10691Please respect copyright.PENANAQRfsxZO4pD
“Tante…? Tante ada di dalam?” Terdengar tanya dari luar.10691Please respect copyright.PENANAg5euFr8rcD
10691Please respect copyright.PENANASF9p9a306P
“Ya ampuun, itu Tejo…!” Hampir lupa Sarah dengan keponakannya itu. Matanya spontan melirik jam dinding. Tak terasa waktu berlalu, dan kini Tejo pun sudah pulang dari sekolah. Sarah yang tadinya mengira itu suaminya jelas merasa lega. Walaupun kehadiran Tejo tentu saja mengganggu aktifitasnya bersama Anton. Kamar Sarah yang luas, dengan dinding dan pintu yang tebal memang nyaris kedap suara. Jika berada di dalam, suara-suara di luar hampir tidak terdengar. Begitu juga dari luar juga akan sulit mendengar suara-suara dari dalam kamar. Itulah mengapa Sarah tidak mendengar Tejo memasuki rumah. Akan tetapi, tidak biasanya juga Tejo mengetuk pintunya saat pulang dari sekolah kecuali mungkin dia ada urusan.10691Please respect copyright.PENANAPU5qz04mDm
10691Please respect copyright.PENANAVxhRekrA0w
“Yaa Jo? Ada apa, kamu udah pulang ya? Bentar…!” Sarah menjawab setengah teriak.10691Please respect copyright.PENANAlVkiFontKF
10691Please respect copyright.PENANA7O9Gvu1oPl
“Gimana ni say?” Tanya Anton gusar. Raut mukanya memperlihatkan kekecewaan.10691Please respect copyright.PENANAdOTHvcLdjs
10691Please respect copyright.PENANAipGcbOabh3
“Iih ga tau, kamu diam aja di sini…” Jawab Sarah. Ini yang dia khawatirkan tadi dengan Anton yang datang terlalu siang. Dia bergegas mengenakan dasternya dan keluar menemui Tejo sambil menggendong Doni. Anton duduk terdiam di atas ranjang. Untuk berjaga-jaga dia juga mengenakan pakaiannya lagi. Posisi ranjang Sarah yang strategis membuatnya tidak terlihat dari luar meski pintu kamar terbuka.10691Please respect copyright.PENANAcM1ySzmkwM
10691Please respect copyright.PENANAcRcfbBnV8l
Ternyata teman-teman Tejo datang lagi seperti biasa. Mereka sudah duduk-duduk di ruang tamu Sarah. Rupanya inilah alasan Tejo mengetuk pintu kamar Sarah. Setiap teman-temannya datang Tejo memang selalu memberitahu Sarah. Biasanya Tejo hanya menyampaikan, “Tante, teman-teman Tejo mau main di sini.” Dan biasanya Sarah juga menjawab sekenanya, “iya…” atau sekedar, “he eh…” Tejo kadang memang khawatir Tantenya keberatan ketika dia mengajak teman-temannya main ke rumah.10691Please respect copyright.PENANAygetfrIpfr
10691Please respect copyright.PENANArQDOiVaDfe
“Ada apa Jo…?” Tanya Sarah setelah menutup pintu kamar. Dia agak terkejut juga dengan keberadaan teman-teman Tejo, apalagi saat itu dirinya hanya mengenakan daster pendek yang tipis dan terbuka di bagian bahu. Tapi dia tidak ingin memperlihatkan kekagetan itu. Sikapnya berusaha terlihat wajar.10691Please respect copyright.PENANAW60dEiOczO
10691Please respect copyright.PENANAoDV9W9u0EL
“Tante, tadi kirain rumah sepi… Tapi Tejo lihat mobil Oom Anton di luar. Ini teman-teman Tejo mau main di sini.” Jawab Tejo. Seperti biasa dirinya terpesona dengan penampilan Sarah. Meski tadi Sarah sudah menghapus keringat, masih terlihat sisa-sisa titik keringat di kulit halusnya. Tejo tentu bertanya-tanya karena kamar tantenya itu ber-AC.10691Please respect copyright.PENANA9vHNWxt3DG
10691Please respect copyright.PENANAwEyhRNPIaF
“Oh iya Jo, ya udah santai aja… Iya Oom Anton juga lagi main di sini.” Jawab Sarah. Dia sudah menduga tentu Tejo sudah melihat mobil Anton di luar. Bisa saja dia berbohong dengan mengatakan Anton hanya menitipkan mobil di situ, tapi dia takut nanti tidak ada kesempatan bagi Anton untuk menyelinap keluar tanpa ketahuan Tejo.10691Please respect copyright.PENANAvOQ8fqvD59
10691Please respect copyright.PENANAWAVzBv39R9
“Mmm… Oom Antonnya ada di dalam ya?” Tanya Tejo penasaran.10691Please respect copyright.PENANA03KyOJA3Xd
10691Please respect copyright.PENANANPNppHr4Ke
“Iyah… yuk, Tante masuk dulu. Kalian santai aja, Tante lagi ada urusan belum selesai sama Oom Anton.” Jawab Sarah. “Oh iya, kalau mau makan juga ada camilan tuh di meja, tapi kalo nasi ga tau ya cukup apa tidak buat kalian…” Lanjutnya lagi.10691Please respect copyright.PENANAhf98RNNMRW
10691Please respect copyright.PENANAAeTpSXsOTM
“Makasih Tante, tadi udah pada jajan kok di sekolah… Mmm anu…” Tejo tidak melanjutkan kalimatnya membuat Sarah tertahan untuk segera masuk ke dalam kamar. Diliriknya teman-teman Tejo pada blingsatan curi-curi pandang ke arahnya dari ruang tamu. Alih-alih merasa risih, dirinya malah senang dikagumi begitu.10691Please respect copyright.PENANAWDXtNcaduy
10691Please respect copyright.PENANAIwNGvB8znr
“Ada apa lagi…?” Tanya Sarah tersenyum pada Tejo.10691Please respect copyright.PENANAfDvZnzzIOE
10691Please respect copyright.PENANA8WXtRlqbzw
“Ini Tante… ee… Kemarin katanya Tejo suruh ngenalin temen-temen Tejo sama Tante?” Jawab Tejo. Terlihat dia agak ragu menyampaikan itu.10691Please respect copyright.PENANARthdNAdD45
10691Please respect copyright.PENANAmGYXzqspuG
Sarah teringat kemarin dia memang meminta itu. Awalnya Sarah agak ragu karena penampilan dia kini yang hanya memakai pakaian sekedarnya bahkan tanpa mengenakan daleman. Tapi sejurus kemudian, justru hal itulah yang membuat dia tertantang untuk tampil di hadapan teman-teman Tejo dan berkenalan dengan mereka. Agaknya naluri ekshibisionisnya muncul lagi.10691Please respect copyright.PENANAjddJls3e55
10691Please respect copyright.PENANALSKVsfURZ4
“Mmmm… ya udah ayo sini Tante dikenalin…” Jawab Sarah.10691Please respect copyright.PENANA5T9YnOp8FE
10691Please respect copyright.PENANAkL4cQ6HdG9
Tejo terlihat girang seakan dia memang berniat memamerkan tantenya yang molek itu pada teman-temannya. Satu persatu temannya menjabat tangan Sarah memperkenalkan dirinya. Sarah tersenyum manis ketika menyalami mereka. Diperhatikannya wajah mereka yang terlihat malu-malu mupeng itu. Mereka semua berlima, masing-masing namanya Beni, Luki, Yadi, Boim, dan Eno.10691Please respect copyright.PENANAYCTPse9DhC
10691Please respect copyright.PENANAykMamiYjaS
Sarah mengamati wajah mereka yang ‘sebelas dua belas’ dengan wajah Tejo ponakannya, alias ancur.10691Please respect copyright.PENANAlSd6ZlMrsv
10691Please respect copyright.PENANA7Uyxa5PLC8
“Ga bisa milih temen yang mendingan apa, kok parah semua begini… Dasar sejenis… Hi hi hi…” Sarah tertawa dalam hati. Jeleknya wajah mereka yang menampakkan kemupengan itu justru menjadi sensasi pemandangan tersendiri bagi Sarah. Sejenak dia teringat pada Bambang, selingkuhannya selain Anton. Wajah Bambang tidak setampan Anton, bahkan jauh. Akan tetapi ketika sama-sama mupeng terhadap dirinya, Sarah merasa lebih gemas pada Bambang ketimbang Anton. Entah kelainan apa itu, Sarah tidak terlalu peduli.10691Please respect copyright.PENANAuMA2046H7q
10691Please respect copyright.PENANAuU5adhck1W
“Putranya umur berapa Tante?” Luki yang terlihat paling bongsor di antara mereka mencoba berbasa-basi. “Ooh ini? Belum ada setahun nih… berapa bulan yaa?” Jawab Sarah menerawang. “Mmm, hampir 7 bulanlah…” Jawabnya lagi. “Lah kamu sendiri umur berapa? Kok berteman dengan Tejo? Kayaknya kamu udah ‘tua’ deh… Masak masih kelas 2 SMP?” Ledek Sarah penasaran.10691Please respect copyright.PENANAUQaaA8dnv1
10691Please respect copyright.PENANAptv2dztUOe
“Nah lo… kena deh lo… Ha ha ha…!” Teman-temannya yang lain tertawa terbahak. Wajah Luki memerah malu.10691Please respect copyright.PENANAUoeihB5QED
10691Please respect copyright.PENANAmSoBrTuTeu
“Dia udah 17 tahun Tante! Ga naik kelas terus!” Tejo menjawab pertanyaan Sarah sambil tertawa. Luki merengut pada Tejo. Sarah ikut tertawa lepas membuat Luki tersipu lagi. Tapi dia dan teman-temannya diam-diam makin terpesona dengan wajah Sarah ketika tertawa lepas itu.10691Please respect copyright.PENANAZrz0oZXCvb
10691Please respect copyright.PENANAQt6i7JsGA1
“Lah kalo 17 tahun mustinya udah SMA dong? Parah luu…” Goda Sarah. Luki tambah salah tingkah dibuatnya. Menyesal sekali tadi dia berbasa-basi menanyakan umur yang akhirnya malah jadi bumerang buat dia.10691Please respect copyright.PENANASwAOpBIGIT
10691Please respect copyright.PENANAEhOxvgxOyO
“Ya sudah… sudah…” Sarah tidak mau berlama menggoda Luki. “Makanya temenan sama ponakan Tante ini, biar ketularan pinter…” Lanjut Sarah memuji Tejo sambil mengelus rambut Tejo. Bangga sekali Tejo dipuji begitu, bahkan baru kali ini tantenya itu mengelus-elus kepalanya dengan sayang seperti pada anaknya sendiri. Semua itu berjalan alami saja, Sarah juga tidak ambil pusing. Ketika hendak berpamitan masuk terbesit ide dalam benak Sarah untuk menitipkan Doni pada mereka.10691Please respect copyright.PENANAV53dTuGhA8
10691Please respect copyright.PENANAsqe2gYWlHz
“Mmmm… Jo?” Tanyanya ragu.10691Please respect copyright.PENANA9lTygzIz55
10691Please respect copyright.PENANA4fwif8q45y
“Ada apa Tante?” Jawab Tejo.10691Please respect copyright.PENANAVzc0606kvb
10691Please respect copyright.PENANAfmr7fotzvx
“Kamu bisa ajak main Doni ini? Dia kan udah biasa sama kamu…” pinta Sarah.10691Please respect copyright.PENANAPaG5gsYfZC
10691Please respect copyright.PENANATa2XxH2wqD
“Ya gapapa Tante…” Tejo menyanggupi.10691Please respect copyright.PENANAM95yfhpHe7
10691Please respect copyright.PENANAAWg2gwVjbb
Senang sekali Sarah mendengarnya. Apalagi ketika digendong Tejo, Doni memang tidak meronta. Tidak seperti dengan Anton, bayinya itu sudah terbiasa dengan Tejo. Tejo sendiri juga tidak pernah canggung dengan anak Sarah yang terhitung sepupunya sendiri itu.10691Please respect copyright.PENANAHsTokq5IbF
10691Please respect copyright.PENANAOQeJejEx3L
“Tante, kita boleh nonton DVD nggak?” Pinta Tejo.10691Please respect copyright.PENANAZLkPQzLPq2
10691Please respect copyright.PENANA8rlWxsVTFw
“Ya boleh aja, tapi Tante nggak punya film, emang kamu bawa sendiri?” Tanya Sarah.10691Please respect copyright.PENANAAyPHQqD9hs
10691Please respect copyright.PENANAoB9IjAYesB
“Iya ini si Luki yang bawa…” Jawab Tejo.10691Please respect copyright.PENANAeOHvmpq5U1
10691Please respect copyright.PENANA3TLmVUWda9
“Ya udah terserah…” Sarah mengijinkan, lalu bergegas masuk kamar meninggalkan mereka.10691Please respect copyright.PENANAGbsk0lkoxs
10691Please respect copyright.PENANADQzkQ1UErP
Setelah mengunci pintu kamarnya, Sarah langsung melolosi dasternya hingga telanjang bulat lagi. Ditubruknya dan dipeluknya tubuh Anton yang berbaring tertegun di atas ranjangnya. Anton sudah berpakaian lengkap saat itu.10691Please respect copyright.PENANAun6RolWq4K
10691Please respect copyright.PENANASf1IEH3LHj
“Iiihh kok udah dipake bajunya…?” Tanya Sarah manja.10691Please respect copyright.PENANAQxCzMRiiYY
10691Please respect copyright.PENANAqyJACP7sBp
“Jadi…? Lanjut niihh…?” Tanya Anton seperti tak percaya.10691Please respect copyright.PENANAShpUXfFpWM
10691Please respect copyright.PENANAc1eF5V2WDC
“Ya iyya lahh… Nggak mau kamu…?” Kerling Sarah manis.10691Please respect copyright.PENANAiZ7TW2xIn3
10691Please respect copyright.PENANAwXYdv9rOMC
“Ya mau lah… Tapi gimana si Tejo, kayaknya tadi juga ada teman-temannya? Trus si Doni juga gimana?” Tanya Anton lagi penasaran.10691Please respect copyright.PENANA7Qsd5zJrd5
10691Please respect copyright.PENANA26fjJHlSrm
“Udaah itu urusanku… Doni juga udah sama Tejo…” Terang Sarah sambil mulai melucuti celana Anton.10691Please respect copyright.PENANA4ebwxGgaFN
10691Please respect copyright.PENANAKizMTgE9pp
“Gila… Yakin nih?” Anton masih ragu.10691Please respect copyright.PENANAxXib96fvuP
10691Please respect copyright.PENANAb7ohdzzuhB
“Udaahh bawel…!” Jawab Sarah. Geli juga dia dengan kekhawatiran Anton.10691Please respect copyright.PENANAl5cqQwUI2t
10691Please respect copyright.PENANAafG01hAUAu
“Nakaall ya kamuu…” Anton tiba-tiba bangkit mendorong Sarah hingga terlentang. “Kyaaa..!” Pekik Sarah kaget. Anton bergegas membuka dan melempar semua pakaiannya. Mereka berdua kini kembali berbugil ria.10691Please respect copyright.PENANALfxHZKThBm
10691Please respect copyright.PENANARg8BVBVbjL
“Jadi sampe puas nih? Tejo sudah ga jadi masalah?” Goda Anton. Tangannya mulai mengocok-ngocok pelan penisnya yang sempat layu. Kini perlahan tapi pasti batangnya mengeras kembali hingga maksimal. Dia yang tadi memang belum mencapai klimaks kini siap ‘membantai’ Sarah lagi tanpa ampun.10691Please respect copyright.PENANA3dN84Qps9h
10691Please respect copyright.PENANADffaZMMyJC
“Enak aja, nanti aku harus memandikan dan menyuapi Doni…” Jawab Sarah membelai pipi Anton yang telah bersiap menindihnya dari atas. Anton tidak ambil pusing dengan jawaban sarah itu. Dia tidak ingin membuang waktu lagi. Bleesss! Batang penisnya segera menembus liang vagina Sarah dengan cepat.10691Please respect copyright.PENANAgi39q2YUfq
10691Please respect copyright.PENANA5DqUimElWY
Keduanya mulai memacu bersama mendaki puncak kenikmatan tanpa ada gangguan berarti lagi. Walau kali ini mereka agak mengontrol lenguh desah mereka supaya tidak terlampau keras hingga terdengar dari luar. Selain itu tak ada masalah lainnya. Dengan bebas mereka bergumul seru berguling-guling di atas ranjang. Berganti-ganti posisi dan kendali hingga beberapa kali. Bahkan sambil berdiri mereka berpindah tempat menjelajahi tiap sudut ruangan kamar Sarah.10691Please respect copyright.PENANAX1YXKr1red
10691Please respect copyright.PENANA5BfUWuWwtg
Sekian lama mereka bersetubuh seperti tak kenal lelah. Siang itu mereka benar-benar saling melepas rindu. Anton memberi 3 orgasme pada Sarah selama hampir 2 jam sebelum akhirnya gilirannya datang. Irama mereka mulai melambat seiring dengan berakhirnya orgasme ketiga Sarah. Anton merasa tidak mampu lagi menahan lebih lama. Dia harus segera menuntaskannya.10691Please respect copyright.PENANAI5IDVEwi6q
10691Please respect copyright.PENANADiwpWFcDAO
Sarah10691Please respect copyright.PENANAVJwF95qfsX
10691Please respect copyright.PENANANzjD0ellmb
“Facial ya sayang…?” bisiknya di telinga Sarah yang masih terengah setelah menyemburkan cairannya untuk ketiga kalinya. Matanya terpejam, tangannya masih mencengkeram bantal dengan erat.10691Please respect copyright.PENANA0M2iNgpqeT
10691Please respect copyright.PENANAVYRxLiPnIG
“Aahh… Baru pertama udah minta facial aja kamu…?” Jawab Sarah sambil tersenyum manis pada Anton saat napasnya mulai agak teratur. Anton memang kerap meminta menumpahkan spermanya di wajah cantik Sarah. Dia sangat suka dengan hal itu. Dia sangat senang memperhatikan wajah cantik wanita yang ditidurinya menengadah di bawah penisnya menanti semburan spermanya. Terlebih saat spermanya menyembur, dia benar-benar menikmati membidik dan menembakkannya ke wajah itu hingga tetes terakhir. Akan tetapi tidak semua wanitanya senang dibegitukan. Kebanyakan tentu karena jijik dan merasa direndahkan dengan perilaku begitu. Tapi Sarah termasuk wanita yang kadang mau menuruti kemauan Anton itu. Walaupun awalnya Sarah juga menolak dan merasa risih, tapi karena Anton sering merajuk memintanya, akhirnya Sarah mau mencobanya.10691Please respect copyright.PENANAXczykajyO3
10691Please respect copyright.PENANAtBshCT6kI8
Pengalaman pertama difacial rasanya aneh bagi Sarah. Wajar saja, meski hal itu sering dia lihat dalam adegan film-film biru, baginya hal itu sama sekali tidak nyaman. Akan tetapi lama kelamaan dia mulai bisa menikmatinya. Awalnya hanya sensasi memuaskan fantasi Anton, namun pada akhirnya dia terbiasa juga dengan rasa sperma. Di antara sedikit wanita yang mau menerima facial, Sarah juga paling memuaskan dalam memenuhi permintaan Anton itu. Anton bisa memintanya membuka mata dan mulut ketika menerima semburannya, sementara wanita yang lain lebih sering memejamkan mata dan menutup mulut mereka rapat-rapat. Hal itu cukup mengurangi kepuasan Anton sebagai laki-laki.10691Please respect copyright.PENANADs6GZzRsok
10691Please respect copyright.PENANA6nJOwFVULw
Meskipun begitu, tidak selalu Sarah mau menuruti permintaan itu tiap mereka bercinta. Anton juga mengerti hal itu. Kebanyakan dia tetap berejakulasi di dalam rahim Sarah. Hanya sesekali dia meminta facial di beberapa momen persetubuhan mereka. Kali ini dia ingin menikmati lagi menyembur wajah manis Sarah dengan cairannya yang sudah di ujung itu.10691Please respect copyright.PENANAoGxjUOMJ3y
10691Please respect copyright.PENANAAVAbDJb25T
“Mau ya sayang…” pintanya lagi penuh harap. Sarah tersenyum dan mengangguk pelan tanda setuju. Sungguh girang Anton karenanya. Mereka pun segera ambil posisi. Sarah duduk bersimpuh di lantai di hadapan Anton yang berdiri sambil mengocok penisnya dengan cepat. Tangan kiri Anton membelai dan menaikkan dagu Sarah supaya wajahnya menegadah ke atas. Sarah menurut saja, dia sudah mengerti harus bagaimana. Mulutnya menganga, lidahnya agak dijulurkan keluar menanti tepat di depan batang Anton yang sedang dikocok. Diperhatikannya kepala jamur yang makin memerah gara-gara dikocok dengan kecepatan penuh siap memuntahkan lahar panasnya. Dan… Crooott! Crooot! Crooot….! Sperma Anton menyembur dengan deras menyirami wajah Sarah. “Yeesshh… That’s it baby…!” Desah Anton puas, badannya bergetar hebat. Spermanya ditembakkan nyaris rata ke seluruh wajah Sarah, sebagian besar mendarat mulus di lidah dan rongga mulut Sarah.10691Please respect copyright.PENANAFs5ngzbf52
10691Please respect copyright.PENANAr72fzqb6DP
“Aaahhh…” Desah Sarah pelan. Dia berusaha menjaga tidak menutup matanya kecuali ada sperma mendarat di atasnya. Sementara dia sudah terlatih untuk tidak menutup mulut sampai tetes terakhir sperma Anton keluar.10691Please respect copyright.PENANAFnlRAo4LbD
10691Please respect copyright.PENANA7l8goC5xbK
“Ooo ooo hhh……” Anton melenguh panjang. Sarah mengulum penisnya, menghisap-hisapnya memastikan tidak ada lagi sperma tersisa di dalamnya. Kemudian Anton rubuh di atas ranjang. Sarah bangkit dan duduk di sebelahnya memamerkan wajahnya yang berlepotan sperma. Tangannya mengelus-elus batang Anton yang mulai mengecil.10691Please respect copyright.PENANAXbKOLLOYOA
10691Please respect copyright.PENANA5qNBgYEQMY
“Luar biasa sayang….” Ucap Anton lirih. Raut mukanya menunjukkan kepuasan yang sangat. “Kamu cantik sekali sayang…” Pujinya sambil mengagumi wajah Sarah yang dihiasi cairan kental putihnya.10691Please respect copyright.PENANA94gBRFJKSq
10691Please respect copyright.PENANACUkIXCX57y
“Spermamu hangat dan kental sekali… Dah lama gak dikeluarin ya?” Goda Sarah. Dia membiarkan sperma Anton yang melelehi wajahnya berlama menggantung di pipi dan dagunya. Hanya sedikit yang jatuh menetes ke bawah saking kentalnya. Sungguh pemandangan yang menakjubkan bagi Anton. Sarah memang teramat istimewa baginya. Memang benar, sejujurnya dia baru saja diputuskan oleh pacarnya dan sudah hampir 2 bulan tidak bercinta dengan wanita. Dia menyeka sperma dari wajah Sarah dengan satu jari dan menyuapkannya ke mulut Sarah.10691Please respect copyright.PENANADMpLedO2oQ
10691Please respect copyright.PENANAAEUJel1cpT
Sarah melenguh manja tapi tidak menolak. Dijilatinya hingga bersih tiap Anton menyodorkan jarinya. Habis sudah seluruh sperma itu dari wajahnya berpindah ke perutnya. Tanpa rasa jijik Sarah menelan semuanya.10691Please respect copyright.PENANADR3QHHYdov
10691Please respect copyright.PENANAnljIVzReIR
“Terima kasih cantiik…” Anton tersenyum penuh kepuasan. Keduanya saling bertatapan dengan senyum penuh arti, kemudian saling melumat bibir dengan mesra.10691Please respect copyright.PENANAhrm3ktntmu
10691Please respect copyright.PENANAuRMNHyEiRr
Sarah bangkit menarik tangan Anton yang masih terlihat malas-malasan. Wajarlah, sebenarnya tubuh mereka sama-sama masih lemas. Namun Sarah tetap menarik Anton ke kamar mandi untuk bersama-sama membilas tubuh mereka di situ. Di hari-hari sebelumnya memang biasanya mereka akan bermalas-malasan rebah di ranjang selepas bercinta. Bahkan mereka tidak takut untuk tidur siang bersama dan kemudian mengulang persetubuhan hingga bisa sampai 3 atau 4 kali. Tapi kali ini keadaannya telah berbeda. Anton pun tahu diri. Mereka membilas diri di bawah shower air hangat sambil sedikit bercumbu mesra tanpa memulai persetubuhan lagi.10691Please respect copyright.PENANAo53oRYox6a
10691Please respect copyright.PENANArwZsMQU8LB
Ketika Sarah dan Anton keluar dari kamar mereka menjumpai Tejo dan teman-temannya asik menonton DVD di ruang tengah. Spontan kedua pihak itu saling bertatapan. Anton agak canggung dibuatnya. Entah apa yang dipikirkan para pemuda tanggung itu melihat dia dan Sarah keluar dari kamar bersama. Sungguh heran Anton yang melihat Sarah tampak santai dan cuek. “Apa dia yakin anak-anak ini tidak menduga apa yang barusan kita lakukan?” Tanyanya dalam hati gusar. Sarah malah tersenyum manis pada Tejo dan teman-temannya yang terdiam itu. Jelas mereka memang memiliki bayangan kotor mengenai apa yang barusan terjadi di antara Anton dan Sarah. Hanya saja bayangan itu tidak seliar dengan apa yang dipikirkan Tejo. Hal itu karena mereka tidak mengenal siapa Anton. Mereka hanya tahu bahwa dia bukan suami Sarah, tapi mereka pikir bisa saja Anton itu saudara dari keluarga Sarah. Berbeda dengan Tejo yang tahu betul bahwa Anton bukan siapa-siapa dalam keluarga Sarah. Dalam hatinya, Tejo sudah merasa yakin betul bahwa Tantenya itu baru saja berselingkuh! “Bener bener nakal tanteku yang satu ini…” Batinnya. Jadi gemas dan terangsang sendiri Tejo memikirkannya.10691Please respect copyright.PENANAgsRAZKlYx6
10691Please respect copyright.PENANARdcAkBSsUY
“Udahh ayo pamit…” Ujar Sarah agak geli melihat Anton yang mendadak canggung.10691Please respect copyright.PENANA24c0JqHQNv
10691Please respect copyright.PENANAuf5CWXarpV
“Eeh iya, Jo, semua… Mas pamit dulu…!” Seru Anton.10691Please respect copyright.PENANABWnxqGrwVW
10691Please respect copyright.PENANAroBDP9a9Ce
“Dah selesai Oom..?” Sahut Tejo.10691Please respect copyright.PENANAxRKKOzEeqS
10691Please respect copyright.PENANASn0GLDWb4m
“Duh anak ini manggilnya Oom terus dari kemarin,” gerutu Anton dalam hati. “Iya Jo, mas udahan… Yuuk semua!” Jawab Anton. Dia melambaikan tangannya lalu bergegas pergi. Sarah mengantarnya sampai di teras. Setelah itu dia kembali masuk menemui Tejo dan teman-temannya. “Doni rewel nggak Jo?” Tanya Sarah. Dia meraih Doni dari pangkuan Tejo dan duduk memangkunya. “Tadi sih agak rewel sampe Tejo bingung… Tapi Tejo takut ganggu Tante sama Oom Anton jadi Tejo ajak main aja sampe capek.” Jawab Tejo Santai. Sarah tertawa kecil mendengar kalimat ‘takut ganggu Tante sama Oom Anton’ dari mulut Tejo.10691Please respect copyright.PENANAQvTeGLr3DF
10691Please respect copyright.PENANAcUpRt0wD9e
“Iya makasih ya… Tante udah repotin.” Jawab Sarah menghadiahkan senyum manis pada ponakannya itu. Sarah berpikir, sudah 2 kali Tejo membantu memperlancar ‘urusan birahi’nya: Kemarin dengan jagungnya dan kini dengan bantuannya menjaga Doni. Tersenyum-senyum sendiri Sarah dibuatnya. Sementara Tejo makin kesengsem dengan Tantenya itu, teman-temannya agak salah tingkah dengan hadirnya Sarah duduk menemani mereka di ruang tengah itu.10691Please respect copyright.PENANAnKcRrAKoQP
10691Please respect copyright.PENANAXYkX8vqjV3
“Serius amat kalian, nonton film apa siih…?” Ujar Sarah memecah perhatian mereka.10691Please respect copyright.PENANAQkA3XGuJIg
10691Please respect copyright.PENANAj1GnrHHgFc
“Eehh ini Tante… Film Transformers Tante…!” Sahut mereka hampir bersamaan.10691Please respect copyright.PENANAp1DHPBqDX5
10691Please respect copyright.PENANAmq9loAn1wD
“Dari tadi kalian nonton film ini aja?” Selidik Sarah curiga. Dia melihat tampaknya film itu baru mulai, padahal kalau dari tadi mereka menontonnya mustinya sudah hampir habis film berdurasi 2 jam itu. Tanpa menunggu jawaban dia langsung memungut plastik di atas meja yang tampaknya adalah wadah CD. Tejo dan teman-temannya langsung terlihat panik, “Eh Tante… itu….” Seru mereka tertahan, tak bisa menemukan kata-kata untuk mencegah Sarah.10691Please respect copyright.PENANAG2VJ3NLQWt
10691Please respect copyright.PENANAvE3g3ioKpo
“Nah lo…” pikir Sarah. “Pasti ada yang lain…”10691Please respect copyright.PENANA21O6GE6jdH
10691Please respect copyright.PENANAW18o0RsSFF
Benar saja, Sarah menemukan ada 1 CD lagi di dalam plastik itu. Wajah Tejo dan teman-temannya langsung pucat pasi namun mereka diam seribu bahasa. Naluri Sarah diam-diam berharap mendapati DVD porno dan menangkap basah mereka. Dan ternyata benar, ditemukannya DVD film porno berjudul GangBang D*b**ch*ry di dalam plastik itu. Sablengnya, Sarah justru merasa girang di dalam hatinya, tapi di hadapan Tejo dan teman-temannya tentu saja dia berlagak terkejut.10691Please respect copyright.PENANAXoXkTYgqc9
10691Please respect copyright.PENANAam5xD66tcw
“Haah, Tejo…! Apa ini?!” Sarah meninggikan suaranya biar terkesan angker.
10691Please respect copyright.PENANAhzVvbZg2X2
“Eh… Anu Tante… itu… itu Luki yang bawa tante…” Jawab Tejo tergagap. Seluruh teman-temannya terdiam. Luki yang namanya disebut-sebut jelas sewot. Walaupun memang benar dia yang membawa dan memprovokasi teman-temannya untuk menonton film cabul tersebut.
10691Please respect copyright.PENANAWd1ySMXqZB
“Tapi tadi kalian semua pada nonton kan?” Tanya Sarah lagi pura-pura gusar.
10691Please respect copyright.PENANAfrF8WN4wk3
“Yaa iya Tante, tapi cuman bentar iseng-iseng aja, filmnya jelek kok, sumpah Tejo ga suka!” Tejo membela diri.
10691Please respect copyright.PENANAIxOWK1tjh2
“Iya Tante, beneran, emang tadi kita pingin nonton, tapi ternyata kita ga suka kok… jelek filmnya…” Salah satu dari temannya ikut menjawab meyakinkan. Sarah lupa namanya, tapi bukan Luki. Hanya Luki yang dihafalnya tadi. Dipandangnya wajah Luki yang masih mengkeret. “Iihh… Kamu ini paling gede malah ngajak-ngajakin ga bener siih?” Omel Sarah padanya, tapi nada bicaranya sudah turun. “Maaf Tante… Kita cuman penasaran aja awalnya Tante. Tapi bener kok, setelah ditonton kita-kita ga suka filmnya… beneraaan…” Jawab Luki.
10691Please respect copyright.PENANAmajobChRIm
“Yee biar ga suka tetep aja nonton…” Cibir Sarah.
10691Please respect copyright.PENANAz6CKvJRxqq
“Tapi bentar Tante, kita cepet-cepetin aja, habis jelek sih…” Tejo menjawab lagi.
10691Please respect copyright.PENANAFyse785FFj
“Iya utamanya kita emang mau nonton Transformers kok Tante.” Sahut yang lain.
10691Please respect copyright.PENANARcTfOOt1GB
“Yaa sudah… Sudah…” Ujar Sarah. Semua pun terdiam. Sarah sendiri juga lantas bingung harus bicara apa. Jelas dia tidak dalam posisi menceramahi anak-anak itu tentang moral sedangkan dia sendiri juga baru saja berselingkuh.
10691Please respect copyright.PENANAmcU66rwK3E
“Tante tahu gimana anak-anak muda kayak kalian ini…” Akhirnya Sarah angkat bicara lagi. Tejo dan teman-temannya masih diam. “Hanya saja Tante kaget kalo kalian sudah sampai nonton film secabul ini…” Kata Sarah lagi sambil mengacungkan DVD porno itu. “Tante tahu ngelarang anak-anak muda nonton film porno itu nyaris nggak mungkin.” Lanjutnya. Memang benar, di jaman sekarang ini pornografi dengan sangat mudah dan murah dapat diakses kapan saja di mana saja. Melarang orang mengkonsumsinya, terlebih remaja yang sedang memasuki masa puber, jelas nyaris mustahil. Itulah yang Sarah pikirkan. Mungkin lebih mudah melarang remaja cowok merokok, pikirnya.
10691Please respect copyright.PENANADrjNBg3un6
Karena Tejo dan teman-temannya masih membisu Sarah pun melanjutkan, “Tapi mestinya kan ada batasnya…? Kalian masih di bawah 17 tahun, memang anak-anak sekarang lebih cepat pubernya… Okelah, standar 17 tahun mungkin sudah kuno, tapi Tante masih lebih memaklumi kalau kalian sekedar baca majalah playboy.” Anak-anak itu pun mangut-mangut tapi belum menjawab. “Tapi kalo film kayak gini?? Ya ampun… Ini udah kebablasan namanya… Oom Heru juga ga bakal Tante bolehin deh kalo sampai nonton yang kayak beginian.” Terang Sarah lagi. “Kalo bokep biasa sih mungkin boleh aja, tapi yang ini sudah ekstrim tahu?” Seperti judulnya, film itu memang berisi adegan-adegan gangbang alias seks keroyokan. Seorang wanita disetubuhi dengan kasar oleh banyak pria.
10691Please respect copyright.PENANAicBDC4FOSe
Sarah kemudian terdiam. Dia kehabisan kata-kata. Tejo dan teman-temannya surprise juga mendengar Sarah mengucapkan kata ‘bokep’. Tejo pun mulai berani menjawab. “Iya Tante, kita tadi juga kaget dan nggak selera kok liat isinya… Sumpah deh!” Ujarnya meyakinkan. “Iya Tante, tadi kita memang cuma penasaran aja kok…”, “Iya Tante…” Sahut Beni disambung Boim.
10691Please respect copyright.PENANATaWF7mrgSE
“Penasaran apa? Penasaran lihat adegan cewek digangbang?” Tanya Sarah.
10691Please respect copyright.PENANAIAp8nkNgnR
“Kalian terangsang lihat adegan itu?” Cerocos Sarah lagi.
10691Please respect copyright.PENANAR5AHbz0KgT
“Makanya Tante, nggak kok kita nggak suka…” Tejo mencoba meyakinkan terus.
10691Please respect copyright.PENANA4ndefSsvat
“Halaah bo’ong…” Sarah mulai menghilangkan ekspresi marahnya.
10691Please respect copyright.PENANAmB5Fm5csYs
“Sumpah Tante, iya kan temen-temen…?” Tejo minta dukungan teman-temannya.
10691Please respect copyright.PENANALYtNqYi7D2
“Eh iya Tante… Sumpah deh…” Luki menimpali.
10691Please respect copyright.PENANAFg8byZbfXX
“Kalo kalian sampai punya fantasi yang beginian pasti kalian udah sering kan nonton bokep yang biasa? Hayooo ngaku…” Kini Sarah mulai tersenyum. Suasana pun jadi agak cair. Tejo dan teman-temannya agak lega melihat Sarah tidak terus memarahi mereka.
10691Please respect copyright.PENANAtAazqtllDL
“Yaa nggak juga Tante, beneran deh…” Jawab tejo.10691Please respect copyright.PENANAw317nI1TEi
10691Please respect copyright.PENANAogtCATRBDB
“Iya Tante, jarang kok…” Sambung Boim.10691Please respect copyright.PENANAD19uk7BnKs
10691Please respect copyright.PENANAUTcfisdZ17
“Nah lo, kalo jarang berarti udah pernah lebih dari sekali…?” Sarah memojokkan.10691Please respect copyright.PENANAkKlnvnlDel
10691Please respect copyright.PENANABm45UmnfVa
“Eeh… Bukan gitu Tante… Yaa iya juga siih…” Boim langsung tersipu.10691Please respect copyright.PENANA4DMh5vdh1X
10691Please respect copyright.PENANAvtaL7sN8iz
“Huu kalian ini… kecil-kecil…” Sahut Sarah gemas.10691Please respect copyright.PENANAsXcaBwLwUk
10691Please respect copyright.PENANAT0xLRiPJyH
“Trus kalian nggak puas ya, pingin lihat yang lebih?” Tanyanya menyelidik.10691Please respect copyright.PENANALlnMbhLdBm
10691Please respect copyright.PENANA0yUzoJQWKw
“Ya bukan gitu juga kok Tante… Penasaran aja kita…” Jawab Boim lagi pelan.10691Please respect copyright.PENANAo1nFMmLghz
10691Please respect copyright.PENANA1oyfQN1m3X
“Penasaran trus nagih ya…? He he he…” Goda Sarah.10691Please respect copyright.PENANAnqFyUiJS7t
10691Please respect copyright.PENANALY4CRANUAm
“Ya nggak dong Tante…” Jawab mereka nyaris serempak.10691Please respect copyright.PENANA7GJwVsRHdw
10691Please respect copyright.PENANAcA56K4QuJn
“Ahh masa sih…? Beneran tuh nggak nagih…?” Tanya Sarah lagi.10691Please respect copyright.PENANAzGHIOg8Ulb
10691Please respect copyright.PENANA2od4JErnVp
“Iyaa… habis yang main nggak ada yang cantik siihh…” Jawab Luki setengah bercanda. Mendengar jawaban ini Sarah pun tertawa lepas. Tejo dan yang lainnya ikut tersenyum. Perasaan mereka kini plong karna yakin Sarah sudah benar-benar tidak marah.10691Please respect copyright.PENANAJGFpP9aTtt
10691Please respect copyright.PENANAsebStgvsIP
“Coba yang main cantik-cantik kayak Tante, mungkin aja kita ketagihan…” Jawab Luki makin berani. “Dasaar kamu yaa… Jelek…!” Sarah langsung mencubitnya dengan gemas. “Aduuh sakit Tante…” Luki meringis kesakitan tapi masih tertawa-tawa setelahnya. Semua juga ikut tertawa tak terkecuali Sarah sendiri.10691Please respect copyright.PENANAzftiOaRdP9
10691Please respect copyright.PENANAXT69n2rTgg
“Bener loh Tante, kalo ga percaya tonton aja sendiri deh…”10691Please respect copyright.PENANA4ej133zEf3
10691Please respect copyright.PENANAo5xsTaFl9a
“Iya yang main ancur-ancur Tante…”10691Please respect copyright.PENANANyorZTYQG6
10691Please respect copyright.PENANAxQLXQquyQm
“Ancur-ancur emangnya apaan? Dasar nggak ngaca tuh muke lo yang ancur…”10691Please respect copyright.PENANAWhCLvBufMe
10691Please respect copyright.PENANASd037GGx0t
Ya, suasana kini benar-benar sudah cair. Sarah berhasil mengakrabkan diri di tengah mereka sekaligus dengan sengaja tebar pesona. Hal itu tentu saja berhasil. Siapa yang tidak kesengsem dengan kecantikan Sarah yang alami. Teman-teman tejo pun mendapatkan kesan yang mendalam sore itu.10691Please respect copyright.PENANAFRnaR7nsoc
10691Please respect copyright.PENANADoPPdnUVx9
“Udah… Nih kamu simpen, awas ya kalo besok bawa-bawa ginian lagi Tante sita…” Sarah melemparkan DVD itu pada Luki. Dia pun bangkit karena melihat waktu sudah mulai sore, saatnya memandikan Doni dan mengerjakan urusan-urusan lainnya. Setelah ditinggal Sarah Tejo dan teman-temannya pun saling pandang sambil cekikikan.10691Please respect copyright.PENANAHXs7tcIN9r
10691Please respect copyright.PENANAyJ3KUQcI2a
Akhirnya, karena Tejo juga punya jatah pekerjaan rumah, teman-temannya pun kemudian pamit pulang. Masalah kebersihan rumah adalah tanggungjawab Tejo dan dia harus mulai setiap sore. Sementara Sarah mengerjakan urusan dapur termasuk mengurusi kebutuhan-kebutuhan bayinya.10691Please respect copyright.PENANAsokL5PdjZe
10691Please respect copyright.PENANA23QSvvFkFv
Ketika Tejo memamitkan teman-temannya pada Sarah, dengan genit Luki menyalami dan mencium tangan Sarah. Karena Tejo pun biasa begitu, awalnya Sarah diam saja. Tapi hal itu membuat teman-teman lainnya melakukan hal yang sama. Barulah Sarah tertawa kecil karenanya. “Idih kalian ini pake cium tangan segala, kayak sama siapa aja….” ucapnya. Mereka pun meringis malu. “Pamit Tante… Makasih.” Ucap mereka bersamaan terakhir sebelum pergi.10691Please respect copyright.PENANABJy3IYXoTp
10691Please respect copyright.PENANAbdluCv72Gw
Begitulah Sarah kali ini berhasil mengakrabkan diri pada teman-teman Tejo. Agaknya inilah sebabnya dia merasa girang waktu menemukan DVD porno tadi. Dengan itu dia jadi punya alasan untuk mengintervensi mereka. Selain memberi kesan bahwa dia adalah orang yang liberal, cuek, dan tidak canggung membicarakan hal yang tabu, sekaligus dia juga bisa tebar pesona dan sedikit menggoda para remaja tanggung itu. Diam-diam dalam hatinya muncul gejolak untuk bisa menggoda mereka lebih jauh.10691Please respect copyright.PENANAcwZ0f9a4nh
10691Please respect copyright.PENANA9amd6X9ITl
************10691Please respect copyright.PENANAgulx83zs5t
10691Please respect copyright.PENANAVb204pP4Gq
Sejak hari itu keberadaan Tejo sudah tidak menjadi batasan Sarah dalam berhubungan dengan Anton. Kedatangan Anton selanjutnya justru lebih siang lagi dari waktu itu, yaitu setelah Tejo pulang sekolah. Walhasil, jelas sekali Tejo menyaksikan bagaimana Sarah membawa Anton masuk kamar dan tidak keluar-keluar hingga sore. Setelah keluar, Anton bahkan tidak buru-buru pergi melainkan menyempatkan berakrab-akrab dengan Tejo. Pernah suatu ketika Anton datang pagi, tapi persetubuhannya dengan Sarah tidak juga berakhir hingga Tejo pulang sekolah. Ketika Tejo pulang, Anton dan Sarah masih di dalam kamar. Tak berapa lama mereka keluar, tapi Anton tidak pamit. Dia ngobrol dengan Tejo sementara Sarah menyusui Doni. Setelah Doni selesai menyusu, Sarah menidurkannya di kamar Tejo dan menitipkannya pada Tejo, kemudian dia dan Anton masuk kamar lagi sampai sore. Semuanya berjalan wajar seperti tak ada apapun yang terjadi. Walau geregetan, Tejo juga tidak pernah menanyakan apapun perihal hubungan mereka. Sarah dan Anton juga tidak pernah membuka percakapan mengenai hal itu. Seperti sudah ada saling pengertian saja di antara mereka.10691Please respect copyright.PENANAf3PK3emxNz
10691Please respect copyright.PENANAuey4Z1JLA3
Tejo bahkan sempat berpikir nakal. Beberapa kali dia mencoba mengintip atau mencuri dengar. Tapi hal itu tidak memungkinkan. Tejo tak berhasil menemukan celah untuk itu. Gusar dan penasaran sekali Tejo dibuatnya. Hatinya merasa iri sekali pada Anton. Tiap kali dia selalu membayangkan apa yang dilakukan Anton di dalam kamar terhadap Tantenya itu. Makin dibayangkan makin tersiksa pulalah perasaan Tejo. Tidak jarang juga pemikiran jahat melintasi benaknya. Ingin sekali dia meminta imbalan untuk tutup mulut. Imbalan untuk tidak mengadukan perselingkuhan itu. Imbalannya tentu saja Tejo meminta tubuh Sarah. Perasaan Tejo melambung tak terkendali tiap kali dia membayangkan hal itu. Tapi tak pernah dia sampai hati untuk melakukannya. Dia tidak berani.10691Please respect copyright.PENANATR0LRMxSE4
10691Please respect copyright.PENANAJnT5bFdzth
Untunglah Tejo tak mengenal Bambang. Kebetulan Bambang pindah tugas keluar kota tidak lama setelah Sarah melahirkan. Jadi hilang sudah kehadiran Bambang dalam kehidupan Sarah. Entah bagaimana kalau Tejo menyaksikan Sarah berselingkuh dengan Bambang yang juga buruk rupa seperti dirinya. Mungkin Tejo akan protes begini; “Lho kalau begitu aku juga mau!”10691Please respect copyright.PENANA0WZFVakjZw
10691Please respect copyright.PENANAHP2HkUAUzf
Sarah bukannya tidak kangen pada Bambang (Di sisi lain Bambang pastinya jauh lebih kangen pada Sarah). Bahkan bakat ekshibisionisnya makin menjadi-jadi gara-gara kekangenannya pada Bambang. Kini makin sering Sarah mengenakan daster mininya, dengan bahu terbuka di hadapan Tejo. Tidak terkecuali saat teman-teman Tejo main ke rumah. Justru saat itulah hasrat Sarah untuk ‘pamer diri’ makin bergejolak. Saat harus menyusui Doni pun menjadi kesempatan bagi dia untuk membuka diri lebih di hadapan mereka. Dengan itu dia bisa mengekspos kulit payudaranya yang putih mulus dengan wajar. Suatu ketika saat Tejo dan teman-temannya sedang duduk-duduk mengobrol, dengan cueknya Sarah yang sedang menyusui Doni duduk di tengah-tengah mereka. Sarah yang sudah akrab dan hafal dengan mereka, dapat dengan luwes nimbrung mengikuti obrolan mereka. Sarah sangat menikmati memperhatikan bagaimana teman-teman Tejo setengah mati berusaha bersikap wajar di hadapannya. Mereka tidak pintar melakukan itu sehingga sikapnya malah menjadi tidak karuan. Kadang-kadang terlihat sangat grogi sehingga kalau bicara pun tergagap, tapi terkadang juga malah over acting cari perhatian. Sarah sering tertawa terkikik bila mereka begitu. Tawa Sarah sendiri makin membuat mereka blingsatan. Wajah mupengnya pun makin menjadi.10691Please respect copyright.PENANAO6JhUAbLr3
10691Please respect copyright.PENANAMvpI7RyaAe
Saat itu adalah keadaan Sarah yang paling terekspos di hadapan teman-teman Tejo. Dia mengenakan pakaian yang bahunya terbuka, kulit payudaranya terbuka bebas karena menyusui Doni, ditambah hotpants ketat yang dikenakannya mencetak bongkahan semok pantat dan mengekspos seluruh kulit pahanya. Perasaannya selalu menuntut lebih berani dari itu, tapi sejauh ini baru sebatas itulah yang terjadi. Itupun sangat membuat Sarah puas dan bagi Tejo dan teman-temannya pun hal itu sudah sangat luar biasa. Sarah menyadari, teman-teman Tejo kini makin sering datang. Dia pun ge-er karena menganggap semua itu karena daya tariknya.10691Please respect copyright.PENANAEYGpGkGdL4
10691Please respect copyright.PENANAh2WUZesfFz
************10691Please respect copyright.PENANAF8HOyqVnuo
10691Please respect copyright.PENANAa91vQZiejv
Suatu hari Sarah jatuh sakit. Tidak parah, hanya demam biasa tapi badannya menjadi lemah dan dia terus berbaring di ranjang. Heru benar-benar prihatin melihat keadaannya yang tergolek lemas di atas ranjang. Pagi itu Heru sudah mengenakan pakaian lengkap bersiap berangkat ke kantor, tapi sejenak dia merasa ragu. Dia pun duduk di sebelah Sarah. Sambil berbaring Sarah memeluk pinggang suaminya itu dengan manja. Heru membelai-belai rambutnya dengan mesra.10691Please respect copyright.PENANA3ESo4VbYGO
10691Please respect copyright.PENANALBUXlCYAQU
“Sayang, apa aku tidak usah berangkat ngantor saja ya?” Ucapnya lembut.10691Please respect copyright.PENANAs2Eo3VIpJk
10691Please respect copyright.PENANAjFGh8Cq3xq
“Memangnya boleh kamu mendadak ijin begitu?” Tanya Sarah.10691Please respect copyright.PENANATbRg4mCpVd
10691Please respect copyright.PENANAGgPLVyhK6m
“Ya mestinya bos bakal ngamuk, he he he…” Jawab Heru nyengir.10691Please respect copyright.PENANAYbJERL4a0S
10691Please respect copyright.PENANAmiS2vtjXCm
“Huuh…” Sahut Sarah cemberut manja.10691Please respect copyright.PENANASZTyRPiR4m
10691Please respect copyright.PENANAXPbvXdHQwz
“Kalo ga diijinin bisa aja aku bolos, emang bos mau nyusul aku kesini nyeret aku ke kantor?” Jawab Heru. “Kalo besok dia marah-marah itu urusan belakangan lah…” Lanjutnya.10691Please respect copyright.PENANAOMBcQu4eS9
10691Please respect copyright.PENANALLM6Zw35c3
“Hmmm… kamu rela dimarahin demi aku yaah…?” Sarah tersenyum manis.10691Please respect copyright.PENANA79HDzSgI5Z
10691Please respect copyright.PENANAVvqa43Kt9F
“Jangankan dimarahi, dipecat aja aku rela…” Rayu Heru. Dikecupnya pipi Sarah.10691Please respect copyright.PENANAnRpkyyoF3s
10691Please respect copyright.PENANAHwBBdgajnw
“Iih gombal!” Sahut Sarah tertawa lepas. “Udah deh, kayak akunya parah banget aja… Aku cuman demam biasa aja kok…” Sarah melanjutkan meyakinkan supaya Heru tidak terlalu mengkhawatirkannya.10691Please respect copyright.PENANAF9DJA3pFLb
10691Please respect copyright.PENANAkYwcorRs5t
“Yakin gapapa kutinggal…?” Tanya Heru.10691Please respect copyright.PENANAnnNCbqXSof
10691Please respect copyright.PENANAqKO98Ujm2o
“He eh… gapapa mas.” Jawab Sarah.10691Please respect copyright.PENANAgUPb9YogZH
10691Please respect copyright.PENANAha4SXBdygg
“Gini aja, Tejo aja kusuruh bolos sekolah. Biar nanti kutelpon sekolahnya… Pokoknya aku gak mau kamu sendirian.” Heru menyampaikan idenya.10691Please respect copyright.PENANALJ5fXrQ13z
10691Please respect copyright.PENANACfsyrFZ0B0
“Hmmm terserah mas deh, kalo Tejo bolos sekolah gapapa kali…” Jawab Sarah menyetujui. “Mungkin dianya juga seneng disuruh bolos. He he he…”10691Please respect copyright.PENANA3dvWtlL4bu
10691Please respect copyright.PENANA6pJWBA37gf
Begitulah akhirnya Heru tetap berangkat kerja seperti biasa, sebagai gantinya Tejo yang diminta bolos supaya bisa menjaga Sarah hari itu. Setelah Heru pergi, Tejo menemui Sarah di dalam kamar. Mula-mula dia berdiri saja di samping ranjang tanpa berkata apa-apa. Dipandanginya Sarah yang berbaring lemas. Walau terlihat pucat, tapi kecantikannya sama sekali tidak berkurang. Ingin rasanya Tejo membelai Tantenya itu.10691Please respect copyright.PENANAjICkGu0msW
10691Please respect copyright.PENANA0at9vfxURA
“Mmm… Tante sakit apa sih?” Akhirnya Tejo bertanya basa-basi.10691Please respect copyright.PENANAeCLTLiS6n7
10691Please respect copyright.PENANAZ8XPVYNxGv
“Cuma demam aja kok Jo, Tante gapapa…” Jawab Sarah sambil tersenyum.10691Please respect copyright.PENANAO12YJjaJgy
10691Please respect copyright.PENANA9XKHb8FcDG
“Tante butuh apa nih? Biar Tejo ambilkan…” Tejo menawarkan diri.10691Please respect copyright.PENANAjiHqykqSHP
10691Please respect copyright.PENANA02ag3rQls5
“Mmm… Sekarang Tante mau lanjutin tidur dulu Jo, kamu beres-beres rumah ya…?” Jawab Sarah. “Paling nanti kalo Doni bangun Tante juga minta tolong kamu yang mandiin dia yaah… Bisa kan kamu?” Lanjut Sarah.10691Please respect copyright.PENANAqhXdRebRzM
10691Please respect copyright.PENANAgAweuxNbtO
“Siap Tante…” Jawab Tejo kocak. Sarah tersenyum lagi. Duh senang sekali rasanya hati Tejo. Hari ini dia akan menjaga dan melayani Sarah seharian. Dia pun segera mulai membersihkan rumah. Tejo memang pekerja yang rajin. Dia tak pernah membantah bila dimintai tolong. Di samping itu Sarah dan Heru juga tidak pernah memperlakukannya seperti babu. Tugas-tugas yang dibebankan kepada Tejo hanya yang sewajarnya. Sarah pun meneruskan tidurnya dengan tenang. Menyuruh Tejo bolos sekolah hari ini benar-benar ide yang bagus, pikirnya.10691Please respect copyright.PENANAr6NWNyCmju
10691Please respect copyright.PENANAr9hVa2h7GV
Pagi itu dengan cekatan Tejo melakukan semua yang diminta Sarah. Dia rapikan dan bersihkan seisi rumah. Ketika Doni bangun, Tejo juga tampak sudah mahir mengurusi segala keperluannya. Saat itu Sarah sudah terjaga, tapi dia tetap berbaring bermalas-malasan. Didengarnya suara-suara Doni dan kecipak air. “Pasti lagi dimandiin Tejo.” Pikirnya tenang. “Bisa diandalkan juga dia…” gumamnya.10691Please respect copyright.PENANAdY3n3EWOmT
10691Please respect copyright.PENANASnzEvIfFEQ
Tak berapa lama kemudian Tejo muncul menggendong Doni yang sudah rapi dan wangi. Didapatinya Sarah yang sudah terjaga. Tejo pun tersenyum bangga padanya.10691Please respect copyright.PENANAapzfRrSKrl
10691Please respect copyright.PENANAAtG9LvV2Kt
“Wah hebat kamu Jo, sudah selesai semua?” Tanya Sarah kagum. “Kamu ganti baju bersih sama popoknya juga kan?” Tanyanya lagi.10691Please respect copyright.PENANAFmGAWl6wB5
10691Please respect copyright.PENANAFIw9TPEbNq
“Ya iya lah Tante… Beres pokoknya.” Jawab Tejo.10691Please respect copyright.PENANAnw6qxW5XT1
10691Please respect copyright.PENANAnoRktWehMM
“Sudah bedakan kan? Baby oilnya juga gak lupa?” Tanya Sarah lagi.10691Please respect copyright.PENANA4PeFiV3neA
10691Please respect copyright.PENANASUvHjiwmPt
“Iya Tante, Tejo sudah hafal kok, sering liat Tante…” jawab tejo meyakinkan.10691Please respect copyright.PENANAJ3L2xjbk8U
10691Please respect copyright.PENANArwYLlW3hxl
“Mmm… Tapi ada yang Tejo ga bisa Tante… Harus Tante sendiri.” Ucap Tejo lagi sambil senyum-senyum.10691Please respect copyright.PENANAtg60vIonRz
10691Please respect copyright.PENANAE9JdkpccMg
“Apa itu Jo?” Tanya Sarah penasaran.10691Please respect copyright.PENANAN0v9rVU1LD
10691Please respect copyright.PENANAPNLANRrUXE
“Yaa menyusui Tante…! He he he…” Jawab Tejo cengengesan. Sarah pun ikut tertawa mendengarnya. “Dasar…” Sahutnya.10691Please respect copyright.PENANAA1cC8msn85
10691Please respect copyright.PENANAbkDsuklaEa
“Tapi Tante masih lemes kalo harus gendong dan nyusuin Doni… Coba kamu ke belakang Jo, lihat di lemari es ada botol berisi susu, kamu ambil, kamu angetin bentar trus masukin ke botol susu Doni… Kamu yang susuin dia ya…?” Pinta Sarah.10691Please respect copyright.PENANAiLkc5gQBFO
10691Please respect copyright.PENANA1mHQ6qKsBx
“Oohh…” Tejo mangut-mangut. Dalam hatinya dia merasa kecewa tidak bisa melihat Sarah menyusui Doni. Dia pun beringsut ke belakang dan melaksanakan permintaan Tantenya itu. Tak berapa lama dia balik ke kamar Sarah lagi, di gendongannya tampak Doni sedang asyik menyedot susu dari botolnya. Sarah pun tersenyum melihat Tejo melaksanakan permintaannya dengan baik.10691Please respect copyright.PENANAxNlG0PCIiL
10691Please respect copyright.PENANADXlRDHwh3m
“Naah bisa kan, gak lupa kamu angetin kan? Tapi tidak terlalu panas kan?” Tanya Sarah. “Udah Tante, cukup kok, nih lihat Doninya sudah minum lahap…” Jawab Tejo.10691Please respect copyright.PENANAXzgofuGdFg
10691Please respect copyright.PENANA1yX1WsJQG9
“Tapi, emangnya boleh minum selain ASI ya Tante?” Tanya Tejo penasaran.10691Please respect copyright.PENANA8njwCuxcgH
10691Please respect copyright.PENANAnY7D2BiyTZ
“Ya boleh aja kok Jo… Tapi itu ASI lho…” Jawab Sarah tersenyum. Tejo heran dibuatnya. “Haah, ini ASI…? Yang diminum Doni ini? Kok bisa?” Tanyanya. “Ya itu ASI Tante Jo…” Jawab Sarah. “Itu Tante memang memeras dan menyimpan air susu Tante sendiri, ya untuk jaga-jaga kalau ada kondisi begini…” Sarah menjelaskan karna Tejo kelihatannya masih belum paham. Setelah dijelaskan begitu Tejo pun mangut-mangut, “Ohh gitu ya, ternyata bisa ya susu Tante diperas begitu…?” Gumamnya. Sarah tertawa mendengar perkataan Tejo yang lugu itu.10691Please respect copyright.PENANAVB1apsU9io
10691Please respect copyright.PENANATOAVRAJMbU
Tejo tersadar kata-katanya tadi terlalu vulgar, wajahnya pun memerah malu. “Eh… Nggak… Kirain yang bisa diperas cuman susu sapi aja Tante…” ucapnya agak tergagap. Sarah makin geli, benaknya mulai nakal, dia pun menjawab, “Ya semua susu pastinya bisa diperas Jo kalau memang ada isinya…” Jawabnya.10691Please respect copyright.PENANAMBqkF0CEnG
10691Please respect copyright.PENANAOYS9fjYsb2
“Kalo gak percaya kamu mau coba meras susu Tante?” Godanya nakal.10691Please respect copyright.PENANAYQjTeR4MVl
10691Please respect copyright.PENANA5YtOWLyPgm
Tejo cukup salah tingkah dibuatnya, adik kecil di balik celananya seketika menegang. “Percaya kok Tantee… Cuman gak pernah kepikiran aja…” Jawabnya jaim. Padahal di dalam hatinya jelas mau banget dia memeras susu Tantenya itu. Tapi dia sadar Tantenya itu tentu hanya bercanda dan menggoda dirinya. “Duh sialan Tante Sarah ini, bercandanya bikin cenat cenut yang di bawah aja…” gerutunya dalam hati.10691Please respect copyright.PENANAKGMyFbpChI
10691Please respect copyright.PENANA5T1xGaRd8u
*********10691Please respect copyright.PENANAsCyGK2cakB