Tante Mawar duduk di depanku. “ Putri, mungkin kamu belum tahu kenapa tante minta Om Rianmu membawamu ke sini ”
“ Iya tante “ sahutku pada Tante Mawar.
“ Tante ingin kamu tinggal disini bersama. Karena tante dan om yuda belum memiliki anak “ tante mawar menuturkan niatnya.
“ Maaf tante, bukan Putri tidak mau. Apakah tidak sebaiknya Akbar saja“ memberikan pilihan pada tante Mawar.
“ Akbar lebih butuh kasih sayang, dia masih kecil dan butuh perhatian”
“ Selama ibu dan bapak cerai, adikku itu seperti menjadi anak pendiam. Suka mengurung diri “ jelaskan keadaan Akbar pasca perceraian orang tua.
“ Takutnya, Akbar tekanan batin dan tidak tahu harus mengadu pada siapa “ jelasku lagi pada Tante Mawar yang serius mendengar alasanku.
“ Hmm, kasihan kalian, nak “ tukas Tante Mawar.
“ Baiklah saya akan ngomong sama ibu kamu, tentang siapa yang akan tante rawat “
Sepertinya Tante Mawar menerima tawaranku.
“ Biarlah aku tetap bersama ibu “ lanjut lagi
Tante berdiri dan mendekatiku. “ Kamu anak yang baik, nak. Tetap tegar menghadapi keadaan ini “ memberi semangat padaku.
Aku hanya mengangguk pelan.
Malam telah larut. Suara hewan malam terdengar mendendangkan lagu penghantar tidur.
Setelah ngobrol lama. Kami memutuskan untuk masuk ke kamar masing - masing.
Tanpa sengaja kulihat Tante Mawar mengedipkan mata pada Om Rian yang tersenyum.
Sepertinya Tante memberi isyarat pada Om Rian. Tapi aku tidak mau tahu isyarat apa itu.
Tengah malam aku terbangun dan ingin pipis. Aku keluar kamar dan menuju ke kamar mandi. Saat akan melewati kamar Om Rian. Kulihat pintu kamarnya terbuka sedikit. Dan dapat melihat ke dalam.
Dari dalam kamar ku dengar suara seorang wanita menjerit nikmat.
“ Yes iya kak disitu..auw enak banget jilatan kakak “ suara itu suara Tante Mawar.
“ Kamu isap dong barang kakak “ suara Om Rian menyuruh tante menghisap sesuatu.
“ Barang kaka gede, gak muat di mulut aku “ ucap tante Mawar.
“ Yang besarkan enak, dek “ tutur Om Rian.
“ Iya deh, aku isep punya kakak “ Tante Mawar menuruti keinginan Om Rian. Rasa penasaran untuk melihat apa yang terjadi didalam kamar.. Aku beranikan mengintip lewat celah pintu yang terbuka.
Kebetulan aku bisa melihat dengan jelas, lantaran ranjang tepat berada di sejajar dengan pintu.
Kulihat posisi mereka saling berlawanan. Kepala Tante Mawar berada di selangkangan Om Rian. Begitu pula posisi Om Rian.
Kusaksikan Tante Mawar menggenggam rudal Om Rian yang berukuran besar. Dia menjilati sepanjang batang rudal dan naik ke kepala.
Sementara di bawah Tante Mawar, Om Rian tengah sibuk mengucek - ngucek lubang kenikmatan yang berbentuk segitiga dan tembem.
“ Ahh argh masukin Kak. masukin jari kakak.. auw enak” jerit Tante Mawar yang membalas dengan lumatan di rudal Om Rian.
Sambil menggenggam rudal itu dia memasukkan ke dalam mulutnya. Digerakkannya kepala.
Emll embll slupp
Suara mulut Tante menghisap rudal itu. Sesekali kulihat matanya terpejam saat Om Rian menusuk masuk jarinya ke dalam lubang kenikmatannya.
“ Uhh..ahhh..enak kak. Jilat kak.. akhh..argh “ jerit enak tante Mawar di sela hisapannya pada rudal.
Nampak mulutnya penuh dengan barang lonjong itu.
Melihat pemandangan itu, membuat lubang kenikmatanku basah. Ada rasa nikmat kurasakan juga.
Badanku terasa panas dingin menyaksikan permainan mereka di dalam kamar.
“ Kak, aku sudah tidak tahan”
“ Aku ingin rasakan rudalmu sekarang “ kata Tante Mawar
“ Ayolah kak, please jangan permainkan aku. Aku ingin sodokan kakak “ Tante Mawar memohon agar Om Rian segera menyetubuhinya.
Om Rian bangun dan tersenyum.
“ Adek mau ini ?” tanya Om Rian sambil mengacung - acungkan rudalnya.1440Please respect copyright.PENANA6Xy1tmw3Fi
“ Iya kak, aku ingin rudal kakak. Masukin sekarang kak “ Tante Mawar meminta.
Kulihat Om Rian naik menindih tubuh montok Tante Mawar. Dia meraih rudalnya dan menempatkan di depan lubang kenikmatan tante.
Setelah dirasakan pas, Om Rian menekan pantatnya turun. Iringan masuknya rudal ke dalam lubang kenikmatan milik tante Mawar.
“ Ahh..ahhkk…kak, masukin lebih dalam kak “ jerit panjang Tante Mawar. Dia meremas kedua susunya.
Om Rian mulai bergoyang, tubuhnya naik turun menindih tubuh tante.
Clep clep plop plop
Suara perpaduan dua alat kelamin saling bergesekan.
Tante Mawar mendesah nikmat ketika genjotan Om Rian semakin cepat. Desan mereka saling memburu mengiringi suara hewan malam diluar sana.
Om Rian terus menggenjot. Mengajak Tante Mawar menuju puncak.
“ Aahh…kak “ Tante Mawar menjerit seperti Tante Mawar sebentar lagi akan mencapai orgasmenya.
“ Ooh, lubang kamu enak banget dek. rasanya ;punya saya dijepit kuat”
Tante Mawar tidak menjawab, dia hanya menikmati genjotan buas Om Rian. Seluruh tubuh tante berguncang hebat. Hingga akhirnya Om Rian mengerang keras ketika dia melepaskan pejunya tepat saat Tante Mawar memperoleh orgasme keduanya.
Kejadian yang kulihat di dalam kamar om Rian membuat aku panas dingin. Milikku ternyata basah.
Kulihat tante dan om di dalam sana baring setelah bertarung. Tante Mawar memeluk Om Rian. Di wajah mereka nampak rasa senang dan puas. Om Rian melumat bibir Tante Mawar.
“ Dek, kapan suami kamu pulang ?” tanya Om Rian pada tante.
“ Masih lama, katanya sih bulan depan “ jawab Tante Mawar.
“ Apakah aku harus tinggal lebih lama lagi atau pulang nih “ pancing Om Rian.
“ Terserah kakak saja. Tapi kan ada Putri, kasihan kalau terlalu lama. Pelajarannya bisa tertinggal banyak” seru tante Mawar.
“ Lalu begitu biar lusa aku antar dulu, lalu balik lagi kesini “ katanya.
“ Hmm, iya kak “ nampak Tante Mawar senang mendengar ucapan om.
“ Kita bisa bercinta sepuasnya” goda Om Rian pada Tante Mawar yang memeluknya.
1440Please respect copyright.PENANAjKrLWE1x2p
Aku yang mau pipis, dengan pelan melangkah menuju kamar mandi. Namun celaka bayanganku dilihat oleh mereka dari dalam.
Ku dengar Om dan Tante di dalam kamara krasak krusuk. “ Itu pasti Putri, kak “ kata Tante yang bangun dan memunguti pakaiannya.
Aku segera masuk ke dalam kamar mandi. Setelah pipis, aku keluar, dan kulihat Tante Mawar duduk di meja makan dan memandangku, seakan ingin mencari sesuatu pada mataku.
“ Putri, sini sebentar duduk dekat tante “ pinta tante
“ Iya tante. Ada apa tante “ gugup .
“ Tadi kamu lihat tante dan om gituan ya?” tanya Tante Mawar padaku sambil memandang lekat - lekat.
“ Maaf tante, Putri tidak sengaja. Aku kebelet pipis “ membela diri agar tidak kena marah dari tante.
Tante tersenyum padaku. “ Putri, tante harap apa yang kamu lihat, hanya kamu yang tahu” pinta Tante Mawar.
“ Tante tidak akan marah kok sama kamu” lanjutnya lagi.
Aku hanya mengangguk pelan. Dadaku terasa plong mendengar perkataan tante.
“ Ya sudah kamu masuk kamar. Tapi ingat ya, hanya kamu yang tahu perbuatan kami ini” tante memperingatkan padaku.
Aku mengangguk lalu berdiri dan meninggalkan tante. Sepeninggal aku, kulihat Om Rian keluar dari dalam kamar.
Dia tersenyum pada Tante Mawar dan mengecup bibir tante.
“ Putri dapat dipercaya, dek “ bela Om Rian.
“ Karena lusa dia sudah pulang dan mungkin hanya sesekali kemari “ lanjut om.
Waktuku untuk diantar pulang oleh Om Rian tiba. Aku pamit pada Tante Mawar.
“ Putri ambil ini buat keperluan sekolah kamu “ Tante Mawar menyerahkan amplop coklat berisi uang. Cukup tebal amplop itu.
“ Terima kasih banyak tante “ menerima amplop itu dari tangan tante Mawar.
Setelah pamitan, aku menuju ke mobil Om Rian yang sudah menunggu.
1440Please respect copyright.PENANAep6uaR2H9n