Abdul dengan serius menatap laptopnya sembari jarinya mengetik dikeyboard, dia menulis berita pembunuhan 2 hari lalu, tentang seorang wanita yang terbunuh di tangki penampungan air. Bosnya sudah menyuruhnya untuk menyelesaikan dan merincikan secepatnya karena kasus yang dia tulis sekarang ini adalah kasus yang besar dan baru pertama terjadi dinegaranya, jadi tidak heboh kasus ini mejadi sorotan berita akhir akhir ini dan jadi santapan lezat bagi semua wartawan.
Tak lama kemudian suara pintu terdengar dari arah kamar abdul,
“masuk” teriaknya,
Zian masuk dengan badan yang agak basah karena memang diluar hujan mulai turun
“bangsat lah ini hujan, giliran gw mau keluar aja baju turun”,
“makanya liat liat cuaca dulu baru keluar goblok, eh tumben lu kesini? Ada apa emangnya?” tanya abdul
“gak sih, bosan aja dirumah coy, sekalian kangen ngehina lu”
“alah taik”
“lu lagi ngapain?” tanya zian penasaran
“ini lagi nulis artikel tentang pembunuhan kemarin”
“pembunuhan apa lagi? Bukan yang dipasar itu?” tanya zian penasaran
“bukan, ini baru 2 hari kemarin. Ada mayat perempuan ditemukan tenggelam di tangki penampungan hotel”
Sontak zian kaget, bukan tanpa alasan dia kaget dia langsung mengingat sesuatu yang tiba-tiba muncul dalam ingatannya
“tangki air?”
“iya, anehkan? Bukannya dibuang kesungai atau laut kek”
Zian tiba-tiba melamun dan memikirkan sesuatu, ada perasaan gelisah sekaligus gembira dari ekspresinya
“ada apa?” tanya abdul keheranan melihat zian yang tiba tiba melamun
“gak apa apa kok, cuman teringat sesuatu aja”
“mau sok-sokan jadi detektif lu kan?
“taik, gaklah”
“hahaha” ketawa abdul terbahak bahak
“om mu saja susah gw hubungin dari kemarin, kyaknya beliau benar benar sibuk. Padahal gw mau nanyain rincian kasus ini, sepertinya ini kasus besar”
“lu tau sendirikan om gw kyak gmna sibuknya klo udah ada kasus”
“mudah-mudahan besok dia gak sibuk”
“jadi lu belum dapat rinciannya ini kasus?”
“belum, pihak penyidik juga masih belum mengeluarkan pernyataan yang berarti”
Zian semakin penasaran, dia berharap ada yang menarik dari kasus kali ini, sesuatu yang sangat dicarinya selama ini
Yaitu sesuatu yang membuat otaknya berpikir karena rasa penasaran akan sesuatu.
“lu ikut aja gw, sekalian gw besok mau kerumah om gw soalnya. Ada yang pengen gw bawa kesana disuruh sama mama gw, udah lama juga sih gw gk kesana.
“kayaknya gw gak bisa besok, soalnya msih ada urusan sih”
“oh,yaudah” kata zian dengan nada malas
Besoknya zian langsung berangkat kerumah omnya, sesampainya dirumah hanya ada tantenya yang menyambut zian, dan zian memberikan sebuah bungkusan dari mama nya kepada tantenya tersebut tanpa dia peduli apa isi dari benda tersebut.
“om kmna tan”
“om mu sibuk banget akhir-akhir ini”
“oh , kasus baru itu yah?”
“iya, kamu tau dari abdul yah?”
“iy tan” jawab zian
30 menit bebincang bincang om yang dibicarakan pun datang, dia kelihatan lelah setelah seharian kerja. Dia sangat senang melihat zian, karena memang zian sudah tidak pernah kerumah om nya itu udah dalam waktu yang lumayan lama. Akhirnya om dan zian pun berbincang basa basi untuk melepas kerinduan, tapi tiba tiba zian bertanya tentang kasus yang selalu dia pikirkan dari kemarin
Omnya zian berumur 45 tahun lebih namanya dedi, dia adalah polisi yang menangani bagian pembunuhan.zian tidak tau pasti posisi om nya tersebuit dibagian apa, dia hanya tau kalau omnya tersebut hanya bagian dari satuan yang menangani kasus kasus pembunuhan.
“oyah om, saya dengar baru baru ini ada kasus pembunuhan yah”
“iy, pasti abdul yang cerita kan? Atau kamu lihat diberita?”
“dari abdul om, jadi bgmna kelanjutannya om?”
“masih dalam proses penyeledikan sih, dan kami juga masih dilarang untuk bicara ke media”
“oh, pantesan abdul ngeluh om gak jawab telponnya, tapi ada sesuatu yang aneh gak om dari kasus ini? Atau mirip seperti kasus kasus yang lain?”
“banyak yang aneh kalau kasus ini, buakan hanya tidak ada jejak sama sekali tapi sepertinya ini sudah masuk kasus “serial killer”(pembunuhan berantai)
“serial killer? Berarti ada pembunuhannya sebelumnya dong?” tanya zian makin penasaran
“iy, pernah dengar pembunuhan di pasar tradisional 2 bulan yang lalu? Sepertinya pelakunya sama?”
“kok bisa sama om”
“soalnya di tangki air itu ada gambar pola wajah senyum dengan menggunakan darah, dan setelah diselidiki ternyata darah itu adalah darah korban yang pertama” sambil memperlihatkan gambar yang ada difotonya.
Bukan tanpa alasan om dedi bercerita panjang lebar soal kasus pembunuhan dengan ponakannya tersebut, karena dari zian SMA pun om dedi sering bercerita hal hal serupa, itu juga yang menjadi alasan zian menyukai sesuatu yang tak lazim ini. Om dedi sudah sering bersama zian dari zian kecil, karena om dedi tidak pernah mempunyai anak dan menganggap zian sudah seperti anaknya sendiri.
Bahkan tidak jarang om dedi membawa zian ketempat kerjanya, jadi rian mau tidak mau mendengar percekapan tentang kasus kasus yang sedang om dedi tangani. Akhirnya rasa pensaran akan seseuatu yang aneh pun terbawa hingga zian dewasa.
Setelah melihat gambar dihp omnya tersebut, tiba tiba zian tersenyum. Itu terlihat seperti senyum kebahagian, baru kali ini om dedi melihat zian sebahagia ini. Ekspresi zian menggambarkan seperti anak yang kecil yang bahagia ketika diberikan mainan baru oleh orang tuanya. Sebuah ekspresi puas, sesuatu yang sudah lama dia cari.
“kenapa kamu tiba-tiba tersenyum? Kamu tau gambar ini?” tanya om dedi keheranan
“REDJOHN” kata zian singkat
“redjohn?”
“iy, ini adalah gambar di film berseri yang menceritakan tentang seorang pembunuh berantai”
Jadi itu adalah sebuah film dari tahun 2008 yang mempunya 7 season, dan berakhir ditahun 2015 dengan judul “the Mentalist”. film itu menceritakan tentang pengejaran seorang pembunuh berantai oleh Simon Baker (actor) yang telah membunuh istri dan anaknya. Sipembunuh berantai tersebut dijuluki dengan nama redjohn dan ketika dia selesai membunuh korbannya dengan cara mengiris ngiris bagian vital pasti ada sebuah gambar pola muka tersenyum didinding tembok korban.
Gambar tersebut Digambar dengan menggunakan darah korban dan kuas cat untuk membentuk pola muka tersenyum tersebut. terlihat itu adalah sebuah tanda tangan dari si pelaku yang ingin memberitahukan kepada orang orang bahwa dialah pelakunya.
Zian menceritakan panjang lebar tentang film tersebut kepada omnya, dan perlahan omnya mulai mngerti dengan symbol yang nantinya akan menjadi sebuah tanda tangan dari pelaku, dan symbol tersebut pasti nanti muncul lagi ditempat lain, itulah ketakutan om dedi yang akan terjadi.
“berarti pelakunya orang yang suka menyukai film – film thriller gitu?” tanya om dedi pensaran
“lebiha parah dari itu, tepatnya bias disebut MANIAC” tegas zian yakin
“kenapa kamu bisa seyakin itu?”
Zian tersenyum riang dan kembali menjawab.
“ELISA LAM”
“apa lagi itu?” om dedi penuh kebingungan
“cara korban mati ditangki air itu mirip dengan cara mati seorang mahasisiwi bernama elisa lam”
Kasus elisa lam merupakan salah satu kasus yang lumayan ramai diperbincangkan, awal kasus elisa lam terjadi pada tahun 2013 lalu, dimana ditemukan mayat seorang wanita di sebuah hotel berbintang didalam tangki air lantai paling atas bangunan tersebut, yang membuat kasus ini ramai didunia maya adalah karena terekam CCTV yang memperlihatkan sosok elisa lam sebelum meninggal melakukan Gerakan Gerakan aneh, yang tidak ada seorang pun bisa menjelaskannya.
Kasus ini pun ditutup, karena penyidik menyimpulkan bahwa elisa lam meninggal karena Biopolar Disorder bukan karena pembunuhan seperti dugaan awan. Akan tetapi banyak orang yang tidak menerima kesimpulan tersebut termasuk orang tua dari korban, karena banyak kejanggalan yang terjadi pada kasus ini, tapi karena kurangnya bukti dan saksi jadi penyidik menyimpulkan kalau itu adalah kasus kecelakaan bunuh diri karena penyakit kejiwaan.
Zian juga termasuk orang yang tidak setuju dengan kesimpulan kasus tersebut, karena menurut pengamatannya dari membaca banyak artikel dan berdiskusi dengan teman teman groupnya, kasus ini jelas pembunuhan, pembunuhan yang dilakukan dengan cerdas dan sangatpenuh perhitungan. Sesuatu yang menurut zian adalah pembunuhan sempurna jika memang semua artikel yang dia baca adalah betul betul sesuai dengan apa yang terjadi, karena zian tau pasti ada beberapa hal yang tidak mungkin polisi beberkan dimedia entah dengan bermacam macam alasan.
Setelah zian menjelaskan panjang lebar hal tersebut, om dedi mulai lebih paham dan merasakan merinding diseluruh tubuhnya. Ini karena dia baru menjumpai kasus seperti selama karirnya.
“bagaimana dengan identitas korban?”
“kalau yang ditangki air, dia adalah seorang hakim senior, tapi kalau yang dipasar kami belum dapat identitasnya”
“hakim?” zian kembali merenung
Zian berpikir jika pelakunya betul betul terinspirasi dari serial the mentalist, maka pasti ada alasannya dia memilih korbannya. Karena film ini sudah berulang kali dia tonton dia paham sekali karakter redjohn dalam film tersebut, makanya tidak heran dia berusahan berpikir keras kenapa korbannya harus seorang hakim, tapi dia belum menemukan alasan yang jelas.
Setelah berbincang cukup lama akhirnya zian pamit pulang, merasa puas dengan dengan keterangan omnya dia pulang dengan rasa Bahagia dan tidak sabar untuk menganalisis kasus tersebut didepan monitor pc nya. Mencari tahu dan membaca banyak artikel adalah caranya memperoleh informasi jadi tidak heran dia sangat bersemangat.239Please respect copyright.PENANARbf5PSzfSn