Seorang anak perempuan menyandarkan tangannya di pepohonan yang besar dan tinggi dengan napas terengah-engah sembari memanggil anak laki-laki yang berlari agak jauh di depannya itu. “Yuu-kun jangan cepat-cepat!”
Anak laki-laki itupun memutar badannya dan mengejek perempuan itu. “Kau aja yang lambat, heheheh.”
Perempuan itupun menggembungkan pipinya. “Mooo.”
Kenapa aku memimpikan ini? Apakah ini adalah ingatan sebelum kecelakaan 9 tahun yang lalu? Pasti karena benturan di kepalaku lah yang membuat ingatan masa kecilku ini hilang. Tapi kenapa ingatan ini muncul kembali?
Pemandangan pun tiba-tiba berubah, yang tadinya aku melihat seorang anak laki-laki dengan perempuan berada di dataran pegunungan. Kini terlihat aku berada di dapur yang cukup besar sambil mengunyah makanan yang ada di mulutku.
Tiba-tiba seorang perempuan datang dari balik ruang sambil membawa mainan yang berada di tangan kanannya. “Yuu, ayo ke rumahku main masak-masakan.”
Aku tidak tahu mainan apa itu, karena saat aku melihat mainannya. Mainan itu langsung menjadi buram.
Akupun menjawabnya dengan mulut yang terisi makanan. “Tuwnggu akwu lgwi mwakwan.”
Dia tertawa dan menjatuhkan sebagian mainannya. “Pfftt, hahaha.”
Siapa perempuan ini? Aku tidak bisa mengingat wajahnya. Apakah dia teman masa kecilku? Jika dia memang benar teman masa kecilku, mungkin aku bisa minta bantuan dia untuk mengetahui kejadian 9 tahun yang lalu.
Pemandangan di dalam ruangan pun, tiba-tiba berubah menjadi pemandang villa yang terbakar dengan mengerikan dan terlihat, seorang anak perempuan yang mengulurkan tangannya. Anak perempuan itu berada di antara reruntuhan kayu yang terbakar.
Wajah perempuan itu sedikit berlumuran darah sambil mengulurkan tangannya itu. “Yuu, tolong aku!”
Suara ini, ini adalah suara dari kecelakaan 9 tahun yang lalu. Kenapa aku mendengar suara ini?
Pemandangan villa terbakar mengerikan itu yang diiringi dengan suara anak perempuan yang meminta tolong beberapa kali. Secara berangsur-angsur pemandangan itu semakin memburam dan kini yang terlihat di depanku ada lampu berukuran sedang, menempel di dinding berwarna coklat kehitam-hitaman. Tidak lama kemudian aku sadar, kalau aku telah terbangun dari mimpi menyeramkan itu dan berada di kamarku.
Owh iya, ini kan kamarku. Buat apa aku terkejut seperti itu.
Sambil memegang kepalaku. “Geh…. Kenapa aku terus memimpikan hal ini?”
Apa aku kebanyakan begadang ya akhir-akhir ini? Lagipula, siapa anak perempuan itu? Apa dia teman masa kecilku?
Tanda tanya memenuhi otakku hingga tidak lama kemudian terdengar suara pintu terbuka.
*Kreek
Mungkin itu Ibu. Mengapa aku beramsumsi begitu? Karena tidak mungkin Adikku masuk ke kamar tanpa seijinku. Jika Adikku melanggar hal itu. Maka aku akan mengerjainya dengan mendinginkan air bak saat ia hendak mandi.
Kejam tapi efektif umtuk setan licik seperti dia.
Dengan raut wajah cemas dan bingung yang terpampang di wajahnya. “Yuu-kun! Kamu kenapa berteriak gitu?”
Benarkan.
Sambil memegang kepalaku yang masih terasa sakit yang tidak aku ketahui apa penyebabnya. “Tidak apa-apa bu, cuma mimpi buruk.”
Padahal hanya mimpi, tapi kenapa kepalaku terasa sakit seperti ini. Dan juga aku tidak begitu ingat dengan apa yang kukatakan saat mimpi tadi.
“Owh, cepat pakai bajumu ya!”
Mengangguk kecil. “H-Hmm…”
Kenapa ibu tidak menanyakan tentang mimpiku? Mungkin ibu berpikir, “Yuu mungkin bermimpi tentang hal mesum.”
Pikiran orang tua hehhh.
Ketika aku sudah selesai berasumsi yang aneh seperti itu. Aku cepat-cepat turun ke bawah melalui tangga yang berada di depan pintu kamarku untuk mencuci mukaku. Setelah selesai mencuci muka, aku berjalan ke kamarku untuk memakai seragam sekolah.
Namaku Kisaragi Yuuichi. Aku bersekolah di SMA Kagamihara yang berada di Prefektur Kagoshima, Kota Kagoshima. Untuk penampilan, aku memilki rambut yang agak acak-acakan berwarna hitam, badanku bisa dibilang ideal, tidak begitu gemuk dan kurus. Di atas alis kanan terdapat sebuah luka bakar akibat kecelakaan 6 tahun yang lalu dan aku sama sekali tidak tahu apa yang terjadi saat kecelakaan itu.
Saat aku menanyakan apa yang terjadi saat itu, Ibu dan Ayah selalu mengalihkan topik pembicaraan. Yang kuingat saat kecelakaan 9 tahun lalu hanyalah aku tertimpa balok kayu besar yang terbakar.
Aku turun ke bawah menuju ke ruang makan untuk menyantap sarapan pagi yang telah disiapkan Ibuku. Saat aku sudah berada di dapur, aku sadar bahwa ada yang kurang, namun apa ya?
Sambil memikirkan hal itu sembari hendak duduk di kursiku.
Owh iya, aku baru ingat. Kenapa Adikku tidak ada pas sarapan? Biasanya dia selalu menyapaku dengan wajah cerianya saat aku hendak menuju ke ruang makan.
Aku menanyakan tentang Adikku pada Ibuku karena aku penasaran di mana ia berada. “Rin tidak makan ya?” tanyaku.
Rin itu adalah adik angkatku. Nama panjangnya Kisaragi Rin dan dia adalah anak kandung dari Ayah tiriku. Dia juga satu sekolah dan seangkatan denganku. Memilki model rambut twin tail yang dicat berwarna putih, tubuh kecil dan langsing dengan wajah yang keadikan. Jika dia menjadi gravure model, mungkin dia berada pada peringkat 3 keatas.
Ibu menjawab sambil memasak ikan di dapur. “Katanya dia pergi lebih dulu soalnya pengen ngerjain pr.”
Dengan nada datar aku menjawab ibu. “Owh…”
Walaupun terlihat kalem, adikku itu selalu aktif dalam sosial. Kenapa aku bilang dia kalem? Karena adikku itu seperti hewan buas yang mudah jinak, jika tidak ada yang berbicara dengannya, dia seperti ular yang menunggu mangsa, tapi jika dia diajak berbicara, dia seperti kucing yang selalu dekat dengan siapapun. Mungkin seperti itulah sifat adikku, memang aneh dia.
Saat aku selesai memakan sarapanku. Aku ke pintu rumah untuk memakai kaos dan sepatuku.
Setelah selesai memasang sepatu, aku berpamitan pada ibuku. “Aku pergi dulu ke sekolah.”
Ibu melambaikan tisu dengan tangan kanannya dan itu terlihat sangat memalukan jika dilihat orang lain. “Hati-hati ya!”
Heh… seperti biasa. Ibu selalu membuat lelucon garingnya.
Aku membuka pintu rumah dan berjalan pergi menuju ke sekolah.
Seperti nya aku harus melewati neraka lagi, yang aku maksud neraka itu adalah sekolahku. Jika novel ini bergenre fantasi, pasti neraka di arahkan ke raja iblis atau semacamnya.
Pemikiran yang gila.
ns 15.158.61.5da2