x
992Please respect copyright.PENANAlZkvZlVOyy
Akhirnya sampai rumah juga, setelah dikampus seharian. Aku masih memikirkan sosok sederhana itu. Sosok yang aku pikir hanya tukang perbaiki arloji saja, ternyata dia juga kuliah ditempat yang sama denganku. "Assalamualaikum." Ucapku setelah memarkirkan motorku. Aku melihat kak Khumaira diam tak menjawab salamku. "Kakak kenapa sih? Gak denger aku ucap salam yah? Dosa loh nggak jawab salam". Kak Khumaira menatapku. Matanya berkaca-kaca, lalu dia memelukku. "Kakak kenapa?" Tanyaku, aku khawatir pada kakakku yang satu ini karena dia adalah tipe anak manja, yang mudah sekali terluka. Kak khumaira dia tidak sekuat dan setangguh kak Khadijah tapi kak khumaira adalah kakakku yang cantik, lemah lembut, dan hatinya mudah tersentuh. "Aku bingung Khanza, apa aku harus menikah dengan Mas Umar?" Ucap kak Khumaira sembari melepaskan pelukannya. Aku kaget dengan pertanyaan bodohnya. "Kakak nanyak aneh-aneh aja. 2 Bulan lagi kakakkan akan menikah sama kak Umar." Ujarku ketus. Bagaimana tidak ketus sebulan yang lalu dia sudah dilamar kak Umar, dan 2 bulan lagi mereka akan menikah. Bukankah sudah 70% persiapan pernikahan mereka. Lalu kenapa dia menanyakan hal konyol itu. "Dia muncul lagi dalam hidupku Khanza." Ujar kak Khumaira lagi. "Siapa yang muncul? Nggak usah setengah-tengah deh ngomongnya. Ucapku ketus lagi. Karena kakakku ini sudah kembali ke sifatnya yang mudah goyah. "Mas Rafa dia muncul lagi dalam hidupku. Aku bertemu dia kemarin. Katanya isterinya meninggal, dan dia memintaku untuk menikah dengannya." Ucap Kak Khumaira. Aku kaget mendengar ceritanya. Tidak heran kak Khumaira ragu dan goyah dengan pernikahannya. Aku tahu benar bahwa 'Rafa' adalah laki-laki yang pernah kakakku sangat cintai. Hmmm jujur saja aku tidak suka dengan 'Rafa' itu. "Karena itu? Kakak ragu untuk nikah sama kak Umar? Kak saat mata kakak memandang kearah lain, disana kak Umar tetap memandang kearahmu. Kak umar berjuang dengan memantaskan diri dan dengan gagah berani dia datang nemuin abi sama ummi buat lamar kakak. Lalu sekarang kakak goyah karena masa lalu kakak yang nggak jelas itu. Pernah nggak dia memperjuangkan kakak? Inget betapa terlukanya hati kakak. Betapa sedihnya kakak saat dia memilih wanita lain. Inget bagaimana perjuangan kakak jatuh bangun buat menata hati kakak hingga sekarang kakak jadi seperti ini? Jangan aneh-aneh kak. Kakak sudah dilamar dan tidak ada laki-laki yang boleh melamar kakak lagi. Cuma itu yang bisa aku katakan ke kakak. Kami semua sayang kakak, dan ingin yang terbaik buat kakak." Ucapku panjang lebar pada kak Khumaira sembari menatap ke manik matanya. Aku pun berlalu meninggalkanya. Sekilas aku melihat air matanya mengalir. Aku berharap itu air mata kesadaran dan keyakinan pada pilihannya.992Please respect copyright.PENANArMrMWEclKV
992Please respect copyright.PENANAdQGvZTouaP
Bersambung....
ns 18.68.0.80da2