
"Yes, yang nganternya cewek” kata Diana sambil berjingkrak.
9477Please respect copyright.PENANAP4ydd1nOzg
Dana melepas baju dan melemparkannya ke sofa. Dana lalu melepas ikat pinggang sambil melihat mamanya berjoget.
9477Please respect copyright.PENANADCz3c7bH2G
“Kamu kayak gak semangat gitu sih?”
“Lho, kan awalnya cuma nebak laki atau bukan.”
“Ingat, sampai tiga kali ya.”
“Iya. Yang kemarin Dana sampai telanjang.”
“Kan handuk itu idenya kamu.”
9477Please respect copyright.PENANAUCKqPU68HD
Kini Dana berdiri di hadapan mamanya dengan hanya mengenakan celana pendek. Dana menatap celana pendek anaknya.
9477Please respect copyright.PENANAKMHYOKvKMV
“Temen kecil mama mana?”
“Gak usah ditambahin kata ‘kecil’!”
“Sini, mama bantu.”
9477Please respect copyright.PENANAgF8nOvvtf5
Diana mengangkat ujung belakang kemeja sehingga pantatnya telanjang. Setelah itu Diana berbalik membelakangi anaknya dan mundur hingga pantat itu menyentuh celana anaknya. Setelah menyentuh, Diana lalu menggesek – gesekkan pantatnya hingga terdapat benjolan yang dirasa cukup besar oleh Diana.
9477Please respect copyright.PENANAowqbrESBRz
“Ayo goyang duyu…”
“Mama kok kejam gitu sih?”
“Biar kejam, tapi efektif kan.”
9477Please respect copyright.PENANABFDSbZxRax
Setelah benjolan itu tak lagi membesar, Diana menghentikan aksinya. Diana kembali berbalik lalu menepuk pelan benjolan yang tiba – tiba muncul di celana anaknya. Setelah itu Diana memegang bahu anaknya dan memutar tubuh anaknya lalu mendorongnya.
9477Please respect copyright.PENANAcLXDTbaIwj
“Ayo cepet buka, kasian udah nunggu tuh.”
9477Please respect copyright.PENANAuwPDJlzuzz
Dana membuka pintu.
9477Please respect copyright.PENANAmaJbOfwPsg
“Pak ini pesanannya,” kata pengantar makanan sambil melihat tubuh Dana, dari atas hingga ke bawah.
“Oh ya, jadi berapa?”
“Jadi sekian.”
9477Please respect copyright.PENANAsOLXPeuW9s
Dana mengambil makanan yang lalu tangannya menerima uang yang diserahkan oleh mamanya yang sedang sembunyi di belakang pintu. Setelah uang itu diterima oleh Dana, tangan mamanya cepat langsung menarik ujung celana Dana hingga melorot sampai ke bawah. Dana langsung memberikan uang ke pengantar makanan sambil meminta maaf. Setelah itu Dana langsung menutup pintunya.
9477Please respect copyright.PENANAOOsXuo2OdF
Terdengar suara tertawa dari luar rumah.
9477Please respect copyright.PENANAPQ8ybSSuh3
Saat akan melangkah, Dana terjatuh dengan celananya masih melorot.
9477Please respect copyright.PENANA0IjQvtCpgQ
“Sini mah, Dana mau bunuh mama!”
9477Please respect copyright.PENANA71WGlu18XY
Diana pura – pura menjerit takut sambil tertawa. Lalu Diana melesat ke dapur yang tentu saja sambil dikejar Dana.
9477Please respect copyright.PENANAt3gQMdEmTE
“Kalau mama mati, kita gakkan liburan dong.”
9477Please respect copyright.PENANATwcnyjSlsg
Dana kini ada di sisi meja sedangkan Diana di sisi sebrangnya. Mereka saling melotot. Saat Dana berjalan ke arah kanannya, Diana pun melangkah ke kanannya sehingga posisi mereka tetap sama bersebrangan.
9477Please respect copyright.PENANADblkty5FAU
“Ayo, tangkap mama. Pasti kamu bingung setelah tangkap mama!”
“Enggak dong, pemburu selalu punya rencana.”
“Tuh liat, temen kecil mama melambaikan tangan!”
9477Please respect copyright.PENANAow1fC7BVh6
Dana menunduk menatap kontolnya yang terlihat jelas. Kesempatan itu dimanfaatkan oleh Diana untuk berlari ke kamarnya lalu mengunci pintunya.
9477Please respect copyright.PENANAzYPtgeUFLW
“Kuat berapa lama di dalam mah?”
“Sampai ada kesepakatan.”
“Kesepakatan apa lagi?”
“Kesepakatan yang bakal menjauhkan masalah dari mama.”
“Oh ya semoga beruntung.”
“Lho, mama juga kan udah tiga kali ngasih pertunjukan ke pengantar makanan. Jadi adil dong”
“Iya. Mama pasti keliatan seksi. Nah Dana, pasti kelihatan bodoh.”
“Mama yakin cewek barusan gak setuju sama kata - katamu.”
“Kenapa mama gak keluar dan tanyakan aja sendiri?”
“Keluar sementara ada pembunuh liar berkeliaran di rumah? Tentu tidak.”
“Meski gak ada makanan?”
“Mama emang berencana diet kok. Ayolah, akui saja kamu juga menikmati aksimu. Temen kecil mama yang bilang kok.”
“Sekarang siapa yang ngawur? Ingat, nyonya sedang terpuruk dalam lubang.”
“Udahlah, ngaku aja kamu juga menikmatinya kan. Bahkan mama yakin kamu masih keras.”
“Terus kenapa?”
9477Please respect copyright.PENANAzAu2oydDnW
Percakapan mendadak berhenti. Kedua pihak seakan sepakat untuk berdiam diri sejenak.
9477Please respect copyright.PENANAyEtYpbaLz1
“Mama bakal buat semuanya terserah kamu aja.”
“Caranya?”
“Percaya saja.”
“Enggak ah.”
“Serius nih. Mama nawarin gencatan senjata.”
“Jangan main – main lagi.”
9477Please respect copyright.PENANA5V5v6QT7t1
Terdengar suara kunci dibuka. Pintu lalu terbuka perlahan hingga terbuka seutuhnya. Diana menatap anaknya yang masih berdiri.
9477Please respect copyright.PENANA1mataCsmQC
“Tuh kan, kamu masih keras.”
“Jangan ganti topik, gimana ide mama tadi?”
“Sabar, kamu duduk dulu tuh di kasur”
9477Please respect copyright.PENANALvrTq33I0Z
Dana melangkahkan kakinya ke kasur sambil menatap curiga mamanya yang mendekati meja rias.
9477Please respect copyright.PENANAdwVk4CPnx1
“Ingat gak aturannya?” kata Diana sambil mengeluarkan celana dalam hijau dan memakainya. celana dalam itu terlihat sangat pas sehingga lekukaknya sempurna.
9477Please respect copyright.PENANAwIavYJ1nnU
Dana terlihat bingung melihat mamanya mendekat. Setelah dekat, Diana berbalik hingga membelakangi anaknya lalu seolah duduk di pangkuan anaknya, namun bukan untuk duduk melaikan untuk menggesek – gesekkan pantatnya. Tangan Diana meraih tangan Dana dan meletakkannya di pahanya.
9477Please respect copyright.PENANAhRwujThKeH
“Kamu hanya boleh sentuh paha,” kata Dana sambil mencoba menekankan pantatnya lebih dalam.
“Oh tuhan,” kata Dana sambil menarik nafas.
9477Please respect copyright.PENANAOHHfI1FkDs
Diana bisa merasakan kontol anaknya yang makin tegang. Diana meletakan tangan di lututnya sambil bergoyang. Mendengar nafas anaknya yang makin tak teratur, Diana bangkit berdiri, menurunkan celana dalam hingga pantatnya kembali telanjang lalu kembali menekan kontol anaknya sambil bergoyang.
9477Please respect copyright.PENANA9kavgpLLWk
“Oh…”
9477Please respect copyright.PENANAspd99QuDLM
Tubuh Diana tersentak dan tersentak saat kontol anaknya menyemburkan lahar panas ke pantat mulusnya. Setelah lahar itu tak lagi menyembur, kepala Diana berbalik menatap anaknya.
9477Please respect copyright.PENANAxPIHumkdmA
“Nah ingat yang barusan takkan terulang lagi.”
9477Please respect copyright.PENANAIBF4escsR2
Dana hanya bisa mengangguk menikmati sisa – sisa sensasinya.
9477Please respect copyright.PENANAEiK5fcVYKR
“Mama udah lapar nih.”
9477Please respect copyright.PENANAU9VjGSgDFb
Diana lalu bangkit berdiri yang segera disusul anaknya. Dari selangkangan keduanya menetes caiar putih kental membasahi lantai. celana dalam Diana pun dilepas.
9477Please respect copyright.PENANABeJw9rhxsC
“Kamu mandi sana. Biar mama bersihin ini. Ntar kita makan di luar aja yuk.”
9477Please respect copyright.PENANAWuE5SHuH50
#####
9477Please respect copyright.PENANAhIfwwQS8gD
Diana dan anaknya sedang duduk di meja menunggu pelayan.
9477Please respect copyright.PENANAqqD0ZzGnHZ
“Selamat datang, mau pesan apa?”
9477Please respect copyright.PENANAGLSpAInou8
Suara pelayan terdengar familiar di telinga Dana. Dana menoleh untuk melihatnya, saat kedua pasang mata itu bertatapan, keduanya terkejut. Ternyata pelayan itu adalah pengantar makanan yang tadi. Namun, tak seperti pelayan dan anaknya, Diana malah tertawa – tawa.”
9477Please respect copyright.PENANA5qYRwFLKQS
“Eh, masih lapar ya? Memang lebih enak makan di sini.”
“IYa, kami bosan makan di rumah.”
“Mau pesan apa?” kata pelayan sambil menyerahkan daftar menu.
“Kami pesan teh manis dulu, dua. Iya kan?”
9477Please respect copyright.PENANAi4lggHyPmE
Dana hanya mengangguk tanpa berkata. Dana malu, celakanya wajahnya menunjukan itu.
9477Please respect copyright.PENANAQ71cqKRk2i
“Segera.”
9477Please respect copyright.PENANAMortRTVx6F
Setelah pelayan itu pergi, Diana menatap anaknya. “Apa pun yang terjadi, kamu jangan panggil mama. Panggil aja Diana. Jangan ada yang tau aku mamamu, Paham!”
“Dari semua tempat makan di kota ini, kenapa malah dilayani dia sih?”
“Itulah yang disebut takdir. Meski sebelum pergi kita bisa memutuskan untuk makan di restoran manapun tanpa ada yang memaksa harus ke mana, namun pertemuan ini sepertinya tidak bisa dihindari. Mama ke toilet dulu. Tunggu di sini.”
9477Please respect copyright.PENANAsU26RhLlV9
Diana berjalan menuju toilet, di tengah jalan, Diana berpapasan dengan pelayan tadi. Diana hanya tersenyum namun Dana terlihat semakin gugup dan atau malu.
9477Please respect copyright.PENANAvweRdt0vPz
Diana kembali ke meja. Di meja telah tersedia minuman yang tadi dipesan. Saat Dana menyedot minumannya, Diana lalu menaruh sesuatu di meja yang membuat Dana tersedak. Dana melihat mamanya menaruh celana dalam hijau.
9477Please respect copyright.PENANAP1papFHno6
“Biarkan itu terus di meja, berani gak?”
“Mama mau ngapain?”
“Senang - senang dong. Biar jadi kenangan indah buat kamu.”
9477Please respect copyright.PENANAOJ7dJSAQts
Namun Dana malah mengambil celana dalam mamanya dan memasukkannya ke saku. Diana hanya menyeringai melihat tingkah anaknya.
9477Please respect copyright.PENANAT83CFHNzns
“Dasar mama gila.”
“Hehehe.”
9477Please respect copyright.PENANAcpbzgdw3hY
Keduanya lalu diam saat pelayan kembali datang.
9477Please respect copyright.PENANAS2Wgl0a1qH
“Maaf, sudah siap pesan?”
“Saya pesan lasagna aja. Sedangkan wanita cantik ini sepertinya akan memesan chicken parmesan, benarkan Di?”
Diana tertawa, “bolehlah.”
“Tuan memang pintar memilih pasangan. Mau sekalian saladnya?”
“Boleh.”
“Ada yang lain lagi?”
“Tidak.”
“Terimakasih. Mohon tunggu pesanannya,” kata pelayan itu sambil berjalan pergi, namun tetap berusaha menatap Dana.
9477Please respect copyright.PENANAJyNSOQQUAy
Setelah pelayan itu pergi, Diana membungkuk hingga kepalanya agak mendekati anaknya, “dia masing ingat saat kamu telanjang lalu membayangkan gimana kamu menyentuh wanita seusia mama.”
9477Please respect copyright.PENANAqvRcdrrTtG
Dana menyemburkan minuman dari mulutnya.
9477Please respect copyright.PENANAvKduhl7Ldt
“Mama benar – benar gila. Bagaimana dulu tingkah laku papa sama mama sih?”
“Papa dan mamamu pasangan serasi. Tau gak?”
“Pantes saja.”
“Mama dan papa saling mencintai. Pokoknya akan melakukan segalanya demi pasangan. Mama sangat setia, bahkan tak pernah selingkuh. Sepertinya papamu juga begitu. Pokoknya mama dan papa sangat terbuka bagi hal – hal baru. Intinya adalah komunikasi.”
9477Please respect copyright.PENANA2NT3YwhdF2
Percakapan terhenti saat pelayan datang membawa salad. Mata pelayan itu tak henti – hentinya mencuri pandang ke Dana.
9477Please respect copyright.PENANACsyWcElRvt
“Jadi, ‘Diana’ ini biasa seperti ini dulu sama papa?”
“Mama rela melakukan apa saja demi papamu hingga separuh jiwa mama moksa seiring dengan moksanya papamu. Bertahun – tahun mama merasa hidup ini hambar, begitu hambarnya hingga bagaikan tiada lagi yang bisa lebih hambar lagi. Sampai akhir – akhir ini.”
“Sampai akhirnya aku mau jadi mahasiswa.”
9477Please respect copyright.PENANAFn0zo59X04
Sekarang Diana yang tertawa dibuatnya pun hingga saat pelayan datang.
9477Please respect copyright.PENANADeT1gCbwca
“Ini makanannya, silakan.” Pelayan mulai meletakkan makanan, namun mulutnya tak berhenti bicara. “Mohon maaf, apabila boleh tahu, berapakan usia tuan dan puan yang sungguh sangat serasi ini?”
“Baru tujuh belas.” Kata Dana.
“Saya sih cukup tua. Bahkan layak untuk menjadi ibu dari anak ini,” jawab Diana sambil tersenyum.
Pelayan itu menggeleng, “Luar biasa. Tuan dan puan sungguh terlihat sangat bahagia.” Pelayan itu masih tetap menggelengkan kepala sambil pergi menjauh.
9477Please respect copyright.PENANAikmTEXJSrV
“Mama ternyata suka mengambil resiko.”
“Mama dan papamu justru pemburu sensasi. Apa lagi yang sangat membuat mendebarkan. Mama jadi kangen masa – masa dulu. Apa kamu sekarang merasa berdebar – debar?”
“Bukan hanya itu, tapi juga takut setengah mati.”
“Itulah sensasinya. Pokoknya ingat, asal jangan sampai ada yang terluka dan harus saling menghormati.”
9477Please respect copyright.PENANAK0wFxtCTZb
Aroma makanan membuat pembicaraan berhenti. Berganti dengan acara santap. Makanan pun habis. Diana berdiri melihat pelayan mendekat. Saat pelayan itu menghampiri meja, Diana menyapanya.
9477Please respect copyright.PENANAedVad1ideT
“Terimakasih untuk pelayanannya sayang.”
9477Please respect copyright.PENANA2NA17mLUDJ
Setelah itu mereka pun keluar dari restoran. Namun sebelum masuk ke mobil, Dana menatap mamanya.
9477Please respect copyright.PENANAlWKaYzBICk
“Berani gak mama lepas rok itu dan nyopir sambil gak pake bawahan?”
9477Please respect copyright.PENANAqKK5dsscFd
Diana tersentak. Diana menatap anaknya lalu melihat keadaan di parkiran itu. Setelah melihat keadaan, Diana kembali menatap anaknya sambil menyeringai. Diana lalu melepas rok dan memberikan ke anaknya.
Angin dingin langsung menyentuh tubuhnya.
Diana langsung duduk di belakang kemudi. Diana lalu menurunkan jendela di pintu kiri.
9477Please respect copyright.PENANAS74zxPuYR5
“Mama gakkan nyetir sampai dapet celanamu.”
9477Please respect copyright.PENANAnpm0IttfQp
Dana menyeringai dan mulai melepas celana panjangnya. Kini di jok belakang terdapat rok, celana panjang dan sepatu.
9477Please respect copyright.PENANAQOV0WDQDe9
“Lepas juga dong celana pendekmu?”
“Siap,tapi ada syaratnya.”
“Apa?”
“Dana ingat belum punya video mama lagi make mainan karet mama itu. Gimana, setuju?”
9477Please respect copyright.PENANAU9V48Bt2wQ
Dana sedang melepas celana pendeknya saat mamanya tertawa sambil berkata setuju. Keduanya kini tidak memakai bawahan sama sekali hingga sampai di rumah.
9477Please respect copyright.PENANAVpcJZ6vH4m
Sampai di depan rumah, keduanya belum keluar dari mobil. Jalanan tampak sepi sehingga meski mobil mereka melintang agak tengah, tak ada yang memprotes. Pagar masih tertutup. Diana menatap anaknya.
9477Please respect copyright.PENANAnzRzEvdkFf
“Berani gak kamu buka tuh pagar tanpa pake celana dulu?”
“Asal mama isep dildo itu di akhir pertunjukan?”
Diana tertawa, “bener – bener cabul.”
“Kan belajar dari ahlinya,”kata Dana sambil keluar dari mobil dan bergegas membuka pagar.
9477Please respect copyright.PENANAZqXJqkjiNr
“Sialan mama. Dasar eksibisionis.”
“Ya ya ya … kata orang yang tak bercelana,” kata Diana, tertawa sambil keluar dari mobil.
“Ya ya sekarang waktunya tampil. Dana ingin pantat itu siap.”
“Saatnya anakku kerja,” kata Diana berjalan sambil melepas pakaiannya.
Dana mengikuti mamanya dari belakang, “Mah, daripada telanjang, apa mama punya lingerie?”
“Wow, mungkin masih ada. Gini aja, kamu siapin aja kameranya biar mama juga siap – siap.”
“Oh iya.” Seringai Dana.
9477Please respect copyright.PENANAIUU1tmCiI0
Diana beranjak ke kamar mandi di kamarnya untuk mulai menyiapkan diri sementara anaknya memasang tripod. Selesai memasang tripod, Dana duduk di kasur menunggu mamanya muncul.
9477Please respect copyright.PENANACvFrXqVJbe
“Oh, mama cantik sekali.”
“Makasih.”
9477Please respect copyright.PENANAtvw4fEDnqN
Diana terlihat cantik memakai lingerie hitam.
9477Please respect copyright.PENANAor2JYx7D7G
“Kamu suka?”
“Iya mah.”
9477Please respect copyright.PENANAhRABGvOQM4
Diana lalu berjalan menuju laci mengambil keluar dildonya. Saat melewati anaknya, Diana menepuk kontol anaknya dengan dildo sambil tersenyum.
9477Please respect copyright.PENANAbHvoY6Ykgr
“Temen kecil bertemu temen palsu.”
9477Please respect copyright.PENANAgarvOOHsIT
Setelah itu Diana naik ke kasur dan terlentang.
9477Please respect copyright.PENANADVQ5oHIWdU
“Cdnya dilepas apa dipake, pak sutradara?”
“Dilepas aja mah.”
“Ya udah sini bukain dong.”
9477Please respect copyright.PENANAzNTdSsLJZa
Dana tertegun. Dana mendekat dan menjulurkan tangannya saat mamanya mengangkat pantatnya. Sentuhan tangan Dana pada pinggul mamanya membuat mereka merasakan getaran nafsu yang tak tertahankan. Tangan Dana lalu menarik cd itu. Saat cd itu mencapai lutut, pantat Diana kembali diturunkan dan kini kakinya yang diangkat membuat cd itu akhirnya terlepas seluruhnya. Dana menaruh cd itu di kasur.
9477Please respect copyright.PENANA5kDwvkrcPx
“Makasih.”
9477Please respect copyright.PENANAlnETfDXnUe
Setelah itu Diana mengambil dildo dan mulai mendekatkannya ke selangkangan yang dirasanya sudah mulai basah. Diana lalu diam, menatap anaknya.
9477Please respect copyright.PENANARdF4tggZSm
Dana tertawa seolah disadarkan, “Oh iya, kamera. Duh.”
9477Please respect copyright.PENANACzMSXMTIzB
Dana lalu memainkan kamera yang ditaruh di tripod. “Oke, action.”
9477Please respect copyright.PENANARBUYdM0ejE
Diana kini mulai mengelus – elus dildo itu ke memeknya sambil mengerang. Tak butuh waktu lama bagi Diana untuk mencapai orgasme hingga erangan Diana makin keras namun tertahan, dan tubuhnya pun mengejang. Akhirnya Diana berbaring sambil terengah – engah.
9477Please respect copyright.PENANAECqI5qiMFO
Diana lalu mendekatkan dildo itu ke wajahnya.
9477Please respect copyright.PENANAUZRabKqukD
“Mama tantang kamu jilatin ini.”
“Apa?”
“Kamu dengar tadi, jilatin aja, gak usah yang lain. Inget aja ini barusan dari mana, jangan bayangin bentuknya.”
9477Please respect copyright.PENANAw16h28J44r
Dana terlihat ragu. Namun akhirnya Dana mengambil dildo itu dari tangan mamanya. Dana mulai mendekatkan dildo itu ke mulutnya.
9477Please respect copyright.PENANAeTkejjyXD9
“Papamu dulu suka banget rasanya.”
9477Please respect copyright.PENANAkERHNQHsha
Meski masih terlihat ragu, namun Dana menjulurkan lidah sambil menutup matanya.
9477Please respect copyright.PENANAWob3JxvwDM
“Okelah.”
9477Please respect copyright.PENANAteC8lOUdll
Dana lalu duduk di kasur, tangan kanannya memegang dildo sambil menjilatinya sementara tangan kirinya kini menyentuh kontol dan mulai mengocoknya. Hanya sebentar, namun kocokan itu mampu membuat lahar panas menyembur dari kontolnya. Lahar itu membasahi perut Dana sendiri. Dana pun merebahkan dirinya di kasur.
9477Please respect copyright.PENANA4kPMDxayz1
Melihat anaknya berbaring di sebelah dengan perut penuh pejunya membuat Diana membungkuk dan mencolek peju anaknya dengan tangannya. Tangan berpeju itu lalu dihisapnya hingga bersih.
9477Please respect copyright.PENANAcFEWRP8iI5
“Mmmhhh… rasanya beda sama rasa papamu.”
9477Please respect copyright.PENANAVfZ932f72U
Mereka berdua lalu menapa kamera yang masih merekam. Diana menyeringai sambil menatap anaknya.
9477Please respect copyright.PENANAOWoiR3bI3Z
“Mau buat salinannya untuk pelayan kita gak?”
9477Please respect copyright.PENANAXJ1jiNeOJN
Diana tertawa menyadari anaknya terkejut. Diana lalu bangkit menuju kamar mandi.
9477Please respect copyright.PENANAH8m6lZQKTK
“Pingin tau selanjutnya? Mainkan aja imajinasimu.” Kata Diana sambil menutup kamar mandinya.
9477Please respect copyright.PENANAzMm39HV6f6
Dana hanya berbaring sambil menyeringai. Mencoba berimajinasi.
ns 15.158.61.18da2