DI RUMAH JUE..
Uncle Narden keluar dari bilik ke ruangtamu mencari Lyana dan Jue. Jue yang berada di sofa ruangtamu terkejut melihat Uncle Narden berjalan sambil berbogel.
"oiyoo Uncle, takda malu ka? kasi tutup sikit la you punya badan, aiyaa... itu towel ada sana pakai la" kata Jue.
"takda mau la pakai, ini macam lagi syok" kata Uncle Narden
"aiyoo ini bukan you punya rumah Uncle, ini saya punya rumah. saya pun pakai baju aiya" kata Jue
"you apa pasal pakai baju? you boleh tanggal la" kata Uncle Narden
"buat apa mau tanggal, tak mau lah. ini lagi selesa lah" kata Jue
Uncle Narden duduk di sofa berhadapan Jue sambil bertanya.
"itu Lyana mana? sudah balik ka?" tanya Uncle Narden
"sudah balik la Uncle, sudah pukul 11 la.." kata Jue
"oiyo apa pasal tarak tido sini? sudah lewat malam, takda takut ka itu penjinayah ka itu pirogol ka? ayoo bikin susah hati ini Lyana" kata Uncle Narden
"alaa.. takyah susah hati sangat, takde apa lah setakat pukul 11 malam banyak lagi kereta orang kat luar sana. Uncle patut senang hati sudah dapat itu Lyana punya body. amacam syok ah?" kata Jue
"oiyoo manyak syok.. ketat banyak banyak sedap" kata Uncle Narden
Jue terlihat batang kulup Uncle Narden tiba-tiba berdiri menegang. Jue menelan air liurnya melihat situasi hanya mereka berdua didalam rumahnya.
Uncle Narden memerhati tubuh badan Jue yang sememangnya sexy dan menggoda. Bersinglet putih, berseluar pendek menampakkan pehanya yang cantik.
Uncle Narden mendekati Jue sambil menggosok batang kulupnya, Jue duduk melihat Uncle Narden.
"Uncle mau apa?" tanya Jue
" takda apa, mau duduk sama kamu saja" kata Uncle Narden tersengih kerang busuk.
" duduk hujung sana, takmau dekat dekat" kata Jue
"sini dekat lah apa pasal jauh-jauh" kata Uncle Narden merapatkan dirinya hingga bersentuhan bahu Jue.
"eeeii.. apa Uncle ni? rimaslah sana jauh" kata Jue
"apa bikin apa?" tanya Uncle Narden
Jue bangun berdiri di hadapan Uncle Narden yang sedang duduk di atas sofa ruangtamu.
" ini malam Uncle tidur sana bilik, hari sudah lewat. saya mau masuk tidur, saya tidur lain bilik. pagi lepas subuh saya hantar Uncle. Jangan lambat oke, saya pergi tidur dulu" kata Jue yang sudah agak terangsang dengan batang kulup Uncle Narden, tetapi dia masih mengawal nafsunya.
Sewaktu Jue berjalan menuju ke biliknya, tiba-tiba dia merasakan ada yang menariknya dari belakang. Jue jatuh tersembam diatas lantai.
"aduhhhhhhh......" kata Jue
"mana mau perigi? sini duduk la" kata Uncle Narden
"aduihh... sakitlah Uncle, cakap elok-elok tak boleh ke?" tanya Jue
"sini la duduk, takmau tidur lagi la" kata Uncle Narden
"saya mau tidur lah Uncle, esok mau kirija. you takde kerija you duduk la situ diam-diam" kata Jue
Sebenarnya Jue mahu segera masuk ke bilik untuk bermain dengan biji kelentitnya, nafsunya membuak-buak akibat penangan melihat Lyana bersama Uncle Narden dan juga melihat batang Uncle Narden berdenyut-denyut mekar dihadapan mukanya.
"you masuk bilik sana, saya mau ikut" kata Uncle Narden
"eh apa pasal pulak mau ikut, saya mau tidur. bukan mau Uncle" kata Jue
"saya mau you juga" kata Uncle Narden sambil mengenggam batang kulupnya.
"eh apa Uncle ni? saya dah tolong Uncle dapatkan body Lyana, kenapa saya nak kena layan Uncle pulak? dah buat dekat rumah saya, saya bawa Uncle, saya dah uruskan semua. takkan lah saya kena..." kata Jue
"u banyak cakap!!" kata Uncle Narden lalu menyumbat batang kulupnya kedalam mulut Jue.
"urmkk...urkkk..urkkgg" mulut Jue dipenuhi batang kulup Uncle Narden
Mata Jue terbeliak saat Uncle Narden menjolok batangnya menujah hingga ke anak tekak Jue. Merah muka Jue menahan asakan batang Uncle Narden didalam mulutnya.
Jue sedang melutut diatas lantai, Uncle Narden berdiri dihadapan Jue sambil memegang kepala Jue dan melakukan aksi facefuck mulut Jue. Jue meronta tetapi Uncle Narden memegang kemas kepala Jue menyebabkan Jue gagal melepaskan diri malah batang Uncle Narden semakin dalam menerokai tekak Jue. Mereka dalam keadaan Kneeling BJ position.
"hurrgghhh...urghkk..ummpp.." bunyi suara Jue tersedak batang besar panjang Uncle Narden.
Jue masih berusaha menolak peha Uncle Narden supaya melepaskan dirinya tetapi masih lagi gagal. Uncle Narden yang berdiri mula menolak Jue berbaring diatas lantai, lalu melajukan aksi facefuck mulut Jue. Kini mereka dalam keadaan Plumber BJ position.
Jue mula merasa kelemasan, nafasnya mulai tersekat sekat. Uncle Narden menghenjut mulut Jue dengan ganas tanpa memikirkan apa yang dilalui Jue.
Jue merasa ingin muntah kerana batang Uncle Narden berkali-kali menujah ke tekaknya. Akhirnya Jue mengeluarkan muntah lalu Uncle Narden mencabut keluar batang kulupnya.
"uwekkk...hurghhhkkkk." Jue muntah mengenai baju singletnya dan batang kulup Uncle Narden
"oiyoo muntah shitt.." kata Uncle Narden
Jue agak kelelahan setelah mengeluarkan muntah, dia bangun mengambil kain dan mop membersihkan muntahnya. Uncle Narden yang duduk bersenang lenang melihat Jue membersihkan muntahnya berkata.
"eii.. sini mau lap juga, tengok apa you sudah muntah sama saya punya batang" kata Uncle Narden menunjukkan kearah batangnya.
Jue mengambil kain dan mencelupkan air bersih lalu menghulurkan kain ke arah Uncle Narden.
"you kasi lap la.. tadi you boleh kasi mandi kasi pigang sabun, sikarang bikin juga la" kata Uncle Narden
Jue mendiamkan diri lalu mengelap batang Uncle Narden menggunakan kain bersih. Setelah bersih sekali lagi Uncle Narden menarik kepala Jue dan membuat aksi facefuck. Kali ini mereka dalam keadaan Boss Chair BJ Position.
474Please respect copyright.PENANAFquSIJmBlF