Uncle Narden menarik tubuh gebu Lyana keluar dari kereta lalu membaringkan Lyana di kerusi belakang. Uncle menarik peha Lyana supaya kaki Lyana sedikit terkeluar dari kereta untuk memudahkan kerjanya.
"Uncle.. orang nampak nanti..." kata Lyana
"takda orang sini mari.. saya ada sini" jawab Uncle Narden segera sambung menjilat lubang burit Lyana
"Umphhh..." Lyana mendesah sambil memejamkan matanya
" you tengok.. you punya air sudah kiluar.. you manyak tarak tahan haa.." kata Uncle Narden
Tubuh kurus kering Uncle Narden mula menindih tubuh putih gebu yang mempunyai buah dada yang montok dan pejal dimiliki oleh Lyana didalam kereta Jue.
"umphhh.... Uncle..." desah Lyana sambil tangannya sesekali menolak perut Uncle Narden
Muka Uncle Narden dirapatkan ke muka Lyana, muka mereka kini bertentangan mata saling menatap mata. Bibir bertemu bibir, Uncle Narden cuba untuk mengucup mulut Lyana tetapi Lyana masih berkeras tidak mahu menyerahkan bibirnya untuk disedut dan dijilat oleh lidah kotor Uncle Narden.
"sini cium!" marah Uncle Narden
"takmau!! saya tak mauu!!" kata Lyana
"ooo you takda mau kasi cium ha..." kata Uncle Narden lalu bertindak agresif memasukkan zakarnya ke dalam lubang burit Lyana dan menghenjut dengan ganas dan rakus.
"arhhhhhhh....Unnnnn....aaaahhhhh" desah Lyana
"you tak mau bitul-bitul kasi semua body you" kata Uncle Narden
"aaaruhhh...aauuhhh...aaahh..takk...aahh..takk...takk bolehh...aaaahhhh" desah Lyana tidak keruan
"sikarang tirema akibat.. saya kasi hantam sama you.. ah....aaaaaahh" kata Uncle Narden
"urrghh...aaahh..aahh.sakitt...sakkk..sakkit.. aahhh... sen..naakk..aaahh..jangann..umph" desah Lyana
Uncle Narden mendayung tubuh Lyana seganas kudratnya menggunakan tubuh Lyana akibat Uncle Narden agak bengang Lyana masih tidak mahu menyerahkan mulut dan bibirnya.
"ahhhhh...aaaaaaaaahhh...Arkk...arkkk..." desah Lyana mula tak keruan
Kereta Jue bergoyang-goyang akibat asakan ganas Uncle Narden menghenjut tubuh badan Lyana.
10 minit mendayung, Lyana mengenggam erat bahu Uncle Narden.
"erghhh...nak...erghhh..nak keluar.. ahhh.." desah Lyana
Lyana mendongak sambil memejamkan mata melepaskan air klimaksnya hingga bergegar tubuh badannya menikmati keghairahan saat air klimaksnya keluar.
"arrrkkk...aaaaaaarhhhh...." desah Lyana
"sudah kiluar ha.. you sangat takda tahan juga sama ini batang ha.. you suda sangap sama saya ha.. hahahaha" kata Uncle Narden
"sudah puas Uncle? jom la balik" kata Lyana cuba untuk bangun
Uncle Narden menolak tubuh Lyana hingga terbaring lalu segera menindih dan memasukkan kembali zakarnya ke dalam burit Lyana yang kebasahan.
"umphhh...!! Uncle..!! aaaahhhhh..." desah Lyana
"mana ini boleh puas. mana ada lagi puas, saya bilum pancut lagi" kata Uncle Narden
"arrghh... aaaahhh...ummp..ahh..uuhhh... herghh...aarkkkhh" desah Lyana
"yeah..ohh... shit permpuan cilaka... ahhh.." desah Uncle Narden
"umph.. ahhh...aahhh..se...dapp.. ahh Uncle.. " desah Lyana
"cuba.. panggil nama.. tak mau cakap Uncle.. Unclee.. ohh..." kata Uncle Narden
Lyana yang menikmati asakan dari Uncle sambil memejamkan mata, menggelengkan kepalanya.
"taknak.. tak mau.. aahhhh... panggill awhh.. panggil macamni ..emph.. saja..cukup.. aaarhh" kata Lyana
"takda mau .. saya mau you sebut nama jugak.." kata Lyana
"aaaaaahh...tak nakk...!!" kata Lyana
Uncle Narden semakin berang mencabut batangnya, lalu menarik Lyana keluar dari kereta. Lyana jatuh melutut diatas tanah, lalu Uncle Narden segera menyumbat batang zakarnya kedalam mulut Lyana lalu membuat aksi mouth fuck.
Dapat kelihatan muka Lyana yang putih gebu bertukar kemerahan akibat menahan asakan tadi dan sekarang.
"urkkk..urkk..ughh.." bunyi suara Lyana.
Selang beberapa minit, Uncle Narden membaringkan tubuh Lyana diatas bonet belakang kereta Jue lalu merogol Lyana seganas yang mungkin.
Lyana hanya mampu menahan diri agar tidak menjerit terlalu kuat kerana bimbang didengari orang awam. Sesekali Lyana meronta ingin melepaskan diri, bergelinangan airmatanya saat teringat dan terbayang betapa malunya dia ketika itu.
Saat bersama suaminya , dia merasa malu hingga bersetubuh sentiasa didalam selimut. Saat bersama Uncle Narden, tubuhnya diratah tanpa seurat benang dan hari ini tubuhnya dipaparkan secara terang-terangan dikawasan sunyi.
"erkk..urhh... dah lah..uhhh..Uncle.. panas.." kata Lyana
Uncle lalu melepaskan kesemua air klimaksnya ke dalam rahim Lyana. Uncle tersenyum kepuasan dapat menjamah tubuh sexy Ustazah Lyana harini.
Ustazah Lyana kemudiannya jatuh terduduk diatas tanah akibat kepenatan yang teramat sangat.
"oiyo.. macamana boleh jatuh, oiyoo" Uncle Narden mendekati Ustazah Lyana
Tiba-tiba..
*ringgg....ringgg*
Telefon Lyana berbunyi.. Uncle Narden segera mengambil telefon Lyana dan memberikan pada Lyana.
"heloo..hello yang? tak balik lagi ke?" Suami Lyana di talian
"umphhhh....hmmm....hmmm... tak bang.. ada.....uhhhhh.... adaaa.... meeting sikit... kenapa ..... bang? " jawab Lyana sedikit mengah
"yayang okey tak ni? suara penat semacam je.." tanya Suami nya didalam telefon
"ooohh....oooops...okey bang... nanti balik kejap.. lagi yea.. " kata Lyana
"okey yayang.. jangan lambat tau,... malam ni malam jumaat, kita bunuh syaitan ye.. hihi.. rindu abang dekat apam yayang.. muah.. abang tunggu kat rumah.." kata Suami Lyana
"hm.. okey abang.. byebye" kata Lyana
Uncle Narden mendengar perbualan mereka kembali bengang, wanita yang dicintainya akan menikmati malam jumaat bersama pasangannya malam ini.
Lyana mula bangun perlahan-lahan mencapai pakaiannya, Uncle Narden mendekati lalu meramas dan mencium lubang bontot Ustazah Lyana.
"eehh .. apa ni Uncle.. su...sudah lah.. nak balik.." kata Lyana sambil menolak lemah tubuh Uncle Narden
"you balik mau bikin sama you punya suami kan? you sini ingat, kalau you pregnant sama you punya suami. You kena layan saya sampai dapat anak saya. you ingat ha" kata Uncle Narden.
"yeaa.. saya tau la.. Jom saya hantar balik you sana" kata Lyana
ns 15.158.11.48da2