Rasanya hatiku ingin meledak akibat senyumannya yang tiada henti menggetarkan jiwa. Aku menyukainya, tepat hari dia menembakku langsung setelah penantian panjang. Dibanding seluruh cewe disekolah ini, dia lebih memilihku. Aku juga menyukaimu Leon.
"Trima! Trima! Trima!" Suara serentak dari ribuan siswa-siswi yang menyaksikan ini berhasil membuat tubuhku bergetar hebat dan mengeluarkan keringat dingin.
Apa ini hanya mimpi? Apakah benar Leon menembakku di depan ribuan murid disekolah elit seperti ini?
Tiba-tiba Lolla datang dan mendorongku. Dia menghancurkan semuanya. Lolla--kakak Leon yang selama ini terkenal karena keahlian bullynya. Wow, selain cantik, dia juga pintar.
Lolla mendorong tubuhku sampai langkahku terundur dua langkah kebelakang. Dia juga menamparku. Leon yang melihat itu hanya tersenyum meremehkan. Apa? Dia tersenyum? Harusnya dia membantuku.
"Satu kosong." Ucapnya sambil menyunggingkan senyumannya tanda meremehkanku.
"Uuuu." Ucap para murid serentak tanda telah menyaksikan semua kejadian ini. Mereka bersorak tidak menyangka.
"Leon, ini maksudnya apa?" Tanyaku seolah tidak percaya.
"Lo.. Bodoh!" Air mataku berhasil jatuh dan aku segera menjauh dari tempat itu meninggalkan semua orang. Suara sorakan kembali lagi mengisi kepergianku dari tempat itu.
ns 15.158.61.20da2