
"Oh Tuhan, menjijikkan" Diana terhenti menatap ke kamar anaknya.
14125Please respect copyright.PENANAkDkWxstMCW
Di monitor terlihat film Diana sedang mendorong dildo ke pantatnya. Diana lalu masuk dan duduk di kasur anaknya.
14125Please respect copyright.PENANAEu3Zihom2p
“Sampe diperbesar gitu? Tunggu, mama punya tanda di sana?” Diana lalu berputar menatap pantatnya sendiri.
14125Please respect copyright.PENANAm7QDFU0GFD
Ibu dan anak itu menonton video dalam diam. Hingga dildo keluar dan sang ibu menjatuhkan diri di kasur.
14125Please respect copyright.PENANAJmKSdkuDV8
“Menjijikan yah,” kata Diana sambil menutup wajah dengan tangan, namun matanya mengintip dari sela – sela jemari.
14125Please respect copyright.PENANARVWV3TVKxF
Dana tertawa, “Hahaha, kalau liat film horror juga mama bilang takut, tapi sambil ngintip.”
“Orang – orang mestinya jangan liat orang lain terbunuh; apalagi melihat mama mainin anus mama pake dildo,” kata Diana sambil melempar bantal ke anaknya. “Pokoknya, kalau sampai ada yang melihat rekaman ini, mama bersumpah akan membunuhmu.”
“Baiklah Nona Cerewet. Akan saya matikan,” kata Dana lalu menutup media playernya.
“Ya tuhan, gambar mama lagi telanjang kok dijadiin latar belakang sih? Gimana kalau temanmu melihat? Udahlah, gak akan ada yang lihat rekaman mama karena sekarang kamu akan mama bunuh.”
“Tenang mah. Kan ada dua akun. Yang pertama kalau yang log innya Dana. Sedangkan kalau temen pake akun umum.”
14125Please respect copyright.PENANAr7PzWXtRYL
14125Please respect copyright.PENANAv1lWYvtLYa
Diana melihat pantatnya memenuhi hampir seluruh layar dengan dildo menancap dan
Diana sembur. Dia melihat gambar pantatnya mengisi sebagian besar layar dengan setengah penis karet mencuat dari anusnya dengan kepala hanya terlihat di bahu di latar belakang.
14125Please respect copyright.PENANACtyfPvK8WL
14125Please respect copyright.PENANAoSFEfqG161
“Kok pake gambar yang itu sih? Pantat mama jadi terlihat super besar.”
“Kan gambarnya juga cuma sedikit mah. Tapi Dana siap fotoin lagi kok.”
“Tidak. Yang terakhir aja bisa jadi masalah.”
“Tapi mah, hasil kamera ini adalah hasil terindah yang pernah Dana lihat.”
“Bercanda aja. Mama sih lihatnya kayak lihat film porno tua. Hanya saja tanpa musik latar.”
“Kalau mama mau Dana bisa tambahin musik kok mah.”
“Bukan gitu maksud mama,” Diana menatap monitor lagi lalu bergidik. “Jorok bener gambarnya, kamu kok bisa tahan melihatnya sih?”
14125Please respect copyright.PENANAzlNPyKfQGv
“Mah, Dana tahu mama sudah empat puluh tahun lebih, tapi mama masih cantik. Ditambah susu dan pantat mama yang montok.”
“Dasar kamu aneh,” Diana tertawa, “pokoknya gambar itu mesti dihapus!”
Dana melambaikan tangan tanda tidak sambil menyeringai pada webcam.
14125Please respect copyright.PENANAU9lGFuYskd
14125Please respect copyright.PENANA2hsJtYXi5M
“Tidak, tidak, tidak. Kamu udah bikin mama gak pake baju. Kamu udah liat mama sepuasnya, bahkan kamu udah jadiin mama bintang film porno…”
“Kamera kan ide mama.”
“Jangan ngeles.”
“Iya. Kayaknya nyonya terlalu banyak protes.”
“Pokoknya hapus.”
14125Please respect copyright.PENANAmizi0eu8ED
“Enggak”
“Dana dapet apa kalau ngehapus ini?”
“Apa? Kamu mau sesuatu? Dasar mesum!”
“Bukankah mama yang pertama ngajarin tawar – menawar!”
“Mama sungguh tak percaya ini. Baiklah, kamu mau apa?”
“Foto lain lagi.”
“Iya, tapi sedikit.”
“Tapi Dana suka gambar latar ini mah. Banyak dong.”
“Gak adil itu. Masa satu gambar ditukar banyak gambar,” Diana memainkan suaranya agar terdengar seperti lebih simpati.
“Suaranya gak usah dibuat – buat mah.”
14125Please respect copyright.PENANABLj9hwhiL8
“Oke, terus mama dapet apa dong?”
“Hah?”
14125Please respect copyright.PENANAWvUB1ooSHQ
“Kok malah bengong sih? Kamu kan pintar negosiasi.”
“Emang apa yang bisa Dana kasih?”
14125Please respect copyright.PENANAiIYzdIG8HS
Diana ingat saat memergoki anaknya yang sedang memegang kelaminnya. Diana lalu menyeringai ke anaknya.
14125Please respect copyright.PENANADYwaZ9Wyap
14125Please respect copyright.PENANA2rGdHIdZoN
“Wajah mama kok aneh gitu sih?”
“Inilah mamamu, hehehe…”
14125Please respect copyright.PENANAQ5aQavn8QZ
Dana menyeringai, namun Diana menunjukkan telunjuk ke wajah anaknya.
14125Please respect copyright.PENANABssx3RbsZr
“Kamu ingin ngambil banyak foto mama demi menghapus foto yang gak mama suka dan …”
14125Please respect copyright.PENANAeWzJYAzFzR
Diana menghentikan sebentar suaranya, Dana menatap cemas.
14125Please respect copyright.PENANASQo08WHqdR
14125Please respect copyright.PENANAkS0TEwjh2d
“… kamu masturbasi hingga keluar sambil diliat mama.”
“Apa?!? Tidak mungkin!”
“Bener nih gak setuju?”
“Tapi, Dana ambil banyak foto mama dan juga film baru.”
“Film apa?”
“Seperti yang pertama, cuma kali ini sambil nungging.”
“Kamu memang aneh. Doyan bener sama pantat.”
“Kan gara – gara mama juga. Siapa suruh liatin pantat montok mama.”
“Dasar aneh.”
14125Please respect copyright.PENANAouFSNT9gRN
“Jadi, Dana masturbasi di depan mama, terus mama yang nentuin latar belakang monitor. Mama beri Dana film baru dan foto baru yang banyak.”
“Maksud banyak?”
“Sampai Dana bosan.”
“Emangnya kamu bisa bosan?”
“Dana kan masih muda mah.”
“Baiklah. Mama akan obok – obok pantat mama sementara kamu filmkan dan fotoin. Tapi sebelumnya kamu masturbasi dulu, telanjang tentunya.”
“Tapi Dana pasti butuh rangsangan dulu dong mah. Mama bikin film aja dulu lalu Dana mulai lepas pakaian.”
“Baik, bikin film dulu tapi harus telanjang.”
14125Please respect copyright.PENANA6PMrQpbZov
“Baik. Tapi kalau libur kita pergi liburan mah.”
“Apa? Banyak bener keinginanmu. Kenapa gak kamu pikirkan dulu sebelum mama mulai melepas pakaian mama?”
“Kan mama yang bilang ‘lihat pantat mama agar Dana bisa berubah.”
“Ya, tapi kini pantat mama yang terus dilihat, malah diobok – obok.”
14125Please respect copyright.PENANA3sEgwfivRJ
Dana mulai menghitung memakai jemari, “Ayo kita hitung, telanjang, masturbasi, gambar latar, film anal baru, banyak foto, liburan dan bersedia difilm lagi nanti.”
“Kamu pasti cocok kalau kerja jadi politisi.”
“Enggak deh. Jadi gimana, Telanjang, masturbasi, gambar latar, film, foto, liburan, setidaknya dua film lagi.”
“Menyebalkan.”
“Bener gak mau?”
“Mama muak sama per – pantat – an.”
14125Please respect copyright.PENANAcFylJDaZtr
Dana lalu memutar kepalanya dari yang tadinya menghadap monitor menjadi menghadap mamanya.
Diana melihat lagi gambar pantatnya yang dijadikan gambar latar, lalu bergidik.
14125Please respect copyright.PENANANSaQjtOJOG
"Baiklah, setuju."
14125Please respect copyright.PENANAoDGtxerUK1
Ibu dan anak itu saling tatap. Dana mengangkat alisnya, Diana menggeleng. Keduanya lalu berdiri. Dana melingkarkan tangan ke bahu mamanya sambil berjalan ke luar.
14125Please respect copyright.PENANAHsXK0wW2Bd
“Lebih baik bikin filmnya di ruang tv aja. Biar pencahayaannya lebih jelas dan latarnya sofa hitam.”
“Maksudnya?”
“Biar Dana lebih mudah beresin sofanya mah.”
14125Please respect copyright.PENANA4TP3oMbXbX
“Mama benci kamu,” kata Diana sambil memukul lengan anaknya.
“Bukankah anak – anak kebanyakan dibenci mamamnya. Dana kan cuma kasih kesempatan mama main film berkualitas.”
14125Please respect copyright.PENANAzHliHoEABx
Diana menghentikan langkahnya lalu menatap anaknya.
14125Please respect copyright.PENANA3t30X5o5wA
14125Please respect copyright.PENANA6WE5p79Y5S
“Apalagi?”
“Berkualitas?”
14125Please respect copyright.PENANAzPFNdLCz0p
“Mama masih punya handycam kan?”
“Handycam? Jangan!”
“Jadi mama mau film mama terlihat seperti film porno jadul? Sekalian aja tambah musik latar murahan.”
“Mama makin benci kamu.”
“Terserah mama, mau terlihat kuno atau cantik?”
“Sekalian aja mama pake make-up, minyak zaitun dan high heel.”
“Ide bagus tuh mah!”
14125Please respect copyright.PENANAdpna1DKN4g
“Ya, tapi mama hanya bercanda. Dasar anak aneh.”
“Gak bosan mah bilang gitu?”
14125Please respect copyright.PENANAsq1A00vVxY
“Anak aneh!” kata Diana sambil menunjukkan telunjuk ke dada anaknya.
“Mama makin galak sih? Lagian, kalau pake make-up, minyak zaitun dan high heel kan Dana jadi bisa nyeting kameranya dulu. Ntar jadinya pasti bagus mah. Kalau tidak, mungkin gambar latarnya takkan berubah mah.”
“Baik, make-up, minyak zaitun dan highheel. Biar sekalian filmnya menang kontes film.”
14125Please respect copyright.PENANA8hcDgzRfuL
Diana pun melangkah menuju kamarnya sementara Dana diam berpikir kapan terakhir kali memakai handycam.
14125Please respect copyright.PENANAIM08p8DBEA
“Hei nak.”
14125Please respect copyright.PENANA4rsIoRutRJ
Dana melihat arah suara yang ternyata di pintu. Mamanya sedang berdiri membelakangi, lalu rukuk dan menggoyangkan pantatnya sambil berkata goyang pinggul, goyang pinggul. Setelah itu mamanya tertawa lalu menutup pintu.
14125Please respect copyright.PENANAwxlqcJS1Yi
“Malah mama yang bilang Dana aneh.”
14125Please respect copyright.PENANATKkPZYD91r
Dana tersenyum. Pasti akan menyenangkan nanti, batinnya.
14125Please respect copyright.PENANANauHCXfVqg
####
14125Please respect copyright.PENANAqH9CgUQRfa
Setelah mandi, Diana duduk di kasur sambil mengeringkan rambut. Diana merasa senang dengan apa yang akan terjadi namun Diana juga merasa tak senang akan sikap anaknya yang mulai arogan. Diana merasa sudah waktunya mengajarkan anaknya bahwa kalau bermain api bisa berakibat kebakaran.
14125Please respect copyright.PENANAyNWldhRxGc
++++
14125Please respect copyright.PENANAF3MMxq04Ce
Setengah jam kemudian Dana hampir selesai menyiapkan tempat. Di sisi sofa telah dipasangi lampu yang mirip di studio foto hingga membuat pencahayaan pada sofa sangat terang. Sedang hampir satu meter di depan sofa terdapat tripod yang dipasangi handycam. Saat mengecek handycam, Dana mendengar langkah mamanya datang.
14125Please respect copyright.PENANAEJkEptsYPD
“Cantiknya!”
14125Please respect copyright.PENANAvVOrWRUDSl
Rambut Diana masih basah. Wajahnya memakai make-up yang bahkan belum pernah terlihat secantik ini oleh Dana. Tubuhnya berkilau dan mengeluarkan aroma baby oil. Tangan kanan Diana memegang dildo. Tak lupa kakinya memakai highheel.
14125Please respect copyright.PENANA548lsGaAWD
Diana melihat ruangan yang telah disiapkan anaknya dengan takjub, “Kamu siapkan ini sendiri?”
14125Please respect copyright.PENANA9x6P7YyGN8
Untuk kali pertama Diana melihat betapa anaknya sangat terpesona hingga tak bisa berkata – kata. Diana berjalan sambil mengelus dadanya, lalu elusannya turun ke pantat hingga pantat itu duduk menyentuh sofa hitam.
14125Please respect copyright.PENANApzzKrI5EvG
Pantat Diana yang berminyak kini duduk di sofa. Satu kaki dibuka lebar hingga tumitnya mengenai sisi sofa. Sedangkan kaki satunya dipanjangkan ke bawah.
14125Please respect copyright.PENANAAtL5z4hX53
Nafas Dana tercekat melihat memek mamanya yang telah bersih tiada rambut sehelai pun. Jelas terlihat lipatan memeknya. Apalagi dengan olesan baby oil membuatnya memantulkan cahaya.
14125Please respect copyright.PENANATFn6VUYfBS
Melihat anaknya terpesona, Diana mengambil dildo dan memposisikan di vaginanya, namun tanpa melakukan penetrasi.
14125Please respect copyright.PENANA0AJnlbqj8X
“Jangan salahkan mama kalau kamu sampai lupa ngerekamnya. Serangan di Pantat Tua Mama jilid Dua.”
14125Please respect copyright.PENANA02bgArS8kG
Begitu Diana selesai berbicara maka dildo itu langsung berusaha memasuki pantat Diana. Beberapa bagian sofa kini telah dipenuhi minyak yang menetes dari tubuh Diana.
14125Please respect copyright.PENANAB7WhfPkkpr
Dana langsung memainkan kameranya sambil terus membasahi bibir dengan lidahnya. Tangannya begitu sibuk memainkan tombol yang ada di handycam.
14125Please respect copyright.PENANA3rZ1a3tMne
Diana mencoba tersenyum di sela – sela erangan yang terus keluar dari mulutnya.
14125Please respect copyright.PENANAAzLCGPln5z
“Kamu tuh jangan cepat – cepat matiin kameranya terus pergi. Siapa tahu kali ini bisa ngerekam saat mama bersihin dildo pake mulut mama seperti yang terakhir.”
14125Please respect copyright.PENANAm6VL32SLLd
Mulut Dana ternganga mendapati adegan yang dilewatinya.
14125Please respect copyright.PENANAriq4nvxyvc
Diana perlahan menarik dildo dari pantat lalu mendekatkan ke wajahnya.
14125Please respect copyright.PENANAjyOzUagTDB
“Kayak gini nih.”
14125Please respect copyright.PENANAtDR4uQtLvL
14125Please respect copyright.PENANAYv0KdRS09P
Diana lalu memasukan dildo ke mulut dan memainkannya. Tak lupa juga menjilatinya.
Dana merasa penisnya makin keras dan cairan pelumasnya pun keluar membasahi celananya.
14125Please respect copyright.PENANA3ZFl7zw91h
“Aduh,” kata dana sambil mengelus celananya.
14125Please respect copyright.PENANAAhsp2DQjvE
Diana melepas dildo di mulutnya lalu tertawa. Dildo itu kembali ditempatkan di pantatnya. Diana terus memainkan dildo sambil berbicara.
14125Please respect copyright.PENANA35rxfiLaJo
“Dasar anak muda.”
14125Please respect copyright.PENANAfFoKaYqxv3
Setelah beberapa menit, Diana mengangkat lututnya hingga mendekati dada membuat pantatnya makin terlihat jelas. Kini kedua tangan Diana sibuk memainkan dildo di anusnya.
14125Please respect copyright.PENANAGGeZIV4lws
“Unh, unh, unh, unh AHHHHHHH.”
14125Please respect copyright.PENANAdCpSl1dDlt
Diana menjerit sambil berusaha memasukan dildo sampai mentok. Kakinya bergoyang, tubuhnya kejang hingga beberapa detik kemudian tubuh Diana pun berhenti gemetaran. Kakinya terjatung lunglai ke bawah.
14125Please respect copyright.PENANAt9YVQX2GFR
Setelah beberapa detik, Diana mencabut dildo dari pantat lalu mendekatkannya ke wajah. Dildo itu dijilati Diana lalu dimasukan ke mulutnya. Beberapa saat kemudian Diana asik memainkan dildo di mulut hingga merasa cukup.
14125Please respect copyright.PENANA2hnlgDKIC1
14125Please respect copyright.PENANAdRCox77GCl
“Jadi berantakan gini yah.”
“Iya, mama sih nakal.”
Diana tertawa, “yang penting tugasmu tuh ntar bersihin ini.”
14125Please respect copyright.PENANAIFxPVxIhss
Diana melihat keadaanya lalu bangkit berjalan mendekati anaknya.
14125Please respect copyright.PENANAWVFcTpHAjx
“Nah, anak aneh, perjanjian pertama kita telah mama laksanakan.”
14125Please respect copyright.PENANAI5GwDTnqod
Dana langsung mengangguk.
14125Please respect copyright.PENANAA91Z8lfOyn
“Sayang sekali. Padahal mama udah siap ronde berikutnya. Nih deh mama kasih sedikit inspirasi buat kamu.”
14125Please respect copyright.PENANAgYX3eWk8t1
Diana lalu memeluk anaknya membuat pakaian anaknya kini basah oleh baby oil. Paha Diana juga diangkat untuk membasahi sekitar pinggang dan celananya.
14125Please respect copyright.PENANAJJlBSjDWg0
“Kayaknya bajumu perlu dicuci tuh.”
14125Please respect copyright.PENANAl5tDSRvTlI
Dana mengerang. Diana menepukkan tangannya.
14125Please respect copyright.PENANAnnyK0FwIvo
“Baiklah pejantan muda. Mama beri kamu sepuluh menit untuk siap – siap menghibur mama.”
14125Please respect copyright.PENANA827jD1PxDE
Dana pun melangkah menjauh menuju kamarnya. Namun saat baru setengah jalan, terdengar suara mamanya.
14125Please respect copyright.PENANA4iv3cR44O0
“Mama taruh baby oil di lemarimu nak.”
14125Please respect copyright.PENANApxPxfn6xem
Diana menyeringai. Pasti malam ini bakalan seru, pikirnya.
14125Please respect copyright.PENANA2DdsMEdQP5
Dana duduk di kasur dengan hanya memakai celana pendek sambil gemetaran. Dana memang jadi terbiasa melihat mamanya telanjang, namun Dana merasa tak nyaman jika harus ikutan telanjang juga. Dana menyadari memang tak adil jika dirinya tetap berpakaian, namun toh bukan salahnya. Dana tak pernah melihat mamanya seliar ini, senakal ini. Terus terang saja kini Dana merasa takut. Dana menduga dia telah mendorong sisi gelap mamanya keluar dan mulai merubah mamanya.
14125Please respect copyright.PENANARfEov1WZAn
Dana merasa hubungannya dengan mama tak pernah sedekat ini. Dana memang mencintai mamanya, sebagai anak, juga menghirmatinya. Dana sungguh merasa beruntung dengan perjanjian ini, tapi kebenaran yang disampaikan sendiri oleh mama merupakan hadiah tersendiri. Telah terlalu jauh sejak kali pertama Dana melihat mamanya telanjang di dapur.
14125Please respect copyright.PENANAzhpazb3ek1
Dana tersenyum sendiri saat berdiri lalu melepas pakaian terakhirnya, celana pendek. Setelah itu Dana meraih baby oil yang ada di lemarinya.
Diana duduk di sofa menunggu. Keheningan yang ia rasakan sedari tadi membuatnya sampai pada kesimpulan bahwa anaknya mungkin merasa takut dan atau tidak berani. Satu kosong untuk mama, pikirnya. Tiba – tiba terdengar dentuman suara musik yang kemungkinan berasal dari kamar anaknya. Cahaya tiba – tiba menghilang menjadikan kegelapan yang muncul menyelimuti. Diana menyeringai. Ya tuhan, dia benar – benar akan melakukannya, batin Diana.
14125Please respect copyright.PENANAAJVmJ9u9xP
Tiba – tiba ada sinar. Setelah ditelisik oleh mata Diana, sinar itu mengarah ke kepala kontol. Ternyata anaknya memegang dua senter yang kini diarahkan ke kontolnya sambil berjalan mendekat. Dana pun sampai di depan sofa yang diduduki mamanya lalu menggoyangkan pinggulnya. Puas bergoyang, tangan kanannya melempar senter lalu memegang kontolnya.
14125Please respect copyright.PENANAZDg31dzKQG
“Mah, kok Dana jadi gini sih?”
14125Please respect copyright.PENANACS8YWqorE0
“Jangan berhenti nak. Lagian gak apa – apa kok jadi gini juga.”
“Ini dia mah. Siap membuat mama terangsang.”
"Whoo hoo, goyang nak!” Diana tertawa.
14125Please respect copyright.PENANAPFeTtWmz3i
Dana memaju mundurkan pinggul sambil tangannya mengocok kontol. Mata Diana berbinar melihat anaknya mengocok kontolnya sendiri. Tak butuh waktu lama Dana pun mengejang seiring dengan menyemburnya sperma yang mendarat di kaki Diana, sofa dan di lantai. Setelah orgasme tubuh Dana berhenti mengejang namun saat akan bergerak kakinya tersandung membuat Dana jatuh terduduk di sofa di sebelah mamanya. Kakinya menyentuh kaki mamanya. Keringat bercucuran di dahi Dana. Nafas Dana terengah – engah.
14125Please respect copyright.PENANAlqMMs6Dr3T
Diana bertepuk "Hebat, luar dari pada biasa!"
Dana melambaikan tangannya, “santai mah.”
14125Please respect copyright.PENANAyyG356iEGZ
Diana dan Dana saling memangang, lalu keduanya menyeringai.
14125Please respect copyright.PENANA34OR1rpZhx
14125Please respect copyright.PENANAiEj0hE2hmY
“Mah, maafin Dana yah udah ngedorong mama terlalu jauh hingga jadi gini. Dana bener – bener menyesal mah.”
“Ya, kamu memang nakal. Tapi mama seneng kamu berani mengakuinya. Lagian mama juga tak terlalu suka per – anal – an.”
“Ya gak apa – apa kok mah asal perjanjian kita yang lain tetap berjalan Dana gak keberatan kok.”
“Mama gak keberatan dengan hal baru, asal tak menyakitkan bagi kita.”
14125Please respect copyright.PENANAeohQ7baEtS
Diana melingkarkan tangan ke bahu anaknya lalu memeluknya dari samping membuat tubuh ibu dan anak itu menempel ketat.
14125Please respect copyright.PENANAWjZn2lywZL
“Sial mah, Dana menyentuh mama.” Dana terlihat panik.
“Ini sih sikap ibu dan anak yang saling mencintai, meski tanpa pakaian.”
14125Please respect copyright.PENANA3u5eD3c9OE
Mereka pun menatap tubuh mereka yang penuh baby oil.
14125Please respect copyright.PENANAUQoCOsjYye
14125Please respect copyright.PENANAuTsiSn4yaH
“Kok jembut mama dibabat habis sih?”
“Mama hanya ingin memberikan yang terbaik bagi kamu. Lagian kamu tuh bener – bener maksa mama sih.”
14125Please respect copyright.PENANAZvglQ1fm2M
Diana dan Dana menatap selangkangan Diana. Seperti berjanji, keduanya sama – sama berbicara “kayaknya jelek deh.” Menyadari kesamaan kata yang terucap, keduanya saling pandang lalu tertawa.
14125Please respect copyright.PENANA1gVkX3x32w
“Untungnya ntar tumbuh lagi. Sekarang kamu tahu kan mama juga bisa mencoba hal – hal baru. Kalau kamu gimana? Mau mulai telanjang di rumah gak?”
“Gak tahu mah. Kayaknya aneh deh.”
14125Please respect copyright.PENANAOgQESUgwEG
Diana memegang payudara lalu mengangkat susunya.
“Mama tak bisa mengatakan bagaimana rasanya hidup dengan selalu menunjukan ini padamu. Mama juga senang kalau kamu gak mau ikut – ikutan. Tapi mama tak akan keberatan kok kalau kamu berubah pikiran.”
14125Please respect copyright.PENANAX5KHhOOgac
Diana dan Dana menatap kontol Dana. Mereka berdua melihat betapa kontol itu kini mulai kembali mengembang.
14125Please respect copyright.PENANAk5Otj6ZipK
Begitu muda begitu jantan, pikir Diana.
14125Please respect copyright.PENANABWfOf2fnDr
Diana lalu mendorong anaknya bangkit.
14125Please respect copyright.PENANAJb4rkj9PLy
“Kamu bersih – bersihnya ntar mama bantu deh.”
“Setuju,” seringai Dana.
ns 15.158.61.18da2