25729Please respect copyright.PENANAY5jTuw3CjK
“Maaf…”, hanya kata itu yang terlintas di benak Widya saat mengingat kejadian hari ini.
25729Please respect copyright.PENANAQfXbu9Hm6Y
—
25729Please respect copyright.PENANA3h1QpVgTm3
WIDYA
25729Please respect copyright.PENANA8ZBe9ELeOv
Setelah Evan tertidur Widya tak lama ikut memejamkan matanya di kursi bus yang sedikit terasa empuk. Widya tak tau entah sudah tertidur berapa lama di posisinya saat dirinya mulia merasakan di dalam tidurnya gelisah seperti ada yang sedang memperhatikan dirinya diluar kesadarannya. Ia merasa seperti tengah mengalami mimpi dimana dirinya dalam keadaan tertidur dan tubuhnya tengah diperhatikan oleh seseorang tepat di hadapannya. Di dalam tidurnya juga Widya mendengar dengan samar ada suara seorang pria seperti berbisik pelan.
25729Please respect copyright.PENANAmvOGxHjo1u
Entah karna rasa gelisah tersebut mungkin Widya terbangun dari tidurnya. Pandangannya masih lumayan kabur saat samar-samar terlihat didepanya seperti ada sosok bayangan yang tengah berdiri menatapnya.
25729Please respect copyright.PENANAmTbiNWl7tr
“Ada apa, pak? Tiketnya kan tadi udah”, ucap Widya setelah berhasil menguasai situasi setelah terbangun dan sosok yang memperhatikan dirinya ternyata kernet bus.
25729Please respect copyright.PENANAlRyhk99M0B
“Ga ada apa-apa kok, bu. Hehehe”, balasnya dan ia duduk di bangku sebelah bersama seorang penumpang pria yang berisi 3 kursi.
25729Please respect copyright.PENANAQ1hw41xlTK
“Tadi saya sempat lihat kalo anak ibu muntah-muntah ya, bu? Eh, tapi benar kan itu anak ibu?”, ucap si kernet mencoba mengobrol.
“Iya, pak ini anak saya. Anak saya ini memang tadi sempat muntah-muntah, makanya saya suruh tidur aja biar ga terlalu dirasa pusingnya. Soalnya ini juga buat pertama kalinya anak saya naik bus jadi mungkin mabuk”, jelas Widya sambil mengelus pelan kepala Evan.
“Ibu sayang banget ya sama anaknya, pasti suami ibu merasa beruntung banget bisa punya istri kaya ibu ini. Selain sayang anak, ibu juga cantik dan terlebih lagi punya badan yang bagus”. Widya hanya tersenyum membalas pujian dari sang kernet bus.
25729Please respect copyright.PENANA0W7epaP4St
Beberapa saat tak ada suara yang keluar dari mulut si kernet tersebut, namun tiba-tiba kernet bus mendekati Widya dengan sedikit membukukan badanya dan membisikan sesuatu ke telinga Widya. Widya yang kaget sedikit menjauhkan kepalanya.
25729Please respect copyright.PENANA8wjweip6Wq
“Bisa bantu saya sebentar ga, bu?”, bisik si kernet dan terlihat juga pria yang duduk bersamanya tadi berdiri dan ikut menghampiri bangkunya lalu pria tersebut melakukan gerakan tangannya mengarah ke Evan yang tengah tertidur. Widya yang kaget dan khawatir mencoba menghentikan apa yang akan pria tersebut lakukan.
25729Please respect copyright.PENANAvwSkJUQHy4
“Bapak mau ap…”, gerakan Widya ditahan oleh si kernet bus.
25729Please respect copyright.PENANANT69fNoif5
“Kalo ibu memang ga mau terjadi apa-apa sama anaknya lebih baik ibu bantu kita. Kalo ibu mau teriak-teriak saja, yang jelas ibu teriak bakal terjadi sesuatu sama anak ibu”, ancamnya.
“Ibu lebih pilih menurut apa menolak?”, tanya si kernet bus. Karna dirinya merasa diancam dengan anaknya sendiri sebagai korbannya, mau tak mau Widya lebih memilih untuk menurut.
25729Please respect copyright.PENANAK5TqzPigjs
Melihat penumpang perempuannya itu mengangguk memilih untuk menurut padanya, si kernet bus tersebut terlihat tersenyum lebar dengan jawaban yang ia dapatkan. Dengan tak sabarannya ia mengajak Widya untuk duduk di kursi sebelahnya yang berisi 3 kursi itu dengan posisi Widya di tengah diapit oleh dua pria.
25729Please respect copyright.PENANA6jcq4dfeZY
“Sekarang saya mau ibu bikin kita keluar pake mulut atau tangan ibu. Sekarang ibu buka celana saya dan keluarkan benda di dalamnya”, Widya diam dan terlihat mulai mengeluarkan air matanya.
“Tapi, pak… Tolong jangan, pak. Ada anak saya dan juga ada penumpang lainnya. Tolong jangan suruh saya buat lakuin hal itu”, tolak Widya.
“Saya Cuma suruh pake mulut atau tangan, bukan pake memek jadi harusnya ini ga terlalu berat buat ibu. Cepat lakukan, saya sudah nafsu sedari terminal tadi pas lihat toket ibu ini”, ucapnya sambil meremas payudara Widya. Widya yang mendapatkan perlakuan mendadak serta melecehkan itu terlonjak kaget sambil menyilangkan tangannya di kedua payudaranya.
25729Please respect copyright.PENANAlIkMkf1GC7
Si kernet terus membisikan ucapan ancaman yang ditunjukkan pada dirinya beserta anaknya. Karna hal tersebut Widya mulai menurunkan kepalanya, dengan sedikit gemetar tangan lentiknya mulai membuka resleting celana komprang hitam milik si kernet. Tangannya juga masuk untuk menurunkan celana dalam yang dipake si kernet hingga sebuah benda panjang nan besar tersembul keluar menampar pipi serta bibir Widya. Lagi-lagi, Widya yang kaget hanya bis memundurkan kepalanya, tapi si kernet tau akan hal tersebut lantas menahan kepala Widya.
25729Please respect copyright.PENANA5DgxvgyfYd
“jilatin duku, bu. Kalo sudah basah baru masukin ke mulut dan awas jangan terkena gigi”
25729Please respect copyright.PENANANH7DoR8A9Z
Dengan terpaksa Widya mulai menjulurkan lidahnya dan menjilati setiap jengkal kontol kernet bus. Widya melakukan hal tersebut sambil menahan sesak di dada akibat rasa sakit dilecehkan di tempat umum serta di dekat anaknya sendiri. Ia gerakan lidahnya menari di batang kontol besar si kernet dengan mata terpejam.
25729Please respect copyright.PENANA2PgoN6d2wE
Sementara Widya sedang menjilati tiap jengkal batang kontol si kernet, hingga di suruh ke buah zakarnya juga. Tepat dibelakang dimana penumpang pria itu tengah meremas pantat Widya yang berisi. Pria tersebut juga telah mengeluarkan kontolnya dan tengah mengocok pelan. Tangan pria tersebut satunya berpindah ke payudara Widya dan meremasnya dengan kasar. Widya dibuat sedikit melonjak tubuhnya akibat remasan kasar yang ia terima pada payudaranya. Terlihat si kernet hanya diam mendongak ke atas menikmati jilatan lidah Widy pada kontolnya.
25729Please respect copyright.PENANAW1v8JmpNbh
“Sudah, bu. Sekarang buka mulutnya terus masukin ke dalam. Saya sudah ga sabar pengen rasain mulut ibu”
25729Please respect copyright.PENANAEMtCHXiXsy
“Aakkkhhhh…..”, lenguh si kernet saat batang kontolnya masuk ke dalam mulut Widya dan saat itu juga ia bisa merasakan kontolnya diselimuti rasa hangat nan lembut di dalam mulut seorang perempuan beranak satu yang montok itu.
25729Please respect copyright.PENANAWth5nBUqM7
GLOK!!! GLOK!!! GLOK!!!
25729Please respect copyright.PENANAKnglyFJugA
“ya terus…. Terus, bu…ssshhhhh….enaknya ini mulut…sshhhh…”, racaunya sambil memejamkan mata demgan kedua tangannya ia letakan diatas kepala Widya.
25729Please respect copyright.PENANAd59aCoobOd
Widya hanya bisa diam dan pasrah ketika kedua payudaranya dikeluarkan dari dalam Bra dan bajunya oleh penumpang pria dibelakangnya. Sekarang kedua payudara Widya tergantung dengan bebas dan sesekali menempel di paha di kernet karna gerakan naik turun kepalanya di selangkangan kernet bus tersebut.
25729Please respect copyright.PENANAagMvQKxGbB
Si kernet yang makin bernafsu karna payudara Widya bergesekkan dengan pahanya lalu ia gunakan tangan kananya untuk meremas kasar payudara Widya dan memainkan putingnya.
25729Please respect copyright.PENANAxjU63F7N30
Widya yang ingin semua yang terjadi padanya saat itu cepat selesai lantas Widya mempercepat gerakan kepalanya untuk naik turun dengan dibarengi dengan sedotan yang ia berikan pada kontol kernet tersebut. Ternyata hal tersebut berhasil, si kernet mulai mengerang menahan laju peju nya yang akan keluar. Si kernet kembali memegang kepala Widya dan membantu untuk lebih celat dan lebih dalam lagi menelan kontolnya. Saat itu Widya benar-benar gelagapan dibuatnya. Ia susah untuk bernafas dan kepalanya terus dipaksa untuk menelan habis kontol besar itu hingga menyentuh tenggorokannya.
25729Please respect copyright.PENANABf4JuVmGYY
“Aaaakkkkhhh…Aakkkhhhh…bangsat! Enak banget ini mulut….Aakkkhhhh….kkeluaarrrr….sshhhhh…Aakkkhhhh..”.
25729Please respect copyright.PENANAaMasfhmZ0Y
CROT!!!! CROT!!! CROT!!!
25729Please respect copyright.PENANAAhvEPV4MK5
Si kernet menekan dalam kepala Widya hingga mentok ke selangkangannya sampai-sampai hidung Widya berada di rambut kemaluan si kernet yang lebat dan bau menyengat. Widya tak bisa melawan karna kuatnya tekanan si kernet pada kepalanya. Air matanya mulai mengalir keluar, beberapa kali ia pejamkan matanya dengan kuat menahan rasa sesak.
25729Please respect copyright.PENANA6Beyx2tb6P
“Telan peju ku, bu….sshhhhh…telan semuanya sampai habis….Aakkkhhhh….”
25729Please respect copyright.PENANAXG2qvptJQn
Dalam sesaknya Widya disuruh untuk menelan semburan peju yang menyeruak masuk ke dalam tenggorokannya. Karna terlalu banyak dan kuatnya semburan peju tersebut membuat Widya tersedak hingga ada yang masuk ke lubang hidungnya dan mengalir keluar seperti ingus.
25729Please respect copyright.PENANAh3NRWC2OCg
HAH!!! HAH!!! HAH!!!
25729Please respect copyright.PENANAzkbfDG32yr
Widya kehabisan nafas dan berusaha mencari udara untuk masuk ke paru-parunya saat kontol besar tersebut di keluarkan dari mulutnya oleh sang pemiliknya. Dadanya naik turun dan dahinya berkeringat. Sementara rambutnya sedikit berantakan. Si kernet belum selesai, peju yang keluar di lubang hidung Widya diseka olehnya, lalu Widya disuruh untuk menjilat jari si kernet yang terdapat sisa peju untuk ditelan olehnya. Terakhir si kernet mengusapkan sisa peju nya yang masih melekat di ujung kontolnya pada rambut Widya untuk membersihkannya.
25729Please respect copyright.PENANARZL9YAkNSc
“saya mohon sudah, pak. Hiks..hiks..”, tangis lirih Widya mulai pecah karna mendapat pelecehan yang sedang terjadi terhadap dirinya.
25729Please respect copyright.PENANAh04g3LKEq2
“si bapak ini belum ibu puaskan. Kasihan, bu. Ibu bantu keluarin peju nya, gih”, ucap si kernet. “silahkan, pak sekarang giliran bapak buat nikmatin mulutnya”, lanjutnya.
25729Please respect copyright.PENANAmhwmNeNa1Y
Widya disuruh untuk merubah posisi duduknya menghadap selangkangan pria tersebut dan kembali mulut Widya dipaksa untuk memuaskan kontol pria yang tak ia kenal sama sekali. Kepalanya dipaksa naik turun melahap batang tersebut dengan air mata yang mengalir di pipinya.
25729Please respect copyright.PENANAFAygKXPmTz
“Gila. Ssshhh…enak banget sepongan nya. Bini gue aja kalah jauh sama mulut ibu ini. Sshhhhh….ya terusshhhh…Aakkkhhhh…”, racaunya sambil meremas keras kedua payudara Widya dan bergantian memainkan putingnya.
25729Please respect copyright.PENANAV1ARM2Znjr
Ternyata si kernet melakukan hal iseng dimana ia mengelus dan menekan pelan memek Widya yang masih terbungkus celana hitamnya. Sesekali tangan si kernet menekan selangkangan Widya dan sedikit menabok pelan area bagian bawah perutnya. Saat si kernet melihat Widya kembali, ternyata Widya tengah dipaksa menaik turunkan kepalanya di selangkangan penumpang prianya itu. Widya di deepthroat dalam kondisi itu, sampai terlihat si pria mengejang sambil menahan kepala Widya masuk ke dalam selangkangannya. Lagi-lagi Widya dipaksa untuk menelan peju pria yang tak ia kenal.
25729Please respect copyright.PENANAh9CM4dwnYc
“Telan vitamin saya, bu. Akkkhhhh….telan semua, biar ibu tambah binal….sshhhhh….nikmatnya…”
25729Please respect copyright.PENANAUjpLrTuovn
Setelah memuaskan kedua pria tersebut, Widya memasukkan sendiri kedua payudaranya yang terbuka bebas ke dalam cup Bra nya dan merapikan kembali bajunya. Widya diam di tengah kedua pria tersebut. Widya terlihat masih menangis sambil menundukkan kepalanya.
25729Please respect copyright.PENANAuXlC6koKAW
“yaudah, ibu balik lagi duduk di tempatnya”, suruh si kernet dan hal itu langsung Widya lakukan. Ia berdiri mencoba melewati si kernet uang masih duduk tanpa mengubah posisinya dan Widya harus melangkah diatas paha si kernet. Saat Widya melangkah, kernet bus tersebut menahan Widya dan membisikan sesuatu padanya.
25729Please respect copyright.PENANAHdzN5XlHL5
“Nanti pas di Rest area ikut saya ke belakang. Saya mau cobain memek ini ibu ini dan ibu jangan coba-coba melawan karna ibu sendiri juga pasti sudah tau akibatnya. Mengerti?!”, ucap si kernet sambil menekan memek Widya lumayan keras. Widya hanya diam dalam sedih dan marahnya lalu kembali melangkah untuk duduk di samping Evan kembali. Saat duduk kepala Widya menghadap ke anaknya dan memejamkan mata karna ia merasa jijik dengan pria di seberang tempat duduknya.
25729Please respect copyright.PENANA5riTASzOk1
“maafkan mama, nak. Mama terpaksa. Mama ga mau kamu kenapa napa”, batin Widya sambil memegang pelan tangan Evan.
25729Please respect copyright.PENANAxLTDhSX3Qh
Setelah ucapan bersalahnya pada anaknya, Widya terlelap tidur karna dirinya merasa lemas sehabis dipaksa untuk memuaskan dua orang pria yang menjijikkan. Ia tertidur dengan mimpi dimana dirinya tengah tertawa bersama almarhum suaminya dan ada Evan juga disana yang sedang bermain di ruang tamu. Tanpa Widya sadari di tidurnya, ujung mata Widya mengeluarkan setetes air mata.
25729Please respect copyright.PENANAN5PO0L3PMx
“maafkan istrimu ini, suamiku”, batin Widya dalam mimpinya saat melihat suaminya yang tengah tertawa bersamanya.
25729Please respect copyright.PENANAZyVyObRywe
Pukul 19.05 Widya terbangun dari tidurnya karna tubuhnya di goyangkan oleh si kernet bus yang sebelumnya tadi telah melecehkan dirinya. Ia berbicara pada Widya bahwa sebentar lagi bus yang ia tumpangi akan segera sampai di Rest area dan si kernet juga mengingatkan Widya untuk bersiap-siap sambil memasang senyum menjijikkan.
25729Please respect copyright.PENANA1n3mk99nYF
Empat belas menit kemudian, tepatnya pukul 19.19 bus yang ia tumpangi berhenti di Rest area. Widya membangunkan Evan untuk menanyakan apakah ikut turun atau tidak, tapi dari Evan sendiri menolak karna dirinya masih merasa sangat mengantuk dan lebih memilih untuk tetap berada di dalam bus. Evan hanya menitipkan beberapa pesanan pada Widya untuk dimakannya nanti. Mendapat jawaban tersebut dari anaknya, Widya akhirnya turun sendiri. Saat dirinya di pintu bus untuk turun ternyata sudah ada si kernet yang menghadang dan juga ada beberapa pria lain bersamanya, termasuk si sopir bus. Saat itu perasaan Widya benar-benar menjadi tak enak dengan apa yang akan terjadi pada dirinya di Rest area itu.
25729Please respect copyright.PENANA5ekgujKF0Q
“ini perempuan yang yang tadi saya bilang, bang”, ucap si kernet pada si sopir sambil mengarahkan pandangannya pada Widya.
25729Please respect copyright.PENANAF0A1SWebDY
Si sopir mengajak Widya untuk berjabat tangan dengan sopan sambil mengajak kenalan. Widya yang tak tau harus berbuat apa dan perasaannya sungguh tak enak menerima jabatan tangan sopir bus tersebut.
25729Please respect copyright.PENANAlSN88UJF5H
“Saya Sobri partner Mamat ini”, ucap si sopir dan disitu Widya baru tau ternyata kernet yang melecehkannya tadi itu bernama Mamat.
“Saya…saya Widya, pak”, balas Widya dengan rasa takut.
“Sudah bu Widya ga usah takut gitu orang kita Cuma mau kasih ibu kenikmatan masa takut, harusnya senang loh. Hahaha”, ledek Sobri yang membuat telinga Widya memanas.
“tenang aja, bu dijamin ibu bakal kita bikin puas sama jagoan saya ini”, ucap si Sobri sambil menunjuk selangkangannya yang ternyata di balik celananya ada benda yang menonjol dengan besar. “yaudah sekarang aja, bu. Saya juga sudah ga sabar pengen di puasin sama bu Widya yang cantik ini. Maaf loh bu”, Sobri sok berlagak sopan di depan Widya padahal sudah jelas omongan serta niatnya tak mencerminkan kesopanan sama sekali.
25729Please respect copyright.PENANAp0Yo5EbyIo
Widya yang kembali diingatkan akan ancaman pada anaknya, Evan hanya bisa menurut walau dirinya sendiri sangat marah dan sangat tak terima akan perlakuan yang sedang maupun yang akan ia terima, tapi semua itu semata hanya ingin supaya tak terjadi apa-apa pada anaknya itu. Widya selain dibawa oleh Sobri dan Mamat, terdapat juga pria lain yang tak lain penumpang yang satu his juga dengannya. Ada 2 pria dan salah satunya yang ikut melecehkannya tadi bersama si Sobri yang bernama Jali sedangkan pria satunya diketahui bernama Rojak.
25729Please respect copyright.PENANAkKX3lVmEow
Widya dibawa oleh mereka berempat ke halaman belakang Rest area dimana di halaman belakang itu terdapat bangunan petak yang biasa digunakan untuk istirahat para sopir. Widya berjalan diapit oleh 4 pria sekaligus menuju bangunan yang akan menjadi tempat dimana dirinya dipaksa untuk melayani nafsu mereka.
25729Please respect copyright.PENANAk8b7aZcpMV
Di depan bangunan petak yang dituju ternyata terdapat seorang perempuan tua sedang duduk sambil merokok. Entah siapa itu Widya sama sekali tak tau. Sementara si sopir mendekati perempuan tersebut diikuti dengan Widya dan pria lainnya.
25729Please respect copyright.PENANA2mVRPz1lLT
“Selamat malam calon penghuni tanah kuburan!”, sapa Sobri pada perempuan tua tersebut.
“Kurang ajar, ini anak datang-datang itu mulut bocor kaya biasanya”, kesal si perempuan tua. “Mau ngapain lu?!”, sambungnya bertanya pada Sobri.
25729Please respect copyright.PENANAIfwVCH7KsY
Sobri menunjuk ke arah Widya, “biasa mau ngentot”
25729Please respect copyright.PENANA5IdXYQvQuM
“Bawa Lonte dari mana lagi, lu?! Hidup lu isinya memek doang”, cerocosnya.
“ini bukan Lonte. Dia penumpang gue yang kebetulan mohon ke kita buat di puasin sama kontol. Dia paksa yaudah gue turutin dari pada nanti ibu Widya ini cari kontol di pinggir jalan”, leceh Sobri pada Widya dengan terlalunya yang menggambarkan bahwa Widya sosok perempuan binal yang doyan dengan kontol lelaki. Dia bilang Widya yang minta? Padahal disini Widya lah yang sedang dipaksa sambil diancam.
25729Please respect copyright.PENANASOVEhuVgfc
Perempuan tua tersebut melihat ke arah Widya, “oke juga penumpang lu ini. Lu kasih ke gue, nanti pasti bakal laku keras ini perempuan”, ucapnya yang seakan-akan menganggap Widya barang yang akan di perjual belikan. Di dalam lubuk hatinya Widya sangat merasa sakit oleh omongan mereka yang menilai bahwa dirinya wanita murahan yang bisa dinikmati tubuhnya terus kehormatannya bisa dibayar hanya dengan beberapa lembar kertas.
25729Please respect copyright.PENANAvMuxX9Uwym
“Enak aja lu nenek tua. Ini barang langka dan asal tau aja, bu Widya ini udah punya suami dan baru punya satu anak. Anaknya sendiri sekarang lagi tidur di dalam bus gue. Bayangin aja anaknya lagi tidur, ibunya malah ngentot sama 4 kontol. Hahaha”, rasanya Widya ingin membunuh pemilik suara tersebut. “udah lu pergi sana, kita mau puasin kontol sama memek bu Widya ini. Hushhh!!! Hushhh!!!”, sambung Sobri mengusir perempuan tersebut.
25729Please respect copyright.PENANAdnbvGAOciq
Perempuan tersebut pergi dengan ngedumel dan Sobri menyuruh ketiga pria di dekat Widya untuk membawa Widya masuk ke dalam. Widya mulai merasakan keringat dingin pada tubuhnya. Berulang kali ia menelan ludahnya saat membayangkan apa yang akan terjadi pada dirinya di dalam sana bersama keempat pria bejat itu. Sobri membuka pintu dan masuklah mereka semua ke dalam ruangan tersebut yang hanya diisi oleh kasur lantai tipis tanpa peralatan apapun. Terdengar pintu di tutup dan dikunci dari dalam oleh Mamat.
25729Please respect copyright.PENANAt91A8AOGA2
Setelahnya mereka semua mengelilingi tubuh Widya yang mulai gemetar. Dengan serempak mereka semua mulai mengeluarkan kontolnya yang sudah mulai tegak sempurna. Jantung Widya berdetak demgan kencang dan matanya ia pejamkan. Tubuhnya yang masih terbalut pakaian lengkap mulai diraba-raba oleh mereka berempat. Mulai dari payudara yang diremas entah oleh siapa. Tengkuk hingga leher diciumi, pantat yang diremas dan ditampar pelan dan juga selangkangannya yang diraba dan dielus.
25729Please respect copyright.PENANAChh5YinZy8
“mmpfff….”, Widya menahan nafasnya saat dirasa pakaiannya mulai dilucuti satu persatu. Sempat ia tahan, tapi dengan kuat tangganya disingkirkan oleh salah satu pria yang entah siapa itu. Saat itu rasanya Widya ingin berteriak dan menangis sejadinya karna dilecehkan sedemikian rupa oleh empat pria sekaligus.
25729Please respect copyright.PENANAtKkp4EcxPL
Widya dipaksa untuk mengoral secara bergantian keempat kontol tersebut hingga tegak sempurna dan setelahnya satu pria, Sobri maju memegang pinggul Widya yang menungging dan dengan perlahan ujung kepala kontol Sobri mulai masuk menembus lubang peranakan Widya. Perlahan dan perlahan sampai semua batang Sobri memenuhi lubang Widya yang menghasilkan suara lenguhan dari mulut Widya karna masuknya benda besar tersebut.
25729Please respect copyright.PENANA9zwASKJmYj
“Aaaakkkkhhh….”
25729Please respect copyright.PENANArOGzAFtq6A
Disini bukannya Widya tak melawan atau hanya bisa pasrah sepenuhnya, sebelumnya Widya mencoba untuk melawan dengan kekuatannya, tapi apa daya kekuatan mereka berbeda dan jumlah mereka juga tak seimbang sehingga perlawanan yang Widya berikan tak ada artinya sama sekali di hadapan keempat pria tersebut.
25729Please respect copyright.PENANAj56AXy4cBo
Dengan gerakan perlahan Sobri mulai menggerakkan keluar masuk kontolnya di lubang memek Widya. Widya sendiri memejamkan mata dalam posisi setengah menungging dengan di arah kanan dan kirinya berdiri Mamat dan Rojak yang memegangi tangan Widya supaya tetap pada posisinya.
25729Please respect copyright.PENANAfyVlkZu2Ee
Widya hanya mampu mengeluarkan desahan dan rintihan saat dengan bebasnya Sobri bisa menikmati setiap inci lubang memek Widya saat meremas batang kontolnya di dalam sana. Dibawah sana selangkangannya tengah bertemu dengan selangkangan Sobri sedangkan bagian atas payudaranya tengah diremas oleh kedua pria. Untungnya mulut Widya masih dengan bebas mengeluarkan suara karna Jali hanya diam melihat sambil duduk.
25729Please respect copyright.PENANA5eDpuwLV98
“Aaakkkk…sshhhh…pak….sudah pak…tolong….”, iba Widya, tapi tak di gubris oleh keempatnya dan Sobri sendiri tetap menyodokkan kontolnya dengan nikmatnya.
25729Please respect copyright.PENANAZ1EIkUA4EC
Hampir lima belas menit Widya di pompa oleh kontol Sobri dan dirinya merasa akan ada sesuatu yang keluar dari dalam dirinya, sebuah gelombang orgasme. Widya memang melawan tapi entah kenapa dirinya akan meraih puncak saat dirinya diperkosa seperti saat itu.
25729Please respect copyright.PENANA5KF3eT4p9S
“Ssshhh….Aakkkhhhh…”, Widya masih menahan dengan keras suaranya supaya tak keluar dari mulutnya, namun Mamat yang berada di sampingnya bisa mendengar dan dia juga bisa mengetahui bahwa Widya akan mencapai puncak kenikmatan sehingga ia memberi sebuah kode pada Sobri.
25729Please respect copyright.PENANAyMInReidGI
Saat Widya akan mencapai orgasme pertamanya, Sobri langsung menarik keluar kontolnya dengan cepat dan hal itu membuat Widya kaget karna saat dirinya akan mencapai puncak kenikmatan menjadi surut kembali. Widya masih bisa menahan hal tersebut tanpa menunjukkan ekspresi apapun walau para pria tau bahwa Widya merasa kentang dengan hal tersebut.
25729Please respect copyright.PENANA2zqpoLh8gs
Saat dirinya gelombang Widya telah surut, Sobri kembali memasukkan kontolnya dan kembali memompa memek Widya dengan tempo seperti sebelumnya.
25729Please respect copyright.PENANA7OCUnc6R3z
“Mmpfff….mmpppffff…” , suara lirih Widya.
25729Please respect copyright.PENANAep8SGKaNPg
“Ssshhh….Aakkkhhhh…nikmatnya”, racau Sobri dengan kepala mendongak ke atas menikmati rasa nikmat yang ia dapatkan.
25729Please respect copyright.PENANA3A3UKpU1ML
Pompaan akan memek Widya mulai di tambah oleh Sobri sehingga Widya terlihat meronta seperti menahan sesuatu. Kepalanya menggeleng dan sesekali mendongak ke atas. Payudaranya bergerak ke depan dan belakang mengikuti irama sodokan kontol Sobri pada memeknya. Gerakan Sobri membuat Widya makin kalang kabut akan rasa nikmat yang ia terima dan juga rangsangan yang ia terima dari Mamat dan Rojak yang sedang meremas keras serta melintir puting Widya secara bergantian.
25729Please respect copyright.PENANA49FakwuLpW
PLOK!!! PLOK!!! PLOK!!!
25729Please respect copyright.PENANAL4WlzWv8l4
“SSHHHH….PAKK!! PAK!! AAKKKHHH….PAK!!!! STOOPP!!…AAKKKHHH…”, erang Widya, Sobri terus saja bertahan dengan gerakkannya.
25729Please respect copyright.PENANAVWrUI3etdb
PLOK!!! PLOK!!! PLOK!!!
25729Please respect copyright.PENANA90S5Qt7KHx
“TOLONG PAK…TOLOONNGGG….AAKKHHH…OOOWWSSHHH….SAYA MAU KELUAR…AKKKHHH …”,
25729Please respect copyright.PENANAL6336ynPM6
PLOP!!!
25729Please respect copyright.PENANAYTNh2THUhc
Sobri mencabut kontolnya kembali mencoba untuk mempermainkan nafsu Widya yang sedikit lagi akan mencapai orgasme kembali langsung dibatalkan oleh Sobri. Disini Widya mulai merasa uring-uringan dengan perlakuan Sobri yang sedang mempermainkan nafsunya, tapi Widya masih bisa menahan dan mengendalikan dirinya.
25729Please respect copyright.PENANASGJqmaa6Ob
Widya diam dalam posisi menunggingnya, terlihat dengan jelas dari belakang sana bahwa memek Widya telah sangat basah. Dengan sengaja Sobri memasukkan beberapa jarinya ke dalam lubang Memek Widya dan mengocoknya dengan cepat hingga terdengar bunyi kecipak air yang keras.
25729Please respect copyright.PENANAnN85fP6Faq
HAH!!! HAH!!! HAH!!!
25729Please respect copyright.PENANACjRVJsDqxU
Nafas Widya ngos-ngosan saat kocokkan cepat jari Sobri berhenti dan Widya bisa bernafas dengan normal kembali, tapi hal tersebut hanya berlangsung beberapa detik dimana saat jari Sobri dicabut, Sobri langsung memasukkan kembali kontolnya mengisi kubang memek Widya dan langsung menggenjotnya dengan cepat. Widya kembali seperti cacing kepanasan akibat genjotan yang Sobri lakukan.
25729Please respect copyright.PENANA5Ka3hMjfJx
PLAK!!!
25729Please respect copyright.PENANAjHBHebvznz
“AAAKKKHHH!!! SSSHHH…..”
25729Please respect copyright.PENANAPj3p6VzVRU
Sobri menampar pantat Widya dengan keras sehingga Widya menjerit. Sobri menampar kembali pantat berisi milik Widya. PLAK!!! Terdengar suara erangan keras kembali saat pantatnya kembali mendapat tamparan keras hingga rasanya pantat Widya menjadi panas.
25729Please respect copyright.PENANAtNlCp8JWrk
Tamparan keras pada pantatnya tak terjadi satu atau dua kali sehingga Widya mulai mengerang seperti kesetanan. Hal yang menyakitkan, namun hal tersebut dengan perlahan mulai berubah menjadi sebuah kenikmatan yang Widya rasakan dibarengi dengan tusukan keras oleh batang kontol yang memenuhi lubang memeknya. Widya mulai mendesah dan mendesah tiap kali ujung kontol Sobri masuk dalam di dalam memeknya.
25729Please respect copyright.PENANAr9RtQ3wuGJ
“Aakkkhhhh….Aakkkhhhh…Aakkkhhhh….”
25729Please respect copyright.PENANA1XyQ7d5uX6
“Ayo mendesah lebih keras lagi, bu…Aakkkhhhh…desahan ibu seperti obat semangat untuk saya ngentotin memek bu Widya. Aakkkhhhh….”, racau Sobri yang kini mengambil alih penuh atas tubuh Widya sambil tangannya meremas kedua payudara Widya.
25729Please respect copyright.PENANA4D28ZrFpsM
Sambil pantatnya terus bergerak maju mundur, Sobri mencium tengkuk leher Widya dan menjalar pada daun telinga, kemudian ia mengarahkan wajah Widya untuk menghadap samping. Saat itu di lumatlah bibir seksi Widya dengan nafsunya yang membara sambil terus menyetubuhi Widya dari belakang. Bunyi kulit pantat dan selangkangan menggema di ruangan tersebut bercampur dengan suara lumatan bibir keduanya.
25729Please respect copyright.PENANAqOtCOga9cY
PLAK!!! PLAK!!! PLAK!!!
25729Please respect copyright.PENANAHMOGkLYymG
SLURP!!! SLURP!!! SLURP!!!
25729Please respect copyright.PENANATzfjCnfGRe
Sobri mengangkat sebelah kaki Widya sehingga kini harus merangkul leher Sobri dengan satu tangannya sementara dirinya tengah disetebuhi dalam posisi berdiri menyamping dan hanya menggunakan satu kakinya untuk tumpuannya. Widya mulai kalut dimakan oleh hawa nafsu yang diberikan oleh batang kontol besar yang tengah keluar masuk di dalam memeknya tersebut. Dirinya sedang lupa bahwa sedang diperkosa oleh seorang sopir bus dan sedang di tonton oleh tiga pria lainnya yang sedang menunggu giliran untuk menyetubuhinya juga. Widya kalut, Widya mulai menikmatinya.
25729Please respect copyright.PENANAzQqgYO6ZTZ
“ssshhhhh….nikmati, bu….nikmati perzinaan ini. Nikmatilah….sshhhh…”, ucap Sobri seakan-akan sedang mencoba menghipnotis Widya untuk lebih jauh lagi terperangkap dalam nafsunya.
25729Please respect copyright.PENANASHFuPc65Jg
“Paakkk….oowwsshhhh….pak!! Pellannnn….”, desah Widya mulai berkomentar.
25729Please respect copyright.PENANABK9xPjbjSF
Posisi Widya diubah oleh Sobri dengan kini Widya di telentangkan di atas kasur lantai yang tipis dengan kedua kakinya dibukan dengan lebar yang memperlihatkan kondisi memek Widya yang sudah sangat basah akibat perbuatan Sobri. Sobri julurkan lidahnya untuk menjilat bibir memek Widya sejenak lalu dimasukkan kembali kontol besarnya menyumpal lubang memek Widya yang sudah sangat basah tersebut. Sobri genjot lubang tersebut dengan nafsu yang membara sambil memegangi kedua kaki Widya untuk tetap terbuka.
25729Please respect copyright.PENANAX2ngZCO9Zl
“Aakkkhhhh….Aakkkhhhh….”, Sobri benar-benar menikmati saat kontolnya keluar masuk di dalam memek Widya yang sempit itu. Walau sudah sangat basah, Sobri tetap merasakan bahwa kontolnya diremas dan dijepit dengan sangat kuat. Bahkan sedari tadi Sobri merasakan kalau kontolnya seperti disedot di dalam sana.
25729Please respect copyright.PENANAdoy4qTmpGp
“Paakkk…saya ..saya mau kellluaarrggghhhh….sshhhh…aakkhh…”, racau Widya yang akan segera mencapai orgasmenya.
25729Please respect copyright.PENANAwDOvL17juK
Sobri yang tengah dikuasai oleh nafsu tetap menggerakkan naik turun pantatnya tanpa menghiraukan racauan Widya. Iya terus memompanya dengan cepat sambil meremas keras kedua payudara Widya sambil sesekali membetot dan mencubit gemas puting Widya.
25729Please respect copyright.PENANAeBydZiEtOT
“AAKKKHHH!!! PAK!!! STOOPP!!! AAKKKHHHH….STOOOPP!!!!”
25729Please respect copyright.PENANAz08360M50u
SYUUURRRR!!!
25729Please respect copyright.PENANAbYupEMJtUu
Widya mengalami orgasme dengan masih terus digenjot oleh kontol besar Sobri tanpa henti. Widya merasakan antara nikmat dan nyeri saat kontol tersebut masih tetap bergerak keluar masuk di lubangnya. Namun hal tersebut membuat orgasme yang Widya alami menjadi panjang hingga Widya hanya mampu mengerang nikmat sambil meremas keras kasur lantai yang menjadi alas persetubuhannya itu.
25729Please respect copyright.PENANA7OEEQtYiwu
“AAKKKKHHHHHHH!!!!!”, lolong panjang Widya sambil tubuhnya terangkat sampai membusungkan dadanya. Matanya hanya terlihat warna putih dengan mulut yang terbuka lebar.
25729Please respect copyright.PENANACTJ384gZAX
Momen dimana Widya mengalami orgasme panjang sambil membuka mulutnya dengan lebar dimanfaatkan oleh Mamat untuk memasukkan kontolnya ke dalam mulut Widya dan langsung menggerakkannya keluar masuk. Buah zakarnya memukul-mukul hidung Widya. Mamat yang sudah tak tahan melihat tubuh Widya yang sedang disetubuhi oleh Sobri menjadi sangat bernafsu.
25729Please respect copyright.PENANAzOsAhVuu4s
“Aakkkhhhh….gantian, pak. Saya juga udah ga tahan pengen rasain memeknya. Sshhhh….Aakkkhhhh…”, ucap Mamat pada Sobri sambil menggenjot mulut Widya. Sementara Widya yang tengah dalam kondisi orgasme panjang dan langsung disumpal mulutnya oleh kontol milik Mamat hanya gelagapan mencoba mencari udara sambil dirinya terus merasakan gelombang orgasme yang ia dapatkan. Widya merasa tersiksa, namun Widya juga merasakan nikmat yang tiada tara.
25729Please respect copyright.PENANARWODI2Pixx
Sobri yang merasa akan segera mencapai orgasmenya lantas sedikit lebih cepat lagi menggerakkan laju keluar masuk kontolnya di dalam memek Widya. Ia gempur dengan bertenaga lubang Widya yang sempit itu sampai dirinya mencapai batas dimana peju nya keluar menyembur deras mengisi rahim Widya dengan banyaknya.
25729Please respect copyright.PENANAzFwOEBYcCd
CROT!!! CROT!!! CROT!!!
25729Please respect copyright.PENANAjEY00cxp8a
Sekitar 7-8 semburan kontol Sobri luncurkan ke dalam rahim Widya sambil menekan keras ke dalam selangkangan Widya. Widya yang baru beberapa menit mengalami orgasme panjang dibuat mengalami orgasme kembali saat peju Sobri menyemprot dengan kuat di dalam memeknya. Widya kembali mengejang dengan hebat di depan Sobri dan di bawah Mamat. Mamat melepaskan kontolnya dari mulut Widya.
25729Please respect copyright.PENANAGjBn6wGBmU
HHHAAHHH!!! HHHAAHHHH!!! HHHAAHHHH!!!!
25729Please respect copyright.PENANAR4tXoyAkhH
Widya benar-benar kehilangan banyak nafas setelah mengalami dua kali orgasme dan diperlakukan sedemikian rupa oleh dua pria tersebut. Widya terlihat mangap-mangap, dadanya naik turun dengan cepat memompa udara untuk masuk ke dalam rongga parunya. Sobri mencabut batang kontolnya dan terlihatnya lelehan peju yang mengalir dari bibir memek Widya.
25729Please respect copyright.PENANAVi4NTsncqU
“AAAKKKHHH!!!”, erang Widya saat kontol besar itu terlepas dari lubangnya dan merasakan nyeri serta tubuhnya sedikit bergetar.
25729Please respect copyright.PENANAPzQkhvqmpy
Dengan cepat Mamat menggantikan posisi Sobri untuk mengisi kembali lubang memek Widya yang telah kosong. Sama dengan Sobri, Mamat langsung menggenjot memek Widya dengan cepat karna nafsu yang ia tahan sudah berada di ubun-ubunnya. Ia genjot Widya dengan cepat dan bertenaga yang mengakibatkan tubuh Widya ikut terdorong-dorong oleh sentakan pompaan Mamat.
25729Please respect copyright.PENANAbcxQHuWqxv
“Akhirnya bisa juga rasain memek bu Widya ini. Ssshhhhh….sshhhh….bagaimana kontolku, bu? Enak bukan? Besar mana sama kontol suamimu? Sshhhh…jawab Lonte!!! Ssshhhhh….”, tanya Mamat dengan menggerakkan lebih cepat pompaan kontolnya.
25729Please respect copyright.PENANAponhUf0w8V
“IYA ENAKKK….LEBIH BESARRRGGHHH….KONTOL BAPAKKK….AAKKKHHHH….ENAKKK…AAKKKKHHHH….”, Widya sudah dikuasai oleh nafsu yang sedari tadi ia tahan dengan keras supaya tak terbawa suasana dan akhirnya pertahanannya jebol.
25729Please respect copyright.PENANA6F7LWdQKId
“Sebelum bu Widya pergi dari bus saya. Saya bakal buat memek ibu penuh dengan peju. Ssshhhhh…AAKKKHHH!!! ANJING ENK BANGET INI MEMEK!!”, erang Mamat.
25729Please respect copyright.PENANADdUhFgokNS
PLAK!!!
25729Please respect copyright.PENANAlqnnMUndSp
Mamat menampar sebelah payudara Widya tak terlalu kencang dan langsung melumat puting payudaranya. Ia sedot puting tersebut dengan kuat membuat Widya bertambah kesetanan dibuatnya. Widya meremas rambut Mamat dengan kuat mencoba meredam rasa nikmat yang menyerangnya.
25729Please respect copyright.PENANATdAunS3Yct
SLURP!!! SLURP!!!
25729Please respect copyright.PENANAe64GgUdY2Y
“Iyaaahhh…sedot terus susu saya…sedot…”, racau Widya.
“Tapi susu ibu belum keluar. Ssshhh…ibu mau saya buat susunya keluar?”, tanya Mamat sambil terus menggenjot memek Widya.
25729Please respect copyright.PENANAsm3VLoIvWU
Widya mengangguk, “iya sayahhh maauuhhhh…..”.
25729Please respect copyright.PENANAwqZeHXZyin
“Berarti bu Widya harus saya bikin bunting supaya susunya keluar. Bu Widya mau saya buntingin pake peju saya ini? Aakkkhhhh…enaknya….sshhhh….”. kembali Widya mengangguk.
“Baiklah kalo bu Widya mau saya buntingin. Sshhhh….”
25729Please respect copyright.PENANA7TXx7oaTbW
PLOK!!! PLOK!!! PLOK!!!
25729Please respect copyright.PENANAwa9bwqfha1
Mamat langsung mempercepat kembali genjotan kontolnya pada memek Widya hingga Widya kembali merasakan nikmat. Widya remas kedua payudaranya sendiri dan mengerang serta mendesah tanpa memedulikan orang-orang diluar sama akan dengar suaranya atau tidak. Widya saat itu hanya berpikir bagaimana caranya mengekspresikan rasa nikmatnya lewat suara.
25729Please respect copyright.PENANAk83cbDtD7H
“AAKKKHHHH….TERIMA PEJUKU, BU….AAKKKHHHH!!! WIDYA SAYA BUNTINGIN KAMU!!!! AAAKKKKHHH!!!!
25729Please respect copyright.PENANAjy1rtWfnYk
CROT!!! CROT!!! CROT!!!
25729Please respect copyright.PENANARjpCeEdkaP
Mamat mengeluarkan peju nya sangat banyak di dalam memek Widya. Saat itu juga Widya mengalami orgasme bersama kembali dan kali itu bersama Mamat. Tubuh Widya sudah basah oleh keringat. Dadanya naik turun dengan beberapa cupangan di kulit mulus payudaranya serta warna merah di sebelah kanan payudaranya akibat tamparan yang Mamat daratkan.
25729Please respect copyright.PENANAJ8pdRbWoqA
Setelah Mamat selesai menyemprotkan isi buah zakarnya di dalam rahim Widya. Tinggal giliran Jali dan Rojak yang secara bergantian meminta jatah atas memek Widya untuk memuaskan mereka serta menyemprotkan peju nya di rahim Widya. Tapi untuk Rojak lebih memilih untuk membuang peju nya di mulut Widya dan memintanya untuk menelan habis semua peju tersebut tanpa terbuang sedikit pun.
25729Please respect copyright.PENANASiOsCI4SwN
Ronde pertama berakhir lumayan cepat dan masih menyisihkan waktu, karna itu mereka berempat kembali menuntaskan nafsunya pada tubuh dan memek Widya kembali. Tanpa di duga-duga juga mereka kedatangan satu orang kembali yang dimana Rojaklah yang menceritakan kepada orang tersebut. Karna untuk tutup mulut akhirnya pria tersebut diizinkan untuk turut menikmati Widya. Walau hanya satu kali karna setelah selesainya ronde kedua itu, mereka bergegas untuk kembali melanjutkan perjalanan.
25729Please respect copyright.PENANA993ee3bZEK
Disaat dalam perjalanan juga mereka kembali menyetubuhi Widya dengan seenaknya dan saat itu Widya berhasil terpancing kembali oleh nafsu yang mereka sajikan kepada Widya. Widya menikmati setiap persetubuhan dan setiap perlakuan yang lelakinya lakukan terhadapnya di dalam bus dan di dekat anaknya yang tengah tertidur tak jauh dari tempatnya di Setubuhi secara bergilir oleh para pria tersebut.
25729Please respect copyright.PENANAtDX70pEEwc
Mereka baru berhenti menikmati tubuh Widya saat bus yang ditumpangi sudah mulai dekat dengan pemberhentian terakhir. Baru saat itulah Widya disuruh untuk kembali mengenakan pakaiannya yang telah digunakan untuk mengelap peju yang tercecer di lantai bus serta peju yang mengalir di memeknya.
25729Please respect copyright.PENANAYyulG0Z66T
Widya memang terbawa nafsu dan menikmatinya, tapi itu tak sepenuhnya. Saat dilecehkan seperti itu Widya juga merasakan sakit yang amat, tapi rasa sakit itu kalah oleh rasa nikmat yang ia rasakan sehingga ia bisa ikut menikmati batang-batang tersebut mengaduk memeknya.
25729Please respect copyright.PENANA9CIFZISkZn
Seperti pas dirinya diberhentikan Mamat dan Sobri saat akan turun dari bus. Widya membalas ucapan mereka dengan candaan dan senyuman yang sebenarnya itu hanyalah gimik, Widya berpura-pura menikmatinya walau sudah berakhir. Ia melakukan hal tersebut bulan tanpa alasan. Widya melakukan supaya dirinya bisa pergi dari mereka dan mereka akan mengira jika Widya sudah ketagihan dengan kenikmatan yang mereka berikan sehingga mereka bisa memanggil atau memakai Widya sesukanya. Jika tidak? Widya pasti akan kesusahan untuk keluar dari terminal tersebut. Bahkan kemungkinan buruknya, Widya bisa disuruh menginap beberapa hari bersama mereka dan mereka akan terus menyetubuhinya hingga Widya benar-benar takluk oleh mereka
25729Please respect copyright.PENANASq2HpnHh6b
—
25729Please respect copyright.PENANAb2UUpGDU5h
BACK TO…
25729Please respect copyright.PENANAgb6tCgQrlD
Saat Widya sedang mengingat masalah yang baru saja terjadi, Evan memanggil Widya dengan suara sedikit manja seperti biasa.
25729Please respect copyright.PENANA4dwZ2WUehe
“Bu…bu. minum”, Widya memesan minuman yang tadi ia lupa.
25729Please respect copyright.PENANAhaY0gqMPv0
Widya kembali dengan segelas teh hangat manis di tangannya lalu diberikan pada Evan. Ia duduk disebelah anaknya lalu mengusap kepalanya pelan sambil berbicara seperti sosok ibu pada umumnya. Widya mencoba untuk menyuapi Evan, namun oleh Evan ditolak dengan alasan kalo Evan bukan anak kecil lagi karna dirinya sudah kelas 1 SMP. Sementara Widya hanya tertawa kecil melihat reaksi anak semata wayangnya itu.
25729Please respect copyright.PENANAZH3fTqJbsx
Menurut info yang dikatakan oleh bu Nonik bahwa rumah mbah Mitro, orang yang akan membantu Widya tak begitu jauh dari terminal bus, Cuma letaknya saja yang berada di dekat bukit yang lumayan pelosok. Dirinya hanya perlu satu kali naik angkot dan naik ojek untuk ke rumah mbah Mitro karna akses jalan yang akan dilalui tak bisa dilewati oleng angkot. Akses jalan menuju rumah mbah Mitro merupakan jalan terjal berupa jalan tanah yang mengarah ke hutan.
25729Please respect copyright.PENANAbb0dKavOic
Setelah naik angkutan umum, Widya akan menggunakan jasa ojek. Saat tiba di pangkalan ojek ternyata hanya terdapat satu orang karna yang lain tengah mengantarkan penumpang. Dengan kebiasaan ibu-ibu Widya menawar harga untuk pergi ke tempat mbah Mitro.
25729Please respect copyright.PENANAwVM5DjOuJm
“Mahal banget, bang”, ucap Widya.
“Ya bu. Namanya juga naik ke bukit, lagian ibu juga sama anaknya. Harga segitu juga sudah saya kurangin”
“Yaudah, 50 ribu berdua ya”
25729Please respect copyright.PENANAJAPqItY7AB
Sekilas tukang ojek tersebut memperhatikan tubuh Widya dengan saksama dari atas hingga bawah. Lumayan juga pikir tukang ojek tersebut. Karna hal tersebut akhirnya ia menyetujui tawaran yang Widya berikan padanya dengan membayar 50 ribu sampai ke tempat mbah Mitro.
25729Please respect copyright.PENANAWmWEH0h52v
Dengan Evan duduk di depan dan Widya paling belakang motor tersebut mulai berjalan masuk ke jalan tanah. Jalan tanah yang di sekelilingnya hanya terdapat rumput ilalang yang lebat dan memasuki area pepohonan lebat. Di area itu jalan mulai susah disertai dengan medan yang mulai naik.
25729Please respect copyright.PENANAWdW8hFbvPZ
Baru setengah perjalanan Widya menyuruh Kanto, Si tukang ojek untuk berhenti sejenak karna perut Evan merasa mulas. Untung tak jauh dari jalan yang dilewati terdapat sungai kecil yang mengalir. Kanto memberhentikan sepeda motornya dan menunggu Widya beserta anaknya untuk pergi ke sungai tersebut. Kanto yang sedari tadi membayangkan tubuh Widya mulai mempunyai hal kotor yang terlintas dikepalanya. Dimana dia membuka tas yang Widya bawa dan ternyata tas tersebut berisi beberapa pakaian. Di dalam sana terlihat juga celana dalam serta Bra milik Widya, tanpa berpikir Kanto mengambil celana dalam putih serta Bra warna putih juga milik Widya. Ia turun dari motornya dan membawa kedua pakaian dalam tersebut untuk digunakannya sebagai sarana masturbasi.
25729Please respect copyright.PENANAJ9UKNWnr7E
Kanto punya ide lain, ia mengintip Widya yang tengah berdiri menunggu Evan buang air besar. Dengan tak sabarnya Kanto mengeluarkan kontol besarnya yang sudah tegak sedari pertama berangkat tadi. Ia gunakan celana dalam Widya untuk mengocok kontol besarnya sedangkan Bra milik Widya ia gunakan untuk mengusap-usap ujung kontolnya dan akan digunakan untuk menampung peju nya saat keluar nanti.
25729Please respect copyright.PENANAADwYNc1oP7
Dari balik semak yang lebat, Kanto mengocok kontolnya yang besar sambil menatap tiap jengkal tubuh Widya, terutama bagian payudaranya yang kelihatan sangat menggoda itu.
25729Please respect copyright.PENANAvH211XkKXq
“Ssshhh…..ssshhhhh….mantap banget ibu toket. Pengen banget gue entotin memeknya. Sshhhh….”
25729Please respect copyright.PENANALwTPEJnQR0
Saat Kanto tengah mengocok kontolnya, Widya membenarkan posisi kedua payudaranya dengan tangannya yang masuk ke dalam baju. Sehingga payudara Widya bisa terlihat lebih jelas dan lebih membuat bernafsu. Hal tersebut membuat Kanto tak tahan. Hanya beberapa kocokkan cepat akhirnya Kanto mengeluarkan peju nya di cup Bra milik Widya. Ia gunakan juga celana dalam Widya untuk mengelap sisa peju yang menetes di ujung kontolnya.
25729Please respect copyright.PENANAHcWjCnds0M
“Hehehe…Bra sama celana dalam ibu sudah saya baluri dengan peju saya. Silahkan dipake , bu. Semoga karna ibu pake celana dalam sama Bra yang sudah saya baluri peju saya, semoga saya bisa ngerasain nikmatnya memek ibu itu”, ucap Kanto sambil memasukkan kembali kontolnya le dalam celana. Ia kembali ke motornya dan memasukkan celana dalam serta Bra Widya kembali k dalam tasnya.
25729Please respect copyright.PENANAS5Ly83z2PZ
Tak lama Widya dan Evan kembali dari sungai. Kanto memasang sikap biasa saja di depan ibu dan anak itu dan kembali melanjutkan perjalanan.
25729Please respect copyright.PENANAReRP6D1TvR
—
25729Please respect copyright.PENANAG1ADhcWMRm
Saat tiba di depan rumah mbah Mitro, Kanto mengetuk pintu rumah bambu tersebut.
25729Please respect copyright.PENANA0uLMjDEIIh
“mbah…mbah Mitro”
25729Please respect copyright.PENANAC9xWpkcivd
Tak lama terdengar jawaban dari dalam rumah dan keluarlah sosok pria tua sekitar umur 60 tahun dengan tubuh masih kelihatan sehat. Pria tua yang dipanggil mbah Mitro berdiri diambang pintu memperhatikan siapa yang datang pagi itu ke rumahnya.
25729Please respect copyright.PENANAZPYKkrEQTf
“Ini ada yang mau ketemu sama mbah katanya”, ucap Kanto.
25729Please respect copyright.PENANAO3oleuUmnF
Mbah Mitro menyuruh Widya untuk mendekat, “ada perlu apa kesini, bu?”
25729Please respect copyright.PENANAbHvWV0mQ5G
“saya Widya, mbah dan ini anak saya, Evan namanya. Tujuan saya datang kesini…”, ucap Widya terhenti sambil melihat ke arah Kanto. Mbah Mitra yang tau kecanggungan Widya menyuruh Kanto untuk segera pergi setelah Widya membayarnya.
25729Please respect copyright.PENANAePrOX89bva
“Masuk aja, nduk. Cerita di dalam aja biar enak”
25729Please respect copyright.PENANAJVgXy2rSx7
Di dalam rumah hanya terdapat beberapa meja dan kursi sedangkan lantainya masih berupa lantai tanah. Walau begitu tempat tersebut terlihat sangat terawat dan terlihat bersih tanpa ada kesan jijik.
25729Please respect copyright.PENANAqWBzcKgWGj
Widya dan anaknya disuruh untuk duduk di kursi, sedangkan mbah Mitro ke belakang untuk membuatkan minuman hangat untuk tamunya itu. Tak lama mbah Mitro datang sambil membawa dua buah gelas berisi teh hangat tawar dan disajikan ke depan ibu dan anak itu. Belum memulai pembicaraan, mbah Mitra membuat menyalakan rokok lintingnya.
25729Please respect copyright.PENANAWCEUWC1JBG
“ada perlu apa datang kesini, bu? Apa ini anakmu?”, tanya mbah Mitro.
25729Please respect copyright.PENANAcFo8wDDjr3
Widya mengangguk, “saya dengar dari teman saya kalo mbah bisa membantu masalah yang saya alami dan tujuan saya kesini…anu…saya mau pasang pelaris”. Terlihat mbah Mitro tersenyum sambil menghembuskan asap rokoknya.
25729Please respect copyright.PENANA6LZZuXTRXU
“Apa ibu tau apa itu pelaris dan seperti apa prosesnya?”, tanya mbah Mitro dan Widya diam.
“Saya jujur saja. Pelaris yang dimaksud disini itu semacam memasukkan pusaka ke dalam tubuh bu Widya dan untuk prosesnya sendiri dengan bersetubuh karna pusaka yang bu Widya perlukan itu berada di dalam kontol saya”, jelas mbah Mitro vulgar tanpa memedulikan bahwa ada anak kecil di depannya. Widya yang tak berani melarang mbah Mitro mengucapkan hal kotor seperti itu hanya diam.
“prosesnya mbah harus bersetubuh dengan ibu selama sampai dirasa pusaka tersebut benar-benar masuk ke dalam tubuh ibu. Setelah proses pemasangan selesai bukan berarti semuanya juga telah usai. Pusaka yang berada di dalam tubuh ibu harus terus dikasih makan supaya ibu bisa mendapatkan uang dengan lancar. Sementara pusaka tersebut makannya peju dari orang yang memasangnya, dengan kata lain ibu harus bersetubuh atau ngentot dengan mbah setiap mau kasih makan”
25729Please respect copyright.PENANA3VVwf96sNF
Widya terlihat terdiam dengan penjelasan mbah Mitra yang vulgar tersebut di depan anaknya. Sementara Evan hanya diam mendengarkan apa yang dibicarakan antara mbah Mitro dengan mamanya.
25729Please respect copyright.PENANA5933RsXDgd
“kalo ibu setuju dengan semua hal itu, malam ini saya bisa memulai ritualnya untuk menarik pusaka tersebut dengan cara bersemadi di air terjun di dalam hutan. Semua tergantung sama bu Widya sendiri. Kalo bu Widya merasa ini terlalu berat, bu Widya bisa membatalkannya juga saya tak masalah dan konsekuensi yang harus diterima juga berat”, tutur mbah Mitro.
“kalo…kalo buat kasih makan ada waktu pastinya ga, mbah?”
“untuk masalah itu setiap satu bulan sekali harus dikasih makan, kalo tidak lama kelamaan akan berdampak juga bagi pelaris yang ibu pakai”
“Sebelumnya saya mau tanya satu hal lagi, mbah. Sebenarnya pelaris itu jelasnya seperti apa ya? Saya masih kurang terlalu mengerti dari penjelasan pertama mbah tadi”
25729Please respect copyright.PENANAd9OK00UwFN
Mbah Mitro memperbaiki posisi duduknya sedikit menghadap ke arah Widya dan dimatikan rokok linting nya.
25729Please respect copyright.PENANA3xrlhRTwl8
“Pelaris ini secara gampangnya seperti namanya, hal yang bisa membuat sesuatu menjadi laku keras. Pelaris disini sebenarnya ada dua manfaat. Manfaat pertama dan utamanya untuk mendapatkan uang dengan cepat syarat yang penting harus rutin dikasih makan. Sedangkan manfaat kedua atau manfaat sampingnya….”
25729Please respect copyright.PENANAMY6uQ9gKMC
Mbah Mitro berdeham, “manfaat kedua ini juga berdampak pada pemakainya sendiri dimana si pemakai atau ibu sendiri akan ikutan laris”
“Maksudnya mbah?”
“maksudnya akan ada lebih banyak pria yang tertarik dengan tubuh ibu. Setiap pria yang melihat tubuh ibu pasti memiliki sebuah hasrat atau nafsu untuk mencicipi nikmatnya tubuh bu Widya. Seperti yang mbah bilang tadi kalo syarat dan konsekuensi memang berat”, ucap mbah Mitro.
25729Please respect copyright.PENANAcrxmLGLdJd
Widya bagai disambar petir saat mendengar penjelasan mbah Mitro dimana konsekuensi saat dirinya memakai pelaris tersebut setiap lelaki yang melihatnya akan bernafsu. Terasa sangat berat dan sangat tak masuk diakal menurut Widya, tapi jika dipikir-pikir lagi untuk sekarang hanya ini jalan yang bisa ia ambil untuk masalahnya. Pikirannya sudah kalut sehingga menyingkirkan akal sehat yang pernah ia junjung tinggi selama ini.
25729Please respect copyright.PENANA68vUiXQ2wm
Jika dirinya menerima semua hal tersebut berarti Widya harus siap setiap satu bulan sekali harus menyerahkan tubuhnya untuk dinikmati oleh mbah Mitro, sedangkan hal lainnya dirinya harus siap mendapat tatapan tatapan nafsu oleh para lelaki yang berjumpa dengan dirinya. Widya berpikir keras untuk keputusan yang akan diambilnya hari ini sambil melihat anak semata wayangnya itu. Evan hanya melihat Widya dengan tatapan biasa seperti obrolan yang ia dengar tak terlalu serius.
25729Please respect copyright.PENANA0ucoF16HK9
“Pertanyaan terakhir yang akan saya ajukan, mbah”, ucap Widya dan mendapat anggukan kepala oleh mbah Mitro.
“Kalau saya merasa semua sudah cukup dan saya ingin mengakhiri semuanya apa itu bisa dan konsekuensi apa yang bakal saya terima?”
“kalo bu Widya mau mengakhiri semuanya bisa dan kalo bu Widya ingin semuanya selesai caranya gampang. Bu Widya cukup tak memberi makan pelaris yang ada di dalam tubuh ibu, secara perlahan pelaris tersebut akan menghilang kekuatannya dan akan pergi dari tubuh ibu dengan sendirinya, tapi selama proses tersebut mungkin bu Widya hanya akan mengalami sakit selama beberapa minggu”
“Setelah bu Widya sembuh ada ritual terakhir yang haris dijalani untuk meyakinkan bahwa bu Widya sudah benar-benar terlepas dari pusaka Pelaris. Ibu Widya harus datang menemui saya dan kita harus bersetubuh kembali. Hal ini dimaksudkan untuk mengantar kembali apa yang telah bu Widya pinjam, jika tidak hal tersebut bisa mengganggu bu Widya. Hanya itu saja”. Jelas mbah Mitro yang ternyata tak sebesar saat awal pemasangan.
25729Please respect copyright.PENANAaIjke4Xl8a
Setelah mendengar penjelasan yang mbah Mitro berikan, Widya dengan sangat yakin dan mantap menyatakan keputusannya. Ia bersedia dan mau melakukan pemasangan pusaka pelaris tersebut.
25729Please respect copyright.PENANA8BcEB0sOv6
“Baik, mbah saya mau dan saya siap untuk proses pemasangan pelaris itu”, ucap Widya.
“Hahahaha…bagus. kalo begitu nanti malam saya akan pergi untuk bersemadi di dalam hutan dan akan kembali besok siangnya. Untuk sementara silahkan ibu tunggu saya hingga selesai di rumah saya ini”
“baik, mbah”, ucap Widya patuh.
25729Please respect copyright.PENANA6ZyUj4lnVL
—
25729Please respect copyright.PENANAg1oeJ9dDLp
Saat sore menjelang. Widya menemui mbah Mitro untuk menanyakan dimana tempat untuk mandi karna di dalam rumah mbah Mitro sama sekali tak terlihat adanya kamar mandi maupun sumur untuk ia gunakan airnya. Dengan santai mbah Mitro menjawab sambil menunjukkan tempat yang dicari oleh Widya. Sebuah sungai kecil dekat rumah mbah Mitro.
25729Please respect copyright.PENANAn2fxBcgI19
Dengan dalih untuk awal proses pemasangan, mbah Mitro ikut serta mandi ke sungai bersama Widya, sementara Evan, anaknya Widya di suruh untuk tetap menunggu di dalam rumah bambu tersebut.
25729Please respect copyright.PENANAnaV21OAT2T
Seorang wanita muda dengan anak satu berjalan beriringan bersama pria tua berusia 60 tahun menuju sungai dan mereka berdua berniat untuk mandi bersama. Jika saja tempat mbah Mitro bukan di hutan, mungkin akan ada orang yang bisa melihat mereka, tapi untungnya tempat tersebut jarang sekali dijamah oleh warga sekitar karna memang hanya mbah Mitro yang tinggal di daerah tersebut dan mbah Mitro pun juga termasuk orang yang dihormati dan sesepuh di daerah tersebut.
25729Please respect copyright.PENANAlxiscOUEUd
“gapapa, bu. Buka aja semuanya, toh besok juga mbah bakal liat semuanya, bukan hanya lihat malah mbah bakal rasain juga tubuhmu”, ucap mbah Mitro dengan entengnya mengucapkan hal yang tabo pada Widya.
25729Please respect copyright.PENANAzV4Fj6m6Wg
Dengan perlahan Widya mulai menanggalkan pakaiannya satu persatu di hadapan mbah Mitro yang sudah terlebih dahulu berendam di air sungai dalam kondisi telanjang bulat.
25729Please respect copyright.PENANADoIwixPlfD
“Bagus banget tubuh ini perempuan”, pikir mbah Mitro saat melihat ketelanjangan Widya.
25729Please respect copyright.PENANAmRDm7dpmXX
Widya yang kini ikutan telanjang bulat hanya menggunakan kedua tangannya untuk menutupi kedua payudara beserta selangkangannya dari hadapan mbah Mitro. Namun, disaat Widya masih malu aku ketelanjangannya, mbah Mitro malah berdiri dari posisinya berendam dan hal tersebut membuat kontol besarnya terlihat jelas dihadapkan Widya. Kontol besar dengan sedikit urat dalam keadaan setengah tegang. Dalam kondisi seperti itu saja sudah terlihat besar, apalagi saat sudah tegang maksimal.
25729Please respect copyright.PENANAkDXezgZZJw
“KYYAAA!!!! MBAH, ITU BURUNGNYA!”, jerit Widya saat kaget melihat kelamin mbah Mitro yang terpampang di hadapannya.
25729Please respect copyright.PENANAQizOnl2qQB
“burung? Ini kontol, bu. Kontol bukan burung”, ucap mbah Mitro dengan sekarang malah memegang kontolnya sambil mengocok pelan kontol besarnya itu.
25729Please respect copyright.PENANA5YmJlDBnd0
Sementara itu Widya masih dalam kondisi tetap sambil memejamkan matanya, walau sesekali ia buka sedikit matanya untuk melihat le arah selangkangan mbah Mitro.
25729Please respect copyright.PENANAPPid2O9Hhb
“sudah lah, bu. Bu Widya ga usah malu kaya gitu, buka matanya terus kemari”, perintah mbah Mitro. Widya dengan memberanikan diri membuka matanya dan dengan perlahan mendekati mbah Mitro yang tengah mengocok pelan kontol besarnya.
25729Please respect copyright.PENANAwOZb0eOyv4
Widya telah berdiri tepat di hadapan mbah Mitro yang kini masih dalam keadaan mengocok pelan kontol besarnya. Mbah Mitro memerintahkan Widya untuk berjongkok di hadapannya dan seperti kerbau yang dicucup hidungnya, Widya menurut seperti terhipnotis oleh kontol besar yang dimiliki oleh mbah Mitro. Sekarang posisi kepala Widya telah sejajar dengan selangkangan mbah Mitro.
25729Please respect copyright.PENANA36jJ0lOrcu
“Coba bu Widya masukin ke dalam mulut ibu. Jangan salah, bu ini salah satu proses awal yang biasa dilewati sebelum mbah bersemadi untuk mengambil pusaka tersebut”, ucap mbah Mitro.
“sekarang masukan dan buat kontol mbah keras pake mulutmu”, sambungnya.
25729Please respect copyright.PENANA85tvlzAcMN
Widya memegang kontol mbah Mitro dan ternyata ukurannya memang besar serta terasa panas di tangannya. Perlahan Widya mulai memajukan wajahnya, ia julurkan lidahnya untuk memulainya dengan cara menjilat seluruh permukaan kontol tersebut sampai semuanya terbasahi oleh air liurnya. Saat dirasa sudah cukup, Widya mulai memasukkan kepala kontol mbah Mitro ke dalam mulutnya. Awalnya semua batang kontol mbah Mitro bisa masuk sepenuhnya di dalam mulut Widya, namun disaat kontol tersebut telah menegang maksimal hanya kepalanya saja yang bisa Widya kulum.
25729Please respect copyright.PENANA9GRkNkERK6
Mbah Mitro merasa gemas oleh nafsunya sehingga ia taruh kedua tangannya di kepala Widya dan sedetik kemudian ia dorong kepala Widya untuk lebih masuk ke dalam selangkangannya. Mbah Mitro memaksa mulut Widya untuk melahap semua batang kontolnya yang besar itu. Widya gelagapan, tubuhnya bergerak meronta tapi tak dihiraukan oleh mbah Mitro, hingga hanya berhasil memaksa masuk sampe setengahnya. Sehabis hal itu mbah Mitro mulai memompa mulut Widya dengan kontol besarnya. Widya kembali mengerang tertahan saat mulutnya penuh tersumpal oleh benda yang memenuhi mulutnya dan tengah keluar masuk.
25729Please respect copyright.PENANAAVTGkPf65r
“Ssshhh….Aakkkhhhh….Aakkkhhhh….”, suara desahan mbah Mitro meresapi kenikmatan pada mulut Widya sambil memejamkan matanya.
25729Please respect copyright.PENANAiAlAwSqFig
GLOK!!! GLOK!!! GLOK!!!
25729Please respect copyright.PENANA4MFYssiFet
Kini satu tangan mbah Mitro terlepas dari kepala Widya dan diarahkan lada payudara ranum milik Widya yang tergantung bebas dibawah sana. Ia remas payudara tersebut dengan gemasnya dan sesekali memainkan putingnya yang berwarna cokelat. Widya yang menerima rangsangan di payudaranya mulai menggelinjang kegelian.
25729Please respect copyright.PENANA2G9YKR5p3C
“mulutmu enak banget, bu Widya. Sshhhh…..”
“Aakkkhhhh…Mulut aja sudah seenak ini apalagi memeknya”, lanjut mbah Mitro.
25729Please respect copyright.PENANAtRJqwBkBkO
Mbah Mitro masih melakukan kegiatannya pada mulut Widya dengan tempo sedikit cepat dari sebelumnya. Mbah Mitro merasakan kehangatan dan rasa lembut yang menyelimuti kontol besarnya di dalam mulut perempuan muda beranak satu tersebut.
25729Please respect copyright.PENANA5MdSUbpHBp
Mbah Mitro menyuruh Widya untuk mengarah ke batu sungai di dekatnya tanpa melepaskan kontolnya di dalam mulut Widya. Widya disuruh untuk bersandar dan kepalanya di tempelkan ke batu dan dalam posisi tersebut mbah Mitro mengangkat sebelah kakinya untuk mengangkang supaya ia bisa dengan leluasa menikmati mulut Widya dengan bebas. Widya benar-benar di deepthroat oleh kontol besar milik mbah Mitro.
25729Please respect copyright.PENANAid5OSDCWuh
Di dalam air posisi Widya duduk mengangkang dan hal tersebut digunakan oleh mbah Mitro untuk memainkan memek Widya menggunakan jempol kakinya. Sementara tangan satunya masih bermain di payudara putih Widya yang sangat membuat lelaki bernafsu itu.
25729Please respect copyright.PENANAOMPWvUf2Cu
PUAH!!!
25729Please respect copyright.PENANAa3eVbPpRt0
UHUK!!! UHUK!!!
25729Please respect copyright.PENANAqrQoaDE1Ur
Widya terbatuk sambil mengatur nafasnya saat kontol mbah Mitro terlepas dari mulutnya. Tubuh Widya di bopong oleh mbah Martin untuk duduk diatas batu sambil membuka kedua kakinya. Kemudian ia julurkan lidahnya dan memainkan klitoris Widya sampai Widya mengeluarkan desahan.
25729Please respect copyright.PENANA6k7B98Cvby
“Ssshhh….mbah….”
25729Please respect copyright.PENANAdXjA3prFQW
SLURP!!! SLURP!!! SLURP!!!
25729Please respect copyright.PENANAP3pHQKxEl6
Widya menjambak kecil rambut mbah Mitro yang sedang memainkan memeknya menggunakan lidah di bawah sana. Kembali Widya mulai berhasil dikuasai oleh hawa nafsu yang menyerangnya. Ia mulai menikmati kembali perbuatan pria lain selain yang bukan suaminya terhadap tubuhnya. Bahkan Widya mulai ikut menggoyangkan pinggulnya mengikuti jilatan lidah mbah Mitro pada memeknya.
25729Please respect copyright.PENANAopS2SsErzm
“Aakkkhhhh…mbah…saya mau keluar mbah…sshhhh…”, desah Widya yang akan kalah oleh permainan lidah mbah Mitro.
25729Please respect copyright.PENANAFGeQbzHV6Q
“AAKKKHHHHH!!!!!”, erang Widya menikmati orgasme pertamanya di alam terbuka bersama pria tua.
25729Please respect copyright.PENANACxj0BGlKzt