Tradisi Desa Cipogoh
Desa Cipogoh
PLOK ... PLOK ... PLOK....
“Kamu kenapa lari, Yuli? Kita tahu kalau kamu sudah mulai menikmati batang kontol di dalam lobang memek kamu,” ucap pria yang sedang memegang tangan Yuli sambil merogoh payudara menggantungnya.
“Gak! Kalian salah! Agrhhh ... lepasin aku! Kalian semuanya gila!” teriak Yuli.
“Hehehe ... aku tahu alasan kamu lari, Yuli. Kamu lari bukan karena takut dengan kita semua. Kamu lari karena sudah mulai candu dengan ngentot dan sedikit demi sedikit kamu takut kalau sudah mengkhianati suami kamu,” ucap salah satu pria yang mengelilingi Yuli.
“Gak! Kalian salah! Kalian gila! Aku, aku, aku--”
PLOK ... PLOK ... PLOK....
“Wow ... memeknya becek banget!”
“Hahaha ... entot terus, entot memek Yuli sampe jadi lonte desa kita.”
“Bener! Jangan kasih kendor entot memeknya.”
Yuli merasa ada yang salah dengan dirinya ketika mendengar ucapan-ucapan pria itu. Tubuhnya semakin panas ketika mendengar kalimat-kalimat kotor yang mengarah kepadanya. Apalagi ditambah saat dia mendengar kalau dirinya sudah mengkhianati suaminya. Di situ Yuli merasa dilema dan merasa ada sesuatu yang aneh pada perasaannya.
“Kamu mau keluar kan, Yuli? Aku buat memek kamu ini inget sama kontol yang ngentot kamu,” ucap pria yang dengan kecepatan penuh menggoyangkan pinggulnya untuk mengentot lobang memek Yuli
PLOK ... PLOK ... PLOK....
“Owhhh ... berhenti! Ougrhhh ... sudah! Agrhhh ... stop! Jangan lagi! Ugrhhh....” Tubuh Yuli sedikit demi sedikit bergetar dengan ada sesuatu yang terkumpul di ujung liang kewanitaannya yang akan meledak setiap saat.
“Ini pasti bakalan nikmat banget. Ngentot di tempat terbuka kayak gini,” bisik pria yang mengentot lobang memek Yuli. “Gila, Yuli! Gak perlu kamu tahan-tahan! Nikmati kontol di dalam lobang memek kamu,” lanjutnya berbisik untuk merangsang istri Rendi agar lebih menggila.
“AGRHHH ... GILA! UGRHHH ... BERHENTI! AHHH ... AHHH ... AHHH ... ITU DALEM BANGET! OUGRHHH ... STOP, SUDAH! AGRHHH ... TIDAKGRHHH ... KELUARGHHH....” Yuli mengerang dengan dari lobang memeknya itu memuncrat cairan cintanya yang begitu banyaknya. Raut wajah wanita cantik itu begitu binal sampai-sampai dia membuka mulutnya selebar-lebarnya karena dia tidak dapat menahan rangsangan dari puncak kenikmatan yang dia dapatkan.
Yuli merasa benci pada dirinya sendiri. Kenapa, kenapa dia mendapatkan klimaks dari orang lain yang bukan suaminya. Pleasureyang dia dapatkan juga lebih hebat daripada ketika dia berhubungan sex dengan Rendi.
Yuli benci dan tidak ingin mengakui kalau orgasme yang didapatkannya barusan benar-benar sangat lah nikmat.
“Rendi,” panggil Yuli dalam hatinya dan perlahan-lahan pandangannya kabur dan otaknya menjadi kosong.
*******
Rumah
Dimas sudah pulang dari sekolahnya dan sedang menikmati salah satu masakan warga Desa Cipogoh yang diberikan kepadanya. Saat itu di dalam rumah Rendi itu sudah ada beberapa orang wanita termasuk Maya yang merupakan kakak Rendi.
“Kelihatannya enak, Tante. Makasih,” ucap Dimas dengan polosnya.
“Sama-sama, Dimas. Sepertinya mama kamu gak bisa buatin makan malam buat kamu. Jadi Tante buatin ini untuk kamu,” ucap seorang wanita yang merupakan salah satu warga Desa Cipogoh.
“Kita bakal makan bareng-bareng, Tante?”
“Iya, Sayang. Kita bakal makan bareng-bareng di sini.”
Saat Dimas tengah asyik menikmati makannya, tiba-tiba saja Rendi pulang dalam keadaan mabuk.
“Maaf, Bu Anggun. Saya nyusahin anda,” ucap Rendi di setengah kesadarannya.
“Gpp, Pak Rendi. Bukan hal besar, kok,” ucap Bu Anggun dengan tersenyum ramah.
Rendi menyapu sekelilingnya dan tidak mendapati keberadaan istrinya. “Ke mana, Yuli?”
“Yuli lagi dateng ke pertemuan dengan warga desa lainnya, Rendi. Kita juga sebentar lagi harus ke sana lagi,” ucap Maya dengan wajahnya memerah.
“Ohhh ... gitu. Nanti suruh dia pulang, Mbak Maya. Aku, aku, aku—” Rendi tiba-tiba tidak sadarkan diri dan tertidur dalam keadaan mabuk.
Orang-orang yang ada di rumah Rendi itu tersenyum menyeringai. Mereka melihat satu sama lain dengan tatapan penuh nafsu. Setelah itu mereka pergi menuju balai desa.
*******
Balai Desa
“Wow, gimana lontenya?” tanya staf Desa Cipogoh yang tadi sempat menemani Rendi bekerja.
“Hahaha ... cewek kota memang beda. Memeknya legit banget.”
“Bener banget! Tadi dia sampe ngecrot beberapa kali.”
“Apa dia jadi budak kontol desa kita sekarang?”
“Lihat aja di dalem,” tunjuk salah satu pria yang ada di balai desa tersebut ke arah ruangan yang ada di sebelahnya.
PLOK ... PLOK ... PLOK....
“AGRHHH ... SUDAH! OUGRHHH ... BERHENTI! AHHH ... AHHH ... AHHH ... GAK SANGGUP LAGI. AGRHHH ... STOP! UGRHHH....” Yuli masih memohon untuk para warga Desa Cipogoh itu melepaskan dirinya. Tetapi tubuhnya berkata lain karena sejak tadi dia sudah mendapatkan klimaks beberapa kali hingga membuat liang kewanitaannya menjadi sangat sensitif.
Para perangkat Desa Cipogoh melihat bagaimana tubuh Yuli itu sedang dideru ombak rangsangan yang begitu hebat. Mereka sangat puas melihat istri Rendi yang sekarang. Tatapan mereka itu tidak bisa lepas dari tubuh sexy Yuli yang begitu indah.
“Tadinya dia lari dan mencoba melawan. Tapi sekarang sepertinya obat perangsangnya bekerja dengan baik!” ucap pria yang ada di dekat Pak Aryo.
“Ahhh ... ahhh ... ahhh ... ahhh ... ahhh ... ahhh ... ahhh....”
“Sepertinya dia gak peduli lagi meskipun dia dientot diliatin banyak orang. Dia sudah jadi budak nafsunya.”
“Hahaha ... sebentar lagi dia jadi candu dengan kontol dan gak akan bisa lepas dari desa ini,” ucap Pak Aryo dengan wajah yang begitu senang melihat lonte baru Desa Cipogoh.
PLOK ... PLOK ... PLOK....
Silih berganti batang kontol masuk ke dalam lobang memek Yuli. Saat itu juga peju berbeda-beda menyemprot di dalam lobang memek wanita cantik itu. Berbagai gaya ngentot seperti missionary, WOT, reverse WOT, doggystyle, berdiri, dan gaya ngentot lainnya dilakukan para pria itu pada tubuh indah Yuli.
“Agrhhh ... gila! Owhhh ... kalian semuanya gila! Ahhh ... ahhh ... ahhh ... enak, terus! Ugrhhh ... jangan berhenti! Egrhhh....” Yuli tidak dapat melawan lagi rangsangan nikmat yang diterima pada tubuhnya. Wanita cantik itu perlahan-lahan menerima tubuhnya yang sedang dipakai oleh banyak pria. Bahkan istri Rendi itu juga melawan balik setiap kali ada pria yang mengentot lobang memeknya.
“Hahaha ... lihat, Yuli!”
“Dia sekarang jadi menikmati lobang memeknya dientot. Dia sudah mabok ke dalam nafsu birahinya.”
PLOK .. PLOK ... PLOK....
“Aku salah! Aku kenapa malah jadi kayak gini! Aku gak sanggup lagi, Rendi. Aku gak sanggup. Tolong aku,” ucap Yuli dalam hatinya dan dari matanya mulai bercucuran air mata.
“Kenapa si Lonte jadi nangis! Kamu mulai keenakan dientot ya, Yuli?” tanya pria yang sedang mendapatkan gilirannya mengentot istri Rendi itu.
“Agrhhh ... aku gak tahu. Owhhh ... berhenti! Ahhh ... ahhh ... ahhh ... terus! Egrhhh ... stop! Ugrhhh...” Yuli tidak tahu lagi apa yang terjadi pada dirinya. Di satu sisi dia merasa sangat bersalah karena sudah mengkhianati Rendi. Namun di sisi lainnya dia tidak membohongi kenikmatan yang dia rasakan sekarang.
Pak Aryo berjalan mendekat ke arah Yuli yang sedang dientot. Dia menepuk pelan rambut wanita cantik itu dan berkata, “Yuli, gak perlu nangis dan bersedih. Ini adalah tradisi Desa Cipogoh.”
“Ugrhhh ... Pak Aryo. Ahhh ... ahhh ... ahhh ... aku gak kuat. Ougrhhh....”
“Yuli, sekarang kamu sedang melewati masa transisi jadi lonte desa ini. Jadi kamu harus nikmatin dan gak perlu kamu lawan,” ucap Pak Aryo dengan lembut. “Kamu tahu—” Pak Aryo kemudian menceritakan tentang tradisi Desa Cipogoh dan kenapa ada tradisi seperti ini.
Pria itu menjelaskan kalau Desa Cipogoh kekurangan wanita dan anak-anak. Sehingga secara turun temurun wanita yang tinggal di Desa Cipogoh menjadi istri semua pria yang tinggal di desa itu.
Tradisi Desa Cipogoh sudah berlangsung sangat lama dari ratusan tahun yang lalu. Semua wanita yang sehat harus menerima benih cinta dari siapa pun dan siap melahirkan anak-anak untuk Desa Cipogoh yang artinya wanita yang tinggal di desa ini menjadi istri milik bersama.
Bersambung....
Bagi kalian yang menyukai cerita karya tulisanku, bisa mendukungku agar tetap semangat dalam menulis dan berkarya dengan cara memberikan love pada ceritaku serta mem-follow akun penanaku. :)
Apabila kalian sudah tidak sabar untuk membaca kelanjutan ceritanya, kalian bisa membacanya langsung di Karyakarsa milik aku.
ns 15.158.61.21da2