x
"Oh Tuhan, menjijikkan" Diana terhenti menatap ke kamar anaknya.
12047Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqnwRyWTEPy
Di monitor terlihat film Diana sedang mendorong dildo ke pantatnya. Diana lalu masuk dan duduk di kasur anaknya.
12047Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡg1jEyT6qYR
“Sampe diperbesar gitu? Tunggu, mama punya tanda di sana?” Diana lalu berputar menatap pantatnya sendiri.
12047Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8dI1Zp8NNL
Ibu dan anak itu menonton video dalam diam. Hingga dildo keluar dan sang ibu menjatuhkan diri di kasur.
12047Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQePjkZ03pR
“Menjijikan yah,” kata Diana sambil menutup wajah dengan tangan, namun matanya mengintip dari sela – sela jemari.
12047Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZJ3QU5nzdT
Dana tertawa, “Hahaha, kalau liat film horror juga mama bilang takut, tapi sambil ngintip.”
“Orang – orang mestinya jangan liat orang lain terbunuh; apalagi melihat mama mainin anus mama pake dildo,” kata Diana sambil melempar bantal ke anaknya. “Pokoknya, kalau sampai ada yang melihat rekaman ini, mama bersumpah akan membunuhmu.”
“Baiklah Nona Cerewet. Akan saya matikan,” kata Dana lalu menutup media playernya.
“Ya tuhan, gambar mama lagi telanjang kok dijadiin latar belakang sih? Gimana kalau temanmu melihat? Udahlah, gak akan ada yang lihat rekaman mama karena sekarang kamu akan mama bunuh.”
“Tenang mah. Kan ada dua akun. Yang pertama kalau yang log innya Dana. Sedangkan kalau temen pake akun umum.”
12047Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBzWiq6UdyT
12047Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡT1dQ5tEVDe
Diana melihat pantatnya memenuhi hampir seluruh layar dengan dildo menancap dan
Diana sembur. Dia melihat gambar pantatnya mengisi sebagian besar layar dengan setengah penis karet mencuat dari anusnya dengan kepala hanya terlihat di bahu di latar belakang.
12047Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHwe0B7XKDq
12047Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOgvpQbw6ML
“Kok pake gambar yang itu sih? Pantat mama jadi terlihat super besar.”
“Kan gambarnya juga cuma sedikit mah. Tapi Dana siap fotoin lagi kok.”
“Tidak. Yang terakhir aja bisa jadi masalah.”
“Tapi mah, hasil kamera ini adalah hasil terindah yang pernah Dana lihat.”
“Bercanda aja. Mama sih lihatnya kayak lihat film porno tua. Hanya saja tanpa musik latar.”
“Kalau mama mau Dana bisa tambahin musik kok mah.”
“Bukan gitu maksud mama,” Diana menatap monitor lagi lalu bergidik. “Jorok bener gambarnya, kamu kok bisa tahan melihatnya sih?”
12047Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVhhvI8XZpl
“Mah, Dana tahu mama sudah empat puluh tahun lebih, tapi mama masih cantik. Ditambah susu dan pantat mama yang montok.”
“Dasar kamu aneh,” Diana tertawa, “pokoknya gambar itu mesti dihapus!”
Dana melambaikan tangan tanda tidak sambil menyeringai pada webcam.
12047Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBn5pUuw15s
12047Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKBb9LS3G3N
“Tidak, tidak, tidak. Kamu udah bikin mama gak pake baju. Kamu udah liat mama sepuasnya, bahkan kamu udah jadiin mama bintang film porno…”
“Kamera kan ide mama.”
“Jangan ngeles.”
“Iya. Kayaknya nyonya terlalu banyak protes.”
“Pokoknya hapus.”
12047Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPO0YxSd7r9
“Enggak”
“Dana dapet apa kalau ngehapus ini?”
“Apa? Kamu mau sesuatu? Dasar mesum!”
“Bukankah mama yang pertama ngajarin tawar – menawar!”
“Mama sungguh tak percaya ini. Baiklah, kamu mau apa?”
“Foto lain lagi.”
“Iya, tapi sedikit.”
“Tapi Dana suka gambar latar ini mah. Banyak dong.”
“Gak adil itu. Masa satu gambar ditukar banyak gambar,” Diana memainkan suaranya agar terdengar seperti lebih simpati.
“Suaranya gak usah dibuat – buat mah.”
12047Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0FBAnzzRqO
“Oke, terus mama dapet apa dong?”
“Hah?”
12047Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVPryg8OC2I
“Kok malah bengong sih? Kamu kan pintar negosiasi.”
“Emang apa yang bisa Dana kasih?”
12047Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡA0hR1kzotu
Diana ingat saat memergoki anaknya yang sedang memegang kelaminnya. Diana lalu menyeringai ke anaknya.
12047Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8wgLtA4jHs
12047Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4mXxkgpouq
“Wajah mama kok aneh gitu sih?”
“Inilah mamamu, hehehe…”
12047Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGscQDjq88b
Dana menyeringai, namun Diana menunjukkan telunjuk ke wajah anaknya.
12047Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGHSiUsS3v3
“Kamu ingin ngambil banyak foto mama demi menghapus foto yang gak mama suka dan …”
12047Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMSLROflkPe
Diana menghentikan sebentar suaranya, Dana menatap cemas.
12047Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ05g978Ligd
12047Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNDBvJJfPLO
“… kamu masturbasi hingga keluar sambil diliat mama.”
“Apa?!? Tidak mungkin!”
“Bener nih gak setuju?”
“Tapi, Dana ambil banyak foto mama dan juga film baru.”
“Film apa?”
“Seperti yang pertama, cuma kali ini sambil nungging.”
“Kamu memang aneh. Doyan bener sama pantat.”
“Kan gara – gara mama juga. Siapa suruh liatin pantat montok mama.”
“Dasar aneh.”
12047Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdpDDLBNiy8
“Jadi, Dana masturbasi di depan mama, terus mama yang nentuin latar belakang monitor. Mama beri Dana film baru dan foto baru yang banyak.”
“Maksud banyak?”
“Sampai Dana bosan.”
“Emangnya kamu bisa bosan?”
“Dana kan masih muda mah.”
“Baiklah. Mama akan obok – obok pantat mama sementara kamu filmkan dan fotoin. Tapi sebelumnya kamu masturbasi dulu, telanjang tentunya.”
“Tapi Dana pasti butuh rangsangan dulu dong mah. Mama bikin film aja dulu lalu Dana mulai lepas pakaian.”
“Baik, bikin film dulu tapi harus telanjang.”
12047Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOqe9UKi2oO
“Baik. Tapi kalau libur kita pergi liburan mah.”
“Apa? Banyak bener keinginanmu. Kenapa gak kamu pikirkan dulu sebelum mama mulai melepas pakaian mama?”
“Kan mama yang bilang ‘lihat pantat mama agar Dana bisa berubah.”
“Ya, tapi kini pantat mama yang terus dilihat, malah diobok – obok.”
12047Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiY0Xmb1eOm
Dana mulai menghitung memakai jemari, “Ayo kita hitung, telanjang, masturbasi, gambar latar, film anal baru, banyak foto, liburan dan bersedia difilm lagi nanti.”
“Kamu pasti cocok kalau kerja jadi politisi.”
“Enggak deh. Jadi gimana, Telanjang, masturbasi, gambar latar, film, foto, liburan, setidaknya dua film lagi.”
“Menyebalkan.”
“Bener gak mau?”
“Mama muak sama per – pantat – an.”
12047Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXfyz3Qve76
Dana lalu memutar kepalanya dari yang tadinya menghadap monitor menjadi menghadap mamanya.
Diana melihat lagi gambar pantatnya yang dijadikan gambar latar, lalu bergidik.
12047Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIjB0TvVdih
"Baiklah, setuju."
12047Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZ3G2O3bGm9
Ibu dan anak itu saling tatap. Dana mengangkat alisnya, Diana menggeleng. Keduanya lalu berdiri. Dana melingkarkan tangan ke bahu mamanya sambil berjalan ke luar.
12047Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBpBvBMLKPk
“Lebih baik bikin filmnya di ruang tv aja. Biar pencahayaannya lebih jelas dan latarnya sofa hitam.”
“Maksudnya?”
“Biar Dana lebih mudah beresin sofanya mah.”
12047Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡf4HfbiM2LC
“Mama benci kamu,” kata Diana sambil memukul lengan anaknya.
“Bukankah anak – anak kebanyakan dibenci mamamnya. Dana kan cuma kasih kesempatan mama main film berkualitas.”
12047Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfv3NpiljW5
Diana menghentikan langkahnya lalu menatap anaknya.
12047Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVTPaxP1Lxp
12047Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtojRzZgbXZ
“Apalagi?”
“Berkualitas?”
12047Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPxh6FGn3Dq
“Mama masih punya handycam kan?”
“Handycam? Jangan!”
“Jadi mama mau film mama terlihat seperti film porno jadul? Sekalian aja tambah musik latar murahan.”
“Mama makin benci kamu.”
“Terserah mama, mau terlihat kuno atau cantik?”
“Sekalian aja mama pake make-up, minyak zaitun dan high heel.”
“Ide bagus tuh mah!”
12047Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ45U51TXzg0
“Ya, tapi mama hanya bercanda. Dasar anak aneh.”
“Gak bosan mah bilang gitu?”
12047Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡS2S94W1Heh
“Anak aneh!” kata Diana sambil menunjukkan telunjuk ke dada anaknya.
“Mama makin galak sih? Lagian, kalau pake make-up, minyak zaitun dan high heel kan Dana jadi bisa nyeting kameranya dulu. Ntar jadinya pasti bagus mah. Kalau tidak, mungkin gambar latarnya takkan berubah mah.”
“Baik, make-up, minyak zaitun dan highheel. Biar sekalian filmnya menang kontes film.”
12047Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0RBpJk5edM
Diana pun melangkah menuju kamarnya sementara Dana diam berpikir kapan terakhir kali memakai handycam.
12047Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFDlPb0r4m9
“Hei nak.”
12047Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXgEvyCy6HS
Dana melihat arah suara yang ternyata di pintu. Mamanya sedang berdiri membelakangi, lalu rukuk dan menggoyangkan pantatnya sambil berkata goyang pinggul, goyang pinggul. Setelah itu mamanya tertawa lalu menutup pintu.
12047Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0qAznlNI3E
“Malah mama yang bilang Dana aneh.”
12047Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡb1mInZNNno
Dana tersenyum. Pasti akan menyenangkan nanti, batinnya.
12047Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡslMa5KmpAU
####
12047Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNy3Id9N8BP
Setelah mandi, Diana duduk di kasur sambil mengeringkan rambut. Diana merasa senang dengan apa yang akan terjadi namun Diana juga merasa tak senang akan sikap anaknya yang mulai arogan. Diana merasa sudah waktunya mengajarkan anaknya bahwa kalau bermain api bisa berakibat kebakaran.
12047Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUe8n3d95YX
++++
12047Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLBvqGnUQCc
Setengah jam kemudian Dana hampir selesai menyiapkan tempat. Di sisi sofa telah dipasangi lampu yang mirip di studio foto hingga membuat pencahayaan pada sofa sangat terang. Sedang hampir satu meter di depan sofa terdapat tripod yang dipasangi handycam. Saat mengecek handycam, Dana mendengar langkah mamanya datang.
12047Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKKGPlrPIMD
“Cantiknya!”
12047Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡx7B2ROo6KN
Rambut Diana masih basah. Wajahnya memakai make-up yang bahkan belum pernah terlihat secantik ini oleh Dana. Tubuhnya berkilau dan mengeluarkan aroma baby oil. Tangan kanan Diana memegang dildo. Tak lupa kakinya memakai highheel.
12047Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKrPIwyesQA
Diana melihat ruangan yang telah disiapkan anaknya dengan takjub, “Kamu siapkan ini sendiri?”
12047Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJ45t5C20tA
Untuk kali pertama Diana melihat betapa anaknya sangat terpesona hingga tak bisa berkata – kata. Diana berjalan sambil mengelus dadanya, lalu elusannya turun ke pantat hingga pantat itu duduk menyentuh sofa hitam.
12047Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1eS1K0N12b
Pantat Diana yang berminyak kini duduk di sofa. Satu kaki dibuka lebar hingga tumitnya mengenai sisi sofa. Sedangkan kaki satunya dipanjangkan ke bawah.
12047Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoYL6ApGEcf
Nafas Dana tercekat melihat memek mamanya yang telah bersih tiada rambut sehelai pun. Jelas terlihat lipatan memeknya. Apalagi dengan olesan baby oil membuatnya memantulkan cahaya.
12047Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZZGqh4QUSK
Melihat anaknya terpesona, Diana mengambil dildo dan memposisikan di vaginanya, namun tanpa melakukan penetrasi.
12047Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2JJkaH7lX0
“Jangan salahkan mama kalau kamu sampai lupa ngerekamnya. Serangan di Pantat Tua Mama jilid Dua.”
12047Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6iTqf6Ahex
Begitu Diana selesai berbicara maka dildo itu langsung berusaha memasuki pantat Diana. Beberapa bagian sofa kini telah dipenuhi minyak yang menetes dari tubuh Diana.
12047Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVmRzgviP1R
Dana langsung memainkan kameranya sambil terus membasahi bibir dengan lidahnya. Tangannya begitu sibuk memainkan tombol yang ada di handycam.
12047Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0fbkueXrQM
Diana mencoba tersenyum di sela – sela erangan yang terus keluar dari mulutnya.
12047Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfdqjoArYaj
“Kamu tuh jangan cepat – cepat matiin kameranya terus pergi. Siapa tahu kali ini bisa ngerekam saat mama bersihin dildo pake mulut mama seperti yang terakhir.”
12047Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXASx4AX7Cc
Mulut Dana ternganga mendapati adegan yang dilewatinya.
12047Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ410X8uZrpp
Diana perlahan menarik dildo dari pantat lalu mendekatkan ke wajahnya.
12047Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5nynMCrAuH
“Kayak gini nih.”
12047Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiyqNLpWGoy
12047Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgGMVYvuZ4u
Diana lalu memasukan dildo ke mulut dan memainkannya. Tak lupa juga menjilatinya.
Dana merasa penisnya makin keras dan cairan pelumasnya pun keluar membasahi celananya.
12047Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTsi12T9Ap2
“Aduh,” kata dana sambil mengelus celananya.
12047Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvZfYD1CSmd
Diana melepas dildo di mulutnya lalu tertawa. Dildo itu kembali ditempatkan di pantatnya. Diana terus memainkan dildo sambil berbicara.
12047Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIRpy50n6lM
“Dasar anak muda.”
12047Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡb2WR70Doob
Setelah beberapa menit, Diana mengangkat lututnya hingga mendekati dada membuat pantatnya makin terlihat jelas. Kini kedua tangan Diana sibuk memainkan dildo di anusnya.
12047Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyntD6Ete5i
“Unh, unh, unh, unh AHHHHHHH.”
12047Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtNXtvQMWMS
Diana menjerit sambil berusaha memasukan dildo sampai mentok. Kakinya bergoyang, tubuhnya kejang hingga beberapa detik kemudian tubuh Diana pun berhenti gemetaran. Kakinya terjatung lunglai ke bawah.
12047Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6Pph2K3VIV
Setelah beberapa detik, Diana mencabut dildo dari pantat lalu mendekatkannya ke wajah. Dildo itu dijilati Diana lalu dimasukan ke mulutnya. Beberapa saat kemudian Diana asik memainkan dildo di mulut hingga merasa cukup.
12047Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4ELHxR3Xz2
12047Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡibYrG78Jnw
“Jadi berantakan gini yah.”
“Iya, mama sih nakal.”
Diana tertawa, “yang penting tugasmu tuh ntar bersihin ini.”
12047Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpuSRPkBJLy
Diana melihat keadaanya lalu bangkit berjalan mendekati anaknya.
12047Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡryBQPctzHg
“Nah, anak aneh, perjanjian pertama kita telah mama laksanakan.”
12047Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIKsDTgdkRx
Dana langsung mengangguk.
12047Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtABj67DvaU
“Sayang sekali. Padahal mama udah siap ronde berikutnya. Nih deh mama kasih sedikit inspirasi buat kamu.”
12047Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡW4ZCcpZw2Y
Diana lalu memeluk anaknya membuat pakaian anaknya kini basah oleh baby oil. Paha Diana juga diangkat untuk membasahi sekitar pinggang dan celananya.
12047Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwtpRRIxbcv
“Kayaknya bajumu perlu dicuci tuh.”
12047Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4HTW06CzjX
Dana mengerang. Diana menepukkan tangannya.
12047Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6LMz5d7YVT
“Baiklah pejantan muda. Mama beri kamu sepuluh menit untuk siap – siap menghibur mama.”
12047Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEK3dAz1TGy
Dana pun melangkah menjauh menuju kamarnya. Namun saat baru setengah jalan, terdengar suara mamanya.
12047Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJduxq8bBQP
“Mama taruh baby oil di lemarimu nak.”
12047Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBJswahWBtm
Diana menyeringai. Pasti malam ini bakalan seru, pikirnya.
12047Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVk6E2M6mt8
Dana duduk di kasur dengan hanya memakai celana pendek sambil gemetaran. Dana memang jadi terbiasa melihat mamanya telanjang, namun Dana merasa tak nyaman jika harus ikutan telanjang juga. Dana menyadari memang tak adil jika dirinya tetap berpakaian, namun toh bukan salahnya. Dana tak pernah melihat mamanya seliar ini, senakal ini. Terus terang saja kini Dana merasa takut. Dana menduga dia telah mendorong sisi gelap mamanya keluar dan mulai merubah mamanya.
12047Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGTBm2u1wO5
Dana merasa hubungannya dengan mama tak pernah sedekat ini. Dana memang mencintai mamanya, sebagai anak, juga menghirmatinya. Dana sungguh merasa beruntung dengan perjanjian ini, tapi kebenaran yang disampaikan sendiri oleh mama merupakan hadiah tersendiri. Telah terlalu jauh sejak kali pertama Dana melihat mamanya telanjang di dapur.
12047Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeom61sm7Hs
Dana tersenyum sendiri saat berdiri lalu melepas pakaian terakhirnya, celana pendek. Setelah itu Dana meraih baby oil yang ada di lemarinya.
Diana duduk di sofa menunggu. Keheningan yang ia rasakan sedari tadi membuatnya sampai pada kesimpulan bahwa anaknya mungkin merasa takut dan atau tidak berani. Satu kosong untuk mama, pikirnya. Tiba – tiba terdengar dentuman suara musik yang kemungkinan berasal dari kamar anaknya. Cahaya tiba – tiba menghilang menjadikan kegelapan yang muncul menyelimuti. Diana menyeringai. Ya tuhan, dia benar – benar akan melakukannya, batin Diana.
12047Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqHIWhq57iu
Tiba – tiba ada sinar. Setelah ditelisik oleh mata Diana, sinar itu mengarah ke kepala kontol. Ternyata anaknya memegang dua senter yang kini diarahkan ke kontolnya sambil berjalan mendekat. Dana pun sampai di depan sofa yang diduduki mamanya lalu menggoyangkan pinggulnya. Puas bergoyang, tangan kanannya melempar senter lalu memegang kontolnya.
12047Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFOjvH53J6y
“Mah, kok Dana jadi gini sih?”
12047Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeS9xzxo5zL
“Jangan berhenti nak. Lagian gak apa – apa kok jadi gini juga.”
“Ini dia mah. Siap membuat mama terangsang.”
"Whoo hoo, goyang nak!” Diana tertawa.
12047Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTPkLjV8jTU
Dana memaju mundurkan pinggul sambil tangannya mengocok kontol. Mata Diana berbinar melihat anaknya mengocok kontolnya sendiri. Tak butuh waktu lama Dana pun mengejang seiring dengan menyemburnya sperma yang mendarat di kaki Diana, sofa dan di lantai. Setelah orgasme tubuh Dana berhenti mengejang namun saat akan bergerak kakinya tersandung membuat Dana jatuh terduduk di sofa di sebelah mamanya. Kakinya menyentuh kaki mamanya. Keringat bercucuran di dahi Dana. Nafas Dana terengah – engah.
12047Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡD9LSu8LTlt
Diana bertepuk "Hebat, luar dari pada biasa!"
Dana melambaikan tangannya, “santai mah.”
12047Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFiVGHDmWU5
Diana dan Dana saling memangang, lalu keduanya menyeringai.
12047Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtzlmZiy6U5
12047Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEI0juoUeK4
“Mah, maafin Dana yah udah ngedorong mama terlalu jauh hingga jadi gini. Dana bener – bener menyesal mah.”
“Ya, kamu memang nakal. Tapi mama seneng kamu berani mengakuinya. Lagian mama juga tak terlalu suka per – anal – an.”
“Ya gak apa – apa kok mah asal perjanjian kita yang lain tetap berjalan Dana gak keberatan kok.”
“Mama gak keberatan dengan hal baru, asal tak menyakitkan bagi kita.”
12047Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡT3WmTXUAEs
Diana melingkarkan tangan ke bahu anaknya lalu memeluknya dari samping membuat tubuh ibu dan anak itu menempel ketat.
12047Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEqDiHfSKCV
“Sial mah, Dana menyentuh mama.” Dana terlihat panik.
“Ini sih sikap ibu dan anak yang saling mencintai, meski tanpa pakaian.”
12047Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiYRfCy8epJ
Mereka pun menatap tubuh mereka yang penuh baby oil.
12047Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsTQGKNqyO8
12047Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSrOub0QEoS
“Kok jembut mama dibabat habis sih?”
“Mama hanya ingin memberikan yang terbaik bagi kamu. Lagian kamu tuh bener – bener maksa mama sih.”
12047Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡecE21Ig4fU
Diana dan Dana menatap selangkangan Diana. Seperti berjanji, keduanya sama – sama berbicara “kayaknya jelek deh.” Menyadari kesamaan kata yang terucap, keduanya saling pandang lalu tertawa.
12047Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7WfXKuvmpj
“Untungnya ntar tumbuh lagi. Sekarang kamu tahu kan mama juga bisa mencoba hal – hal baru. Kalau kamu gimana? Mau mulai telanjang di rumah gak?”
“Gak tahu mah. Kayaknya aneh deh.”
12047Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡG2BIDYNmUv
Diana memegang payudara lalu mengangkat susunya.
“Mama tak bisa mengatakan bagaimana rasanya hidup dengan selalu menunjukan ini padamu. Mama juga senang kalau kamu gak mau ikut – ikutan. Tapi mama tak akan keberatan kok kalau kamu berubah pikiran.”
12047Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡW2oaVW8JWM
Diana dan Dana menatap kontol Dana. Mereka berdua melihat betapa kontol itu kini mulai kembali mengembang.
12047Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeuH8eaSZOO
Begitu muda begitu jantan, pikir Diana.
12047Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡolBTCEk1lf
Diana lalu mendorong anaknya bangkit.
12047Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjDfRQcm6Wm
“Kamu bersih – bersihnya ntar mama bantu deh.”
“Setuju,” seringai Dana.
ns 15.158.61.23da2
