2791Please respect copyright.PENANAPnimtzqzbW
Kegiatan khas dari seorang ibu rumah tangga saat fajar menjelang adalah menyiapkan pengisi energi berupa sarapan ringan untuk di kosumsi oleh suami serta anak kesayangannya. Tak jarang juga walau kondisi masih sangat mengantuk aku harus tetap bangun dari pembaringan yang empuk nan hangat ini, meninggalkan sosok suami yang masih lelap dalam tidurnya. Setelah mengikat rambut diriku bergegas untuk mandi dan menunaikan kewajibanku karna waktu subuh sebentar lagi datang. Selesainya akan hal tersebut tempat yang kusambangi ialah dapur.
2791Please respect copyright.PENANAaHDNeEpVwb
Sampai tak terasa waktu sudah menunjukkan setengah enam pagi lebih dan itu artinya diriku harus membangunkan suami tercinta, namun belum sempat masuk ke dalam kamar aku sudah melihat sosok pria tersebut menguap, berdiri diambang pintu. Menyadari diriku yang tersenyum kepadanya tengah memberi sebuah sapaan hangat, suamiku ikut membalasnya.
2791Please respect copyright.PENANAKJVWD9nAh5
“Pagi, sayang”, ugggghhhh… sebuah sapaan ringan namun sungguh sangat terasa dampaknya. Mendengar suamiku mengucapkan hal tersebut membuat perasaanku menghangat. Kadang bagi perempuan kadang tak harus meminta hal yang muluk supaya terlihat berharga. Hal kecil pun sudah sangat cukup karna jika hal kecil saja di perhatikan oleh sang suami berarti itu sudah bisa untuk melihat betapa sayangnya ia.
2791Please respect copyright.PENANAO7YOl7X76C
Aku sudah berumah tangga dan hidup bersama mas Warso selama belasan tahun namun dia masih saja betah buat gombali aku dan sementara aku masih saja bisa dibuat senang oleh gombalannya itu. Aduh, terima kasih banyak tuhan sudah menganugerahiku suami serta anak seperti mereka sehingga rumah tangga yang aku miliki terasa sangat hangat di setiap saat.
2791Please respect copyright.PENANAxQKMDj3vb1
“Mau dibuatin kopi, mas?”, mas Warso tersenyum sambil mengangguk lalu mendekatlah langkahnya padaku.
2791Please respect copyright.PENANAoc7c5Q7DVe
Aku tahu persis apa yang akan ia lakukan. Ia memelukku begitu lembut dan hangat sungguh terasa. Sesekali pipi serta tengkukku ia cium, namun aku cegah. “Mandi dulu ih, jorok!”, ucapku sengaja bersikap seolah tak mau.
2791Please respect copyright.PENANAgDLj6QDH91
“bau!”, lanjutku, namun tangan mas Warso malah dijatuhkan pada kedua bukit kembarku ini lalu meremasnya dengan lembut. Sontak saja aku yang kaget hanya bisa memekik pelan karena geli.
“Pagi-pagi istriku udah cantik aja sih?”, rayunya.
“ih apaan si mas ini pagi-pagi udah main remas aja, nanti Bagas lihat gimana?”. Mas Warso hanya terkekeh dan melepaskan tangannya.
“bikin sarapan apa?”
“nasi goreng, gapapa kan?”
“Apapun ga bakal mas masalahin kok kalo kamu yang buat”, aduh suamiku ini benar-benar ya, pasti sukanya gombal terus padahal bukan ABG lagi loh, kan bisa malu kalau orang tau. Walau begitu aku sangat suka. Hehehe….
2791Please respect copyright.PENANAiVpLpN5ZmQ
Sementara mas Warso pergi mandi, aku masuk ke kamar untuk berganti pakaian dengan seragam kerjaku berupa seragam berwarna cokelat berkancing beserta dengan roknya yang senada. Di depan cermin tak sadar aku malah terdiam meneliti tubuhku sendiri. Kadang aku suka berpikir apakah aku masih seperti yang suami, anak serta orang katakan padaku bahwa aku ini terlihat masih cantik? Mulai dari atas hingga bawah ku pandang. Bukan mau memuji diriku sendiri tapi ucapan mereka sepertinya benar adanya. Wajahku cantik tanpa munculnya kerutan sedikutpun. Perut tanpa lemak dan juga aset pribadiku berupa payudara yang selalu ku rawat ini masih kencang walau ujarannya bisa dibilang lumayan besar juga.
2791Please respect copyright.PENANAoKXjdmwjIj
Nah untuk masalah payudara, aku kadang suka merasakan kebingungan dimana setiap kali aku mengenakan seragam kerjaku ini, aku selalu kesusahan untuk menyembunyikan tonjolan dari ukuran payudaraku ini. Ya memang sampai sekarang belum ada hal ataupun kejadian buruk yang aku alami, tapi yang namanya lelaki pasti akan menilai tubuhku dengan imajinasi mereka sendiri dan hal itu kadang membuatku terganggu namun aku juga tak bisa menyalahkan orang yang berpikir jorok juga tentangku ini. Itu alami insting dari pria.
2791Please respect copyright.PENANAqNIyh5MyO6
Hari ini mas Warso sedikit berangkat lebih awal dari sebelumnya dikarenakan shift pagi kali ini mengharuskan dirinya datang lebih cepat. Sementara anak lelakiku satu-satunya masih asyik bermain bersama mimpinya. Bukannya aku tak mau membangunkannya tapi aku membiarkan hal tersebut karna aku mau anakku itu harus mulai bisa mandiri. Aku akan membangunkannya memang jika sudah sangat siang dia belum juga keluar dari kamar. Tak lama berselang atau waktu sudah mulai mepet barulah sosok Bagas, anakku keluar dengan penampilannya yang masih berantakan. Bajunya belum dimasukkan serta dasi yang tak ia pasang. Melihat hal tersebut aku hanya menggelengkan kepala.
2791Please respect copyright.PENANAIBvmqSnvBW
“kebiasaan kan kalo bangun kesiangan”, ujarku dan Bagas terlihat diam memandangku. Dalam hati aku bertanya apakah ada yang salah dengan penampilanku ini sampai-sampai diriku ikut meneliti ulang pakaianku, namun tak ada yang aneh dan kulihat dirinya masih saja terdiam.
“hey! Pagi-pagi sudah kesambet kamu. Ini sarapan dulu biar fokus belajarnya sama biar kuat staminanya kalo dihukum”, candaku karna memang anakku ini langganan terlambat. Padahal ibunya ini guru loh tapi bisa-bisanya anaknya sering terlambat masuk. Aduh aku ini.
2791Please respect copyright.PENANATHDeehELvb
Ketika Bagas duduk di tempatnya aku sudahi terlebih dahulu kegiatanku di dapur ini lalu mendekatinya.
2791Please respect copyright.PENANAgMnnUoJTgy
“ayah udah berangkat, bu?”, tanyanya sembari mengunyah makanan.
“paling baru sekitar Lima menitan. Kenapa emang?”, anakku menggeleng tanda tak ada apa-apa.
“yaudah, agak dicepetin gih ngunyah nya ntar terlambat kamunya”
“Lah ibu aja belum berangkat”, tanyanya namun kemudian Bagas tersedak akibat makanan masih penuh dimulutnya malah berbicara. Lekas tanganku menuangkan air untuk anakku minum.
2791Please respect copyright.PENANA4NGDZUJ6jA
“tuh kan, kalo lagi makan jangan bicara dulu”
“Ibu dikasih tolong buat fotokopi beberapa lembar tugas jadi ibu gapapa kalo agak terlambat”, lanjutku menjawab pertanyaannya tadi yang sempat terputus.
2791Please respect copyright.PENANAGTFPvvG6h6
Terlahir dan dibesarkan dari ruang lingkup yang lumayan mengerti akan agama membuatku menjadi sosok perempuan yang senantiasa menjaga penampilan maupun perkataan. Kedua orang tuaku mendidikku dengan kehangatan dan lembut dalam kasih sayang, namun keras dalam prinsip. Mengingat akan hal tersebut aku juga berkeinginan untuk membesarkan Bagas seperti kedua orang tuaku membesarkanku, itu semua demi Bagas sendiri.
2791Please respect copyright.PENANA6ABxBoL8ju
Setelah pamitnya Bagas berangkat sekolah, aku kembali melanjutkan aktivitasku yang masih tersisa ini. Sejenak meresapi penampilanku yang bagi para pria sendiri badanku ini hampir ideal secara fisik di umur yang tak muda lagi. Bukan bermaksud membanggakan diri dan ingin berperilaku seperti perempuan murahan dengan kedua tanganku ini mencoba meraih payudaraku sendiri dan meremasnya secara pelan. Bukan karna aku sedang dihinggapi rasa syahwat. Aku hanya memastikan diriku sendiri apakah mas Warso memang masih membutuhkanku sebagai sosok istri di dalam urusan ranjang. Aku hanya takut saja, aku takut jika mas Warso bermain dengan perempuan lain yang dari segala fisik jauh melebihiku dan akhirnya aku terlupakan. Aku tahu betul sifat manusia dalam hal semacam itu dan aku juga mengakuinya.
2791Please respect copyright.PENANAuk9gKnJ1Sw
Lelah dengan pemikiran pribadi yang belum jelas jawabannya ini membuatku gusar. “lebih baik aku harus bersiap-siap berangkat juga”.
2791Please respect copyright.PENANAx2X9HHwBdc
Seperti yang ku katakan tadi pada Bagas bahwa diriku harus menggandakan beberapa file, aku tak langsung pergi ke sekolahan. Sepeda motor yang setia menemani perjalananku ini, aku tepikan ke salah satu ruko kecil pemberi jasa Fotocoppy. Tempatnya tak jauh juga dari tempatku mengajar dan berhadapan langsung dengan sekolah menengah pertama.
2791Please respect copyright.PENANAgBYeQRLKrW
Walau masih pagi namun aku sudah melihat beberapa anak laki-laki maupun perempuan yang bertujuan sama denganku. Tampaknya aku memang harus mengantre untuk mendapatkan giliran, tak apalah lagian aku juga datang paling akhir.
2791Please respect copyright.PENANALbRE9Wn8RI
“Mari bu guru”, sapa beberapa siswi murid SMP. Walau mereka tak kenal denganku tapi mereka pasti cukup tau dengan seragam yang aku kenakan ini. Sambil tersenyum diriku mengangguk ramah.
“duluan aja, bu kalo mau”, tiba-tiba salah satu murid laki-laki dari SMP seberang jalan berbicara padaku.
“ah ga, kalian aja dulu gapapa kok”
“ga, bu. Kayaknya ibu buru-buru. Kita bisa belakangan lagian sekarang jam pertama kosong kok, kita cuma dikasih tugas aja”
“beneran gapapa?”, murid laki-laki yang berjumlah Empat itu mengangguk secara serempak.
2791Please respect copyright.PENANAbNHGgpb2QV
Yah, bisa dibilang ini rezeki di pagi hari sih. Kebaikan orang ga baik kalau di tolak dan pada akhirnya aku memilih untuk menerima apa yang mereka kasih padaku. Berkas yang akan aku Fotocoppy ku keluarkan dari dalam tas, namun sialnya malah terjatuh sehingga mau tak mau aku harus setengah berjongkok untuk mengambilnya. Cukup susah mengambil lembar demi lembar kertas yang jatuh ini diakibatkan rok panjang yang aku pakai sudah terasa mulai kecil.
2791Please respect copyright.PENANActK9jZa46V
“Aduh, pake jatuh segala lagi. Untung aja ga ada air di lantai”
2791Please respect copyright.PENANARltYyMkmT0
CEKREK!!! Aku kaget saat sebuah suara yang ku tebak suar kamera terdengar di telingaku. Seperti curiga aku langsung mengalihkan pandanganku ke arah belakang tepat keempat murid SMP itu duduk. Namun saat ku lihat mereka hanya diam dan leganya ternyata mereka hanya sedang memfoto buku paketnya.
2791Please respect copyright.PENANAgL272M4isY
Setelah selesi Fotocoppy, motor yang ku kendarai langsung ku lajukan mengarah pada sekolah dan setibanya di dalam area sekolah pandangan ini tertuju pada satu murid laki-laki yang sedang mencabuti rerumputan serta mengambil beberpa sampah yang terdapat disana. Nafas panjang keluar dari hidungku dan menggeleng bahwa seperti dugaanku kalau murid tersebut adalah Bagas, anakku sendiri. Mungkin juga anakku mengetahui kedatanganku, ia hanya tersenyum memperlihatkan deretan giginya.
2791Please respect copyright.PENANAwK8InrtCyS
Tanpa terfokus terlalu lama pada Bagas bergegas masuk ke dalam rung guru untuk menyerahkan lembaran yang telah ku Fotocoppy ini pada bu Sarni, salah satu guru senior di sini yang sudah mengabdi hampir 30 tahun dan untuk usianya sendiri telah memasuki 52 Tahun. Di dalam ruang guru hanya terdapat beberapa orang, pastinya karna memang sekarang sudah masuk jam pelajaran.
2791Please respect copyright.PENANAepwaCdWFhZ
“maaf, bu ini berkas yang ibu minta buat di Fotocoppy sudah saya lakukan”
“eh, bu Yuli. Makasih banget ya bu saya malah jadi nambah kerjaan sama ibu”
“gapapa, bu bukan jadi masalah kok”
“oh iya, bu tadi pak Anton berpesan sama saya kalo bu Yuli sudah datang diminta buat ke ruangannya”
“Ada apa ya, bu?”
“Kurang paham itu saya, bu soalnya tadi pak Anton Cuma bilang kaya gitu aja sih. Tapi kayaknya masalah Bagas deh. Kayaknya…”
“Iya, bu kalau begitu Makasih banyak”, bu Sarni tersenyum mengangguk.
2791Please respect copyright.PENANAoMB2v4UFsX
Kalau aku dipanggil ada sangkut pautnya sama anakku kayaknya wajar aja sih karna sudah beberapa kali pak Anton menyuruhku untuk menasihati Bagas supaya jangan terlambat masuk dan nyatanya pagi ini Bagas kembali terlambat. Aduh Bagas….
2791Please respect copyright.PENANAxcScxuHqZW
TOK!!! TOK!!! TOK!!! Kucoba memberi salam dengan mengetuk pintu ruang BK yang terbuka seperempatnya.
2791Please respect copyright.PENANAbMno0WOTt3
“masuk!”, suara berat khas pria terdengar dari arah dalam.
“eh bu Yuli, silahkan masuk aja bu”, aku mengangguk.
“Permisi pak, ada apa ya? Tadi saya dikasih tau bu Sarni katanya bapak suruh saya datang?”
“oh ini, bu masalah Bagas dan saya tau ibu Yuli juga punya Kerjaanya sendiri jadi saya akan persingkat saja buat hemat waktu”,
“tak usah saya kasih penjelasan lagi karna ibu sudah tau dan saya hanya mau bertanya, apakah ibu ada jalan keluar untuk Bagas supaya tak terlambat masuk lagi? Maaf saja bu, jika Bagas terus-terusan seperti ini posisi Bagas akan sulit. Walau bu Yuli selaku orang tuanya disini tapi kita juga ga bisa bantu kalau Bagasnya sendiri ga bisa merubah kebiasaannya. Kerjaan kita dituntut buat profesional, bu”
“Saya tau, pak”
“Lalu? Lalu apa yang akan ibu ambil buat kedepannya?”.
2791Please respect copyright.PENANAgP8XRzRIxa
Cukup panjang pembicaraan kami untuk masalah Bagas dan dengan pada akhirnya pak Anto kembali menyerahkan semuanya padaku selaku ibunya sendiri. Aku tak tau harus berbuat apalagi jadi, paling aku harus lebih tegas sedikit untuk merubah kebiasaan buruk Bagas yang suka tidur larut malam serta bangun kesiangannya itu. Kadang mendidik anak dengan tegas memang harus dilakukan, tapi dengan catatan tanpa kekerasan karna jika sampai kekerasan itu muncul, walau sedikutpun anak tersebut bukannya menurut tapi malah berani untuk melawan.
2791Please respect copyright.PENANAaok35yI43f
“Berhubung besok bakal ada rapat guru jadi sekalian saya mau bertanya pada bu Yuli”
“tanya apa ya, pak?”
“Apakah nanti sehabis jam sekolah selesai ibu bisa untuk tak pulang dulu. Maksudnya bantu kami buat tata ruang guru? Tadi saya juga sudah tanya sama guru-guru yang lain, ada beberapa yang bisa dan ada sebagian juga yang ga bisa tapi mereka hanya bisa membantu sebentar dan kalaupun ibu Mau dan ibu seperti yang lain dengan membantu sebentar juga ga masalah kok”, aku pikirkan sejenak untuk jawaban yang akan aku keluarkan.
“bisa kok, pak”
“Syukur deh kalau gitu nanti bu Yuli bisa ikut bantu ya”, aku mengangguk.
“baik, bu sebelumnya terima kasih sudah mau datang kesini sama sudah mau membantu kami dan Ibu boleh kembali”
2791Please respect copyright.PENANA1n5HRIvw1E
Tak terasa waktu sudah terlewat dengan cepat bahkan suara bel pelajaran terakhir telah terdengar menggema di seluruh penjuru sekolah. Aku yang sedang mengajar Biologi di kelas 12B kini harus membereskan beberapa buku yang menjadi pedomanku untuk memberikan materi kepada para murid. Aku yang berjalan terlebih dahulu untuk keluar kelas, secara perlahan dibelakang-Ku juga mereka mulai pergi meninggalkan kelas untuk pulang atau sekedar menongkrong dulu.
2791Please respect copyright.PENANAoE60RL5sGs
Dalam perjalanan menuju ruang guru ku juga menjumpai beberapa teman guruku yang lain. Seperti yang pak Anton katakan tadi pagi bahwa ada yang ikut membantu namun ada juga yang langsung pulang. Di ruang guru kini hanya terkumpul Tiga guru perempuan termasuk aku dan empat guru laki-laki. Tanpa membuang waktu dan hanya diberi petunjuk singkat kami semua mulai bergerak untuk merubah sedikit meja-meja yang ada guna disusun berbentuk huruf U.
2791Please respect copyright.PENANAPvvwjrGEHw
Kami para perempuan hanya membantu dengan hal ringan sementara pekerjaan yang membutuhkan tenaga diserahkan pada para pria. Walau jumlah awal kami disini bertujuh namun pekerjaan belum bisa kami selesaikan dikarenakan satu persatu guru lainnya meminta izin untuk pulang hingga yang tersisa kini hanya diriku, pak Anton serta kepala sekolah, pak Susno.
2791Please respect copyright.PENANAU1X3xCl5aB
“Wah, pak tinggal kita sama bu Yuli aja nih gimana?”, tanya pak Anton sambil melihat masih banyak yang belum di susun.
“Coba kamu panggil pak Togar. Minta dia buat bantuin, siapa tu mau”, akhirnya pak Anton pergi untuk meminta bantuan pada pak Togar selaku satpam di sekolah ini dan lagian maslah fisik pak Togar terlihat berisi pastinya tenaga yang bisa ia keluarkan bisa dalam jumlah yang besar.
2791Please respect copyright.PENANAHmtbJWn4jJ
Sembari menunggu pak Anton dan pak Togar, aku berserta pak Susno hanya berbincang kecil untuk menghilangkan suasa hening.
2791Please respect copyright.PENANA8RbIleMPiN
“gimana?”, tanya pak Susno sekembalinya pak Anton.
“Pak Togar mau, pak dia lagi kunci gerbang dulu”, terlihat raut wajah lega dari pak Susno saat mendengar bahwa pak Togar mau membantu.
2791Please respect copyright.PENANA537SNfMtJY
Tanpa adanya waktu jeda yang terbuang lama kerjaan kembali di teruskan ketika pak Togar masuk ke dalam ruang guru bergabung bersama kami. Sebenarnya aku agak risih dikarenakan hanya aku perempuan disini terlebih lagi ketika ketiga pria itu berkumpul seperti saling berbisik, itu sungguh sangat membuatku tak terlalu nyaman tapi aku juga tak enak jika harus meninggalkan mereka. Pak Anton maupun pak Susno juga sudah beberapa kali berbicara bahwa kalau aku mau pulang tak apa-apa tapi aku selalu jawab dengan gelengan kepala dan bilang bahwa aku di rumah tak ada pekerjaan.
2791Please respect copyright.PENANAnhBp9vXyMd
“kalau bu Yuli capek, ibu istirahat aja. Lagian ini juga sudah mau selesai kok”, ucap Susno.
“iya, bu istirahat aja gapapa”, sambung pak Anton.
“ga ko bapak-bapak. Harusnya yang capek ibu bapak-bapak semua, lagian saya disini kan Cuma kerjain yang ringan-ringan kaya gini”, balasku tersenyum sambil merapikan meja dengan ditaruh taplak serta Tag Name.
“kerjaan kaya gini sih ga terlalu buat kita capek bu, kita kan laki. Orang angkat ibu berulang kali aja kita kuat kok”, celoteh pak Susno sementara aku menanggapinya dengan tawa kecil, tapi tawa yang aku berikan sepertinya membuat respon lain bagi mereka.
“kayaknya bu Yuli ga percaya tuh pak, coba angkat gih. Hahahaha”, ujar pak Anton.
“mau bukti bu? Sini biar bapak angkat”
“Hahaha…ga deh, pak”, aku tahu mereka bercanda dengan caranya namun efek candaan tersebut tampaknya mampu membuat diriku melakukan sebuah kesalahan. Tanpa sengaja tanganku yang sedang mengapit dua buah vas bunga kecil di dadaku ini tergelincir sehingga satu vas bunga berubah posisinya miring dan air yang ada di dalamnya tumpah mengenai baju seragamku. Syukur juga tak banyak yang tumpah.
2791Please respect copyright.PENANATmMdHWLQxK
“yah….hati-hati, bu”, ujar pak Anton memperingatiku.
“iya, pak. Aduh…maaf”
“ngapain minta maaf, bu? Itu bukan hal yang perlu di permasalahkan, justru yang jadi masalahnya airnya tumpah ke seragam ibu itu”
2791Please respect copyright.PENANARqckjfBAOm
Aku benar-benar menjadi salah tingkah atas kecerobohanku ini. Lekas saja ku ambil beberapa lembar tisu yang berada di dekatku untuk mengerikan sedikit seragam atasku yang basah. Sungguh aku merasa tak enak kepada mereka, padahal ku hanya membantu pekerjaan kecil namun aku bisa sampai melakukan kesalahan seperti ini sedangkan mereka yang beker keras tak menimbulkan masalah. Mungkin karna tau gelagatku atau tidak, akhirnya pak Susno berbicara…
2791Please respect copyright.PENANAC1DJL4lzo5
“sebentar lagi selesai dan sedari tadi juga belum pada istirahat kan? Kita istirahat sebentar gimana?”
“Boleh tuh pak, kasihan bu Yuli juga sampai keringatan gitu”, terima kasih atas perhatiannya namun saat aku akan mengatakan hal tersebut, mataku malah menangkap mata ketiga pria yang bersamaku ini tengah menatapku. Bukan….lebih tepatnya menatap ke bagian seragamku yang basah ini.
2791Please respect copyright.PENANA0fhs18Gpvz
Merutuk. Aku merutuki diriku sendiri karena tak sadar jika tanda basah yang ada di seragam atasku ini sekarang sudah menyebar luas hingga bagian kedua payudaraku ikut basah. Aku rasanya juga ingin teriak kenapa diriku bisa sampai tak merasakan padahal sekarang aku bisa tahu bahwa basah itu sampai ke Bra yang sedang dipakai ini. Apa yang harus aku lakukan? Menggantinya? Itu mustahil karna aku tak membawa apapun untuk diganti.
2791Please respect copyright.PENANAjR0xQAWerY
Kata nekat yang bisa aku gambarkan untuk langkahku ini. Hanya dengan berbalik badan aku membuka beberapa kancing seragam atasku dan mulai mengeringkan kulit dadaku yang basah supaya tak terlalu menyebar walau apa yang aku lakukan sebenarnya sia-sia.
2791Please respect copyright.PENANA64muU5jbQ8
“Aduh sampai kelupaan. Gimana pak Togar, bu Yuli apa kita mau istirahat dulu?”, tanya pak Anton.
“boleh pak”, jawab pak Togar.
“Terserah bapak deh”, jawabku sambil mencoba mengatur nafasku tak karuan setelah berhasil mengancingkan kembali seragamku.
2791Please respect copyright.PENANACxTtBitVPy
“habis keluar keringat kaya gini dan cuaca hari ini juga lumayan panas jadi saya tadi sudah pesan beberpa makanan ringan sama es buah”, ujar pak Susno.
“Wah, seriusan nih pak? Jadi enak nih. Hehehe…”, ucap pak Anton.
“Anggap saja sebagai rasa terima kasih saya karna kalian mau bantu. Guru-guru yang lain kan ga bisa bantu jadi maaf malah buat kalian punya kerjaan tambahan kaya gini, terutama buat bu Yuli ini. Saya benar-benar merasa ga enak karna Cuma bu Yuli saja guru perempuan yang bisa ikut”
“Gapapa kok, pak. Lagian saya juga bantuin ikhlas kok”
“pak Togar, bisa minta tolong ga?”, tanya pak Susno.
“Iya, pak ada apa?”
“Ini yang saya pesan sudah ada di depan gerbang, bapak bisa bantu ambilin ga?”
“Bisa pak”
2791Please respect copyright.PENANAwyYbkTNEd9
Karna aku yang kembali fokus pada seragamku yang basah, aku sampai lupa untuk memberi jalan pak Togar. Sungguh sangat kaget, namun kucoba untuk tetap bersikap tenang ketika tanpa sengaja atau tidak, siku pak Togar menyenggol payudaraku ini cukup keras untuk tekanannya. Dalam rasa kagetku ini, aku coba melihat pak Togar namun pria itu tetap berjalan seperti tak menyadari apa yang terkena oleh sikunya.
2791Please respect copyright.PENANA8BYMX7bLKi
Ketika makanan telah datang pak Susno mengajak pak Anton keluar dengan alasan mengambil gelas dan piring meninggalkan aku hanya dengan pak Togar. Tak lama setelahnya kedua pria tersebut datang kembali dengan apa yang mereka bikang tadi kemudian kami berhenti sejenak untuk istirahat sambil memakan rujak yang pak Susno belikan. Rujak yang aku makan ternyata cukup pedas sampai membuatku harus mencari minum untuk bisa sedikit meredakan. Entah kapan di tuangkan tapi saat melihat diriku kepedesan pak Susno langsung memberikanku minum dan tanpa merasakan ragu sedikit pun langsung aku teguk isinya hingga habis.
2791Please respect copyright.PENANAWCNb95qDt2
Berselang beberapa menit entah kenapa bukan hanya mulutku yang panas akibat pedas namun tubuhku kini kurasakan panas juga. Bahkan rasa panas itu semakin menjadi dan….dan ada rasa lain yang bisa aku rasakan pula, nafasku juga tersengal. Aku tak tahu apa yang terjadi denganku pun menjadi sedikit khawatir.
2791Please respect copyright.PENANA2iVbRf5TxW
Semakin kucoba untuk melawan rasa panas ini malah semakin pula ada rasa geli yang mulai menyerang selangkangku. Baru kali ini aku merasakan gatal di selangkangku seperti ini, rasanya aku ingin menyingkirkannya namun itu tak mungkin jadi yang bis aku lakukan melakukan gerakan secara hati-hati supaya ketiga pria ini tak menyadariku yang sedang menggesekkan kedua pahaku.
2791Please respect copyright.PENANAA2lAK5k1E8
“Eeggghhhh….”, tanpa sadar dan tanpa bisa aku kontrol mulutku mengeluarkan suara melenguh. Karna lenguhan ku ini merek memandangku.
2791Please respect copyright.PENANA44xCG1XJi4
“Kenapa, bu?”, tanya pak Susno. Aku hanya menggeleng dengan kedua bibirku yang mengatup dengan kuat menahan supaya suara-suara aneh tak keluar dari mulutku ini.
“bu Yuli berkeringat, apakah rujaknya terlalu pedas buat ibu?”, sambungnya dan aku berinisiatif untuk mengangguk.
“Waduh….kalo gitu ini minumnya dihabisin, bu”, sambil memberikan minumanku yang masih menyisakan setengah. Aku hanya menurut dan kembali meminumnya sampai air di dalam gelas habis.
2791Please respect copyright.PENANAg6nqQ5Igue
Bukannya rasa panas dan geli ini berkurang malah rasanya semakin menjadi. Sekuat tenaga kedua tanganku meremas kain rok panjang yang kupakai hingga lecek. Jujur, aku seperti ingin menggaruk geli ini. Kedu paha menyilang namun masih dalam keadaan saling digesekkan. Belum selesai di dua masalah itu, kini masalah baru kembali menghampiri untuk memperlengkap penderitaanku ini. Sangat jelas diriku merasa seperti ingin segera mengeluarkan sesuatu dari dalam lubang kemaluan ini. Aku ingin kencing dan karna masalah serius ini aku harus ambil sebuah tindakan.
2791Please respect copyright.PENANAW9sPyyy7gW
“ma…maaf bapak-bapak semuahh…. Saya…saya izin ke kamar kecil dulu”, kupastikan mereka sadar akan tingkah lakuku yang aneh lewat bad bicaraku ini yang terdengar bergetar.
“oh iya, silahkan saja bu”, balas pak Susno dan pak Anton juga ikut menanggapi seolah seperti tau apa yang sedang kualami ini lewat senyumannya itu. Sementara pak Togar menjawab normal dengan wajah heran.
2791Please respect copyright.PENANAIh5vhpXjLQ
Aku sudah sangat tak tahan lagi dan aku berdiri untuk bergegas. Saat aku berdiri tanpa sengaja aku melihat dari balik celana pak Susno serta pak Anton menggelembung dan parahnya pikiranku malah membayangkan dengan sendirinya bentuk kelamin mereka yang kutahu sedang berdiri itu. Aku berani sumpah jika pikiranku menjadi jorok dengan sendirinya. Ada apa denganku ini?
2791Please respect copyright.PENANAq27OL27a3W
Sekuat tenaga aku mencoba melangkahkan kakiku, “sepertinya besar?”, Aaarrggghhh!!! Ada denganku ini kenapa bisa terlintas pikiran sejorok itu?! Sungguh aku benci dengan pikiran serta kondisiku seperti sekarang ini yang membuat jalanku makin tak fokus.
2791Please respect copyright.PENANABqBILkKoZO
Batinku sedang berperang dengan diriku sendiri disaat aku semakin tak bisa lagi menahannya, “Eeggghhhh….Aaakkkhhhh….”, lolos juga suara tersebut dari mulutku yang sedari tadi tertutup rapat bersamaan pula dengan air yang keluar dari dalam lubang kemaluanku. Aku seperti dibutakan oleh sesuatu yang samar sampai-sampai aku seperti tak sadar jika aku mengalami orgasme tanpa sebab di depan kedua guru dan satpam sekolahku sendiri. Tubuhku bergetar dengan hebat dalam posisi berdiri ini mengeluarkan cairan demi cairan hingga aku rasakan celana dalam yang kurasakan mulai basah sampai ke luar hingga rok panjang cokelat yang kupakai ini ikut membasah akibatnya.
2791Please respect copyright.PENANAXGLp20whVp
“Eeggghhhh…ssshhhhh….”, dengan kedua tanganku ini aku tekan dengan sangat kuat ke arah selangkangan. Mungkin sekarang posisiku terlihat jelas di hadapan ketiga pria ini tengah berdiri sedikit membungkuk tapi mengompol.
2791Please respect copyright.PENANA9pBAe8fHB7
Apa yang aku alami dan kurasakan ini sukses membuatku lemas, badanku seperti kehabisan tenaga jatuh terduduk di lantai bersama cairanku yang telah menggenang pula di bawah. Aku tak dapat melihat ke belakang karna posisiku kini terduduk membelakangi mereka namun telingaku bisa mendengar kursi digeser, sepertinya ada yang bangkit dari duduknya dan suara pak Togar berbicara, “apa yang bapak lakukan?!”. Lalu dijawab oleh suara yang kukenal suara pak Susno, “diam dan kamu boleh ikut atau kamu mengoceh terus dan silahkan pergi!”. Apa yang mereka bicarakan dan mereka maksud?
2791Please respect copyright.PENANANpFN4bwLx3
Dalam hal ini harga diriku seperti di banting dengan sangat keras, namun disisi lain kemaluanku masih sangat merasa gatal bahkan setelah mengeluarkan cairan seperti ini, kemaluanku masih saja berkedut-kedut.
2791Please respect copyright.PENANAUcjQsZqTDc
Seketika badanku merasa tersetrum ketika kedua bahuku di pegang oleh telapak tangan yang tak tau punya siapa itu. Menggunakan gerakan yang lembut tangan tersebut seakan ingin membantuku untuk berdiri dari posisiku saat ini namun karna tubuhku melemas akibat…aku malu untuk mengakuinya tapi aku telah orgasme yang tak tau apa sebab jelasnya ini. Karna tenaga yang kupunyai belum terlalu cukup terkumpul kembali untuk kugunakan membuatku lumayan kesusahan untuk bangun bahkan setelah dibantu oleh kedua tangan tersebut yang ternyata milik pak Susno.
2791Please respect copyright.PENANAr5sJJ2doPG
Beberapa kali aku dan pak Susno yang membantuku untuk berdiri tak berhasil dan pada percobaan terakhir aku malah terpeleset oleh cairan orgasmeku sendiri sehingga tubuh lemasku jatuh kembali namun kali ini pak Susno ikut tertarik. Tubuh pak Susno yang berat itu menempel erat pada belakang tubuhku, tepat pada punggung bagian bawah aku bisa merasakan sebuah tonjolan benda lonjong yang lumayan keras menekan. Oh tidak, itu kemaluan pak Susno yang berdiri.
2791Please respect copyright.PENANAWWV24qhUhK
“hhheeehhhh!!! Hhheeehhhh!!!”, suara nafas berat dari pak Susno bisa kudengar dengan amat jelas. Kami berdua terdiam cukup lama dalam posisi yang bisa dikatakan aku tengah di peluk dari belakang olehnya.
2791Please respect copyright.PENANAZOSTeoNS6b
Sadar akan posisi yang sedang kami lakukan ini entah kenapa malah membuat darahku berdesir amat kuat apalagi saat hembusan nafas keras nan cepat milik pak Susno menerpa tengkukku yang pada bagian jilbab bawahnya sedikit tersingkap. Secara perlahan juga aku bisa merasakan bahwa tangan pak Susno mulai bergerak dengan perlahan menuju ke payudaraku. Aku yang sudah jelas akan mendapatkan sebuah pelecehan seksual malah seperti sedang menunggu tangan tersebut.
2791Please respect copyright.PENANA96esDiq1z9
“Eeggghhhh….”, tangan itu akhirnya menangkapi kedua payudaraku ini. Tak ada gerakan, walau pria tersebut sudah bisa memegangnya tapi pak Susno tak menggerakkannya.
2791Please respect copyright.PENANAvEsEomWSxm
“Susu yang bagus, bu”, bisiknya tepat disebelah telingaku dan barulah setelah membisikan kalimat tersebut kedua tangan pak Susno secara lembut mulai melakukan gerakan meremas. Tanpa aku bisa kontrol lagi mulutku kembali mengeluarkan sebuah desahan kecil setiap kali tangan kekar itu melakukannya dan anehnya karna dorongan nafsu tak jelas ini membuatku untuk tetap diam.
2791Please respect copyright.PENANAwi3if2Vqac
Aku tak tahu pastinya, tapi mungkin sekitar dua menitan pak Susno meremas payudaraku dan kemudian kini yang aku rasakan mulutnya mengangkat jilbabku supaya tengkukku lebih terlihat lebih jelas lagi. Setelahnya mulutnya di daratkan pada bagian tersebut. Ia kecup beberapa kali sambil sesekali lidahnya menari di kulit leherku. Rasanya….rasanya sungguh sangat geli namun nikmat.
2791Please respect copyright.PENANAlXjgTuaOV8
“Eeggghhhh….Eeggghhhh…”, desahku terus saja keluar mengikuti iram remasan tangan pak Susno tanpa busa ku kontrol. Semua lolos begitu saja dari mulutku ini.
“Harum banget tubuhku bu. CUP!!! Bapak suka banget, CUP!!!”, bisiknya sambil terus-terusan mengecup leherku tapi untungnya bukan sebuah cupangan.
2791Please respect copyright.PENANAXtzyrGq2Nb
Dari dalam lubuk hati, aku sejujurnya sangat menentang dan ingin sekali memberontak guna melarikan diri dari masalah besar yang akan aku alami, namun lagi-lagi kujelaskan bahwa tubuh ini seolah bertindak sebaliknya. Tubuhku tak mau merespon dan seakan menginginkan untuk dijamah lebih banyak serta lebih jauh lagi. Tak pernah aku berbicara kasar selama ini tapi untuk kasus sekarang dalam hati ku mengumpat sebuah kalimat, “bergeraklah tubuh bangsat!”.
2791Please respect copyright.PENANAgUGxI5tmTq
TEK!!! TEK!!! TEK!!! Perlahan satu persatu kancing bajuku ia lepaskan dengan pelan hingga kini kurasakan hawa dingin dari cuaca mendung menerpa kulit perut serta kulit bagian payudara. Ya, semua kancing baju telah berhasil pak Susno lepaskan sampai Bra hitamku terpampang dengan lebar ke arah pintu keluar. Rintik gerimis mulai datang seolah ikut memeriahkan pencapaian besar untuk pak Susno dan pelecehan untukku.
2791Please respect copyright.PENANAwTBiPKa4Kq
“Woh! Susumu mulus sekali, bu. Bapak suka banget sama susumu ternyata jauh lebih indah dari yang suka bapak pikirkan dan lihat ini, bu…. Susumu sekel sekali”, remasan demi remasan terus saja aku dapatkan, bahkan sekarang kedua tangan kasarnya mulai menyusup masuk ke dalam Bra untuk menyentuh payudaraku secara langsung.
“Eeggghhhh!!!”, suaraku tertahan tatkala jemari pak Susno mengenai masing-masing putingku. Dengan lincah ia mainkan putingku dari dalam Bra. Ia pilin secara perlahan dan ia pencet. Mendapat rangsangan di bagian sensitif membuat tubuhku terlonjak cukup keras, reaksi yang aku tunjukan ini malah membuat pak Susno semakin bersemangat untuk lebih merangsangku.
2791Please respect copyright.PENANABTKypnrDLp
Merasakan sebuah kesempatan yang terbuka lebar karna tak ada perlawanan yang kuberikan, pak Susno menarik tangan kanannya dan tanpa kuduga kembali sebuah kejutan kurasakan. Ia usap bagian perutnya dan kembali ia dapat melecehkanku lebih jauh lagi. Aku tak sadar, benar-benar tak sadar jika pak Susno sudah berhasil menaikkan rok panjangku ini, bahkan aku tak merasa jika badanku tadi terangkat. Yang bisa aku sadari hanyalah saat telapak tangannya itu telah masuk ke dalam celana dalamku lalu beberapa jarinya mengorek bagian dalam area sensitifku ini.
2791Please respect copyright.PENANAsG77oDHPRU
“Aaakkkhhhh…sssssshhhh….”, suara memalukan itu kembali aku lepaskan. Sambil menahan rasa geli yang amat sangat ini, kedua tanganku kembali mendapat sebuah tenaga yang kugunakan untuk mencegah tangannya supaya berhenti memainkan alat kemaluanku. Bukannya berhenti pak Susno malah mengocok kemaluanku dengan ritme yang lumayan cepat hingga bunyi kecipak basah mulai terdengar bersamaan dengan hujan yang mulai turun dengan deras.
2791Please respect copyright.PENANAr2iZ12Gq9p
CLOK!!! CLOK!!! CLOK!!! Yang bisa kulakukan hanya diam masih mencoba menahan desahan tiap kali ingin keluar dengan tangan kanan mencoba menahan gerakan tangan pak Susno sementara tangan satunya lagi memeluk lengan besarnya.
2791Please respect copyright.PENANAwjLlDWs3Zd
Setiap kocokkan yang kurasakan jujur jika berbicara tentang kenikmatan, ini lebih nikmat daripada kocokkan kemaluan mas Warso. Maaf mas bukannya Adek mau membandingkan tapi inilah yang Adek rasakan sekarang tapi walau begitu Adek juga minta maaf karna tak bisa menjaga cinta mas. Sekarang Adek hanya bisa diam menerima semua pelecehan ini, maaf…
2791Please respect copyright.PENANAXtjXza0NP5
“Ga usah di tahan, bu. Keluarkan…keluarin jika ibu mau mendesah. Tak usah malu”, ucap pak Susno seperti sugesti untukku dan tanpa tau kemana rasa malu itu pergi, aku menuruti ucapan pak Susno untuk mendesah.
“Aaakkkhhhh…..Aaaakkkkhhh….sssshhhhh….”
“Iya seperti itu, bu”
2791Please respect copyright.PENANAdVA4PVNBPR
Dari sebuah kocokkan, pak Susno juga memberikan rangsangan pada kemaluanku berupa gosokkan. Ya, dia menggosok kemaluanku seperti salah satu tokoh pada cerita dongeng asal timur tengah ketika seorang pemuda menggosok lampu ajaib. Akibat kocokkan dan gosokkan itu membuat diriku merasakan seperti ada yang akan meledak lagi. Tubuhku menegang dan pelukan yang kulakukan di lengan pak Susno semakin dieratkan. Seolah tau apa yang akan aku alami, pak Susno dengan sengaja menghentikan laju orgasmeku yang sudah di ujung ini.
2791Please respect copyright.PENANATTgHShppOn
“Aakkkhhhh….”, desahku dan disini aku gilanya malah merasa kecewa karna gagal untuk mendapatkan kenikmatan tersebut. Ku tatap wajahnya itu yang tengah menyeringai mesum padaku. Aku benar-benar sudah tak peduli lagi, yang aku inginkan sekarang adalah bagaimana caranya aku bisa menghilangkan siksaan nikmat ini.
2791Please respect copyright.PENANAZyWotj4ZdV
“kenapa, bu?”, tanyanya seperti tak ada dosa dan aku pun diam menatapnya.
2791Please respect copyright.PENANAzRVZ3MYXn6
Disaat aku hanya diam tak bergeming sedikutpun, pak Susno kembali mengocok kemaluanku dengan tempo yang sama seperti sebelumnya dan bahkan kini ia lakukan juga dengan menepuk pelan kemaluanku ini. Sungguh….sungguh kurang ajarnya pria ini. Aku merasa sangat direndahkan namun rasa nikmat itu mulai memuncak lagi untuk siap di keluarkan. “Aaakkkhhhh…Aakkkhhhh…”. sudah sangat dekat tapi seolah sedang mempermainkan nafsuku ini, pak Susno kembali menghentikannya. Rasanya aku ingin menampar dengan sangat keras wajahnya itu sampai tanganku kebas setelah menamparnya.
2791Please respect copyright.PENANAk5LCCUzGP1
“bu Yuli mau?”, tak ku jawab pertanyaannya itu.
“bu Yuli Mau?”, pertanyaannya kembali terulang dengan kini dibarengi elusan kecil telapak tangannya di bibir kemaluanku. Dilema, perang batin terjadi lagi walau tadi sempat diriku berpikir untuk masa bodo namun jika aku harus disiksa seperti ini pertahananku juga akan runtuh dengan sendirinya. Aku berpikir dengan amat serius namun nyatanya tetap tak bisa untuk fokus karena elusan jari pak Susno itu.
2791Please respect copyright.PENANACyQYS8P1ur
Mengangguk? Ya, itulah jawaban yang kuberikan atas pertanyaan pak Susno. Mungkin karna ia mendapat respon yang baik dariku, pak Susno tersenyum penuh kemenangan dan tanpa aba-aba pak Susno membalikkan tubuhku sehingga kini posisi kami berhadapan saling terduduk di lantai dengan diriku yang memperlihatkan payudaraku yang hanya tertutup oleh Bra ini.
2791Please respect copyright.PENANAbtwwjFKfr5
“Bapak boleh ya menyusu sama bu Yuli”, belum aku berikan sebuah jawaban mau atau tidak, pak Susno sudah menarik kedua Cup Bra ku sampai kedua payudaraku ini meloncat keluar dengan bebas di depan matanya. Dengan nafsunya yang menggebu pak Susno langsung saja meremas kedua bukit indahku ini dan memainkan putingnya sesekali. Puas akan ada remasanya, pak Susno kini berganti memainkan payudaraku dengan mulutnya.
2791Please respect copyright.PENANAzuliNZoeQv
“NYUT!!!”, mulutnya mencaplok salah satu putingku dan satu tangannya memilin putingku satunya lagi yang menganggur.
2791Please respect copyright.PENANA5cfgrm0z8T
“P…paakkkhhh….sssshhhhh….”
2791Please respect copyright.PENANAWd8KourQeB
Ssllluuurrrppp….ssllluuurrrppp …
2791Please respect copyright.PENANAwLcLXgYZzP
Sementara pak Susno telah berhasil merasakan buah dadaku ini, kulihat pak Anton dan pak Togar masih diam di posisinya melihat ke arah ku dimana pak Susno tengah menyusu dengan rakusnya.
2791Please respect copyright.PENANAqBaPHzxsm7
Aku pribadi yang memang sudah menerima rangsangan daritadi hanya membiarkan pak Susno ketika kedua bibirnya mengapit lembut putingku lalu menariknya sampai aku mengaduh. Jepitan lembur bibir pak Susno di putingku ini membuat darahku berdesir nikmat, merinding merasakan perlakuan nikmat itu karna biasanya saat Mas Warso yang melakukannya hanya sebatas menyusu biasa tanpa ada variasi yang aneh-aneh dan karna rasa baru ini aku mulai bisa ikut menikmatinya dan ikut terlena akan nafsu duniawi ini yang membuatku lupa akan segala. Melupakan sekitar, rasa malu maupun anak serta suamiku sendiri.
2791Please respect copyright.PENANAo7EIfDGlkw
CUP!!! CUP!!!
2791Please respect copyright.PENANA6f5zf3BLB8
Ssllluuurrrppp…..ssllluuurrrppp …ssllluuurrrppp…
2791Please respect copyright.PENANAyMklIX70cL
Remasan tangan pak Susno terasa semakin kencang di payudaraku namun masih terkesan teratur. Payudaraku yang sebelumnya basah oleh air biasa kini harus basah mengkilap oleh air liur kepala sekolahku sendiri.
2791Please respect copyright.PENANA7jzndOhCLm
Karna kenikmatan yang mulai bisa kunikmati ini aku sampai tak sadar akan keberadaan pak Anton yang sudah berdiri tepat disampingku dengan kondisi kemaluannya yang sudah ia keluarkan mengacung tepat di depan kepalaku. Batang kemaluannya cukup membuatku kaget dimana diameternya besar dan lumayan panjang terlebih lgi bentuknya itu yang agak bengkok ke atas. Sekilas pikiranku merespon kemaluan tersebut dengan memikirkan bagaimana rasanya jika kemaluan pak Anton masuk ke dalam kemaluanku. Aaarrggghhh!!!! Aku mulai gila!!
2791Please respect copyright.PENANA5jVGRY9pCw
“Bu Yuli… Tolong dicoba punya saya”, aku mencoba untuk menggelengkan kepala.
“Tak usah malu, bu. Saya tau bu Yuli juga sekarang menginginkan benda ini kan? Istri say saja di rumah suka sampai minta ampun kalo saya kasih ini”
“Coba dulu, bu”, sambungnya sambil mengangguk-anggukan batang kemaluannya itu tepat di depan wajahku.
2791Please respect copyright.PENANAtI81PhNjxy
Syaraf tanganku memaksa diriku untuk menggenggamnya. Amat sangat terasa diameter besar penis pak Anton itu, bahkan tonjolan uratnya bisa kurasakan namun setelah aku memegang penis tersebut aku hanya diam karna tak tahu harus melakukan apa. Mengetahui rasa bingung yang sedang melandaku, pak Anton menggenggam tanganku.
2791Please respect copyright.PENANA6BzwlPo9en
“Kocok pelan-pelan, bu. Bu Yuli bisa merasakan bukan bagaimana hebatnya punya saya. Saya ga tak akan marah kok kalau ibu mau mengocoknya”, sialan! Seolah dirikulah yang sangat menginginkannya.
2791Please respect copyright.PENANAEvi77UK2e7
Walau rasa kesal kurasakan tapi tanganku mulai bergerak untuk mengocoknya secara perlahan setelah sebelumnya aku menggeser tubuhku sedikit dari himpitan pak Susno yang masih saja sibuk menikmati buah dadaku dengan tangan serta mulutnya itu. Rasanya sungguh terpacu nafsuku ini saat sadar bahwa apa yang sedang ku pegang ini adalah penis pertama selain milik mas Warso yang ku sentuh.
2791Please respect copyright.PENANATDmcnikGaT
Sudah lewat lebih dari lima belas menit aku harus berhadapan dengan penis-penis yang bukan milik suamiku ini. Awalnya memang hanya pak Susno bermain di payudaraku dan pak Anton menikmati kocokkan pelan tanganku sementara pak Togar hanya bisa diam terperangah menonton apa yang sedang terjadi didepanya ini namun semunya mulai berubah ketika pak Susno menyuruh pak Togar untuk bergabung.
2791Please respect copyright.PENANASxqzJhB5Q3
Bergabungnya pak Togar posisi mereka berdua berganti. Pak Susno bergantian posisi dengan pak Anton namun disini bedanya, pak Susno bukan hanya menikmati lembutnya tanganku saja, bahkan ia sudah bisa merasakan lembutnya mulutku untuk digunakan mengocok batang penisnya. Sementara pak Anton memainkan kemaluanku dengan lidahnya. Cairan kewanitaanku yang keluar ia sedot dengan rakusnya dan untuk pak Togar menikmati payudaraku sambil batangnya aku kocok.
2791Please respect copyright.PENANAbe2BqWnYmB
Mendapatkan rangsangan sebegitu banyak sudah sangat cukup membuatku ditarik terjun ke dalam lembah nafsu ini. Apa yang mereka mau kini bisa aku turuti demgan mudah, seolah aku sudah jatuh ke dalam perangkap mereka, bukannya takut di akan aku malah menangi untuk mereka makan.
2791Please respect copyright.PENANA6RksFn2nFx
“sedap sekali mulutmu, bu Yuli. Aaakkhhhhhssss…. Lebih enak daripada servis terbaik istri bapak. Ssshhhh…. padahal baru pertama kali buat ibu tapi sudah bisa seenak ini. Bagaimana kalau ibu sudah berubah jadi binal? Ssshhhh….bisa-bisa bapak langsung keluar. Aaakkkhhhh…nikmatnya, bu”, racau pak Susno ketika batangnya ku hisap di dalam mulut sambil wajah pria tersebut mengadah ke atas keenakan dengan apa yang aku berikan ini.
2791Please respect copyright.PENANAKWlbfNLwgp
Mulut ini memang tak biasa dan bahkan ini adalah kali pertama diriku melakukan hal semacam ini dalam urusan seks, namun aku mencoba untuk memberikannya sebaik mungkin??? Sesuai dengan instruksi singkat yang pak Susno berikan, aku mencampurkannya dengan gerakan lidahku untuk membelit-bergoyang di batang penisnya saat berada tepat di dalam mumutku ini.
2791Please respect copyright.PENANAFFr7vCYanZ
“Nikmat sekali, bu. Suamimu pasti akan suka jika bu Yuli dimanja seperti ini”, aku mendengar frase itu dari waktu ke waktu sampai kalimat tersebut seperti tertanam di dalam ingatan yang selalu terngiang memberiku sebuah dorongan semangat untuk tetap melakukannya.
2791Please respect copyright.PENANArZUKUr2Dqh
Cukup lama diriku harus memberikan mulutku ini untuk “memanjakan” pak Susno, siring berjalannya waktu, pak Anton juga ikut meminta gilirannya dan aku pun yang mulai larut dalam nafsu setan ini hanya menurutinya saat penis-penis mereka secara teratur saling menjejalkan batang penisnya secara bergantian guna menikmati lembut nan hangatnya servis yang diberikan oleh mulutku ini.
2791Please respect copyright.PENANAotVOhdQWHT
“cukup, bu”, rasanya sungguh sangat malu ketika aku telah membuang akal sehat dan logikaku dengan membuka mulutku untuk menyambut batang pak Susno, pak Susno malah berkata demikian. Aku kira ia akan menjejalkan lagi penisnya namun ia hanya mendiamkannya sehingga kini terlihat bahwa aku juga menginginkannya.
“Di copot aja sekalian ya, bu biar ga semakin basah”, sambungnya serasa melepaskan rok panjangku beserta dengan celana dalamnya. Aku yang tengah menahan malu setengah mati ini hanya menurut sambil memberikan akses padanya dengan mengangkat pinggangku supaya rok serta celana dalamku bisa ia lepas dengan mudah.
2791Please respect copyright.PENANAIeLKHpPsVU
Masih ada rasa malu yang tersisa, selangkanganku yang terbuka memperlihatkan apa yang seharusnya tak dilihat oleh pria selain suamiku ini aku tutup dengan mengapitkan kedua kakiku. Sudah sangat terpampang jelas kedua kaki jenjang mulusku ini di depan ketiga pria di hadapanku yang semuanya berdiri dengan kondisi batang pensinya mengacung sangat tegak dan terlihat begitu gagah nan keras.
2791Please respect copyright.PENANA1Rdq2zEj4F
“tak usah malu, bu. Ibu mempunyai tubuh dan aset yang sangat di idamkan oleh kaum pria. Seharusnya ibu bangga dan bu Yuli harus percaya diri untuk membaginya kepada pria lain”, ujar pak Susno sambil memegang daguku. Tatapan kami saling beradu.
“Perlu ibu ingat lagi… bahwa apa yang akan terjadi bukanlah sebuah pengihanatan. Kita melakukannya karna saling membutuhkan. Ibu juga membutuhkannya kan?”, kalimat tersebut menjadi obat sesat yang aku bisa setujui dengan mentah. Perkataan pak Susno benar, aku masih sangatlah sayang dan cinta dengan mas Warso dan aku mau karna aku membutuhkannya. Ya! Aku hanya membutuhkan hal tersebut, mas.
2791Please respect copyright.PENANAJdsG3Q4cU8
Secara perlahan wajah pak Susno mendekat dan… Kami saling melumat saat bibir kami saling menyatu sama lain. Bau rokok yang di keluarkan dari mulut pas Susno terasa seperti sebuah perangsang untukku. Ku balas lumatannya yang sedikit kasar dan bernafsu itu sampai kali ini aku benar-benar dan seratus persen terlarut dalam situasi intim ini.
2791Please respect copyright.PENANAWTQnF6A8lr
Ssllurrrpp…ssllluuurrrppp… Aaahhhhssss….ssllluuurrrppp…. Ludah kamu menjadi peramai di lumatan kami.
2791Please respect copyright.PENANA7lAeI4CzYd
Aku tak lagi merasakan mulut atau jemari pak Anton menikmati maupun memainkan kemaluanku. Begitu juga dengan pak Togar yang tak lagi menjamah payudaraku. Seakan mereka berdua memberi santapan utama atas tubuhku ini pada pak Susno. Dengan gerakan gemas dan agak keras, pak Susno meremas bukit kembarku sambil terus melumatku.
2791Please respect copyright.PENANA9V7udyEaOp
Cukup lama kami berdua menikmati momen bibir satu sama lain sampai pak Susno memilih menyudahinya karna sudah sangat tak sabar lagi untuk menikmati suguhan utamanya, yaitu kelaminku yang sudah basah eh cairan kewanitaanku sendiri maupun ludah pan Anton.
2791Please respect copyright.PENANATYEbQjhxxC
“sekarang, bu. Kontol bapak sudah tak tahan lagi buat mencoba sarang barunya”, ucapnya lembut dengan nada bergetar akibat nafsu yang menggebu sambil membimbingku untuk merubah posisi dengan menungging di atas lantai.
2791Please respect copyright.PENANAsX7go67S8I
Mataku dapat melihat dengan jelas diriku yang tengah menungging setengah telanjang ini di dalam pantulan lemari kaca yang digunakan untuk menyimpan penghargaan dan piala. Rasanya sungguh sangat berdebar ketika melihat diriku dalam posisi seperti itu. Seperti betina yang telah siap untuk di gagahi oleh pejantannya.
2791Please respect copyright.PENANAhFFDn7xYSc
Kemaluanku yang terpampang jelas di hadapan pak Susno dilihat sejenak sambil ia oleskan air ludahnya di kemaluanku dan kemaluannya sendiri. Dirasa sudah cukup basah, pak Susno mulai menggosokkan kepala penisnya di bibir vaginaku beberpa kali dimana perbuatan yang dilakukan pak Susno membuat vaginaku semakin gatal rasanya.
2791Please respect copyright.PENANAmfc1yMZXsA
“siap ya, bu”, perlahan pak kepala penis pak Susno ia tekan masuk membelah vagina rapatku yang selalu kurawat ini.
2791Please respect copyright.PENANAVcOA9gm3zs
Entah vaginaku yang terlalu rapat atau penisnya yang terlalu besar untuk lubangku ini. Beberpa kali percobaan penetrasi atas penis pak Susno selalu gagal bahkan walau sudah ia basahi vaginaku menggunakan ludahnya dengan amat banyak.
2791Please respect copyright.PENANAcu3cReflBJ
“Memek sialan! Rapat banget!”, umpatnya karna kesal.
“Bapak udah ga tahan banget. Siap-siap, bu mungkin bakalan sakit awalnya”, aku berniat untuk memberi saran pada pak Susno agar pelan-pelan saja namun…
2791Please respect copyright.PENANA93UczgcsDZ
“Aaakkkhhhh!!!!”, lolongku ketika dengan sekali sentakan keras pak Susno memaksa masuk penis besarnya ke dalam vagina sempitku ini. Sungguh rasanya seperti sobek saat benda besar itu dengan paksa memasuki lubangku ini.
2791Please respect copyright.PENANA9e9U9AWhRH
“benar-benar spesial memek bu Yuli ini. Aaakkkhhsssss…. Ternyata masih sangat sempit dan masih sangat menggigit. Oouugghhhssss…”
“beneran, pak?”, tanya pak Anton.
“Nanti bapak buktikan aja sendiri. Saya mau entotin dulu guru ini dengan kontolku biar jadi guru binal suka kontol sama ngentot!. Ssshhhhh…..”, racau jorok pak Susno sambil memegang pinggulku dengan keras.
2791Please respect copyright.PENANAIxckB8PPZd
“bapak genjot memek sempitmu ini, bu! Siap-siap aja bu Yuli bakal ketagihan sama kontol bapak ini. Hahaha…. Memekmu bakal minta buat bapak kontolin terus”
“Selamat menonton bapak-bapak dan buat bu Yuli….Selamat menikmati kontol saya ini, bu”
2791Please respect copyright.PENANACoAOh1z12X
PLOK!!! PLOK!!! PLOK!!! Benar-benar gila pak Susno ini. Vaginaku belum sempat diberi waktu lebih lama lagi untuk beradaptasi dengan penis besarnya tapi ia sudah mulai menggerakkan penisnya dengan tempo lumayan cepat.
2791Please respect copyright.PENANAY3NmFwBzSr
“aakkkhhh….aakkkhhh….aakkkhhh…p..ppaakkk…sssshhh…..tolong….tolong pelaannn-pelaannn…sssshhhhh….”, desahku dengan tubuh tak karuan menahan sakit bercampur dengan rasa geli yang teramat.
2791Please respect copyright.PENANA36inJXbJdl
Tubuh lemasku ikut terdorong ke depan setiap hentakkan bertenaga yang pak Susno lancarkan pada selangkanganku ini. Walau belum terlalu lama diriku di nikmati olehnya namun kulit pantatku sudah terasa mulai panas akibat kulit kami yang saling bertabrakan.
2791Please respect copyright.PENANATYJ59eRb1F
Aku disetubuhi olehnya dalam kondisi masih memakai seragam hanya saja pada bagian kancingnya sudah terlepas semua dan diriku masih mengenakan Bra namun Bra yang aku pakai kini sudah tak lagi menutupi kedua payudaraku sehingga kedua payudaraku ini menggantung serta bergoyang mengikuti irama hentakkan pinggul pak Susno.
2791Please respect copyright.PENANAqva2lzWIbc
“Ssshhhh….susumu mengkel. Memekmu gigit. Mantap banget bu Yuli ini kasih kenikmatan sama saya benar-benar sempurna. Aaakkkkhhhhss…..”
“Bapak berterima kasih banget, buuuhhhh…sssshhhhh…sebagai tanda terima kasih….sore ini bu Yuli bakal bapak kasih ibu kenikmatan sampai kenyang atas bawah”
“Sini susumu bu biar bapak pijat nikmat”, sambungnya menarik kedua tanganku sehingga tubuhku terangkat dalam posisi setengah berdiri. Ia peluk tubuhku ini sambil penisnya keluar masuk dengan lancar di bawah sana. Mulutnya mencumbu legerku dan kedua tangannya meremas kedua payudara mengkel ku dengan gemas.
2791Please respect copyright.PENANA8ZIdnDnu4V
Aku disuruh untuk berdiri namun dalam posisi masih menungging dan tentunya masih terus disetubuhinya. Kali ini menggunakan meja yang tadi kami rapikan, tanganku bertumpu disana. Taplak meja yang sudah rapi aku taruh kini berantakan akibat kuatnya tiap sentakan pak Susno.
2791Please respect copyright.PENANAm96JGxfU2t
“akkkhhhh….aaakkkkkkhhhh….paaaakkkk….”
“gimana rasa kontolku bu? Apkah kontol saya ini kontol pertama yang bisa merasakan jepitan memekmu ini selain suamimu?”
“ii…Iyaaahhh, paakkk….”
“…terus enak?”, aku mengangguk jujur.
“Mau yang lebih enak ga, bu?”
“Oouuggssshhhhh….”, desahku nikmat.
“mau ga?”, tanyanya lagi.
“Aaakkkhhhh…akkkkhhhh….apaahhh….apa itu, pak??”
“Bu Yuli jadi Lonte saya. Hahahaha…..nanti saya kasih banyak kenikmatan lagi yang belum pernah ibu dapatkan selama ini. Sssshhhhh….”
2791Please respect copyright.PENANAoEBtobcmMy
Akal sehatku secara spontan merespon dengan cepat kalimat pak Susno yang mengatakan jika aku disuruh untuk menjadi Lonte nya. Aku tak mau me jawab hal tersebut namun aku tetap mendesah. Menjadi Lonte sama saja dengan Pelacur. Jika aku mengiyakan berarti aku siap untuk menjadi budak nafsunya. Tidak! Pikiranku yang sedikit kembali mencoba untuk mengambil langkah diam.
2791Please respect copyright.PENANAsv41GThJJD
“Baiklah kalau bu Yuli belum mau menjawabnya. Ibu bisa menjawab kalau bu Yuli sudah tau kehebatan kontol saya ini”, ucapnya dengan bangga. Seolah gerakan kontolnya, eh? Penisnya menjadi penegas dari betapa menerbangkan rasa penis tersebut pada perempuan. Aduh! Kenapa ku bisa keceplosan memaki kata vulgar itu?
2791Please respect copyright.PENANAQaphYFjCyA
Sedang dalam keadaan dim, menungging menerima sodokan nikmat penis besar pak Susno, tiba-tib sosok pak Anton datang menghampiri dan meminta pada pak Susno untuk bergantian kar dirinya sudah tak tahan lagi saat melihat tubuhku tengah di genjot nikmat oleh pak Susno.
2791Please respect copyright.PENANA151M1Q3GEb
“Pak Susno, gantian lah….saya juga kebelet banget pengen jebol memeknya bu Yuli ini. Saya dari tadi cuma bisa ngocok liatin bapak. Saya ga mau sampai keluar duluan di lantai, saya maunya keluar di tempatnya”, ujar pak Anton dan memang benar sedari tadi kulihat pak Anton dan pak Togar hanya diam melihatku disetubuhi pak Susno sambil mengocok batang penisnya.
“saya juga kepingin keluar di tempatnya pak, sabar. Lagian nanggung…. Bentar lagi kayaknya saya keluar. Ssshhhh….memeknya jelit banget ini, pak”
2791Please respect copyright.PENANAowUq5gdplo
Keluar di tempatnya? Maksudnya vaginaku? Sial! Apa vaginaku bagi mereka tempat buah sperma? Benar-benar kurang ajar mereka, tapi aku juga tak bisa menolak pelecehan ini karna diriku juga sekarang tengah menginginkan sebuah kepuasan. Sepertinya aku telah diberi semacam obat perangsang? Soalnya sehabis minum dari minuman yang pak Susno berikan tubuhku merasakan ada perubahan. Biarlah jika memang begitu yang utama sekarang bagaimana caranya agar rasa panas dan gatal ini hilang, yaitu dengan bantuan penis mereka.
2791Please respect copyright.PENANADqzHJkEtEu
“Maaf, mas….Adek ga mau khianati mas….Adek hanya membutuhkan bantuan mereka”, pikiranku sepenuhnya sudah terpengaruh oleh obat yang pak Susno kasih. Pola pikirku secara perlahan kini mulai menyeretku ke kur akal sehat.
2791Please respect copyright.PENANAlp3n8ejwVE
Diriku tersadar kaget saat benda hangat dan sedikit kenyal mengenai pipiku. Pak Anton menekan-nekankan ujung kepala penisnya di pipiku, bukan hanya menekan tapi ia juga oleskan ke seluruh wajahku sampai ke buah zakarnya oun tak luput harus mengenai wajahku. Posisi pak Anton sekarang telah naik diatas meja dengan kedua kakinya menekuk sehingga penisnya sejajar dengan kepalaku.
2791Please respect copyright.PENANAOOLnqq5CzP
“Kulum kontol saya, bu. Masukkan ke dalam mulut manismu ini”, ucapnya sampil membelai kedua bibirku yang sedikit terbuka karna mendesah menggunakan kepala penisnya.
2791Please respect copyright.PENANAU8o5zKsCsA
Aku yang memang sudah dikuasai oleh nafsu pun menurut. Kubuka mulutku dan dengan cepat ku masukan penisnya. Ukurannya sama dengan punya pak Susno hanya saja sedikit lebih panjang sehingga tak bisa ku masukan secara penuh ditambah lagi aku masihlah sangat batu untuk hal oral seks.
2791Please respect copyright.PENANAAE3DO9HAjq
Setelah mulutku kembali terisi penis haram bukan milik suamiku, “Hahaha….lihatlah pak…mulut bu Yuli yang biasanya digunakan buat jelasin pelajaran sekarang malah dipakai buat ngemut kontol saya. Hahaha….”, leceh pak Anton terhadapku. Mendapat tamparan keras lewat perkataannya itu, aku tatap tajam wajahnya.
2791Please respect copyright.PENANAX20tdF850R
“kenapa, bu? Hehehe….santai aja, lagian kalau murid-murid ibu tau jika gurunya suka sepong kontol juga murid-murid ibu bakalan suka. Pastinya mereka secara diam-diam juga nafsu pengen ngentotin ibu juga. Hehehe…. Saya laki-laki, bu jadi saya tau. Di rumah pasti murid-murid ibu juga sering onani sambil bayangin ibu sebagai obyek fantasinya”, jelas pak Anton sangat vulgar sambil membawa murid-muridku. Aku tak bisa menyangkalnya karna mulutku juga sekarang tengah tersumpal oleh penis besarnya itu yang sudah dalam keadaan keluar masuk.
“Apa bu Yuli tau… Pola pikir remaja laki-laki zaman sekarang lebih gila. Nah, karna hal itu juga mungkin bu Yuli sering di bayangkan sebagai pemuas mereka pas lagi onani. Hahaha….”, panas. Kata itu yang bisa menggambarkan seperti apa aku sekarang. Panas di telinga tapi juga panas di tubuhku karna semakin merasa terangsang akibat kalimat pak Anton yang sangat melecehkan harga diriku ini.
2791Please respect copyright.PENANAva9kgQbuQa
GLOK!!! GLOK!!! GLOK!!! Suara bising ludahku yang terkocok oleh batang penis pak Anton. Gerakannya mulai cepat dari sebelumnya sampai-sampai diriku yang sedang di Setubuhi dari belakang oleh pak Susno menjadi susah untuk bernafas.
2791Please respect copyright.PENANAQaWOMXJRBJ
Entah sudah berapa menit terlewat aku di posisi memalukan ini dengan mulut atas dan bawahku sedang keluar masuk batang penis besar. Mungkin karna efek menonton sambil mengocok batangnya sendiri, gerakan pak Anton menyetubuhi mulutku kian gencat, cengkeraman tangannya di jilbabku juga semakin erat. Sepertinya pria ini akan segera mendapatkan klimaksnya.
2791Please respect copyright.PENANADUTS0opdnw
“Gantian bentar, pak! Aaakkkhhsssss…..saya udah mau keluar”, ujarnya dan…,”dasar lemah!”, Ucapku tak sadar mengomentari syahwat pak Anton.
2791Please respect copyright.PENANAVmPG0427rV
Dengan raut terpaksa, pak Susno mencabut batang penisnya dan langsung digantikan oleh penis pak Anton. Hanya beberapa detik lubang vaginaku menganggur, kini sudah di jejali lagi oleh penis lainnya. Sementara pak Susno beralih untuk menikmati mulutku. Serius, walau ini cairan kewanitaanku sendiri tapi rasanya sangat mual ketik penis pak Susno yang baru saja mengobok-obok vaginaku kini harus dimasukkan ke dalam mulut.
2791Please respect copyright.PENANACk6vf50nic
SPLOK!!! SPLOK!!! SPLOK!!! Bunyinya sangat kontras ketika penis besar pak Anton menghunjam keras dan cepat lubang vaginaku.
2791Please respect copyright.PENANASfbCHn0f50
Kocokkan cepat penis pak Anton membuat diriku merasakan ada yang ingin meledak, penis pak Anton terus saja menstimulasi dinding vaginaku sehingga gelombang orgasme pertamaku akan segera kudapatkan.
2791Please respect copyright.PENANAqpuOiyCa0s
“Bu….bu Yulliiii…..bapak mau keluaarr…sssshhhhh…. Di dalam aja ya, bu biar eennnaakkkk. Sssshhhhh….”, racaunya mencengkeram pinggulku lebih keras dan gerakan pinggulnya di percepat membentur kulit pantatku.
2791Please respect copyright.PENANAAE5RHCIgbY
Aku tak terlalu memedulikan racauan pak Anton karna diriku juga akan segera mencapai orgasmeku ini. Sambil mengulum penis pak Susno aku terdiam memejam sekuat tenaga menahan rasa geli yang bercampur nikmat.
2791Please respect copyright.PENANAKgbnBpx5ex
“bapak keluar, bu! Aakkkhhhh…..”
2791Please respect copyright.PENANAHYs3x3o0Tv
Di sentakanlah dengan kuat penis pak Anton untuk lebih masuk lagi penisnya membelah vaginaku sampai sebuah cairan hangat menyembur dengan derasnya di dalam vaginaku sampai rasanya membentur keras dinding rahimku. Ah! Sampai benar-benar terisi rahimku ini oleh cairan hinanya yang amat banyak dibuang disana.
2791Please respect copyright.PENANAoHAgLEe5u9
“EEGGGHHHHHH!!!!”, tubuhku bergetar dengan hebat bersamaan dengan sperma pak Anton yang masuk ke rahimku. Lewat klimaksnya aku….aku malu untuk mengakuinya tapi….aku mendapatkan sebuah orgasme ternikmat yang pernah ku rasakan.
2791Please respect copyright.PENANAqXoBR0DXY7
Untuk sesaat kami bertiga tak ada yang bergerak kecuali penis pak Anton yang masih terasa berdenyut di dalam vaginaku. Ini adalah sperma pertama selain milik mas Warso yang masuk bersarang di dalam rahimku. Rasanya akal sehat ini menolak untuk memikirkan apakah aku akan hamil oleh sperma tersebut atau tidak namun jika dipikir sekilas hari ini bukanlah masa suburku.
2791Please respect copyright.PENANA16F7Lp2eK2
Seakan tak bosan merasakan pijatan dinding vaginaku, untuk satu menitan pak Anton tak mencabut penisnya dari dalam vaginaku seolah dirinya tak mau sperma yang telah ia buang untuk keluar dari tempatnya. Setelah dirasa spermanya cukup tertanam di dalam rahimku, barulah pak Anton mulai menarik pelan batang penisnya yang sudah dalam keadaan setengah berdiri. Walau tak banyak tapi dapat kurasakan sperma pak Anton ikut tertarik keluar.
2791Please respect copyright.PENANAgO337dSeWS
“Eeggghhhh….”, lenguhku tertahan penis pak Susno saat penis pak Anton tercabut seluruhnya.
2791Please respect copyright.PENANA6WvUh6ucLX
“benar-benar nikmat memekmu bu Yuli. Titip benih saya ya, bu semoga saja jadi dan bu Yuli bisa bunting anak saya. Sebagai hadiah buat ibu. Hehehe…..”, ucapnya sambil menampar pelan bongkahan pantatku yang menungging di depannya.
2791Please respect copyright.PENANAZFo6XHrWKZ
Belum bisa aku bernafas dengan lega karna semua masih belum selesai. Pak Susno menarik tanganku dan menyuruhku untuk tiduran mengangkang di meja. Kedua kakiku direnggangkan olehnya dam tanpa membuang waktu lebih lama pak Susno menusukkan penisnya dengan keras ke dalam vaginaku yang sebelumnya telah di genjot dan di isi oleh sperma pak Anton. Dalam posisi ini vaginaku harus menerima genjotan keras oleh penisnya.
2791Please respect copyright.PENANASBwVSxZFQ6
PLOK!!! PLOK!!! PLOK!!!
2791Please respect copyright.PENANAyKaQcpEU77
“Memek ibu nakal banget. Ssshhhh…. Baru aja di kontolin….baru aja di pejuhin tapi masih aja bisa gigit kontol saya. Aaakkkhhsssss….”, racau nikmat pak Susno menggempur vaginaku.
2791Please respect copyright.PENANAu5oc77HIDC
Di tengah gempuran pak Susno di selangkanganku tiba-tib kami semua di kagetkan oleh suara HP-ku yang bunyi di dalam tas. Karna pak Susno tengah sibuk menikmati tubuh molek serta vagina sempitku ini, ia tak menghiraukannya. Begituoun juga dengan pak Togar yang masih asyik mengocok penisnya sendiri melihatku di Setubuhi dengan buas oleh pak Susno. Untuk pak Anton terlihat duduk, ia juga menikmati pemandangan yang sedang tersaji di depannya.
2791Please respect copyright.PENANA0P6SO6bN4G
Beberpa kali HP-ku bunyi tanpa ku jawab, namun pada akhirnya setelah bunyi ke sekian kalinya pak Anton merogoh isi tasku dan berbicara bahwa yang menelepon adalah anakku, Bagas.
2791Please respect copyright.PENANAjEH7XsrG0R
“Angkat saja, bu”, ucap pak Susno, namun aku tak mau.
“Gapapa, saya bakal berhenti dulu”, ucapnya dan barulah aku percaya untuk mengangkat panggilan tersebut.
2791Please respect copyright.PENANAFnNcrurSJ5
Ku gesek tombol biru yang tertera di layar HP-ku ini, tapi kurang ajarnya… Saat sudah ku geser tombol hijau tersebut, pak Susno malah kembali menggerakkan penisnya keluar masuk di dalam vaginaku. Secara spontan diriku tak bisa menahan suara desahan supaya tak keluar.
2791Please respect copyright.PENANANU7VaTENBc
“Eeggghhhh…ssshhhhh….”, desahanku keluar begitu lancar meluncur yang sepertinya bisa terdengar oleh anakku.
2791Please respect copyright.PENANAgpHxWhA41L
“halo nak, kenapa?”, tanyaku mencoba menyembunyikan desahanku tadi dari Bagas.
2791Please respect copyright.PENANACZ76oMLhgt
KRIET!!! KRIET!!! KRIET!!! Sialan pria ini! Pak Susno malah semakin cepat menyodokkan penisnya.
2791Please respect copyright.PENANAp2GK91z6zq
“Eeggghhhh…..ini…ini bentar lagi kok, nak. Ini….tinggal beberapa meja yang tersisa belum di rapikan”
“Iyaaahhh….Eeggghhhh …soalnya beberapa kali dirasa kurang pas jadinya harus diubah lagi dan… lagiihhh…”
2791Please respect copyright.PENANAxiDCkTS39N
Dalam rasa tersiksa namun nikmat ini, Bagas bertanya dari balik panggilan, “Ibu kenapa sih? Kok cara ngomongnya aneh?”. Mendengar pertanyaan Bagas, pak Susno sekaan ingin mengerjaiku dengan keras-keras ia hentakkan penisnya.
2791Please respect copyright.PENANAiHI9wiwO3W
KRIET!!! KRIET!!! KRIET!!! Gara-gara ulah pak Susno membuat meja yang menjadi saranaku tiduran dan disetubuhi pak Susno bunyi. Aku sudah tak bisa lagi berpikir sehat untuk ke sekian kalinya akibat kesal dan juga sangat terangsang oleh ulahnya itu.
2791Please respect copyright.PENANAb0DbVImoni
“ini soalnya pak Susno belikan rujak, nak. Ibu kepedesan”
“tu… Pak Susno lagi pindahin meja dibantu pak Anton sama pak Togar”, aku sampai berbohong pada anakku sendiri hanya demi kenikmatan ini? Maafkan ibu, nak.
“Ga lahhhh…., Ibu…. Ibu ga dibolehin karna ibu perempuan jadinya….aaaggghhhhh…ssshhhhh….ibu kerjain yang lain. Ini aja sekarang ibu Cuma bisa diam, sedangkan pak Susno lagi kerja buat keluarin. Eh iya, buat keluarin mejanya”, karna nafsu ini aku mencoba berbicara dengan makna yang sangat tak pernah kubayangkan sebelumnya.
“iya, ada beberpa meja yang dikeluarin soalnya ga muat. Kegedeannnnhhh….ssshhh….”
2791Please respect copyright.PENANACYrnotSPbk
Untuk beberapa saat menjawab pertanyaan Bagas dengan sekuat tenaga, pak Susno bertanya padaku sambil tersenyum penuh kemenangan serta pantatnya masih bergerak maju mundur menumbuk selangkangkanku yang sedang mengangkang ini.
2791Please respect copyright.PENANAfyBSA2FBap
“Ada apa, bu?”, dengan kedua tangannya mencoba melepaskan Bra ku dan juga seragamku hingga kini aku benar-benar sudah telanjang bulat.
“Ini, pakkgghh… Anak saya, Bagas tanyain saya kapan pulangnya soalnya udaaahhh sore…”, aku menjawab senormal mungkin.
“Coba sini HP nya, bu”
“buat apa, pak?”
“Sini aja dulu, bu. Saya pengen ngomong sama Bagas bentar”
“jangan aneh-aneh, paaaakkkk…ssshhh….”, remasan keras di dapatkan oleh kedua payudaraku ini.
2791Please respect copyright.PENANAasGYx0T3kL
“nak Bagas tanyain ibunya pulang kapan ya?”, tanya pak Susno pada Bagas sambil memainkan putingku dengan cara memilin lalu menariknya ke atas sehingga aku harus menutup mulutku sendiri supaya suaraku tak di dengar oleh Bagas
“Bentar lagi, nak. Ini bapak juga cepetin buat pindahin mejanya biar cepat selesai”, dan pak Susno kembali menggenjotku dengan keras.
2791Please respect copyright.PENANAynEbVHyiTX
KRIET!!! KRIET!!! KRIET!!!
2791Please respect copyright.PENANAYhqI6Ikqco
“Tuhkan kamu dengar sendiri kalo bapak lagi pindahin mejanya. Ini bapak pindahin sekalian mau keluarin juga supaya lega…. Ruangannya. Aaakkkhhsssss…. “, gila pria ini.
“gapapa, ini bapak tadi beli rujak buat semuanya dan lupa kalo bilang jangan kasih cabai banyak-banyak. Ssshhhh… Malah dikasihnya banyak, jadi kepedesan deh sampe sekarang. Sssshhhhh….pedas banget. Ssshhhh….iya ga pak”, bertanya pada pak Anton yang ternyata penisnya mulai tegang kembali sedang ia kocok secara lembut.
“iya, nak. Ssshhhh…pedas banget tapi enak kok rujaknya”, kali ini pak Anton bangkit menghampiriku yang sedang di Setubuhi oleh pak Susno. Sebelum mendekat, pak Anton juga me gajak pak Togar untuk mendekat karna satpam itu dari tadi hanya menontonku.
“tapi untungnya tadi pak Anton ingat kalo di belakang ada gula Jawa jadi sama pak Anton ditambahi gila biar ga terlalu pedas banget. Pak Anton juga yang pertama kali tumbuk gulanya, nak”, ucap pak Susno dan yang dimaksud olehnya adalah orang yang pertama kali membuang spermanya adalah pak Anton.
“Udah ya, ini bapak mau cepat-cepat mau keluarin mejanya biar ibu kamu bisa langsung pulang. Kasihan ayah kamu kalo ibumu disini kelamaan bantuin bapak buat keluarin mejanya”
2791Please respect copyright.PENANAH1673Mm96v
“Nakhhhss….”, panggilku bersamaan dengan kini pak Anton yang menarik putingku, bahkan kedua putingku ia tarik.
“ibu matiin ya teleponnya. Ini ibu mau siap-siap buat ambil lap buat bersihin meja yang mau dikeluarin”, setelah mengatakan kalimat tersebut, pak Anton menyusu padaku dengan nafsunya yang telah kembali, pak Anton menyusu dengan sangat rakus di kedua payudaraku. Sementara pak Togar yang entah tadi disuruh apa oleh pak Anton, kini dengan cepat ia masukan batang penisnya ke dalam mulutku dan tanpa canggung pak Togar menikmati mulutku seperti sedang menyetubuhi liang vagina. Begitu bernafsu dan cepat atau dalam gambaran film dewasa namanya deepthroat atau apa itu aku tak terlalu paham.
2791Please respect copyright.PENANAwIQ5WWJXKe
“Dikit lagi, bu. aaakkkhhsssss…..enak banget rasanya. Sshhhh….ini saya cepetin biar cepet keluarnya. Aaakkkhhsssss….”, payudaraku di nikmati pak Anton. Mulutku sedang di hajar oleh penis pak Togar dan sekarang vaginaku kembali di genjot begitu nafsu oleh pak Susno. Saat itu aku baru sempat mematikan panggilanku dengan Bagas. Aku tak tahu apakah Bagas mendengar racauan pak Susno atau tidak. Aku tak memikirkan itu.
2791Please respect copyright.PENANAHY2DNdelvs
Setelah panggilan berakhir dengan anakku. Aku dihajar habis-habisan oleh pak Susno dan juga pak Togar. Ketiga pria tersebut akhirnya memuntahkan spermanya di dalam vaginaku sampai vaginaku bebar-benar kelebihan volumenya. Mengalir keluar, menetes ke lantai.
2791Please respect copyright.PENANATGL7YRk1Vg
Tapi itu semua belum berakhir, karna setelah semuanya me dapat jatahnya dan beristirahat beberapa menit, pak Anton kembali menyetubuhiku. Bahkan saat persetubuhan kami yang kedua, pak Anton membawaku pergi keluar dari ruang guru. Kondisi di luar sudah hujan lebar. Aku sedang di Setubuhi oleh pak Anton dengan posisi aku digendong depan yang artian posisi kami berhadapan. Dan dalam posisi seperti itu aku diajak pak Anton ke toilet belakang yang sudah tak terpakai lagi. Kami semua melewati ruang kelas yang ada dengan tanpa pakaian sama sekali. Telanjang bulat dan vaginaku tengah di hajar oleh penis pak Anton.
2791Please respect copyright.PENANAGydRP4fEYC
Di toilet belang juga, aku kembali di Setubuhi oleh mereka sampai aku lupa sudah berapa kali aku mengalami orgasme hingga badan rasanya sangat lemas. Namun di tempat tersebut mereka bertiga tak membuang spermanya di dalam vaginaku lagi. Mereka secara bergantian membuangnya di dalam mulutku dan aku mau tak mau harus menelan semuanya yang mereka keluarkan.
2791Please respect copyright.PENANAgo9eMdzqlu
Mungkin karna sehabis kehujanan saat berjalan ke toilet belakang dan juga kaget akan suara petir, akhirnya logika sehatku mulai berangsur kembali dan aku mulai menyesali apa yang aku lakukan dan juga merasa sangat marah, kecewa dengan ketiga pria tersebut.
2791Please respect copyright.PENANAVYl4JaLFfD
Mungkin bisa dikatakan cukup malam karna langit sudah gelap dan kagetnya saat aku keluar dari sekolahan ini ternyata Bagas, anakku telah menungguku di depan gerbang. Melihat wajahnya membuatku semakin merasa bersalah atas apa yang terjadi dan aku nikmati sebelumnya di tempat anakku menimpa ilmu bersama guru, kepala sekolah serta satpam sekolahnya.
2791Please respect copyright.PENANAKrHhhm4Ta9
“Maafkan ibu, nak. Maaf….”, aku yang tadi sudah menangis kini rasanya ingin menangis kembali.
ns 18.68.41.179da2