Semenjak terbongkarnya kegiatan terlarang antara suami dan anak angkat ke pengetahuannya, Zarina menjadi murung. Saat pulang ke rumah, hatinya menjadi berat. Dia sudah tidak sanggup melihat tingkah laku suami dan anaknya yang berpura-pura seperti tidak ada apa-apa yang berlaku di dalam keluarga itu. Setiap kali waktu pulang, Zarina bermenung jauh sehingga semua orang sudah pulang. Fikirannya sentiasa berputar ke masa lalu cuba mengingati petanda-petanda yang dia mungkin terlepas.2145Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdxchCvpCeX
2145Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFxIgmvfl6r
Dia menyedari, sejak Alisa memasuki tingkatan 4, keperibadiannya berubah. Dia sudah pandai bercakap secara kritis. Alisa sudah tidak ragu-ragu memberikan pendapat kepada sesuatu yang menarik perhatiannya. Zarina memandang positif perkara itu dan menganggap itu adalah proses biasa anak gadis yang semakin meningkat dewasa. Tetapi Alisa juga sudah pandai membantah suruhan Zarina dan mereka sering bertegang perasaan. Pendek kata, Alisa menjadi anak gadis yang degil. Karim akan menegur Alisa secara acuh tak acuh bila ketegangan berlaku antara dia dan Alisa.2145Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8m3cH0Clbu
2145Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpd7bYRflUA
Seminggu telah berlalu sejak Zarina menyaksikan sendiri bagaimana Karim meratah tubuh anak angkatnya. Yang paling mencengkam hatinya ialah bila melihat Alisa sendiri bagaikan amat menikmati perbuatan itu dan bersengkongkol bersama ayahnya menyembunyikan perbuatan itu darinya. Zarina yakin Karimlah yang bertanggung jawab atas segalanya itu. Yang amat membingungkan ialah bagaimana dia memperkenalkan dan “mendidik” Alisa ke alam hubungan seksual di luar pengetahuannya.2145Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmbaP52zHtE
2145Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡf5PPnjlZxX
Malam itu, seperti biasa sebelum tidur Zarina mencuci mukanya. Sebaik keluar dari bilik mandi, Zarina terkejut melihat Karim sedang mengurut-urut kemaluannya. Begitu tabiat Karim bila dia ingin mengajak Zarina bersetubuh.
Zarina buat-buat tak nampak dengan gelagat Karim. Dia mencapai tuala dan mengelap mukanya dan terus berbaring.
“Sayang, tengok ni…” kata Karim sambil mengosok-gosok senjatanya.
“Taknak lah, ngantuk ni….” jawab Zarina. Dia mengiring membelakangkan Karim dan terus membatu. Karim terpinga-pinga dengan sikap Zarina yang dingin itu. Beberapa ketika kemudian dia menjenguk ke wajah Zarina dan dia benar-benar sudah tidur. Karim memangku kepalanya kebingungan. Batang pelirnya yang tadi keras perlahan-lahan kendur. Dia cuba tidur tapi tidak berjaya. Perasaannya masih kecewa kerana tidak dapat melepaskan nafsunya malam itu.2145Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTo12FJ0Wwi
2145Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8yarXjNLZR
Jam sudah menunjukkan jam 1 pagi. Perlahan-lahan Karim bangun dari katil dan keluar dari biliknya menuju ke dapur untuk mencari minuman. Di dapur, didapatinya Alisa sedang duduk di meja sambil menikmati semangkuk cereal.2145Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡndKOFuOnw3
2145Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1FrjpQpIhl
Karim berdiri di belakang Alisa dan memegang bahunya.2145Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡytI8cjf9dv
2145Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHSd4bSnuRt
“Tak tidur lagi ? “2145Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBBR1Ko0q0l
2145Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4j4zFkhJFr
“Esok kan cuti….. ” jawab Alisa sambil melentokkan kepalanya ke tangan Karim.2145Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTzII7jDlzk
2145Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlHyrAsuwpW
“Oh ya, Daddy lupa pulak ” jawab Karim. Tangannya masih mengurut-urut pelahan bahu Alisa. Di balik T-shirt nipis itu dia dapat merasa kehalusan dan kehangatan kulit Alisa.2145Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvYa8fgulsr
2145Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRf3buCKKsf
Nafsunya kembali bangkit. Bila dia sedari Alisa tidak memakai bra di balik T-shirt itu, kemaluan Karim mula berdenyut. Karim menjangkaukan tangannya hingga ke dada Alisa dan mengelus-ngelus buah dada Alisa yang kecil itu.2145Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGoI5EW5onS
2145Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtpzX65KHUg
“Jangan la Daddy, nanti Mami nampak……..” bantah Alisa perlahan.2145Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfMhsLjE7AL
2145Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUz3EduhOJN
“Mami dah tidur….” jawab Karim sambil mengucup leher Alisa. Alisa mengelitik kegelian.2145Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0YDwrHFLup
2145Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6dqmXdQ37J
“Geli lah Daddy……” Dia bingkas bangun membawa mangkuk yang sudah kosong itu ke sinki.2145Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfplP5fIJPk
2145Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkUIErI01bP
Karim mengekor dan memeluk Alisa dari belakang. Tangan kanannya menyingkap T-Shirt Alisa dan menekup buah dadanya. Tangan kirinya pula menyeluk seluar pendek Alisa ke celah kelengkangnya. Kemaluannya yang sedang mengeras itu dilekapkan ke punggung Alisa. Sekali lagi dia mengucup leher Alisa.2145Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkgraMhbDqA
2145Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhpFDnvHSej
Alisa menarik nafas panjang menahan kegelian, tubuhnya menjadi lemah, dia tidak jadi membasuh mangkuk itu. Dia sekadar membiarkan ayahnya merangkuli tubuhnya.2145Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡT84WxZZfJT
2145Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8Wpl1N2EK6
Karim memusingkan tubuh Alisa dan menanggalkan T-Shirtnya. Dikucupnya leher Alisa hingga ke puting payudaranya. Seluar pendek yang dipakai Alisa dilurutkan kebawah. Jari hantunya sudah kembali meneroka celah peha Alisa. Di dapatinya mahkota Alisa sudah basah. Karim mengangkat Alisa lalu dibaringkan di atas meja makan dapur itu.2145Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrm2x5XZyyl
2145Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZiBKqEE8By
2145Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIgVlpOch4b
2145Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2tvzEH9zMY
2145Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtVNQOUdAx6
Karim duduk di kerusi sambil menjilat rakus kemaluan Alisa. Baru sebentar tadi Alisa menikmati cereal bersama susu di meja itu, kini Karim pula sedang menikmati biji kelentit bersama lendir yang keluar dari faraj Alisa.2145Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVp0Je2F66A
2145Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡG3mYN0xEJG
Bersambung #4
