PROLOG
Jam 4 pagi suasana pasar tradisional sudah mulai dipenuhi penjual yang sedang menyiapkan barang dagangan nya masing-msing, hampir semua buah-buahan,sayur-sayuran dan daging ada disini, tidak heran jika disini pasti ramai dipenuhi oleh para pembeli terutama mayoritas ibu-ibu.205Please respect copyright.PENANASx1lSLgqhG
Biasanya penjual daging memiliki bengunannya sendiri untuk berjualan, karena memang untuk daging dan sejenisnya dipisahkan dengan penjual lainnya, selain untuk menjaga daging agar tetap kelihatan segar tetapi juga agar pembeli mudah untuk meilhat lihat berbagai daging yang ingin dibeli.
Jam 6 pagi pembeli sudah mulai ramai berdatangan, bahkan saking ramainya pembeli harus siap berdesak desakan, tidak heran karena memang ini adalah hari minggu yang merupakan hari puncak ramainya ditempat ini. Tiba-tiba terdengar teriakan dari arah seorang penjual daging dan itu membuat kaget semua pembeli disana.
Teriakan itu tidak terdengar seperti teriakan minta tolong atau teriakan ketika disakiti, tetapi teriakan itu lebih terdengar seperti teriakan ketakutan yang sangat dalam. Ketakutan yang belum pernah dia alami sebelumnya, sangat sangat mencekam dan menimbulkan rasa merinding bagi yang mendengarnya. Pria yang umurnya sekitar 43 tahun itu dengan muka yang sangat pucat bahkan terlihat seperti darah tidak mengalir di daerah muka saking pucatnya.
Bukan tanpa alasan laki-laki itu beteriak begitu mencekam, itu karna dia melihat ditempat penyimpanan daging sesuatu yang tidak biasa dia lihat bahkan dia tidak pernah berharap untuk melihatnya yaitu “potongan kepala manusia” dan beberapa bagian tubuhnya lainnya. Karena tidak bisa menahan rasa paniknya laki-laki itupun langsung pingsan disusul para penjual dan pembeli berdatangan untuk melihat sumber teriakan tersebut.
Teriakan semakin mencekam karena semua orang yang melihat hal menakutkan itu bersamaan berteriak, tempat itu terlihat seperti tempat pembantaian karena teriakan memenuhi ruangan, bagaimana tidak kondisi mayat terpotong itu sangat sangat amat menyeramkan terutama dibagian kepalanya.
Kepala mayat yang kelihatan seperti seorang perempuan muda tersebut dalam keadaan mata terbuka dengan mulut yang tersenyum lebar, dimatanya dipasang kail pancing untuk mengangkat mata tersebut agar tetap terbuka dan lebih terlihat seperti melotot, senyumnyapun bukan senyum yang kita lihat sehari hari, terpasang kail pancing yang memaksa menarik ujung bibir kepala tersebut agar tetap tersenyum. Senyum yang sangat terlihat terpaksa itu sangat menyeramkan, bahkan kata tersenyum sepertinya tidak cocok ketika melihat kepala tersebut.
ns 15.158.61.20da2