14863Please respect copyright.PENANAs3bFiQQDdL
Kemarin setelah kejadian yang menimpa ibuku, ibuku sekarang terbaring di atas tempat tidur dengan suhu tubuhnya yang meningkat dari biasanya. Ibuku demam, mungkin karna dirinya bertelanjang di tengah hujan yang lebat apalagi ibu juga sempat kehujanan. Walau sudah tak sepanas semalam tapi tetap saja dirinya masih cukup lemas untuk beraktivitas sehingga hari ini ibu memilih untuk tak masuk mengajar di sekolah. Demamnya kali ini juga ada untungnya karna ibu sendiri bisa menenangkan hati serta pikirannya akan kejadian kemarin sore yang dilakukan oleh pak Susno, pak Anton dan pak Togar.
14863Please respect copyright.PENANAqLx3JlehgY
Untung saja hari ini ayah libur dari pekerjaannya sehingga bisa menjaga ibu, sementara aku harus tetap masuk sekolah karena hari ini ada beberapa ulangan yang harus aku ikuti. Untuk aku pribadi sih tak terlalu masalah jika harus mengikuti remidial namun beda cerita untuk ibu, ibu menyuruhku untuk tetap masuk karna ulangan itu penting.
14863Please respect copyright.PENANAhLE1bAkTXw
Kemarin pas sampai di rumah ayah juga sepertinya sempat sadar akan kondisi ibu yang terlihat lemas namun ayah sepetinya menganggap ibu hanya kecapean. Setelah makan malam aku pergi ke kamar mandi dan disana ku juga menemukan baju seragam ibu yang di letakan di dalam ember bersamaan dengan pakaian kotor lainnya. Dengan mengingat apa yang terjadi sorenya, aku mencoba untuk mengambil seragam ibu itu dan ku lihat baju seragam bagian depannya masih terlihat basah, lalu kucium dan memang tanda basah itu diakibatkan oleh peju mereka bertiga.
14863Please respect copyright.PENANAsRyC2FmlrD
Seketika nafsuku bangkit saat itu juga dan tanpa memikirkan hal apapun lagi aku langsung mengunci pintu dan bermasturbasi. Semua ke kukeluarkan di seragam ibu. Aku berani melakukan hal tersebut karna jika ibu mengetahui peju ku ini ibu pasti akan berpikiran bahwa itu peju mereka bertiga, bukan peju milikku dan bahkan aku menggunakan seragamnya itu untuk mengelap kering batang kontolku.
14863Please respect copyright.PENANAn0rpQRRvch
“sudah, ibu udah lumayan bukan kok. Istirahat bentar lagi aja ibu pasti bisa pulih”, ujarnya saat aku mencoba mengganti kompres di dahinya.
“Beneran gapapa? Kalo memang butuh, Bagas bisa minta izin buat hari ini. Ga masalah itu kalau harus ikut remidial”, ibu menggeleng sambil tersenyum.
“Berangkat aja, gapapa kok”
“tapi Bagas minta tolong sama ibu kalau nanti butuh apa-apa kabari Bagas aja”
“Iya anak ibu yang ganteng. Berangkat aja, lagian ayah juga di rumah jagain ibu”
14863Please respect copyright.PENANAkEhh3LrqQv
Aku menghela nafas pasrah, menuruti perkataan ibuku dan lagian aku juga merasa bahwa suhu tubuhnya kini mulai cenderung membaik. Sesudah memberikan kain kompres di dahinya, aku berpamitan pada ibu untuk berangkat ke sekolah. Pagi ini aku tak sarapan sama sekali dan itu sudah pasti kenapa. Dengan beberapa kali memastikan kondisi ibu, aku akhirnya beranjak keluar untuk pergi ke sekolah dengan sepeda motorku ini.
14863Please respect copyright.PENANAd78bmBu0mq
Di halaman depan terlihat ayahku tengah mencuci sepeda motornya dan seperti biasa aku meminta pamit kepadanya.
14863Please respect copyright.PENANAC2XtwfOSfN
“udah mau berangkat?”, aku mengangguk.
“ibu masih tidur?”, tanyanya lagi.
“Ga kok, tadi pas Bagas masuk ibu udah bangun. Bagas juga tadi udah ganti air kompresnya”
“Yaudah Bagas berangkat dulu yah”, sambungku meminta salim padanya dan aku menerima beberapa lembar uang saku.
14863Please respect copyright.PENANAMnHK0P5MM8
Seperti itulah kegiatan ayah di pagi hari kala libur didapatkan olehnya. Pasti sehabis mencuci motor, ayah akan menyematkan memandikan burung peliharaannya juga dari jenis Love Bird, namun ayah memeliharanya hanya sebatas suka saja bukan untuk di kompetisikan atau sebagai barang investasi.
14863Please respect copyright.PENANAFMHtYOZmBr
Hari ini otakku harus bertempur di sekolahan dikarenakan mata pelajaran yang akan dibawakan pada ulangan ini berupa Matematika dan Fisika. Paling tak nyaman jika harus berhadapan dengan soal yang bertitik pada hitung menghitung, berbeda lagi jika menghitung uang, itu hal yang aku dan kebanyakan orang sukai.
14863Please respect copyright.PENANALbVgHl4wuI
Pagi ini juga aku berniat menyambangi rumah Dion namun sepertinya anak itu sudah berangkat terlebih dahulu padahal semalam dia sudah mewanti diriku agar kita berangkat bareng. Karna untuk hari ini aku bisa dibilang masih mempunyai waktu yang lumayan lama sebelum jam bel masuk berbunyi, aku putuskan untuk mampir ke salah satu warung di dalam gang yang tak terlalu jauh dari jalan utama, menghabiskan satu batang rokok dan segelas kopi hitam panas.
14863Please respect copyright.PENANAUqA2wiZuKA
Di warung kecil ini juga menjadi tempat nongkrong ku bersama teman-teman lainnya dan juga beberapa murid dati sekolah lain. Dari tempat ini juga sekolahku dan sekolah tetangga jarang sekali ada perselisihan. Sekolahku dan tetangga juga biasa saling bertukar informasi tentang cewek yang kami sukai dari kedua belah pihak.
14863Please respect copyright.PENANAv8T5VTwhoF
“Masih seperempat jam lagi”, gumamku melihat jam tangan yang kupakai.
14863Please respect copyright.PENANALsqdSjPgZD
Tak jauh dari posisiku duduk ada beberapa murid dari sekolah tetangga tengah berkumpul. Aku tak tak terlalu sering melihat mereka dan aku juga sangat jarang ikut nimbrung di kelompok tersebut. Ku acuhkan saja keasyikan mereka itu namun tak lama aku menjadi sedikit penasaran akan pembicaraan mereka yang sepertinya sedang membicarakan siswi di sekolahku.
14863Please respect copyright.PENANAlA44LiPQSO
“gue lagi ngincer si Silvi, cuk! Selain cantik dia juga mantap banget bodinya”
“kalo gue malah lebih penasaran sama si Indah. Rata sih, tapi bisa ditutupi sama wajahnya yang cantik itu”
14863Please respect copyright.PENANApAyuvWYDiG
Silvi anak sebelah kelasku sementara Indah itu kakak kelasku. Aku setuju dengan pendapat mereka tentang kedua anak tersebut tapi aku tak terlalu suka dengan mereka karna memang judes anaknya, sok jual mahal juga. Terlebih lagi mereka berdua anak dari keluarga yang bisa dikatakan berada dalam segi materi, wajar saja kalau sifat mereka seperti itu.
14863Please respect copyright.PENANAfls2pziIvN
“Bukan Cuma murid ceweknya aja yang bikin betah, di sana juga gurunya yang mantap”
“oh iya, kalo ga salah namanya bu Yuli”
“nah iya itu. Gue juga pas pertama tau itu guru dari obrolan murid Sono yang suka di mari. Gue kira biasa aja tapi pas gue coba cek sendiri ternyata apa yang diomongin tentang itu guru benar adanya”
“Kaya apa sih? Gue belum tau orangnya”, tanya salah satu anak yang sepertinya belum mengetahui tentang sosok ibu.
“Ah lu ketinggalan! Ntar deh gue tunjukin kalo ada waktu. Buat gambaran aja, yang jelas itu guru tipe Milf banget deh dan pastinya dia punya wajah yang bikin sange”
“Anjir kayaknya emang mantap tuh”
“Pastinya lah. Pas gue lihat dari kejauhan aja rasanya gue pengen tepuk itu pantatnya. Hahaha… Suka bayangin juga kalo lihat itu bu guru, rasanya pasti enak banget tuh bisa genjot”
“lu kira becak digenjot”
14863Please respect copyright.PENANABiGgTDOiFT
Tak sadar ternyata bel masuk akan berbunyi Lima menit lagi sehingga aku harus lekas menuju sekolah dan aku meninggalkan anak-anak tersebut yang masih saja kudengar membicarakan hal kotor tentang ibuku. Kulihat juga mereka tak beranjak dari duduknya yang sepertinya mereka memang akan membolos. Sebenarnya agak berat meninggalkan mereka untuk mengetahui seberapa jauh mereka berbicara tentang ibu tapi mau bagaimana lagi pagi ini ada ulangan.
14863Please respect copyright.PENANAlTioRwy8n2
“Sampai gue terlambat lagi bisa mati gue”, dengan cepat kunyalakan motorku ini dan bergegas menjauh dari warung.
14863Please respect copyright.PENANAoQ0POpPMD7
Masih beruntung aku tak terlambat bahkan setelah ku selesai meletakan motor di parkiran bel masih belum bunyi. Terdapat beberapa juga yang baru berangkat bersamaan dengan datangnya diriku disini.
14863Please respect copyright.PENANAfJwT7xnXFy
Aku bisa bernafas dengan lega. Membuang rasa khawatir dan kesal ini ketika melihat siluet badan berisi pak Togar yang berdiri tegap di depan pos jaganya memperhatikan setiap murid yang masuk ke dalam sekolah serta bersiap-siap untuk menutup gerbang sesuai dengan jam yang sudah di tentukan.
14863Please respect copyright.PENANAeiGZHwMQYm
Saat berniat berjalan ke arah kelasku sendiri, aku sekilas juga melihat pak Susno tengah berbicara dengan guru lainnya di depan ruang guru. Sedangkan pak Anton sendiri aku tak melihatnya sama sekali. Mungkin pria itu belum berangkat atau sedang berkeliling karna jam masuk pelajaran pertama akan segera di mulai.
14863Please respect copyright.PENANAE2oQlzn6UK
“tumben ga telat lu?”, tanya Dion sambil diriku duduk.
“berisik lu! Gue ke rumah malah lu udah berangkat duluan”
“ya maaf, takutnya lu bakal kesiangan makanya gue duluan”
“alasan aja lu, Taplak!”
14863Please respect copyright.PENANAn1hqF1VWyB
“Gimana ibu lu?”
“udah baikkan, tadi pas gue tinggal berangkat udah turun panasnya dan hari ini ayah juga kebetulan libur jadi bisa jagain”, semalam aku telah memberi tahu pada Dion perihal ibuku yang demam.
“syukur deh kalo gitu jadinya lu bisa hadapi ulangan”
“Boro-boro, belajar juga ga. Gue nyontek ntar ya”, sekedar informasi, Dion ini anaknya lumayan encer dalam segi akademis sehingga aku sering meminta digendong olehnya. Maksudnya menyontek.
“hilih kebiasaan. Traktir gue ntar”
“gampang”
14863Please respect copyright.PENANATnnEkBBwlB
Tak lama setelah percakapan tersebut terjadi seisi kelas menjadi hening dan duduk rapi sesuai dengan bangkunya masing-masing, guru kami datang dan ulangan pertama dengan pelajaran Matematika di mulai. Lembaran soal mulai di bagikan satu persatu hingga semuanya mendapat bagian.
14863Please respect copyright.PENANASmDnaezuTM
Setelah ulangan pertama usai, ulangan kedua datang kembali untuk membombardir otak kami semua. Rasanya pagi ini sudah sangat membuat otak kami di peras tapi untungnya semua bisa kami lewati dengan lancar dan untuk nilai sendiri langsung keluar setelah ulangan selesai dikarenakan oleh guru kami langsung di cek lembar jawabnya. Hanya ada beberapa murid saja yang masuk ke dalam remidial sedangkan aku dan Dion masuk dalam zona aman walau nilai yang kami berdua peroleh tak bisa untuk membanggakan diri tapi setidaknya itu lebih baik.
14863Please respect copyright.PENANAWiR0rozjQX
“berhubung hari ini ada rapat guru jadi untuk mata pelajaran selanjutnya akan kosong, tapi walau tak ada kegiatan belajar mengajar kalian harus tetap tertib di dalam sekolah, mengerti?!”
“Mengerti, pak….”, jawab semuanya secara kompak.
“yaudah, bapak tinggal dulu”
14863Please respect copyright.PENANAGYHJlRyjlo
Perginya guru tersebut, seisi kelas langsung riuh akan sorakan kebebasan. Bahkan tak sedikit pula dari kami yang dengan cepat keluar kelas untuk berpencar. Ada yang ke kantin ataupun sekedar melepas penak dari kegiatan sekolah yang jujur saja membosankan ini.
14863Please respect copyright.PENANA9Tny45FRUC
Sementara aku, Dion, beberapa temanku dari kelasku memilih untuk menjalani aktivitas nakal. Kami memilih berkumpul ke toilet belakang sekolah. Karna semua guru sedang melakukan rapat sehingga risiko merokok kami diketahui akan sangat kecil. Namun setibanya di dalam toilet tersebut pikiranku kembali melayang akan kegiatan persetubuhan yang terjadi antara ibuku dan pria-pria itu. Tepat diposisi kami berkumpul, merokok ini lah tempat dimana ibuku di lecehkan.
14863Please respect copyright.PENANAeEfrUH932d
“diam aja lu. Kenapa?”, tanya temanku.
“gapapa, lagi menghayati aja rasa rokok ini”
“ga usah khawatir, setidaknya kita punya waktu satu jam lebih buat nikmatin rokok dengan bebas”, sela temanku yang lain.
“Ah, bodo!”, balasku acuh.
14863Please respect copyright.PENANAfV0urbHTBp
“Eh, ibu lu ga masuk ya hari ini?”, tanya salah satunya lagi.
“ga, ibu lagi ga enak badan. Kenapa emang?”
“gapapa, Cuma sayang aja kalo hari-hari di sekolah ini ga ada ibu lu. Ibarat kopi tanpa gula”
“benar tuh, jadi ga bisa bayangin ibu lu jadinya. Padahal tiap hari ibu lu bikin pusing atas bawah”
“sialan lu pada! Gue bilangin ibu gue baru tau rasa lu pada”
“Ye… si kambing, canda doang cuk jangan anggap serius”
14863Please respect copyright.PENANA1GXOrkGgWq
Terhitung aku sudah menghabiskan Tiga batang rokok selama satu jam ini hingga pengeras suara terdengar menggema masuk ke telinga. Dalam pengumuman tersebut kami disuruh untuk berkumpul di kelas masing-masing perihal untuk memberitahukan hasil rapat yang sudah di adakan.
14863Please respect copyright.PENANACyXUuu9tXJ
Kami semua beranjak dari tempat ini guna kembali masuk ke dalam kelas sebelum salah satu guru mulai berkeliaran dan menangkap basah kami.
14863Please respect copyright.PENANANwiGw9Kj7v
Tak lama setelah kami kembali ke kelas, wali kelasku muncul sambil membawa tumpukan yang sepertinya memang sudah dipersiapkan oleh pihak sekolah sebelumnya dan dibagikan kepada semua murid. Inti dari lembaran tersebut berisikan bahwa acara karya wisata akan segera di selenggarakan dan wajib bagi semua murid tingkat sebelas untuk mengikutinya. Untuk karyawisata tahun ini akan berkunjung ke salah satu daerah. Dalam karyawisata ini bukan hanya untuk rekreasi tapi juga sebagai edukasi.
14863Please respect copyright.PENANAvP2uZhInZL
“karyawisata tahun ini kita akan ke daerah *******, karna di sana daerah yang dingin dengan perkebunan berupa teh sayur mayur jadi kalian juga diharuskan untuk belajar dari cara menanam, memelihara dan juga memanennya. Rencana untuk kunjungan kali ini kita akan berada selama Dua hari disana”
“Perlu diingat juga karna bersentuhan langsung dengan alam, kalian harus di wajibkan untuk berhati-hati dan jangan berkeliaran secara sembarangan. Repot kalau sampai ada yang tersesat atau hilang. Sampai disini apa ada yang mau ditanyakan?”, semua diam.
“baiklah, sekarang kalian semua bisa langsung pulang ke rumah masing-masing untuk memberitahukan kepada orang tua”, dan kelas pun di bubarkan.
14863Please respect copyright.PENANASd9oKXux0X
Disaat aku dan Dion berjalan menelusuri koridor yang mengarah ke parkiran kami bertemu dengan pak Susno yang juga sepertinya akan pulang. Mengesampingkan masalah yang menimpa ibuku, aku tetap mencoba untuk menyapanya secara sopan layaknya murid kepada gurunya.
14863Please respect copyright.PENANAQ7J16j2THW
“Siang, pak”
“eh, siang juga nak Bagas, nak Dion. Mau pada pulang?”
“Iya ini pak. Bapak sendiri juga mau pulang?”, pak Susno mengangguk.
“Tapi bapak sebelumnya juga mau mampir ke rumah kamu dulu, bapak mau jenguk ibumu sekalian ada yang mau bapak omongin”
“ibu udah baikkan kok, pak. Bapak mau ngomongin apa emang?”, jawabku cepat.
“ini soal karya wisata nanti. Yaudah yuk bareng aja, bapak sama pak Anton ini tapi pak Anton katanya udah ada di perkiraan”, tanpa mengidahkan respon cepatku pak Susno tetap bersikukuh untuk datang ke rumah, tapi saat Kupikir ada ayah di rumah kayaknya ga bakal terjadi apa-apa lalu aku bolehkan saja mereka untuk berkunjung menemui ibu.
14863Please respect copyright.PENANAFiPploLNvC
Tak banyak yang bisa kami obrolkan di tengah perjalanan kami ke parkiran motor. Kami, tepatnya aku dan Dion hanya diam, kalaupun berbicara kami hanya saling berkomunikasi tanpa mengajak pak Susno.
14863Please respect copyright.PENANAoq3ebc0U4u
Sesampainya kami di parkiran ternyata benar sosok pak Anton sudah menunggu di atas sepeda motornya itu. Kudengar pak Susno menyapanya dengan suara agak keras dari jarak lumayan.
14863Please respect copyright.PENANATENXhcm7Fi
“Woi, pak!”, sapa pak Susno dan kebetulan sepeda motorku tak terlalu jauh dari posisi motor pak Anton sehingga aku tak mau harus mendekatinya.
14863Please respect copyright.PENANAlO5svOjfsm
“nak Bagas mau pulang juga?”, aku hanya mengangguk.
“Pak Susno juga kayaknya udah bilang sama kamu kan kalo kita mau jenguk ibumu, nah kita langsung berangkat aja ya”, aku tak menjawabnya langsung memakai helm dan mulai menaiki motorku.
14863Please respect copyright.PENANAqC0GlTTR7s
Aku, Dion keluar terlebih dahulu dari area parkiran diikuti oleh motor pak Anton dan mobil pak Susno. Ya, kepala sekolah itu selalu memakai mobil jika berangkat ke sekolah. Bukan mobil mewah, melainkan mobil biasa yang di fungsikan sebagai mobil keluarga dari pabrikan Toyota.
14863Please respect copyright.PENANA1JX2Tp6yYE
Tak membutuhkan waktu yang lama akhirnya aku telah sampai di depan rumahku ini dan Dion pun sudah mengambil jalan ke arah rumahnya sendiri. Tak terlihat ayah maupun ibu, namun motor ayah masih bertengger rapi di tempatnya. Sebelum ku ajak mereka masuk, aku terlebih dahulu mencoba untuk menemui ibu dan ayah.
14863Please respect copyright.PENANAp8Qsy8XbOY
“ayah, ibu…”, panggilku. Terlihat ibu sedang duduk di ruang tengah menonton televisi sedangkan ayah yang mendengar panggilanku keluar dari dalam kamar, sepertinya habis mandi karna masih memakai boxer dan mengeringkan rambutnya.
“eh, anak ayah sama ibu udah pulang”, ucap ibu dan ayah menyambutku.
“Itu bu, diluar ada pak Susno sama pak Anton katanya mau jenguk ibu”, seketika wajah ibu seperti menegang mendengar kedua nama tersebut.
“Aduh, yaudah buruan disuruh masuk”, jawab ayah.
14863Please respect copyright.PENANAjBhbE1LSie
14863Please respect copyright.PENANA9OgrziA6if
Kulihat sekilas ibu hanya diam dan dengan ucapan ayah tadi akhirnya aku kembali ke teras rumah lalu mengajak dua pria tersebut untuk masuk. Masuknya mereka berdua langsung disambut hangat oleh ayahku dengan saling berjabat tangan, sementara ibu….ia juga melakukan hal yang sama seperti ayah namun terlihat sangat kikuk? Malu? Atau perasaan sebagainya yang intinya kurang nyaman atas kehadiran mereka tapi ibu mencoba bersikap biasa saja karna ada ayah dan aku disini. Aku percaya karna ada ayah jadinya aku lebih memilih untuk pergi ke kamar mengganti pakaianku ini.
14863Please respect copyright.PENANA9EbbyXzZx7
“Mari bapak-bapak silahkan duduk dulu”, ucap ayahku.
“maaf sebelumnya ini ada tamu malah cuma pake kolor”, sambungnya.
“Gapapa kok, pak. Lagian saya kalo di rumah juga lebih enak pake kolor apalagi buat pak Warso ini orang punya istri kaya bu Yuli pasti lebih betah pake kolor aja. Hehehe…”
“aduh bapak bisa aja”
“biar ibu ambil minum dulu”, sela ibuku yang mengerti maksud candaan pak Susno itu.
“Ga usah buar bapak aja, bu”
“gapapa kok, ibu udah baikkan”, sepertinya ibu memang risih sehingga memilih untuk pergi ke dapur dan setelahnya pembicaraan mereka samar-samar tak bisa ku dengar karna sudah berada di dalam kamar.
14863Please respect copyright.PENANAXe13nDZP0U
Selama mengganti pakaian ini hati dan pikiranku serasa di acak-acak. Rasanya tak tenang namun juga dadaku berdegup kencang, tubuhku serasa panas dingin saat membayangkan ibuku ditinggal ayah sehingga hanya ada mereka bertiga apalagi sekarang aku tak mendengar suara obrolan lagi di luar sana.
14863Please respect copyright.PENANAVdQdFcRIMa
Karna rasa tersebut akhirnya aku putuskan untuk mencoba melihat keadaan ibuku. Setelah selesai mengganti pakaian aku buka pintu kamarku ini secara perlahan supaya tak menimbulkan suara dan sesaat kemudian aku mulai berjalan jinjit. Dibawah sana kulihat ternyata memang benar sosok ayah tak ada disana, mungkin karna tadi hanya memakai boxer dan baru mandi jadinya ayah pergi untuk membenahi pakaiannya.
14863Please respect copyright.PENANAKatbjDzhQf
Tak dapat kudengarkan secara jelas apa yang mereka omongkan tapi aku masih sedikit-sedikit mampu mengetahuinya dan aku juga bisa melihat secara jelas tentang bagaimana posisi serta apa yang akan mereka lakukan nantinya.
14863Please respect copyright.PENANAuySgM2eVTp
“padahal baru kemarin ya bu, tapi bapak kok rasanya kaya ada yang bikin kangen”, ucap pak Susno mengubah posisinya untuk lebih mepet ke ibu.
“iya benar pak, apa ya?”, sambar pak Anton dengan mengambil gerakan yang sama seperti pak Susno sehingga kini dapat kulihat ibu duduk di apit oleh mereka berdua. Disini aku tak tau, apakah dari awal mereka duduk satu sofa atau mereka berdua yang berpindah ke sofa yang ibu duduki.
“bapak jangan macam-macam ya! Suami say di kamar loh, saya bisa teriak”, ujar ibu mulai was-was dengan kondisinya sambil mencoba menyingkirkan tangan pak Susno yang mencoba mengelus paha ibuku.
“jangan lah, bu nanti suami ibu tau apa yang kita lakukan sekarang dan kemarin dong. Hehehe…”,
14863Please respect copyright.PENANApDKHWTM9pH
Ucapannya halus namun terkesan ada ancaman dimana jika ibu teriak maka pak Susno juga akan membongkar apa yang telah mereka lakukan. Dalam pikiran mereka berdua mungkin jika ketahuan maka akan ku bongkar semuanya. Sementara ibu menjadi diam karna mengingat kejadian kemarin dirinya juga sempat ikut menyelam dalam lautan birahi yang disajikan oleh mereka.
14863Please respect copyright.PENANAFWHqe4OCWo
“Lagian ibu ngapain harus teriak? Wong ibu juga keenakan”, ucapannya terdengar mulai vulgar dan tanpa sadar batang kontolku mulai mengeras.
“Bapak jangan kurang ajar ya!”, sepertinya hanya itu uang bisa ibu katakan.
“kurang ajar apa kurang enak, bu?”.
14863Please respect copyright.PENANA8E47oTomSp
14863Please respect copyright.PENANAqHN6f8u5iz
Emosi ibuku kian memuncak sehingga dirinya yang tak tahan berniat bangkit dari duduknya dan ingin pergi, namun dengan cepat pergelangan tangan ibuku di pegang pak Susno.
14863Please respect copyright.PENANAduGGoFt7it
“bu Yuli tinggal pilih, mau kita perkosa dan pastinya suami sama anak ibu bakalan tau. Jika mereka tau, kami juga ga akan berhenti, kami akan tetap perkosa ibu sambil menyuruh mereka menonton dan rekaman saat bu Yuli mengerang keenakan oleh tiga kontol berbeda akan tersebar luas”
14863Please respect copyright.PENANAWAVU0NHE0c
Serius? Kapan merek merekam hal tersebut. Ternyata bukan hanya aku saja yang kaget, ibu juga terlihat sangat kaget akan ucapan pak Susno itu.
14863Please respect copyright.PENANA7Aw4lj7hvK
“ma…maksud bapak apa? Kapan bapak rekam?”
“Apa bu Yuli ga kepikiran? Ibu pasti sudah tau soal minuman ibu yang saya kasih obat perangsang kan dan apakah ibu tak berpikir bahwa semuanya tak saya siapkan terlebih dahulu?”
14863Please respect copyright.PENANAxuQV39cq8C
Benar juga, mereka juga pasti sejak awal memang sudah merencanakan untuk memberi obat perangsang pada ibuku. Bukan hanya itu, aku baru tersadar bahwa kejanggalan juga terjadi di masalah guru yang ikut membantu saat merapikan ruang guru. Rasanya aneh jika semua guru kecuali pak Anton yang tak pulang, sementara sebagian guru yang ikut malah hanya mengerjakan sebentar lalu pulang. Sepertinya itu memang sudah direncanakan oleh mereka berdua. Jadi tak aneh juga kalo mereka juga telah menyiapkan kamera yang siap merekam apa yang akan terjadi.
14863Please respect copyright.PENANAOpL6AaZ9EX
“Apakah bu Yuli pikir ini hanya sebuah ancaman belakan tanpa ada kebenarannya? Jika ibu berpikir seperti itu, apa ibu perlu pembuktian? Kali iya, saya sudah coppy di hp dan silahkan lihat sendiri”, sambil menyerahkan hp nya pada ibu. Terlihat dengan tangan sedikit gemetar ibuku mulai memainkan satu buah file.
14863Please respect copyright.PENANABVCtHpzlhs
Dari posisiku diatas ini aku tak terlalu jelas karna jaraknya jauh namun aku bisa memastikan bahwa video yang terpampang di hp pak Susno itu memang adegan orang bersetubuh. Sudut pengambilan kamera juga sepertinya diambil dari tempat tersembunyi.
14863Please respect copyright.PENANAcmv2SfZNK0
Berlalu hanya beberapa puluh detik saja dari awal pemutaran, ibuku langsung memberikan hp tersebut pada pemiliknya. Bagi ibu sudah cukup dengan apa yang ia lihat itu, air wajahnya memucat, tubuhnya menegang mengetahui bahwa ancaman pak Susno bukan sekedar ucapan belaka. Tampak jelas bahwa wanita di dalam sana adalah dirinya sendiri.
14863Please respect copyright.PENANAc6p7zDSGpN
“tolong pak….tolong jangan ganggu rumah tangga saya”, lirih ibu setelah terdiam beberapa saat.
“bapak ga ganggu keluargamu, bu. Bapak Cuma ingin supaya ibu berbagi, itu saja”
“Tolong jangan yang itu, pak. Saya bakal berikan apapun”
“bu Yuli mau kasih apa? Apa yang lebih menguntungkan bagi bapak selain kehangatan tubuhmu, bu?”, ibuku terdengar mulai terisak kecil dengan kedua bahunya naik turun dan kedua telapak tangannya menutupi wajahnya.
14863Please respect copyright.PENANAU9lEQwLrjt
Melihat ibuku yang sudah tak berdaya lagi akan ancaman yang ia berikan, pak Susno mulai berani dengan membelai kepala ibuku yang tertutup oleh hijabnya hingga elusan tangan kasarnya itu dijatuhkan di pipi halus ibuku. Ibuku hanya diam tak tai harus berbuat apalagi mengingat hal buruk apa yang akan terjadi jika ia mencoba untuk melawannya.
14863Please respect copyright.PENANAATCSSdtNB1
Di saat ibuku tengah terpojok oleh situasi yang sama sekali tak diuntungkan itu, sosok ayah keluar dari kamar dengan sudah berpakaian. Secara cepat pak Susno menghentikan perlakuannya itu dan menjaga jarak dari ibu, begitu juga dengan pak Anton. Ibu yang tadi terisak mengalihkan pandangannya dari ayahku untuk menghapus air matanya.
14863Please respect copyright.PENANA0cRlgr44qF
“maaf lama”, ucap ayah sopan sambil tersenyum dan ikut serta duduk, namun sepertinya ayah tak bisa berlama-lama bergabung. Lantas saja hal tersebut membuat ibuku yang sudah bisa bernafas lega harus merasakan seperti tercekik lagi.
“Ini tadi ibunya Dion telepon saya katanya pintu di rumahnya rusak terus ayah di suruh buat benerin”
“Kalo gitu suruh Bagas aja, yah”, usul ibu dengan cepat.
“iya juga ya. Bagas ada dimana?”
“Ada di kamar, dari tadi belum terlihat keluar”, mengetahui ayah akan menuju kamarku, aku langsung masuk dan mencoba mencari alasan supaya aku tak disuruh ke rumah Dion. Aku naik ke atas ranjang dan berpura-pura tertidur.
14863Please respect copyright.PENANAp1P88IPJ92
Pintu kamarku terdengar dibuka dari luar dan suar langkah ayah mulai mendekat ke arahku. Dalam hati diriku sangat khawatir jika aku tak bisa menahan ekspresiku ini, tapi untungnya ayah tak sampai terlalu mencoba membangunkanku. Hanya beberapa kali mengguncang tubuhku untuk memastikan.
14863Please respect copyright.PENANAUfr9iPFNhr
“Wah kayaknya pulas banget”, simpul ayah lalu pergi dari kamarku.
14863Please respect copyright.PENANA9AfbomEyJe
Sejenak aku mencoba untuk menunggu agar jarak ayah sudah dalam radius aman untukku, aku barulah kembali keluar kamar guna mengintip keadaan di bawah sana. Terlihat masih ada ayahku yang ikut dalam obrolan.
14863Please respect copyright.PENANAFjMCBBVB7s
14863Please respect copyright.PENANAzgIdKRlTyA
“Bagas tidur, bu. Udah coba di bangunin tapi kayaknya lelap banget, ga tega ayah”
“kalo gitu ibu yang coba bangunin”, namun langsung ditahan oleh ayah sambil menggeleng.
“Jangan, bu…. Kasihan, biar Bagas tidur siang. Jarang-jarang juga kan dia jam segini tidur dan itu pastinya karna kecapean”, ibuku kembali duduk.
“yaudah kalo gitu ayah tinggal dulu buat benerin pintu di rumah Dion ya, bu”, terlihat ibuku ingin menahan yah Tapi sepertinya tak jadi karna itu bis membuat ayah bertanya-tanya.
14863Please respect copyright.PENANAQ2pcF88JUh
“maaf sebelumnya pak, kita disini masih ada urusan soal karya wisata tahun ini dan juga ada beberpa aspek penting yang mau dibicarakan soalnya hari ini kan bu Yuli ga bisa masuk jadi saya mau jelasin semuanya”, ucap Pak Susno beralasan agar dirinya diperbolehkan untuk tetap tinggal.
“Oh, yaudah kalo gitu gapapa. Saya tinggal duku, pak”, pamit ayahku lagi.
14863Please respect copyright.PENANAJkkYRcE68h
Saat ayahku baru pergi tak ada percakapan yang terjadi. Sampainya beberapa saat berlalu semenjak suara motor ayah menghilang, pak Susno dan pak Anton mulai mengalit ibuku lagi.
14863Please respect copyright.PENANArhB2YYEsMe
“mari kita lanjutkan lagi obrolan kita, bu”, ibuku terlihat gusar tak nyaman.
“Tenang saja, bu. Suamimu pergi, Bagas juga sedang tidur. Tak ada yang perlu di khawatirkan selam ibu masih mau menurut. Ingat, bu…. Bukan hanya ibu atau suamimu saja yang akan malu jika video ini tersebar luas tapi Bagas juga bakal merasakan hal yang sama dan bahkan lebih malu”, ucap pak Susno mencoba mempengaruhi ibu.
“Jalan mana yang akan ibu pilih, semuanya ada di tangan ibu sendiri. Silahkan ditentukan, mau menurut atau sebaliknya?”
14863Please respect copyright.PENANAMDMmgGKQQe
Aku yang menguping pembicaraan mereka saja sudah membuatku ikut deg-degan dengan jawaban yang akan ibu pilih. Jujur aku ingin ibuku menjawab dengan anggukan karna itu masuk ke dalam fantasiku selama ini namun disisi lain juga ada sedikit rasa masih menginginkan ibu untuk menggelengkan kepala. Karna berada di dua perasaan itulah mengapa aku sangat menanti apa yang akan ibu berikan.
14863Please respect copyright.PENANAU6z1Nw19vX
Seolah mengerti posisi ibu, pak Susno dan pak Anton memberi waktu untuk ibuku berpikir. Tentu saja mereka menanti hal tersebut dengan santai karna kemenangan sejatinya sudah ada di genggaman mereka. Sambil menghela nafas panjang ibu sepertinya bersiap untuk mengeluarkan kata-katanya.
14863Please respect copyright.PENANAg78Ueon5og
“saya mau minta beberapa hal dulu, pak sebelum memberikan jawaban yang pasti”
“silahkan, bu Yuli mau minta apa?”
“saya mau bapak bisa saya percaya untuk tak menyebarkan video tersebut dan rahasiakan semuanya dari siapapun itu”
“Tentu…”, jawab pak Susno cepat.
“mengenai ucapan pak Anton jika posisi anak saya dalam kondisi yang membahayakan, saya mau Bagas selalu mendapatkan keringanan, tak sampai di skors apalagi dikeluarkan”
“itu bisa saya atur semuanya dengan wewenang saya bu dan apakah hanya itu yang mau bu Yuli minta? Kalo memang iya, itu sangatlah mudah buat saya kabulkan”, jawab pak Susno.
14863Please respect copyright.PENANAUFpsEWBzJw
Aku tersentak kaget karna salah satu syarat yang diminta oleh ibu ada sangkut pautnya demi ku juga. Dalam hati rasanya aku tak bisa menerima syarat ibu itu. Kalau masalah sering terlambat aku akan merubahnya, bu. Aku akan merubah semua perilaku burukku!
14863Please respect copyright.PENANA94wsCchgT2
“mulai hari ini, detik ini juga saya akan memenuhi syarat yang ibu janjikan. Bahkan jika Bagas sendiri jarang masuk pun saya akan berusaha untuk tetap membuatnya aman jika bu Yuli juga mau memenuhi keinginan kami. Bagaimana bu Yuli?”
“Ba…baiklah, pak saya mau”, jawab ibu mengangguk namun menahan air matanya supaya tak jatuh. Senyum semringah di perlihatkan oleh kedua pria tersebut karna bisa menjinakkan ibuku.
“hanya untuk memastikan… Apa yang saya inginkan?”
14863Please respect copyright.PENANAo5WZ14BxAb
Ibu terlihat sukar untuk mengucapkannya namun sufah tak ada pilihan lagi setelah apa yang ia ajukan dan ia ucapkan beberapa detik yang lalu. Mencoba untuk menegarkan dirinya.
14863Please respect copyright.PENANAeAXzuUkkLc
“Melayani kebutuhan pak Susno dalam masala ranjang”, sambil mengucapkan hal tersebut ibuku memejamkan matanya tak berani untuk melihat.
“bukan hanya saya, bu tapi pak Anton juga. Coba ulangi”
“sa…sa….saya akan melayani kebutuhan seksual pak Susno dan pak Anton”, ucapan ibu di respon oleh keduanya dengan suara tepukan tangan. Seolah ucapan ibu adalah sebuah pencapaian yang layak untuk di hargai.
“Oke, bu untuk tugas pertama….”, secara kompak pak Susno dan pak Anton mulai mengeluarkan batang kontolnya yang dalam keadaan setengah tegang itu namun sudah terlihat besar. Ibu yang melihat hal tersebut tersentak kaget walau pada dasarnya ibu sudah tau apa yang akan terjadi namun tetap saja apa yang mereka kedua lakukan itu dirasa teralu cepat dan tak tau tempat.
14863Please respect copyright.PENANAar5Jp7uwJj
“Apa yang bapak-bapak lakukan?! Ini di rumah saya pak, Bagas di ada di dalam kamar dan suami saya bisa pulang kapanpun!”
“sudah saya bilang tadi kan bu. Bu Yuli ga usah khawatir soal itu”, ucap pak Susno yang mulai berani sambil mencoba memegang payudara ibu dari luar baju yang ibu pakai.
“uuugghh!!!! Mantap banget susumu ini, mengkel banget”, sambil meremas kecil.
“Tolong pak, ini berbahaya”, ucap ibu sambil mencoba menyingkirkan tangan pak Susno yang sedang menjamah payudaranya.
“Jika ibu tetap diam maka Bagas tak akan bangun dan masalah suamimu. Dia pergi menggunakan motor bukan? Jika dia pulang suara motornya otomatis akan terdengar juga”, tangan tersebut sekan tak bisa ditahan. Remasan demi remasan mendarat di kedua payudara ibuku secara bergantian.
14863Please respect copyright.PENANAxHlkR7wnDO
Dari sini aku bisa melihat tangan pak Susno yang tengah menikmati payudara ibuku seperti sangat menikmati lembut serta kenyalnya area tersebut dengan batang kontolnya yang semakin menegang tengah mengangguk-angguk. Sementara pak Anton mulai mencumbu leher ibuku dari balik jilbab sehingga membuat ibuku menggelinjang geli dibuatnya.
14863Please respect copyright.PENANAjVToAUO8Vp
Tubuh ibuku direngkuh oleh pak Susno ke dalam pelukannya sehingga posisinya kini pak Susno meremas payudara ibuku dari belakang dan pastinya kontolnya itu menyentuh serta bergerak mengenai bagian belakang ibu. Tak tahan akan kepasrahan ibuku, dengan bernafsu pak Anton menyerang bibir indah ibu dengan sangat rakus bahkan tak jarang pula lidah pak Anton menari di permukaan bibir ibu dan kulit wajahnya.
14863Please respect copyright.PENANA2WvMJ2WKWC
“ssllluuurrrppp….ssllluuurrrppp…”, bunyi cumbuan pak Antin di mulut dan wajah ibuku.
14863Please respect copyright.PENANAMpPlUjUq2D
Baju ibu dinaikkan oleh pak Susno sampai Bra hitam yang sedang ia terlihat, namun sat itu langsung dilanjutkan lagi dengan mengeluarkan kedua payudara ibuku sampai terpamong jelas, terumbar dengan bebas. Kedua putingnya yang indah itu menjadi tontonan mata nafsu dari keduanya.
14863Please respect copyright.PENANAFOvENoGTNl
“indah sekali putingmu, bu tapi sayang belum terlalu keras”, pak Susno membalikkan lagi tubuh ibuku sehingga kini dirinya berhadapan dengan ibu.
“Sini saya emut putingnya duku, bu biar keras. Hehehe…”
“eeegggghhhhhh!!!!”, lenguh ibu ketika mulut pak Susno mencaplok salah satu putingnya dan menyedotnya dengan amat kuat.
14863Please respect copyright.PENANAdJ8UdhOksd
Kulihat pak Anton yang berhenti dari aktivitas menikmati mulut serta wajah ibuku kini berdiri di belakang ibu sehingga posisi batang kontolnya yang mulai menegang keras itu sejajar dengan kepala ibu. Pertama pak Anton oleskan ujung kepala kontolnya itu di punggung ibuku dan terus naik hingga di kepala. Kontolnya yang besar itu kini menepuk-nepuk kepala atas ibuku yang terlapisi hijabnya.
14863Please respect copyright.PENANAk0t2ei244w
Ssllluuurrrppp….ssllluuurrrppp…
14863Please respect copyright.PENANABtLQCgvRO6
Eeegggghhhhhh…eeegggghhhhhh….
14863Please respect copyright.PENANAeU3WGhSIw6
Suara tersebut seakan menjadi idaman yang sempurna ketika memenuhi ruang tengah rumah keluargaku ini dan suar-suara erotis itu dihasilkan dari ibuku yang tengah mendapatkan pelecehan atas kedua pria yang bukan selaku suami sahnya.
14863Please respect copyright.PENANAxtCZPDi0Is
Mungkin lebuh dari sepuluh menit saat ibuku di permainkan oleh mereka dengan cara bergantian menikmati payudara ibuku yang ranum. Kedua putingnya maupun payudaranya sudah di jamah berukah kali serta dinikmati hingga kulit bukit kembarnya itu sedikit memerah. Bekas jamahan mereka juga terdapat di kedua puting ibu yang mengkilap oleh liur.
14863Please respect copyright.PENANA4UD1J1NyUK
“Buka mulutmu bu….”, dengan santainya pak Susno menyuruh ibu gun membuka mulutnya dengan tangannya langsung buat.
14863Please respect copyright.PENANAjvrWfdVnG6
Mulut ibu dikorek oleh jari kasarnya yang kotor pak Susno menimbulkan rasa mual ingin muntah ketika jarinya masuk terlalu dalam. Dengan satu gerakan pasti, pak Susno menarik pelan lidah ibu lalu ia kulum dengan sangat rakus lidah ibuku seperti ingin membuat kering lidah ibuku. Dari mengulum lidah, pak Susno berlanjut mengulum bibir ibuku.
14863Please respect copyright.PENANAM7CnG6UWXi
Setalah puas menikmati, barulah pak Susno berdiri hingga selangkangannya sejajar dengan wajah ibu dan tanpa permisi lagi pak Susno memasukkan kontolnya ke dalam mulut ibu yang sedang terbuka. Ia masukan sampai benar-benar mentok ke tenggorokan. Seakan pak Susno ingin ibuku menelan habis batang kontolnya. Untungnya pak Susno tak langsung menggerakkan kontolnya, walau begitu tetap saja ibuku terlihat sangat tersisa. Ingin muntah tapi tertahan kontol, ingin bernafas pun susah karna rongga mulutnya terlalu sesak menampung benda besar itu.
14863Please respect copyright.PENANANtix4OspwF
“Tahan dulu bu, biar mulut bu Yuli terbiasa dengan senjata bapak ini. Tahan saja, jangan dilawan”
14863Please respect copyright.PENANApxxAYo2csK
Rasanya ibu seperti sangat tersiksa saat dengan kuat pak Susno menjejalkan batang kontolnya itu di dalam mulut ibu sampai sekilas dapat kulihat tenggorokannya sedikit lebih menggembung akibat masuknya benda besar tersebut . Dalam hati aku berteriak takjub melihat mulut ibuku bisa melahap batang besar itu sepenuhnya sampai masuk ke tenggorokan. Suara yang keluar dari sela mulutnya hanya suara lenguhan tertahan dan air liur yang mulai berbusa membanjiri dagunya itu.
14863Please respect copyright.PENANANmKpt83jLa
“Mmmpppfff….Mmmpppfff…”, suaranya benar-benar tak bisa keluar dengan jelas akibat kontol pak Susno.
“lemasin aja, bu. Dengan bu Yuli bersedia menuruti keinginan saya mak ibu akan terbiasa dengan barang besar ini di dalam mulutmu”
14863Please respect copyright.PENANA0OGJqJv78n
Setelahnya pak Susno memegang kendali, satu tangannya memegang kepala ibuku dan satunya lagi memegang lehernya. Sejurus kemudian, batang besar itu mulai terlihat dimaju mundurkan dengan perlahan untuk menikmati rongga mulut ibuku.
14863Please respect copyright.PENANAI1ZeiBUL4S
“ugggghhhh….enaknya mulutmu, bu. Aaarrggghhh….sssshhhhh….”, racaunya sambil menggerakkan pelan pinggulnya.
14863Please respect copyright.PENANA5Tu0AKyok4
Akibat kuatnya pak Susno menekan batang kontolnya sampai-sampai hidung serta wajah ibuku harus terkena rambut kemaluan pak Susno yang lebat itu. Rambut tersebut menggelitik serasa menggelitik.
14863Please respect copyright.PENANAJKX3jM5ypl
“enaknya bikin ga tahan banget. Ssshhhh….jadi pengen cepat-cepat masukin ke kubang yang bawah. Aaakkhhhhhssss….”
“Telan semaunya, bu. Ssshhhh….telan kontol bapak ini. Aaakkkhhhh….ssshhhhh….”
“Pak Anton…..bapak tolong di ruang tamu aja, jaga-jaga kalau suaminya pulang”
“Lah terus saya gimana pak?”, tanya pak Anton dengan menggenggam kontolnya sendiri yang tengah mengacung tegak.
“Tenang saja buat masalah itu, pak. Ssshhh….nanti saya kasih bagian buat bapak”
“Yaudah deh, yang penting say masih bisa kuda-kudaan sama bu Yuli”
14863Please respect copyright.PENANAVIuQPSD4g4
GLOK!!! GLOK!!! GLOK!!! Sepeninggalnya pak Anton ke ruang tamu, pak Susno mulai menggenjot mulut ibuku dengan tempo yang lumayan cepat hingga ibuku terlihat kewalahan. Bisa dikiat dari kedua tangan ibuku memukul-pukul pantat pak Susno dan kedua kakinya menendang-nendang.
14863Please respect copyright.PENANAdsop7PmvOY
Batang tersebut benar-benar memakai lubang mulut seperti sedang memaki lubang peranakan ibuku. Kontolnya terus saja keluar masuk di mulut ibuku ini tanpa henti dan tanpa jeda yang berarti. Walau terdapat jeda itupun pak Susno tengah menekan masuk kontolnya lalu mendiamkannya beberapa detik. Jika aku saja menjadi ibu, aku juga pasti akan sangat tak nyaman dalam kondisi mulutku seperti itu.
14863Please respect copyright.PENANAAsCrG8kdaN
“Sssshhhhh….enak banget, bu. Kayaknya bu Yuli ini bisa memenuhi Ekspektasi saya yang selama ini saya bayangkan bahwa mulut ibu memang jago dan mudah belajar buat telan kontol. Ssshhhh….enaknya….ssshhhhh….”.
14863Please respect copyright.PENANALAMNVaEkR4
GLOK!!! GLOK!!! GLOK!!!
14863Please respect copyright.PENANAlgujJ9JOe3
HUG!!! HUG!!! Beberapa kali ibuku seperti ingin muntah dibuatnya.
14863Please respect copyright.PENANAgMrdE3Hh3x
“Bu Yuli sakit?”, tanya pak Susno melecehkan dengan tindakan ibu yang ingin muntah itu.
“kalo bu Yuli sakit biar bapak obati….pake kontol tapi. Hehehe…. Ini bu Kontol saya but obati”
14863Please respect copyright.PENANAKyuNL13jbZ
GLOK!!! GLOK!!! GLOK!!!
14863Please respect copyright.PENANAZp3O1qIPFg
Aku kaget. Bukan hanya aku saja, bahkan ibu maupun semuanya terlihat kaget saat mendengar suara deruan motor mulai mendekat dan mulai memasuki halaman rumah. Ayahku pulang dari rumah Dion. Dari posisiku ini aku masih bisa melihat ke arah ruang tamu karna satu garis lurus dengan posisiku. Sementara posisi ibu dan pak Susno yang berada di ruang hanya di batasi oleh tembok. Karna adanya tembok tersebut, pak Susno malah membimbing ibuku untuk lebih masuk ke dalam supaya tak terlihat dari arah ruang tamu.
14863Please respect copyright.PENANAamt6Dd0rVQ
Mungkin karna nafsunya sudah di ubun-ubun, pak Susno menyuruh pak Anton untuk merusak gagang pintu rumahku ini. Dengan cepat pak Anton bis merusak gagang pintu rumahku hanya dengan menarik handle nya sampai baut yang ada terlepas. Tak berselang lama pintu utama dibuka oleh ayahku.
14863Please respect copyright.PENANAplc7hULQCg
“Loh pak Anton! Lagi ngapain?”, kaget ayahku.
“eh iya, pak. Ini saya lagi coba buat benerin ini, rusak soalnya”, ucap pak Anton meneliti handle pintu yang sejatinya di rusak olehnya sendiri.
“padahal tadi ga kenapa-napa deh”, heran ayahku.
“iya tadi ga sengaja bu Yuli yang rusakin, pak. Kebetulan tadi tak lama setelah pak Warso pergi ada orang gila yang masuk dan karna coba buat usir orang gila tersebut bu Yuli sampai buat kaya gini”, alasan pak Anton yang sama sekali untukku pribadi tak berdasar terlalu kuat, namun oleh ayahku tetap dipercaya.
“terus ibu dimana, pak?”, tanya ayah menanyakan ibu.
“oh bu Yuli, katanya tangannya sedikit sakit jadi lagi di pijat sama pak Susno di ruang tengah, pak”
14863Please respect copyright.PENANAswRqoKJ9cU
Mendengar jawaban pak Anton, ayahku berniat akan menghampiri ibuku namun dengan cepat oleh pak Anton di cegah.
14863Please respect copyright.PENANAyxaSOcZn8i
“Jangan dulu, pak. Tadi bu Yuli berpesan kalo bapak pulang buat langsung perbaiki ini soalnya kan bapak juga bawa peralatannya”
14863Please respect copyright.PENANA7LQzLh8PY5
Sekilas ayah memandang lagi ke arah ruang tengah sebelum memikir untuk memperbaiki handle pintu terlebih dahulu di temani oleh pak Anton. Sebenarnya aku merasa kasihan terhadap ayahku dimana ia sama sekali tak tahu jika istrinya itu kini tengah di lecehkan oleh kepala sekolah anaknya sendiri di balik tembok yang memisahkan merek tapi disisi lain aku juga menikmati kejadian erotis ini.
14863Please respect copyright.PENANA9qRMrrByhF
“sapa suamimu bu supaya tak curiga”, bisik pak Susno mencabut kontolnya. Lelehan air liur keluar dari kukut ibuku cukup banyak.
14863Please respect copyright.PENANAsYBEJAQKFe
Dengan mengatur sejenak nafasnya yang berantakan itu ibuku lekas menuruti perintah pak Susno sambil menyeka mulutnya yang dipenuhi liurnya sendiri yang sebagian sudah menjadi bulir-bulir busa.
14863Please respect copyright.PENANAfdelnoddbi
“Udah pulang mas?”
“iya, dek. Tanganmu katanya sakit? Lagi di pijat sama pak Susno?”, ibuku terdiam sesaat menatap pria di depannya itu dan pak Susno mengangguk.
“iya, ini…ini Adek lagi di pijat sama pak Susno”
“pak Susno maaf ya malah ngerepotin”, ucap Ayahku sambil memperbaiki handle pintu dengan obengnya.
“wah gapapa, pak saya juga ikhlas kok bantuinnya”
14863Please respect copyright.PENANAPDGFNGHNZS
14863Please respect copyright.PENANAHfFLDWHXCh
Tak ada percakapan lagi diantara keduanya dan pak Susno kembali menjejalkan kontolnya itu ke dalam mulut ibuku lalu kembali mulut tersebut di genjot olehnya dengan tempo lumayan cepat disertai sentakkan kuat.
14863Please respect copyright.PENANAjS6Akh54Vg
“Aaakkhhhhhssss….. Enak banget memang mulutmu, guru Binalku. Ssshhhh…..terima ini Binal! Ssshhhh….”
14863Please respect copyright.PENANAyIoeT7WTQr
Akibat gerakan pak Susno itu membuat tubuh ibuku ikut terdorong sampai sekarang ibu di posisikan tiduran di sofa namun kepalanya dibawah dan dalam posisi tersebut pak Susno lebih leluasa menggenjot mulut ibuku tanpa memedulikan bahwa ibuku kesusahan untuk bernafas. Untuk pertama kalinya dalam hidupku aku bisa melihat adegan Deepthroat yang biasanya hanya bisa ku lihat dari video Porno dan itu sekarang terjadi pada ibuku sendiri.
14863Please respect copyright.PENANAoRZJ7TfsS5
GLOK!!! GLOK!!! GLOK!!!
14863Please respect copyright.PENANAEwl0HVUzfU
Mungkin karna melihat payudara ibuku menganggur di tengah goyangan pinggulnya, pak Susno meremas gemas payudara tersebut secara bergantian dimana remasan nya itu membuat ibuku tersentak badanya. Gerakan pinggul pak Susno mengeluar masukkan kontolnya sama sekali tak mengendur.
14863Please respect copyright.PENANAuHwbm4EVh0
Remasan demi remasan tangan pak Susno di kedua payudara ibu dan karna susahnya bernafas membuat ibuku secara tak sadar melakukan cengkeraman keras untuk batang kontol pak Susno sehingga pria tersebut makin keenakan. Pria tersebut juga mencubit kedua puting ibuku untuk ia tarik ke atas lalu ia lepaskan dengan keras. Badan ibu bergetar akibatnya.
14863Please respect copyright.PENANANkfhEJMxXh
“Aaakkkkkkhhhh!!!!”, akhirnya lolos juga desahan ibuku disaat pak Susno memberi jeda pada genjotannya dengan mengeluarkan setengah kontolnya dari mulut ibuku.
14863Please respect copyright.PENANAzLZQjxlF3C
“Kenapa, dek?”, tanya ayahku dari depan yang mendengar samar lenguhan ibuku itu.
“ini pak kayaknya saya terlalu keras memijatnya”, jawab pak Susno.
14863Please respect copyright.PENANAkD6ciVRsIz
“Haakkiittt, pakk….”, ucap ibu di tengah kontol pak Susno yang masuk setengahnya itu.
“sakit apa enak, bu? Hehehe….gimana rasanya bu mulutnya saya genjot di dekat suaminya?”, ibuku tak menyahut, hanya berusaha mengambil nafas namun semuanya tak berlangsung lama karna pak Susno kembali memasukkan kontolnya hingga masuk sepenuhnya memenuhi mulut ibuku dan pria tersebut kembali menggenjotnya.
14863Please respect copyright.PENANA6O5qyLrj2p
GLOK!!! GLOK!!! GLOK!!!
14863Please respect copyright.PENANAo6AeBRqrrY
GLOK!!! GLOK!!! GLOK!!!
14863Please respect copyright.PENANAhOIPtLLKDW
14863Please respect copyright.PENANA0SwlUczqRR
Gerakan pak Susno makin cepat. Terlihat pria tersebut seperti akan mencapai klimaksnya. Wajahnya terlihat sangat bernafsu dan sangat menikmati setiap jengkal mulut ibuku sementara ibuku sendiri malah yang tersiksa.
14863Please respect copyright.PENANA0bfPNgloZg
“Aakkkhhhh….bapak keluar, buuu…..”, dengan cepat pak Susno mencabut kontolnya dari dalam mulut ibuku dan ia kocok cepat dengan tangannya sendiri.
14863Please respect copyright.PENANAi3ohNpc4rY
Pak Susno kocok dengan cepat lalu ia arahkan tepat di pipi ibuku untuk mengeluarkan muatannya itu yang sedari tadi ia daki atas mulut ibuku.
14863Please respect copyright.PENANAsw5MKxIqnr
CROT!!! CROT!!! CROT!!!
14863Please respect copyright.PENANAEmT0O3AwZ2
14863Please respect copyright.PENANAk2dP2XMfRS
Dengan jumlah yang sangat banyak pak Susno mengeluarkan peju kentalnya di sana dan meleleh hingga mengenai bibir ibuku. Baru pertama kalinya juga aku melihat peju sebanyak itu. Dalam batinku bertanya, memangnya makan apa dia bisa produksi sebanyak itu?
14863Please respect copyright.PENANAwoinITeGzp
Setelah mengurut habis peju nya untuk keluar semuanya, pak Susno memasukkan kembali kontolnya ke dalam celana sedangkan ibuku dengan lemas bangkit dari posisinya itu. Payudaranya yang keluar dari tempatnya di masukkan kembali beserta dengan bajunya yang di rapikan, namun saat ibu akan mengelap peju pak Susno yang memenuhi pipinya itu, pak Susno mencegah dan pak Susno lebih memilih untuk membersihkan peju nya sendiri dengan telapak tangannya.
14863Please respect copyright.PENANAxpEaT2ltyP
Bersamaan dengan selesainya pak Susno meraih kenikmatan pada ibuku, yah juga selesai memperbaiki handle pintu. Karna sudah selesai, ayahku bergerak menuju ruang tamu untuk menemui ibuku. Tepat saat ayahku masuk ke ruang tamu, ayahku melihat ibuku tengah di pijat lengannya oleh pak Susno.
14863Please respect copyright.PENANADTjT3fE4W0
“Masih sakit, dek?”, tanya ayahku.
14863Please respect copyright.PENANAOJ2Sucs563
Dengan kikuk dan merasa bersalah ibuku menjawab, “se…sedikit”.
14863Please respect copyright.PENANAlays5r6Ky4
Ayahku akhirnya ikut bergabung di sana dan memulai obrolannya lagi dengan pak Susno masih memijat lengan ibuku dimana tanpa ayah tau kalau pelicin yang digunakan oleh pak Susno untuk memijit lengan ibu adalah cairan peju nya pak Susno sendiri.
14863Please respect copyright.PENANAqAKLfi0r4Q
Tak lama setelahnya pak Susno dan pak Anton pamit untuk pulang karna hari sudah mulai sore dan tentunya karna pak Susno telah berhasil menyalurkan hajatnya pada ibuku.
14863Please respect copyright.PENANAyeGomM98ye
“masih sakit ga? Sini biar mas pijat lagi”, tawar ayahku, namun ibuku menolak dengan halus.
“ga usah, mas…. Lengan Adek udah ga sakit kok”, ibuku tak mau jika ayahku menyentuh lengannya yang sudah di lumuri oleh peju kepala sekolah anaknya sendiri. Saat itu ibuku langsung berujar pada ayahku bahwa dirinya ingin mandi lalu meninggalkan ayah sendirian di ruang tengah.
14863Please respect copyright.PENANALA5KVTF2u9