Sebuah kata “mulai terbiasa” akan dirinya terhadap lelaki dalam hal memuaskan atau dipuaskan sudah terukir di otak Widya. Perlawanan, mencoba untuk menolak hasrat yang muncul sudah pernah dilakukan dan ujung-ujungnya jatuh juga dalam lingkaran tersebut. Terlepas dari hal tersebut Widya juga wanita biasa yang notabene seorang wanita tanpa suami. Ada kalanya rasa akan terpuaskan muncul dalam benaknya. Seperti kata orang bahwa nafsu bisa membutakanmu. Melanggar norma hukum ataupun norma yang jauh lebih sensitif. Pria memperkosa, perempuan diperkosa dalam tekanan. Kran tekanan tersebut kadang harus memilih untuk ikut menikmati atau di intimidasi.
9154Please respect copyright.PENANAAHOsp3RQdr
Seorang pria tanpa istri bisa saja tak melakukan kejahatan seksual dengan membayarkan sejumlah uang pada perempuan yang mau untuk hal tertentu dan masyarakat memandang hal tersebut lumayan wajar terjadi. Berbanding balik dengan perempuan jika melakukan hal tersebut yang dimana akan dipandang dengan perspektif yang jauh berbeda. Murahan, perempuan gatal, dll.
9154Please respect copyright.PENANAr7QDjGnZTD
Sudah berapa kali Widya mendapatkan pelecehan seksual dan sudah berapa kali Widya juga menikmati hal tersebut, walau hal itu tak ia gambarkan secara gamblang di depan para tersangka. Hingga dirinya bisa mengeluarkan semuanya pada lelaki yang bisa memuaskannya, bahkan dari anaknya sendiri.
9154Please respect copyright.PENANApOXBVjvQtm
“siapa?”
9154Please respect copyright.PENANAv7O5QtcNAJ
Evan? Ya, semenjak hari itu anaknya beberapa kali meminta hal yang tak pantas untuk hubungan seorang anak pada ibunya. Blowjob, Handjob ataupun sampai pada tahap yang lebih intim dalam mempersatukan masing-masing kelaminnya. Tak sepenuhnya akal Widya hilang akan hal tersebut karna Widya masih mengetahui dan sadar bahwa apa yang sedang ia perbuat adalah kesalahan yang besar, namun kembali lagi….sama-sama menikmati.
9154Please respect copyright.PENANAm3jOT5yv3z
Waktu sudah terlewat sejak hari kejadian. Widya sendiri serasa sedang mendapatkan pelajaran tambahan dari sang anak, pelajaran yang tak pernah Widya maupun rang lainnya di saat sekolah. Tentu saja!
9154Please respect copyright.PENANAGmb5f4NNab
Semenjak hari itu juga sang anak lebih sering berada di rumah ketimbang pergi keluar. Waktu anaknya bersama sang pacar masih tak ada perubahan, namun tiap kali ada kesempatan untuk pulang, makan anaknya akan segera meluncur demgan celat tanpa membuang waktu. Widya sadar betul akan hal tersebut.
9154Please respect copyright.PENANAFWvt4VZg0j
—
9154Please respect copyright.PENANAN6Eu09vXng
Pagi itu, dimana waktu masih menunjukkan pukul 4 pagi Widya membangunkan anaknya yang tengah tertidur pulas di ranjangnya. Widya membangunkan Evan bukan tanpa alasan karna pada malam hari dirinya sudah meminta tolong anaknya untuk mengantarkan dirinya ke pasar guna berbelanja. Kenapa harus sepagi itu? Ingat status Widya, dia seorang janda dan ingat lagi bahwa dirinya tengah mengandung dengan kondisi perut yang semakin membesar. Tak tepat jika Widya pergi ke luar dari rumahnya dengan keadaannya seperti itu. Para tetangga akan bertanya-tanya dan curiga pastinya.
9154Please respect copyright.PENANAEinsqu6Mk0
Untuk meminimalkan orang-orang mengetahui kehamilan Widya, Evan memutuskan untuk memesan jasa Online berupa kendaraan roda empat. Dengan perut yang membuncit Widya duduk di kursi belakang bersama anaknya dengan pakaian rumahan dan berbalut jaket.
9154Please respect copyright.PENANAwiQ0nxtkYn
Sesampainya di pasar Widya mencari bahan yang diperlukan dari lapak ke lapak yang banyak tersedia di sana. Evan yang sebenarnya masih mengantuk hanya diam menampilkan ekspresi malas sambil mengikuti kemana langkah kaki mamahnya itu berjalan.
9154Please respect copyright.PENANAPQwPi6LRit
“ini dua ikat berapa, bang?”
“Mahal amat sih. Biasanya juga ga segitu”
9154Please respect copyright.PENANADDGjfQa7oK
Evan diam memperhatikan sang mamah yang sedang mencoba menawar sayuran yang akan di belinya. Lama Evan perhatikan membuat ia mempunyai sebuah ide yang terlintas di dalam benaknya yang membuat rasa kantuknya serasa hilang di keramaian pasar pagi hari. Sambil menyunggingkan senyumnya Evan sedikit menjauh dari mamahnya yang masih sibuk dengan aksi tawarnya.
9154Please respect copyright.PENANAUq526YJnaO
Walau masih sangat pagi namun kondisi pasar sudah ramai dan karna hal itulah yang membuat Evan mendapatkan sebuah ide dimana Evan akan mengerjai mamahnya sendiri. Walau kemungkinan terjadi sangatlah tipis, tapi Evan berkeinginan melihat mamahnya itu di goda oleh orang.
9154Please respect copyright.PENANAUXBGXuy0z9
Evan berdiri di salah satu tikungan ruko, jarak mereka tak terlalu jauh dan masih bisa mendengar suaranya. Widya masih belum sadar bahwa Evan sudah tak ada lagi di sampingnya.
9154Please respect copyright.PENANA1F81ISLaJ5
“ya elah, bang masa sekilonya segitu?”, ujar Widya yang tengah menawar harga terong.
“harga pas, bu. Itupun juga sudah saya turunin harganya”
“turunin lagi, lah”
9154Please respect copyright.PENANAbHcKHvQGu0
Hanya percakapan seperti itu saja sudah membuat jantung Evan berdebar. Sehabisnya Widya diam kembali memilih, sementara si penjual terlihat melayani pembeli lain yang baru saja datang. Sekitar satu menit bapak penjual kembali mengeluarkan suaranya.
9154Please respect copyright.PENANAKV7f1UAD1L
“Lagi hamil, bu?”
9154Please respect copyright.PENANA7f8QJQ8FQm
Widy yang tengah fokus menjawab tanpa menatap, “iya, bang”
9154Please respect copyright.PENANAXz5qW4Y6uE
“anak ke berapa?”
“anak kedua, bang”
“Wajar sih kalo masih muda anaknya baru dua ya, bu. Istri saya di rumah malah udah kasih saya 4”. Widya hanya tersenyum singkat menanggapi.
“masih bingung buat beli, bu?”
“Bingung lah, bang. Udah harganya ga bisa diturunin lagi terongnya juga kecil-kecil”
“di belakang ada sih, bu Cuma belum saya bongkar masih di dalam kotak. Kalo ibu mau yang gede mungkin di belakang ada”
“Yaudah kalo gitu tolong ambilin, bang”
“Sama ibu aja sekalian. Nanti saya yang ambil takutnya sama ibu masih kurang gede”, ucap si penjual.
“mungkin juga gedenya bisa bikin ibu kenyang. Hehehe…”, lanjutnya sambil menatap lapar tubuh hamil Widya terutama bagian dadanya yang terlihat semakin menantang karna mulai terisi ASI.
9154Please respect copyright.PENANA1asxtaJaks
Widya menoleh ke arah samping untuk mengajak Evan, tapi dirinya baru sadar bahwa sosok tersebut sudah tak ada disampingnya. “kemana?”.
9154Please respect copyright.PENANAE3KfJfcNgG
“Ga usah deh, bang. Kalo gitu saya beli Timun sama Terongnya masing-masing 1 kilo”. Terlihat wajah kecewa pada penjual tersebut. Evan yang merasa cukup akhirnya mendekat ke arah mamahnya lagi
9154Please respect copyright.PENANA25hNWKiLm5
“tadi kamu kemana, nak?”
“cari tempat kencing, mah. Evan tadi udah kebelet banget makanya ga sempat ngomong sama mamah
9154Please respect copyright.PENANA6ooEoDJ5M0
Hanya seperti itulah yang terjadi saat Widya berada di lapak tersebut, namun hal yang diinginkan oleh Evan malah terjadi saat sudah selesai membeli kebutuhan dapur. Dimana saat mereka tengah berjalan untuk keluar dari dalam pasar. Posisi Evan yang sebelumnya berada persis di belakang mamahnya harus tersingkir saat adanya seorang kuli panggul yang hanya memakai kaos partai dan celana kolor menyerobot masuk ke depannya.
9154Please respect copyright.PENANADqYFwC8iST
Awalnya Evan tak merasa ada hak aneh yang sedang terjadi, namun kelamaan Evan bisa melihat keanehan pada kuli tersebut, diaman ia memanfaatkan kondisi pasar yang semakin sesak akan orang. Kuli panggung tersebut memepet sangat dekat dengan mamahnya dan terlihat pula pinggulnya sedikit condong mengarah ke maju menempelkan selangkangannya pada pantat sang mamah.
9154Please respect copyright.PENANAEYb1s0iV56
Evan memaksa sedikit maju untuk melihat lebih jelas lagi apa uang sedang pria tersebut lakukan dan ternyata memang benar dari balik celana kolornya terlihat menggembung serta tengah menabrakkan berulang kali ke arah pantat mamahnya.
9154Please respect copyright.PENANAy2PeM3x3MN
“Sange berat nih pasti sama mamah”, batin Evan.
9154Please respect copyright.PENANAf7TUjstzok
Momen tersebut di dukung lagi dengan tersendatnya perjalanan karna ada beberapa ibu-ibu yang menghalangi jalan. Apa yang Evan lihat selanjutnya antara kaget dan makin antusias, dimana pria tersebut dengan nekatnya mengeluarkan batang kontolnya yang sudah keras untuk di tempelkan ke bongkahan pantat mamahnya.
9154Please respect copyright.PENANAL5ZqyPuFkL
“Nekat benar ini orang. Gue teriakin bisa dihajar masa langsung”
9154Please respect copyright.PENANAOQ2CVtbea8
Tak lama menggesek ternyata pria tersebut tak bisa menahan rasa nikmatnya dan bisa terlihat dari sela celah yang ada bahwa pria tersebut menyemburkan peju nya di atas bongkahan pantat mamahnya lumayan banyak.
9154Please respect copyright.PENANA8AKAqhaAJb
Saat berhasil keluar dari dalam pasar Evan bisa melihat tanda basah di bagian pantat mamahnya dan cairan kental menempel disana. Takut ada orang lain yang melihat, Evan berjalan lumayan dekat di belakang mamahnya untuk menutupi bagian tersebut.
9154Please respect copyright.PENANAQ9xbftH0p7
“Gila, mamah gue di lecehin di pasar”, sambil memandangi cairan kental tersebut.
9154Please respect copyright.PENANAdiptChyTW5
—
9154Please respect copyright.PENANAIVyI93QdZU
Tak ada satupun tetangga ataupun penghuni Komplek lainnya yang melihat kepulangan Widya dari pasar sehingga kondisi perutnya yang membuncit tak di ketahui. Namun sejatinya Widya masih saja memikirkan jalan keluar untuk kehamilannya itu. Ia tak bisa terus seperti itu hingga bayi yang ia kandung itu lahir.
9154Please respect copyright.PENANAOehv7fsJZP
Semua kantung keresek yang berisi bahan dapur di taruh di atas meja yang terdapat di dapur. Evan menghampiri dari arah kamar mandi dapur sehabis kencing pada mamahnya.
9154Please respect copyright.PENANAse173aaFdP
“mah…”, Widya menoleh.
“Mamah sebenarnya tadi tau apa ga yang dilakuin kuli Panggul tadi?”
“maksud kamu, nak?”
9154Please respect copyright.PENANAaOlE8jj6o7
Evan menarik ujung baju mamahnya dan memperlihatkannya. “Ini”
9154Please respect copyright.PENANAoY2k3aBxMf
Widya diam tak bisa mengeluarkan sanggahan yang berarti. Hanya bisa menundukkan kepala menerawang pandangannya ke lantai putih dapur. Widya mengetahui perbuatan kuli tersebut di belakangnya, merasakan dengan sangat jika ada suatu benda lonjong yang menekan di pantatnya serta sebuah rasa hangat di akhirnya.
9154Please respect copyright.PENANAHsuAptRcCj
Evan menyadarkan mamahnya dengan gerakan tangan yang mulai menjamah kedua buah pantatnya. Widya sempat tersentak, namun dengan cepat bisa mengontrol kembali rasa kagetnya. Jamahan yang dilakukan oleh Evan awalnya hanya sebuah elusan lembut dan kian menjadi sebuah remasan lumayan kuat. Entah memang karna menahan gejolak nafsu yang datang semenjak di pasar atau karna memang hal lain Widya dengan cepat mengeluarkan suara nafas yang mulai tersengal.
9154Please respect copyright.PENANA1nOWbr5kh5
“Eeggghhhh…..
“Eeggghhhh….”
9154Please respect copyright.PENANA8UxREcgLLe
Hanya desahan tertahan yang keluar di keduanya tanpa ucapan yang berarti. Tangan Evan makin nakal saja bergerak di bawah sana dengan memasukkan telapak tangannya ke dalam celana dalam putih yang di pakai oleh mamahnya. Sontak Widya mengeratkan kedua kakinya untuk lebih bersatu menahan rasa geli di selangkangannya.
9154Please respect copyright.PENANA7mpHH3uGwt
Jemari Evan menyelusup masuk mencolok lubang surga dunia itu. Dari satu jari, ditambah 2 jari dan terakhir 3 jari. Menggunakan ketiga jarinya yang telah masuk itu Evan mulai mengocoknya dengan gerakan cenderung memancing birahi lawannya untuk lebih keluar.
9154Please respect copyright.PENANAYEUiyThGu3
Benar saja, gerakan jari Evan membuat Widya merasakan rasa tanggung. Kedua pahanya ia gesekkan satu sama lain dan nafasnya semakin memburu. Bahkan pantatnya terlihat sedikit bergerak seakan-akan memberi komando pada tangan Evan untuk bergerak mengocok lebih cepat dan lebih dalam lagi.
9154Please respect copyright.PENANA5i1egoMnLf
“Mamah mau?”, tanya Evan di telinga mamahnya dengan suara gemetar menahan nafsu.
“Eeggghhhh….”, balas Widya mengangguk lemah.
“Mamah mau?”, tanya Evan lagi untuk memperjelas.
“Iya, mamah mau…”, Widya mulai menikmati apa yang anaknya perbuat akhir-akhir ini, namun durinya masih sedikit ragu untuk meluapkannya terlepas karna Evan adalah anaknya sendiri. Apalagi entah karna alasan apa tiba-tiba kedua pria yang sebelumnya bisa dikatakan rutin memberikan kepuasan sekarang jarang datang.
9154Please respect copyright.PENANAJBQZJ5nnf1
Tangan kiri Evan naik memainkan bukit kenyal Widya secara bergantian meremas dari balik baku yang dikenakan mamahnya. Walau masih memakai baju tapi Evan bisa merasakan kenyalnya gundukan tersebut dan Evan juga bisa merasakan tonjolan puting di keduanya karna memang sebelum berangkat ke pasar Evan terlebih dahulu meminta agar mamahnya melepaskan Branya. Dengan kata lain selama di pasar Widya tak memakai Bra sama sekali. Mungkin saja bapak penjual sayur disana ataupun orang-orang lain melihat puting Widya yang tercetak jelas.
9154Please respect copyright.PENANAop7Sy47doZ
“Eeeeeggghhhh, nak….ssshhhhh…”, desis Widya menikmati permainan tangan anaknya di area atas dan bawah tubuhnya.
9154Please respect copyright.PENANAy2DznEkvH7
Salah satu area sensitif Widya seperti tengkuk dan belakang telinga pun juga tak luput dari rangsangan Evan. Sampai Widya merasakan merinding geli yang nikmat menjalar ke seluruh tubuhnya.
9154Please respect copyright.PENANAigEVAP5YCf
“Mah…”, panggil Evan pelan, aktivitasnya di hentikan. Widya merasakan ada yang hilang menatap orang yang memanggilnya itu demgan tatapan yang tersirat, “kenapa berhenti? Ada apa?”
9154Please respect copyright.PENANA1hjNaLL5Me
“Evan pengen. Mamah bukain celana Evan”
9154Please respect copyright.PENANAKTmvP359p7
Kepalang tanggung, pikir Widya dan tanpa pemaksaan ia berbalik ke arah anaknya itu lalu bersimpuh di depannya. Kedua tangan lentiknya dengan cekatan mulai melucuti celana anaknya sendiri sampai sebuah benda kokoh mengacung tepat di depannya. Widya terdiam menatap kejantanan tersebut yang sudah beberapa kali masuk ke dalam lubang intimnya dan mulut.
9154Please respect copyright.PENANAdGj1V3PeCa
Widya masih belum terlalu percaya bahwa kejantanan tersebut adalah milik anaknya sendiri dan batang tersebut juga yang akhir-akhir ini memuaskannya.
9154Please respect copyright.PENANApRkHT6O0Zs
“apakah ini masih sebuah mimpi? Kontol anakku berdiri di depan wajahku sendiri dan karna kontol ini juga aku dibuat puas? Apakah ini memang benar anakku, Evan?”, batin Widya masih mencoba berperang dengan kenyataan yang memang sudah terjadi.
9154Please respect copyright.PENANAE8FfSEHv28
“Mah, kocokin pake tangan mamah. Buat kontol Evan siap buat masuk ke rumahnya”, kedua tangan Evan berada di belakang sambil matanya menatap ke arah Widya berada.
9154Please respect copyright.PENANAx1E0EhftX8
Dengan perasaan masih diselimuti sedikit keraguan, tangan kanan Widya meraih batang kejantanan tersebut dan mulai mengocoknya pelan. Tangan Evan meraih salah satu bungkusan yang ia bawa. Evan yang sebelumnya memang pergi ke kamar terlebih dahulu untuk mengambilnya. Bukan kotak juga, karna bentuknya lonjong dan bisa dibilang kardus kecil.
9154Please respect copyright.PENANA9NbdKYt5Cr
Saat isinya dibuka ternyata sebuah Dildo getar yang dibelinya di Online Shop beberapa hari lalu. Dildo dengan ukuran lumayan besar dan saat dinyalakan Dildo tersebut bergerak layaknya sedang menari.
9154Please respect copyright.PENANA2aQWJpWGjo
“Mamah pasti bakal suka. Evan lihat kalo mamah punya Dildo karet kan? Kalo yang ini bisa gerak, mah”, ucap Evan dan membimbing mamahnya untuk duduk di lantai dengan kedua kakinya di buka lebar.
9154Please respect copyright.PENANAUPcI629tPn
Celana dalam putih yang Widya kenakan terlihat jelas oleh Evan. Disingkapnya bagian tengah tersebut hingga memperlihatkan selangkangan Widya yang merekah dan sedikit terlihat mulai basah akibat kocokkan jari Evan sebelumnya. Kembali, kembali Evan memasukkan jemarinya mengocok memek Widya kali ini dengan gerakan cepat sehingga menimbulkan suara kecipak basah.
9154Please respect copyright.PENANA6I9EPivYKv
Dirasa sudah cukup basah, Evan mulai mengarahkan Dildo tersebut dan menekannya masuk dengan perlahan sampai terbenam sepenuhnya. “DDDRRRTTTTTT!!!”. Bunyi Dildo tersebut yang dinyalakan seperti bunyi vibrator.
9154Please respect copyright.PENANAgd4nZzd1Ac
Nyalanya Dildo tersebut membuat badan Widya tersentak kaget menerima rangsangan kuat pada selangkangannya akibat ada sebuah benda yang menggeliat di dalamnya sedang mengorek dinding memeknya.
9154Please respect copyright.PENANAk1WY8V5YmJ
“Aaakkkhhhh…..sssshhhhh…..akkkkhhhh….”, desah Widya dengan pinggulnya yang ikut bergoyang.
9154Please respect copyright.PENANA0wSIfe4typ
Mulut Widya yang tengah terbuka oleh desahannya itu digunakan oleh Evan untuk memasukkan kontolnya ke dalam mulut mamahnya sendiri. Hangat dan lembut yang pertama kali Evan rasakan saat batang kontolnya berhasil masuk untuk merasakan mulut tersebut.
9154Please respect copyright.PENANARPMZ0qOwnk
“aaakkkkkkhhhh….hangat….sambil di emut, mah. Sssshhhhh…..sssshhhhh….”, desah Evan.
“iya kaya gitu, mah. Sssshhhhh…sedot yang kuat kontol Evan, mah. Aaakkkhhhh….ssshhhhh….mamah ternyata jago. Ssshhhhh….”
9154Please respect copyright.PENANARtnehqSogh
SLURP!!! SLURP!!! SLURP!!!
9154Please respect copyright.PENANApnKByrEYVv
Suara sedotan mulut Widya pada kontol anaknya sendiri dan suara yang dikeluarkan mulut Widya disertai juga dengan desahan nikmat dirinya saat Dildo yang ditanamkan oleh anaknya terus saja menari di memeknya. Nafasnya mulai tersengal dengan kasar dan satu tangannya memanjakan buah zakat anaknya, sementara tangan yang lain digunakan untuk meremas sendiri payudaranya.
9154Please respect copyright.PENANAYUyPUQoFEd
“Aaakkksssshhhhh….ternyata mamah emang sudah dibuat binal sama pak Narto…. Sssshhhhh….enak, mah….ssshhhhh…..”
9154Please respect copyright.PENANAxBLwBGBx0s
Evan menyudahi kegiatan saat kontolnya di servis oleh mamahnya. Ia rendahkan posisi tubuhnya dan saat jarah wajah keduanya berdekatan, Evan langsung melumat bibir manis mamahnya itu. Begituan juga dengan Widya yang membalas lumatan anaknya sendiri yang disertai dengan permainan lidah.
9154Please respect copyright.PENANAXziXHkxiKr
SLURRPPP!!! SSLLLUURRPP!!!
9154Please respect copyright.PENANAFVSfnnWNkG
“Minum ludah Evan ini, mah….ssllluuurrrppp…”
9154Please respect copyright.PENANACBOQH5ueuc
Widya menerima air ludah anaknya sendiri yang diberikan langsung di dalam mulut. Air ludah yang Evan berikan di sela permainan lidahnya itu langsung di telan habis oleh Widya seperti seseorang yang tengah meneguk air biasa. Merasakan sensasi baru bercinta dengan anaknya sendiri membuat Widya dimabuk kepalang. Kedua tangannya ia kalungkan di leher Evan untuk menahannya supaya tetap di posisi tersebut, melumat habis bibirnya.
9154Please respect copyright.PENANAUQ2X1rjF4e
“lagi….sssshhhhh….”, suara parau Widya di tengah lumatan.
“mamah haus…mamah mau minum lagi, nak…aaakkkkkkhhhh…ssshhhhh….maaauuu….sshhhhh….”, Ucap Widya disertai menggigit pelan bibir bawah anaknya itu.
9154Please respect copyright.PENANAFHkZgafWOM
Evan tersenyum mendengar permintaan mamahnya yang sudah mau berani terbuka terhadapnya. Karna rasa senangnya itu lantas Evan mengumpulkan kembali ludahnya dan memberikan pada mamahnya lewat sebuah lumatan nafsu. Beberapa kali Evan lakukan hal tersebut dan diterima dengan senang hati oleh Widya.
9154Please respect copyright.PENANACrryUAXlWR
Evan mengangkat tubuh hamil Widya untuk di dudukannya di atas meja. Walau sedikit terasa lebih berat akibat kehamilannya itu, tak terlaku dipedulikan.
9154Please respect copyright.PENANABTKeOnIYUg
Widya telah duduk mengangkang di atas meja memperlihatkan selangkangannya yang terisi sebuah Dildo tengah bergerak menari di dalamnya. Evan hanya memandangnya sebentar lalu disingkapnya baju tersebut yang dibaliknya tak memakai Bra dan mulutnya langsung dijatuhkan di payudara Widya. Dicaploknya bukit kenyal itu secara bergantian. Evan merasakan senang yang teramat ketika payudara mamahnya mulai mengeluarkan sebuah ASI, walau belum dalam jumlah yang banyak, namun sudah cukup membuat nafsu Evan makin membara.
9154Please respect copyright.PENANApdvIhjqx0C
“payudara mamah udah keluar susunya. Sebelum mamah menyusui anak di perut mamah ini, Evan duku yang bakal minum ini. Ssllluuurrrppp”
“Aaakkkhhhh….ssshhhhh….pelan aja, nak minumnya. Aakkkhhhh…sssshhhh….mamah….geli….ssshhhhh….aaakkkhhhh….”, desah Widya meremas rambut Evan.
“Enak banget mah air susunya. Ini punya Evan, mamah jangan kasih ke pak Narto ataupun ke pak Herman, mah. Ssllluuurrrppp…ssllluuurrrppp… Mamah milik Evan”
“Iya, nak…ssshhhhh….iya, mamah milik kamu. Sssshhhhh….pelan-pelan saja. Aaakkhhhhhssss…”
9154Please respect copyright.PENANAPbjNBvaSqZ
Puas menikmati air ASI, Evan turun ke selangkangan mamahnya dan meraih Dildo yang tertanam di sana. Sebelum dicabut Evan memainkan benda tersebut dengan mengocoknya. Hal tersebut membuat Widya makin terombang-ambing oleh gejolak birahinya. Gerakan memutar Dildo tersebut lalu ditambah sebuah kocokkan.
9154Please respect copyright.PENANA1LlrA1Brkb
“aaakkkkhhhh…..aaakkkkkhhh….nakkkhhhgggg….ooouugghhhh….mamah…mamah mau keluar, nakk….ssshhhhh….Aaaakkkkhhh….”, badan Widya bergetar saat mengalami orgasme pertamanya dan hak tersebut membuat selangkangannya bertambah basah.
9154Please respect copyright.PENANAO9MkQtOQCm
Dirasa cukup mengerjai mamahnya, Evan mencabut Dildo tersebut dan langsung digantikan dengan sebuah Dildo asli miliknya sendiri. Dengan menekan perlahan Evan mulai melakukan penetrasi pertamanya di hari itu. BLES!!!
9154Please respect copyright.PENANALd7B6SSqYV
“aaakkkkkkhhhh!!!”, lenguh nikmat keduanya saat saling bersatu.
9154Please respect copyright.PENANACI45tnmljr
Pertama Evan membiarkan batang kontolnya disana guna memberi ruang bagi rongga memek mamahnya untuk menyesuaikan karna ukuran kontol miliknya sedikit lebih besar dari kontol kedua pria yang selama ini sering menikmati mamahnya itu.
9154Please respect copyright.PENANAJ6qdoEPDoC
Dipandang perut mamahnya yang kian membuncit itu. Ada pandangan sedikit tak percaya yang terlintas di benak Evan dikala dirinya mengingat bahwa duku ia pernah berada di dalam perut tersebut dan lubang yang sedang ia tusuk dengan kontolnya adalah lubang tempat dirinya dilahirkan dan sekarang? Ia malah bisa menikmati dan bisa membuat tempat dirinya dilahirkan terisi benih anaknya sendiri nantinya.
9154Please respect copyright.PENANA1CgiDlBlVQ
Terlihat bagian atas memek mamahnya menggembung akibat diisi kontolnya itu, ada rasa bangga yang dirasakan oleh Evan saat melihat kontolnya bisa membuat memek wanita penuh seperti itu.
9154Please respect copyright.PENANADfe4hcvIlq
“Lihat, mah….dulu Evan lahir dari sini dan sekarang Evan buat lubang tempat Evan penuh sesak sama kontol Evan”, ucap Evan sambil menunjuk ke arah Memek Widya.
“Sebelum Evan lanjutkan, Evan mau tanya serius sama mamah”, dengan meremas kedua payudara mamahnya dengan gemas.
“Sebenarnya anak di dalam perut ini hasil dari siapa?”. Widya terdiam dalam nafsunya.
“Mamah….mamah ga tau pasti ini anak siapa, tapi tebakan mamah ini anak pak Narto dan mamah merasa yakin. Sssshhhhh…”, kontol Evan bereaksi ketika mendengar mamahnya hamil oleh pak Narto.
9154Please respect copyright.PENANArne5Vo5TOg
“Mamah memang binal banget”. Ucapnya dengan langsung menggerakkan pinggulnya untuk menyodokkan kontolnya keluar masuk.
9154Please respect copyright.PENANAjYjiHTT5Ak
PLOK!!! PLOK!!! PLOK!!!
9154Please respect copyright.PENANArdD2ibRzly
“Aaakkkhhhh….Aaaakkkkhhh….akkkkhhhh….maafin mamah, nak. Aaakkkhhhh…ssshhhhh….mamah…mamah udah jadi mamah yang binal buat kamu. Ssshhhh….Ooouuugghhh…mamah terima kalau kamu mau….hukum mamah. Aaakkkhhsssss….akkkkhhhh …terus, nak….teruussss…”, racau Widya menikmati perlakuan anaknya sendiri.
9154Please respect copyright.PENANA4n4IwRlD8B
“jelas…jelas Evan bakal hukum mamah. Aaakkkhhhh…ssshhh…mamah binal kaya mamah itu memang harus dihukum. Aaaakkkkhhh…mamah biarain orang lain nikmatin dan buang peju nya di dalam memek mamah sampai hamil. Mamah….mamah harus dihukum. Aaakkkhhsssss….ssshhhhh….”
9154Please respect copyright.PENANAh87T9Qq5Ge
Meja kayu yang digunakan Widya untuk menyerahkan tubuhnya pada sang anak berdenyit menimbulkan suara saat meja ikut terdorong sedikit demi sedikit setiap Evan menghentakkan kontolnya masuk ke dalam lubangnya.
9154Please respect copyright.PENANAfjHTUjYGRV
PLOK!!! PLOK!!! PLOK!!!
9154Please respect copyright.PENANAMJdx1bZKLf
“Aaakkkkkkhhhh…Aaakkkhhhh….selamanya mamah Cuma buat Evan….kontol Evan buat mamah. Terima kontol Evan, mah. Aakkkhhhh…Aakkkhhhh…ini kontol punya Evan memekkk…..ssshhhhh”, racau Evan bernafsu menyetubuhi mamahnya sendiri. Hentakkan demi hentakkan ia berikan dengan kuat dan dalam.
“Aaakkkhhhh…..mamah….ma—Aakkkhhhh…mamah lagi hamil, nak. Aaakkkhhsssss….pelaann…ssshhhhh….”, desah Widya makin tak karuan akan kenikmatan yang diberikan oleh kontol anaknya sendiri.
“Evan ga peduli, mah….Evan mau kasih pelajaran sama memek mamah ini. Ssshhhh…memek yang udah sering diisi sama peju orang. Aaaakkkkhhh…ssshhhhh…memek nakal….ssshhhhh….”
9154Please respect copyright.PENANAMDu39nuBXP
8 menit lebih bertahan dalam posisi tersebut membuat Evan merasa bosan. Dibimbingnya sang mamah untuk berganti posisi dengan menungging. Dalam posisi tersebut membuat Evan makin merasakan sensasi yang luar biasa dikarenakan Evan memang menyukai posisi tersebut.
9154Please respect copyright.PENANAIKFs0yvjSe
PLAK!!! PLAK!!!
9154Please respect copyright.PENANAl30J92wb8K
Dua kali Evan menampar kulit pantat mamahnya tak terlalu keras, walau begitu bunyi yang ditimbulkan sangat nyaring terdengar. Keadaan Widya yang tengah di Doggy oleh anaknya sendiri masih berpakaian lengkap tanpa ada yang di lepas karna bagian atas maupun bawah hanya disingkap. Sementara Evan sudah telanjang bulat memacu kendali atas tubuh mamahnya itu.
9154Please respect copyright.PENANAOswWaOQQA4
“Aaakkkhhhh….Aakkkhhhh….mamah mau keluar lagi, nak…Ooouuugghhh…ssshhhhh…”, adu Widya disaat klimaks keduanya akan segera dicapai.
9154Please respect copyright.PENANAyQskyxmixD
PLOK!!! PLOK!!! PLOK!!!
9154Please respect copyright.PENANADL16zLugz6
“AAAKKKHHH….MAMAH KELUAAARRR….”
9154Please respect copyright.PENANA6evvop7TZj
PLOP!!!
9154Please respect copyright.PENANAfjTSTE0xBn
SYUURRR!!!
9154Please respect copyright.PENANAKXsH9pUBNY
Evan menarik lepas kontolnya saat mamahnya mengalami orgasme sehingga cairan kewanitaannya keluar dengan deras ke lantai. Badanya yang bergetar menjatuhkan setengahnya ke atas meja dengan posisi menekuk ke depan menggambarkan betapa nikmatnya yang sedang dialami.
9154Please respect copyright.PENANA2GFYPu9eOS
Melihat pemandangan tersebut tak membuat Evan diam. Dengan jemarinya ia membantu mengocok lubang memek mamahnya dengan cekat sehingga cairan yang keluar semakin banyak dan deras.
9154Please respect copyright.PENANA15dF2LPeXF
“Hhoossshhhh….Hhoossshhhh….”, nafas Widya terdengar kasar sehabis orgasme.
9154Please respect copyright.PENANAamu980377W
Evan berjalan ke arah rak bumbu dapur mengambil sebuah botol berisi minyak goreng ditangannya.
9154Please respect copyright.PENANAfrkXHZHPjL
“mah, Evan juga mau ngerasain bagaimana kontol Evan dijepit sama lubang pantat mamah”. Widya dalam kondisi masih melayang harus menggerakkan kepalanya menatap anaknya itu.
“tapi, nak….”
“Sudahlah, mah. Lagian pantat mamah juga ga perawan kan? Bukan sama ayah tapi sama pak Narto dan mungkin jauh sebelum pak Narto”
9154Please respect copyright.PENANAomhNOV1p4d
Evan menuangkan minyak goreng tersebut di lubang pantat mamahnya dan lada batang kontolnya sendiri. Setelahnya ujung kontolnya itu di arahkan tepat pada lubang belakang yang sempit tersebut. Susah. Itu yang Evan rasakan saat untuk pertama kalinya akan ikut menjebol lubang belakang.
9154Please respect copyright.PENANAiQfseQo0OJ
Beberapa kali Evan mencoba memasukkan kontolnya dengan dibarengi erangan dari mulut mamahnya yang keluar. Percobaan yang terakhir akhirnya bisa Evan lakukan dengan masuknya kontolnya secara sempurna pada lubang tersebut.
9154Please respect copyright.PENANAHfNCAmhzXq
“Aaakkkkkkhhhh…sempit banget, mah. Ssshhhh….kontol Evan rasanya kaya diremas kencang. Ssshhhh….gila…”
“Jangan gerakin dulu, nak. Sakit…beri mamah waktu. Sssshhhhh….”, cegah Widya saat Evan akan menggerakkan pinggulnya.
“Padahal mamah sudah pernah di anal kan? Kok masih sakit dan kenapa…ssshhhhh…lubang mamah masih sempit banget?”, tanya Evan.
“Bukan punya mamah yang terlalu sempit, nak….tapi punya kamu yang kebesaran”, balas Widya masih menahan pinggul Evan untuk tetap diam.
“punya Evan? Apa, mah?”
“ssshhhhh….kontol. kontol kamu yang kebesaran, nak”
9154Please respect copyright.PENANARLXp2K40Wt
Evan menuruti mamahnya untuk memberi waktu penyesuaian pada batang kontolnya yang telah masuk di lubang anal miliknya. Sekitar satu menit berlalu saat Evan mendiamkan kontolnya. Ia coba untuk menggerakkan sedikit dan mamahnya tak menghentikannya. Ia tingkatkan lagi sedikit, masih dibiarkan. Evan meningkatkan gerakan pinggulnya sedikit demi sedikit sampai gerakannya normal sang mamah tetap membiarkan, hanya suara erangan sakit dan kadang diselingi desahan.
9154Please respect copyright.PENANAAj896EeI2Q
“Sssshhhhh….pantas saja pas Evan liat di video porno kalo orang main anal pasti ekspresi pria nya keenakan. Ssshhhh….ternyata memang rasanya luar biasa. Ssshhhh….”, racau Evan pada diri sendiri sambil menatap lubang anal mamahnya yang terisi penuh oleh kontolnya yang tengah keluar masuk.
9154Please respect copyright.PENANAKJ8wsDDqg3
Tangannya meraih plastik belanjaan tadi dan mengambil sebuah Terong yang ukurannya sedang, namun besar di genggaman. Ia sodorkan terlebih dahulu pada mamahnya untuk di kulumnya terong tersebut sampai basah oleh ludah. Setelahnya ia dorong masuk ke dalam lubang memek mamahnya sehingga kini dua lubang mamahnya sudah terisi oleh kontol dan terong.
9154Please respect copyright.PENANAZWCpTBw8v8
“Aaakkkhhhh….eennnaakkkk….ssshhhhh….”, desah Widya.
“enak, mah?”, Widya mengangguk.
“Evan boleh ga anggap mamah jadi istri Evan, mah?”, tanya Evan dengan laju kontolnya terus keluar masuk memompa lubang anal mamahnya.
“iya bbolehhh…nak. ssshhhhh….mamah istrimu, mas….Ooouuugghhh…ssshhhhh….”
“Evan panggil nama mamah aja ya, biar lebih mesra”
“iya, masss….”
9154Please respect copyright.PENANAgtsmcNRVqJ
PLOK!! PLOK!! PLOK!!!
9154Please respect copyright.PENANAk6BGuWuGsd
Sodokan yang Evan lakukan tak cepat namun bertenaga sehingga tiap sodokan yang diberikan pada mamahnya mambu membuat tubuh mamahnya ikut terdorong ke depan mengerang nikmat.
9154Please respect copyright.PENANAFKQyg9WG3p
Puas menyodomi mamahnya sendiri, Evan mengeluarkan terong yang ada di memek mamahnya dan menggantikannya kembali dengan kontolnya. Di lubang tersebut Evan kembali menggempur tubuh hamil mamahnya dengan ritme sedikit cepat. Kedua payudara mamahnya yang tergantung bebas bergoyang seirama dengan sodokan kontol Evan.
9154Please respect copyright.PENANAseBEe1w5rf
“Aaakkkkhhhh…..aakkkkhhhh….hebaatt….ssshhh….mamah…mamah mau keluar lagi, maaass…..”, racau Widya akan mencapai orgasme ketiga kalinya. Evan sendiri juga kaget karna bisa membuat mamahnya keluar dengan waktu yang tak terlalu lama dari orgasme-orgasme sebelumnya.
9154Please respect copyright.PENANASTncWVhnB4
Mungkin karna faktor sensasi dimana Widya yang tengah di Setubuhi oleh anaknya sendiri dan hal itulah yang menjadi faktor Widya mendapatkan sebuah puncak kenikmatan yang datang dengan jarak tak terlalu lama.
9154Please respect copyright.PENANA8r5PyMT3ep
“mamah mau keluar lagi?”, tanya Evan.
“iya, mas, Widya mau keluar lagi. Ooouuugghhh…ssshhh…teruss, masss….terusshhhh…”
9154Please respect copyright.PENANAQE3Hqa5H4O
PLOK!!! PLOK!!! PLOK!!!
9154Please respect copyright.PENANA2rzFeZ3aV2
Evan meningkatkan ritme genjotannya lebih cepat lagi dan benar saja mamahnya kembali mengalami orgasme yang dahsyat dimana saat dirinya menarik lepas kontolnya, Evan melihat bahwa mamahnya sampai Squirt dengan sangat hebat. Bahkan Squirt ketiga ini lebih hebat dari pertama.
9154Please respect copyright.PENANAoAjqJOgGGt
“AAAKKKKKHHHHH…..NIKMAAAATTTT….EENNAAKKK, MAASSHHHHH…OOUUGGGHHHHH….”, lenguh penuh nikmat keluar dari mulut Widya.
9154Please respect copyright.PENANAstmhejRSac
Evan menangkap tubuh hamil mamahnya yang terlihat limbung akan jatuh setelah melepaskan Squirt nikmatnya itu. Di peluknya tubuh sang mamah dan direbahkannya di atas meja kembali.
9154Please respect copyright.PENANA53pWd2k0O8
“Gimana, mah? Enak?”, dalam keadaan mata masih terpejam menikmati klimaks nikmat Widya menjawab dengan sebuah anggukan lemas. Tersirat jelas di wajah mamahnya sebuah wajah penuh rasa puas.
“Evan belum keluar, sekarang giliran Evan ya, mah”
9154Please respect copyright.PENANAZp4DL0wjws
BLES!!!
9154Please respect copyright.PENANAFOK58vcvkS
Mata Widya terbuka sejenak saat masuknya kembali kontol anaknya itu mengisi lubang memeknya, namun hanya sebentar lalu terpejam kembali siap menanti rasa nikmat di setiap gesekan dan sodokan yang diberikan oleh kontol anaknya itu.
9154Please respect copyright.PENANAoixwzmFKeD
Tubuh Evan sudah berkumur keringat karna sedari tadi dirinya telah memuaskan sang mamah. Stamina yang dimiliki oleh Evan masihlah banyak, namun karna keinginan yang tak bisa di tahan lagi Evan akan segera mengambil bagiannya untuk melepaskan benih yang ia punya kepada tubuh mamahnya.
9154Please respect copyright.PENANALcuJvfvuTH
PLOK!!! PLOK!!! PLOK!!!
9154Please respect copyright.PENANAK3o89Hm1MJ
“Aaakkkhhsssss…..enak banget memekmu, Widya. Ssshhhh… Anakanmu ini sudah tak tahan pengen buat peju. Ssshhhh…Ooouuugghhh….”, racau Evan dengan sodokkan makin kuat menghajar selangkangan mamahnya.
“Aaakkkhhhh…Aakkkhhhh…iya, keluarkan anak mamah…keluarkan suamiku. Aakkkhhhh…ssshhhhh….”
“Setelah melahirkan anak ini. Ssshhhh…Evan mau hamilin mamah….boleh kan, mah? Ssshhhhh….”
“Boleh, nak…kamu anakku dan juga suamiku. Aaakkkhhhh….ssshhhhh…”
9154Please respect copyright.PENANAdmv2hveeRV
Sambil menggenjot memek mamahnya, tangan Evan memainkan payudaranya dengan meremas dan memilin putingnya hingga sebuah pancutan-pancutan kecil keluar dari puting tersebut. Baju atasan yang dipakai oleh Widya menjadi semakin basah oleh air ASI nya sendiri.
9154Please respect copyright.PENANAreepeT6yZf
“Aaaakkkkhhh…jangan…jangan dibuang, nak…ini buat minum anak yang sedang aku kandung. Ssshhhh….Aaakkkhhhh….”
“Ssshhhh….biarain…anak mamah sama pak Narto ini biar Evan kasih minum peju aja. Ssshhhh….ASI mamah hanya buat Evan. Aaakkkhhhh….enaknya….ssshhhhh….”
“Jangan, nak….kasihan…”
“Kasihan mamah bilang? Ssshhhh….tua bangka itu sudah berapa kali kasih peju nya ke memek mamah? Ssshhh….sekarang bakal Evan balas dengan kasih anaknya buat minum peju Evan. Aaaakkkkhhh…ssshhh….mmaahhh…enak bangettt….ssshhhhh….”, racau Evan sangat nikmat.
9154Please respect copyright.PENANAVDh1mx9JXE
PLOK!!! PLOK!!! PLOK!!!
9154Please respect copyright.PENANA8cogNFvqYQ
Ritme sodokan kontol Evan makin dipercepat, namun masih bisa terkontrol. Ia pompa selangkangan mamahnya dengan sangat nikmat sampai terdengar kembali meja yang mereka pakai untuk bertarung dalam birahi berdenyit, terdorong mundur.
9154Please respect copyright.PENANA3FwZ9JUpa0
Bukan hanya meja yang terdorong perlahan, namun kantung-kantung keresek berisi sayuran yang ada diatasnya jatuh dan isinya berserakan di lantai. Evan masih tetap memacu kontolnya keluar masuk di lubang peranakan mamahnya itu.
9154Please respect copyright.PENANAUuCCKwEfEz
Sekitar dua menit setelahnya Evan merasakan bahwa ada sesuatu yang akan meledak keluar dari dalam batang kontolnya. Ia merasa akan segera mencapai puncak klimaksnya yang sudah ia kejar sedari tadi atas tubuh mamahnya.
9154Please respect copyright.PENANAVaC86M7lmY
“Nakk…Ooouuugghhh…..”, suara nikmat Widya terasa bagaikan obat pacu bagi Evan untuk menambah cepat rasa klimaksnya.
9154Please respect copyright.PENANANuNcqLqEKx
“Mamah mau keluar lagi, Nakkhhhh…ssshhhhh….”
“Mmaahhh….Evan juga mau keluar… Bareng….mahh…”
“aaakkkkkkhhhh….akkkkhhhh….Aaakkkhhhh”, suara desahan keduanya yang akan segera mencapai klimaks saling bersahutan satu sama lain.
9154Please respect copyright.PENANAveK0pkR02S
Widya akan mencapai nikmatnya untuk keempat kalinya sementara Evan untuk pertama kalinya karna hal tersebut Evan dengan sangat antusias ingin segera menembakkan benihnya itu pada sang mamah. Peluh terlihat jelas dari keduanya dan…
9154Please respect copyright.PENANAyLhJvs4NzQ
“Terima peju anakmu, Widya. AAAKKKKHHHH!!!!”
9154Please respect copyright.PENANAFIAUIzsX87
CROT!!! CROT!!! CROT!!!
9154Please respect copyright.PENANAURlcqlFCcY
SYYUURRR!!!!
9154Please respect copyright.PENANAmZ5VMXe8Lh
“AAAKKKKHHHH!!!! KELUAAARRR!!!! MAMAH KELUAR LAGGIIII……OOUURRGGRRRRHHHH….”
9154Please respect copyright.PENANAHgIENEUIoL
Tak bisa diperkirakan berapa kali kedutan saat Evan menyemprotkan peju nya di dalam rahim mamahnya itu, namun yang jelas peju yang ia keluarkan di dalam sana sangat banyak dan memenuhi isi rahim. Sementara Widya kembali mengalami orgasme nikmatnya untuk keempat kalinya pagi itu.
9154Please respect copyright.PENANAdlfFbqb6Av
Tubuh Evan perlahan menyusut untuk memeluk tubuh mamahnya yang terkulai lemas diatas meja dengan badanya yang menimpa perut hamil mamahnya, tak terlalu tertekan. Nafas keduanya saling tak berurutan. Tubuh bermandikan keringat penuh nikmat.
9154Please respect copyright.PENANApj4Eq5KB8h
“Enak banget, mah” bisik Evan di telinga mamahnya dengan keadaan kelamin mereka masih saling menyatu.
9154Please respect copyright.PENANA67NQVQE1cr
Widya diam dengan suara kehabisan nafasnya seperti orang habis lari maraton dengan kondisi kaki mengangkang dan tengah di tindih anaknya dengan kontolnya yang masih menancap di dalam sana.
9154Please respect copyright.PENANAAalhAgA2wa
Beberapa menit Evan baru mencabut kontolnya dan terlepasnya kontol Evan langsung terlihat lelehan cairan putih kental yang mengalir ke pinggiran meja dan jatuh ke lantai dengan banyak.
9154Please respect copyright.PENANAfWwa3bHhNT
TING TING!!! TING TONG!!!
9154Please respect copyright.PENANAmoCLZAuZdG
Keduanya dikagetkan dengan suara bel yang ditekan. Tamu yang datang itu membuat Evan panik dan langsung membantu mamahnya untuk bangun dan merapikan pakaiannya. Setelah rapi barulah Evan kelimpungan mencari celana dan bajunya yang terserak di lantai.
9154Please respect copyright.PENANApNEOEqUMh9
Dengan sisa tenaga yang sudah habis terkuras itu Widya mencoba berjalan ke depan untuk membuka pintu, namun baru keluar dari area dapur tangannya di pegang oleh anaknya.
9154Please respect copyright.PENANAGqfzLnrTFe
“Ini ada yang ngalir, mah”, ucap Evan sambil mengelap cairan peju nya yang meleleh ke paha bawah mamahnya.
9154Please respect copyright.PENANAeoFJgsqLyB
Setelah berada di depan pintu tangan Widya bergerak untuk memutar handle pintu. Kembali diurungkan oleh Widya dan mengecek kembali pakaian serta rambutnya, barulah ia menerima tamu tersebut yang ternyata adalah petugas pajak. Lah ini kan masih pagi dan saat dilihat pada jam dinding pun masih menunjukkan 07.19.
9154Please respect copyright.PENANAfZv2BXzRoA
“pagi benar, pak?”, tanya Widya sebiasa mungkin setelah duduk di ruang tamu.
“Oh iya, bu maaf kalo mengganggu waktu pagi ibu”
“Ga, kok. Bentar…bapak mau minum apa?”, tanya Widya mencoba ramah seperti biasanya.
“kalo kopi ga ada saya pak dan teh juga saya belum buat. Adanya air putih panas sama susu”
9154Please respect copyright.PENANA68TEfw8XXL
Mendengar kata Susu membuat petugas tersebut mengalihkan fokusnya pada Widya dan entah kenapa pandangannya juga tertuju pada payudara Widya. Sementara baju atasnya terlihat basah eh ASI nya sendiri tadi karna ulah Evan.
9154Please respect copyright.PENANACf82h27RZI
GLEK!!!
9154Please respect copyright.PENANAjko6j47iIz
“itu toket mantap benar kayaknya. Itu bajunya basah sama air susu atau gimana? Lagi hamil lagi”, batin si petugas.
9154Please respect copyright.PENANAOn86ZeoSIQ
“Pak….hei, pak…gimana mau ga?”, tanya Widya menyadarkan petugas tersebut.
“ya…yaudah gapapa deh, bu”
9154Please respect copyright.PENANAEEJmFgsmlx
Widya bangkit dari duduknya menuju dapur untuk membuatkan susu hangat pada petugas pajak tersebut. Setibanya di dapur Widya baru menyadari bahwa disana sangat berantakan dimana meja posisinya tergeser dan barang belanjaannya berserakan di lantai dapur.
9154Please respect copyright.PENANAUJEx92urOn
Widya menghela nafas panjang kala mengingat pertempuran panasnya tadi di ruang tersebut dengan anaknya sendiri. Widya jongkok namun tak sempurna karna perutnya dan mulai memunguti sayuran yang terserak.
9154Please respect copyright.PENANAqMPpNspkyq
Saat dirinya selesai memungut semua sayuran yang jatuh, sosok anaknya terlihat keluar dari dalam kamar mandi dapur lalu menghampirinya dengan suara pelan bertanya, “siapa, mah?”.
9154Please respect copyright.PENANADIeAZMQhxw
“oh, petugas pajak, nak”, sambil membuatkan mengaduk susu putih untuk disuguhkan pada petugas oajak yang ada di ruang tamunya.
9154Please respect copyright.PENANAzbdHCPiSG3
“Mah”, panggil Evan. Widya menjawab dengan berdeham.
“Itu buat petugas itu?”
“Iya, memangnya kenapa? Kamu mau mamah buatin juga?”
“bukan, mah. Evan punya ide nih” ucap Evan sambil menyingkap rok panjang mamahnya.
“jangan aneh-aneh deh kamu, nak”
“Udah deh mamah nurut aja sama ide Evan ini”
9154Please respect copyright.PENANAAcejIXZmUT
Widya menurut saat tangan anaknya itu masuk ke dalam memeknya dan jarinya bergerak seperti sedang mengorek sesuatu. Ternyata Evan mengambil peju nya yang tadi di semprotkan di dalam memek mamahnya untuk di masukan ke dalam gelas susu tersebut. Beberapa kali Evan melakukan hal tersebut. Bahkan cairan orgasme mamahnya yang tercecer di lantai ia masukan juga ke dalam gelas.
9154Please respect copyright.PENANAT6Fhcl91Xo
“Sudah kan?”, ucap Widya akan berbalik badan.
“tunggu dulu, mah. Ini belum selesai tinggal satu lagi”
“apalagi sih, nak? Kamu ini ternyata nakal banget”
9154Please respect copyright.PENANAK2FSfVe0uF
Untuk hal satu ini awalnya Widya menolak dengan cepat, namun akhirnya Widya hanya bisa menurut saat anaknya menyingkap baju atasnya hingga memperlihatkan kedua bukit indahnya itu. Evan meremas keluar ASI yang sudah mulai di produksi oleh payudara mamahnya itu untuk di campurkan ke dalam gelas susu. Cukup banyak Evan mengeluarkan ASI mamahnya itu ke dalam gelas dan batulah mamahnya di perbolehkan untuk mengantarkan susu tersebut.
9154Please respect copyright.PENANAN4LjJeaw1I
Dari posisinya mengintip di dapur Evan melihat petugas tersebut meminum sedikit demi sedikit susu panas yang dibuatkan oleh mamahnya. Apa yang ia lihat membuat kontol Evan kembali mengeras. Rasanya Evan ingin melihat mamahnya itu di perkosa oleh petugas tersebut. Namun hanyalah sebuah fantasi, mungkin jika terjadi pun Evan tak akan rela orang lain menikmati tubuh indah mamahnya itu.
9154Please respect copyright.PENANANskC4QSycv
Tak terlalu lama petugas pajak tersebut datang ke rumah dan harus menuju rumah lainnya lagi. Tibalah saat mamahnya datang menghampiri dirinya di dapur, Evan langsung menubruk tubuh mamahnya dan melepaskan rok yang mamahnya kenakan.
9154Please respect copyright.PENANAGmyGSoiAyX
Kembali Widya di Setubuhi oleh anaknya untuk kedua kalinya di pagi hari itu dan kedua kalinya juga di dapur. Bahkan bukan hanya rok, tapi seluruh pakaian mamahnya ia lucuti hingga telanjang bulat.
9154Please respect copyright.PENANAvCo1qOIgiR
PLOK!!! PLOK!!! PLOK!!!
9154Please respect copyright.PENANAxiLUjylpwX
“aaakkkkkkhhhh….akkkkhhhh….Aakkkhhhh….”, desah Widya kembali terdengar menggema.
“Aaakkkhhhh….mamah nafsuin banget, bikin Evan pengen nambah terus. Aaakkkhhhh….akkkkhhhh…..”, racau Evan sambil men-Doggy mamahnya kembali dan kedua tangannya meremas gemas kedua payudara kenyal berisi ASI itu.
“Aaaakkkkhhh…ssshhhhh…nakkk…teruuss…Aakkkhhhh….”
“Siap mamahku yang binal….mamahku yang kaya Lonte. Ssshhhh….kontol Evan bakal kasih mamah puas. Aaaakkkkhhh…ssshhhhh….memek nikmat…memek gatal”
“AAAKKKKHHHH!!!! Ssshhhh…..ssshhhhh….”, erang Widya karna payudaranya di remas kencang.
“Anaknya Cuma dikasih bekas kontol orang. Sssshhhhh….mamah….kamu Lonte. Aaakkkkhhhhss….”
9154Please respect copyright.PENANA7BApA0ZoYN
PLOK!!! PLOK!!! PLOK!!!
9154Please respect copyright.PENANAP7hjUe1Oqs
Evan mempertahankan posisi tersebut lumayan lama, bahkan ia menyuruh mamahnya berjalan ke arah sofa ruang tamu yang tadi di duduki petugas pajak sambil terus menyodokkan kontolnya keluar masuk di dalam memek mamahnya.
9154Please respect copyright.PENANA1y5rber0SM
Di sofa ruang tamulah Evan baru merubah posisinya dengan menidurkan mamahnya dengan selangkangan yang dibuka lebar dan BLES!!! Dimasukkannya kembali batang perkasa itu untuk membombardir memek Widya.
9154Please respect copyright.PENANAZW4Vpn5Fcb
“aaakkkkkkhhhh….akkkkhhhh….”, hanya suara desahan yang terdengar dari keduanya dan suara kulit yang saling bertubrukan.
9154Please respect copyright.PENANAVg33yct93w
Evan yang akan segera mencapai klimaksnya mempercepat maju mundur kontolnya, sedangkan Widya sudah berhasil dibuat keluar lagi sebanyak 2 kali. Sambil menatap nafsu wajah mamahnya sendiri Evan terus menggenjot dengan nikmat hingga akhirnya pertahanannya jebol.
9154Please respect copyright.PENANAQCMy86QNfv
“Mmaahhh…Evan keluar!!!”
9154Please respect copyright.PENANAgtzYle5aDl
Batang kontolnya ia cabut dan mengangkat kepala mamahnya ke arah selangkangannya yang terdapat batang keras siap menyemprotkan isinya kembali.
9154Please respect copyright.PENANAeko5o8d98l
Evan memasukkan kontolnya ke dalam mulut mamahnya dan beberapa kali sodokkan ia mengeluarkan peju nya di dalam mulut. Ia tekan kepala mamahnya itu untuk masuk ke dalam selangkangannya.
9154Please respect copyright.PENANA9w8MgxE9Ce
CROT!!! CROT!!! CROT!!!
9154Please respect copyright.PENANAnOimp6MDAd
“TELAN, MAH!!! TELAN PEJU EVAN. AAAKKKKHHHH!!!!!”
9154Please respect copyright.PENANAdJPcgYO7IA
Setelah habis ditelan oleh mamahnya, Evan mencabut keluar kontolnya yang basah oleh air liur. Widya sendiri langsung terbatuk selepas batang tersebut dari dalam mulutnya.
9154Please respect copyright.PENANAzA3Qwf9fDU
—
9154Please respect copyright.PENANAJXOOVg0my6
PETUGAS PAJAK
9154Please respect copyright.PENANACt1dGLlFf5
Saya tersadar saat wanita tersebut memanggil. Saya yang ditawarkan untuk dibuatkan susu hangat hanya mengiyakan selama itu tak merepotkan. Namun saat pertama kali saya mencoba menyeruput susu panas tersebut ada rasa aneh yang sepertinya tak asing bagi saya. Untuk memastikan rasa yang ditangkap lidah saya ini, saya mencoba untuk menyeruput kembali susu tersebut beberapa kali dan rasanya memang seperti dicampur sama cairan kewanitaan. Punya istri saya juga rasanya sama dan bukan hanya punya istri, namun rasa semua wanita juga pasti sama.
9154Please respect copyright.PENANALQGUWeibEQ
Saat saya sedang memikirkan rasa susu tersebut pandangan saya tak sengaja mengarah ke wanita tersebut dan apa yang saya lihat membuat kaget sekaligus birahi saya menjadi naik.
9154Please respect copyright.PENANAn0fYkUxUQ8
Disana sama melihat ada cairan putih kental yang mengalir di kakinya. Saat saya sapu pandangan ke arah bakunya yang basah, ada satu keanehan lagi yaitu pada bagian area puting. Disana tadi tak basah yang basah hanya bagian tengah tapi kenapa area kedua puting sekarang basah?
9154Please respect copyright.PENANArfkPPHJPG2
“bangke, ini perempuan pasti sudah digarap habis sama lakinya. Pengen saya entotin wanita hamil ini”
9154Please respect copyright.PENANAr7eCdqApoQ
Saya merasakan kontol saya menjadi keras. Untung saya buka orang yang nekat dan gila akan seks. Coba kalo bukan saya yang lihat kejadian itu, pasti sudah di perkosa mungkin.
9154Please respect copyright.PENANAQGrkDpcD1j
Setelah urusan saya selesai, saya pamit keluar dan membuang semua pikiran kotor yang hinggap di kepala.
9154Please respect copyright.PENANAzUsNRMBWH4
“kerja!!! Kerja!!!”, saya menepuk wajah sendiri untuk sadar.
9154Please respect copyright.PENANALqATCNNvex