apa?" Laki-laki yang tengah sibuk dengan berkas-berkas itu berbicara. Rupanya secepat ini dia tahu, padahal aku baru mengajukannya kemarin sore sebelum pulang.
708Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8qbgAYMiyB
"Urusan keluarga." Aku sengaja menjawabnya Ketus.
708Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJAox5fJ7Ey
"Pernikahannya dua bulan lagi.." Dia berkata dengan masih menatap berkas, seakan kertas-kertas itu yang diajak bicara.
708Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡotgzqId1KA
Aku muak mendengar penuturannya. Malas juga melayani omong kosongnya.
708Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDn3qaERrk9
"Cih.. yang menikah kan anda, apa kaitannya sama cuti saya sekarang.."
708Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡT6ziuOtV6C
"Kamu tidak boleh cuti, aku mau laporan keuangan tahunan.." apa dia sedang mengujiku, memberi perintah tidak masuk akal sekali.
708Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFsUGV0mHuW
"Ini baru bulan sembilan pak, saya juga tidak meminta cuti lama, saya hanya ingin pulang kampung. Rindu keluarga apa tidak boleh..?" Ketus aku mengatakannya.
708Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjbRd23aqR3
"Tidak,, karena aku tidak bisa ikut bersamamu.." Apa salahnya sih, aku kan tidak mengajak atau memintanya ikut, kenapa dia menjadi tidak jelas begitu jawabnya.
708Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGGQzk0MyT9
"Saya bisa pergi sendiri. Urus saja persiapan pernikahan anda jangan mengurusi kehidupan saya.." Aku mulai naik pitam, hanya karena masalah pribadi mengambil jatah cutiku di perusahaan saja dipersulit padahal selama aku bekerja disini tidak pernah menyia-nyiakan waktu, aku bisa dibilang termasuk karyawan teladan lah.
708Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡB3TTTLwMxs
"Tapi kamu masih istriku sha.." ucapnya pelan tapi penuh penekanan, sekarang dia mengakui kalo aku istrinya, istri yang diduakan begitu maksudnya.
708Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvxISl0gAYG
"Kenapa tidak diceraikan saja..!
708Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSCK7niYUCN
Saya sudah sering meminta talaq kan.." Aku juga berbicara pelan, karena ini kantor dimana orang-orang tidak tahu kalau kami suami-istri.
708Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0a3XZXuPeX
"Kamu tidak akan pernah mendapatkanya.." Jawaban yang serupa seperti sebelumnya,.
708Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡC9weenMaST
"Wanita mana yang mau di madu, kenapa kamu tidak mengerti juga." Saya mulai frustasi, dia masih tetap pada posisi sebelumnya.
708Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡC3UxFFIAlt
"Baiklah..." Ucapku menggantung. aku bergerak mengambil pemotong yang terdapat disudut meja, ternyata pergerakanku tak luput dari perhatiannya.
708Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡciiJ48iy0w
"Hanya ada satu cara agar bisa terbebas dari anda, biar saya mati saja kalau begitu." Lanjutku mengarahkan cutternya ke arah pergelangan tangan.
708Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0Ma506xuOg
Dia menangkisnya dengan cepat, kemudian menarikku dalam pelukannya. "Kendalikan dirimu.."
708Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZC8dVKDWCs
"Lepaskan.." tentu aku berontak.
708Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ42D85skdDg
"Istighfar sha.." sebelum dia menyuruh pun aku sudah melafalkannya berkali-kali dalam hatiku, agar aku tetap waras, bagaimana pun,, bunuh diri adalah dosa besar, aku hanya ingin menggertaknya saja, Tapi ternyata itu tak ada gunanya.
708Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFj5iJEAuey
Untuk sewaktu-waktu aku diam diposisi ini dengan nafas yang masih menahan sesak di dada, semua jadi satu, hingga ketukan dipintu membuat melepaskan pelukan, begitu terbebas aku segera keluar dari kamarnya, sudah terlalu lama aku didalam, mungkin saja sekertarisnya sudah curiga aku berselingkuh dengan CEO mereka atau jangan-jangan dia mendengar argumen kami.
708Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡT2qUrO8Q5h
Terserahlah aku tidak mau ambil pusing sekarang, mungkin jika ketahuan tentang status kami aku berharap itu bisa membuat aku terbebas dari situasi tak mendamaikan hidup seperti ini.
708Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHFLpTXmzor
*****
708Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUMZqkAOxtL
708Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaHbH5l3mBc
