Setiap lelaki pasti mempunyai tipe masing-masing untuk menilai lawan jenis dari segi bentuk fisik maupun masalah sifat itu sendiri. Entah itu lelaki dewasa ataupun lelaki yang masih bisa dibilang Bocah laki sekalipun. Ya, walau tak semuanya tapi melihat perkembangan anak zaman sekarang hal seperti itu sudah mulai umum dijumpai. Lihatlah seperti apa Sosial media sekarang. Banyak anak-anak yang Toxic dan bahkan cara bicaranya di komen terbilang cabul.
3967Please respect copyright.PENANACVnv99wllf
Untuk identitasku, aku terlahir dengan nama Bagas Setiawan, nama yang diberikan oleh kedua orang tuaku. Usiaku sendiri kini sudah menginjak umur 18 tahun. Ya masih sangat Berondong gini lah. Wajah ganteng terkesan gemesin. Hahaha… Aku sekarang duduk di kelas 2 SMA di salah satu sekolah negeri yang normal di kotaku yang tercinta ini. Mengenai berapa anggota saudaraku di sini? Jawabannya tak ada karna aku memang terlahir di posisi pertama dan sampai sekarang impian untuk mempunyai adik seperti teman-teman yang lain hanyalah angan belaka.
3967Please respect copyright.PENANAvgE2GF03di
Karna aku masih berstatus pelajar, maka aku masih tinggal bersama orang tua. Sosok perempuan yang melahirkan serta membesarkanku dengan penuh kasih sayang dan lembutnya bernama Yuli Novianti. Ibuku usia 35 tahun. “masih muda dong padahal aku aja udah umur 18 tahun”. Ya itu terjadi karna ibu dan ayah menikah di usia dikarenakan saat berpacaran dengan ayah, ibu hamil. Ya gitu lah, aku juga taunya dari cerita kakek.
3967Please respect copyright.PENANAmLFMXvGFn6
Sering aku dengar jika orang-orang berbisik bahwa ibuku terlihat awet muda dan ya itu memang benar. Paras wajahnya juga cantik dan badanya pun sangat ideal untuk kaum hawa. Maaf…payudaranya terlihat membusung dengan indah nan sekal. Aku juga pria biasa yang dimana rasa nafsu kadang muncul saat melihat kemolekan tubuh ibu tapi semuanya ku tepis karna teringat bahwa dia adalah ibuku sendiri.
3967Please respect copyright.PENANAWmAhPMQkSF
“nak, tolong angkatin jemuran ya”, salah satu momen yang biasanya membuat diriku senang dikala ibu mengirimkan chat demikian saat telat pulang. Oh iya, ibuku ini seorang guru dan pas juga bahwa ibu mengajar di sekolahku juga.
3967Please respect copyright.PENANAduh93kcLqN
Dengan mengangkat jemuran diriku bisa melihat pakaian dalam ibu yang sedang dijemur sejak pagi hari. Sering kali setan menempeli otakku serasa menyuruhku untuk mencium Bra serta celana dalamnya sampai ku jilat-jilat dengan rakus serta ku masukkan lalu ku oleskan di dalam selangkangkanku sambil membayangkan hal tak senonoh dan kurang ajar dengan wajah ibuku yang sedang berada di bawah sana. Pakaian dalam yang awalnya sudah kering menjadi basah akibat jilatanku, bau detergen mulai berbaur serasi dengan bau selangkanganku. Tak jarang setelah aku melakukannya, aku langsung taruh pakaian dalam ibu seperti tak terjadi apapun. Bra maupun celana dalam yang ku nodai itu berujung dipakai oleh ibu dan sensasi yang kurasakan saat membayangkan sungguh sangat terasa nikmat.
3967Please respect copyright.PENANA3NjxiE4AgY
Aku tergesa-gesa keluar dari kamar dengan baju yang dikeluarkan serta dasi biru belum aku pasang dan sepertinya pagi ini aku bangun lebih siang daripada hari biasanya dimana saat aku sampai ruang makan, aku tak lagi menjumpai ayah sarapan. Ku palingkan sedikit pandangan mata ini lalu mataku langsung menangkap sosok ibu yang baru saja dari dapur habis mencuci piring lengkap dengan pakaian cokelat PNS nya serta Jilbab minimalis yang senada.
3967Please respect copyright.PENANA4bdZysKM1a
Dalam hati aku bergumam gemas melihat ibuku. Sungguh beruntungnya diriku bisa memiliki ibu sepertinya, pagi-pagi sudah dikasih sarapan berupa pemandangan yang bikin melek mata. Payudaranya yang sekal itu tercetak bulat dengan jelas di balik seragam yang ia pakai. Rasanya jika aku menjadi ayah, aku akan memeluknya dari belakang dan kedua tanganku ini meraih bukit kembarnya itu lalu meremasnya. Sialan! Membayangkan saja sudah membuat kontolku mengeras!
3967Please respect copyright.PENANAnA3Nu0JhUn
“kebiasaan kan kalo bangun kesiangan”, ujar ibu saat diriku hanya berdiri mematung melihatnya.
“hey! Pagi-pagi sudah kesambet kamu. Ini sarapan dulu biar fokus belajarnya sama biar kuat staminanya kalo dihukum”. Ya sudah biasa juga aku dihukum karena kesiangan masuk. Ibuku bukannya masa bodo, ia sudah memarahiku berulang kali tapi sepertinya ibu sudah mulai capek jadinya omelannya pun sudah mulai tak ia keluarkan.
3967Please respect copyright.PENANAiMkVLq8488
Aku menuruti perkataan ibu untuk duduk dan mengambil makanan. Saat aku mencoba menelan butiran nasi ini rasanya sungguh sangat hambar, bukan dikarenakan masakan ibu tak enak tapi karna diriku sedang menahan nafsuku. Gimana sih rasanya pas lagi nafsu berat malah makan.
3967Please respect copyright.PENANA0HlpRqjPLJ
Aku tergesa-gesa keluar dari kamar dengan baju yang dikeluarkan serta dasi biru belum aku pasang dan sepertinya pagi ini aku bangun lebih siang daripada hari biasanya dimana saat aku sampai ruang makan, aku tak lagi menjumpai ayah sarapan. Ku palingkan sedikit pandangan mata ini lalu mataku langsung menangkap sosok ibu yang baru saja dari dapur habis mencuci piring lengkap dengan pakaian cokelat PNS nya serta Jilbab minimalis yang senada.
3967Please respect copyright.PENANAc91MvqFlnE
Dalam hati aku bergumam gemas melihat ibuku. Sungguh beruntungnya diriku bisa memiliki ibu sepertinya, pagi-pagi sudah dikasih sarapan berupa pemandangan yang bikin melek mata. Payudaranya yang sekal itu tercetak bulat dengan jelas di balik seragam yang ia pakai. Rasanya jika aku menjadi ayah, aku akan memeluknya dari belakang dan kedua tanganku ini meraih bukit kembarnya itu lalu meremasnya. Sialan! Membayangkan saja sudah membuat kontolku mengeras!
3967Please respect copyright.PENANAi9WXE7DgrI
“kebiasaan kan kalo bangun kesiangan”, ujar ibu saat diriku hanya berdiri mematung melihatnya.
“hey! Pagi-pagi sudah kesambet kamu. Ini sarapan dulu biar fokus belajarnya sama biar kuat staminanya kalo dihukum”. Ya sudah biasa juga aku dihukum karena kesiangan masuk. Ibuku bukannya masa bodo, ia sudah memarahiku berulang kali tapi sepertinya ibu sudah mulai capek jadinya omelannya pun sudah mulai tak ia keluarkan.
3967Please respect copyright.PENANAfc7hjWhXZX
Aku menuruti perkataan ibu untuk duduk dan mengambil makanan. Saat aku mencoba menelan butiran nasi ini rasanya sungguh sangat hambar, bukan dikarenakan masakan ibu tak enak tapi karna diriku sedang menahan nafsuku. Gimana sih rasanya pas lagi nafsu berat malah makan.
3967Please respect copyright.PENANAZ7PnF69pTG
“ayah udah berangkat, bu?”, tanyaku sembari mengunyah makanan yang terasa malas untuk mengunyahnya. Ibuku mengangguk, “paling baru sekitar Lima menitan. Kenapa emang?”. Ku gelengkan kepala.
“yaudah, agak dicepetin gih ngunyah nya ntar terlambat kamunya”
“Lah ibu aja belum berangkat”
“Ibu dikasih tolong buat fotokopi beberapa lembar tugas jadi ibu gapapa kalo agak terlambat”, aku mengangguk mengiyakan.
3967Please respect copyright.PENANAdTNNoXRgA5
Selesai sudah sarapan pagi ini lalu beranjak menemui ibu yang kembali ke dapur untuk pamit berangkat beserta salim dengannya. Darahku kembali berdesir dikala aku bisa merasakan lembut nan halusnya tangannya mengakibatkan pikiran jorokku meloncat dari akal sehat. Rasanya ingin sekali jika tangan halus itu dipakai menggenggam kontolku pasti akan serasa nikmat. Sehabis memberikan tangannya untuk kusalami, ibu berbalik badan meneruskan sedikit tugas ibu rumah tangannya yang tersisa dan saat ibu telah membelakangiku, aku dengan sengaja meremas batang kontolku yang sudah tegang ini sambil melihat tubuh belakangnya beberapa detik sebelum aku benar-benar berangkat ke sekolah.
3967Please respect copyright.PENANAUhr9qvB7Mk
“Bagas berangkat dulu, bu”
“Iya, hati-hati”
3967Please respect copyright.PENANAuhU7gfkHJU
Kesialan kembali menghampiriku seperti bagi hari biasanya dimana aku terlambat untuk masuk. Sampai di depan sekolah pagar sudah di tutup dan pak Satpam menatapku. Sial! Ini sih bakal dipanggil guru BK nya. Yah, apa mau dikata bolos pun sudah ketahuan jadinya dengan langkah malas dan juga menyiapkan diri untuk dikasih hukuman, aku melangkah menuju gerbang meminta pada pak Satpam guna memberiku masuk. Seperti itulah kegiatanku di pagi hari hingga diriku berakhir bersama rerumputan maupun sampah yang berserak di halaman sekolahku ini. Ini aku mau belajar apa jadi tukang bersih-bersih?
3967Please respect copyright.PENANAe5nyGzPBog
Mungkin sudah hampir setengah jam diriku menjalani hukuman ini hingga dari pandanganku aku bisa melihat motor ibu masuk ke halaman sekolah. Beliau menatapku sambil menggelengkan kepalanya dengan jarinya menunjuk ke arahku seolah ibu bilang, “hayo, benar kan terlambat lagi kamu”. Sebenarnya disini aku kadang merasa agak malu sama diriku sendiri sih. Masa iya aku anak seorang guru tapi akunya malah sering terlambat kaya gini, seperti ibu tak bisa mendidikku dengan benar.
3967Please respect copyright.PENANAeeLSo1KGF6
Empat puluh lima menit berlalu, pelajaran pertama telah usai dan begitu juga dengan hukumanku ini. Aku yang sudah dikasih izin oleh guru BK untuk masuk ke kelas tak sengaja menangkap sosok ibu yang masuk ke kelas 3. Ya, ibuku hanya mengajar di kelas 3 saja dan pada mata pelajaran Biologi. Entah lah mungkin anak-anak kelas 3 mungkin juga memikirkan hal jorok tentang ibuku, apalagi ibu di bidang Biologi. Aku juga pengen cepat-cepat naik kelas supaya di ajar olehnya.
3967Please respect copyright.PENANAmen0dYqEa6
Disini aku mempunyai sahabat bernama Dion. Dion ini anaknya biasa saja sih sebenarnya tak ada yang spesial. Aku berteman dengannya sudah sejak kecil sehingga Dion bisa kusebut juga sahabat terbaikku yang selalu bisa ku ajak untuk susah bareng. Anaknya baik dan juga sangat royal menurutku pribadi. Tempat duduknya dan tempatku satu bangku.
3967Please respect copyright.PENANA8trz1aDyGY
“Abis ngejob ya?”, candanya menyindir keterlambatanku.
“Sialan lu”
“Bersih ga tuh halamannya. Hahaha”
“bodo amatlah”
3967Please respect copyright.PENANAClCsDH136X
“Ntar jadi kan main ke rumah?”, tanyaku tentang rencana kami bermain game yang baru aku beli tempo hari.
“Sorry, skip dulu kayaknya. Nenek hari ini mau datang soalnya”
“Yowis kalem lah”
3967Please respect copyright.PENANANPzhmVDZoS
Pelajaran kedua pun berlanjut hingga masuk jam pelajaran terakhir ternyata guru bahasa kami sedang sakit, alhasil kami sekelas hanya diberikan sebuah tugas untuk mengerjakan beberpa soal esai. Apa yang terjadi? Sudah pasti seperti kerja kelompok. Keluyur sana, keluyur sini mencari jawaban untuk di contek dan tentunya anak pintarlah yang menjadi bulan-bulanan untuk dipaksa memikir sementara kami hanya bersiap menyalinnya.
3967Please respect copyright.PENANAIevJZf5eXa
Masih tersisa 45 menit atau satu jam pelajaran lagi sebelum bel pulang berbunyi. Akibat kami sekelas sudah tak ada lagi kerjaan, kelas sudah seperti kapal pecah. Para penghuninya juga perlahan kian berkurang dari kapasitasnya. Ada yang ke kantin ada juga yang langsung cabut. Sementara aku dan Bagas masih berada di dalam kelas bermain game Online ditemani oleh para kaum absurd, kaum penata rias yang sedang bergerombol ngerumpi atau kaum rebahan yang memilih untuk tidur di space kosong bagian belakang.
3967Please respect copyright.PENANAMTRTkUY65I
Tak terasa sudah satu jam lebih diriku berada di rumah tanpa melakukan kegiatan yang berarti, hanya duduk di sofa sembari acara televisi yang menontonku bermain hp. Ayah jelas belum pulang, ibu juga masih berada di sekolah katanya ada urusan yang belum selesai ditambah lagi Bagas tak jadi main membuatku sangat bosan. Kadang kebosanan seperti inilah yang membuat otakku bergerak dengan sendirinya berimajinasi jorok.
3967Please respect copyright.PENANAoSYYdz4R7A
Pikiran ibu berlari ke sosok ibu yang selalu membuatku terpesona oleh kecantikan, kemolekan dan aura Milf nya itu yang sangat kental terpancar. Semakin lama pikiran jorok ini semakin menganggukku dan akhirnya aku dikalahkan olehnya. Dengan langkah cepat dan nafas kian memburu, aku bergegas ke kamar kedua orang tuaku yang jarang dikunci itu. Di dalam kubuka lemari pakaiannya dan kucari pakaian dalam yang suka dipakai. Tanpa membuang waktu, ku pelorotkan bagian bawahku hingga telanjang setengahnya sehingga batang kontolku yang sudah mengeras ini terbuka dengan sangat bebas.
3967Please respect copyright.PENANAF1xuCox73e
Sambil membawa beberapa buah Bra serta celana dalam ibu, aku naik ke kasurnya dan ku tumpuk semuanya lalu kutindih untuk ku gesekan dengan batang kontolku ini. Di posisi ini aku berkhayal tengah menyetubuhi ibuku sendiri dengan perantara pakaian dalamnya.
3967Please respect copyright.PENANAOWnXvwZ0Et
“oouugghhhssss ibbuu….sssshhhhh….”, desisku menikmati setiap gesekan kontolku ini.
3967Please respect copyright.PENANAkzkzTESMRb
Pikiranku semakin menari dengan liarnya dan berencana untuk menelepon ibuku sembari melakukan hal kurang ajar seperti ini. Beberapa kali kucoba untuk meneleponnya dengan nafas yang tak karuan ini, namun tak kunjung diangkat hingga memasuki panggilan ketiga akhirnya panggilanku dijawab oleh ibu. Oh! Aku akan berbicara dengan ibuku sambil menggesekkan kontolku di pakaian dalamnya, sungguh gila sekali aku ini.
3967Please respect copyright.PENANA3UWqYN1lml
Walau diriku harus rela menunggu sahutan dari ibuku di balik panggilan sana, namun hal tersebut membuatku semakin blingsatan oleh nafsu ini dikarenakan pikiranku menjadi liar dan semakin liar disaat hening tanpa ada sahutan dari ibu, telingaku hanya mendengar beberapa kali suara seperti meja yang di geser. Pola pikirku merespon suara tersebut kalau ibu sedang di genjot oleh guruku sendiri dan itu rasanya membuat kontolku mengeras dengan sangat maksimal.
3967Please respect copyright.PENANAR95kXPTb5K
“KRIET!!! KRIET!!! KRIET!!!”. Setan suara tersebut membuat khayalan jikalau selangkangan ibuku sedang di tumbuk dengan keras oleh benda tumpul guruku sendiri sampai-sampai tempat yang di pakai ibu tiduran terdorong oleh kuatnya tumbukan guru tersebut. Akkkkhhhh gila! Kenapa bisa aku berkhayal jika kejadian itu benar adanya tapi jika memang terjadi bagaimana? Sialan! Aku marah, cemburu tapi aku juga suka membayangkannya.
3967Please respect copyright.PENANAGV75oZQKEo
Aku tak menghitung berapa detik telah berlaku tapi syukurnya suara ibu bisa kudengarkan bahwa beliau menjawab panggilanku, “iya, nak ada apa?”. Sambil masih menggesekkan batang kontolku di tumpukan pakaian dalamnya aku menjawab, “gapapa, bu. Itu….itu ibu masih belum selesai kah urusannya?”. Dengan sekuat tenang aku tahan supaya suaraku tak terlalu terdengar bergetar.
3967Please respect copyright.PENANA3F6qzkmbdq
“bentar lagi selesai kok, nak”
“ibu lagi ngapain sih sebenernya? Itu kok berisik banget dari tadi ada suara meja kaya digeser?”
“Ini…ini ibu sekalian lagi bantuin pak kepala buat tata ulang ruangannya”
“Hah? Memangnya ibu kuat angkat-angkat meja?”
“Ya ga angkat juga kali nak, ibu kan perempuan. Masa iya pak kepala tega kasih kerjaan buat ikut angkatin, yang ada malah ibu yang diangkat sama pak kepala”. Serius, disini jawaban yang ibu lontarkan terdengar sangat ambigu untuk bisa diterima dengan akal normal.
3967Please respect copyright.PENANAAtLmIBqRSO
Seperti yang sudah aku utarakan tadi bahwa aku merasa cemburu tapi juga merasakan nafsu disaat membayangkan ibuku tengah berada di posisi seperti yang sering aku fantasikan. Namun untuk hal tersebut terealisasikan rasanya aku belum siap menerimanya sehingga perasaan yang ku rasakan sekarang lebih condong ke arah rasa cemburu bercampur dengan kesal, ya walau masih sangat terasa gejolak nafsu ini. Masih bisa terlihat jelas nafsu ini karna diriku masih tetap saja menggesekkan batangku ini di tumpukan pakaian dalamnya sembari terus berbicara dengan ibu.
3967Please respect copyright.PENANAiFPbPiVrxh
“ya sudah bu, Bagas Cuma mau tanya itu aja kok”
3967Please respect copyright.PENANAJEDpmTmhu0
Sebelum panggilan tertutup aku mendapatkan sebuah klimaks yang terasa lebih nikmat dari biasanya saat ku masturbasi. Aku klimaks bertepatan disaat ku mendengar kembali sebuah suara decitan meja yang bergeser dan suara ibu seperti mendesah. Sial suara seperti itu membuatku semakin berpikir aneh dan yang tidak-tidak terhadap apa yang sedang ibu lakukan di luar sana. Pancutan demi pancutan cairan putih kental ini habis sudah kusemburkan di tumpukan pakaian dalam ibuku ini hingga tetesan terakhir ku oleskan disana sampai ujung kontolku mengering.
3967Please respect copyright.PENANAfk0zFrGfVl
“akkkhhhh….leganya sehabis klimaks, tapi stamina ini sedikit terkuras untuk meraih semua kenikmatan yang telah dicapai”, ku gulingkan tubuhku ini di kasur ibu serta ayah ini. Sambil menerawang langit-langit kamar, aku kembali membayangkan fantasi nakalku terhadap ibu. Fantasi dimana sekarang ibu tengah menungging memberikan tubuhnya untuk dinikmati oleh pak kepala sekolah. Bukan hanya pria utu saja, tapi fantasiku semakin liar dimana ada beberapa guru lain juga serta satpam sekolah ikut menikmatinya. Ya, fantasiku sedang mencoba merangkai kejadian ibuku tengah di gangbang oleh mereka. Sial! Baru saja dibuat klimaks tapi batang kontolku mulai bangkit lagi. Memang benar jika nafsu anak muda memang cepat naik.
3967Please respect copyright.PENANAp2WHqys1O9
Kuambil sebuah keputusan dimana aku berniat untuk mengintip keberadaan ibu di sekolah. Aki sangat penasaran dengan apa yang sedang ibu kerjakan disana. Apakah sesuai dengan fantasiku apa sebaliknya jika ibu memang sedang tak berbohong padaku terlebih lagi ini sudah sangat lama dari jam biasanya beliau pulang dan lagian posisi ibu memang rawan dimana guru-guru serta para murid bisa ku tafsirkan sudah pada pulang ke rumahnya masing-masing.
3967Please respect copyright.PENANA8EAuVZTZbw
Tanpa membersihkan terlebih dahulu semua ceceran air peju ku di pakaian ibu, aku kembali memasukkannya ke dalam lemari pakaian dan memakai kembali celanaku sebelum diriku beranjak keluar, ku tatap sejenak foto kedua orang tuaku yang tergeletak diatas meja rias. “moga aja istrimu sekarang ga seperti yang anakmu fantasikan”, batinku terfokus pada sosok pria berwibawa yang terdapat di dalam bingkai foto tersebut.
3967Please respect copyright.PENANAFGrlff8AUl
Seperti yang aku tebak bahwa sekolah sudah terlihat sepi akan aktivitas bahkan cenderung seperti tak ada orang lagi di dalam sana, namun jantungku kembali terpacu ketika mataku melihat masih terdapat motor ibu, beberapa motor milik guru di sekolahan ini beserta dengan motor pak satpam yang tergeletak anteng di tempatnya. Ya, berarti memang ibu dan beberapa orang memang ada di dalam.
3967Please respect copyright.PENANAeiZ7g4zozS
Ibuku ada di dalam bersama kepala sekolah dan mereka berlainan jenis. Yang membuatku semakin tak karuan karena yang kutahu pak kepala sering tertangkap basah olehku melihat ibuku dengan tatapan anehnya. Seperti memang pria tersebut ada sesuatu terhadap ibuku. Bukannya mau berburuk sangka tapi yang namanya setan bisa datang kapan saja serta dimana saja dan setan pun tak pandang bulu untuk menghasut.
3967Please respect copyright.PENANAFwy1VZFAzg
“Hhaaahhhh….”, ku hembuskan nafas untuk menenangkan diriku supaya tetap tenang. Paru-paruku sedikit mulai bisa kukendalikan lagi, hanya saja detak jantung ini saja yang masih belum bisa ku jinakkan. Sumpah, deg-degan banget sampai adrenalin ini memuncak dibuatnya. Inikah efek dari pikiranku yang selalu mesum terhadap ibu sehingga kejadian janggal sedikit saja sudah memberikan gambaran jorok sedang terjadi?
3967Please respect copyright.PENANAdi6OWaxAbm
Sebisa langkah ini kubuat sepelan mungkin saat sudah dekat dengan ruang guru yang bercampur dengan ruang kepala sekolah juga, hanya terpisah oleh sekat. Aku berjalan lewat belakang sehingga yang bisa kulakukan adalah mencari jendela yang bisa kugunakan untuk melihat ke dalam tanpa di ketahui oleh siapapun yang ada di dalamnya.
3967Please respect copyright.PENANATHJNcezIeE
Banyak jendela disini, namun sangat susah untuk mencari jendela mana yang pas untuk aku gunakan. Setelah memikirkan beberpa hal, akhirnya diriku menemukan satu jendela yang menurutku pas yaitu jendela paling ujung dimana jendela itu sedikit lebih tertutup oleh dedaunan pohon yang sepertinya belum sempat ditebang dahannya itu. Belum sempat diriku menemukan posisi untuk mengintip, aku kembali mendengar beberapa kali suara decitan meja dan ini jauh lebih nyaring di telinga dibandingkan saat pada panggilan tadi.
3967Please respect copyright.PENANACtT17gw7Sy
“apa benar ibu gue lagi dipake sama mereka?”
“Bisa-bisanya diriku berbikir sampai seperti ini”, sialan pikiran ini kembali meliarkan diri.
3967Please respect copyright.PENANAwOKUamOhaE
Terlihat sudah dengan jelas bahwa ibuku masih mengenakan seragam lengkapnya beserta dengan satu…dua guruku yang mendapat posisi kepala sekolah dan guru BK serta satu satpam gerbang. Apa yang tengah terjadi di dalam sana tak seperti yang aku pikirkan, ternyata ibu memang sedang membantu ketika pria itu menata beberapa meja dengan ibuku membantu hanya dengan memakaikan taplak meja. Disini aku baru ingat bahwa hal tersebut untuk persiapan rapat esok hari. Disini aku mulai bernafas dengan lega.
3967Please respect copyright.PENANAdu7P9NhDDi
“kalau bu Yuli capek, ibu istirahat aja. Lagian ini juga sudah mau selesai kok”, ucap Susno, kepala sekolahku.
“iya, bu istirahat aja gapapa”, sambung pak Anton guru BK, sementara pak Togar satpam sekolah masih sibuk sendiri mengangkat beberapa kursi.
“ga ko bapak-bapak. Harusnya yang capek ibu bapak-bapak semua, lagian saya disini kan Cuma kerjain yang ringan-ringan”, balas ibu sambil merapikan meja dengan ditaruh taplak serta Tag Name.
“kerjaan kaya gini sih ga terlalu buat kita capek bu, kita kan laki. Orang angkat ibu berulang kali aja kita kuat kok”, celoteh pak Susno menanggapi jawaban ibu dengan sebuah candaan lalu ibuku terlihat hanya tersenyum.
“kayaknya bu Yuli ga percaya tuh pak, coba angkat gih. Hahahaha”, ujar pak Anton.
“mau bukti bu? Sini biar bapak angkat”
“Hahaha…ga deh, pak”, jawab ibu santai. Mungkin bagi ibu yang dimaksud diangkat itu sebai angkat badan biasa atau gendongan. Walau terkesan santai menanggapi tapi sepertinya ibu membuat kesalahan karna candaan tersebut dimana tanpa sengaja ibu merubah posisi lengannya yang sedang mengimpit vas bunga kecil di dadanya sehingga air yang ada di dalam beberapa mili jatuh ke seragamnya.
3967Please respect copyright.PENANAowNjNq0lSl
“yah….hati-hati, bu”, sigap pak Anton lewat perkataan.
“iya, pak. Aduh…maaf”
“ngapain minta maaf, bu? Itu bukan hal yang perlu di permasalahkan, justru yang jadi masalahnya airnya tumpah ke seragam ibu itu”. Buru-buru saja ibuku terlihat meraih tisu yang berada di samping dirinya berdiri. Seluruh mata menatap pada aktivitas yang tengah ibu lakukan yaitu mencegah air supaya tak meluas di seragamnya.
3967Please respect copyright.PENANA6xkij1qcAl
“sebentar lagi selesai dan sedari tadi juga belum pada istirahat kan? Kita istirahat sebentar gimana?”, usul pak Susno. Terlihat pak Anton berhenti dari aktivitasnya dan berpikir sejenak.
“eh iya tuh kasihan bu Yuli sampai keringatan gitu”, sontak saja mata kedua pria lainnya tertuju pada tubuh indah ibuku yang tengah berdiri di depan mereka. Disini aku bisa simpulkan bahwa mereka bertiga pasti bisa melihat dengan jelas lekuk tubuh ibu yang tercetak jelas di balik seragamnya yang bisa dikatakan ngepas di tubuhnya. Apalagi pada bagian payudaranya yang berisi itu.
3967Please respect copyright.PENANAoSFjvcGdoZ
Disini sedari tadi aku hanya bisa melihat punggung ibu dikarenakan beliau membelakangi arah pandangku, namun akhirnya bisa kulihat secara utuh tubuhnya dikala membalikkan dirinya mungkin karna malu di pandangi oleh mereka. “buset!”, dalam benakku. Bagaimana tidak ternyata air vas yang tumpah tadi sudah cukup melebar ke seluruh dadanya atau dengan artian seragam bagian kedua payudaranya telah basah meninggalkan bentuk bulat yang terlihat dengan amat jelas. Memang bahan dari seragam semacam itu bisa dibilang lumayan tebal sehingga tak ada kata transparan, namun bagaimanapun itu air yang tumpah tetap membuat garis Bra ibuku terlihat dengan jelas.
3967Please respect copyright.PENANALxD6piICdC
“Maaf, sebentar pak”, izin ibu yang sudah membalikkan badanya. Seolah mengerti maksud ibuku, ketiga pria tersebut hanya mengiyakan.
3967Please respect copyright.PENANApdmlRucL6J
Untuk diriku pribadi bisa dibilang sebuah Jackpot karena keberuntungan ini sungguh langka bisa ku terima. Sambil membelakangi ketika pria di belakangnya, ibu membuka beberapa kancing seragamnya lalu mengambil beberapa lembar tisu lagi untuk mengelap kulitnya. Sudah pasti aku bisa melihat belahan ibu serta bagaimana tonjolan kedua payudaranya yang seakan ingin meloncat keluar dari Bra hitam yang menyangganya. Kulitnya putih mulus dan terlihat menantang untuk aku jilat.
3967Please respect copyright.PENANAgC8sqfjdWt
Dalam beberapa menit suasana di dalam ruangan terkesan sunyi tanpa ada suara maupun aktivitas diantara ketika pria tersebut. Barulah suasana mulai cair dikala ibu kembali dengan kancing yang sudah dipasangkannya lagi.
3967Please respect copyright.PENANAx1vRZqMhZ0
“Aduh sampai kelupaan. Gimana pak Togar, bu Yuli apa kita mau istirahat dulu?”, tanya pak Anton.
“boleh pak”, jawab pak Togar.
“Terserah bapak deh”, kali ini jawaban dari ibuku.
3967Please respect copyright.PENANAu9K7Hw1z5A
“habis keluar keringat kaya gini dan cuaca hari ini juga lumayan panas jadi saya tadi sudah pesan beberpa makanan ringan sama es buah”, ujar pak Susno.
“Wah, seriusan nih pak? Jadi enak nih. Hehehe…”, ucap pak Anton.
“Anggap saja sebagai rasa terima kasih saya karna kalian mau bantu. Guru-guru yang lain kan ga bisa bantu jadi maaf malah buat kalian punya kerjaan tambahan kaya gini, terutama buat bu Yuli ini. Saya benar-benar merasa ga enak karna Cuma bu Yuli saja guru perempuan yang bisa ikut”
“Gapapa kok, pak. Lagian saya juga bantuin ikhlas kok”
“pak Togar, bisa minta tolong ga?”, tanya pak Susno.
“Iya, pak ada apa?”
“Ini yang saya pesan sudah ada di depan gerbang, bapak bisa bantu ambilin ga?”
“Bisa pak”
3967Please respect copyright.PENANAeeceHwxR3v
Entah ini yang kulihat disengaja atau tidak, saat pak Togar ingin beranjak pergi, lengan pak Togar menyenggol payudara sebelah kanan ibuku karena posisi ibu juga bisa dikatakan sedikit menghalangi jalan pak Togar. Tampaknya ibu terlihat sedikit kaget akan hal tersebut tapi lain hal dengan pak Togar, seakan tak ada apapun yang terjadi, pak Togar tetap berjalan tanpa memasang gimik yang berarti.
3967Please respect copyright.PENANAk0gQWqCbim
Beberpa insiden aku pikirkan sebagai hal yang tak disengaja jadi aku memilih untuk menanggapinya dengan santai dan aku juga sungguh sangat merasa lega ternyata tak terjadi apa-apa dengan ibuku dan rasa lega ini juga yang akhirnya menuntunku untuk pulang dan menunggu ibu di rumah saja. Tentu saja aku keluar dari sekolah dengan hati-hati supaya tak terlihat oleh pak Togar lalu mengambil motorku yang berada tak jauh dari area sekolahku ini.
3967Please respect copyright.PENANAg92VSYlvJ1
Benda bulat pipih yang tertempel pada dinding rumah sudah menunjukkan pukul 15.55 dan ibu masih juga belum pulang dari sekolah. Dalam titik ini aku kembali berpikir tentang pekerjaan ibu, Mungkinkah belum selesai padahal tadi dengan jelas dan dapat kulihat pekerjaan mereka tinggal sedikit lagi. Tersisa beberpa bangku yang belum di rapikan beserta vas bunga saja yang belum di taruh ke atas meja. Apa mungkin melakukan pekerjaan seperti itu saja memerlukan waktu lebih dari satu jam?
3967Please respect copyright.PENANAxsxwWQiMkU
Masih muda tapi diriku terlihat seperti orang linglung, berjalan mondar-mandir tak jelas. Aku bingung dengan apa yang harus aku lakukan sekarang. Aku percaya pada ibu tapi disisi lain juga ada perasaan janggal yang hinggap di hati.
3967Please respect copyright.PENANAAPts9dH3eF
“Ibu lagi ngapain sih? Kabari lah kalo memang belum selesai, jangan bikin aku berpikir yang ga karuan kaya gini”
“Apa iya gue harus ke sekolahan lagi buat cek?”
“Aaarrggghhh!!! Apa gue telepon ibu aja dulu ya? Kalo emang ga dijawab-jawab bari deh kesana”
“Iya….mending gue telepon dulu”
3967Please respect copyright.PENANAUxtYUyscsK
Kuambil HP yang sedang ku charge di kamar dan sejurus kemudian aku mencari kontak ibuku. Nomornya tetap aktif dan tersambung namun belum juga kunjung diangkat. Barulah percobaan kedua panggilanku diangkat oleh beliau.
3967Please respect copyright.PENANAdgUme9oAe5
“Eeggghhhh…ssshhhhh….”, itulah yang pertama kali aku dengar saat panggilanku diangkat.
“halo nak, kenapa?”, tanya ibu tapi suaranya seperti bergetar. Badanku menjadi panas dingin secara mendadak dan nafasku memburu seperti habis maraton.
“itu…itu, bu. Anu…ibu kapan pulang? Ini sudah sore loh”
3967Please respect copyright.PENANAjXK5irWcux
KRIET!!! KRIET!!! KRIET!!! Bunyi itu lagi. Bunyi meja yang tergeser. “Masa mejanya ditata ulang lagi?” Pikirku.
3967Please respect copyright.PENANAGXVFCDrmSm
“Eeggghhhh…..ini…ini bentar lagi kok, nak. Ini….tinggal beberapa meja yang tersisa belum di rapikan”
“Memangnya berapa banyak meja yang harus di tata, bu? Perasaan lama banget deh”
“Iyaaahhh….Eeggghhhh …soalnya beberapa kali dirasa kurang pas jadinya harus diubah lagi dan… lagiihhh…”
“Ibu kenapa sih? Kok cara ngomongnya aneh?”, selidikku semakin merasa curiga dan semakin tak yakin dengan apa yang sedang terjadi disana.
3967Please respect copyright.PENANABfNhcL9c6G
KRIET!!! KRIET!!! KRIET!!! Bunyi itu lagi.
3967Please respect copyright.PENANAZK5hCmOcq7
“ini soalnya pak Susno belikan rujak, nak. Ibu kepedesan”
“terus itu suara apa, bu kok kayaknya berisik banget”
“itu… Pak Susno lagi pindahin meja dibantu pak Anton sama pak Togar”
“Terus ibu ikutan?”
“Ga lahhhh…., Ibu…. Ibu ga dibolehin karna ibu perempuan jadinya….aaaggghhhhh…ssshhhhh….ibu kerjain yang lain. Ini aja sekarang ibu Cuma bisa diam, sedangkan pak Susno lagi kerja buat keluarin. Eh iya, buat keluarin mejanya”
“Loh kok dikeluarin? Katanya mau di susun rapi?”
“iya, ada beberpa meja yang dikeluarin soalnya ga muat. Kegedeannnnhhh….ssshhh….”
3967Please respect copyright.PENANAORYfyLZV47
Serius demi apa? Ini aku ga lagi mimpi kan? Aku sudah berumur 18 tahun dan buat alasan seperti ini aku sama sekali ga bisa percaya. Aku tahu betul apa yang sedang terjadi dengan ibuku ini. Sudah pasti dan aku tak akan salah jika ibu pasti sedang….. Tapi bagaimana bisa dan bagaimana ceritanya secara ibuku tipe perempuan yang sangat menjaga kehormatannya. Jangankan berniatan bermain dengan pria selain ayah, cara berpakaiannya aja berbeda dari kebanyakan perempuan sekarang. Ibu selalu memakai jilbabnya saat keluar dari rumah dan bahkan juga selalu memakai juga di dalam rumah.
3967Please respect copyright.PENANAH9i5gUzKnQ
Antara percaya sama tak percaya sebenarnya sih. Dari pengamatanku ibu itu bukan tipe yang tak terlalu tertarik dengan seks. Gila…. Ini benar-benar gila sih sampai-sampai aku dibuat pusing serta lemas namun juga gelora nafsuku meningkat dengan sangat drastis.
3967Please respect copyright.PENANAenI8bcY73h
Kucoba untuk mengontrol semua perasaan yang bercampur ini dan kembali melanjutkan obrolanku bersama ibu dengan nada kalem seperti biasa tapi akan sambil aku pancing lewat pertanyaan.
3967Please respect copyright.PENANA41t44FrTDy
“Memangnya di ruang guru ada meja yang gede, bu?”
“Adaahhh… Ada Tiga disini, nak. Eeggghhhh…. Aduh ini pedas banget sih rujaknya. Ssshhhh….”
“Kok Tiga, bu?”
“Aduuhhh…. Udah aja dulu ya, nak. Ini… Ini bentar lagi selesai kok tinggal keluarin satu meja lagi”
3967Please respect copyright.PENANAOChdhwjInX
“Ada apa, bu?”, terdengar dengan samar suara pak Susno bertanya pada ibu.
“Ini, pakkgghh… Anak saya, Bagas tanyain saya kapan pulangnya soalnya udaaahhh sore…”
“Coba sini HP nya, bu”
“buat apa, pak?”
“Sini aja dulu, bu. Saya pengen ngomong sama Bagas bentar”
“jangan aneh-aneh, paaaakkkk…ssshhh….”
3967Please respect copyright.PENANAVPj8NjRzv0
Sial aku hanya bisa diam mendengar obrolan samar mereka dan sepertinya mereka tak tahu jika apa yang mereka bicarakan masih bisa aku dengar. Selang beberpa detik ternyata memang benar suara pak Susno ah yang kini menghiasi sambungan dari HP ibu.
3967Please respect copyright.PENANAx9nbnNe86q
“nak Bagas tanyain ibunya pulang kapan ya?”, tanya pak Susno. Oke, aku bakal berpura-pura saja disini. Aku ingin tau semuanya karna aku…. Aaarrggghhh!!!! Aku juga terangsang!
3967Please respect copyright.PENANA5MDijhRZn5
“iya, pak. Kira-kira kapan selesainya ya? Soalnya ayah bentar lagi pulang dan ibu juga belum masak buat makan malam, kasihan ayah entar”
“Bentar lagi, nak. Ini bapak juga cepetin buat pindahin mejanya biar cepat selesai”
3967Please respect copyright.PENANALhreAduwI7
KRIET!!! KRIET!!! KRIET!!!
3967Please respect copyright.PENANAXdb4EgXwRB
“Tuhkan kamu dengar sendiri kalo bapak lagi pindahin mejanya. Ini bapak pindahin sekalian mau keluarin juga supaya lega…. Ruangannya. Aaakkkhhsssss…. “
“bapak kenapa?”
“gapapa, ini bapak tadi beli rujak buat semuanya dan lupa kalo bilang jangan kasih cabai banyak-banyak. Ssshhhh… Malah dikasihnya banyak, jadi kepedesan deh sampe sekarang. Sssshhhhh….pedas banget. Ssshhhh….iya ga pak”
“iya, nak. Ssshhhh…pedas banget tapi enak kok rujaknya”, kali ini aku mendengar bahwa yang jawab bersuara adalah pak Anton.
“tapi untungnya tadi pak Anton ingat kalo di belakang ada gula Jawa jadi sama pak Anton ditambahi gila biar ga terlalu pedas banget. Pak Anton juga yang pertama kali tumbuk gulanya, nak”, ucap pak Susno.
“Udah ya, ini bapak mau cepat-cepat mau keluarin mejanya biar ibu kamu bisa langsung pulang. Kasihan ayah kamu kalo ibumu disini kelamaan bantuin bapak buat keluarin mejanya”
“iya, pak”, jawabku, kemudian langsung terdengar suara meja terdorong lagi. Suaranya lebih keras dan intensitas jarak antar decitan semakin cepat.
3967Please respect copyright.PENANAAECgpqtS55
“Nakhhhss….”, panggil ibu.
“Iya, bu?”, sungguh sedari tadi aku mendengar ocehan pak Susno sambil mengocok batang kontolku ini.
“ibu matiin ya teleponnya. Ini ibu mau siap-siap buat ambil lap buat bersihin meja yang mau dikeluarin”
“hah? Eh, i…iya, bu”
3967Please respect copyright.PENANAbq3fDcDOnJ
3967Please respect copyright.PENANAohxxqg33cQ
3967Please respect copyright.PENANAiHK995a9Ty
“Dikit lagi, bu. aaakkkhhsssss…..enak banget rasanya. Sshhhh….ini saya cepetin biar cepet keluarnya. Aaakkkhhsssss….”, sekilas aku mendengar suara pak Susno, suara derit meja yang terdorong dan juga suara layaknya orang tepuk tangan sebelum….TUT…TUT…TUT… Panggilan berakhir.
3967Please respect copyright.PENANAitSv3RMLbs
Antara shock karna fantasi yang selalu kubayangkan saat masturbasi benar-benar terjadi dan nafsu yang bercampur marah serta cemburu, aku terdiam seperti tak tahu harus melakukan apa. Dalam benak yang kupikirkan pertama kali adalah ayah, bagaimana jika ia tahu apa yang terjadi pada ibu. Ini sih bakalan bahaya banget. Keutuhan rumah tangga yang sudah dijalin lama bisa terancam dan aku bisa-bisa menjadi anak korban Broken. Hal buruk yang memang tak kuinginkan terus saja memenuhi pikiranku.
3967Please respect copyright.PENANAHPGRq6hJHc
Tanpa sadar aku terdiam cukup lama, ketika sadar sudah terdengar pintu pagar dibuka dan itu artinya ayah pulang. Serius aku menjadi panik sendiri dengan semuanya. Hal pertama yang harus kulakukan adalah berperilaku biasa saja di depan ayah supaya tak ada tanda tanya pada dirinya terhadap perubahan sikapku ini. Posisi ku ubah menjadi layaknya sedang menonton televisi ketika ayah memasuki rumah dan menyapaku.
3967Please respect copyright.PENANA4e0OxL9oRp
“tumben nonton TV, gas?”, sapanya sambil meletakan sepatu dinasnya di rak sepatu.
“Eh iya, yah. Kok Bagas ga dengar ayah pulang ya. Hehehe”
“Serius banget sih nonton nya”. Terlihat ayah celingukan, ku tahu apa yang sedang ayah cari.
“Ibu mana?”, benar kan yang seperti kutebak dan rasa panikku kembali lagi bahkan lebih parah dari sebelumnya.
3967Please respect copyright.PENANAwa18qwGHD7
“Hey, ditanya kok malah diam”
“iya yah?”
“ibu kemana? Kok ga kelihatan”
“Itu….ibu…ibu ada kegiatan di sekolah sama yang lain”, sumpah aku ga bisa cari alasan yang tepat di waktu singkat ini. Sementara ayah menjawab dengan suara berat singkatnya sambil berjalan ke ruang makan lalu membuka tutup saji makanan.
3967Please respect copyright.PENANAcSevlTqAns
Mengetahui bahwa belum ada makanan yang tersaji ayah bertanya padaku, “kamu pasti belum makan kan? Yaudah sehabis mandi biar ayah yang cari makanan sekalian jemput ibumu, ayah khawatir aja kalo ibumu sampai pulangnya udah gelap sendirian”, mati aku kalo sampai ayah ke sekolahan. Dengan respon cepat aku pun menjawabnya.
3967Please respect copyright.PENANAQuL775WI7L
“Itu tadi Bagas beli sate sama beberpa makanan kok, yah. Buat ayah juga Bagas belikan ada di keresek hitam. Buat masalah ibu gapapa biar Bagas yang jemput ibu, ayah baru pulang oasei kan capek. Ini Bagas juga sekalian mau keluar beli kuota soalnya”
“Beneran gapapa?”, tanya ayah memastikan, aku mengangguk dan beranjak dari rebahanku untuk mengambil jaket serta kunci motor di kamar.
3967Please respect copyright.PENANAv6NBMpuu8u
Menggunakan langkah cepat ini aku bergegas pergi untuk menyambangi ibu di sekolah. Sudah terlewat lama semenjak aku pulang tadi seharusnya sudah selesai. Akibat perasaan yang tak karuan ini hinggap, aku tak sengaja menabrak kursi saat berjalan hingga ayah yang mengetahuinya berbicara supaya agar aku hati-hati dalam melangkah.
3967Please respect copyright.PENANA0Z0iCveDrR
Langit mulai menggelap bukan karna akan menjelang waktu Maghrib tapi juga akan terjadi hujan, bahkan saat aku sampai di depan sekolahku lagi gerimis sudah mulai turun. Memakai spot sebelumnya aku menaruh motorku lalu memanjat pagar untuk bis menyusup masuk ke dalam.
3967Please respect copyright.PENANAYwZfWQ0MUP
Di dalam ruang guru tak aku jumpai sosok ibu maupun kedua guruku serta satpam sekolah. “sial, mereka ada dimana? Padahal dengan jelas gue lihat motor mereka masih ada di parkiran”. Ku coba untuk mencari ke setiap ruangan yang ada dengan langkah hati-hati walau aku harus rela badanku terguyur air dari langit sampai pakaianku mulai basah dibuatnya.
3967Please respect copyright.PENANAeG7OgXNdOz
Bahkan terhitung sudah semua ruang yang ada di sekolah ini sudah aku cek namun hasilnya masih tak menjumpai keberadaan ibu. Disini aku sempat dibuat bingung dengan keberadaan ibu dan ketiga pria tersebut hingga diriku terlintas tempat yang belum aku jelajahi yaitu toilet belakang yang sudah tak difungsikan lagi. Toilet lama tersebut berada di paling belakang, walau sudah tak dipakai namun beberapa kali dalam seminggu tempat tersebut masih suka dibersihkan sehingga kondisinya masih sedikit terawat, hanya saja ada beberapa lubang di atapnya yang tak terlalu lebar namun cukup untuk membuat tetesan hujan masuk.
3967Please respect copyright.PENANAQoYCU0YKJ9
Menerjang gerimis yang mulai berubah menjadi hujan ini aku berjalan ke sana dan setelah sampai aku masih bingung untuk bisa mendekat namun karna bantuan suara hujan ini yang semakin membesar aku nekat kan untuk mendekat, melihat apakah di dalam sana ada ibu atau tidak.
3967Please respect copyright.PENANAXhW4upKYiJ
Aku lumayan sering ke toilet ini bersama teman-temanku termasuk Dion hanya untuk sekadar merokok jadinya aku lumayan hafal dengan seluk beluk Toilet ini. Lewat sebuah lubang yang tak terlalu lebat ini aku mulai memosisikan pandanganku. Suara hujan yang kian berisik, langit yang sudah gelap membuat proses mengintipku ini terasa sangatlah mudah.
3967Please respect copyright.PENANAubIEbcAZ8a
Sekolahku ini punya sebuah sistem kelistrikan otomatis maka setiap sudah masuk jam gelap seluruh lampu akan menyala dengan sendirinya bahkan lampu yang ada di bagian depan toilet ini sudah sangat cukup membantu untuk menerangi arah dalam toilet sehingga ku bisa melihat suasana di dalamnya yang ternyata memang terdapat sosok ibu disini.
3967Please respect copyright.PENANAQ6aykempEM
Betapa kagetnya diriku sat melihat sosok beliau, saat itu ibu tengah menungging dengan tubuh polosnya sementara di belakangnya ada pak Anton tengah memaju mundurkan pantatnya dan posisi pak Anton beserta kedua pria lainnya telah telanjang bukat dengan kontol pak Susno serta pak Togar mengacung tegak dengan gagahnya. Untuk ukurannya juga membuatku kaget, milik pak Susno besar namun panjangnya sedang tengah di maju mundurkan di dalam mulut ibu sambil kedua tangannya menegang kepala ibuku. Milik pak Anton yang sedang keluar masuk di memek ibu terlihat besar juga namun aku belum tau jelas ukuran panjangnya. Sementara milik pak Togar besar nan panjang tengah di kocok tangannya sendiri menunggu untuk mendapat giliran di masukkan ke dalam mulut ibu sambil tangan kirinya meremas payudara ibu yang menggantung bebas, payudara sekal ibu terumbang-ambing akibat sodokan pak Anton yang bertenaga.
3967Please respect copyright.PENANAXmAM7vmgBM
SPLOK!!! SPLOK!!! SPLOK!!! Bunyi benturan saat pak Anton menyodokkan kontolnya sungguh terasa sangat nikmat di telingaku sementara ibu sepertinya tak bisa dengan leluasa melepaskan suaranya karna tepat di mulutnya tengah di jejali oleh kontol pak Susno.
3967Please respect copyright.PENANAoGM1XxALMY
Rangsangan pada selangkangan, mulut serta payudaranya membuat tubuhnya mulai menggelinjang apalagi genjotan pak Anton kian dipercepat sehingga aku bisa melihat tubuh ibu mulai terangkat dengan posisi membungkuk sehingga kontol pak Angon yang tengah keluar masuk dengan cepat ikut terlepas. Saat terlepasnya kontol pak Anton, dari lubang memek ibu menyembur cairan orgasmenya dengan cukup banyak. Aku yang menyaksikan semua itu hanya bisa terperangah kaget dimana aku melihat ibuku sendiri tengah di Setubuhi orang sampai orgasme sedemikian rupa. Pasti….pasti kontolku juga ikut mengeras melihatnya sehingga tanpa berpikir ku keluarkan batang kontolku ini dan ikut menikmati pemandangan yang kulihat ini sambil ku kocok dengan nikmat.
3967Please respect copyright.PENANAlGYIKWI8Kt
Masalah kenapa semua bisa terjadi dengan ibu dan bagaimana cara seakan menyingkir dari dalam kepalaku, yang tersisa hanya bagaimana caranya aku harus bisa menikmati tontonan ini yaitu dengan cara ikut mengocok batangku sendiri. Walau tak bisa merasakan secara langsung tapi rasa yang didapat dari masturbasi live ini sudah membuat kenikmatan bertambah berkali lipat apalagi sosok perempuan yang ada bukan lain adalah ibuku sendiri yang sering ke fantasikan jorok itu.
3967Please respect copyright.PENANAWARnNQjxBq
“Eeggghhhh….Aaakkkhhhh!!!!”, suara ibu ketika cairan orgasmenya keluar dengan deras hingga mengenai paha serta kontol pak Anton yang sudah terlepas dari lubangnya. Tubuhnya lunglai dan akan jatuh ke lantai tapi dengan sigap di sanggah oleh pak Susno sehingga wajah ibu menempel tepat di kontol pak Susno yang sebelumnya telah basah terlumur air ludahnya ibu sendiri.
3967Please respect copyright.PENANAberoOlT3JP
“hehehe….bu Yuli sampe lemes ya”, ucap pak Susno sambil mencoba memegangi tubuh ibu tapi tangan satunya kembali memegang batang kontolnya untuk dimasukkan ke mulut ibu.
“sambil istirahat sebentar, ibu bisa sambil Sepongin lagi kontol bapak ya”, ibu terlihat menggeleng lemah tapi pak Susno tetap memasukkan batang kontolnya.
“akkkhhhh….lembut”, komentarnya keluar dengan memejamkan mata meresapi rasa dari mulut ibu yang tengah membungkus batang hinanya.
3967Please respect copyright.PENANAHoHpUz1dJE
Bahwa setahuku ibu tak pernah melakukan oral seks dengan ayah jadi kejadian hari inilah mulut ibu di perawani untuk pertama kali dan aku tak tahu siapa yang pertama kali memasukkan batang kontolnya diantara ketiga pria tersebut. Karna oral adalah hal baru bagi ibu sehingga dapat kulihat ekspresi ibu seperti mual akibat bau dari selangkangan pria ditambah lagi bulu kemaluan pak Susno yang lebat mengenai mulut ibu saat dimaju mundurkan.
3967Please respect copyright.PENANAX5RSHUAvYH
Disisi lain, pak Angon yang tadi menikmati tubuh ibuku sekarang mendekat ke arah selangkangan ibu lalu di bukanya paha ibu sedikit. Menggunakan beberapa jarinya pak Anton mula mengocok memek ibu dengan gerakan cepat sampai menimbulkan bunyi kecipak basah. Mendapat perlakuan seperti itu membuat tubuh ibu kembali menggelinjang geli tak karuan, dirinya ingin sekali bersuara dengan bebas namun kepalanya tetap di tahan pak Susno untuk terus menelan batangnya. Kocokkan jari pak Susno semakin cepat dan tak lama memek ibu kembali mengucurkan air yang banyak. Ibu mengalami sebuah Squirt. Saat cairan ibu meluncur deras oleh pak Anton dimanfaatkan untuk mencuci batang kontolnya.
3967Please respect copyright.PENANACgYql8mihZ
“Aduh hangat banget cairanmu, bu. Ssshhhh….”, setelahnya pak Anton meremas payudara ibu secara bergantian dengan telapak tangannya yang basah oleh cairan Squirt nya sendiri.
3967Please respect copyright.PENANA0hS09PpDNP
Tanpa terprediksi sebelumnya olehku, pak Susno yang sedang menikmati hangatnya mulut ibuku ternyata melakukan gerakan cepat dengan memegang kepala ibu kuat-kuat. Pria tersebut men-deepthroat mulut ibu dengan rakus sampai ibu memberontak tapi tak bisa karna ditahan oleh pak Anton. Beberapa kali ibu mencoba memukul paha pak Susno sekeras yang ia bisa, namun pak Susno sama sekali tak menggubrisnya. Pria tersebut telah di susupi oleh setan nafsu.
3967Please respect copyright.PENANAWaVJHCbn4y
GLOK!!! GLOK!!! GLOK!!! Gerakan pinggul serta tangan lak Susno di kepala ibu membuat mata ibuku berkaca-kaca serta warnanya berubah sedikit memerah.
3967Please respect copyright.PENANAbTSVQIMfi6
“ayo bu Yuli. Kamu pasti bisa puasin kontol bapak ini. Aaakkkhhsssss….lembut banget, bu. Sssshhhhh…..”, ucap pak Susno seolah menyemangati ibu untuk memuaskan birahinya sambil meracau nikmat.
“lebih dalam….lebih cepat lagi bapak pengen jamah mulutmu ini bu Yuli. Aakkkhhhh…. Ibu memang guru idaman banget untuk ukuran memuaskan lelaki. Ssshhh…..”, sambungnya dengan meremas rambut ibu untuk mendapatkan kendali penuh atas kepalanya.
3967Please respect copyright.PENANAtw74vULrX2
GLOK!!! GLOK!!! GLOK!!!
3967Please respect copyright.PENANAlTLN1hnUQ5
“bu Yuli ga usahhhh khawatir. Ssshhh…. Ibu tetap menjadi sosok istri dan ibu yang baik tapi, sshhhhh…. bu Yuli ga perlu merasa bersalah kalau mau menikmatinya juga. Gapapa, bu. Ssshhhh….nikmati saja. Banyak istri atau suami di luar sana yang suka menjajal kenikmatan dari orang lain kok”
3967Please respect copyright.PENANA2uV2dsXU9r
Pak Susno terus saja menyodokkan kontolnya dan terlihat pula beberapa kali ia menahan laju kontolnya sesaat di dalam di mulut ibu untuk meresapi rasanya. Ia tahan beberapa detik, mungkin sampai lima detik baru ia tarik keluar hingga ibu terbatuk dibuatnya. Benang liur ikut tertarik seiring batang kontol pak Susno menjauh dari mulutnya.
3967Please respect copyright.PENANAnndZfyBYqu
UHUK!!! UHUK!!!
3967Please respect copyright.PENANAVRvrfpu1rJ
“gimana rasanya pas sosis bapak ini, bu? Enak tidak? Bapak bisa tebak kalo ini pengalaman pertama bu Yuli menyepong kan? Bapak bisa tau dati cara bu Yuli memanjakan sosis bapak ini. Hehehe…. Sebuah kehormatan buat bapak loh karna bisa memperawani mulut bu Yuli yang enak itu walau masih amatir. Bapak ucapin terima kasih”
“sekarang bu Yuli juga sudah tau kan fungsi mulut selain untuk makan? Hehehe…. Nanti bisa di praktikan juga buat suami ibu. Bapak jamin suamimu bakal senang. Nah karna bu Yuli masih amatir, bapak siap bakal ajarin ibu caranya sepong kontol”, ucap pak Susno yang vulgar tak henti-henti pada ibuku.
3967Please respect copyright.PENANAO4UMDwxN15
Melihat ibu terlihat tersiksa dan dipaksa membuat pak Togar seperti merasakan iba, beberapa kali pak Togar mencoba untuk memberitahu kepada keduanya supaya jangan terlalu kasar melakukannya dan coba untuk memberi waktu bernafas. Tapi setiap pak Togar memberi saran, ia malah di suruh diam oleh kedaunya. Pak Togar yang tak berani berbicara lebih banyak lagi memilih untuk diam dengan mengocok kembali kontolnya.
3967Please respect copyright.PENANAW7ADxmnaZE
“pak Togar kalau memang ga mau bisa silahkan berhenti dan jaga gerbang saja”, ujar pak Susno dan pak Togar menggeleng bahwa ia masih mau ikut bergabung.
3967Please respect copyright.PENANAf6lj2961Mv
“nah bu Yuli, sekarang masukin lagi ya. Ayo buka mulutnya. Aaaaaaa….”, bukannya menurut, ibu malah mengatupkan kedua bibirnya dengan erat. Tak kehabisan akal, pak Susno mengambil cara dengan memencet hidung ibuku, secara perlahan nafas ibu yang mulai habis memaksa dirinya untuk membuka mulut dan saat mulut ibu terbuka pak Susno dengan cepat memaksakan masuk batang kontolnya lagi hingga benar-benar masuk.
3967Please respect copyright.PENANAgdMddGjVEt
“Aaakkkhhsssss….akhirnya masih lagi, bu. Selamat ya buat Yuli solnya bisa emut kontol bapak. Hehehe…. Sebagai hadiah bapak bakal kasih ibu….”, ucapnya sengaja digantung namun kedua tangan pak Susno bergerak memegang kepala ibuku lagi.
“…..kontol bapak ini”, gerakan keluar masuk kontol ok Susno langsung berada di tempo yang lumayan cepat.
3967Please respect copyright.PENANAE4t1MDY8rH
GLOK!!! GLOK!!! GLOK!!! Ibu hanya terlihat pasrah menerima setiap sodokan benda tumpul tersebut di dalam kerongkongannya.
3967Please respect copyright.PENANAaSJFyWmrbA
“mmpppffff….mmpppffff….”, suara tertahannya ibu sambil memejamkan mata dan menggeleng sekuat tenaga. Sementara pak Anton memainkan memek ibu serta meremas payudaranya dengan kencang, sampai-sampai aku juga melihat bahwa remasan pak Anton membuat payudara ibu seperti memerah di bawah sinar lampu yang remang-remang ini.
3967Please respect copyright.PENANAWPzx3G3mPs
“Udah, bu nikmatin aja. Ibu juga udah berapa kali keluar kan. Ibu nurut, nanti ibu Yuli bisa kita kasih kenikmatan lebih banyak lagi. Pasti bu Yuli juga ga puas kan sama suami ibu. Ayolah, kita bisa kasih apa yang ga bisa dikasih suamimu itu”, ujar pak Anton sambil menjilati kulit payudara ibu dan sesekali menggigit kecil putingnya sampai tubuh ibu terlonjak.
3967Please respect copyright.PENANAzR4jE0Ia3B
Kedua tangan pak Anton telah digunakan begitu juga batang kontolnya yang tegak mengacung tak di anggurkan. Sambil merangsang ibu, pak Anton juga melakukan gerak rangsang tambahan di selangkangan ibu dengan cara menggesekkan kontolnya di bibir memek ibuku. Kombinasi antara gesekan kontol dan tangan membuat ibu menjadi tak karuan. Hatinya menolak tapi tubuhnya menikmati.
3967Please respect copyright.PENANA4z8f0BJpnf
JEGER!!! Suara petir cukup keras membuat mereka dan juga dengan diriku sendiri terkejut. Karna rasa terkejutnya itu pak Susno dan pak Anton berhenti sejenak dari aktivitasnya melecehkan ibu. Hal itu membuat kesempatan bagi ibu untuk melepaskan diri. Belum sempat aku bisa menenangkan diri akibat rasa terkejut oleh petir, diriku kembali harus di buat terkejut dimana saat ibu berhasil melepaskan mulutnya yang tersumpal kontol pak Susno.
3967Please respect copyright.PENANApPyaf9j6vu
“Aaakkkhhhh….bapak….bapak keluar, bu!!!”, di tariknya dengan cepat batang kontol pak Susno dan langsung ia kocok menggunakan tangannya sendiri ke arah wajah ibu. Sontak saja ketika cairan putih kentalnya keluar langsung mengenai wajah ibu.
3967Please respect copyright.PENANACp9UXhnH7L
Belum selesi disitu. Setelah harus menerima wajahnya dinodai, kini giliran peju lainnya yang siap di tembakkan. Tepat saat ibu menjauhkan mulutnya, pak Togar yang ada di depan ibu mengocok cepat batangnya sendiri dan peju nya dengan sangat kencang menerpa ke wajah ibu. Sangat banyak sampai wajah ayu ibuku terpapar oleh cairan hina mereka berdua.
3967Please respect copyright.PENANA5lRSmwpXOd
“ma…maaf, bu…. Saya ga kuat lagi”, pak Togar berucap setelah selesai memindahkan isi buah zakarnya tepat di wajah ibuku yang seorang wanita terhormat tepat di hadapan anaknya yang tak mereka sadari melihat semuanya.
3967Please respect copyright.PENANALUTCmp2zYv
Melihat pak Togar telah menembakkan cairan klimaksnya, baik pak Susno maupun pak Anton yang tadi terdiam kembali bergerak namun bukan untuk mengerjai ibu tapi ikutan untuk mengocok kontolnya sendiri. Dengan memosisikan dirinya di depan selangkangan ibu, pan Anton mengocok sambil memukulkan batang kontolnya tepat di bibir memek ibuku.
3967Please respect copyright.PENANAJHzXtl7oC9
PLEK!!! PLEK!!! PLEK!!!
3967Please respect copyright.PENANAPK1yU6IkWG
Mungkin karna nafsu sudah di ubun-ubun dan juga sudah tak sabar lagi ingin mencapai puncak kenikmatannya, pak Anton memasukkan kembali bayang kontolnya di dalam memek ibuku terus ia genjot dengan gerakan cepat. Tak membutuhkan waktu kurang dari satu menit pak Anton terlihat mulai mengerang. Merasakan bahwa klimaks akan ia dapatkan, pak Anton menarik lepas kontolnya dan langsung berdiri sambil mengocok cepat batang kontolnya tepat di hadapan wajah ibu.
3967Please respect copyright.PENANARHkrelHyQH
“Gakkk!!! Jangan lagi!!!”, tolak ibu melengoskan wajahnya ke samping namun langsung di tahan oleh kedua tangan pak Susno dan wajah ibu dipaksa untuk tetap diam menghadap ke arah kontol pak Anton yang sudah siap menembakkan cairan klimaksnya.
3967Please respect copyright.PENANAcBtCUbuShd
“Aaakkkhhhh….bu Yulliii….sssshhhhh….terima peju bapak ini, bu. Aaakkhhhhhssss….terima ini, sayangghhh….”
3967Please respect copyright.PENANApeNhKYw6Y1
CROT!!! CROT!!! CROT!!!
3967Please respect copyright.PENANAGbppCONRuU
“AKKHHHH!!!”, Kaget ibu ketika pak Anton berhasil mengenai wajah ibu yang harus kembali menerima pancutan demi pancutan cairan putih kental itu untuk ketiga kalinya. Karna banyaknya jumlah air peju yang menempel di wajah ibu sampai mengalir, menetes jatuh di kedua sisi payudaranya. Tak sedikit pula yang jatuh tepat mengenai kedua puting nya.
3967Please respect copyright.PENANAYhX3N0YJDS
Rambut ibuku yang sudah tak memakai jilbabnya lagi di raih oleh pak Anton untuk membersihkan bagang kontolnya. Sementara pak Susno lebih memilih menggesekkan kontolnya di payudara ibuku secara bergantian dan menepuk-tepukan batang tersebut disana dan ibuku hanya bisa diam, terlihat mulai menangis.
3967Please respect copyright.PENANA78ZuYy8etj
“minta izin bu, buat tanda kalo saya sudah pernah mampir”, ucap pak Susno seenaknya sambil menggesekkan batang kontolnya di kedua payudara sekal ibuku. Apa yang dilakukan oleh pak Susno mengakibatkan peju ketiganya yang terdapat di kedua payudara ibuku menjadi teroleskan dengan rata di sana. Terlihat jelas olehku bahwa kedua payudara ibuku mengkilap oleh peju ketiganya, payudara yang dulu pernah dipakai untuk menyusuiku saat kecil dan sekarang harus di nodai.
3967Please respect copyright.PENANAPmdn6mnv2j
Setelah puas menuntaskan hasratnya, pak Susno maupun pak Anton berjalan keluar dengan posisi telanjang bulat. Menggunakan pancaran air hujan yang jatuh dari atap toilet mereka menyeka batang kontolnya sampai bersih. Pandanganku aku alihkan lagi pada pak Togar, pria tersebut terlihat sedang mencoba menenangkan ibu dan meminta maaf tapi tangan pak Togar disingkirkan dengan kasar saat ingin menyentuh kepala ibu.
3967Please respect copyright.PENANAdfz6Lciyjy
“Maaf, bu. Saya benar-benar khilaf”, ibuku hanya menangis sambil menutupi tubuhnya dengan jilbabnya yang ada di sebelahnya. Walau tak bisa dipakai sepenuhnya, tapi jilbab tersebut bisa menutupi area kedua payudaranya.
3967Please respect copyright.PENANAY5qK9qDbnU
Pak Susno dan pak Anton kembali masuk ke dalam dengan pemandangan kedua kontol mereka sudah dalam keadaan setengah tegak.
3967Please respect copyright.PENANAVk2v3mE2mU
“Iya, bu kami minta maaf sudah berbuat terlalu jauh seperti tadi”, sesal pak Anton. Ibu masih tak menggubrisnya.
3967Please respect copyright.PENANA4lUVC3CgZy
Cukup lama terjadi keheningan diantara semuanya hingga ibu bersuara dengan suara lemahnya bahwa ibu kecewa dengan mereka dengan apa yang telah mereka lakukan terhadap tubuhnya itu.
3967Please respect copyright.PENANA10oJnTTteT
“awas! Saya ingin pulang!!!”, ucap ibu bangkit. Tanpa mencegah dan bersuara ketiganya membiarkan ibu untuk bangkit.
3967Please respect copyright.PENANAxRufxPVTAg
Disini aku baru sadar ternyata di Toilet tersebut hanya ada jilbab ibu, berarti saat ibuku dibawa ke Toilet, ibu dalam keadaan telah telanjang bulat hanya menyisihkan jilbabnya saja? Sungguh gila mereka membuat ibuku secara tak langsung berjalan di sekolah anaknya sendiri tanpa busana sama sekali.
3967Please respect copyright.PENANAKZFEia5gvA
Dengan langkah cepat ibuku berjalan dengan keadaan telanjang bulat dan ketiga pria dibelakangnya yang mengikuti ibu juga dalam keadaan yang sama, namun kulihat untuk pak Togar yang berjalan paling belakang kontolnya yang tadinya sudah loyo kini mulai tegang kembali.
3967Please respect copyright.PENANA4MCIL2WPQX
Dalam hati aku berbicara, “gila itu orang udah ngaceng aja lihat ibu gue jalan telanjang kaya gitu. Wah ini sih ibu bisa pulang malam kalo mereka sampai garap ibuku lagi”
3967Please respect copyright.PENANAodSClW29gU
Aku mengikuti sambil menjaga jarak yang lumayan jauh. Setiap jalan yang ibu lalui merupakan deretan kelas yang jika jam istirahat dipakai banyak murid untuk bercanda atau berkumpul. Apa jadinya jika saat ini ibu berjalan di lihat oleh semua teman-teman ataupun murid yang lain.
3967Please respect copyright.PENANAIXE9v2Cg7n
Baju seragam, celana dalam dan juga Bra ibu ternyata tertinggal di ruang guru. Bra, celana dalam mulai ibu pakai kembali hingga seragam serta roknya. Sementara pak Togar dan kedua guruku yang lain diam-diam ternyata menonton ibuku sambil mengocok pelan kontolnya. Tanpa ibu sadari juga karna terlalu fokus pada pakaiannya membuat ibu tak tahu jika tas yang suka ibu bawa sedang mereka isi dengan peju. Ya, mereka kulihat telah mencapai klimaksnya sambil menonton ibuku.
3967Please respect copyright.PENANAwU33e1oXun
Setelah selesai, tanpa berkata apapun ibu meraih tasnya yang tak ia sadari didalamnya sudah diisi oleh peju. Kembali ibuku seperti kehilangan harga dirinya ketika ingin bergegas pergi melewati pintu, suara pak Susno menggema, “itu wajah ibu ga di bersihin dulu?”. Aku tak tahu persis seperti apa perasaan yang ibu rasakan saat mendengar hal itu tapi yang jelas itu sungguh sangat memalukan.
3967Please respect copyright.PENANA2U6Rsp15Hc
Hanya menggunakan kran air yang terdapat di depan ruang guru ibuku membasuh wajahnya disana sampai bersih dari cairan putih kental pak Susno, pak Anton dan juga milik pak Togar. Untung saja hujan sudah berhenti ketika ibu sedang berpakaian tadi. Mengetahui ibu akan segera menuju motornya, aku langsung bergegas keluar dari sekolahku juga. Mengambil motor dan berpura-pura telah menunggu ibu sedari tadi di depan gerbang sekolah.
3967Please respect copyright.PENANAd2WO3X0M4e
“gila! Apa tadi gue mimpi? Gue tadi lihat ibu gue di gangbang sama mereka di depan mata gue sendiri”, aku masih mencoba meyakinkan apakah kejadian yang baru saja ku lihat adalah sebuah mimpi atau kenyataan. Aku terus memikirkan hal tersebut saat sudah berada di depan gerbang sekolah.
3967Please respect copyright.PENANAitZzRoG7Y4
Sedang bertanya pada sendiri, suara motor ibuku terdengar kian mendekat ke arahku dan terlihat juga pak Togar berlari ke arah gerbang sambil menenteng kunci gerbang lalu membukakan gerbang untuk ibuku. Dapat kulihat dengan jelas ibu melihat ke arah pak Togar saat melewatinya dan juga sebaliknya. Mereka saling tatap.
3967Please respect copyright.PENANAahZvP7rENA
“loh kok kamu ada disini nak?!”, tanya ibu kaget baru menyadariku.
“I…iya, soalnya ibu belum pulang dari sore jadi ayah suruh Bagas buat jemput ibu. Takutnya sampai pulang udah gelap kaya gini ada apa-apa sama ibu”, terlihat sorot mata ibu seperti ingin melihat sebuah kebenaran dan juga rasa khawatir jika ku tahu apa yang terjadi pada dirinya.
“Kamu sudah lama?”, tanya ibu memastikan.
“ga kok, bu. Paling baru sekitar satu menit sampai”
“itu kamu kehujanan ya?”, kini raut wajah ibu berubah menjadi cemas jika aku sakit.
“Hehehe…iya, bu tadi pas keluar rumah ga hujan soalnya jadi Bagas sengaja ga bawa jas hujan. Eh, pas setengah jalan malah hujan gede. Niatnya tadi mau berhenti buat neduh tapi malah kena cipratan air dari truk. Udah basah, yaudah Bagas lanjutin aja”, bohongku.
3967Please respect copyright.PENANAGHqmht3DGP
Tadi pak Togar, sekarang kulihat pak Susno dan pak Anton mendekat dengan sepeda motor masing-masing lalu berhenti tepat di samping motor ibu. Tatapan mereka tak lepas pada ibuku yang terdiam dan sedikit menundukkan kepalnya. Aku tahu maksud tatapan merek berdua de disini aku coba untuk memancing mereka kembali apakah mereka masih berani menggoda ibu atau tidak.
3967Please respect copyright.PENANAlEIiSvz9KY
“wah kayaknya capek banget ya pak pindahin sama keluarin mejanya sampai jam segini baru selesai”
“Iya, nak. Ini aja tadi bapak sampe terkuras tenaganya, tapi puas juga sih soalnya dibantu sama bu Yuli juga. Iya ga, pak?”, tanya pak Susno pada pak Anton.
“iya benar banget tuh. Soalnya meja kami gede jadinya kuras tenaga buat keluarin, tapi pas udah bisa di keluarin rasanya enak banget”
“Memangnya tadi keluarin berapa meja pak?”
“Hmmm…. Tiga meja tapi tadi di keluarin terus di masukin lagi ada dua kali”, jawab pak Susno.
“loh kok gitu, pak?”, terlihat ibu masih diam menunduk.
“Iya soalnya pas keluar pertama tadi kayaknya kurang pas, jadi dimasukin lagi. Pas udah dimasukin kayaknya memang benar harus di keluarin aja. Ya gitu jadinya harus keluarin dua kali”
“kayaknya ibumu juga kecapean tuh sampe keringatan gitu”, sambung pak Susno menunjuk menggunakan dagunya sambil tersenyum.
3967Please respect copyright.PENANAe31kbo4YFF
Ku tatap ibuku mencoba mencari apa yang dimaksud oleh pak Susno dan Damn! Ternyata bagian dada ibuku basah. Apkah itu peju mereka yang lupa ibu bersihkan tadi sampai meresap gitu dari balik Branya. Sadar akan apa yang membuat seragam bagian fafanya basah, ibu langsung berbicara untuk pulang.
3967Please respect copyright.PENANA8izKX2VuDs
“Udah gelap ini, ayo langsung pulang aja. Pak, saya pulang dulu ya”, ucap ibu tanpa melihat ke arah ketiga pria yang baru saja menodainya.
“Pak permisi dulu ya”, pamitku pada mereka.
“iya, hati-hati. Jaga ibumu, Gas”, aku hanya mencoba tersenyum menanggapinya. Kulihat ibu sudah agak jauh meninggalkanku, lekas saja ku hidup kan motorku.
3967Please respect copyright.PENANAAl4i36BQMQ
Ada sebuah pertanyaan lain yang muncul di dalam benakku ini selain bagaimana cara ibu bisa dinikmati oleh mereka bertiga. Aku memikirkan jika saat kudengar suara ibu ditelepon terasa seperti ikut menikmatinya, bahkan ibu terlihat ikut berbohong padaku atas apa yang sedang terjadi terhadapnya, namun di saat terakhir tadi ibu malah seakan sedang berada di posisi pemerkosaan yang dimana ibu sampai menangis. Aku benar-benar belum mengerti itu semua.
ns 15.158.61.8da2