"Seseorang akan membunuhku. Ada tiga orang. Pertama, Gorg si tinggi dan berjanggut putih hendak memenggalku karena aku telah menjual miniatur Naga Tiamat. Dia penjual barang langka dan menjadikan miniatur itu sebagai jaminannya. Salah sendiri berhutang padaku 10jt dolar. Kedua, Lady Debussker si pemilik bar "717" Yang hari ini berjanji membunuhku setelah aku membongkar aibnya. Salah sendiri sudah kutunggu sampai jam 4 sore tidak juga memberiku uang. Ketiga, Marmony si pria banci bertindik katanya sekitar jam 10 pagi akan memistol mulutku. Dia memang lakukan itu, bisa kalian lihat pecahan kaca di sekitar. Karena sudah begitu, maka akan kubuka ini. Pria bertindik itu adalah bandar narkoba terbesar."
.
Rekaman tape itu ditemukan di lantai dasar di ruang tamu. Korban duduk dengan tusukan pisau di dada kanan dan kiri. Mulutnya telah di luka dendam tak terbendung. Luka parah dengan bau mesiu. Seperti apa yang diucapkan rekaman itu, benar - benar lubang pistol.
.
Detektif Cornelimpton mengutarakan kekesalannya. Dia adalah salah satu dari sekian banyak detektif di London terkenal karena perfeksionis, kecerdasan dan kejujurannya. Ia bahkan pernah menuntaskan kasus pembunuhan berencana terhadap asisten rumah tangga keluarga Vindlandys yang dibumbui plot pemfitnahan. Bahkan Scotland Yard juga menaruh harapan besar padanya, setelah "Duo Pusscat" dan pemilik Toko Moncake. Hanya saja, beberapa kasus yang gagal ia pecahkan membuatnya sedikit terpukul. Mungkin karena itu sikap perfeksionisnya.
.
Korban bernama Albert Tabios, bilioner asal London, meninggal sekitar pukul 10 pagi dengan keadaan mengenaskan di ruang tamu. 1 orang butler pribadinya mengatakan bahwa Tn. Tabios adalah orang yang dermawan, begitupula 12 pelayannya yang cantik dan manis juga mengatakan demikian. Meskipun agak aneh, Albert Tabios memang belum punya istri, di umurnya yang 63 tahun.
.
Detektif Cornelimpton mengatakan bahwa korban memang dalam sebulan ini telah berkonsultasi padanya. Karena Cornelimpton orang jujur, ia mau kliennya itu membuka segala rahasia yang dipendamnya. Dengan begitu, dipanggilah 3 orang dengan kesaksian mereka masing - masing. Berikut data kesaksian mereka :
.
1. Fiddlehead Tomy, orang kidal, 47 tahun, mengaku bahwa dia memang akan memenggal korban hari ini karena ukiran Naga Tiamat itu bila dijual seharga 1 milliar dollar. Ukiran patung itu hanya ada 20 di dunia. Tomy mengaku bahwa sebenarnya seminggu yang lalu ia mengajak korban untuk mengobrol bahwa dirinya hendak melunasi hutang 10 juta dollar yang telah dipinjamnya sebulan yang lalu. Ia hendak melunasi itu karena tidak ingin terkena bunga yg terus berlipat - lipat. Tomy berasumsi korban memanfaatkan bunga itu karena korban selalu menghindar ketika dilunasi.
.
Tomy mengatakan bahwa dirinya tidak mungkin melakukan pembunuhan itu karena di jam 9 hingga 11 siang, ia bertemu dengan kliennya untuk membicarakan salah satu barang antiknya.
.
Sementara patung naga tiamat itu ada di kamar korban dan memang terlihat keren. Berkepala lima, dengan warna masing - masing merah, biru, hijau, violet dan yang paling tengah kuning keemasan. Ukurannya sekitar 20 x 30 x 19. Sebenarnya ukiran patung itu mirip dengan salah satu yang sempat hilang milik miliarder cina.
.
2. Giorni Debussker, pemilik bar "707" dan bukannya "717". Orang memang sering menyalah artikan antara angka 1 ataupun 0 mengingat pada tulisan itu diganti dengan siluet wanita seksi yang memakai pelampung ban karet. Apapun itu Debussker adalah wanita cantik dengan isu yang menyertainya, seperti pelanggaran pemekerjaan anak di bawah umur dan penyelundupan barang ilegal.
.
Debussker mengaku sudah banyak yang menuntutnya dan tak pernah berhasil. Dan dia sendiri mengaku bahwa isu yang dimaksud Tape Recorder itu soal calon suaminya yang ke-5. Ia takut isu perselingkuhan dirinya dengan korban dibongkar.
.
Debussker mengaku di jam 8 hingga 10 pagi sedang meeting di Scotland untuk membicarakan pembukaan cabang di 2 tempat di
.
3. Donita Benelliot. Wanita berambut pria itu mengaku kesal karena Tape Recorder itu menyampaikan bahwa dirinya seorang pria. Secara fisik, memang terdapat tindikan di hidung dan lidah selain dua telinganya. Donita mengatakan bahwa korban juga seorang bandar sebelum polisi akhirnya menyeretnya ke mobil tahanan. Barang bukti itu ditemukan di pergudangan Yorkshire, Dunn Warehouse Estate, sekitar 20ribu Ton Sabu dan 5 ribu ton metamfetamin berbentuk kristal.
.
Donita mengaku bahwa dia sebenarnya memang berencana membunuh Albert, namun hari ini sekitar pukul 6 hingga saat ini menyerahkan pada anak buahnya harus berurusan dengan polisi lain di Yorkshire. Seolah - olah seseorang telah merencanakan semua itu.
.
Mayat ditemukan pukul 12 siang di ruang tamu belakang dekat taman. Tempat itu hanya terhubung dengan satu pintu sehingga tidak ada orang yang menyadari kecuali Albert menelpon butler pribadinya. Masalahnya, Detektif Cornelimpton yang akalnya mendeteksi kejanggalan lalu segera menyuruh butler pribadi korban utk segera melakukan cek kondisi.
Butler pribadi korban adalah Tn. Dortmontly. Seorang pria tua agak tinggi dan setia pada keluarga Tabios cukup lama. Tn. Dortmontly mengatakan bahwa korban memang sebenarnya bukan dipandang orang baik, tapi prinsipnya adalah kejujuran.
.
Dalam 1 jam, Kedua orang sisanya telah digeleda sampai ke akar akarnya dan berakhir sama dengan Donita Benelliot, masuk ke mobil tahanan.
.
Fiddlehead Tomy karena terbukti menggunakan nama samaran Gorg berjanggut putih telah melakukan penipuan barang lelang berupa data palsu penawar di pelelangan. Paling parahnya, dia terbukti menipu ukiran Naga Tiamat itu.
.
Giorni Debussker justru terbukti melakukan pembunuhan berencana terhadap calon suaminya yang ke-5 utk mengeruk kekayaan mereka dengan plot menjijikan.
.
Sedangkan Donita ternyata seorang buronan Interpol bernama Marmony, yang telah menjadi penyelundup obat - obatan terrlarang di seluruh dunia.
.
Semuanya tertangkap dan terseret kasus, hanya saja belum ada yang bisa membuktikan siapa yang bertanggung jawab atas nyawa Albert Tabios saat ini.
.
Inspektur Collata, wanita bertubuh kekar dan manis, yang memimpin satuan regu saat itu hanya bisa mengernyitkan alisnya.
"Ada apa, Inspektur Colatta?" tanya Inspektur Cornelimpton pada sahabatnya.
"Hah, dengan begini kepolisian lagi - lagi bertambah satu rekor kasus tak terpecahkan.... "
"Yah, ambil sisi baiknya. pers menyiarkan tiga judul yang bagus,"
"Aku benci matematika, "
"Lagipula, ambil kesempatan itu untuk mentraktir saya di restoran daging premium. Apakah anda tidak tertarik mengajak saya berkencan? " Cornelimpton menggoda seorang inspektur wanita gagah itu terlepas dari otot tangannya yang kekar dan kapanpun mampu meninggalkan bekas luka penyesalan di wajah.
"Apa itu tren jaman sekarang? Di mana wanita mentraktir laki - laki? "
"Bukan. Di mana perayaan besar datang menanti."
Kejadian itu selesai sekitar pukul 7 malam, dan Inspektur Colatta memang pada akhirnya mentraktir Detektif Cornelimpton, meski hanya restoran pasta italia.
.
.
Malamnya ketika sedang memeluk bantal tidur, Inspektur Colatta memikirkan satu hal.
"Tumben Cornelimpton tenang hari ini? Biasanya satu kasus tak selesai, mengomel berhari - hari, "
.
"Ah, manusia cepat berubah." Ia pun tertidur.
ns 15.158.61.54da2