Mario mengundangku untuk bertemu, kali ini bukan bertemu di kafe biasa tetapi sebuah rumah makan. Ini pertama kalinya aku masuk ke sebuah rumah makan yang kuanggap cukup mewah.
“ Ada yang ingin aku sampaikan padamu” wajah serius Mario padaku yang melihat ke arahnya.
“ Ada apa!” kataku padanya.
“ Minggu depan aku harus ikut dengan orang tuaku yang pindah ke Malaysia “ Mario menerangkan alasannya.
“ Hari ini aku ingin memberikan yang spesial untukmu “ lanjut Mario yang memegang kedua tanganku.
“ Artinya, kita tidak akan bertemu lagi ?” serius bertanya pada Mario
“ Iya, mungkin saja, saya akan tinggal di sana” ujar Mario.
“ Tapi kita akan tetap berkomunikasi lewat Hp kan!” lanjutnya.
Aku hanya menghela nafas panjang. Ini berarti hubunganku dengan Mario hanya lewat komunikasi HP saja.
“ Ini sangat mendadak, Rio” kataku padanya.
“ Aku juga tidak menyangka.Semalam Bapak dan Ibu baru memberitahukannya juga” tuturnya.
“ Dan kedua orang tuaku sudah mempersiapkan semuanya. Berkas kepindahan untuk bersekolah disana” Mario nampak sedih juga.
Di pantai itu Mario menyewa kamar eksklusif khusus buat kami. Dengan fasilitas bak hotel.
Aku dengan suara tergagap. “ Mario…!”
Mario menoleh, matanya mencari tatapanku. “ Ya?”
Mataku berkaca-kaca. “ Aku tidak tahu bagaimana mengatakannya... Tapi kamu tahu bahwa ini harus terjadi.!”
Mario mengangguk perlahan. “ Aku juga tahu, Put. Kita selalu menyadarinya.!”
Aku Mengusap air mata yang mengancam turun. “ Tapi kenapa rasanya begitu sulit?”
Mario menyentuh tanganku dengan lembut. “Karena kita berbagi begitu banyak momen bersama. Kita tertawa, menangis, dan berjuang bersama.
Aku hanya tersenyum getir. “ Ya, begitu banyak kenangan indah. Aku tidak akan pernah melupakannya.!
“Aku juga tidak, Put. Kamu akan selalu ada di hatiku.” kata Mario sambil meremas kedua tanganku
Aku menatap Mario dengan kasih sayang yang mendalam, mencoba menahan emosi yang memenuhi hatiku.
Aku dengan suara tercekat. “ Saya akan merindukanmu, Mario.!”
Mario masih menggenggam tanganku erat. “ Dan aku akan merindukanmu juga, Put. Tapi ini adalah bagian dari perjalanan hidup kita.
Aku mengangguk, mencoba memahami. “ Ya, aku tahu itu Mario.
Mario dan aku terdiam lagi, merasakan beratnya momen ini.
Di atas ranjang kami berpandangan, nafasku naik turun menunggu sentuhan Mario. Aku tahu sengaja Mario mengajakku ke sini dia, ingin kami berdua akan menuntaskan segalanya, sebelum dia berangkat ke Malaysia.
Perlahan Mario mencium bibirku dengan lembut. Dia melumat bibir tipisku yang sengaja ku buka menyambut kedatangan bibirnya.
Aku hanya memejamkan mata menikmati setiap lumatan lembut dari Mario. Ciuman hangat kali sangat berbeda.
Mario mulai semakin liar, menjamah seluruh tubuhku. Tangannya mulai menjamah dan meremas gemas permukaan kulit halusku.
“ Mario..”
Aku tak mampu lagi menahan gejolak yang muncul dalam diriku. Sentuhan - sentuhan Mario kali ini sangat berbeda. Dia begitu sempurna membangkitkan gairahku.
“ Put, hari ini aku ingin kamu yang aktif. Aku ingin kau memuaskan aku” Mario berkata.
“ Terserah kamu ngapain aja” Mario tersenyum padaku sambil tangannya memainkan dan mengusap dadaku yang membusung.
Aku hanya tersenyum. Aku mulai menggerayangi tubuh Mario, dan bergerak lambat menggesek kontoll Mario pada milikku yang sudah basah. Aku tidak malu mengakui kalau berhubungan seks dengan Mario hanya sebentar. Tapi aku akan membuatnya bergelinjang merasakan permainanku kali ini.
Mario mulai mendesah, seiring dengan desahanku. Sesekali ujung kontol Mario menyapu lubang memekku, menimbulkan getaran aneh di tubuh kami.
Mario meremas pinggulku seolah meminta untuk segera melakukan puncak permainan kami. Namun aku menolak dengan halus.
“ Kamu ingin aku puasin kamu, maka kamu harus nurut padaku” kataku pada Mario.
Ciumanku menuju ke puncak dada Mario, menjilati puncak itu. Aku membuat Mario menjerit nikmat. Mario tak kuasa menahan, ketika kontolnya teus diobrak - abrik oleh lubang memekku yang semakin basah.
Aku tersenyum melihat Mario yang menggeliat menahan kenikmatan. Tiba - tiba Mario membalikkan tubuhku. “ Aku tahan dipermainkan olehmu sayang” lenguh Mario yang berada diantara pahaku. Mario memegang kedua tanganku sementara tangannya yang satunya lagi meremas remas payudaraku dan menjelajahi bibirku. “ Marioo..argh…nikmat sayang!.
Kontol Mario seakan begitu perkasanya mengobok - obok lubang memekku. Hingga akhirnya Mario tak mampu lagi menahan.
“ Put, aku udah gak sanggup lagi. Aku pengen keluar “ rintih Mario disela - sela goyang pantatnya meneroboskan kontolnya jauh kedalam lubang memekku,
“ Clep, clep ..plok..plok” suara benturan antara kontoll dan lubang memek kami.
Tubuhku terguncang mengimbangi permainan Mario.
Crott..croot
Mario dengan cepat mencabut kontolnya dari dalam lubang memekku, dia mengocoknya dengan cepat. Kontolnya memuntahkan cairan kentalnya diatas perutku,
Aku hanya tersenyum melihat Mario, walau aku masih jauh dari meraih puncak klimaks.
Aku bangun dan meraih kontoll milik Mario yang masih tegak. Aku mengelus kontol itu dengan tanganku.
Perlahan kudekatkan mulutku dan hup, seluruh kontoll itu masuk ke dalam mulutku.
Aku dengan liarnya memompa mulutku membuat Mario kembali mengerang nikmat akibat permainan mulutku pada kontolnya.
“ Stop..stop Put, aku tak tahan “ pinta Mario padaku lalu mencabut kontolnya dari dalam mulutku.
“ Waktu masih panjang sayang, di pulau ini kita akan tuntas kerinduan kita sebelum berpisah “ kata Mario yang duduk di kursi. Dia meneguk minuman dingin.
Aku tersenyum dan memungut pakaianku yanag berserakan dan memakainya.
Aku duduk disamping Mario yang memberikan sebotol air mineral.
“ Kamu memang sangat hebat, Put. Berkali - kali aku mencapai puncak” ujar Mario.
“ Kamu puas sayang ?” tanyaku padanya.
“ Sangat puas, mungkin aku akan selalu mengenang kehebatanmu memuaskan aku” kata Mario yang mendekatiku. Dia mengusap rambutku.885Please respect copyright.PENANAeJ1zbNo77n
“ Aku sayang kamu Put” bisik Mario di telingaku.Dia jongkok di hadapanku. Lalu meraih kedua tanganku. Dia mencium tanganku. Aku tahu Mario menyayangiku, namun dia harus pergi dari sisiku. Dan aku harus merelakannya, walaupun sangat berat. TAMAT
885Please respect copyright.PENANAihz6GwsB8Z