"dokter, pasien ruang rawat 3 krisis"
212Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ86mxkKviKL
"Oke, bagaimana keadaannya"
212Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOre1ByvDl8
Suasana tegang menghiasi salah satu kamar pasien. Terlihat seorang remaja yang terbaring di sana dengan keadaan sulit bernafas.
212Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIwwno3RgWU
Laki-laki tinggi berjas putih itu segera menanganinya, setelah beberapa saat di tangani oleh sang dokter, pasien dengan nama Arya itu akhirnya kembali tenang.
212Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡT6rvaJgkMO
"Arya, bagaimana perasaan mu sekarang?" Tanya sang dokter
212Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoPXhYk7bm0
"Baik, dok. Sudah lebih baik" jawab Arya
212Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKhTB9zc3e3
Setelah memastikan semuanya baik-baik saja, dokter tersebut barulah keluar dari ruang rawat Arya dan kembali pada pekerjaannya yg lain.
212Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHMEzlg9VZ4
Namanya Ryandra Reyasa Maharga, laki-laki 25 tahun yg sudah menjabat sebagai dokter. Dokter muda nan tampan yg banyak di kagumi baik dalam rumah sakit maupun di luar rumah sakit, tapi sampai sekarang belum juga menambatkan hati pada siapapun. Bahkan pada dokter Aura yang katanya paling cantik di divisinya.
212Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjcyE9uRyH7
"Kak Ryan!" Sapa gadis kecil 13 tahun yg tengah duduk di depan rumah sakit sambil melambaikan tangannya ke atas pada Reyasa.
212Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqSqY2kuOgj
"Aulia..."
212Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4WMij6mghM
Namanya Aulia, adik angkat satu-satunya Reyasa.
212Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVnvh6vacay
"Kenapa tidak masuk?"
212Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡweGz1aMKn2
"Kakak tau, aku sangat tidak suka aroma rumah sakit"
212Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWMBjDej0QQ
"Aromanya tidak seburuk itu"
212Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDgsgayKKOo
"Bagiku sangat buruk"
212Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoe0l5u9U21
"Baiklah... Jadi kenapa kau kemari?"
212Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBFYoSEBkKp
"Ini ibu menyuruhku membawa makanan untukmu" ucapnya sambil memberikan kotak bekal yg di bawanya tadi.
212Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCHO5jAcPrC
"Jangan lupa di makan sampai habis ya, kakak!" Tambahnya lagi sambil menaik-turunkan alisnya, bercanda pada sang kakak
212Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcsHad4Ofh9
Mereka tau betul bagaimana rasa masakan sang ibu. Jika tidak asin maka itu bukan masakan sang ibu.
212Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡq2hgJDoqSB
"Iya... Iya, akan aku habiskan"
212Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡM8H7yUvVSm
"Good" Aulia mengacungkan jempolnya
212Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlaKhVGuDKj
"Yaudah, kau mau pulang sekarang?" Tanya Reyasa dan diangguki oleh adiknya itu.
212Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0SslxcdEuC
"Perlu kakak antar?"
212Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKqsDyx0wmg
"Tidak perlu, jarak ke sanggar juga gak jauh-jauh banget"
212Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtEE1Ogzg5f
Walau masih kecil, Aulia sudah di sekolahkan di sekolah besar dan di masukkan ke banyak tempat les, katanya bagus untuk melatihnya dari kecil, dan itu semua pun dari kemauan Aulia sendiri.
212Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzyKxMztlK7
Dari kecil mereka di ajarkan untuk memutuskan jalan mereka sendiri, sisanya akan di bantu oleh ayah dan ibunya. Begitulah mereka menjadi orang besar yg mandiri nantinya.
212Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZZ32YgeeRl
"Yaudah aku jalan sekarang, bye bye.."
212Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8iBo58bVfc
Setelah melihat sang adik pergi barulah Reyasa masuk kembali ke dalam rumah sakit.
212Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsrH9K1lDLb
***
212Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZbMg2zSl5i
"Bahkan langit sekarang sedang merasakan kesedihanku, Sky" ucap gadis berambut hazel dengan panjang sepinggang itu pada peliharaan kecil di sampingnya, seekor anak anjing berbulu putih yg bernama Sky.
212Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdLeQJRmQzv
"Sky, apa kau lapar?" Tanya nya pada Sky sekali lagi.
212Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2eRdYi6RE6
"Aku lapar, tapi hujan membuatku tidak mood. Dewi air pasti sengaja menurunkan hujan untuk membuat ku kesal sekarang"
212Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrtD8e23LSV
Hujan sedang deras-derasnya mengguyur kota, dan gadis itu hanya bisa mengeluh.
212Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ12T0sECYdf
Lucine Quila Adelia, begitulah dewi Quila di panggil sekarang. Dengan tubuh manusia nya sekarang dia tidak bisa melakukan apapun.
212Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzrXRQNpaRb
Tidak bisa dengan gampangnya menghentikan hujan atau mendatangkan angin seperti saat di alam langit.
212Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡStxZEhJ6w5
"Apa yang kau lihat?" Tanya Quila pada Sky yang terus menatapnya tanpa menggonggong.
212Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaAJBgjJqts
"Iya, sekarang aku tidak bisa berbuat apa-apa! Ejek saja sepuas yang kau mau Sky!"
212Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡl7WIeSzB1b
Walau mati dan terlahir kembali berapa kali pun, Quila tidak ingin ingatannya di hapus. Ia pikir ini sama dengan hukuman yang pantas di dapatkannya karena hancurnya dua alam, serta hukuman atas kematian Reyasa.
212Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2RAH3soY1e
"Tuan Reyasa, seharusnya kau melihat ini, dewi air membuatku kesal lagi" gumam Quila menatap butiran hujan yg berjatuhan di luar.
212Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡG8DpSoiIf1
"Seandainya kau ada di sini, maka kau pasti akan menghibur ku dengan guyonan mu yg tidak lucu itu" tambahnya lagi.
212Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDZPqHFeqws
"Ini tidak seberapa, seharusnya hukumanku lebih besar lagi" Quila memejamkan matanya karena merasa sakit di dadanya akibat mengingat kejadian-kejadian di masa lalu.
212Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡckrQKVAIUj
'Criiingg' suara bell di depan toko berbunyi
212Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAWCpzMVlUh
"Selamat datang" ucapnya pada sang pelanggan
212Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeekdvxlhf4
Quila membuka sebuah toko kelontong kecil yg di kelolanya sendiri. Toko di di kota besar yg jarang di tau orang.
212Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzZ06VdBJ5z
Pukul 9 malam, Quila sedang membersihkan tokonya dan bersiap-siap untuk menutupnya.
Tapi, sebelum itu terjadi...
212Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTSe1YMOzwV
"Tunggu sebentar!" Ucap seseorang saat Quila akan menutup tokonya
212Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBA227ggeEQ
"Sebentar saja, tolong buka tokonya" ucap laki-laki itu lagi.
212Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9nhjRaXe7H
'Tak!' Quila menjatuhkan kuncinya
212Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVXPzF4X6ZO
Matanya menatap laki-laki di depannya tanpa berkata apa-apa. Ia refleks menutup mulutnya dengan sebelah tangannya, dan air matanya sudah luruh membasahi pipinya.
212Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTWZWTHS2qZ
Laki-laki di depannya sangat mirip dengan Reyasa-nya.
212Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdSvHXILfCP
"Tuan Reyasa" ucapnya pelan
212Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRlZJq05gtI
"Kenapa kau menangis?"
212Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAIzyghSTOv
"Quila..." — Reyasa
212Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPww32QQ5VP
—Bersambung—
ns 15.158.61.8da2
