Satu minggu telah berlalu dan selama 5 hari sejak kejadian pertama dimana Widya di Setubuhi oleh pak Narto atas seizin mertuanya. Selama 4 hari berikutnya tubuh Widya selalu dinikmati oleh pan Narto dikala senggang tak ada Evan. Jangka waktu 4 hari itu juga pak Narto selalu memuaskan nafsunya terhadap tubuh Widya sambil di tonton oleh pak Kasno, selaku mertua dari perempuan yang ia Setubuhi itu. Gila? Memang.
9782Please respect copyright.PENANA9MICkJdbPx
Tak ada sperma yang dibuang sia-sia oleh pak Narto. Setiap benih yang ia keluarkan akan selalu ditembakkan ke dalam rahim Widya yang sudah menunggu untuk dibuahi oleh pejantannya itu.
9782Please respect copyright.PENANAZ1rAPXVg9N
Entah di ruang tamu, ruang tengah maupun dapur. Tempat-tempat tabu seperti itu sering di gunakan untuk mereka selalu memacu birahi panasnya sampai mencapai titik klimaksnya. Walau selalu di tonton oleh sang mertua, baik masalah yang dialami pak Kasno sendiri belum terlalu memperlihatkan hasilnya dan sekarang hari terakhir dirinya berada di rumah sang menantu. Hari ini tepat satu minggu pak Kasno berkunjung.
9782Please respect copyright.PENANA9FyFUIErbA
Di belakang, pak Kasno datang menghampiri Widya yang tengah membersihkan piring kotor yang baru saja mereka gunakan untuk makan. Dengan suara pelan dan sambil memperlihatkan sekitar, pak Kasno memegang pundak Widya sambil mulutnya di dekatkan tepat di sebelah telinga Widya.
9782Please respect copyright.PENANA7CMLpQ1z0j
“ayah mau pulang dulu, Wid…”, bisik pak Kasno dan Widya hanya diam mematung.
“setelah pulangnya ayah, kamu lupakan apa yang pernah ayah ucapkan ke kamu, tapi…apa yang sedang kamu jalani dengan pak Narto terus kamu lanjutkan….”, setelah kalimat tersebut, ucapan pak Kasno masih melanjutkan kalimat selanjutnya, namun tak terlalu jelas apa yang sedang ia bisikan pada Widya.
9782Please respect copyright.PENANASEhsSoawhs
Terlihat Widya mengangguk menurut dan dengan gerakan pelan Widya membalikkan badanya menatap sang mertua. Sebuah tatapan yang tak bisa dimengerti apa maksudnya itu.
9782Please respect copyright.PENANAKxfuxUvxk1
Menghampiri sang cucu yang sudah menunggu di teras rumah untuk mengantarkan kepulangan dirinya ke terminal, pak Kasno berpamitan pada Widya. Terlihat Evan telah siap di atas motornya dengan beberapa barang bawaan yang akan dibawa pulang oleh kakek.
9782Please respect copyright.PENANAqn0kqbrJ5M
Berperilaku seperti tak ada masalah yang disembunyikan sama sekali, pak Kasno berpamitan pada Widya selayaknya dan begitu pun juga dengan Widya sendiri. Dengan perlahan sepeda motor yang ditumpangi oleh keduanya melaju menjauh dari rumah bergerak ke luar dari Komplek.
9782Please respect copyright.PENANAni5VWUH7PE
SREEEGGG!!! Pintu gerbang dibuka dan ditutup kembali.
9782Please respect copyright.PENANAJJA4HMfN6F
Widya yang berniat masuk ke dalam rumah harus membalikkan badannya kembali ke arah gerbang dimana terdapat pak Narto yang datang kala itu setelah kepergian anaknya yang mengantar sang mertua. Senyuman yang diperlihatkan oleh pak Narto sudah cukup tau bagi Widya apa yang akan diinginkan oleh pria tersebut.
9782Please respect copyright.PENANAbTDHFIgMCI
Berdiri di depan Widya, pak Narto meremas pantat bulat milik Widya yang hanya terbungkus celana dalam dan daster dengan lumayan keras sambil hidungnya mengendus aroma tubuh Widya di bagian tengkuknya.
9782Please respect copyright.PENANAclKbaC6mv7
Pria yang berhasil merubah hidup Widya dan berhasil juga mempengaruhi tubuh serta pikirannya akan sebuah kenikmatan. Setiap kali dirinya terkena sentuhan oleh pria tersebut, Widya berasa dirinya terbawa oleh arus dengan gampangnya dan masuk ke dalam pusaran yang dibuat olehnya. Rasanya ingin menolak, tapi semua tak bisa dipungkiri dan dihindari. Hanya bisa menerima dan menikmatinya.
9782Please respect copyright.PENANAEX2DZVKSAL
.
.
9782Please respect copyright.PENANAP5DsoQ3KQ6
3 Hari sebelumnya di kediaman Widya.
9782Please respect copyright.PENANAiW0tD1f4Qi
Pak Kasno duduk di sofa ruang tengah sambil menghisap rokok sembari di depannya layar televisi menyala dengan lumayan keras mencoba meredam suara lain yang bisa di dengar olehnya dari arah kamar sang menantu. Suara dimana Widya tengah di Setubuhi kembali oleh pak Narto. Memang benar adanya hal tersebut atas izin dan permintaan darinya langsung, namun disisi lain ada rasa sakit dan marah di dalam hati pak Kasno.
9782Please respect copyright.PENANAsHl95IxZYN
Rasa sakit dan marah karna dirinya mengetahui bahwa sang menantu sudah lebih dahulu telah di taklukan oleh pak Narto. Dirinya memang punya rencana busuk terhadap Widya, namun rencana awalnya ia ingin menggunakan ilmu hipnotisnya, tapi tanpa hal tersebut nyatanya sang menantu lebih dahulu terjerumus. Karna hal itulah yang membuat pak Kasno merasa sakit dan marah.
9782Please respect copyright.PENANAxf7pWemmpg
“Kalo Harjo tau tau istrinya kelakuannya kaya kamu ini, pasti Harjo bakal nyesel nikahin kamu dan bakal cerai kan kamu, Wid”
9782Please respect copyright.PENANAVW3D2Beyd1
Kalimat tersebut pernah terlontar dari mulut pak Kasno, namun perkataan tersebut bukan sekedar fantasinya. Perkataan tersebut merupakan perkataan yang ia lemparkan langsung dari hatinya yang tak terima bahwa mendiang anaknya mempunyai istri seperti Widya.
9782Please respect copyright.PENANAHVoIDQKKU9
Niat awal hanya untuk fantasi, sekarang telah berganti menjadi sebuah tujuan. Tujuan dimana dirinya benar-benar akan membuat pelajaran bagi sang menantu. Pak Kasno mencoba untuk tak peduli dengan kelakuan pak Narto terhadap tubuh menantunya itu. Biarkan lelaki tersebut menikmati seluasnya tubuh Widya sampai dia luas dan dirinya juga akan bertindak lebih jauh lagi untuk menjadikan Widya takluk dan membuatnya menjadi budak.
9782Please respect copyright.PENANAT7sX1yUkyJ
Hal tersebut semata-mata untuk membalaskan rasa sakit anaknya jika masih hidup dan menerima kenyataan tersebut.
9782Please respect copyright.PENANASI5vdslwj7
“Ayah memang mengaku salah, nak. Tapi dengan apa yang ayah lakukan kemarin, tapi karna itu juga justru bisa membuka sebuah fakta yang menyakitkan dan dari fakta itu ayah bakal buat pelajaran untuk istrimu itu. Kamu tenang saja disana, ayah bakal balas”, ucap pak Kasno sambil mengepalkan tangan.
9782Please respect copyright.PENANAG47dXNNqQW
Suara televisi yang menyala bahkan tak terlalu bisa mengusir suara panas yang terdengar dari kamar Widya. Dimana di dalam kamar tersebut tubuh menantunya sedang dinikmati sedemikian rupa oleh pria tua yang berprofesi sebagai satpam di Komplek perumahan tersebut.
9782Please respect copyright.PENANAkigTMmQ5Zz
Pak Kasno mengakui dan sadar akan posisinya seperti orang tolol dan bodoh yang secara langsung ikut andil alih menyerahkan tubuh menantinya ke dalam lubang hitam yang pekat. Dirinya tau, tapi semua sudah beda cerita dan dirinya malah berkeinginan membalaskan perbuatan Widya lebih dalam lagi.
9782Please respect copyright.PENANAiIVsMI9mTB
FUUUSSHHHH….
9782Please respect copyright.PENANAcajDFTTMVI
Gumpalan asap rokok terlihat dihembuskan dari mulut pak Kasno dengan kedua bila matanya ia arahkan sejenak ke arah kamar Widya yang tertutup rapat dari dalam menyembunyikan sang pemilik kamar bersama seorang pria paruh baya tengah bergumul panas di atas ranjang.
9782Please respect copyright.PENANAxnyhIgGvIH
“ayah memang punya fantasi bejat sama kamu, Wid. Ayah juga punya rasa sakit karna kelakuan kamu setelah meninggalnya Harjo bersama Narto. Jika sebelumnya kamu belum pernah ada sesuatu sama Narto, mungkin ayah ga bakal gini”
9782Please respect copyright.PENANA8DTbCmwdGj
Perlahan mata pak Kasno mulai terasa berat akibat rasa kantuk yang mulai menyerang. Diatas sofa dengan kondisi televisi masih menyala, pak Kasno memejamkan matanya tertidur.
9782Please respect copyright.PENANAPVIW4ZudfW
PLOK!!! PLOK!!! PLOK!!!
9782Please respect copyright.PENANAAjAF8Or6yf
Suara tepukan selangkangan pak Narto pada kulit pantat Widya akibat genjotan nafsunya tepat di atas ranjang milik Widya.
9782Please respect copyright.PENANAQrekODrsCx
“Aaakkkhhsssss….ssshhhhh…enak, bu? Ssshhhh…”, tanyanya dengan terus memompakan pantatnya.
9782Please respect copyright.PENANAGnztPAshoc
Sambil meremas kain seprei karna rasa nikmat yang sedari tadi menjalar, Widya membalas, “iya…iya enak. Aaaakkkkhhh….teruussss pak….teruussss…lebih dalam, lebih keras. Aaaakkkkhhh….sssshhhhh….”
9782Please respect copyright.PENANArppJCoNt6Y
“baiklah, bu. Sssshhhhh…seperti ini? Aaaakkkkhhh….seperti ini?!”, ucapnya dengan menghentakkan keras kontolnya sampai mentok dan kecepatannya ditambah.
“Iyaaahhh….aaakkkhh…enakkk…ssshhh….”
“bu Widya kayaknya sekarang udah kecanduan kontol saya, ya? Ssshhhh….”. Diremasnya kedua payudara Widya yang menggantung bebas akibat posisinya dalam keadaan tengah di doggy oleh pak Narto.
9782Please respect copyright.PENANAb23YY1p7gU
Widya hanya menggeleng nikmat tanpa mengeluarkan suara selain suara desahan dan erangan akan tusukan yang dilakukan kontol pak Narto pada lubang memeknya.
9782Please respect copyright.PENANAVoCwr94RhD
“Jawab sayang. Apa ibu sekarang kecanduan sama kontol daya ini? Jawab. Aaaakkkkhhh….ssshhhhh…”
“Widya kecanduan, pak. Aaaakkkkhhh…Widya suka…kontol bapak. Memek Widya suka disumpal sama kontol besar bapak. Ssshhhh…teruussss, pak. Genjot terus memek Widya. Aaaakkkkhhh…ssshhhhh….”
“Untukmu bakal bapak genjot terus memeknya, bu. Bakal bapak isi terus memeknya sama kontol bapak ini. Aaaakkkkhhh…dasar memek. Ssshhhh…”
“Iya, memek. Memek…Widya enak, pak. Ssshhhh….teruussss…”
9782Please respect copyright.PENANACbUstDnDOo
Disaat Widya tengah merasakan nikmat yang teramat pada lubang peranakannya, tiba-tiba pak Narto menarik lepas kontolnya dengan cepat dan langsung mengarahkannya tepat pada lubang pantat Widya yang kelihatan sangat menggiurkan itu.
9782Please respect copyright.PENANApvDuwyX0EL
Menggunakan cairan kewanitaan Widya yang sudah menyelimuti semua batang kontol pak Narto dan ditambah dengan meludahi sendiri batangnya, Pak Narto mulai menekan masuk kontolnya ke dalam lubang sempit tersebut.
9782Please respect copyright.PENANAl0bhafv6gD
Sudah tak perawan dan sudah beberapa kali lubang tersebut dimasuki oleh benda asing, namun tetap saja terasa sedikit susah bagi pak Narto untuk menjebol kembali pertahanan pantat Widya.
9782Please respect copyright.PENANAUnXCPvJ1R1
“ini lubang udah sempit lagi, bu?”, tanya pak Narto di tengah usaha penetrasinya.
“ga tau, pak. Cepet masukin lagi, Widya udah ga tahan”, balas Widya dimana sudah jatuh ke dalam kuasa pak Narto sepenuhnya.
“Kalo gitu bakal bapak buat lubang kamu ini terbiasa sama kontol besar bapak ini”
9782Please respect copyright.PENANAx2lXxykCAm
Kedua tangannya merenggangkan kedua belah pantat Widya untuk membuka lebih lebar lubang pantat Widya supaya kontol pak Narto bisa lebih mudah untuk masuk. Merasa sedikit tak sabar, pak Narto menampar pantat Widya lumayan keras dan dengan tekanan, kontol pak Narto dengan perlahan mulai masuk sedikit demi sedikit ke dalam lubang sempit tersebut.
9782Please respect copyright.PENANAvCgZWox6cC
Setiap proses masuknya benda besar tersebut di pantat Widya membuat mulut Widya menganga menahan sakit dan nikmat yang datang secara bersamaan.
9782Please respect copyright.PENANANWicBWLHpj
BLES!!!
9782Please respect copyright.PENANAK7HE0lznYD
“AAAKKHHHHH….”, lenguh mereka berdua saat berhasilnya penetrasi.
9782Please respect copyright.PENANAS2WJPJh6EV
“Masuk juga akhirnya, bu. Ssshhhh….lubang terenak dan tersempit yang pernah kontol bapak rasakan. Ssshhhh….”, ucap pak Narto meresapi jepitan dinding pantat Widya sambil meremas kedua bongkahan pantat Widya.
9782Please respect copyright.PENANArmZiaOdvL6
9782Please respect copyright.PENANAa4Vxsxvjcd
9782Please respect copyright.PENANAI8dd6N2PyG
Pak Narto tak langsung memulai aksinya kembali. Ia diamkan terlebih dahulu Kontolnya di dalam sana, memberi kesempatan bagi pantat Widya untuk menerima kembali batang besar itu.
9782Please respect copyright.PENANA1hfiTJtKW6
Punggung Widya yang terpampang jelas memperlihatkan punggung mulus yang terdapat butiran-butiran keringat yang keluar. Tubuhnya mengkilap dan begitu juga dengan kondisi tubuh pak Narto.
9782Please respect copyright.PENANAlue52mKFFy
Dalam posisi setengah berdiri seperti katak, pak Narto membukukan badanya condong ke arah kepala Widya yang tergeletak menempel diatas kasur. Diciumnya pipi Widya dengan lembut dan tangannya meraup kedua payudara indah tersebut yang terhimpit diatas kasur.
9782Please respect copyright.PENANA8xTv6MCDGM
“Bapak genjot lagi ya”, Widya menjawab demgan lenguhan kecil.
9782Please respect copyright.PENANAx41KCkVpIF
Ritme pelan diambil oleh pak Narto untuk mengawali gerakan kontolnya pada lubang pantat Widya. Desahan dan erangan mulai terdengar kembali di ruangan tersebut. Hawa panas akibat persetubuhan dan rasa tubuh lengket karna keringat serasa tak dihiraukan oleh keduanya. Hanya ada rasa untuk saling mengejar rasa kepuasannya masing-masing.
9782Please respect copyright.PENANALgzYOPtXcE
Widya sudah tak memikirkan hal lain karna memang sudah beberapa hari setelah hari pertama sang mertua mengizinkannya bersetubuh dengan pak Narto, Widya menjadi bisa leluasa memperlihatkan rasa nikmatnya dan tubuhnya benar-benar sudah diserahkan pada pak Narto.
9782Please respect copyright.PENANAyAd4Zzl7Qs
Sedangkan pak Narto yang sudah mendapatkan hal yang diinginkannya menjadi lebih senang. Dirinya sekarang dengan bebas dan dengan sepuasnya bisa menikmati setiap lubang Widya disaat dirinya bernafsu.
9782Please respect copyright.PENANAlq5kkUbpkD
“Aaaakkkkhhh…aaakkkhh…saakkittt…ssshhhhh…Aaaakkkkhhh”, desah Widya saat benda besar tersebut keluar masuk di dalam lubang pantatnya dengan keras.
“sakit apa enak, bu? Aakkkhhhh…”
“Sakit….tapi enak. ssshhhhh…”
“ngomong yang jelas dong, bu. Sakit apa enak?!”
9782Please respect copyright.PENANA0KiHM6Og1n
PLOK!!! PLOK!!! PLOK!!!
9782Please respect copyright.PENANAzouxN5We7g
“Enakkk….Aaaakkkkhhh…ssshhh…”
“Dasar Lonte murahan. Semua lubangmu sudah saya pake, bu. Harga diri yang pernah ibu junjung tinggi sekarang sudah tak bernilai lagi. Ibu hanya seorang Lonte murahan yang bisa bapak kontolin sepuasnya”
“iya, pak. Asalkan Widya bisa dapat kenikmatan ini terus…Widya mau jadi Lonte bapak…jadi pemuas nafsu bapak. Ssshhh…kontolin terus Widya, pak”, balas Widya saat digenjot pak Narto.
“Widya serahkan harga diri Widya sama bapak. Aakkkhhhh…ssshhhhh…harga diri Widya hanya untuk kontol pak Narto. Ssshhhh…aampuunn…enak banget. Ssshhh…”, sambung Widya.
9782Please respect copyright.PENANAsrq5HGMMEy
Kebinalan Widya berhasil ditarik keluar oleh pak Narto dan h tersebut membuat nafsu pak Narto menjadi semakin menggebu untuk lebih keras menggenjot pantat Widya. Tarikan kedua tangan Pak Narto pada pinggul Widya semakin keras dan cepat. Dibawah sana, dalam keadaan posisi pantat menungging ketas, Widya hanya pasrah lubang sempitnya digenjot makin keras dan cepat oleh pak Narto yang tengah menungganginya dari belakang itu.
9782Please respect copyright.PENANA1FNd1Ntuvj
“bu Widya memang Lonte pertama yang saya Jinakkan. Ibu harus bersyukur karna kontol saya mau puasin nafsu ibu ini. Aaaakkkkhhh…”
“Sesuai keinginan mertua sama ibu. Ssshhhh…saya bakal buntingin ibu Widya pake peju saya ini. Ssshhhh…”
9782Please respect copyright.PENANAiNQVwRRocj
Dicengkeramnya pinggul Widya dan pak Narto menaikkan ritme genjotannya membuat Widya makin tak karuan dibuatnya. Bak cacing kepanasan dan mulut yang tak berhenti mengeluarkan suaranya, Widya merasakan nikmat menjalar ke seluruh tubuhnya. Rasa nafsu yang diterimanya membuat kedua daging kenyalnya semakin mengeras, begitu juga pada kedua putingnya makin keras dan makin menonjol dengan indah dibawah sana.
9782Please respect copyright.PENANAi0v0I8O5Tn
Merasa orgasme semakin mendekat, Widya ikut menggerakkan pantatnya maju mundur menyambut setiap sodokan kontol pak Narto. Tak beberapa lama Widya ternyata mengalami Squirt yang hebat dengan menyemburkan cairannya seperti orang kencing. Semburan deras dan bebas keluar dari lubang memeknya mengucur jatuh membasahi ranjang, bahkan cipratannya sampai ke lantai.
9782Please respect copyright.PENANAhju8TE54v2
CCCUUURRR!!!!
9782Please respect copyright.PENANAVcrxcVoddr
“Stop dulu, pak…Aaaakkkkhhh…SSTTOOOPPPP….AAAKKKKHHH….SSSHHHH….”, erang Widya karna dirinya mengalami Squirt, namun genjotan pak Narto tak berhenti dan terus saja bergerak memompa pantat Widya.
9782Please respect copyright.PENANAv43SC0a5G5
Pak Narto tak mau berhenti sejenak untuk memberikan kesempatan bagi Widya meresapi rasa orgasmenya karna saat Widya orgasme semua otot pantat Widya benar-benar remas kencang batang kontol pak Narto di dalam sana.
9782Please respect copyright.PENANACPBVHGy0Ah
Mendapat perlakuan seperti itu tak ayal membuat Widya seperti cacing kepanasan, bahkan dirinya tak bisa mengontrol tubuhnya sendiri. Tubuhnya dengan hebat bergetar dan kelojotan. Hampir saja kontol pak Narto dibuat lepas oleh gerakan Widya tersebut, namun berhasil dicegah dengan mencengkeram erat pinggul Widya dan menahan tubuhnya untuk tak terlalu bergerak.
9782Please respect copyright.PENANAQGRlyQbccg
Widya dalam keadaan tersiksa, namun bercampur dengan nikmat yang dahsyat. Rasanya ingin berteriak sangat lencang mengekspresikan rasa tersebut, namun Widya masih sedikit sadar dan hanya bisa menahan nikmatnya itu sampai terlihat di leher dan pelipisnya urat yang keluar akibat menahan nikmat tersebut dan wajahnya benar-benar merah padam seperti kepiting rebus.
9782Please respect copyright.PENANAbKWv5yI18I
“enak? Ssshhhh….enak, kau Lonte?! Aaaakkkkhhh….”
“Aaaakkkkhhh….Aakkkhhhh….aampuunn, pak…ssshhh…aampuunn…Aaaakkkkhhh….”, Widya benar-benar dibuat kelojotan minta ampun oleh pak Narto.
“Hahaha…Aakkkhhhh….rasakan kontolku ini, bu. Rasakan!!! Memek Lontemu bakal bapak buat keluar terus. Aaakkkhh…..Aakkkhhhh….”
9782Please respect copyright.PENANAENszA6m47u
PLOK!!! PLOK!!! PLOK!!!
9782Please respect copyright.PENANAVFkdfgZq7f
Dibalikkannya dengan cepat tubuh Widya untuk terlentang dan langsung ditancapkannya lagi kontol besar milik pak Narto ke dalam memek Widya yang baru saja mengalami Squirt. Gerakannya langsung berada di tempo yang cepat dan kuat.
9782Please respect copyright.PENANAmOdMihJkN9
Seolah-olah ingin membuat Widya makin tersiksa dalam kenikmatannya, pak Narto meletakan kedua kaki Widya di pundaknya dan menggenjotnya dengan keras sampai payudaranya terjepit oleh kakinya sendiri. Sementara diatasnya berada pak Narto sedang menggenjot memeknya dengan cepat.
9782Please respect copyright.PENANAZLjsGkk56z
Keringat yang berada di tubuh pak Narto membasahi kaki jenjang Widya serta ikut menetes ke arah perut dan diatas cekungan leher.
9782Please respect copyright.PENANAESmPJqCPkY
“Bapak….kuat sekali…Aakkkhhhh….panas…memek Widya panas, pak…ssshhhhh”
“Aaaakkkkhhh…aaakkkhh….saya mau….keluar lagi, paaaakkkk….sssshhhhh….Aaaakkkkhhh….”, erang Widya digempur tanpa jeda oleh pak Narto.
9782Please respect copyright.PENANAuF5liM0b3P
Memang terasa bagi pak Narto bahwa dinding memek Widya mulai meremas kembali kontolnya itu. Menandakan bahwa Widya akan mencapai orgasmenya kembali.
9782Please respect copyright.PENANAxhR7R3hq8G
“AAAKKKKHHHHH!!!!”, erang Widya saat orgasmenya meledak.
9782Please respect copyright.PENANAQUfJzdyLia
“ngecrot terus kamu, bu. Aaaakkkkhhh…Murahan banget memekmu ini. Aakkkhhhh….ssshhhhh….”
“Memek murahan kaya gini memang….harus dihajar terus biar tambah murahan lagi. Ssshhhh….teriak yang kencang, bu biar tetangga pada tau tau kalo ibu ternyata wanita murahan yang sedang di kontolin sama kontol satpam tua. Aakkkhhhh…kasih tau tetangga-tetanggamu bahwa ibu sudah jadi Lonte saya….pemuas nafsu saya, bu. Aaaakkkkhhh….memek sialan!!! Aaaakkkkhhh….ssshhhhh….”
9782Please respect copyright.PENANAQUuDhICFFF
Lagi-lagi pak Narto tak memberi kesempatan bagi Widya untuk merasakan titik orgasmenya dengan leluasa. Pak Narto memang ingin menyiksa Widya dengan kenikmatan yang datang secara bertubi-tubi. Dirinya ingin menguasai dan memiliki tubuh Widya seutuhnya.
9782Please respect copyright.PENANAsXvggzhM45
“Ampuni saya, pak. Aaaakkkkhhh….memek saya memang murahan….tolong kasih saya waktu buat orgasme….sssshhhhh….aampuunn…”
“tak ada ampun bagi memek murahan kaya punya ibu ini. Aaaakkkkhhh…”
“gila enak banget, pak…ssshhhhh….”, erang Widya.
9782Please respect copyright.PENANA9xljVMuZFY
Entah sudah berapa kali Widya dibuat orgasme oleh Pak Narto, yang jelas dirinya sudah berkali-kali dibuat kalah oleh pria tua tersebut. Pak Narto sendiri juga sudah dua kali menumpahkan lahar panasnya di memek dan juga pada mulut Widya untuk ditelannya. Berati sekarang adalah ronde ke-tiga bagi pak Narto menggempur setiap lubang Widya.
9782Please respect copyright.PENANAbmrHUMiWKx
Cairan orgasme yang Widya keluarkan bercampur dengan cairan kental milik pak Narto yang sudah mengisi rongga memeknya tadi. Sementara mulut serta tenggorokannya merasa kering. Bukan karna dirinya terus mendesah, tapi karna Widya juga sebelumnya telah menelan banyak peju pak Narto saat persetubuhan pertamanya tadi.
9782Please respect copyright.PENANA5BPziLlB2v
Disaat pak Narto masih menggenjot memek Widya. Pak Narto mengambil celana dalamnya yang tergeletak di samping tubuh telanjang Widya dan ia gunakan celana dalam kumuh itu untuk disumpalkan ke dalam mulut Widya. Sehingga suara Widya kini tak terlalu jelas terdengar.
9782Please respect copyright.PENANAmG9fUYd4gB
“Mulut ibu bisanya Cuma berisik mendesah sama buat kulum kontol doang, makan itu celana dalam bapak. Ssshhhh…”
9782Please respect copyright.PENANAWAqZDyBlWk
PLOK!!! PLOK!!! PLOK!!!
9782Please respect copyright.PENANA5kBCJbqXZa
“Dulu bapak hormati bu Widya sebagai orang yang punya harga diri. Sekarang di depan say ibu hanya bisa mendesah dan mengangkang saja. Ssshhhh….dulu bapak Cuma bisa bayangin tubuh ibu….sekarang bisa bapak nikmatin sepuasnya…”, ucap pak Narto.
“oowwsshhhh….Janda Lonte…”
9782Please respect copyright.PENANAOTD37haBTJ
Terlihat jelas bibir memek Widya ikut tertarik keluar dan masuk ke dalam setiap gerakan keluar masuk kontol besar pak Narto. Perbedaan sangat kontras. Lubang yang terlihat sempit di jejali oleh batang keras nan besar.
9782Please respect copyright.PENANAawWKod1Euf
Di tarik keluarnya lagi kontol pak Narto dan Widya disuruh untuk berposisi menungging dengan pantat yang dinaikkan tinggi dan, PLAK!!! PLAK!!! PLAK!!!
9782Please respect copyright.PENANADGdIq98Htw
Pak Narto memukulkan batang besarnya di lubang pantat Widya sebelum melakukan penetrasinya kembali. Dengan mengarahkan ujung kepala kontolnya, pak Narto mulai menekan masuk.
9782Please respect copyright.PENANAi5VRCQxvLE
BLES!!!
9782Please respect copyright.PENANA5QbhJOXXIR
“Sekarang sudah mulai terbiasa lagi pantatmu, bu”, ucap pak Narto mengomentari lubang pantat Widya yang sudah mulai gampang untuk dimasuki.
“Memek serta mulut ibu sudah bapak semprot, sekarang tinggal lubang sempit ini yang bakal bapak gunakan”
“Bakal longgar pantatmu, bu”, lanjutnya mulai memompakan kontolnya.
9782Please respect copyright.PENANADUF3xLlCzc
“Aaaakkkkhhh….Aaaakkkkhhh….terus, pak”, desah Widya.
9782Please respect copyright.PENANAm5qmkdyg9I
Persetubuhan atas pantat Widya mulai terjadi kembali. Setiap gerakan masuk membuat lubang sempit Widya kian melebar menyesuaikan kembali batang besar tersebut.
9782Please respect copyright.PENANAbKlaJAq65F
Di buangnya celana dalam yang mengumpal mulut Widya kini bisa terdengar dengan jelas suaranya setiap desahan yang dikeluarkan. Kali ini gerakan pak Narto berubah-ubah, berbeda dari sebelumnya. Dari cepat menjadi pelan dan dari pelan menjadi cepat membuat Widya blingsatan tak jelas.
9782Please respect copyright.PENANAHBmthDM8vZ
“Saya…saya sudah lemas, pak. Ssshhh….ssshhh….”
“Bentar lagi, bu. Aakkkhhhh…ssshhhhh…bentar lagi bapak keluar”
9782Please respect copyright.PENANAWkj4EYJXa5
Sambil memainkan klitoris Widya, pak Narto menggenjot terus pantat Widya dengan gerakan intens. Suara tepukan kulit terdengar demgan sangat nyaring menggema ke seluruh penjuru kamar malam itu.
9782Please respect copyright.PENANAxSssthhG6n
PLOK!!! PLOK!!! PLOK!!!
9782Please respect copyright.PENANAGp4JOAMeXP
“Gila, aku mau keluar lagi. Ssshhhh….”, batin Widya saat klitorisnya digosok oleh tangan pak Narto.
9782Please respect copyright.PENANAhyIk3JCmgV
Badanya yang sudah lemas dan tulang di seluruh tubuhnya serasa dilolosi dan sekarang dirinya dipaksa untuk mengalami orgasme kembali oleh pak Narto. Widya sangat dibuat menyerah dengan perlakuan pria tua tersebut.
9782Please respect copyright.PENANAzScXTToCr1
“puaskan saya terus ,pak. Ssshhhh…puaskan….”, seru Widya.
“daritadi bapak sudah buat ibu puas, sekarang giliran bu Widy yang puaskan kontol saya. Saya mau pejuhin pantatmu ini, sayang. Ssshhhh….”, genjotan makin keras dan cepat.
9782Please respect copyright.PENANAtGBVhPE5mp
“Aaaakkkkhhh….enak banget kau betina. Ssshhhh….longgar pantatmu, Widya. Aakkkhhhh….ssshhhhh….betina sialan!!!”
“Terus pejantanku…terus…buat betinamu ini kapok. Aakkkhhhh….semua lubangku milikmu, pak. Aku Betinamu, aku Lontemu….aku Pelacurmu. Aakkkhhhh….hajar terus”
“dengan senang hati, wanita murahanku. Ssshhhh…”
9782Please respect copyright.PENANAlCl2X3OPcq
Setiap sodokan pak Narto membuat Widya semakin terlena dengan kenikmatan dan setiap buah zakar pak Narto yang menampar memeknya membuat Widya semakin dekat demgan gelombang orgasme yang entah ke berapanya kali itu.
9782Please respect copyright.PENANAWLazaWkCgJ
Widya meremas kencang kain Seprei menahan rasa nikmat dari genjotan kontol besar pak Narto memenuhi lubang pantatnya. Nafasnya terdengar berat dan keringat makin mengalir dengan deras membasahi tubuh.
9782Please respect copyright.PENANAbrdRWnEM20
Genjotan yang kini terkesan tak beraturan membuat Widya kelojotan, tangannya memukul mukul kasur. Kakinya tak bisa diam dan beberapa kali terlihat seperti menendang nendang, namun oleh pak Narto keseimbangan dan posisi tubuh Widya bisa dipertahankan olehnya.
9782Please respect copyright.PENANALm3dJ2qRgd
“MAMPUS KAU LONTE!!! AAAKKKKHHHH…..TERIMA PEJUKU, SAYANG!!!”, erang pak Narto.
“AAKKKKHHHH!!! AAAKKKKHHHH!!! KELUAR!!! KELUAR!!!”, erang Widya.
“BAKAL BAPAK BUNTINGIN KAU, BU WIDYA!!!”
9782Please respect copyright.PENANAdHmt3I5mCI
CROT!!! CROT!!! CROT!!!
9782Please respect copyright.PENANAN8lQogtekW
Bermili-mili peju di keluarkan kembali oleh pak Narto masuk ke dalam lubang pantat Widya. Nafas keduanya terdengar sangat berat dan tak beraturan. Tenaga keduanya benar-benar terkuras habis, apalagi bagi Widya sendiri. Dirinyalah yang paling kalah telak dalam persetubuhan berat sebelah itu.
9782Please respect copyright.PENANAQaRf8zKH2j
CUP!!!
9782Please respect copyright.PENANAzSouPFOdvq
Punggung mulus Widya yang berkeringat di kecup oleh pak Narto dengan kondisi kontolnya masih tertancap dengan kokoh di dalam pantat Widya. Widya hanya melirik sesaat ke belakang sambil tersenyum lemas.
9782Please respect copyright.PENANA6jf85hUdju
Beberapa saat posisi pak Narto bertahan demgan kontolnya masih menancap hingga dilepaskannya saat mulai mengecil di dalam sana.
9782Please respect copyright.PENANA0lccSvvQ1y
“Sudah malam, bu. Bentar lagi jadwal saya yang jaga dan sebentar lagi juga Evan pasti pulang”, ucap pak Narto dengan menarik keluar kontolnya disertai lelehan lahar panas keluar.
9782Please respect copyright.PENANAudRxhGiGHz
Setelah lepasnya kontol pak Narto, tubuh Widya ambruk. Perlahan dirinya mencoba untuk membalikkan badan menjadi tidur terlentang. Sementara pak Narto turun dari ranjang dan mengambil celana dalam putih milik Widya yang tergeletak di lantai untuk mengelap sisa cairan di batang kontolnya itu.
9782Please respect copyright.PENANAbLwnER4Wob
9782Please respect copyright.PENANA55Z4Lx3K1B
9782Please respect copyright.PENANALGLxTH5c0Z
Perlu diketahui. Baik pak Narto maupun Widya sudah tau bahwa Widya sendiri dan Evan awalnya di pengaruhi oleh pikiran pak Kasno. Widya melakukan persetubuhan demgan pak Narto dalam keadaan sadar total dan begitu juga demgan Evan yang sudah tak lagi dalam pengaruh pak Kasno. Sehingga karna hal itu, pak Narto tak mau sampai Evan melihat dirinya menyetubuhi Widya.
9782Please respect copyright.PENANAsvgUWRK2Yl
Setelah selesai membersihkan kontolnya demgan celana dalam Widya, pak Narto menghampiri tubuh lemas Widya yang tergolek di atas ranjang dan mengelap wajah serta dahi Widya yang penuh keringat dengan baju milik Widya.
9782Please respect copyright.PENANAxqxdhjY1Ah
“saya pergi dulu, bu”
9782Please respect copyright.PENANAFisuuzHGp4
Kedua bibir mereka bertemu dan saling melumat satu sama lain beberapa saat. Pak Narto memakai pakaian kerjanya yang tadi sudah ia bawa di dalam tas, lalu pergi keluar kamar meninggalkan Widya.
9782Please respect copyright.PENANAm9qFbv54R5
Saat pak Narto keluar dari kamar Widya, ia melihat mertua dari perempuan yang baru saja memuaskan nafsunya tengah tertidur di sofa dan televisi dalam keadaan menyala. Pak Narto hanya melihat sebentar lalu kembali berjalan untuk keluar.
9782Please respect copyright.PENANAXNKAxX25L0
“Makasih, pak buat tubuh menantunya. Hehehe…”, lirih pak Narto menutup pintu rumah Widya.
9782Please respect copyright.PENANAMIapZr3cW4
Sebelumnya saat pak Narto masih memacu birahinya terhadap tubuh Widya di atas ranjang. Sepasang mata terlihat mengintip dari celah jendela yang dimana posisi gorden tak tertutup sempurna sedang menyaksikan bagaimana panasnya persetubuhan di depannya itu.
9782Please respect copyright.PENANAJtQVhiaBCD
Baru setengah jam sosok tersebut menyaksikan bagaimana tubuh telanjang Widya tengah digarap oleh seorang pria tua di atas ranjangnya dengan kasar. Sosok tersebut melihat bagaimana pak Narto memperlakukan Widya hingga orgasme di dalam pantat.
9782Please respect copyright.PENANARDh58aRmzJ
Setengah jam pula sosok tersebut menonton dengan posisi celana diturunkan sampai lutut sambil mengocok kontolnya yang tegang. Jarak setengah jam itu, sosok tersebut sudah beberapa kali ejakulasi. Terlihat pada tembok kamar luar Widya terdapat lelehan cairan kental putih yang lumayan banyak.
9782Please respect copyright.PENANAagMyGT4pFJ
Setelah pak Narto selesai dengan puasnya dan pergi meninggalkan Widya tergeletak di atas ranjangnya, sosok tersebut tersenyum sembari memasukkan kontolnya ke dalam celana.
9782Please respect copyright.PENANAqyH5lZJVqe
“Tinggal nunggu waktu. Hehehe….”, ucapnya sambil memasukkan ponselnya ke dalam saku celana dan berlalu pergi.
9782Please respect copyright.PENANAFdmYLCfQ9i
“Setengah jam? Lumayan juga durasinya”, ucapnya mengingat durasi yang dapat ia abadikan di dalam kamera ponsel miliknya itu.
9782Please respect copyright.PENANAkDvii3MLcd
.
.
9782Please respect copyright.PENANA4Is2Mga7xT
Entah beberapa lama pak Kasno memejamkan matanya sampai tubuhnya serasa diguncang pelan oleh seseorang. Sosok pria muda terlihat berdiri disampingnya sambil tersenyum. Evan pulang dari kegiatannya dengan waktu seperti biasanya menjelang tengah malam.
9782Please respect copyright.PENANASthzfc44JO
“jangan tidur di sofa, kek nanti bisa sakit”, ucap Evan.
“Ketiduran kakek. Hehehe…”
“Oh iya, kek. Ini Evan tadi pas pulang mampir beli makanan buat kakek sama mamah, Cuma kayaknya mamah udah tidur”, sambil memperlihatkan satu kantung keresek entah berisi makanan apa.
“Cucuk kakek emang baik banget. Yaudah kita makan bareng sini, kakek mau cuci muka dulu”, pak Kasno akan beranjak berdiri dari posisinya.
“Ga usah deh, kek. Evan kayaknya mau langsung tidur aja. Lagian Evan udah makan tadi dan Evan beliin emang buat kakek sama mamah”
“Kok gitu? Jadi langsung mau tidur?”
“iya, kek”, balas Evan.
“Nanti kalo kakek pengen tidur jangan di sofa lagi ya”, sambung Evan sebelum melangkah menaiki anak tangga.
9782Please respect copyright.PENANA3BSDHoWrwl
Sepeninggalnya Evan masuk ke dalam kamarnya, pak Kasno mendekat ke arah pintu kamar Widya. Entah di dalam sana sang menantu masih melayani nafsu pak Narto atau sudah selesai.
9782Please respect copyright.PENANA4NABYR5Rdc
Pintu terbuka dan terlihatlah tubuh Widya seorang diri terbaring diatas kasurnya dan saat di telusuri memang pak Narto sudah selesai dan pergi saat dirinya tertidur tadi. Selesai memaju birahinya pada Widya demgan puas, pak Narto langsung meninggalkan Widya dengan tubuh telanjang, di kedua kulit payudaranya banyak cupangan yang menghiasi dan dari selangkangannya .mengalir cairan kental yang lumayan banyak.
9782Please respect copyright.PENANALGKpcq57T6
Rambut serta tempat tidur yang menjadi alas pergumulan mereka terlihat acak-acakan dengan pakaian yang sebelumnya dikenakan oleh Widya terserak di lantai.
9782Please respect copyright.PENANAj8Mliq9IpD
.
.
9782Please respect copyright.PENANA0ZycpawyVe
Kehidupan Widya perlahan mulai berubah dan sejak malam itu hingga hari kepulangan pak Kasno ke kampungnya lagi, pak Narto selalu rutin membuahi rahim Widya. Entah itu di depan pak Kasno maupun tanpa di lihatnya.
9782Please respect copyright.PENANAmUSZYPzhd1
Setiap Evan sedang ada kegiatan kuliah maupun keluar main dan saat pak Narto sendiri senggang dari Kerjaanya, ia selalu menyempatkan dirinya berkunjung ke rumah Widya. Bukan hanya berkunjung ke rumah, tapi berkunjung juga ke dalam lubang memek Widya.
9782Please respect copyright.PENANAEx3ey3gAdz
Di dalam kamar Widya, di ruang tengah, ruang tamu, dapur, maupun di ranjang milik Evan, pak Narto rajin menyetubuhi Widya. Semua lubang hampir selalu dipakai olehnya, hanya saja yang paling sering digunakan adalah lubang memeknya karna memang dirinya ingin menghamili Widya.
9782Please respect copyright.PENANAnq4NGGZ2C1
Seperti siang itu saat Evan ada jadwal kelas dan dirinya pak Narto masuk jadwal malam. Siang, sehari sebelum pak Kasno pulang ke kampung. Di dapur Widya dalam keadaan jongkok di depan selangkangan pak Narto dan mulutnya terisi batang besar milik pria tua tersebut.
9782Please respect copyright.PENANAJVoLzllOxU
SLURP!!! SLURP!!! SLURP!!!
9782Please respect copyright.PENANAX5WpC0r2dN
Suara sekan sedang makan sup terdengar dari mulut Widya. Mulut tipisnya yang indah menyedot keras dan melahap semua batang pak Narto. Sementara pak Narto hanya berdiri santai sambil menikmati sepongan Widya pada kontolnya.
9782Please respect copyright.PENANAJ8nhQVonBp
“Aakkkhhhh….jangan kena gigi, bu”, ucap pak Narto memegang kepala Widya yang tengah maju mundur di selangkangannya.
9782Please respect copyright.PENANAgPCQglRJtG
Widya masih memakai pakaian lengkapnya setelah dirinya memasak dan pak Narto datang ke rumah langsung meminta dirinya untuk memuaskan nafsunya itu. Tanpa perlawanan dan dengan tunduknya Widya menuruti keinginan pak Narto dan langsung jongkok lalu memelorotkan celannya sampai keluarlah kontol besar pak Narto menampar bibir Widya.
9782Please respect copyright.PENANA6eUrUAecB6
Tanpa membuang waktu Widya menjilatnya dan memasukkan keseluruhannya ke dalam mulutnya.
9782Please respect copyright.PENANA1Zl6IMfL6R
“makin hari, bu Widya makin jadi penurut saja”, ucapnya sambil membelai rambut Widya.
9782Please respect copyright.PENANARXkdMHejxM
9782Please respect copyright.PENANA70QJpZvxqy
9782Please respect copyright.PENANA9vk3HmwAIa
Saat sedang menikmati sepongan Widya pada kontolnya. Pak Kasno terlihat sudah siap dari kamarnya dan menemui pak Narto yang tengah menyuruh menantunya itu untuk memuaskan kontolnya.
9782Please respect copyright.PENANAFX0KgFNvo6
“ayo. Saya sudah siap, To”, ucap pak Kasno setelah mandi.
9782Please respect copyright.PENANA4lPTGUeaZl
Pak Narto memalingkan wajahnya ke arah pak Kasno yang tengah melihatnya sedang di sepong oleh Widya. Widya yang tengah memasukkan kontol besar pak Narto di dalam mulutnya sambil maju mundur juga ikut .melihat ke arah mertuanya itu. Tanpa rasa canggung, Widya menjilati kontol pak Narto lalu memaju mundurkan kembali kepalanya.
9782Please respect copyright.PENANAdcgBj2VaW6
“Ssshhhhh….sebentar, pak. Lagi nanggung”, ucap pak Narto.
“Cepatlah, To ini udah siang bisa-bisa penjualnya udah pulang nanti”, ucap pak Kasno.
“Yaudah ini saya cepetin”, balasnya.
9782Please respect copyright.PENANAU5ptFRRdX6
Kemudian kepala Widya dipegang oleh pak Narto dan dengan kasar pak Narto mengerakkan kepala Widya maju mundur kepalanya dengan cepat ke arah selangkangannya hingga hidung Widya mengenai rambut kemaluannya yang lebat.
9782Please respect copyright.PENANAidpWjdwQiH
“Aaaakkkkhhh….Aaaakkkkhhh…bentar lagi, bu. Ssshhhh….”, racau pak Narto.
9782Please respect copyright.PENANAWSypkvKKJm
GLOK!!! GLOK!!! GLOK!!!
9782Please respect copyright.PENANACH3o2w9zwQ
Terlihat jelas bahwa kontol pak Narto masuk hingga tenggorokan Widya, terlihat dari luar tenggorokan Widya menggembung setiap sodokan kontol pak Narto masuk ke dalam. Widya hanya memejamkan matanya serta dari sela mulutnya keluar banyak busa ludahnya.
9782Please respect copyright.PENANAcqJ4iFPOKU
Pak Narto menggerakkan kontolnya di dalam mulut Widya seperti sedang menyetubuhi memeknya. Widya merasa akan tersedak setiap kontol pak Narto masuk dengan kasar ke dalam tenggorokannya. Baju yang dipakai Widya mulai basah akibat tetesan busa liurnya yang jatuh mengenai kulit dada serta kain baju depannya.
9782Please respect copyright.PENANASsfZaO98a2
Pak Narto semakin gencar memaksakan kepala Widya untuk lebih cepat dan dalam menelan kontolnya. Sampai saat dirinya merasa akan segera keluar, pak Narto mencabut kontolnya dari mulut Widya dan Widya disuruh untuk berdiri.
9782Please respect copyright.PENANAg4Ka5HIUvd
Setelah Widya berdiri, pak Narto menyuruh Widya untuk menungging sambil berpegangan ke pinggiran tempat diletakannya kompor. Dengan cepat dan tak sabar, pak Narto langsung menyingkap daster yang Widya pakai, celana dalamnya diturunkan sampai paha.
9782Please respect copyright.PENANALaCU189MbS
Puncak kenikmatan yang dirasakan pak Narto sudah diujung tanduk dan langsung mengarahkan kontolnya di bibir memek Widya. Di dorong masuklah kontolnya masuk menembus lubang memek Widya dengan masuk sepenuhnya. Pak Narto tanpa membuang waktu langsung menggerakkan kontolnya keluar masuk dengan cepat.
9782Please respect copyright.PENANAfYs6fRmtDs
“Aaaakkkkhhh….Aakkkhhhh…rasakan kontolku ini, bu. Ssshhhh….”
9782Please respect copyright.PENANAvEQRf3Pwiu
PLOK!!! PLOK!!! PLOK!!!
9782Please respect copyright.PENANAgPMKxkPu6z
“Aaaakkkkhhh….Aakkkhhhh…Aakkkhhhh…”, desah Widya.
9782Please respect copyright.PENANAJuO9LZGFnb
Pak Kasno berdiri menonton sang menantu di Setubuhi dengan kasar oleh pak Narto dari ambang dapur. Dirinya menonton demgan jelas bagaimana menantunya malah mendesah keenakan saat di Setubuhi kasar seperti itu.
9782Please respect copyright.PENANAPYhF9aYJQi
Sadar akan dirinya sedang di tonton oleh sang mertua, Widya memalingkan wajahnya melihat ke arah pak Kasno dengan tatapan mata yang sayu menahan nafsu. Widya melihat le arah pak Kasno sambil mulutnya menganga mengeluarkan desahan yang sangat erotis untuk di dengar.
9782Please respect copyright.PENANAvgRhSTMzlc
“Aaaakkkkhhh….Aaaakkkkhhh…”, desah Widya.
9782Please respect copyright.PENANAzDaZnqZOzv
“Lonte kamu, Widya”, batin pak Kasno antara senang karna fantasinya sudah berjalan dan rasa sakit jika mengingat pengihanatan Widya setelah kematian anaknya.
9782Please respect copyright.PENANAESPLXg7ytG
Pak Narto demgan desahan serta nafas beratnya terus menggerakkan keluar masuk kontolnya di dalam lubang peranakan Widya yang sudah siap di buahi oleh peju nya itu.
9782Please respect copyright.PENANAYIrHPUcIcj
“sekarang ibu sudah ga malu lagi ya saya entotin di depan mertuanya”, ucap pak Narto.
“ibu memang punya bakat jadi Pelacur. Ssshhhh…memek ibu yang enak ini harusnya di keroyok banyak kontol biar puas. Aaaakkkkhhh….ssshhhhh….”
“ibu suka saya entotin di depan mertuanya?”
9782Please respect copyright.PENANAhqHPJggOoM
Widya mengangguk dalam nikmat, “Iyaaahhh…ssshhhhh…iya saya suka, pak. Ssshhhh….saya suka bapak entotin di depan ayah mertua saya. Aaaakkkkhhh….ssshhhhh….entot yang keras memek saya, pak. Kasarin memek saya ini yang gatal. Ssshhhh….Aaaakkkkhhh….ini enak….ssshhhhh…”
9782Please respect copyright.PENANAl7E0tqYpkQ
Terlihat pak Kasno mendekati kedua insan tersebut yang tengah memacu birahi panasnya. Setelah berada di samping tubuh menungging Widya, pak Kasno meremas kedua buah payudara Widya dari balik baju daster yang masih dipakainya itu.
9782Please respect copyright.PENANAGjsUqvMaFo
“Hajar yang keras memek menantu saya ini, To”, ucap pak Kasno.
9782Please respect copyright.PENANAH8EAHOGMVl
Pak Narto yang mendengar keinginan orang tua tersebut langsung meningkatkan kembali kecepatan genjotannya. Bahkan sekarang bukan hanya lubang memek Widya yang di genjot kasar oleh pak Narto. Lubang pantatnya ikut dijejali kontol besarnya dan di genjot juga.
9782Please respect copyright.PENANAMb6QHH2Hy1
Kedua lubang Widya dihajar oleh kontol pak Narto secara bergantian. Beberapa kali sodokan di memek diganti pada pantat. Setelah beberapa kali sodokan di pantat diganti lagi ke dalam memek. Hal tersebut terjadi beberapa kali sampai pak Narto sendiri merasa sudah akan meledak orgasmenya.
9782Please respect copyright.PENANAS4rBK14vub
“Sudah mau keluar saya, pak. Ssshhhh….”, ucap pak Narto.
9782Please respect copyright.PENANAz0aR1lxjyO
Mendengarnya, pak Kasno menyingkir dan berhenti meremas payudara Widya memberi ruang bagi pak Narto supaya leluasa menyetubuhi Widya sampai klimaks.
9782Please respect copyright.PENANAINkAYIHVtY
PLOK!!! PLOK!!! PLOK!!!
9782Please respect copyright.PENANAuXgqjkrL1k
Widya menungging dengan daster yang disingkap hanya sampai batas pinggang beserta celana dalamnya yang diturunkan sebatas paha mendesah nikmat. Walau tak sedikit menjauh, pak Kasno memasukkan beberapa jarinya ke dalam mulut sang menantu untuk dikulumnya dan Widya menerimanya dengan senang hati. Dikulumnya jari-jari sang mertua yang masuk ke dalam mulutnya dengan khidmah.
9782Please respect copyright.PENANAV3DqIUiQxE
Pemandangan sungguh sangat erotis. Pak Narto yang sedang memfokuskan diri meraih klimaksnya melihat sedikit tali Bra hitam yang tersingkap dibalik bahu Widya. Dengan bernafsu, pak Narto meloloskan sebelah lengan daster Widya dan terlihatlah separuh Bra hitam Widya.
9782Please respect copyright.PENANA33rcWKelhB
Belum cukup, pak Narto menarik turun sebelah tali Bra tersebut, namun tak sampai keluar payudara Widya. Justru hal seperti itulah yang membuat nafsu pak Narto makin menggebu untuk menyetubuhi Widya.
9782Please respect copyright.PENANAztfdb1o1Iy
“Aaaakkkkhhh….Aakkkhhhh….Setubuhi memek Widya terus, pak. Ssshhhh….terusss….”, racau Widya disela melumat jari pak Kasno.
9782Please respect copyright.PENANAQz9t7bBMFq
Widya yang sudah dalam keadaan nafsu berat mulai meraba selangkangan pak Kasno yang masih belum bisa berdiri, hanya baru bisa sedikit tegang. Tangannya meremas pelan kontol mertuanya itu yang besar walau dalam keadaan belum bisa tegang sempurna.
9782Please respect copyright.PENANALhMOfhz4Hi
“Minta izin buat pejuhin memek menantunya ,pak. Sshhhhh….”, ucap pak Narto.
“Pejuhi lah sebanyak dan semau kamu, To. Sebelum menantuku ini jadi Pelacur pribadiku, menantuku ini jadi Pelacurmu juga. Penuhi memeknya dengan peju mu, To”, balas pak Kasno.
9782Please respect copyright.PENANACR4Gu4K5oJ
PLOK!!! PLOK!!! PLOK!!!
9782Please respect copyright.PENANAILHn6VcJ1R
“TERIMA PEJU KU, LACUR!!! MEMEK MU MEMEK LONTE, WIDYAAA!!!! AAAKKKKHHHH!!!”
9782Please respect copyright.PENANATIf9m11SgO
CROT!!! CROT!!! CROT!!!
9782Please respect copyright.PENANA4W6PuWcwHD
Pak Narto menyemburkan peju nya masuk memenuhi rahim Widya dan saat itu juga Widya juga sampai pada klimaksnya secara bersamaan.
9782Please respect copyright.PENANAT2QrFjzsdz
Kembali, saat pak Narto mencabut kontolnya lelehan putih kental keluar dengan deras dari memek Widya bercampur dengan cairan klimaks milik Widya sendiri yang tadi keluar banyak menyembur kontol pak Narto.
9782Please respect copyright.PENANALaiSxaqy77
Tubuh Widya ambruk bersender demgan nafas tersengal. Pak Narto mengarahkan kontolnya yang basah oleh cairan ke depan mulut Widya. Widya yang sudah tau apa yang harus dilakukannya langsung mencaplok kontol pak Narto membersihkan cairan yang masih melekat.
9782Please respect copyright.PENANAUyy0glRIFy
PUAH!!!
9782Please respect copyright.PENANAWMSB325T4z
“Hebat banget memek menantumu ini, pak. Sudah sering saya genjot tapi masih aja sempit”
“izin bersihin sisanya, pak”, lanjut pak Narto mengambil rambut Widya untuk mengeringkan bekas air liur Widya.
9782Please respect copyright.PENANARsE14ffH8M
Setelah selesai, pak Narto kembali menaikkan celananya hingga rapi kembali, lalu dirinya mengecup bibir Widya demgan lembut.
9782Please respect copyright.PENANAsvCEswJw3q
“memek yang nikmat, sayang”, bisik pak Narto di telinga Widya.
9782Please respect copyright.PENANAlms6uIiO2V
“Kamu jaga rumah duku ya, Wid. Bapak mau ke pasar sama pak Narto buat nemenin bapak beli bibit tanaman”, ucap pak Kasno pada Widya.
“iya, pak…”, balas Widya masih demgan nafas tersengal.
“rapihin baju kamu, nanti kalo ada tamu bisa-bisa kamu dientotin lagi”, sambung pak Kasno sebelum pergi bersama pak Narto.
9782Please respect copyright.PENANAxee25ekPLO
Perginya pak Narto bersama ayah mertuanya, Widya tak langsung membenahi kembali pakaiannya. Ia masih dalam keadaan bersandar dengan selangkangan mengalir cairan peju milik pak Narto.
9782Please respect copyright.PENANAkN9583tbCI
Dirabanya selangkangan sendiri dengan tangannya, Widya menggosok pelan memeknya yang becek oleh cairan kewanitaannya sendiri bercampur cairan peju pak Narto.
9782Please respect copyright.PENANAjRdTk0M9N9
Telapak tangannya diusapkan di memeknya dan terlihat banyak peju yang menempel ditangannya dan sejurus kemudian Widya menjilati peju yang menempel ditangannya itu hingga bersih, bahkan setelah tangannya bersih, Widya kembali mengambil peju tersebut beberapa kali lalu menjilat bersihnya.
9782Please respect copyright.PENANAUsH43vU34F
“rasa peju memang nikmat”, lirih Widya.
9782Please respect copyright.PENANABUOqTrOWjf
Setelahnya Widya mencoba bangkit dan membenahi pakaiannya dan kembali beraktivitas dengan sebelumnya menuju kamar untuk mandi.
9782Please respect copyright.PENANAGmDTgm4Kmp