Keesokan harinya Ramlah jatuh sakit, badannya panas dan dia merasa tidak bermaya. Ramlah tidur hingga tengahari. Bila dia sedar, dia lihat Acik sedang terkebil-kebil merenungnya…2011Please respect copyright.PENANATxrMcpPywE
2011Please respect copyright.PENANAR0yeE7PaJr
“Kak, bangun makan… ” kata Acik masih terkebil-kebil. Ramlah yang masih kebingungan itu melihat sekeliling. Cahaya luar yang terang dan suhu yang panas menyedarkan Ramlah yang hari sudah jauh ke tengahari.2011Please respect copyright.PENANAMsw2nOrCMh
2011Please respect copyright.PENANALqN9OozDrI
“Akak demam yaa ? , ayah dah masak, sebab Akak demam.. ” kata Acik dan terus berlalu keluar. Ramlah berusaha bangun dan mendudukkan badannya di pinggir katil. Dilihatnya ada setumpukan darah pekat yang hampir kering di atas tilam. Dia rasa haidnya datang cepat kali ini. Mungkin kerana kejadian semalam, fikir Ramlah.2011Please respect copyright.PENANA5oDWpXjlXI
2011Please respect copyright.PENANAcHpJJNX3dR
Ramlah cepat-cepat menanggalkan cadar itu dan digumpalnya bersama kain batiknya yang juga bertompokan darah. Dia mencapai tuala dan menuju bilik air.2011Please respect copyright.PENANAJsYnHzVI8N
2011Please respect copyright.PENANAW51a07y0lG
“Mari makan Ram.. ” ayahnya menegur ketika Ramlah melintasi ruang dapur.2011Please respect copyright.PENANAAWD4S5763B
2011Please respect copyright.PENANAs3KgYnkz6z
“Ram nak mandi dulu ayah.. ” jawab Ramlah tanpa melihat. Dia tergesa-gesa menuju bilik air. Kepedihan di kemaluan terasa semula ketika dia mencuci dengan air. Dia mencuci semua kain-baju yang ada dengan tujuan membuang masa di bilik air itu. Ramlah mengharapkan supaya ayahnya dan acik sudah siap makan. Dia malu untuk bertentang mata dengan ayahnya.2011Please respect copyright.PENANARtAS6wgJiQ
2011Please respect copyright.PENANAXL6sgu1MLA
Sudah seminggu Ramlah mengelak berhadapan dengan ayahnya. Dia memenuhi masanya dengan rutin harian dan selebihnya mengurung diri di dalam bilik. Apabila dia merasa sudah benar-benar sihat, Ramlah menghabiskan masa di kebun kecilnya. Dicabutnya rumput-rumput liar yang tumbuh di celah-celah tanaman sayurannya. Semua keperluan memasaknya ada di kebun kecil itu.2011Please respect copyright.PENANAiXOguxZ0XR
2011Please respect copyright.PENANAlYwcfrpX94
Ketika matahari hampir terbenam hujan turun mencurah-curah. Malam itu cuaca menjadi dingin sekali.2011Please respect copyright.PENANA1Qal5R9LPx
2011Please respect copyright.PENANAQ1hXDF87Bp
“Ram… ”2011Please respect copyright.PENANAyP8JIRSMIz
2011Please respect copyright.PENANAHkcxXXY5N6
Ramlah yang baru selesai mengemas dapur dan hendak menuju ke biliknya terhenti bila disapa ayahnya.2011Please respect copyright.PENANA51HhTKMQwc
2011Please respect copyright.PENANAGdD82V5oJS
“Ya ayah…”2011Please respect copyright.PENANAxuhC77gV4V
“Mari duduk sini kejap, ayah nak cakap sikit “2011Please respect copyright.PENANA7ambrul7j3
2011Please respect copyright.PENANAz4b2zTmSQw
Ramlah sudah tidak dapat mengelak. Dia menghampiri ayahnya dan duduk bersimpuh dan menundukkan muka. Dengan lemah-lembut Buang mengangkat dagu Ramlah.2011Please respect copyright.PENANA8PuyWl7LME
2011Please respect copyright.PENANAmBsS6egVIS
“Ram… Ram dah sihat ke ? “2011Please respect copyright.PENANAZ7duWYPlOQ
“Sihat ayah…”2011Please respect copyright.PENANAZbWnOVGG6q
“Ram, ayah mintak maaf kerana menyakitkan Ram itu hari., kerana ayah tak dapat mengawal perasaan ayah, maafkan lah ayah ya Ram.. “2011Please respect copyright.PENANAG1pWFxAxLY
2011Please respect copyright.PENANAeBIFQ2qnkb
“Hmm.. ” Ramlah tunduk kembali.2011Please respect copyright.PENANACW0jTZ8cXY
2011Please respect copyright.PENANAthkyWVDhg2
Buang segera memeluk bahu Ramlah dan mengurut-urut rambut Ramlah yang hanya terdiam kaku. Perasaannya merasa lega kerana kekusutan itu telah terurai.2011Please respect copyright.PENANAbiLdF3L1jy
2011Please respect copyright.PENANAGoJBGKZy07
Hati Ramlah juga merasa lega kerana ayahnya tidak langsung mengambil hati atas tindakannya menghindari. Malam itu dia tidur lena. Ramlah bermimpi dia sedang bersiar-siar di sebuah taman yang besar dan indah. Kemudian muncul seorang putera kayangan yang sedang menaiki kuda menghampirinya sambil tersenyum. Ramlah merasa sungguh terpesona dengan kekacakan putera itu. Dia membawa Ramlah mengembara melihat negeri kayangan.2011Please respect copyright.PENANAhXRdyJ8tDz
2011Please respect copyright.PENANADRS5pnN0da
Ramlah merasa sungguh bahagia bila putera itu mengucup bibirnya. Mereka berpelukan dan bercumbu penuh asyik bertilamkan awan gemawan yang lembut dan luas. Setiap sentuhan putera kayangan di segenap tubuhnya amat melonglaikan jiwa dan raganya. Ramlah membiarkan putera kayangan itu menelanjangkannya.
Putera kayangan itu mula mengucup dari bibir turun ke leher, ke puting teteknya, ke perutnya dan hingga sampai ke celah pantatnya.
2011Please respect copyright.PENANA876gSIvVwB
Ramlah mengeluh lemah, sekali-sekala dia mengejangkan perut kerana tidak tertahan dengan ayunan lidah putera kayangan itu menari-nari bersama biji kelentitnya.
Cuaca yang tadi cerah dan dingin tiba-tiba menjadi gelap. Angin bertiup kencang. Kelihatan petir bersabungan menghampirinya.
“TUMMM…….” petir yang menyilaukan memanah di sebelahnya. Ramlah terjaga dari mimpi indahnya. Angin kencang memukul-mukul dinding biliknya.
Barulah Ramlah sedar dia bermimpi, tetapi dia masih merasa pantatnya dijilat-jilat. Ramlah mengangkat kepalanya untuk melihat jika putera kayangan itu masih ada bersamanya. Tapi dia terkejut melihat ayahnya sedang asyik bercumbuan dengan bibir pantatnya.
“Ayahh.. ?” dia menegur ayahnya.
“Ya Ram, Sedap tak ? ” sahut Buang sambil lewa kerana dia terlalu asyik menjilat lendir yang keluar dari pantat Ramlah.
“Ram ingatkan Ram sedang bermimpi tadi, peluklah Ram ayah, sejuk betul malam ni…”2011Please respect copyright.PENANAijj16HVSKZ
2011Please respect copyright.PENANAoWz7HezX3T
Buang memeluk Ramlah dari belakang. Ramlah merasa sangat selesa dengan pelukan ayahnya. Kehangatan tubuh ayahnya benar-benar membuat Ramlah rasa selamat.2011Please respect copyright.PENANAqIniLrc0cq
2011Please respect copyright.PENANACyM42VDeU9
Buang tidak diam lama, tangannya perlahan menyeluk baju Ramlah dan meramas teteknya. Ramlah membiarkan saja ayahnya mengentel puting teteknya sambil tengkuknya dikucup perlahan. Ramlah merasa konek ayahnya menonjol-nonjol dipunggungnya. Dia tahu konek ayahnya sudah keras lagi.2011Please respect copyright.PENANA5occkss3bo
2011Please respect copyright.PENANA66eBPfUXXa
“Konek ayah dah keras ke ? ”2011Please respect copyright.PENANAfzpLy5XSRA
2011Please respect copyright.PENANA0De6AazU1t
“Ya Ram…. hmm ” jawab Buang sambil menonjol-nonjolkannya lagi ke punggung Ramlah.2011Please respect copyright.PENANAWzcKfd9Jvk
2011Please respect copyright.PENANAe6mx5o5tnq
“Mari Ram gosokkan sampai terpancut, ayah nak tak ? “2011Please respect copyright.PENANAaq4HlBIvHe
2011Please respect copyright.PENANADBQmVSznKb
“Hmm, gosoklah Ram..” jawab Buang selamba. Ramlah perlahan-lahan membuka simpulan kain pelikat ayahnya lalu mengenggam konek yang sudah keras itu. Konek ayahnya terasa lebih hangat. Ramlah menyapu-nyapu kepala konek ayahnya ke pipinya untuk merasakan kehangatannya.2011Please respect copyright.PENANATFsDvUHynU
2011Please respect copyright.PENANA1MxqpI6LQU
“Hmm… ” Buang mengeluh.2011Please respect copyright.PENANA2zjjhsMEyT
2011Please respect copyright.PENANA6WqmRCjVvd
“Sedap ka ayah ? ” tanya Ramlah sambil meramas-ramas telur ayahnya yang bergantungan itu.2011Please respect copyright.PENANAO5hiCkRhUj
2011Please respect copyright.PENANAyykT24cHf0
Hmm… se..sedap Ram….” Buang menahan kesedapan.2011Please respect copyright.PENANAwGoY3LKoW4
2011Please respect copyright.PENANAFvAy99MwJb
Ramlah gembira kerana dia sudah pandai memberi kenikmatan kepada ayahnya. Penat tangan kanan, Ramlah tukar ke tangan kiri. Sekali-sekala dia menggunakan kedua-dua tangan untuk mengosok. Hanya kepala konek ayahnya saja yang kelihatan bila Ramlah mengenggam dengan kedua tangannya.2011Please respect copyright.PENANAaYJjqM9ude
2011Please respect copyright.PENANAoN7Jz1WV5M
“Ram… “2011Please respect copyright.PENANAZzKvm5nuy0
2011Please respect copyright.PENANAXSA8hsda9P
“Ya ayah.. ? “2011Please respect copyright.PENANAuxqTWL9eFo
2011Please respect copyright.PENANA3au0KDndrU
“Hisap kepala konek ayah Ram…. “2011Please respect copyright.PENANAr6kzdIWXhS
2011Please respect copyright.PENANAsmodoYttl2
Ramlah teragak-agak untuk memasukkan kepala konek ayahnya kerana dia tidak pasti samada muat atau tidak. Perlahan-lahan dia menyumbatkan kepala konek ayahnya kedalam mulutnya. Ramlah menarik nafas, dia hampir tak dapat bernafas, terasa seperti memgolom sebiji telur rebus. Hanya lidahnya saja yang dapat mengurut-urut kepala konek ayahnya.2011Please respect copyright.PENANAZ85akJYesT
2011Please respect copyright.PENANAmcQELeymLL
“Gosok laju sikit Rammm…. “2011Please respect copyright.PENANAdhinoaxH6z
2011Please respect copyright.PENANAIsQZBberV8
“Mmmmp…. ” Ramlah cuba bersuara dengan mulut yang penuh. Gosokan tangannya dia lajukan hingga terasa otot perut ayahnya mengeras dan tiba-tiba Ramlah terasa pancutan demi pancutan air nikmat ayahnya memenuhi ruang tekaknya.2011Please respect copyright.PENANAU6uLAxKqS4
2011Please respect copyright.PENANAaYXZrWu644
Ramlah tersedak-sedak kerana air nikmat ayahnya hampir memasuki paru-parunya.2011Please respect copyright.PENANA5uH9BrCkUi
2011Please respect copyright.PENANAsNi5sRB3bV
Buang melepaskan keluhan panjang setelah kosong kantung air maninya ditembak kedalam mulut Ramlah.2011Please respect copyright.PENANARDdrkLafvd
2011Please respect copyright.PENANAYsnfHimn1K
“Uhh…. sedapnya Ram, pandai betul Ram hisap konek ayah, Ram nak ayah jilat pantat Ram pulak ke ?”2011Please respect copyright.PENANATYAJTEgjYU
2011Please respect copyright.PENANA8YfTyimRCW
“Tak apa lah ayah, ayah pun dah penat, lain kali saja lah… ” jawab Ramlah yang masih terbatuk-batuk kecil.2011Please respect copyright.PENANAH1jWfW5jyE
2011Please respect copyright.PENANA4fkvdNFCY1
Selepas itu Buang dan Ramlah tidur berpelukan dalam kesejukan malam itu hingga subuh. Ketika matahari mula terbit Buang terjaga kerana kokokan ayam yang bersahut-sahutan. Dia merenung Ramlah yang masih tidur.2011Please respect copyright.PENANAhvHI26q0LF
2011Please respect copyright.PENANAPpFgntKidX
Kerana merasakan pagi itu masih awal untuk bangun, perlahan-lahan Buang mengangkangkan kaki Ramlah lalu menjilat pantatnya. Semakin lama, semakin berlendir pantat Ramlah.2011Please respect copyright.PENANA8VhsnjAPer
2011Please respect copyright.PENANAa9l4XRIwKi
Ramlah bermimpi putera kayangan yang kacak itu datang lagi dan mencumbuinya.2011Please respect copyright.PENANAWh2pV1r9oq
2011Please respect copyright.PENANAruaNJIYekW
Bersambung #07