17402Please respect copyright.PENANAmNzqIg56t9
Sarah terlihat gelisah. Waktu hampir menunjukkan jam 11 siang, belum sejam yang lalu dia menidurkan Doni, kini dia menunggu-nunggu Anton di ruang tamu. Dibuka-bukanya halaman majalah, walaupun tidak benar-benar membacanya. Anton memang berjanji untuk datang hari ini. Walau bukan Sarah yang meminta, tapi ternyata Sarah kini menunggunya seolah tak sabar.17402Please respect copyright.PENANAlMrV5HIKnH
17402Please respect copyright.PENANAfv60sKf4eg
Perasaan Sarah tak begitu tenang seperti biasanya. Sebelumnya hubungan gelap dengan Anton mengalir begitu saja. Tapi kini ada semacam rasa ‘grogi’ dalam hatinya. Mungkin karena sudah sekian lama dia dan Anton tak berhubungan. Bagaimanapun, Sarah merasa konyol sendiri dengan perasaan groginya saat itu.17402Please respect copyright.PENANAInnQBeb1KV
17402Please respect copyright.PENANAe4qLDb9SxY
Barulah setengah jam kemudian didengarnya suara mobil Anton. Sarah bergegas membereskan majalahnya. Tanpa bangkit dari kursinya ditunggunya Anton muncul. Wajahnya menunjukkan raut merajuk. Moodnya sudah agak berkurang saat itu. Saat Anton menampakkan wajahnya, dia tersenyum lebar melihat Sarah yang sudah kelihatan menunggunya di ruang tamu.17402Please respect copyright.PENANAXqul2tRxhj
17402Please respect copyright.PENANAxqYpKHZyM7
“Kemana aja sih Ton, jam segini baru datang…?” Sarah langsung bertanya ketus.17402Please respect copyright.PENANAhfBbz2ZKSX
17402Please respect copyright.PENANAgVOxrSw1B0
“Loh, kok merengut, kayak akunya yang telat aja… Padahal aku kan ga bilang mau datang jam berapa, jadi ga telat dong! He he he…” Anton malah menjawab santai. Dia segera duduk di samping Sarah, meraih tangannya dan mengecupnya. Sarah membiarkan saja Anton melakukan itu. Tangan Anton beralih membelai pipi Sarah, menyibak rambut yang terurai menutupi telinganya.17402Please respect copyright.PENANA2IV2zhiQ1G
17402Please respect copyright.PENANAEliHa7ZIKY
“Maaf ya say, sebenarnya aku ketahan di kampus tadi sama dosen pembimbingku.” Anton beralasan. Dia mendekatkan wajahnya dan mulai mengecupi pipi Sarah. Sebagai playboy tulen, dia memang pintar menciptakan suasana romantis. Sarah diam saja, dia menghirup wangi parfum Anton yang tidak terlalu tajam. Dia suka itu. Moodnya pun mulai datang. Sambil menciumi pipinya, Anton juga memuji wangi parfum yang dipakai Sarah.17402Please respect copyright.PENANAWTX00F2FGr
17402Please respect copyright.PENANAJxSJbUpY2t
“Aku suka wangimu sayang…” bisik Anton di telinganya.17402Please respect copyright.PENANAJYSsdxbdQB
17402Please respect copyright.PENANAh9R7ZQknCy
Sarah menghela napas pelan, dia memundurkan kepalanya supaya bisa berhadapan wajah dengan Anton. Tapi Anton malah beralih mulai mengecupi bibirnya pelan-pelan. Sarah menyambut dan menikmatinya. Anton berhasil mengembalikan mood Sarah dengan mengecupi bibirnya beberapa kali secara putus-putus dan tidak langsung melumatnya.17402Please respect copyright.PENANAqfDtO4EqMD
17402Please respect copyright.PENANAK70imYnxHn
Sejenak kemudian Sarah menghentikan kecupan-kecupan Anton. Dilepaskannya tangan Anton dari kepalanya dan digenggamnya.17402Please respect copyright.PENANAj1oXjXw6dC
17402Please respect copyright.PENANAjtjL9W4f4b
“Kamu tahu ini jam berapa? Sebentar lagi Tejo pulang sekolah…” Matanya mulai sendu. ditatapnya dengan mata Anton. Nafsunya mulai meluap. Jantungnya berdegup kencang. Dia baru sadar betapa dia merindukan sentuhan Anton setelah sekian lama ini. Anton terdiam sejenak pada awalnya sambil balik menatap mata Sarah. Dia pun sangat merindukan memetik kenikmatan dari wanitanya yang satu ini. Sarah memang teramat istimewa baginya dibanding pacar-pacarnya selama ini.17402Please respect copyright.PENANAsC6fF1afrT
17402Please respect copyright.PENANA4qylO8obgM
“Tejo balik jam 1 kan? Kita punya waktu sejam lebih…” Anton mengira-ngira.17402Please respect copyright.PENANAU2oqr6XIQq
17402Please respect copyright.PENANA3S7bk1tL6i
“Aku ingin puas Ton…” Sarah tidak malu-malu lagi menunjukkan birahinya secara vulgar di hadapan Anton. Bibir tipisnya yang mengucap itu terlihat seksi sekali di mata Anton. Tanpa menjawab, Anton mulai mengecupi lagi bibir itu. Kali ini diakhiri dengan lumatan yang cukup panjang. Sarah melenguh pelan sambil menyambut lumatan bibir Anton. Mereka pun berpelukan sambil saling melumat bibir. Dengan lihai Anton memainkan lidahnya di dalam mulut Sarah. Sarah membalasnya dengan melumat lidah Anton. Lidah mereka pun saling berpagutan hingga terdengar berdecakan.17402Please respect copyright.PENANAGhLpf7i4xi
17402Please respect copyright.PENANAnYgxa6F0Hj
Tiba-tiba Anton menghentikan pagutannya dan mengangkat tubuh Sarah dalam gendongannya.17402Please respect copyright.PENANAurwKqLy61f
17402Please respect copyright.PENANArQ2MeKWfXF
“Kyaa..!!” Sarah yang terkejut menjerit kecil. Wajahnya memerah tersadar bahwa mereka berdua masih berada di ruang tamu. Anton membawa tubuhnya menuju kamar sambil sesekali mengecup bibir Sarah yang merekah. Mata mereka saling bertatapan, bagai orang buta yang sudah hafal jalan, Anton membopong Sarah menuju kamar dengan lancar tanpa melepaskan tatapannya dari mata Sarah.17402Please respect copyright.PENANANV14GEwwBU
17402Please respect copyright.PENANAJh1ekhna5f
Di dalam kamar Anton menghempaskan tubuh Sarah di atas ranjang. Sarah kembali menjerit kecil, tubuhnya terpental pelan di atas spring bed yang berdaya pegas tinggi itu. Dia menunggu berbaring pasrah di situ sementara Anton mengunci pintu kamar. Setelah mengunci pintu Anton berbalik menatap Sarah yang berbaring pasrah di atas ranjang menantinya. Gemas sekali dirinya melihat pemandangan itu. Baginya, itulah pemandangan terindah. Wanita cantik berbaring di ranjang, menatap pasrah, siap diterkam kapan saja olehnya. Sesungguhnya pemandangan itu sangat sering dia jumpai sebagai pendekar kelamin yang sudah malang melintang di rimba persilatan playboy. Tapi tak pernah bosan dia memandangnya. Apalagi kini pemandangan itu adalah Sarah yang sudah setahun lamanya lepas dari pelukannya.17402Please respect copyright.PENANAmJI48aExQC
17402Please respect copyright.PENANAdqeMhp8jTb
Sarah yang gemas melihat Anton memandanginya saja hendak bangkit menariknya ke atas ranjang. Namun tangan Anton dengan sigap menahan tubuhnya dan membaringkannya lagi. Sarah seperti tidak berdaya diperlakukan begitu oleh Anton. Dia diam saja terlentang di atas ranjang, sementara tangan Anton yang menahan pundaknya mulai beralih membelai-belai kedua pipinya. Anton mengecup bibirnya lagi pelan dan lembut, sebelum tangannya kembali beralih ke pundaknya dan meraih tali dasternya. Anton mengurai simpulnya dan perlahan tapi pasti mulai menarik tali daster itu ke bawah melolosinya dari tubuh Sarah. Daster semacam itu biasa dipakai Sarah. Sangat longgar sehingga bisa dilolosi dengan sekali lorot ke bawah. Sarah terdiam, tangannya mengincup ke samping tubuhnya supaya Anton mudah melorotkan dasternya itu dari tubuhnya. Tubuh putih Sarah pun mulai terkuak pelan-pelan mulai dari atas ke bawah. Anton sangat menikmati proses pelorotan daster itu. Dia melakukannya pelan karna memang posisi Sarah yang berbaring di kasur sehingga cukup menghambat. Tapi pada dasarnya Anton memang suka melakukannya dengan pelan. Sarah merasakan darahnya berdesir nikmat dalam tubuhnya. Dia sendiri juga menikmati gesekan dasternya juga angin AC yang menerpa kulitnya yang sedikit-demi sedikit mulai terbuka dari atas sampai bawah hingga polos. Sarah merasa seksi sekali dalam posisi itu.17402Please respect copyright.PENANAqfq3vMKNgO
17402Please respect copyright.PENANAXtB2tJ3XD6
Seperti biasa, Sarah sudah tidak mengenakan apapun di dalam dasternya itu sehingga tubuhnya langsung polos tanpa sehelai benang pun. Setelah meloloskan daster Sarah dari kaki jenjangnya dan melemparkannya ke pojok kamar, Anton merayapi tubuh Sarah dengan kedua tangannya. Mulai dari ujung kaki, tangannya mengelus lembut kulit telanjang Sarah melewati paha, perut, payudara, hingga berhenti di leher, sambil tubuhnya mulai naik di atas ranjang mengangkangi tubuh Sarah.17402Please respect copyright.PENANAoxjLul4q4A
17402Please respect copyright.PENANA8DYJz2v58W
“Kamu makin cantik sayang… Aku kangen sekali…” Rayu Anton sambil membelai-belai leher dan dagu Sarah. Matanya menatap Sarah tajam. Seakan terhipnotis menyambut tatapannya sarah menjawab, “Kalau begitu tunggu apa lagi Ton, Ayo…” Tangannya meraih kepala Anton. Keduanya mulai berpagutan mesra lagi. Anton juga memagut leher Sarah yangs ensitif. “Mmmhh… Aah…” Sarah melenguh-lenguh manja. Merdu sekali kedengarannya di telinga Anton. Anton kemudian menghentikan pagutannya, kedua tangannya beralih menggenggam kedua payudara Sarah. Payudara yang lebih besar dan montok dari sebelumnya terasa pas sekali di tangan Anton. Sambil mengelusnya pelan kedua mata mereka bertemu lagi. Tiba-tiba Anton meremas kedua payudara itu pelan tapi cukup kencang seakan gemas.17402Please respect copyright.PENANAc3G66lepYH
17402Please respect copyright.PENANAPxPXVb7rTp
“Ouuuhhh…!” Sarah mendesah nikmat.17402Please respect copyright.PENANAa7i7tXtJ3b
17402Please respect copyright.PENANABoNuwF67g7
Anton melakukannya sambil terus menatap wajah Sarah. Dia suka melihat perubahan raut wajah Sarah ketika payudaranya diremas. Menggemaskan sekali. Beberapa kali Anton mengulangnya, melonggarkan genggamannya, meremasnya lagi, sambil sesekali memelintir puting susunya. “Uuhh… Toon…” bisik Sarah lirih, wajahnya makin sayu saja dibuatnya. Anton yang gemas segera melancarkan kecupan bertubi-tubi ke wajah Sarah sebelum kemudian beralih ke payudara yang sejak tadi diremasnya. Mula-mula Anton meremasi lagi kedua payudara itu sambil menatap mengagumi keindahannya. Kulitnya sangat putih dan lembut, putingnya yang mungil mengacung mirip penghapus pensil menempel tepat di tengah puncaknya makin menyempurnakan keindahan gunung kembar tersebut. Tak tahan lama-lama meremas dan memelintirnya, mulut Anton pun mulai beraksi. Dicucupnya bergantian kedua puting itu. Sambil sesekali gigi serinya menggigit-gigit kecil. Tubuh Sarah menggelinjang dibuatnya. “Aahhh…! Geli Ton…” Desahnya manja. Dipandanginya Anton yang sedang asik dengan payudaranya. Tangannya membelai-belai mesra rambut Anton, seperti seorang ibu pada anaknya.17402Please respect copyright.PENANA4HR72CGzbf
17402Please respect copyright.PENANAl1LQ75Z8wy
Anton makin nyaman menikmati suguhan kedua payudara indah itu. Bervariasi dia mempermainkannya. Kadang menjilati kulit dan putingnya, kadang menggigit dan menarik putingnya dengan mulutnya, kadang mengenyotnya seperti bayi yang menyusui. Payudara Sarah yang makin besar dan kencang membuat Anton sedikit berlama-lama menikmatinya lebih daripada biasanya. Bahkan tidak terasa makin kasar saja mulutnya melumat payudara itu saking gemasnya. Sarah sendiri senang dan bangga dibuatnya.17402Please respect copyright.PENANAjz7fcmeavA
17402Please respect copyright.PENANAH9bEQplH0m
“Aahh.. Duuh, Ton… pelan dong, ga bakal habis kok…” ucap Sarah menggoda.17402Please respect copyright.PENANAtYmflxbqME
17402Please respect copyright.PENANALh41slKGxk
“Sayang, Kamu benar-benar pintar merawat tubuh dan kulitmu… Sumpah, aku benar-benar nggak nyangka, setelah hamil kamu bukan saja menjaga tubuh supaya tetap menarik tapi malah membuatnya lebih menarik! Lebih seksi!” Anton memuji-muji Sarah. Bukan menggombal tapi memang begitulah kenyataannya, dan itulah kelebihan Sarah. Sarah pun tersenyum manis, mukanya memerah. Tangan Anton mulai turun ke selangkangan Sarah. Dia membelai-belai bulu halus di sekitar kemaluan Sarah dan kemudian mulai menyusup di selangkangan itu dan mengelus permukaan vaginanya. Sarah segera melebarkan pahanya, memberi kemudahan akses bagi tangan Anton. Dengan lampu hijau itu Anton langsung tancap, kedua jari tengah dan manisnya segera menyeruak ke dalam vagina Sarah dan mengobelnya.17402Please respect copyright.PENANAJnfBlKfAr2
17402Please respect copyright.PENANAxA7Gvhdn6q
“Ooouhh…” Seketika Sarah memejamkan matanya dan mendesah panjang.17402Please respect copyright.PENANA0dknvgsz1p
17402Please respect copyright.PENANA3Oc9wMyMJY
Anton tidak berlama-lama, segera dia beringsut turun hendak mengoral vagina itu. Dipandangnya sebentar bibir vagina yang merekah itu, dihiasi bulu-bulu tipis di sekitarnya. Tangannya membelai-belai lagi, kemudian masuk dan membukanya. Dicarinya kelentit Sarah untuk dicucupnya. Sarah membantu menekan bagian samping vaginanya dari atas dengan 2 jari. Vaginanya terkuak memunculkan kelentit yang sudah mulai mengeras. Anton langsung memijit-mijit dan membalai kelentit itu. Jarinya menusuk ke dalam vagina yang mulai basah itu dan mengeluarkannya sambil membelai kelentit itu. Sesekali dia menggesek-geseknya dengan kencang membuat Sarah makin menggelinjang. Anton pun memulai mengoral vagina Sarah. Dicucupnya kelentit Sarah, dijilat-jilati sambil sesekali menggigit kecil. Bibirnya makin liar menyeruak masuk liang vagina Sarah. Ditarik-tariknya labia Sarah dengan giginya, begitu juga kelentitnya. Sambil menggigitnya, digoyang-goyangkannya ke kiri dan ke kanan. Sarah benar-benar merasa dimanjakan dengan perlakuan Anton ini. Heru yang suaminya sendiri tidak pernah seliar ini dalam mempermainkan vaginanya. Tubuhnya menggelinjang-gelinjang. Kadang matanya menatap nanar memperhatikan bagaimana Anton mengoral vaginanya, tapi lebih sering ia memejamkan matanya rapat sambil mendongakkan kepala.17402Please respect copyright.PENANAa0KxKJoFL4
17402Please respect copyright.PENANAH5kPoUVZ17
“Ouuuh… Ton… uuhh.. pintar kamu…!” Desahnya berulang-ulang. Tangannya menekan kepala Anton seakan hendak membenamkannya ke dalam liangnya yang makin membanjir itu. Anton makin bersemangat mencucupi vagina Sarah. Lendir yang membanjiri liang itu tidak menahannya, justru dijilati dan dihirupnya dalam-dalam seperti anak kecil yang sedang menikmati es krim.17402Please respect copyright.PENANAlvClFIxH4h
17402Please respect copyright.PENANAgFSyOgJFTt
“Ton, buka dong… Cepetan…!” Sarah menarik tubuh Anton yang masih mengenakan baju lengkapnya. Begitulah Anton jika bercinta. Dia suka langsung menelanjangi wanitanya hingga polos tanpa sehelai benangpun, sementara dirinya sendiri berlama-lama dalam menanggalkan bajunya sendiri. Sarah menarik baju Anton, dan tangannya mengarah ke selangkangan Anton.17402Please respect copyright.PENANA2auvMZYCBq
17402Please respect copyright.PENANApULU71DiKK
“Udah kangen ya sama adik kecilku?” Goda Anton sambil mulai bangkit.17402Please respect copyright.PENANAtdrnKigALo
17402Please respect copyright.PENANAJbvjftgUu9
“Iya nih, dari tadi aku sudah bugil sendiri, ayo cepet kamu juga buka bajunya…” jawab Sarah manja.17402Please respect copyright.PENANAxupSf6MHk5
17402Please respect copyright.PENANAvTLNIK1Tkl
Anton pun menanggalkan seluruh bajunya hingga bugil total. Sarah memandang takjub tubuh Anton yang atletis itu. Penis Anton yang berukuran 15 cm itu sudah menegang keras dari tadi. Sarah memekik dalam hati seperti anak kecil yang diberi mainan ketika Anton mengacungkan batang penisnya kepadanya. Segera diraih dan digenggamnya dengan gemas batang itu.17402Please respect copyright.PENANArCS5hfpyGk
17402Please respect copyright.PENANAon0Ru2mKWJ
“Nah… lega kan? Dari tadi dikurung terus kan kasihan… sempit kan sayaang…?” Seperti biasa Sarah berkata-kata sendiri seperti mengajak bicara batang penis itu. Anton sangat senang dengan kelakuan Sarah yang satu ini.17402Please respect copyright.PENANACMHGH5zCLW
17402Please respect copyright.PENANAljLHGIZdRJ
“Kamu ini tega banget sama adik kecilmu ini… dari tadi dia pasti tersiksa kesempitan…” Ujar Sarah lagi, kali ini pada Anton berlagak seperti memarahinya.17402Please respect copyright.PENANAHOWsZQDcbh
17402Please respect copyright.PENANA90Ve1E07Td
“Ya… sekarang kan udah kubebasin, dari tadi memang sudah berontak terus di balik celanaku. Hi hi hi… Sekarang kamu manjain dong sayang.” Jawab Anton sambil membelai rambut Sarah. Tak perlu diminta 2 kali, Sarah mulai menciumi penis itu Anton. Dikecupnya berkali-kali kepala penis yang mirip jamur berwarna merah muda itu. Sebelum mulai mengulum seluruh batang itu, terlebih dulu ia jilati seluruh batang keras berurat itu sambil tangannya mengurut maju mundur dengan pelan.17402Please respect copyright.PENANAonV4FwYMFe
17402Please respect copyright.PENANAu13Odh8zcX
“Oohh… yess..” Anton merem melek keenakan.17402Please respect copyright.PENANA0y7BaN72wx
Sarah mengulum kepala penis terlebih dahulu, diemut-emutnya seperti permen sementara tangannya tetap mengocok pelan batang penis itu. “Oohh Saraahh…” Anton terus mengerang keenakan. Kedua tangannya yang penasaran menyibak rambut Sarah ke balik telinga, kemudian didorongnya pelan kepala Sarah supaya menelan semua batang penisnya. Sarah tidak melawan, sedikit demi sedikit batang penis itu pun masuk ke dalam mulut Sarah hingga penuh. Kemudian Anton melonggarkan cengkeramannya pada kepala Sarah supaya dia bisa leluasa mengatur ritme kulumannya sendiri. Sarah kemudian mulai memajumundurkan kepalanya hingga mulutnya mengocok seluruh batang penis Anton. Rambut Sarah yang mulai jatuh menutupi wajah disibakkan lagi oleh Anton hingga dia bisa melihat bibir Sarah yang mengulum penisnya. “Uuhh… nikmatnya sayaang…” desahnya.17402Please respect copyright.PENANAReuN4BCJlY
17402Please respect copyright.PENANACE9vc8WTQO
Sarah mendongakkan kepalanya ke atas. Sambil tetap mengulum mereka pun bertatapan mesra. Anton membelai-belai pipi dan rambut Sarah lembut. Kemudian Sarah melepaskan batangnya, lidahnya menyapu dari bawah batang Anton mulai dari pangkal hingga ujungnya. Begitu sampai di ujung, “haaapp…” segera dilahap dan dikulum kepala penis Anton dengan rakus. Kemudian Sarah mengeluar-masukkannya dengan cepat sementara mulutnya mengatup rapat sehingga tiap kepala penis itu keluar dari mulutnya terdengar bunyi, “poop!” Sarah mengulangi lagi adegan itu, dia sapu bagian bawah batang dari pangkal lagi, mengulum kepala penis kemudian mengeluarmasukkannya dari mulutnya. “Poop… poop.. poop…!” Beberapa kali Sarah melakukan itu sambil sesekali bertatapan wajah dengan Anton seperti memamerkan kebolehannya memanjakan penis Anton. Kadang Sarah memasukkan seluruh batang penis Anton kemudian dengan seperti menggigit ditariknya keluar lagi sehingga batang Anton bergesekan dengan gigi seri Sarah. Anton menggelinjang ketika gigi Sarah menggesek kepala penisnya. Geli, ngilu, sekaligus nikmat sekali dia rasakan. “Auuuhhh…!”17402Please respect copyright.PENANAuFldbK51w8
17402Please respect copyright.PENANAWgROtTC2HL
Diangkatnya kepala Sarah dan dikecupi bibir tipis Sarah yang telah memanjakan ‘adik kecil’nya dengan baik sekali. “Kamu makin pintar sayaang…” dikecupinya bertubi-tubi kemudian dilumatnya bibir Sarah yang menggemaskan itu. Belum sempat Sarah membalas lumatannya, Anton sudah mendorong kembali kepala Sarah ke bawah. Anton menggenggam batangnya dengan tangan kanan, sementara tangan kirinya memegangi tengkuk Sarah. Anton kemudian menyodokkan batangnya masuk ke mulut Sarah. Untuk beberapa saat dia mengendalikan kepala Sarah mengeluarmasukkan batang penisnya seperti melakukan felatio. Hal itu terlihat seperti kasar, bahkan seperti pemaksaan, tapi sebenarnya Anton melakukannya dengan lembut, dan Sarah pun sama sekali tidak melawan. Dibiarkannya Anton melakukan itu selama beberapa saat. Sampai akhirnya dia melepaskan tangannya dan menyerahkan kendali sepenuhnya kepada Sarah lagi. “Muuahh…” Sarah mengeluarkan batang Anton dari mulutnya dan menarik napas panjang. Kemudian dia mulai mengecupi lagi batang itu sambil tersenyum menatap Anton.17402Please respect copyright.PENANAbV5TCwrxBf
17402Please respect copyright.PENANAyvzKf0S1Rd
“Keenakan nih…? Awas ya keluar duluan…” Godanya.17402Please respect copyright.PENANAGN38kxYTP2
17402Please respect copyright.PENANAtGiMC1wkGN
Anton meringis. Tadi beberapa kali memang rasanya seperti sudah di ujung spermanya hendak memuncrat. Tapi seperti sudah kompak, baik Sarah maupun Anton sendiri saling menjaga supaya hal itu tidak terjadi.17402Please respect copyright.PENANAjmsWQPBUJa
17402Please respect copyright.PENANAsKCeBuDpjy
Poop… pop… poop…! Sarah melanjutkan mengulum dengan cepat sehingga suara khas itu terdengar nyaring lagi.17402Please respect copyright.PENANA5KKhS0VjcI
17402Please respect copyright.PENANAXUghw1sdw3
“Mmmaahhh… uuhhh… terus yang, begitu…!” Merem melek Anton dibuatnya.17402Please respect copyright.PENANAxBqVFIjgn9
17402Please respect copyright.PENANA8dCQkZiM8G
Setelah beberapa saat Sarah menyudahi aktifitas oralnya, didorongnya badan Anton hingga jatuh merebah di atas kasur. Sambil tetap memegangi penis Anton, Sarah pun naik di atasnya, mengarahkan penis Anton ke memeknya dan, blesss… Penis Anton menyeruak masuk ke dalam liangnya tanpa hambatan berarti.17402Please respect copyright.PENANAUfaPxEyWiT
17402Please respect copyright.PENANAGkICAKrGTc
“Aahhh…” Keduanya mendesah bersamaan. Sarah yang kini menduduki Anton diam sesaat menikmati rasa penis memenuhi liangnya. Mereka saling bertatapan mesra, tangan Anton mengelus-elus pinggul Sarah, “Ayo sayang… kamu duluan yang jadi nahkoda…” bisiknya. Sarah mulai menggoyang-goyangkan pinggulnya hingga batang Anton menggesek-gesek dinding vaginanya. “Aahhh… yesss…” Desah keduanya.17402Please respect copyright.PENANAQRGmP1riAy
17402Please respect copyright.PENANAWBbH87OjJf
Sarah makin mempercepat goyangan pinggulnya, dan Anton juga tidak tinggal diam ikut menggerak-gerakkan pantatnya turun naik.17402Please respect copyright.PENANAfBota78ndz
17402Please respect copyright.PENANAGZhSPoEaeK
“Enaakk.. sayaanng…!”17402Please respect copyright.PENANA1dcJQJMRIP
17402Please respect copyright.PENANAQwQSbBJqcM
“Oohhh… Auuhhh…!”17402Please respect copyright.PENANAkhw70T8wGs
17402Please respect copyright.PENANAMxpdaVUEOy
“Iyyyaahh… ooouuhh…”17402Please respect copyright.PENANARt47gvv3iz
17402Please respect copyright.PENANAAy3bvp0gC8
Keduanya seakan berlomba mendesah, mengiringi suara selangkangan mereka yang terus bertumbukan dengan keras dan cepat, “Plok…plok… plok…!” Bahkan seiring dengan irama persetubuhan mereka yang makin cepat, suara gesekan penis Anton di liang Sarah yang makin membanjir juga terdengar jelas, “Clek..cleek… cleekk…!”17402Please respect copyright.PENANAjVYNPDRdfg
17402Please respect copyright.PENANAhIRuCpFvgs
“Teruuss sayaang… Aahhh…!”17402Please respect copyright.PENANAtbfgrhAExl
17402Please respect copyright.PENANA4oBoWkoxK7
Tetap dalam posisi yang sama mereka saling berpagutan, melumat bibir dan lidah masing-masing. Untuk sesaat irama persetubuhan mereka berkurang, tapi Anton segera mempercepatnya lagi. “Mhhh…” Sarah menjatuhkan dirinya ke samping, Anton kini mengambil alih ‘kepemimpinan’. Dia bangkit duduk di ranjang, ditelentangkannya tubuh Sarah dan tangannya membuka paha Sarah lebar-lebar dan ditusukkannya lagi batang penisnya ke dalam liang Sarah. Jleeebh…! “Aaahhh….!” Sarah menjerit pelan. Anton menusuk liangnya dengan cepat dan langsung mengocoknya.17402Please respect copyright.PENANAhwi1auFo4L
17402Please respect copyright.PENANAHLiN46IwAE
“Yeahh yaahhh… aahh…!” Desah Anton memacu tubuh Sarah.17402Please respect copyright.PENANAO0raJJvACN
17402Please respect copyright.PENANAZVEDNwvAr6
“Plookk…plokk.. plokkk…!” Dengan posisi ini suara persetubuhan mereka pun makin kencang terdengar. Tangan Anton meraih kedua payudara Sarah dan meremas-remasnya sambil tetap memacu. “Uuhh.. Toon… yeeessh….!” Sarah melenguh keenakan.17402Please respect copyright.PENANA1DAZuABBXr
17402Please respect copyright.PENANABKMibJKRKa
Setelah beberapa saat mereka menghentikan kocokannya. Anton menindih tubuh Sarah memeluk dan menciuminya. Mereka saling mengatur napas masing-masing sambil bertatapan. Anton membelai-belai rambut Sarah, “luar biasa sayang…” bisiknya. Sarah diam mengatur napas. Dia memeluk tubuh Anton, kepalanya menggelayut manja di dadanya. Anton balas memeluk Sarah, kemudian mulut mereka saling berpagutan lagi.17402Please respect copyright.PENANARcrCkA8WC3
17402Please respect copyright.PENANADfV1k2LSME
“Lanjutin lagi sayang…? Aku belum keluar tadi…” bisik Sarah.17402Please respect copyright.PENANAaBhx7r2De8
17402Please respect copyright.PENANAJAHHc31nTE
“Doggy yaah…?” Pinta Anton.17402Please respect copyright.PENANAAhLi9rSr8k
17402Please respect copyright.PENANAWP0pyHZ6jx
Sarah tersenyum manis. Tanpa menjawab ia langsung mengambil posisi menungging tanda setuju. Anton yang mengambil posisi di belakang Sarah tidak langsung menusuknya. Dielus dan diremas-remasnya kedua bongkah pantat Sarah yang mulus dan seksi. Sesekali dia menepuk-nepuknya gemas.17402Please respect copyright.PENANAfv8bDIGL69
17402Please respect copyright.PENANAEvWSuuuqOH
Plaak…! Plaaak…!17402Please respect copyright.PENANAyPSIhPqNn3
17402Please respect copyright.PENANAYBxhxv6BK1
“Aahh…!” Desah Sarah manja.17402Please respect copyright.PENANAMVWBnUHkt6
17402Please respect copyright.PENANAx1mrzmgV4w
Kemudian Anton membenamkan wajahnya di selangkangan Sarah yang menungging. Dioralnya lagi sejenak memek sarah.17402Please respect copyright.PENANAzqZqpyrJfc
17402Please respect copyright.PENANABFfp4zayLa
“Sluurrp… slurrpp!” Suara decak lidah Anton.17402Please respect copyright.PENANAp8Ol6DbiQo
17402Please respect copyright.PENANAYVnx0cWC1m
“Mmhhh… Aaahhh…!” Sarah menggoyang-goyangkan pinggulnya manja.17402Please respect copyright.PENANAkLzaRcgZU1
17402Please respect copyright.PENANA67BUHJiAYE
“Ayoo doong…. tusuk lagi toonn…!” pintanya tak sabar meskipun merasa nikmat dioral begitu. Ibarat rasa gatal yang harus digaruk, makin gatal makin nikmat ketika digaruk. Permainan lidah Anton membangkitkan sensasi ‘gatal’ di seluruh dinding rahim Sarah, batang keras Anton lah yang kemudian bertugas ‘menggaruk’nya. Setelah dirasa cukup, Anton segera menusukkan batangnya lagi, “Jleeb…!” dan mulai mengocoknya pelan. “Oohh… Iyaahh… Sayaangg…!” Sarah ikut memajumundurkan pantatnya mengiringi gerakan Anton.17402Please respect copyright.PENANA6Q0r3bVGZA
17402Please respect copyright.PENANA66X5xJyzGC
Namun sungguh tak disangka, baru saja Anton mulai mempercepat kocokannya pada vagina Sarah, gerakannya itu terinterupsi suara tangisan Doni dari ruang sebelah.17402Please respect copyright.PENANAr0K4hQ81VD
17402Please respect copyright.PENANAsjb05DNV2O
“Shiit..!” Umpatnya dalam hati.17402Please respect copyright.PENANAxKE1XsxbnX
17402Please respect copyright.PENANAFTxVrPAdEH
“Duuhhh Ton, si Doni bangun…!” Keluh Sarah. Dia segera bangkit dan berlari menuju box bayi tempat ditidurkannya Doni tadi. Doni memang berada satu kamar dengan mereka, namun berbeda ruangan. Terang saja dia terbangun, barangkali terganggu suara berisik percintaan Mamanya dengan Anton.17402Please respect copyright.PENANAJmiP1Gr7lx
17402Please respect copyright.PENANAmuSy4QWPu9
Anton tentu saja agak kecewa. Dia terduduk di ranjang sambil mengurut-urut pelan adik kecilnya menjaga supaya tetap tegang. Sarah kemudian muncul menggendong Doni yang menyusu padanya. Sarah yang sama sekali tidak mengenakan bajunya lagi menjadi pemandangan unik bagi Anton. Seorang wanita telanjang bulat menyusui anaknya.17402Please respect copyright.PENANASWoo5i4tJ0
17402Please respect copyright.PENANAIMoECHe2rY
“Maaf ya Ton, sebentar, kayaknya tadi kita terlalu berisik sampe dia bangun…” Ucap Sarah. Anton mencoba tidak menampakkan wajah merengut. Biasanya mereka memang selalu berisik kalau bercinta. Apalagi ini pertama kali setelah setahun.17402Please respect copyright.PENANADtzhHx9aOQ
17402Please respect copyright.PENANAFUx7M5dSdM
“Ya iyalah say… lagian ternyata Doni di sebelah tooh…?” Sahut Anton.17402Please respect copyright.PENANAD6QE5ABU6c
17402Please respect copyright.PENANASLJzm1gXA1
“Habis di mana lagi? Aku kan juga harus menjaga dia. Kalau dia di kamar lain trus aku ga dengar dia nangis kan repot juga…” Sahut Sarah duduk di sebelah Anton di ranjang. Anton mengecup pipinya mesra. Dia sadar posisi Sarah kini sudah berbeda. Kalau saja Doni sudah bisa berpikir saat itu tentu dia akan terkejut melihat Mamanya telanjang bulat bersama pria lain yang bukan Papanya di kamar. Hal ini juga tidak mengusik Sarah maupun Anton sama sekali. Dengan tenang Sarah menyusui Doni sambil telanjang bulat dengan Anton di sampingnya.17402Please respect copyright.PENANAA7WFlatJP1
17402Please respect copyright.PENANA5BUXlBc28A
“Ini Oom Anton… TTM (Teman Tapi Mesra) Mama loh… Kamu nakal ya gangguin Oom ngentot Mama. Kasihan tuh Oom nahan konak…! Hi hi hi…” Gila, Sarah malah mengajak bicara bayinya dengan bahasa cabul seperti itu dan menganggapnya lucu. Anton tertegun untuk sesaat, tapi kemudian ikut menimpali, “Duuh enaknya nyusu, gantian doong Don…”17402Please respect copyright.PENANAli4ENo9DDn
17402Please respect copyright.PENANAdoAdKZam3u
Sarah cekikikan mendengarnya, “Kan susuku ada dua, boleh nih nyusu bareng kalo mau…?” Ujarnya. Tak perlu disuruh 2 kali Anton langsung meraih payudara Sarah. “Oh iya nih satunya nganggur… boleh ya Don bagi-bagi sama Oom…?”17402Please respect copyright.PENANA4Cj7v4Jh8f
17402Please respect copyright.PENANAzAcPtD9hX8
Benar-benar gila 2 manusia ini, entah bagaimana nanti perkembangan mental dan moral Doni nanti. Saat kecil saja sudah disuguhi tontonan Mamanya berselingkuh. Anton mengenyot-ngenyot puting Sarah dengan rakus. Sarah pun menggelinjang kegelian… “Iihh nafsu amat sih… kayak si Doni ini loh kalem!” Candanya.17402Please respect copyright.PENANAClLLOKep1W
17402Please respect copyright.PENANAkcCpaCbL5w
Benar-benar pemandangan yang ganjil. Seorang ibu muda menyusui 2 laki-laki sekaligus. Bedanya, yang satu masih bayi dan satunya lagi pria dewasa yang bukan Papa si bayi. Tapi nampaknya hal itu sama sekali tidak mengusik Sarah maupun Anton. Bahkan ada sensasi tersendiri dalam adegan tersebut yang menambah panas hubungan gelap mereka. Tentu saja Anton tidak benar-benar menghisap air susu Sarah. Dia hanya mempermainkan payudara dan putingnya untuk merangsang Sarah.17402Please respect copyright.PENANA7jbqT4jfYd
17402Please respect copyright.PENANASkeRnS7TuA
“Uuhh Ton… Nakal kamu…!” Desah Sarah geli sekaligus nikmat, tanpa peduli dengan Doni yang masih dalam gendongannya. Bahkan kemudian terbesit dalam benaknya untuk melanjutkan persetubuhan.17402Please respect copyright.PENANAtY6XSXpwhT
17402Please respect copyright.PENANAWkC09NgPmM
“Ton… baring dong…?” Pintanya.17402Please respect copyright.PENANAfmLLxwgE69
17402Please respect copyright.PENANADZEXXIMeU5
“Hah?” Jawab Anton heran.17402Please respect copyright.PENANAH2AKKMPbUZ
17402Please respect copyright.PENANAKrB357Sduc
“Iyaah… Baring…!” Sarah mendorong tubuh Anton.17402Please respect copyright.PENANAI65tMhRHjV
17402Please respect copyright.PENANAho9M4YWLJB
“Aku mau ditusuk lagi…!” Ucap Sarah lagi.17402Please respect copyright.PENANAGJuOQVPivN
17402Please respect copyright.PENANAsvdAp6SqF1
“Haah, Doni gimana…?” Tanya Anton sambil berbaring.17402Please respect copyright.PENANAv4NH2nQx9x
17402Please respect copyright.PENANAMNmPGjzYGd
“Gapapa, dia anteng ini… Aku naikin kamu biar bisa gendong dia, kamu yang goyang yaah?” Jelas Sarah sambil menaiki tubuh Anton. Gila sekali dia minta disetubuhi sementara masih menggendong bayinya. Anton diam tak berkata, dia manut saja mengacungkan batangnya ke atas, sementara Sarah mendudukinya hingga menancap di memeknya.17402Please respect copyright.PENANAAyC4glr9Uo
17402Please respect copyright.PENANAmjNYmJDdya
“Aaahh…” Desahnya.17402Please respect copyright.PENANAEqTH5ywfsA
17402Please respect copyright.PENANAzSc5x6NzVZ
“Kamu yakin…?” Tanya Anton.17402Please respect copyright.PENANAnfa8NNrsSw
17402Please respect copyright.PENANAtMkWXcHxur
“Kita coba…!” Jawab Sarah.17402Please respect copyright.PENANAQFhZUzs9Q6
17402Please respect copyright.PENANAx0FnLa4Esu
“Ayo Toon…” pintanya sambil dia sendiri mulai menggoyang pinggulnya pelan.17402Please respect copyright.PENANAfaVEYQhnXA
17402Please respect copyright.PENANADJdlV8h7gI
Anton pun tidak berkata lagi, Dia sendiri juga tidak ingin terlalu lama menunggu untuk menyetubuhi Sarah lagi. Dia mulai mengocok memek Sarah dengan menaik turunkan pantatnya. Mulanya pelan, tapi dengan pasti mempercepat iramanya sedikit demi sedikit sementara Sarah sendiri mengatur posisi Doni di gendongannya supaya tidak terlalu terngganggu. “Ouuww.. yeesshh…” Keduanya mulai mendesah.17402Please respect copyright.PENANAfVuFVw0cIn
17402Please respect copyright.PENANA7pjMLWvlQN
Seiring dengan kocokan Anton yang makin cepat, tubuh Sarah makin terguncang-guncang. “Aaahhh Toonn…” Susah bagi dia menjaga Doni supaya tidak ikut terguncang-guncang. Dia takut Doni menangis lagi apalagi malah muntah. Tapi di luar dugaan, Doni yang tidak menyusu lagi malah terlihat tertawa-tawa kegirangan ketika tubuhnya ikut terguncang-guncang ke atas dan ke bawah. Papanya Doni, Heru memang sering memainkannya begitu ketika menggendongnya. Heru sering mengangkat Doni tinggi-tinggi bahkan dilambung-lambungkannya tubuh Doni. Doni sangat senang diperlakukan begitu. Bahkan kadang kalau menangis bukan karena lapar, seringkali hal itu yang dapat menghentikan tangisannya.17402Please respect copyright.PENANAP6BtqBCBFC
17402Please respect copyright.PENANAdcafiCKZNu
“Sayaang… Aahh… Kamu kesenengan yaaah…! Kayak main sama Papaaah…?”17402Please respect copyright.PENANAxo3ApD0EKs
17402Please respect copyright.PENANAUSHGUtAZxh
“Samaa dong…, Mamaah juga enak nih kayak main sama Papa juga… aaahh!”17402Please respect copyright.PENANA3HbO0sKh4E
17402Please respect copyright.PENANAyurlLSXnFh
Edan! Sarah mengajak bicara bayinya sambil mendesah-desah keenakan karena Anton juga tidak memperlambat irama kocokannya. Sarah kemudian mengangkat Doni dengan kedua tangannya, “Iyaaakkhh… terbaangg…” Seperti mengajaknya bermain. Tentu saja dengan tubuhnya terus bergoncang dihajar Anton tanpa ampun dari bawah. “Aahhh gilaah Ton… Nikmaatt!!” Jerit Sarah penuh kepuasan. Ini benar-benar sensasi baru dalam bercinta. Serta merta dia mengalami orgasme pertamanya sambil menggendong bayinya.17402Please respect copyright.PENANAzNWmxkqxfx
17402Please respect copyright.PENANAU4kHKVvJ2r
“Seerrr… Craatt…” Cairan cinta Sarah mengalir dengan deras, membasahi batang Anton. Anton memperlambat kocokan, dirasakannya cairan cinta Sarah yang muncrat menyelimuti seluruh permukaan batangnya. Sarah memeluk erat Doni sambil memejamkan matanya saat menyemprotkan cairannya sampai tetes terakhir. “Aaa… aaa… aahhh…” Desahnya panjang. “Nikmaat Toon… Gilaa Tooon…” Kemudian dikecupinya pipi Doni, “Kamu juga seneng kan sayaang…? Mama juga enaak loh… Anak pintar… nggak rewel ya… Mama mau ronde kedua sama Oom Anton, kamu boboan saja yaah?” bisik Sarah padanya.17402Please respect copyright.PENANAwAzoSggTvK
17402Please respect copyright.PENANAf3ghiMnkAF
“Boboan di sini aja bareng Mama sama Oom…” Sarah membaringkan Doni di samping Anton yang diam saja melihat kelakuan ibu muda itu. Tapi baru saja Sarah hendak melepaskan tangannya dari Doni, bayinya itu langsung rewel lagi. Agaknya dia ingin tetap digendong Mamanya. Biasanya kalau baru bangun tidur memang musti disusui dan ditimang-timang. Jelas tak mungkin Doni bisa segera tidur lagi. Disuruh boboan saja juga jelas tidak betah. Dia seperti menuntut haknya sebagai bayi pada Sarah, Mamanya. “Gendong…! Gendong…!” Kalau bisa bicara mungkin itu yang sedang hendak dikatakannya.17402Please respect copyright.PENANAgHujXrOU4m
17402Please respect copyright.PENANA2pujyrISHa
“Tuuhh sayaang, kok rewel…?” Sarah meraih Doni, diangkatnya lagi dalam gendongannya.17402Please respect copyright.PENANA0RcbBAgcHU
17402Please respect copyright.PENANARElqkpM8gR
“Iya… iya… main terbang lagi yaah?” Sarah mencoba menenangkan bayinya itu.17402Please respect copyright.PENANAqAx5UmJFVm
17402Please respect copyright.PENANAAphf4DYh9T
“Yaah, Oom kan pingin doggy sama mama kamu… Tadi mau doggy gak jadi gara-gara kamu bangun…” Celetuk Anton nakal.17402Please respect copyright.PENANAG4bBu2G96k
17402Please respect copyright.PENANABST7io9rkb
“Huussh kamu ini…” Ujar Sarah sambil tertawa geli. Kedua pasangan gelap ini memang seperti sudah gila. Doni yang masih bayi malah dikenalkan pada istilah-istilah persetubuhan.17402Please respect copyright.PENANAQlJA6UwDwa
17402Please respect copyright.PENANAWjsHjX6Yl7
“Oom ngentotin Mama dulu yaa, kamu bobo lagi dong?” Anton malah semakin menjadi. Sarah dan Anton sama-sama geli dengan tingkah mereka sendiri itu.17402Please respect copyright.PENANAlpjnv6yWwa
17402Please respect copyright.PENANAg6GjBfP9dK
“Kita doggy sambil berdiri Ton… Supaya aku bisa sambil nggendong Doni.”17402Please respect copyright.PENANAJwilYGHFhs
17402Please respect copyright.PENANAuLZ4WytKJH
“Waah gimana tuh…”17402Please respect copyright.PENANAwodchvgJqq
17402Please respect copyright.PENANAaFBy3a9njn
“Ga tau, kita coba dulu…?”17402Please respect copyright.PENANAlYYZWUIq0W
17402Please respect copyright.PENANAkoqGMjA4Ef
“Gimana kalo aku yang gendong? Kamu kan nungging, pasti susah…”17402Please respect copyright.PENANAtuTFWgEhAF
17402Please respect copyright.PENANA0vtFoZft4u
“Mmm coba deh, dia rewel nggak sama kamu…?” Sarah menyerahkan Doni pada Anton. Anton mulai menimang-nimang Doni. “Anak manis… anak cakep… Tau aja mamanya dientotin orang jadi rewel… Heh he he…!”17402Please respect copyright.PENANAvigu4R90OP
17402Please respect copyright.PENANAPqNCO13sHE
“Iih kamu inii…” Sarah mencubit tangan Anton.17402Please respect copyright.PENANAbaGr5sVLGG
17402Please respect copyright.PENANAjdPWRzjY1V
“Aduuhhh… awas ya, nanti kubalas kugelitikin memekmu habis-habisan sampe kamu minta ampun…!”Ledek Anton.17402Please respect copyright.PENANAWFXJIkyoYB
17402Please respect copyright.PENANA6pax0WZSAC
Ternyata Doni tak mau tenang. Anton memang asing baginya, dia ribut minta segera kembali ke pelukan Mamanya. Dengan sigap Sarah pun segera mengambil kembali Doni dari gendongan Anton. “Iyaa… sini sayang sama Mama…” Ajaknya. Doni pun mulai tenang lagi.17402Please respect copyright.PENANA3YEdtDU668
17402Please respect copyright.PENANASxiAToyOac
Anton kemudian memeluk Sarah dari belakang. Diciuminya tengkuk Sarah, tangannya mengusap-usap pinggul Sarah yang diam saja sambil terpejam menghayati.17402Please respect copyright.PENANA2DCax2yZsJ
17402Please respect copyright.PENANAsmTRLRk4lX
“Coba membungkuk dikit aja sayang…” pinta Anton kemudian. Dia membimbing Sarah menghadap dinding supaya satu tangannya bisa bertumpu di situ. Sarah pun mencoba, tangan kirinya menggendong Doni, sementara tangan kanannya bertumpu pada dinding, dia membungkuk sedikit, menyodorkan pantatnya ke belakang dan melebarkan kakinya. Anton mengambil posisi di belakangnya, mengelus memek Sarah kemudian mulai mengarahkan batangnya.17402Please respect copyright.PENANAbR6D1DfJbK
Akan tetapi sungguh di luar dugaan. Lagi-lagi datang gangguan kedua.17402Please respect copyright.PENANAgXJH5Ouh1g
17402Please respect copyright.PENANAxU5yzP9h5Y
Belum sempat Anton menusukkan batangnya itu, tiba-tiba mereka dikejutkan oleh suara ketukan di pintu kamar itu.17402Please respect copyright.PENANAnCmYl2wYWI
17402Please respect copyright.PENANAwI49BSSWac
“Tok… tok… tok…!”17402Please respect copyright.PENANAnCxEBjJTFa
17402Please respect copyright.PENANA0h06HshOWi
Bagai disambar geledek mereka mendengarnya. Baik Sarah maupun Anton sama-sama terdiam seribu bahasa.17402Please respect copyright.PENANA21VSRpqAWK
17402Please respect copyright.PENANADwAjXLnOYh
“Tok… tok… tok…!”17402Please respect copyright.PENANAFS83OgM47G
17402Please respect copyright.PENANAMbXAjq9FKh
“Shiiit!!” Sarah mengumpat dalam hati. Apakah suaminya pulang sesiang ini, batinnya khawatir. Jantungnya berdegup kencang.17402Please respect copyright.PENANA3ILCrLu8zO